PENERJEMAHAN KATA DAN KALIMAT PADA KOMIK NUSANTARANGER KE DALAM BAHASA JEPANG
|
|
- Liana Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERJEMAHAN KATA DAN KALIMAT PADA KOMIK NUSANTARANGER KE DALAM BAHASA JEPANG Kasih Elia Jurusan Sastra Jepang Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480, Telp , Kasih Elia, Prof. Dr. Sheddy Nagara Tjandra, MA. ABSTRACT This research deploys the problem that will eventually be found by a translator who wants to translate Indonesian text into Japanese Language. Methods applied were qualitative. Category which applied is around word, terms, and sentences analyzed by Newmark s Translation Methods and Nida s Functional Equivalent Theory. After problem has been found, it is concluded that functional equivalent and semantics methods is the most needed to find special word or terms in Japanese Language that has the same meaning with Indonesian text. Keywords : translation, Nusantaranger, Indonesia, Japanese, Nida ABSTRAK Penelitian menjelaskan mengenai permasalahan yang akan muncul ketika akan menerjemahkan teks Indonesia ke dalam Bahasa Jepang. Metode yang digunakan Metode Kualitatif. Analisis dilakukan dengan mengaplikasikan Teori Penerjemahan Nida, yaitu Functional Equivalent dan Metode Penerjemahan Newmark pada kata, istilah dan kalimat. Disimpulkan bahwa Functional Equivalent dan Metode Penerjemahan Semantik adalah yang paling efektif untuk menerjemahkan kata atau istilah khusus Indonesia ke dalam Bahasa Jepang. Kata kunci: penerjemahan, Nusantaranger, Indonesia, Jepang, Nida PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam jenis kesenian seperti tarian adat, alat musik, lagu, pakaian daerah dan sebagainya, yang menampilan ciri khas dari masing-masing daerah di tanah air (Susanti, 2013). Banyak negara-negara di dunia
2 yang mengalami ketertarikan pada Indonesia oleh karena ragam budaya dan seni yang dimiliki. Secara spesifik, Jepang juga, masuk ke Indonesia pertama kali melalui budaya Jepang yang sangat beragam. Mulai dari komik, yang kemudian dalam kontennya mengenalkan berbagai macam festival, makanan, dan pakaian adat orang Jepang. Diikuti oleh kesuksesan anime memberi gambaran visual yang lebih nyata kepada orang Indonesia, disertai dengan lagu-lagu Jepang yang mulai marak terdengar di Indonesia. Komik dan anime Jepang yang masuk ke Indonesia tentunya telah mengalami proses penerjemahan dari bahasa Jepang ke Indonesia. Melalui komik dan anime Jepang yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia itulah masyarakat Indonesia mulai tertarik pada sejarah, dan budaya Jepang. Sebaliknya, penulis menemukan karya-karya sastra besar Indonesia yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Contohnya adalah karya-karya dari Pramoedya Ananta Toer seperti Jejak Langkah (1985) yang diterjemahkan menjadi 足跡 dan Bumi Manusia (1980) yang diterjemahkan menjadi 人間の大地. Ketertarikan masyarakat Jepang mungkin meningkat, tapi tidak sepesat peningkatan ketertarikan masyarakat Indonesia ketika mengenal budaya Jepang lewat komik dan anime. Menerjemahkan teks pada dasarnya adalah penerjemahan budaya karena bahasa pada hakekatny adalah produk dari budaya tertentu. Budaya tidak saja menyangkut apa yang tampak pada permukaan (Sumardiono, 2007). Bahasa merupakan ciri yang paling menonjol dari sebuah budaya yang bisa digambarkan sebagai sikap simplistik sebagai totalitas keyakinan dan tindakan suatu masyarakat tertentu (Nida, 2001). Bahasa tidak bisa dilihat sebagai fenomena yang terpisah pada sebuah ruang hampa tapi merupakan bagian integral dari sebuah kebudayaan (Sumardiono, 2007). Bahasa juga mengendalikan cara orang bersikap terhadap orang lain dalam masyarakat tuturnya yang merupakan cermin nilai-nilai relasi sosial dan kekuasaan dalam masyarakat tersebut. Budaya Jawa, misalnya, merupakan