BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MODEL PENELITIAN. 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dengan membandingkan antara dua kelas eksperimen yaitu model pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran Examples non Examples Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat pengaruh / efetivitas hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran Make A Match dengan yang menggunakan model pembelajaran Examples non Examples. Sugiyono (2013: 72) menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. 3.1.2 Desain Eksperimen Desain Eksperimen dalam penelitian ini adalah Quasi experimental dalam bentuk Nonequivalent Control Group Design. Secara bagan digambarkan seperti berikut : Gambar 3.1 Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2012: 76) R X 1 X 2 Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara 2 kelompok eksperimen. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.

31 Keterangan : R : kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil secara tidak random : merupakan hasil pretest kelompok eksperimen : merupakan hasil pretest kelompok kontrol X1 : treatment/perlakuan berupa penerapan model make a match X2 : treatment/perlakuan berupa penerapan model examples non examples : merupakan hasil posttest kelompok eksperimen : merupakan hasil posttest kelompok kontrol 3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Semowo 01 dan SD Negeri Semowo 02 yang terletak di wilayah Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Kedua SD tersebut adalah termasuk Gugus Kartini. Status dari SD Negeri Semowo 01 adalah sebagai SD imbas sama seperti SD Negeri Semowo 02 yang juga merupakan SD Imbas. Penelitian dilaksanakan bulan Februari-Maret 2016 pada Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013: 3) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model pembelajaran Make A Match dan Examples Non Examples. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.

32 3.2.1 Variabel Independen / Bebas (X) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2013: 4). Dalam penelitian ini adalah model Make A Match (X1) dan Examples Non Examples (X2) 3.2.2 Variabel Dependen / Terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 4). Dalam penelitian ini sebagai variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 80). Daftar jumlah siswa kelas III Sekolah Dasar di Gugus Kartini Tabel 3.1 Daftar jumlah siswa kelas III Sekolah Dasar di Gugus Kartini No Nama Sekolah Status Jumlah Siswa 1 SD Negeri Kadirejo 02 SD Imbas 16 2 SD Negeri Kadirejo 03 SD Inti 20 3 SD Negeri Semowo 01 SD Imbas 13 4 SD Negeri Semowo 02 SD Imbas 19 5 SD Negeri Glawan SD Imbas 15 Jumlah Siswa 83

33 Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Semowo 01 yang berjumlah 13 siswa (kelompok eksperimen 1), dan SD Negeri Semowo 02 yang berjumlah 19 siswa (kelompok eksperimen 2). Secara ringkas dapat dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian Siswa Kelas III SD Negeri Semowo 01 dan 02 No. Nama Sekolah Status Kelas Jumlah Siswa Kelompok 1 2 SD Negeri Semowo 01 SD Negeri Semowo 02 SD Imbas III 13 Kontrol SD Imbas III 19 Eksperimen Jumlah Keseluruhan 28 Teknik pengambilan sampel menggunakan jenis probability sampling yaitu cluster sampling. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih perwakilan dari beberapa SD yaitu SD Negeri Semowo 01 dan SD Semowo 02 yang keduanya merupakan SD Imbas. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil belajar IPA SD kelas III. Penelitian hasil tes diperoleh dari hasil belajar nilai pre-test dan post-test. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah memberikan pre-test yang dilakukan sebelum memberikan treatment pembelajaran menggunakan model pembelajaran make a match dan examples non examples. Selanjutnya yang terakhir memberikan post-test yang dilakukan

34 sesudah memberikan treatment pembelajaran menggunakan model pembelajaran make a match dan examples non examples. 3.4.1.1 Tes ( Pretest dan Posttest ) Tes merupakan alat penilaian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar IPA pada pokok bahasan Keadaan Alam dan Cuaca kelas III semester I di SD Gugus Kartini. 3.4.1.2 Observasi Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2012: 145) berpendapat bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai pross biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian proses pembelajaran dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas. Sehingga dalam pelaksanaan pernbelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Selain hal diatas, observasi juga digunakan untuk melihat kondisi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebelum peneliti menentukan masalah yang akan dijadikan topik dalam penelitian ini. 3.4.1.3 Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya (Hasan, 2002: 87).

