BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mandala finance salah satu perusahaan yang memiliki daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa karyawan yang lebih banyak menggunakan pendekatan terhadap masarakat, salah satu pendekatan yang dilakukan oleh karyawan yaitu memanfaatkan menu perusahaan diantaranya insentif. Perusahaan tersebut memiliki daya tarik terhadap masayarakat, sebab perusahaan tersebut sangat memperhatikan apa yang diinginkan oleh konsumen diantaranya memberikan insentif pada konsumen yang sudah lama maupun yang baru, serta memiliki proses pencairan yang cukup cepat dan konsumen tidak harus memiliki p[ersaratan yang cukup banyak. Perusahaan PT. Mandala finance memiliki karyawan yang cukup banyak serta memiliki SDM yang cukup baik, sebab jumlah karyawan yang ada di dominan oleh orang yang berpendidikan sarjana dan yang paling di bawah adalah SMA. 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan mulai berdiri sejak tahun 1983 dengan nama PT. Vidya Cipta Leasing Corporation yang bergerak dibidang jasa keuangan. Setelah mengalami beberapa perubahan nama, akhirnya pada tanggal 31 Januari 1997 nama Mandala Multifinance disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 323/KMK017/1997. 40
41 Tujuan dari perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan usahausaha dibidang lembaga pembiayaan yakni kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha di bidang keuangan, yaitu sewa guna usaha, kartu kredit, anjak piutang, dan pembiayaan konsumen. Perseroan bergerak cukup lama di bidang pembiayaan konsumen, sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang, perusahaan memfokuskan diri pada pembiayaan konsumen, khususnya pembiayaan sepeda motor dengan merek Jepang. Fokus usaha ini diputuskan setelah melihat perkembangan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap kendaraan roda dua ini. Kebutuhan tersebut terus meningkat seiring dengan berkembangnya waktu. Sejak didirikan pertama kali, Mandala finance membawa misi utama memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumennya. Melalui pelayanan optimal yang didukung oleh pengelolaan sumber daya manusia yang terarah dan terpadu, serta ketersediaan infrastruktur yang memadai, Mandala Multifinance dengan optimis bergerak maju mencapai tujuan sebagai finance andalan bagi masarakat. PT. Mandala finance adalah perusahaan yang memiliki saham yang banyak dibergai daerah, serta memiliki konsumen yang cukup banyak sehingga dapat menjadi andalan masarakat yang dapat membantu kegiatan ekonomi masayarakat
42 4.1.2 Struktur Organisasi dan keadaan pegawai PT. Mandala Finance Cabang Gorontalo memiliki karyawan yang memiliki tugas pokok menjadikan perusahaan yang memiliki totalitas tinggi terhadap pekerjaan serta memberikan pelayanan terhadap masarakat dalam masalah pembiayaan. Karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut memiliki fungsi dalam menjalankan pekerjaan yaitu mempermudah perusahaan dalam mencari konsumen serta mengurangi jumlah pekerjaan yang begitu banyak. Seperti yang di bawah ini adalah gambaran umum staceholder tugas pokok dan fungsi perusahaan. 1. Pimpinan cabang a. mengatu/mengelola perusahaan agar dapat mencapai visi dan misi perusahaan b. memberikan pegarahan langsung terhadap karyawan apabila datangnya aturan-aturan baru dari kantor pusat c. berhak memberikan insentf kepada karyawan yang berpresasi 2. Kepala operasional a. Mengkoordinasian perumusan pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kebijakan bidang karyawan/kepegawaian 3. Kepala sales a. Menerima hasil dari dari sales yang sedang berada dilapangan serta memberikan promosi langsung terhadap konsumen yang sudah lama. b. Melakukan verifikasi terhadap karyawan yang baru maupun yan lama
43 4. Acounting a. Mengelola keuangan yang ada dalam perusahaan yang disetor oleh kolektor b. Mengelola keuangan perusahaan dalam bentuk jurnal yang disahkan kepala bagian keuangan 5. Administrasi marketing a. mengelola administrasi dibidang pemasaran, dan mengelola data khususnya mengelola kupon yang ada untuk dibagikan pada nasabah perusahaan 6. Kepala kolektor a. mengumpulkan kupon yang ada pada kolektor yang telah melakukan penagihan terhadap nasabah. 7. Surveyor melakukan a. wawancara langsung terhadap kosumen bilamana melakukan peminjaman uang pada persahaan b. melaporka hasil wawancara dikantor untuk di masukan pada kepala bagian BPKB untuk ditindak lanjuti 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Guna mengukur aspek-aspek yang akan diteliti maka diperlukan alat ukur yang reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan sebenarnya.
