50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Deskripsi Data merupakan ringkasan jawaban yang diberikan responden terhadap pernyataan-pernyataan didalam kuesioner. Deskripsi Data bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi. Dalam analisis satistik deskriptif yang diuraikan berikut ini, nilai mean adalah nilai rata-rata dari keseluruhan responden terhadap variabel yang diteliti, sedangkan standar deviasi menunjukkan variasi dari jawaban responden. Tidak ada batasan pada nilai standar deviasi, namun nilai standar deviasi yang menjauhi angka nol menunjukkan bahwa penyebaran data (jawaban responden) adalah beragam (bervariasi). Nilai minimum adalah jawaban (skala) terendah yang dipilih responden, dan nilai maksimum adalah jawaban (skala) tertinggi yang dipilih responden 50
51 Tabel 9 Statistik Deskriptif Perceived benefit, Trust, Consumer confidence, Attitudes, dan Intention Variable N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perceived benefit 230 2.00 5.00 3.7914 0.74710 Trust 230 2.00 5.00 3.6935 0.83624 Consumer confidence 230 2.00 5.00 3.6750 0.66895 Attitudes 230 2.00 5.00 3.8000 0.76723 Intention 230 2.00 5.00 3.7696 0.74408 Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS (lihat lampiran) Berdasarkan table statistic deskriptif untuk variable Perceived benefit, Trust, Consumer confidence, Attitudes, dan Intention diatas diketahui bahwa dari 230 orang responden yang mengisi kuesioner memberikan nilai terendah 2.00 dan memberikan nilai tertinggi 5.00 untuk masing masing dari kelima variable pada penelitian ini. Jawaban 230 responden untuk variable Perceived benefit memiliki nilai rata rata sebesar 3.7914 dan nilai standard deviasi sebesar 0.74710. Jawaban 230 responden untuk variable Trust memiliki nilai rata rata sebesar 3.6935 dan nilai standard deviasi sebesar 0.83624. Jawaban 230 responden untuk variable Consumer confidence memiliki
52 nilai rata rata sebesar 3.6750 dan nilai standard deviasi sebesar 0.66895. Jawaban 230 responden untuk variable Attitudes memiliki nilai rata rata sebesar 3.8000 dan nilai standard deviasi sebesar 0.76723. Jawaban 230 responden untuk variable Intention memiliki nilai rata rata sebesar 3.7696 dan nilai standard deviasi sebesar 0.74408. Tabel 10 Statistik Deskriptif Konstruk Perceived Benefit No. Item N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi 1 Saya percaya bahwa deterjen Rinso memiliki harga yang lebih rendah 230 2 5 3.71 0.786 dibanding deterjen lain. 2 Saya berpikir bahwa deterjen Rinso memiliki daya efisiensi pembersih yang sama seperti halnya deterjen 230 2 5 3.81 0.899 lain. 3 Saya percaya bahwa deterjen Rinso memberikan kualitas yang baik 230 2 5 3.85 0.894 sesuai dengan harganya. Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS (lihat lampiran)
53 Berdasarkan table statistic deskriptif untuk konstruk perceived benefit diatas diketahui bahwa dari 230 orang responden yang mengisi kuesioner memberikan nilai terendah 2, yang berarti tidak setuju, dan memberikan nilai tertinggi 5, yang berarti sangat setuju, untuk ketiga pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable Perceived benefit. Jawaban 230 responden untuk pernyataan nomor satu memiliki nilai rata-rata sebesar 3.71 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka percaya bahwa deterjen Rinso memiliki harga yang lebih rendah dibanding deterjen lain. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.786 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor satu bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol. Jawaban responden untuk pernyataan nomor dua memiliki nilai rata-rata sebesar 3.81 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka berpikir bahwa deterjen Rinso memiliki daya efisiensi pembersih yang sama seperti halnya deterjen lain. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.899 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor dua bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol. Sedangkan jawaban responden untuk pernyataan nomor tiga memiliki nilai rata-rata sebesar 3.85 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka percaya bahwa deterjen Rinso memberikan kualitas yang baik sesuai dengan harganya. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.894 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor tiga bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol.