35 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.1 Soal Tes Tabel 3.3 kisi-kisi soal tes Stándar Kompetensi Indikator Bentuk Nomor Soal Kompetensi Dasar Soal Memahami Menjelaskan Menjelaskan Pilihan 1,2,7,21,24,27, kenampakan hubungan pengertian cuaca. ganda 29 permukaan antara keadaan bumi, cuaca awan dan Menyebutkan Pilihan 3,4,5,6,11,12, dan cuaca. cuaca yang sering ganda 14,20,15 pengaruhnya dialami di bagi manusia, lingkungan. serta hubungan Menjelaskan Pilihan 8,9,10,13,18, nya dengan proses ganda 26, 30 cara manusia terjadinya hujan. memelihara dan Membedakan Pilihan 16,17,19,22,23, melestarikan bentuk bentuk ganda 25,28 alam. awan.

36 3.4.2.2 Lembar Observasi Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar observasi Model Pembelajaran Make A Match Kegiatan Indikator Rumusan Pra Pembelajaran Pemilihan model pembelajaran sesuai materi IPA Kesesuaian model pembelajaran Make A Match terhadap materi Keadaan Alam dan Cuaca. Kegiatan awal Kegiatan inti Menyiapkan kelas dan memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan materi Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa. Guru meminta siswa untuk meyiapkan buku pelajaran dan alat tulis. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. Guru melakukan apersepsi dengan menyinggung materi serta mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai. 1. Menjelasan pengertian cuaca. 2. Menjelaskan cuaca yang sering dialami dalam kehidupan seharihari. 3. Menjelaskan proses terjadinya hujan. 4. Menjelaskan bentuk-bentuk awan.

37 Kegiatan Indikator Rumusan Membentuk kelompok 1. Guru membagikan kartu yang berisi jawaban dan pertanyaan kepada seluruh siswa. 2. Siswa mencari pasangan dari kartu yang dipegangnya, siswa yang mendapat kartu pertanyaan maka ia harus mencari siswa yang mendapat kartu yang berisi jawaban yang sesuai. 3. Setelah semua siswa berpasangan, setiap pasangan membacakan pertanyaan dan jawaban yang didapatnya. 4. Saat satu pasangan membacakan pertanyaan dan jawaban kartu, pasangan yang lain menyimak dan menilai apakah pertanyaan dan jawabannya sudah sesuai. Penyimpulan dari hasil kegiatan Guru membimbing siswa menyimpulkan dari kegiatan yang dilakukan. Kegiatan akhir Refleksi Evaluasi Guru memastikan bahwa siswa dapat mempelajari materi pelajaran dengan baik. Guru memberikan evaluasi terhadap siswa.

38 Model pembelajaran Examples Non Examples Kegiatan Indikator Rumusan Pra Pembelajaran Pemilihan model pembelajaran sesuai materi IPA Kesesuaian model pembelajaran Examples Non Examples terhadap materi Sifat dan Perubahan Benda. Kegiatan awal Menyiapkan kelas dan memotivasi siswa Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa. Guru meminta siswa untuk meyiapkan buku pelajaran dan alat tulis. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa. Guru melakukan apersepsi dengan menyinggung materi dengan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai. Kegiatan inti Guru menyampaikan materi 1. Menyampaikan materi dengan menggunakan media gambar a) Gambar tentang berbagai cuaca. b) Gambar simbol-simbol cuaca. c) Gambar proses terjadinya hujan. d) Gambar bentuk-bentuk awan.

39 Kegiatan Indikator Rumusan Membentuk kelompok 1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompok beranggota 2-3 siswa. 2. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar, melalui diskusi kelompok satu bangku. Hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada lembar kerja siswa yang sudah disediakan guru. 3. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Penyimpulan dari hasil kegiatan Berdasarkan komentar / hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan akhir Refleksi Evaluasi Guru memastikan bahwa siswa dapat mempelajari materi pelajaran dengan baik dengan melakukan tanya jawab Guru memberikan evaluasi terhadap siswa.

