BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RPH Tenjo Kelas Perusahaan Acacia mangium BKPH Parung Panjang KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten pada tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 27 Juni 2011. 3.2. Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: wawancara dan observasi. Proses wawancara dilakukan melalui tanya jawab menggunakan kuisioner yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi responden terhadap kompetensi penerapan K3. Adapun kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang berasal dari penelitian K3 sebelumnya dengan menggunakan peubah pertanyaan yang telah valid dan menyempurnakan peubah pertanyaan yang tidak valid agar dapat digunakan dalam penelitian. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan pilihan jawaban dan dilakukan juga wawancara tak terstruktur untuk melengkapi informasi-informasi terkait penerapan K3 di perusahaan. Kegiatan wawancara dilakukan secara sensus terhadap 51 responden, yang terdiri dari: 6 responden mandor lapangan serta pekerja di bidang pemanenan kayu (11 responden operator chainsaw, 23 responden penyarad, dan 11 responden supir truk). Pilihan jawaban dalam kuisioner untuk masing-masing responden ditentukan berdasarkan skala Likert yang telah diberi bobot tertentu sesuai dengan jawaban pertanyaan. Skala Likert merupakan skala pengukuran ordinal yang memberikan hasil berupa peringkat dan berfungsi untuk menunjukkan tanggapan responden (self assessment) terhadap pertanyaan yang diberikan. Penilaian responden dengan menggunakan skala Likert yang telah ditentukan bobotnya dapat dilihat pada Tabel 1. Kegiatan observasi merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap kondisi riil di lingkungan kerja yang berkaitan dengan kompetensi penerapan K3 pada bidang pekerjaan penebangan, penyaradan, dan pengangkutan.
13 Tabel 1 Tetapan nilai terhadap pilihan jawaban responden Nilai Jawaban Responden Knowledge Skill Attitude 5 Sangat mengetahui Sangat bisa Selalu 4 Mengetahui Bisa Sering 3 Cukup mengetahui Kurang bisa Kadang-kadang 2 Tidak mengetahui Tidak bisa Pernah 1 Sangat tidak tahu Sangat tidak bisa Tidak pernah Penjelasan dari pilihan jawaban menurut KBBI online dalam Setiawan (2010) adalah sebagai berikut: a) Pengetahuan (Knowledge) 1. Sangat tahu : memahami betul dan menguasai ilmunya 2. Tahu :imemaklumi, menyaksikan, dan mengerti akan maksud : dari suatu hal 3. Cukup tahu : cukup bisa memaklumi, menyaksikan, dan mengerti 4. Tidak tahu : tidak bisa memaklumi, menyaksikan, dan mengerti 5. Sangat tidak tahu :isama sekali tidak mengetahui dan belum pernah b) Keterampilan (Skill) : mendengar 1. Sangat bisa : mampu, kuasa, dan mahir melakukan sesuatu 2. Bisa : mampu melakukan sesuatu namun belum mahir 3. Kurang bisa : cukup mampu melakukan sesuatu namun belum bisa 4. Tidak bisa : telah mencoba namun gagal 5. Sangat tidak bisa : sama sekali belum mampu melakukan c) Sikap (Attitude) 1. Selalu : senantiasa dilakukan secara terus menerus atau :idilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan 2. Sering : kerap kali dilakukan (namun tidak 100% dilakukan) 3. Kadang-kadang :idilakukan sesekali (bila ada kesempatan bagi pelaku) iiatau dilakukan minimal sebanyak dua kali dengan jeda iiulangan yang tidak teratur 4. Pernah : sudah menjalani, mengalami (minimal satu kali) 5. Tidak pernah : sama sekali belum pernah melakukan