budaya yang sangat mengatur relasi sosial antar anggotanya yang berdasarkan pada status sosial (Sumardiono, 2007). Menurut Nida dan Taber (1974:12): Translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in terms of meaning and secondly in terms of style. Terjemahan: Penerjemahan adalah proses pengungkapan ulang bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dalam padanan yang diungkapkan sewajar mungkin, pertama dalam makna, dan kedua, dalam tatanan gaya bahasa. Maka itu, penerjemahan disebut sebagai upaya mengalihkan pesan yakni makna yang terkandung dari teks suatu bahasa (bahasa sumber/bsu) ke dalam teks bahasa yang lain (bahasa sasaran/bsa) yang dikemas dalam penyesuaian terhadap dari dan untuk siapa serta dengan tujuan apakah penerjemahan tersebut dibuat (Hoed, 2006). Teori ini didukung pula oleh ungkapan Torikai Kumiko, guru besar terjemahan di Universitas Rikkyo, Tokyo, yang mengatakan bahwa penerjemahan tertulis atau honyaku ( 翻訳 ) adalah upaya menerjemahkan secara tertulis isi informasi dari teks tertulis satu bahasa ke dalam bahasa lainnya (Torikai, 1998:3).
3 Penulis menemukan fakta ini menarik dan karena penulis ingin budaya dan bahasa Indonesia lebih dikenal di Jepang, penulis memutuskan untuk menerjemahkan komik, dan bukan karya sastra dalam bentuk tulisan formal seperti essay atau novel, karena penulis percaya bahwa pendekatan melalui budaya pop Indonesia akan lebih mudah masuk ke masyarakat Jepang seperti halnya budaya pop Jepang yang mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Pada dasarnya terdapat dua sistem yang berbeda dalam penerjemahan (Nida dan Taber, 1974). Sistem pertama terdiri dari aturan-aturan baku yang diterapkan dengan ketat yang bertujuan agar terdapat kesesuaian dari bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Dengan demikian, sistem pertama dapat diformulasikan menjadi: BSu (X) Bsa Di sini, (X) merupakan struktur menengah yang dapat digunakan secara universal untuk semua bahasa. Sementara, sistem kedua memiliki tiga prosedur bertahap dalam menerjemahkan pesan yaitu analisis hubungan gramatikal serta makna kata dan kombinasi kata dalam pesan, peralihan hasil analisis tersebut dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, dan kemudian restrukturisasi hasil analisis yang telah dialihkan ke bahasa sasaran menjadi pesan akhir yang dapat sepenuhnya dimengerti dalam bahasa sasaran. Sistem kedua ini dapat digambarkan menjadi: BSu (analisis) X (peralihan) Y (restrukturisasi) BSa Dalam hal ini penulis memilih komik sebagai sarana pengenalan terhadap Indonesia karena pada faktanya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar dan lambang yang disandingkan dalam urutan tertentu, untuk memberikan informasi dan sebagai alat komunikasi, dalam mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Adapun, komik yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah komik Nusantaranger, komik yang tergolong baru di Indonesia. Diambil dari website resminya, nusantaranger.com, Nusantaranger adalah cerita tentang lima pemuda Indonesia yang diberi kekuatan khusus dari lima pulau besar di Indonesia untuk melawan Kelana, entitas jahat yang ingin menguasai Marcapada. Penulis memutuskan mengambil komik ini karena, meskipun temanya begitu umum dengan menggunakan format pasukan super sejenis Power Ranger, tapi sentuhan-sentuhan budaya formal dan non-formal di Indonesia terdapat dalam komik tersebut. Di dalamnya juga terdapat interaksi sehari-hari orang Indonesia, dan ini akan menjadi pengenalan yang baik kepada masyarakat Jepang mengenai keseharian di Indonesia. METODE PENELITIAN Dalam prosesnya, penulis menemukan bahwa penelitian yang akan penulis lakukan termasuk dalam golongan metode penelitian kualitatif karena tidak memiliki nilai berupa angka dan pengukur dalam satuan pasti. Adapun penulis menemukan metode analisis yang dinilai sesuai dengan penelitian penulis adalah metode analisis data evaluasi deskriptif. Evaluasi dalam arti, penulis menjelaskan fenomena dan proses terjadinya suatu produk yang mana dalam hal ini adalah proses penerjemahan yang dilakukan oleh penulis dan hasil