44 4.2.1.1 Pengujian Validitas Suatu instrumen penelitian dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur setra mengungkapkan data dari variabel-variabel yang diteliti secara tetap. Sementara hasil penelitian valid, apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Ketentuan suatu instrumen dikatakan valid apabila syarat minimum terpenuhi, yaitu kalau koefisien korelasi > 0,3. Jadi korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3, maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (sugiono, 2003). Disamping itu validitas instrumen juga perlu diuji secara statistik, yaitu dengan melihat tingkat signifikansi untuk masing-masing instrumen. 4.2.1.2 Hasil Pengujian Validitas variabel (X) Budaya Organisasi Tabel 4... Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Budaya Organisasi Nomor Variabel Nilai r Nilai r-kritis Keterangan Pertanyaan Item 1 0,458 Valid Item 2 0,585 Valid Item 3 0,692 Valid Budaya Organisasi Item 4 0,520 Valid 0,3 Item 5 0,464 Valid Item 6 0,506 Valid Item 7 0,477 Valid Item 8 0,547 Valid
45 Item 9 0,634 Valid Item 10 0,407 Valid Item11 0,537 Valid Item 12 0,561 Valid Item 13 0,559 Valid Item 14 0,568 Valid Item 15 0,656 Valid Hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunkan dalam variabel bebas (X) menunjukan semua item atau pertanyaan yang digunkan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r- kritis yang ditentukan yakni 0,3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunkan dalam mengukur variabel Budaya Organisasi tersebut telah menunjukan tingkat ketepatan yang cukup baik. 4.2.1.3 Hasil Pengujian variabel (Y) Validitas Kinerja Pegawai Tabel 4... Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kinerja Pegawai Variabel Nomor Pertanyaan Nilai r Nilai r-kritis Keterangan Item 1 0,570 Valid Kinerja Pegawai Item 2 0,684 Valid Item 3 0,719 0,3 Valid Item 4 0,495 Valid Item 5 0,484 Valid
46 Item 6 0,623 Valid Item 7 0,542 Valid Item 8 0,641 Valid Item 9 0,742 Valid Item 10 0,462 Valid Item11 0,506 Valid Item 12 0,532 Valid Item 13 0,538 Valid Item 14 0,641 Valid Item 15 0,742 Valid Hasil pengujian validitas untuk item-item pertanyaan yang digunkan dalam variabel terikat (Y) menunjukan semua item atau pertanyaan yang digunkan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r- kritis yang ditentukan yakni 0,3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunkan dalam mengukur variabel Kinerja Pegawai tersebut telah menunjukan tingkat ketepatan yang cukup baik. 4.2.1.4 Pengujian Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunkan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunkan teknik Alpha Cronbach, suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) apabila memiliki koefisien kehandalan a sebesar 0,6 atau lebih
47 4.2.1.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel (X) Budaya Organisasi Tabel 4. Hasil pengujian realiabilitas Variabel Koefisien Reliabilitas keterangan Alpha Cronbach s Budaya organisasi 0,874 Reliabel Hasil pengujian reliabilitas menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,874 untuk variabel Budaya Organisasi (X). Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai yang di tentukan untuk reliabilitasnya yaitu sebesar 0,6. Dengan demikian instrumen yang digunkan untuk mengukur variabel koordinasi tersebut dinyatakan memiliki reliabiltas yang tingi. Dengan kata lain instrumen yang digunkan tersebut telah menunjukan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya ( semua responden telah mengintreprestasikan pertanyaan instrumen dengan benar). 4.2.1.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel (Y) Kinerja Pegawai Tabel.4. Hasil Pengujian Rliabilitas Kinerja Pegawai Variabel Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach s keterangan Kinerja pegawai 0,895 Reliabel Dari tabel diatas hasil pengujian reliabilitas menunjukan koefisien reliabilitas sebesar 0,895 untuk variabel Kinerja Pegawai (Y). Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai yang ditentukan untuk reliabilitasnya yaitu sebesar 0,6. Dengan demikian instrumen yang digunkan untuk mengukur
48 variabel koordinasi tersebut dinyatakan memiliki reliabiltas yang tingi. Dengan kata lain instrumen yang digunkan tersebut telah menunjukan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah mengintreprestasikan pertanyaan instrumen dengan benar). 4.2.2 Analisis Data 4.2.2.1 Analisis regresi Sederhana Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai variabel lainnya. Berikut dapat dilihat hasil regresi sederhana pada tabel 4.. Tabel 4... Hasil Analisis Regresi sederhana Coefficients a Model Standardiz Unstandardized Coefficients ed Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1,084 3,355,323,750 Budaya,976,053,969 18,348,000 Organisasi a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber :Data Primer diolah, 2013
49 Berdasarkan hasil Tabel 4.. di atas diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 1,084 + 0,976X Dari model tersebut dapat diinterprestasikan hal-hal sebagai berikut : 1. Jika tidak terdapat pengaruh dari variabel-variabel bebas dalam model (pengaruhnya tidak signifikan), maka rata-rata Kinerja Pegawai adalah sebesar 1,084 satuan. 2. Terdapat pengaruh positif Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai. Setiap kenaikan variabel Budaya Organisasi sebesar satu-satuan maka akan menyebabkan kenaikan variabel Kinerja Pegawai sebesar 0,976. 4.2.3 Pengujian Hipotesis Hipotesis ini diuji dengan menggunakan pengujian t-test. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh secara persial antara variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Mandala Finance Tbk. H 0 : β 1 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y. H 1 : β 1 > 0, yaitu X berpengaruh positif terhadap Y 4.2.3.1 Pengujian t-test (Secara Persial) Pengujian t-test digunakan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri parsial variabel independen (Budaya Organisasi) terhadap variabel dependen (Kinerja Pegawai). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan P value dan α = 0,05 atau nilai t tabel dan t hitung. Berikut ini perhitungan coeffisien statistik uji t dapat dilihat pada Tabel 4..