54 Tabel 11 Statistik Deskriptif Konstruk Trust No. Item N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi 1 Saya percaya pada proses produksi deterjen Rinso 2 Saya percaya pada proses kendali kualitas deterjen Rinso 230 2 5 3.70 0.903 230 2 5 3.69 0.904 Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS (lihat lampiran) Berdasarkan table statistic deskriptif untuk konstruk Trust diatas diketahui bahwa dari 230 orang responden yang mengisi kuesioner memberikan nilai terendah 2, yang berarti tidak setuju, dan memberikan nilai tertinggi 5, yang berarti sangat setuju, untuk kedua pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable Trust. Jawaban 230 responden untuk pernyataan nomor satu memiliki nilai rata-rata sebesar 3.70 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka percaya pada proses produksi deterjen Rinso. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.903 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor satu bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol. Jawaban responden untuk pernyataan nomor dua memiliki nilai rata-rata sebesar 3.69 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka percaya pada proses kendali kualitas deterjen Rinso. Sedangkan nilai standard deviasi
55 sebesar 0.904 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor dua bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol. Tabel 12 Statistik Deskriptif Konstruk Consumer confidence No. Item N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi 1 Saya pikir bahwa harga kebanyakan produk terus menerus meningkat selama 230 2 5 3.64 0.750 tahun-tahun terakhir ini. 2 Saya percaya rumah tangga sulit menghadapi kebutuhan 230 2 5 3.66 0.759 financial akhir-akhir ini. 3 Saya berpikir bahwa rumah tangga akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keuangan mereka 230 2 5 3.73 0.886 untuk tahun-tahun mendatang. Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS (lihat lampiran)
56 Berdasarkan table statistic deskriptif untuk konstruk Consumer confidence diatas diketahui bahwa dari 230 orang responden yang mengisi kuesioner memberikan nilai terendah 2, yang berarti tidak setuju, dan memberikan nilai tertinggi 5, yang berarti sangat setuju, untuk ketiga pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable Consumer confidence. Jawaban 230 responden untuk pernyataan nomor satu memiliki nilai rata-rata sebesar 3.64 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka pikir bahwa harga kebanyakan produk terus menerus meningkat selama tahuntahun terakhir ini. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.750 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor satu bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol. Jawaban responden untuk pernyataan nomor dua memiliki nilai rata-rata sebesar 3.66 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka percaya rumah tangga sulit menghadapi kebutuhan financial akhir-akhir ini. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.759 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor dua bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol. Sedangkan jawaban responden untuk pernyataan nomor tiga memiliki nilai rata-rata sebesar 3.73 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka berpikir bahwa rumah tangga akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keuangan mereka untuk tahuntahun mendatang.. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.886 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor tiga bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol.
57 Tabel 13 Statistik Deskriptif Konstruk Attitudes No. Item N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi 1 Saya mempunyai sikap positif terhadap deterjen 230 2 5 3.80 0.767 Rinso Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS (lihat lampiran) Berdasarkan table statistic deskriptif untuk konstruk Attitudes diatas diketahui bahwa dari 230 orang responden yang mengisi kuesioner memberikan nilai terendah 2, yang berarti tidak setuju, dan memberikan nilai tertinggi 5, yang berarti sangat setuju, untuk kesatu pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable Attitudes. Jawaban 230 responden untuk pernyataan nomor satu memiliki nilai rata-rata sebesar 3.80 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka mempunyai sikap positif terhadap deterjen Rinso. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.767 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor satu bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol.
58 Tabel 14 Statistik Deskriptif Konstruk Intention No. Item N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi 1 Saya mempunyai keinginan untuk membeli deterjen Rinso dalam enam bulan ke 230 2 5 3.77 0.744 depan Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS (lihat lampiran) Berdasarkan table statistic deskriptif untuk konstruk Intention diatas diketahui bahwa dari 230 orang responden yang mengisi kuesioner memberikan nilai terendah 2, yang berarti tidak setuju, dan memberikan nilai tertinggi 5, yang berarti sangat setuju, untuk kesatu pernyataan yang digunakan untuk mengukur variable Intention. Jawaban 230 responden untuk pernyataan nomor satu memiliki nilai rata-rata sebesar 3.77 yang berarti rata-rata responden setuju dalam melihat bahwa mereka mempunyai keinginan untuk membeli deterjen Rinso dalam enam bulan ke depan. Sedangkan nilai standard deviasi sebesar 0.744 yang berarti jawaban responden untuk pernyataan nomor satu bervariasi karena nilai standard deviasi menjauhi nol.