4 terjemahan sebagai suatu produk yang dijelaskan. Sementara deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan. Variable dalam hal ini adalah sampel dalam bahasa sumber dan hasil dalam bahasa sasaran. Penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui nilai dari sampel tersebut yang dalam hal ini adalah makna dari setiap sampel. 1. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif 2. Metode tinjauan pustaka 3. Metode evaluasi deskriptif 4. Teori: a. Penerjemahan (Nida dan Taber, 1974) b. Metode Penerjemahan (Newmark, 1988) c. Teknik Penerjemahan (Hoed, 2006) d. Fuctional-Equivalent (Nida, 1986) Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis mengumpulkan sumber data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode evaluasi pada korpus data, yaitu Komik Nusantaranger. Bagian komik Nusantaranger yang penulis teliti adalah Buku Elang, Bab 1. Setelah melakukan tafsiran kasar pada keseluruhan bab, penulis mengumpulkan sampel penelitian dengan mengelompokkannya ke dalam 3 bagian. Kata, Klausa dan Kalimat. Masing-masing 3 sampel. Dengan demikian, pada tahap ini, penulis telah berhasil menetapkan 9 sampel kata untuk dapat dianalisis lebih dalam. HASIL DAN BAHASAN Penulis menerjemahkan Asssalamu alaikum menjadi アシャラムアライクム. Ini adalah bentuk katakana dari ungkapan Assalamu alaikum. Penulis menilai "Assalamu'alaikum" memiliki nilai agama dan budaya yang kuat. Penulis percaya, Assalamu alaikum dapat mewakili kebudayaan beragama Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan tidak memiliki padanan dalam bahasa Jepang karena penduduk yang beragama Islam merupakan minoritas di Jepang. Seperti yang diungkapkan Hoed, apabila suatu teks dari bahasa sumber, tidak dapat ditemukan padanannya di bahasa sasaran, maka dapat digunakan penerjemahan Fonologis. Karena itu penulis memutuskan untuk membiarkan Assalamu alaikum dalam bentuk katakana-nya disertai dengan penjelasan atau catatan kaki pada halaman tersebut. Penulis juga menerjemahkan Aduh menjadi いて! Secara umum, Aduh adalah bentuk reaksi keluhan. Reaksi yang dialami apabila mengalami hal yang tidak mengenakkan atau hal buruk. Karena itu, menganalisis kata Aduh sendiri tidak cukup untuk mendapatkan kata terjemahan yang baik. Dikarenakan komik adalah gambar dan lambang yang disandingkan dalam urutan tertentu, untuk memberikan informasi dan sebagai alat komunikasi, dalam mencapai tanggapan estetis dari pembacanya (McScott, 1993), penulis akan menganalisa keadaan sesuai dengan kesan yang tergambar di dalam komik Nusantaranger ini. Dengan menekankan pada arti dan kondisi ketika Rangga mengeluarkan reaksi tersebut, yaitu sehabis terjatuh. Selain itu, terlihat pada gambar Rangga juga memegang kepalanya yang memang jatuh pertama kali ke tanah. Ini menunjukkan adanya rasa sakit yang dialami oleh Rangga. Dengan demikian, dapat ditafsirkan bahwa yang ingin diungkapkan Rangga adalah kesakitan lewat kata Aduh. Namun, menurut Simatupang (1999), pergeseran yang terjadi karena pada makna generik dari kata Aduh yang diungkapkan Rangga dari bahasa sumber dapat diterjemahkan ke makna yang lebih spesifik,
