BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan memerlukan energi dari alam. Makhluk hidup memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Penerjemahan. Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BABB III PENGERTIAN TERJEMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. Komik yang akan diterjemahkan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. kelompok pertempuran sesuai dengan golongan darahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

1.1. Latar Felakang BAB I PENDAHT]LUAII. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hobi merupakan kegemaran;

MANUAL PROSEDUR DAN FORMAT PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA BAHASA PRANCIS SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN. namun juga terkenal dengan masyarakat yang masih memegang teguh budayanya.

PENERJEMAHAN KATA DAN KALIMAT PADA KOMIK NUSANTARANGER KE DALAM BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

TERJEMAH DWIBAHASA Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

PROBLEMATIK PERKULIAHAN PENERJEMAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS (Studi Kasus di IKIP PGRI Madiun) Oleh: Ch. Evy Tri Widyahening.

COOPERATIVE LEARNING SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENGATASI MASALAH DALAM MATA KULIAH TRANSLATION. FKIP, Universitas PGRI Madiun

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH BUDAYA POLITIK DALAM BUKU TEKS CIVIC CULTURE DAN TERJEMAHANNYA BUDAYA POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan latar belakang teori dan pendekatan yang berbeda. Catford (1969:20)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

TARJAMAH TULIS ARAB-IDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. fungsional, (3) fungsi bahasa adalah membuat makna- makna, (4) bahasa adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembelajaran bahasa asing. Terjemahan semantik atau semantic

PENTINGNYA PENGETAHUAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN BAGI PENERJEMAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Berbagai macam problematika pada proses komunikasi juga turut

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini berjudul Terjemahan cerita anak Churiippu Hoikuen,

Bab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

BAB III METODE PENELITIAN. uraian-uraian atau kalimat dan bukan angka-angka. Pendekatan ini adalah

Sri Slamet Pendidikan Anak Usia Dini FKIP-UMS

2015 ANALISIS MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG MENGGUNAKAN KATA MIZU

PENGANTAR PENGERTIAN IDIOM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata Wikipedia berasal dari kata wiki (Hawai) yang artinya adalah cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Sejalan dengan itu, dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang tingkah laku. Pengalaman tokoh dalam cerita juga merupakan pengalaman batin anak yang menjadi ciri berbagai aspek tingkah laku sosial saat dewasa kelak (Sugihasti, 1996: 43). Sugihasti (1996) menyimpulkan bahwa cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang; kejadian dan sebagainya, yang merupakan rekaan belaka, bersifat imajinatif dan fiktif. Arti leksikal tersebut diperkuat dengan pengertian bahwa cerita anak bukanlah cerita yang ditulis oleh anak, melainkan cerita karangan orang dewasa yang dikonsumsi oleh anak. Salah satu tema cerita anak adalah fabel. Fabel (KBBI, 2005: 312) adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Tokoh fabel digambarkan dapat berbicara seperti manusia yang dapat mengembangkan dunia imajinasi anak. Salah satu cerita anak yang bertemakan fabel adalah cerita-cerita dari kumpulan buku cerita anak yang berjudul Kimochi ga Ukiukisuru Hanashi. Adanya tokoh binatang dalam sebuah cerita, akan membuat cerita lebih menarik terutama bagi anak-anak. Cerita anak berjudul Chokichokidou no Okyakusama 1

2 memunculkan beberapa tokoh binatang, seperti rakun, rusa, beruang, kelinci, tupai, monyet, dan babi hutan. Kehadiran tokoh-tokoh binatang tersebut menjadi sarana untuk memperkenalkan dunia binatang kepada anak-anak dan dapat memancing anak untuk mencari tahu lebih banyak informasi terkait binatang-binatang tersebut. Cerita yang menarik dan melibatkan tokoh-tokoh binatang menjadi alasan penulis memilih Chokichokidou no Okyakusama sebagai materi terjemahan dalam tugas akhir ini. Alasan lainnya adalah binatang-binatang tersebut jarang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari serta perilaku dan kebiasaan binatang-binatang tersebut dapat dijadikan contoh pembelajaran bagi anak dan diharapkan dewasa kelak anak-anak akan menyayangi dan peduli terhadap binatang dan mahluk hidup lainnya. 1.2 Pokok Bahasan Pokok pembahasan dalam tugas akhir ini meliputi: 1. Bagaimana terjemahan cerita anak Kimochi ga Ukiukisuru Hanashi yang berjudul Chokichokidou no Okyakusama dari bahasa Jepang kedalam bahasa Indonesia? 2. Bagaimana pembahasan binatang-binatang yang terdapat dalam buku cerita Chokichokidou no Okyakusama?

3 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menyajikan terjemahan cerita Chokichokidou no Okyakusama dari bahasa Jepang kedalam bahasa Indonesia agar mudah dibaca dan dimengerti. 2. Memberikan informasi secara singkat mengenai binatang-binatang yang terdapat dalam cerita Chokichokidou no Okyakusama. 1.4 Landasan Teori Eugene A. Nida dan Charles R. Taber, dalam buku mereka The Theory and Practice of Translation (via Widyamartaya, 1989:11) memberikan definisi penerjemahan sebagaai berikut : Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style. Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: Menerjemahkan merupakan kegiatan menghasilkan kembali di dalam bahasa penerima yang sedekat-dekatnya dan sewajarnya sepadan dengan pesan dalam bahasa sumber, pertama-tama menyangkut maknanya dan kedua menyangkut gayanya. Secara lebih sederhana, terjemahan dapat didefinisikan sebagai memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber kedalam bahasa penerima (sasaran) dengan pertama-tama mengungkapkan maknanya dan kedua mengungkapkan gayanya (A. Widyamartaya, 1989; 11).