40 3.5 Uji Instrumen Penelitian 3.5.1 Validitas Instrumen Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item untuk mengukur yang seharusnya. Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, jika skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran dengan skor totalnya. Ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Pengujian instrumen dilakukan di SD Negeri Ujung-Ujung 01 yang berada di luar Gugus Kartini. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dengan program pengolah data SPSS 16 for Windows. Penetapan kevalidan butir soal didasarkan pada panduan interpretasi kevalidan butir soal dari US Department of Labor, Employment Training and Administration. Tabel panduan tersebut dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini. Tabel 3.5 Guidelines for Interpreting Correlation Coefficients in Validity Studies Validity Coefficient Interpretation above 0.35 very beneficial 0.21 to 0.35 likely to be useful 0.11 to 0.20 depends on circumstances below 0.11 unlikely to be useful Sumber: US Department of Labor, Employment Training and Administration (dalam Emery 2006) Pada Tabel 14 menerangkan bahwa koefisien validitas lebih dari 0,35 diinterpretasikan sangat berguna, koefisien antara 0,21 sampai 0,35 diinterpretasikan dapat berguna, koefisien 0,11 sampai 0,20 diinterpretasikan tergantung keadaan, dan koefisien kurang dari 0,11 diinterpretasikan tidak berguna. Oleh karena itu dalam uji validitas yang dilakukan, butir soal yang dianggap valid adalah butir soal yang nilai koefisien validitasnya lebih besar dari 0,21. Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

41 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrument Uji Coba Siswa Kelas IV SD Negeri Ujung-ujung 01 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas Tidak Valid Valid Memahami Menjelaskan Menjelaskan 1,2, 7, 21, 24, 1,2,7,24 21, kenampakan hubungan antara pengertian 27, 29,27,29 permukaan keadaan awan cuaca. bumi, cuaca dan cuaca. Menyebutkan 3,4,5,6,11, 3,11 4,5,6,12 dan cuaca yang 12, 14,20,15 14,15,20 pengaruhnya sering dialami bagi di lingkungan. manusia, Menjelaskan 8,9,10,13,18, 26, 8,30 9,10,13 serta proses 30,18, 26 hubungan terjadinya nya dengan hujan. cara manusia memelihara dan melestarikan Membedakan bentuk bentuk awan. 16,17,19,22,23, 25,28 16,19,23 17,22, 25, 28 alam. Setelah dilakukan uji validitas, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Koefisien reliabilitas mengacu pada pendapat Wells dan Wollack (dalam Azwar (2013:98)) dimana nilai koefisien reliabilitas paling tidak 0,70 atau lebih. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan soal-soal yang valid. Dari hasil uji reliabilitas yang diolah dengan bantuan SPSS 16.0 for windows, diperoleh hasil sebagai berikut.

42 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas IV SD Ujung-ujung 01 Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.749.776 11 Tabel tersebut menunjukkan bahwa soal posttest telah terbukti reliabilitasnya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien reliabilitasnya 0,776 > 0,70. 3.5.2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS 21 yaitu analyzedescriptive statistics-explore-masukan variabel pada jendela variabel-klik plotsklik normality plots with test-klik continue-klik ok. Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas Asymp.Sig.(2-Tailed) pada uji Kolmogorov-Smirnov pada kelompok kontrol 0,790 dan pada kelompok eksperimen nilai probabilitas Asymp.Sig.(2-Tailed) pada uji Kolmogorov- Smirnov 0,624. Probabilitas signifikansi Kolmogorov-Smirnov kedua kelompok menunjukkan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal.

43 3.5.3. Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen adalah jika nilai probabilitas/signifikansi >0,05. Analisis uji homogenitas varian ini bisa dilakukan menggunakan software SPSS 21 yaitu analyze-comperemeananeway Anova atau analyze-descriptive statistic-explore. Hasil dari uji homogenitas menunjukkan nilai signifikansi 0,499. Maka dapat dikatakan bahwa dua kelompok penelitian ini sama atau homogen. Hal ini ditunjukkan pada nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai alpha (α ) 0.05. Sebagai uji prasyarat untuk melakukan uji beda, data hasil posttest pada dua kelompok penelitian ini normal dan homogen 3.5.4. Uji Beda Rata-rata Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi/prasyarat berupa normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogen, jika diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances 50 Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Hasil dari uji beda menunjukkan probabilitas sig (2tailed) 0,691. Probabilitas ini lebih dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa kedua kelompok penelitian ini tidak memiliki perbedaan.