5 yaitu seperti yang telah dianalisa sebelumnya, kata Aduh dengan makna sakit yaitu いたい Dengan demikian ditemukan padanan kata "Aduh yang mengandung unsur keluhan kesakitan dalam bahasa Jepang adalah いたい Sementara, sesuai dengan teori Newmark (1988) yang mengemukakan bahwa sebuah teks sasaran penentuannya dipengaruhi oleh budaya tulis dan cetak teks sasaran. Dalam hal ini adalah komik. Dalam bahasa komik, seringkali yang digunakan adalah bahasa percakapan sehari-hari. Sehingga kata いたい dapat kita sesuaikan bentuknya menjadi いて! Pada bagian Candi, awalnya penulis mengalami kesulitan untuk memilih padanan kata yang tepat. Apakah akan menggunakan kata 寺 atau menggunakan kata 寺院 sebagai padanan kata yang tepat untuk kata Candi. Namun menurut Nida dan Taber (1974), penerjemahan adala pengungkapan kembali pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan padanan terdekat dan wajar. Padanan terdekat Candi adalah お寺 atau 時院. Sementara itu, agar terdengar wajar, penulis mengambil padanan kata dalam teks sumber yang telah diterjemahkan ke dalam teks sasaran secara tepat yaitu Candi Borobudur. Penulis mencari padanan bahasa Jepang dari Candi Borobudur dan menemukan kata ボロブヅル寺院. Dikarenakan ボロブヅル寺院 terdengar lebih wajar bila dibandingkan dengan ボロブヅルお寺 penulis memutuskan untuk menggunakan kata 寺院 sebagai padanan kata Candi yang disebutkan oleh kakek. Sementara itu, kata petak umpet adalah merupakan istilah. Yang apabila berdiri sendiri-sendiri akan kehilangan makna. Apabila penulis menerjemahkan istilah ini lewat penerjemahan word-to-word, petak dalam bahasa Jepang diartikan sebagai purotto ( プロット ) yang berarti juga plot, atau sepetak tanah. Sementara kata umpet memiliki persamaan kata sembunyi yang dalam bahasa Jepangnya kakusu ( 隠す ). Apabila digabungkan, kata petak umpet sendiri merujuk kepada permainan anak-anak di mana yang menjadi penjaga harus mencari orang-orang yang bersembunyi. Di Jepang, ada permainan yang serupa dengan petak umpet, yaitu kakurenbo ( 隠れん坊 ). Karena inilah, dengan mengikuti teori functional-equivalent dari Nida, penulis memutuskan untuk menggunakan pilihan kata yang lebih memiliki kesetaraan dan persamaan definisi dibandingkan purotto kakusu yang sesungguhnya malah tidak berarti apaapa ketika digabungkan bersama-sama. Sementara itu kalimat pertama yang dianalisis oleh penulis adalah kalimat: Ayah pasti bohong supaya bisa nangkep aku! Kalimat ini memiliki dua klausa yang masing-masing memiliki makna kuat. Dengan menitikberatkan pada makna yang terdapat pada kalimat itu, penulis memutuskan untuk memecah keduanya menjadi 2 klausa yang memegang intinya masing-masing. Ayah pasti bohong, Dan
6 Supaya Ayah bisa nangkep aku. Dari pemotongan di atas, diketahui kalau kalimat Ayah pasti bohong supaya bisa nangkep aku! adalah kalimat majemuk. Dengan demikian, diterjemahkan secara terpisah, dapat membantu Penulis menemukan terjemahan yang paling tepat. Penulis menggunakan Penerjemahan Harafiah yang mengubah susunan kalimat menjadi ke susunan kalimat yang dirasa lebih wajar dalam bahasa sasaran, dalam hal ini Bahasa Jepang. Maka, terjemahannya menjadi: Ayah pasti bohong -> それは嘘だろう! 間違いないんだ! Supaya (Ayah) bisa nangkep aku! -> 俺を捕まえるためになぁ ~! Penulis menambahkan kata 間違いない dikarenakan ada ketidakpercayaan dalam kalimat Rangga. Dia tidak menebak, tapi dia yakin kalau ayahnya berbohong. Fokus penulis letakkan pada bagian だろう itu. Bagian itu yang menunjukkan bahwa Rangga yakin kalau ayahnya berbohong. Karena itu, sebagai bentuk keyakinan Rangga bahwa ayahnya berbohong, Penulis memutuskan untuk menambahkan 間違いない ke dalam kalimat tersebut. Pasti merupakan ungkapan keyakinan bahwa dirinya tidak mungkin salah. Itulah yang diyakini oleh Rangga. Supaya bisa nangkep aku adalah dampak dari keyakinannya apabila hal tersebut memang benar. Kalimat kedua yang digunakan pada analisa kalimat adalah: Mimpi itu lagi... Kalimat di atas adalah kalimat tunggal. Jadi penulis akan mencoba menggunakan penerjemahan Word-toWord terlebih dahulu. Mimpi = 夢 Itu = あの Lagi = また 再び Sementara ini, kata mimpi dan itu sudah mendapat padanan kata yang benar. Sementara, lagi mengalami kesulitan. Kesulitannya