50 Tabel 4... Hasil Pengujian t-test Coefficients a Model Standardiz Unstandardized Coefficients ed Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1,084 3,355,323,750 Budaya,976,053,969 18,348,000 Organisasi a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data Primer diolah, 2013 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk variabel yang mempengaruhi yaitu Budaya Organisasi sebesar 18,348 dengan P value = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan a = 0,05 didapat t tabel (95 : 24-2) sebesar 1,711. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu t hitung > t tabel atau P value < a yang artinya H 0 ditolak H 1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Budaya Organisasi berpengaruh secara positif signifikan dan dapat diterima arah koefisien regresi positif artinya Budaya Organisasi memiliki pengaruh signifikan secara persial terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Mandala Finance Tbk. 4.2.3.2 Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefesien korelasi (R), besarnya koefesien korelasi adalah: 0 sampai dengan 1. Koefesien determinasi
51 (R 2 ) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozali, 2001), berikut ini akan dijelaskan hasil pengujian Determinasi R 2 pada Model Summary pada tabel 4. Tabel 4... Hasil Koefisien Korelasi dan Deteminasi Model Summary b Model Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate dim 1,969 a,939,936,89917 ens ion 0 a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai Sumber : Data Primer yang diolah, 2013 Tabel 4.menunjukan hasil regresi linear sederhana model summrary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,969 atau mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang kuat, dan R Square atau koefisien determinasi R 2 menunjukan besarnya kontribusi 0,939 atau 93,9 % dari Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai. Sementara sisanya 0,61 atau 6,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang yang tidak diteliti pada penelitian ini.
52 4.3 Pembahasan Dalam proses untuk mencapai tujuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja pegawai salah satunya adalah lewat budaya organisasi dimana budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan didalam organisasi tersebut. Kinerja mempunyai arti penting bagi organisasi, karena tanpa kinerja organisasi tidak dapat melakukan aktivitas-aktivitas. Sehingga organisasi memberikan penilaian kinerja terhadap pegawai dan yang berarti pegawai mendapat perhatian dari atasan, disamping itu akan menambah gairah kerja pegawai karena dengan penilaian kinerja ini mungkin pegawai yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi, sebaliknya pegawai yang tidak berprestasi mungkin akan didemosikan. Kinerja sangat penting dalam organisasi karena suatu organisasi tanpa memiliki kinerja yang baik maka akan berpengaruh terhadap perusahaan salah satu contoh dalam perusahaan PT. Mandala Finance yang memiliki kinerja yang baik. Perusahaan tersebut memiliki ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas baik internal dan eksternal karena sudah menjadi budaya dari perusahaan pembiayaan khususnya eksternal jika dalam sebulan dapat mencapai target maka dapat memberikan nilai plus bagi perusahaan. Karena dalam perusahaan pembiayaan di utamakan yaitu persaingan dengan keuntungan yang tinggi.
53 Berdasarkan hasil regresi Budaya Organisasi memiliki nilai 0,967 maka Kinerja Pegawai akan meningkat sebesar 0,967. Hal ini dipertegas oleh pengujian persial dengan nilai t hitung 18,348 dan t tabel (95% :24-3) sebesar 1,711, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu t hitung > t tabel artinya H 0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Dari hasil pengujian regresi dan hipotesis menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada PT. Mandala Finance Tbk, hasil ini menunjukan bahwa Budaya Organisasi sangat mempengaruhi Kinerja Pegawai dengan melihat Budaya Organisasi yang merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang diyakini dan dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan didalam organisasi tersebut. Disisi lain hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012) yang melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar yang berjudul pengaruh budaya organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang makasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang makasar.