B A B I P E N D A H U L U A N. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

ADMINISTRASI DAN KEPENDUDUKAN

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

BAB II PROGRAM KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA (RENJA)

Rincian Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai berikut : RENJA 2017 PER PROGRAM PER KEGIATAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

TUPOKSI DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA MATARAM

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah keempat kalinya dengan

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 DAN PERKIRAAN MAJU 2016 DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA PADANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KABUPATEN PELALAWAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Oleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah

18,834,337,021 9,954,964, % % 5,397,317, % % 4,557,646, % %

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RENCANA KERJA (RENJA) BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

RENCANA KERJA (RENJA) BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2015

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

B A B I P E N D A H U L U A N A. GAMBARAN UMUM Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau merupakan perangkat daerah yang memiliki posisi yang strategis untuk mensukseskan program-program pemerintah karena berkaitan langsung dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan bagi sebagian besar rakyat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Urusan wajib Pemerintah Provinsi di bidang Perkoperasian dan UMKM adalah menyediakan pendukungan untuk Koperasi dan UMKM dalam hal ini secara struktural dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau. Undang-undang Nomor : 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian memuat dukungan hukum, sehingga mampu mewujudkan Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh serta terpercaya sebagai entitas bisnis, yang mendasarkan kegiatannya pada nilai dan prinsip. Koperasi telah menjelaskan bahwa koperasi berperan nyata mengembangkan dan memberdayakan tata ekonomi nasional yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur diselenggarakan berdasarkan nilai yang terkandung dalam Undang-undang Dasar 1945 serta nilai dan prinsip Koperasi. 1

Undang-undang ini mempertegas jati diri Koperasi, asas dan tujuan keanggotaan, perangkat organisasi, modal, pengawasan, peranan gerakan koperasi dan pemerintah, simpanan anggota koperasi simpan pinjam serta sanksi yang dapat turut mencapai tujuan pembangunan koperasi. Implementasi Undang-undang ini secara konsekuen dan dipercaya, sehat, kuat, mandiri dan tangguh serta bermanfaat bagi anggota pada khususnya dan masyarakat umumnya. Undang-undang Nomor : 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah menjelaskan bahwa pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa diselenggarakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan, dan pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing, melindungi serta menumbuhkan suasana dan iklim yang menunjang. Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha rakyat tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara. Pembangunan dibidang Koperasi dan UMKM yang dilaksanakan selama ini sudah dilakukan melalui program-program dan kegiatan-kegiatan dan diharapkan dapat memberikan perubahan dan dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi masyarakat di Provinsi Riau, dan Pemerintah Provinsi Riau tetap komit terhadap Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. 2

Komitmen Pemerintah untuk memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perlu ditingkatkan dengan memberikan peluang yang seluas-luasnya dalam menangani usaha produktif dan perkreditan. Melalui pendekatan demikian, maka Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dapat menangani kegiatan jangka pendek, menengah dan jangka panjang di dalam satu pertautan usaha yang utuh sehingga dapat memperoleh nilai tambah yang lebih baik. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai tugas sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2014 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Riau. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah Provinsi Riau, pada Bab 11 Pasal 2 Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan, pelaksanaan, koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang Koperasi, Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Jasa Keuangan dan Bidang Penyuluhan dan Promosi serta menyelenggarakan kewenangan yang dilimpahkan Pemerintah kepada Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dinas menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas pada Sekretariat, Bidang Koperasi, Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, 3

Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Jasa Keuangan dan Bidang Penyuluhan dan Promosi; b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada Sekretariat, Bidang Koperasi, Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Jasa Keuangan dan Bidang Penyuluhan dan Promosi; c. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang Koperasi, Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Jasa Keuangan dan Bidang Penyuluhan dan Promosi; d. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan. C. STRUKTUR ORGANISASI Sumber Daya SKPD di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga honorer. Jumlah Sumber Daya Manusia ASN Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau per 30 Desember 2016 berjumlah 87 (delapan puluh tujuh) orang dengan rincian : 1. Menurut Golongan a. Golongan IV = 21 Orang b. Golongan III = 61 Orang c. Golongan II = 5 Orang 2. Menurut Jabatan a. Eselon II = 1 Orang 4