adalah dalam konteks apa lagi ini digunakan. Apakah dalam konteks membicarakan sesuatu yang terjadi berulang-ulang atau lagi-lagi, yang bisa dipastikan dapat menggunakan また atau dalam konteks meminta perulangan akan sesuatu yang mana dapat menggunakan 再び. Dengan melihat pada konteks, penulis menggunakan analisis alur cerita. Dari sini, ditemukan bahwa Rangga melihat mimpi yang sama berulang kali dan berkomentar mengenai itu. Penulis akhirnya memutuskan untuk menggunakan また. Setelah itu, penulis berusaha menyusun kalimat ini dalam bahasa sasaran agar terlihat wajar. Tapi kalau dengan hanya penerjemahan Word-to-word, maka hasilnya menjadi 夢あのまた yang mana sangat tidak masuk akal bila dibaca dari segi bahasa sasaran. Karena itu ditahap ini, penulis perlu mengubah metode menjadi Literal Translation. Dengan metode ini, penulis dapat mengubah strukturisasi dan urutan kata sesuai dengan standar kalimat
7 bahasa sasaran. Penulis memutuskan, また berada di depan sebagai keterangan situasi, diikuti oleh kejadiannya. Sehingga kalimat menjadi: また あの夢か Kalimat ini lebih mudah dimengerti dan lebih wajar, sehingga penulis memutuskan untuk menggunakan terjemahan ini. SIMPULAN DAN SARAN Untuk penerjemahan kata, masalah hanya ditemukan ketika menerjemahkan kata khusus yang jarang ditemui padanannya di bahasa sasaran, dalam hal ini Bahasa Jepang. Tetapi untuk penerjemahan kata secara keseluruhan, dapat digunakan metode Word-to-Word atau free translation. Karena kata yang diterjemahkan di sini berasa dari kalimat. Sehingga perlu dipahami konteks ketika kata ini dibicarakan. Hal tersebut berlaku untuk kata yang kurang umum dan kata yang tidak umum. Tapi untuk kata yang umum, seberapapun berubah konteksnya, penerjemahan kata-per-kata biasanya tetap efektif karena kata yang umum biasanya lebih mudah dicari makna dan padanan di bahasa lain. Penulis menemukan masalah dalam menerjemahkan istilah. Kata-kata yang berupa istilah, baik umum maupun memuat makna kultural atau agama, tidak dapat diterjemahkan mentah-mentah, kata per kata. Karena apabila diterjemahkan perkata, makna yang ada dari istilah tersebut malah hilang. Dengan masalah tersebut, penulis menemukan solusi menyelesaikannya dengan metode functional-equivalent di mana penulis dapat menemukan saja, kalimat dalam Bsa yang memiliki padanan makna dengan Bsu yang akan diterjemahkan. Kepada calon peneliti atau penulis yang lain, penulis menyarankan untuk menggali lebih lagi dari data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Nusantaranger. Pertama, calon penulis bisa melanjutkan menerjemahkan bab dan buku selanjutnya dari seri Nusantaranger yang penulis gunakan pada penelitian ini. Kedua, calon penulis bisa membuat terjemahan calon penulis, dan membandingkannya dengan hasil terjemahan Penulis. Ketiga, calon penulis bisa membuat terjemahan baru dengan menggunakan metode atau teori terjemahan yang tidak digunakan penulis kemudian membandingkan efektivitas dan hasilnya. REFERENSI Hoed, Benny Hoedoro. (2006). Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya Newmark, Peter. (1998). A Textbook of Translation. Hertfordshire: Prentice Hall International
8 Nida, E.A., & Charles R. Taber. (1974). The Theory and Practice of Translation. Leiden: E. J. Brill. Ordudari, Mahmoud. (2007). Translation Procedures, Strategies and Methods. Translation Journal. Diunduh dari Scott McCloud. (1993). Understanding Comic: Invisible Art. New York: Harper.. Tim Nusantaranger. (2012). Nusantaranger. Torikai, Kumiko. (1998). Mistranslations That Changed History. Shinco Bunko : Shinco-sha. RIWAYAT PENULIS Kasih Elia lahir di kota Jakarta pada 9 Januari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University pada jurusan Sastra Jepang pada tahun 2014.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam jenis kesenian seperti tarian adat, alat musik, lagu, pakaian daerah dan sebagainya, yang menampilan ciri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis akan menjabarkan teori-teori yang digunakan penulis dalam menerjemahkan Komik Indonesia Nusantaranger karya Tim Nusantaranger. Agar dapat menerjemahkan komik