14 3.3 Pengolahan Data dan Analisis Data Data penelitian yang diolah dan dianalisis merupakan data primer yang didapatkan melalui proses observasi dan wawancara dengan menggunakan kuisioner terhadap mandor lapangan, penebang (chainsawman), penyarad, dan pengangkut (supir truk). Jawaban pertanyaan responden pada kuisioner yang terdiri dari tiga aspek kompetensi (knowledge, skill, dan attitude) yang berupa skala Likert dengan interval nilai 1 5 diolah dan dianalisis menggunakan seperangkat komputer dengan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 19 dan Microsoft Excel. Analisis hasil pengolahan data tidak mempertimbangkan perbedaan lokasi kerja (petak tebang) responden karena lokasi kerja memiliki kondisi yang sama (tidak berbeda signifikan). Pengumpulan Data Uji Validitas Uji Reliabilitas Analisis Deskriptif Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk mengetahui tingkat aspek kompetensi (knowledge, skill, attitude) yang dimiliki setiap responden dilakukan pengelompokan nilai rataan terhadap jawaban dari pertanyaan kuisioner berdasarkan penilaian responden (self assessment) dan penilaian dengan standar (control based assessment). i Rataan (X) n Uji Korelasi Peringkat Spearman Gambar 1 Alur pengolahan data dan analisis data Keterangan: i nilai masing-masing pertanyaan dalam skala Likert (1 5) Keterangan: n = jumlah pertanyaan
15 Interval = Nilai rataan digunakan untuk menentukan perbandingan antara penilaian responden dengan penilaian berdasarkan standar serta untuk menentukan besar dan arah perbedaan. Pengelompokan nilai rataan berdasarkan skala Likert ditentukan intervalnya terlebih dahulu dengan rumus: Bobot nilai tertinggi - Bobot nilai terendah = 5-1 = 0,8 Banyaknya kelas 5 Berdasarkan interval ditetapkan nilai kompetensi responden terhadap penerapan K3 sebagai berikut: Tabel 2 Tingkatan kompetensi responden berdasarkan rataan nilai skala Likert Interval Nilai Tingkat Kompetensi 4,20 5,00 Sangat baik 3,40 4,20 Baik 2,60 3,40 Cukup 1,80 2,60 Buruk 1,00 1,80 Sangat Buruk (Sumber: Setiawan 2010) Adapun penilaian berdasarkan standar (control based assessment) yang digunakan dalam penelitian mengacu pada berbagai aturan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai berikut: 1. Kode Praktis ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Kehutanan Tahun 2002 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu 5. Peraturan Menteri Tenaga dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja 6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja 7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja
16 9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri 3.3.1 Uji Validitas Setelah metode pengumpulan data dengan kuisioner selesai, langkah pertama yang dilakukan adalah menguji validitas kuisioner. Pengujian validitas dimaksudkan untuk menentukan keabsahan dari pertanyaan yang digunakan dalam penelitian, sehingga hanya pertanyaan yang valid saja yang dapat dilanjutkan untuk pengujian selanjutnya. Validasi menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Suliyanto 2005). Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara peubah atau item dengan skor total peubah. Uji validitas ini menggunakan rumus teknik korelasi product moment dengan kriteria uji pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung (corrected item-total correlation) > r tabel. Pengujian validitas diolah dengan menggunakan software SPSS versi 19. 3.3.2 Uji Reliabilitas Jika alat ukur dinyatakan valid (sahih), selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Agusyana dan Islandscript (2011) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu instrumen (alat ukur) didalam mengukur gejala yang sama/lebih dari satu kali. Berdasarkan Suliyanto (2005) jika hasil pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Dalam uji reliabilitas nilai korelasi yang dihitung dinyatakan sahih apabila mempunyai nilai cronbach alpha > 0,6. Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan software SPSS versi 19. 3.3.3 Analisis Deskriptif Analisis ini bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dan bentuk yang lebih ringkas. Analisis deskriptif nilai dapat diwakili oleh mean, median, modus, tabel frekuensi, persentasi, dan berbagai diagram (Santoso 2011). Untuk mengetahui tingkat aspek kompetensi (knowledge, skill, dan attitude) yang dimiliki responden dilakukan