59 B. Analisis Data Berikut ini merupakan hasil penelitian yang meliputi uji kesesuaian model dan pengujian hipotesis : 1. Uji Kesesuaian Model Sebelum menganalisis hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian kesesuaian model (goodness-of-fit model). Pengujian kesesuaian model (goodness-of-fit model) dilakukan dengan melihat beberapa criteria pengukuran, yaitu : a. Absolute Fit Measure, yaitu mengukur model fit secara keseluruhan (baik model structural maupun model pengukuran secara bersamaan). Kriterianya dengan melihat nilai chi-square, goodness-of-fit index (GFI), dan root mean square error of approximation (RMSEA). b. Incremental Fit Measuares, Yaitu ukuran untuk membandingkan model yang diajukan (proposed model) dengan model lain yang dispesifikasi oleh peneliti. Kriterianya dengan melihat nilai Normed Fit Index (NFI), Adjust-goodness-of-Fit Index (AGFI), dan Comparatif Fit Index (CFI). c. Parsimonious Fit Measures, Yaitu melakukan adjustment terhadap pengukuran fit untuk dapat diperbandingkan antar model dengan jumlah koefisien yang berbeda. kriteria dengan melihat nilai normed chi-squre (CMIN/DF)
60 Tabel 15 Pengujian goodness-of-fit model Jenis Pengukuran Pengukuran Nilai Nilai yang diharapkan Kesimpulan Absolute Fit Chi-square 44.279 Semakin Marginal fit Measures kecil p-value 0.073 >0,05 Goodness of-fit GFI 0.964 > 0.90 atau Goodness of-fit mendekati 1 RMSEA 0.041 < 0.08 Marginal fit Incremental Fit AGFI 0.938 > 0.90 atau Marginal fit Measures mendekati 1 TLI 0.980 > 0.90 atau Goodness of-fit mendekati 1 NFI 0.952 > 0.90 atau Goodness fit mendekati 1 CFI 0.986 > 0.90 atau mendekati 1 Goodness of-fit Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan AMOS (lihat lampiran) Berdasarkan nilai-nilai goodness-of-fit tersebut, model yang digunakan dalam penelitian dapat disimpulkan goodness-of-fit artinya model yang digunakan layak untuk mencerminkan teorinya. 2. Pengujian Hipotesis Setelah melakukan pengujian kesesuaian model, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan metode structural equation model (SEM) dengan menggunakan bantuan software AMOS. Dasar pengambilan keputusan adalah :
61 Jika p-value < 0.05 maka Ho ditolak Jika p-value > 0.05 maka Ho gagal ditolak (diterima) Tabel 16 Rangkuman Hasil Analisa Hipotesis Dengan Metode SEM Hipotesa Koefisien p-value Keputusan Ho H 1 : Attitudes berpengaruh secara positif 0.329 0.000 Ho ditolak terhadap Intention pada deterjen rinso. H 2 : perceived benefit berpengaruh secara positif terhadap Attitudes pada 0.272 0.019 Ho ditolak deterjen rinso H 3 : trust berpengaruh secara positif terhadap perceived benefit pada deterjen 0.383 0.000 Ho ditolak rinso. H 4 : consumer confidence berpengaruh secara positif terhadap perceived benefit 0.108 0.031 Ho ditolak pada deterjen rinso.
62 C. Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 1 Bunyi Hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut : H o1 : Attitudes tidak berpengaruh secara positif terhadap Intention pada deterjen rinso. H a1 : Attitudes berpengaruh secara positif terhadap Intention pada deterjen rinso. Tabel 17 Hasil Pengujian Hipotesis 1 Hipotesa Koefisien p-value Keputusan Ho H a1 : Attitudes berpengaruh secara positif 0.329 0.000 Ho ditolak terhadap Intention pada deterjen rinso. Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan AMOS (lihat lampiran) Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesa pertama sebesar 0,000 < alpha 0,05. Dengan demikian H 01 ditolak dan H a1 dapat didukung. Adapun koefisien sebesar 0.329 menunjukkan arah positif antara kedua variabel. Artinya semakin besar Attitudes, maka akan semakin tinggi Intention. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chaniotakis et al (2010).