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis dalam menerjemahkan lirik lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Penerjemahan lirik lagu ini membutuhkan
Lebih terperinciPENERJEMAHAN LIRIK LAGU SEPASANG MATA BOLA KARYA ISMAIL MARZUKI
PENERJEMAHAN LIRIK LAGU SEPASANG MATA BOLA KARYA ISMAIL MARZUKI Cherly Susanti Komplek KFT A5/33 Cengkareng Jakarta 11730, 08999886781, cherlydai@hotmail.com Cherly Susanti, Prof. Dr. Sheddy Nagara Tjandra,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini, penulis akan menjabarkan tahap penelitian yang penulis lakukan dari penentuan masalah dan tujuan hingga analisis data. Hasil dari penelitian ini akan penulis uraikan
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga
Bab 5 Ringkasan Komik atau yang dikenal dengan sebutan manga adalah salah satu budaya pop negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga telah dikenal luas oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat beranekaragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita sendiri bisa menjadikannya sebagai sahabat. Buku cerita memberikan informasi kepada anak tentang
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian penerjemahan dan metode penerjemahan yang akan digunakan untuk menganalisis data pada Bab 3. Seperti dikutip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni kegiatan mengubah bentuk bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Dalam The Merriam Webster Dictionary
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara verbal. Tentunya ilmu bahasa atau sering disebut linguistik memiliki cabangcabang ilmu bahasa,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Tidak hanya bagi pemelajar asing, tapi juga masyarakat umum. Namun, mereka terkadang tidak menyadari bahwa cerita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang Universitas Indonesia tiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa tidak sedikit orang yang ingin mempelajari
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Clay dalam arti yang sesungguhnya adalah tanah liat, namun selain terbuat dari tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya memiliki
Lebih terperinciPROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI
PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI Eka Dewi Octaviani email: echaoink@gmail.com Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, dibalik kemajuan teknologinya yang pesat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel Higurashi no Ki merupakan salah satu karya penulis terkenal bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya sebagai penulis pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa, baik lisan maupun tulisan merupakan alat yang penting dalam mendukung terjalinnya komunikasi antar individu. Dalam kegiatan komunikasi, tujuan dari kegiatan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia selalu melakukan aktivitas yang disebut dengan bersosialisasi. Satu bahasa digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerjemahan merupakan upaya untuk mengganti teks bahasa sumber ke dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan penerjemahan as changing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR SINGKATAN... xi. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...... i KATA PENGANTAR... ii ABSTRAK....... vi ABSTRAK 要旨,. vii DAFTAR ISI..... viii DAFTAR SINGKATAN...... xi DAFTAR TABEL...... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang...