4 Definisi terjemahan lain menurut P. Newmark adalah : translation is an exercise which consists in the attempt to replace a written message in one language by the same message in another language. Definisi di atas diterjemahkan sebagai berikut: Terjemahan merupakan latihan dalam upaya menggantikan pesan tertulis dari bahasa satu dengan pesan yang sama pada bahasa lainnya (Nurachman, 1986; 25). 1.5 Metode Terjemahan Menurut Newmark (via Hartono, 2003: 82-84) metode terjemahan dapat dititik beratkan kepada dua penekanan, yaitu penekanan pada bahasa sumber (bahasa yang diterjemahkan) dan pada bahasa sasaran (bahasa hasil terjemahan). Metode penekanan pada bahasa sumber ada empat, yaitu : a. Metode Terjemahan Kata Demi Kata Susunan kata dalam kalimat tidak diubah dan diterjemahkan satu demi satu dalam makna yang umum tanpa memperhatikan segi pragmatik dari kata tersebut. b. MetodeTerjemahan Literal Struktur kalimat bahasa sumber diubah dan dicari padanan terdekat dalam bahasa sasaran. Tetapi penerjemahan leksikal tetap dilakukan apa adanya terlepas dari konteksnya. c. Metode Terjemahan Setia

5 Berusaha memproduksi makna kontekstual yang tepat dari bahasa sumber kebahasa sasaran. Terjemahan ini benar-benar setia pada tujuan dan realisasi teks bahasa sumber. d. Metode Terjemahan Semantik Hampir sama dengan terjemahan setia, tetapi lebih menekankan tersampainya teks ke dalam bahasa sasaran sehingga menjadi lebih luwes. Metode terjemahan yang menggunakan penekanan pada bahasa sasaran ada empat jenis, yaitu : a. Metode Terjemahan Saduran Merupakan bentuk penerjemahan yang paling bebas. Utamanya digunakan untuk menerjemahkan karya sastra (drama/puisi). b. Metode Terjemahan Bebas Mereproduksi isi pesan tanpa mengindahkan cara penyampaian isi pesan atau memproduksi isi teks tanpa memperdulikan bentuk bahasa sumbernya. c. Metode Terjemahan Idiomatik Mereproduksi pesan bahasa sumber dengan banyak menggunakan ungkapan idiomatik yang terdapat pada bahasa sasaran yang mungkin tidak tercantum pada bahasa sumber. d. Metode Terjemahan Komunikatif Berusaha untuk menerjemahkan makna konstektual teks asli bahasa sumber setepat mungkin, sehingga aspek isi maupun kebahasaan dapat dipahami oleh pembaca bahasa sasaran.

6 Setelah membaca beberapa metode terjemahan dan menyesuaikan hasil tujuan terjemahan, maka metode yang digunakan penulis saat menerjemahkan cerita anak ini adalah metode komunikatif. Hal ini didasarkan karena metode ini mempertahankan makna kontekstual yang tepat dari bahasa sumber, sehingga diharapkan dari hasil terjemahan dapat langsung diterima dan dipahami. 1.6 Langkah-Langkah Terjemahan Pendapat Nida & Taber pada buku yang berjudul Belajar Menerjemahkan, Teori, dan Praktek (Hartono, 2003: 106) proses penerjemahan berlangsung dalam tahapantahapan. Tahapan yang pertama adalah tahap analisis dan pemahaman. Dalam tahap ini struktur dan pesan dalam bahasa sumber dianalisis menurut hubungan gramatikal, menurut makna kata-kata ataupun gabungan kata-kata, menurut makna tekstual dan makna kontekstual. Tahap kedua adalah tahap transfer. Materi yang sudah dianalisis dan dipahami maknanya selanjutnya diolah oleh penerjemah dalam pikirannya dari bahasa sumber kedalam bahasa sasaran. Pada tahap ketiga, setelah memperoleh padanan-padanan makna dalam bahasa sasaran, maka penerjemah berusaha mencari padanan kata, kelompok kata (frase) ungkapan (idiom), klausa atau kalimat yang tepat dalam bahasa sasaran. Penulis menerapkan semua tahapan dalam menerjemahkan tugas akhir ini. Karena setelah menganalis dan memahaminya, pada tahap akhir penulis tinggal mencari padanan yang tepat untuk diterjemahkannya.

7 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari empat bab. Diawali dengan bab pertama, yaitu pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, pokok pembahasan, tujuan penulisan, definisi terjemahan, metode terjemahan, langkah-langkah terjemahan dan sistematika penulisan. Bab kedua merupakan hasil terjemahan yang terdiri dari terjemahan per kalimat dan teks terjemahan secara utuh. Bab ketiga memberikan informasi secara singkat tentang binatang-binatang yang terdapat dalam buku cerita Chokichokidou no Okyakusama. Bab terakhir berisi penutup.