63 Chaniotakis et al., (2009) mengatakan bahwa consumer intention untuk membeli retail brand kategori produk-produk tertentu yang diamati seperti (sayuran segar) secara langsung dipengaruhi consumer attitudes terhadap kategori-kategori tertentu dan selanjutnya dipengaruhi oleh cara tidak langsung oleh situasi ekonomi yang dirasakan. sikap merupakan perasaan senang atau tidak senang yang merupakan hasil evaluasi terhadap suatu objek sehingga akan meningkatkan intention pada suatu objek tersebut. Hipotesis 2 Bunyi Hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut : H o2 : perceived benefit tidak berpengaruh secara positif terhadap Attitudes pada deterjen rinso H a2 : perceived benefit berpengaruh secara positif terhadap Attitudes pada deterjen rinso Tabel 18 Hasil Pengujian Hipotesis 2 Hipotesa Koefisien p-value Keputusan Ho H a2 : perceived benefit berpengaruh secara positif terhadap Attitudes pada 0.272 0.019 Ho ditolak deterjen rinso Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan AMOS (lihat lampiran)
64 Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesa 2 sebesar 0.019 < alpha 0,05. Dengan demikian H 02 ditolak dan H a2 dapat didukung. Adapun koefisien sebesar 0.272 menunjukkan arah positif antara kedua variable, yang artinya semakin besar Perceived benefit, maka akan semakin tinggi Attitudes. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chaniotakis et al (2010) Minat konsumen pada pembelian retail brand dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap produknya, yang juga dipengaruhi oleh perceived benefit (Chaniotakis et al., 2009). Lebih spesifik, keinginan konsumen untuk membeli produk retail erat kaitannya dengan kepentingan yang diberikan kepada pemenuhan harapan ketika memilih produkproduk tersebut (Veloutsou et al., 2004 dalam Chaniotakis et al 2010). Khususnya, diantara criteria pilihan pembelian produk retail tersebut, manfaat yang dihasilkan dari harga dan persepsi kualitas produk retail tersebut ditemukan secara signifikan (Veloutsou et al., 2004). Hipotesis 3 Bunyi Hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut : H o3 : trust tidak berpengaruh secara positif terhadap perceived benefit pada deterjen rinso. H a3 : trust berpengaruh secara positif terhadap perceived benefit pada deterjen rinso.
65 Tabel 19 Hasil Pengujian Hipotesis 3 Hipotesa Koefisien p-value Keputusan Ho H a3 : trust berpengaruh secara positif terhadap 0.383 0.000 Ho ditolak perceived benefit pada deterjen rinso. Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan AMOS (lihat lampiran) Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesa 3 sebesar 0.000 < alpha 0,05. Dengan demikian H 03 ditolak dan H a3 dapat didukung. Adapun koefisien sebesar 0.383 menunjukkkan arah positif antara kedua variable, yang artinya semakin besar Trust, maka akan semakin tinggi Perceived benefit. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chaniotakis et al (2010) Baltas (1997) dalam Chaniotakis et al (2010) telah menyimpulkan bahwa meningkatnya trust pada kualitas retail brand memiliki pengaruh yang signifikan terhadap meningkatnya popularitas retail brand diantara konsumen. Kepercayaan yang dihasilkan di antara konsumen dengan suatu brand merupakan inti pembentukan hubungan yang secara menguntungkan mendorong terjadinya loyalitas dan kepuasan konsumen (Ball et al., 2004; Kenning, 2008).
66 Morgan dan Hunt mendefinisikan trust sebagai keadaan ketika satu pihak mempunyai kepercayaan di dalam suatu perubahan integritas dan keandalan mitra. Gagasan ini tidak bisa dipisahkan secara konseptual dimana kepercayaan adalah tentang kepercayaan pembeli yang secara khas bahwa penjual akan memenuhi janji dan memenuhi kebutuhan (manfaat) pertukaran. Hipotesis 4 Bunyi Hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut : H o4 : consumer confidence tidak berpengaruh secara positif terhadap perceived benefit pada deterjen rinso. H a4 : consumer confidence berpengaruh secara positif terhadap perceived benefit pada deterjen rinso Tabel 20 Hasil Pengujian Hipotesis 4 Hipotesa Koefisien p-value Keputusan Ho H a4 : consumer confidence berpengaruh secara positif terhadap perceived benefit 0.108 0.031 Ho ditolak pada deterjen rinso. Sumber : data kuesioner diolah dengan menggunakan AMOS (lihat lampiran)
67 Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa p-value untuk hipotesa 3 sebesar 0.031 < alpha 0,05. Dengan demikian H 04 ditolak dan H a4 dapat didukung. Adapun koefisien sebesar 0.108 menunjukkkan arah positif antara kedua variable, yang artinya semakin besar Consumer confidence, maka akan semakin tinggi Perceived benefit. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chaniotakis et al (2010) Menurut Siegrist et al., (2005, p.147), confidence adalah suatu kepercayaan yang berdasarkan pengalaman dan bukti, dimana peristiwa tertentu dimasa yang akan datang akan terjadi seperti yang diharapkan. Dalam pembahasan yang sama, de Jonge et al., (2008, p.448) menyimpulkan bahwa confidence menggambarkan sebuah sikap yang dilakukan terhadap aspek kehidupan sehari-hari. pada subjek untuk memilih retail brand, dimana yang menjadi persoalan utama adalah harga, hal ini mempunyai alasan agar dapat menegaskan bahwa confidence akan secara signifikan dipengaruhi oleh persepsi konsumen tentang situasi ekonomi mereka termasuk beberapa persoalan seperti pendapatan rumah tangga dan persepsi umum mengenai pengeluaran saat ini dan dimasa mendatang.