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :
LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi
Lebih terperinci(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.
(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008
UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. teori Needs Analysis, dan teori Relativitas dalam penerjemahan.
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan teori mengenai penerjemahan, teori kalimat, dan teori paragraf. Teori penerjemahan yang akan dikemukakan pada bab ini meliputi teori terjemahan
Lebih terperinci3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.
Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persoalan kebahasaan yang sering dihadapi dalam pengajaran bahasa asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu) terhadap B2 (bahasa yang dipelajari).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida
8 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai konsep pemikiran yang akan mendukung analisis data pada bab selanjutnya. Konsep tersebut berupa, tentunya konsep aspek dalam bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbedaan budaya antara suatu negara tentu saja menghasilkan suatu cara komunikasi yang berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai karakter serta cita rasa dari pengguna bahasa itu sendiri. Berdasarkan observasi yang ada
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara
Bab 5 Ringkasan Bahasa adalah sistem tanda yang menimbulkan reaksi yang sama pada lawan bicara yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapinya. Penulis memilih lirik lagu Uzu karya Isshi dengan
Lebih terperinciBAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup
BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap bahasa di dunia memiliki kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika kita banyak menemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa. ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai hal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari Bahasa Asing memerlukan usaha yang cukup serius, karena terdapat perbedaan yang signifikan dengan bahasa ibu pembelajar yang didasari oleh berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia ini, Bahasa merupakan salah satu peranan penting dalam masyarakat sebagai alat untuk berkomunikasi dan alat untuk berinterkasi yang digunakan baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang
Lebih terperinciBAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN
8 BAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN 2.1. Ragam Bahasa Laki-laki dan Perempuan Menurut Harimurti Kridalaksana (1993: 184), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, melalui bahasa manusia dapat
Lebih terperinciTEKNIK DAN METODE PENERJEMAHAN NONOSHIRI KOTOBA (KATA UMPATAN) PADA MANGA BEELZEBUB KARYA RYUHEI TAMURA. Abstract
TEKNIK DAN METODE PENERJEMAHAN NONOSHIRI KOTOBA (KATA UMPATAN) PADA MANGA BEELZEBUB KARYA RYUHEI TAMURA Oleh: Wike Suherman email: langit_biru345@yahoo.co.id Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Bahasa merupakan suatu sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi suatu
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)
ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makna merupakan salah satu unsur bahasa yang dapat mengalami perubahan. Pateda (2010:158-159) mengatakan perubahan makna bisa saja terjadi dikarenakan beberapa faktor,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa sangatlah penting, karena merupakan penghubung dalam setiap pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Pada setiap bangsa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Jepang, ungkapan disebut dengan hyougen. Menurut Ishimori (1994:710),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi dengan bahasa asing khususnya bahasa, kemampuan untuk memilih jenis ungkapan yang tepat sangat penting. Dalam bahasa, ungkapan disebut dengan
Lebih terperinciTEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり
TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerjemahan merupakan suatu proses komunikasi antar dua bahasa. Maksudnya adalah menyampaikan kembali maksud atau isi pesan dalam teks sumber sehingga dapat dimengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna
Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan penerjemahan merupakan kegiatan yang sangat penting. Karena dengan kegiatan penerjemahan, kita bisa mendapatkan informasi dan mengikuti perkembangan
Lebih terperinciABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu
ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau
Lebih terperinciPERGESERAN PENERJEMAHAN IDIOM PADA NOVEL ODA NOBUNAGA KARYA SOHACHI YAMAOKA