17 pengelompokan nilai rataan terhadap jawaban dari pertanyaan kuisioner melalui self assessment dan control based assessment. 3.3.4 Uji Wilcoxon Dalam pengolahan data menggunakan uji statistik nonparametrik, Agusyana dan Islandscript (2011) menyebutkan terdapat tiga jenis uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terhadap dua sampel berhubungan (two dependent sample), yaitu: uji tanda (sign test), uji peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxon sign-rank), dan uji Mc Nemar (Mc Nemar change test). Suharyadi dan Purwanto (2009) menyatakan bahwa uji peringkat bertanda Wilcoxon bertujuan untuk melihat besarnya perbedaan dari sepasang data dan selanjutnya memerhatikan arah atau tandanya, hal ini berbeda dengan uji tanda yang dimaksudkan untuk melihat adanya perbedaan dan bukan besarnya perbedaan. Menurut Santoso (2011) uji peringkat bertanda Wilcoxon dilakukan dengan menggunakan dua sampel yang saling berhubungan dan menguji hubungan diantara keduanya (menguji perbedaan yang signifikan antar dua sampel yang berhubungan berdasarkan taraf nyata α yang digunakan). Untuk uji Mc Nemar berdasarkan Sugiyono (2009) digunakan untuk data yang berbentuk nominal/diskrit dan hipotesis penelitian yang digunakan merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah perlakuan/treatment (membuktikan ada tidaknya perubahan). Berdasarkan karakteristik dari tiga uji statistik nonparametrik untuk dua sampel berhubungan yang telah diuraikan, maka uji Wilcoxon merupakan uji statistik yang digunakan dalam penelitian karena data yang digunakan adalah data ordinal (berperingkat berdasarkan nilai skala Likert) dan hipotesis penelitian yang digunakan untuk menguji perbedaan signifikan antar dua sampel berhubungan dengan memerhatikan besar dan arah perbedaan. Dalam penelitian uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara persepsi pekerja dengan control based assessment terhadap kompetensi penerapan K3 dengan melihat perbedaan persepsi pekerja terhadap penilaian objektif yang
18 dilakukan (overestimate atau underestimate) berdasarkan perbedaan selisih yang dihasilkan (positif atau negatif). Pengolahan data menggunakan uji Wilcoxon dilakukan dengan software SPSS versi 19. Taraf nyata yang digunakan sebesar 0,05 dan data yang digunakan adalah data yang telah lulus uji validitas dan uji reliabilitas. Alur analisis uji Wilcoxon dapat dilihat pada Gambar 2. Bidang Pekerjaan (Mandor lapangan, Pekerja Penebangan- Penyaradan-Pengangkutan) Uji Wilcoxon Persepsi Responden Terhadap Kompetensi Penerapan K3 Penilaian Berdasarkan Standar (Control Based Assessment) Knowledge Skill Attitude Keterangan : Knowledge Skill Attitude besarnya nilai angka probabilitas (jika < 0,05 maka terdapat perbedaan signifikan/terjadi kesenjangan antara persepsi responden dengan penilaian berdasarkan standar) Gambar 2 Alur analisis uji Wilcoxon Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam uji peringkat bertanda Wilcoxon (Supranto 2001): 1. Menentukan formulasi hipotesis. H 0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi responden dengan assiipenilaian berdasarkan standar. H 1 : terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi responden dengan penilaian berdasarkan standar.