PERGESERAN PENERJEMAHAN IDIOM PADA NOVEL ODA NOBUNAGA KARYA SOHACHI YAMAOKA Putu Ayu Muliani email: putuayumuliani@gmail.com Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dulu cerita anak banyak digunakan oleh orang tua untuk menyampaikan pesan moral kepada anak-anaknya. Di masa lalu, orang tua menceritakan kepada anak-anaknya
Lebih terperinciBab2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori yang penulis gunakan
Bab2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini yang berhubungan dengan teori penerjemahan. 2.1 Teori penerjemahan Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa yang ada di dunia ini pasti memiliki perbedaan tersendiri jika dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap bahasa yang ada di dunia ini pasti memiliki perbedaan tersendiri jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat terlihat
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. pergeseran joseigo dalam lagu berbahasa Jepang adalah sebagai berikut: 1. Pola pikir feminisme yang mempengaruhi gaya bahasa yang
BAB IV KESIMPULAN Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab terjadinya pergeseran joseigo dalam lagu berbahasa Jepang adalah sebagai berikut: 1. Pola pikir feminisme yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Era modern ini penggunaan bahasa merupakan kunci terpenting untuk menjalin suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan. Menurut
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu yang mempelajari bahasa disebut linguistik. Dalam bahasa Jepang linguistik disebut juga dengan gengogaku. Ada lima cabang ilmu linguistik yang dipelajari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial tertentu atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Sutedi (2003, hal.2), menjelaskan bahwa bahasa adalah alat komunikasi untuk
Bab 5 Ringkasan Sutedi (2003, hal.2), menjelaskan bahwa bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan. Sedangkan Green (1972, hal.25), berpendapat bahwa bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Dari hasil analisis pada bab tiga dan dengan menyesuaikannya dengan tujuan dari penelitian ini, pada bab empat ini saya akan menyampaikan kesimpulan yang dapat saya
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN:BAHASA DAN SASTRA JEPANG (PEMINATAN)
SILABUS MATA PELAJARAN:BAHASA DAN SASTRA JEPANG (PEMINATAN) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autobiografi atau otobiografi adalah sebuah biografi atau riwayat hidup yang ditulis oleh pemiliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia otobiografi adalah riwayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kosakata, yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah goi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kosakata, yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah goi merupakan salah satu unsur karakteristik dari sebuah bahasa, oleh karena itu pemahaman kosakata
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan di dunia bahasa pun meningkat. Semakin banyak orang yang mempelajari dan mengembangkan
Lebih terperinciSeseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan secara tidak langsung dan bersifat simbolik dalam berkomunikasi antar sesama. Hal itu dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan
BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Masalah Robert Sibarani (1997: 65) mengemukakan, bahwa bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi kepada sesamanya, baik itu lisan maupun tulisan. Menurut Parera (1997:27), bahasa ialah
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan
BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal
Lebih terperinciBAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO
BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerita fantasi banyak disukai oleh penggemar novel. Cerita fantasi sering berisi teka-teki dan menggunakan latar cerita yang unik, misalnya perjalanan waktu atau perjalanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Penerjemahan. Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Penerjemahan Penerjemahan menurut Eugene A. Nida dan Charles R. Taber dalam buku yang berjudul Panggilan Menjadi Penerjemah adalah translating consists in reproducing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan minat baca paling rendah di dunia, setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011. Selain itu
Lebih terperinciJEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI
PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial dimana dalam kehidupan sehari-harinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial dimana dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa lepas dari komunikasi. Salah satu alat komunikasi yaitu bahasa. Dengan bahasa,
Lebih terperinci