19 2. Menentukan taraf nyata (α), dalam penelitian ini taraf nyata yang digunakan sebesar 0,05. 3. Menyusun pasangan data dan menentukan besar tanda perbedaan (positif, negatif, dan nol jika tidak ada perbedaan) untuk setiap pasangan. 4. Menyusun peringkat menurut besarnya perbedaan tanpa memperhatikan tanda. Peringkat 1 diberikan untuk perbedaan terkecil, peringkat 2 untuk perbedaan terkecil berikutnya, dan seterusnya dengan mengabaikan perbedaan yang menghasilkan nilai nol. 5. Memberikan tanda (positif atau negatif) bagi setiap peringkat yang ditetapkan. 6. Menjumlahkan semua peringkat positif dan kemudian menjumlahkan semua peringkat negatif. Nilai terkecil dari kedua hasil penjumlahan ditetapkan sebagai nilai hitung T. 7. Menetapkan nilai tabel T dan menentukan nilai tabel yang tepat sesuai dengan jumlah peringkat (mengabaikan yang bertanda nol) dan taraf nyata yang digunakan (α). 8. Menarik kesimpulan statistik tentang hipotesis nol. H 0 diterima apabila nilai T hitung > T tabel H 0 ditolak apabila nilai T hitung T tabel 3.3.5 Uji Korelasi Spearman Rank Pengujian hipotesis penelitian yang termasuk dalam bentuk hipotesis asosiatif untuk menguji signifikasi hubungan antara dua peubah atau lebih dapat menggunakan berbagai teknik korelasi berdasarkan bentuk data yang dianalisis. Sugiyono (2009) menyebutkan teknik statistik nonparametrik untuk menguji hipotesis asosiatif terdiri dari tiga jenis, yaitu: uji koefisien kontingensi, uji korelasi peringkat Spearman, dan uji korelasi Kendall tau. Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009), korelasi peringkat Spearman adalah korelasi yang digunakan untuk mengetahui hubungan dua peubah yang berskala ordinal atau berperingkat. Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa uji koefisien kontingensi digunakan untuk hubungan antara peubah apabila data yang digunakan berbentuk nominal dan berdasarkan Santoso (2011) uji korelasi Kendall tau lebih mendekati pada data yang berdistribusi normal.
20 Uji korelasi Spearman merupakan uji statistik nonparametrik untuk menguji hubungan asosiatif antar peubah yang digunakan dalam penelitian karena data yang digunakan ordinal dan memiliki berdistribusi tidak normal. Nilai koefisien korelasi Spearman berkisar dari -1 sampai dengan 1. Apabila koefisien korelasi mendekati 1 dan -1 menunjukkan hubungan yang semakin kuat. Sebaliknya apabila mendekati nilai nol, maka hubungannya semakin lemah. Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan arah hubungan dua peubah apakah positif atau negatif. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua peubah. Sarwono (2006) menentukan tingkat keeratan hubungan antar peubah sebagai berikut: Tabel 3 Tingkat keeratan hubungan antar peubah Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antar Variabel 0 0,25 Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) > 0,25 0,5 Korelasi cukup > 0,5 0,75 Korelasi kuat > 0,75 1 Korelasi sangat kuat Korelasi peringkat Spearman digunakan untuk mengukur eratnya hubungan antara dua peubah aspek kompetensi yaitu: knowledge dengan skill, knowledge dengan attitude, dan skill dengan attitude. Pengolahan data menggunakan korelasi peringkat Spearman dilakukan dengan software SPSS versi 19. Taraf nyata yang digunakan sebesar 0,05 dan data yang digunakan adalah data yang telah lulus uji validitas dan uji reliabilitas. Alur analisis korelasi peringkat Spearman dapat dilihat pada Gambar 3. Bidang Pekerjaan (Mandor lapangan, Pekerja Penebangan-Penyaradan- Pengangkutan) Uji Spearman Rank Knowledge Skill Attitude Keterangan : nilai koefisien korelasi antar aspek kompetensi Gambar 3 Alur analisis uji korelasi peringkat Spearman
21 Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam korelasi peringkat Spearman (Supranto 2001): 1. Menentukan formulasi hipotesis. H 0 : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aspek yang diuji. H 1 : terdapat hubungan yang signifikan antara aspek yang diuji. Kriteria uji yang digunakan yaitu: H 0 diterima jika angka probabilitas (Assymp Sig.) > nilai α (Alpha) dan H 0 ditolak jika angka probabilitas (Assymp Sig.) < nilai α (Alpha). 2. Menentukan taraf nyata (α), dalam penelitian ini taraf nyata yang digunakan sebesar 0,05. 3. Menyusun peringkat data, yaitu menyusun data menjadi urutan dari terkecil sampai terbesar. 4. Menghitung selisih peringkat antara satu peubah dengan peubah lainnya (menghitung perbedaan peringkat antara pasangan peringkat). Selisih ini biasanya dilambangkan dengan D i. 5. Menghitung koefisien korelasi Spearman dengan rumus: r s = 2 6 d n( n 1) 1 2 Keterangan: r s = Koefisien korelasi Spearman D i = Selisih peringkat untuk setiap data n = Jumlah sampel atau data