b. Eselon III = 7 Orang c. Eselon IV = 20 Orang d. Widyaiswara = 2 Orang e. Staf = 57 Orang 3. Menurut Jenis Kelamin a. Pria = 45 Orang b. Wanita = 42 Orang 4. Menurut Pendidikan a. S2 = 19 Orang b. S1 = 36 Orang c. D3 = 3 Orang d. SLTA = 28 Orang e. SD = 1 Orang 5. Tenaga Honorer : 1. Tenaga Akuntansi = 2 orang 2. Tenaga IT = 2 orang 3. Pegawai Tidak Tetap (PTT) = 4 orang 4. Tenaga Honorer = 20 orang 5. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) Kab/Kota 6. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) Dekonsentasi = 175 orang = 5 orang 5

Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat : 2.1. Sub Bagian Perencanaan Program 2.2. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan 2.3. Sub Bagian Umum 3. Bidang Koperasi terdiri dari : 3.1. Seksi Pendaftaran dan Hukum 3.2. Seksi Bina Lembaga Koperasi 3.3. Seksi Bina Usaha Koperasi 4. Bidang Usaha Kecil dan Menengah terdiri dari : 4.1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro. 4.2. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil 4.3. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Menengah 5. Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Jasa Keuangan terdiri dari : 5.1. Seksi Permodalan dan Jasa Keuangan. 5.2. Seksi Pengawasan Koperasi 5.3. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam 6. Bidang Penyuluhan dan Promosi 6.1 Seksi Penyuluhan 6.2 Seksi Promosi 6.3 Seksi Kerjasama. 6

7. UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM terdiri dari : 7.1. Sub Bagian Tata Usaha 7.2. Seksi Pelatihan 1. UPT Pusal Layanan Usaha Terpadu ( PLUT ) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 8.1 Subbag Tata Usaha 8.2 Seksi Pelayanan Usaha 8.3 Seksi Pembinaan Usaha 7. Kelompok Jabatan Fungsional D. SISTEMATIKA LKjIP Sistimatika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau Tahun 2016 ini dibagi dalam beberapa bab dan ditambah dengan lampiran. Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut : Ikhtisar Eksekutif, memuat tentang ringkasan pencapaian sasaran pada tahun 2016 BAB I : Pendahuluan; BAB II : Perencanaan Kinerja; BAB III : Akuntabilitas Kinerja BAB IV : Penutup; 7

B A B II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau Tahun 2014-2019 merupakan serangkaian kerangka teknis dan kerangka besar sebagai empowering dalam pelaksanaan program kegiatan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selama lima tahun ke depan. Rencana strategis ini sekaligus sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM di Provinsi Riau, Rencana tindakan dan kegiatan yang dirumuskan secara bersama antara Kepala Dinas dengan seluruh Bidang, UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM dan UPT Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam rangka mencapai visi dan misi sehingga dapat meningkatkan kinerja yang berorientasi kepada hasil dan memberikan pelayanan yang prima. A.1 VISI DAN MISI Visi Penetapan Visi adalah sebagai bagian dari perencanaan strategis yang merupakan langkah penting dalam perjalanan/kehidupan suatu organisasi. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan internal dan eksternal. Oleh sebab itu Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau 8

mendukung Visi Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2014 2019 sebagai berikut : TERWUJUDNYA PROVINSI RIAU YANG MAJU, MASYARAKAT SEJAHTERA, BERBUDAYA MELAYU DAN BERDAYA SAING TINGGI, MENURUNNYA KEMISKINAN, TERSEDIANYA LAPANGAN KERJA SERTA PEMANTAPAN APARATUR Misi Provinsi Riau adalah : 1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur. 2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan. 3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan. 4. Menurunkan Kemiskinan. 5. Mewujudkan Pemerintahan yang handal dan terpercaya serta pemantapan kehidupan politik. 6. Pembangunan masyarakat yang berbudaya melayu, beriman dan bertaqwa. 7. Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan. 8. Meningkatkan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup serta Pariwisata 9. Pembangunan peran swasta dalam pembangunan. Dari 9 Misi Provinsi Riau tersebut, terdapat 2 (dua) misi yang secara umum berkaitan dengan pelayanan publik dalam pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau, dan 1 (satu) misi yang 9

langsung berkaitan dengan teknis tugas dan fungsi dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Riau Misi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menurunkan Kemiskinan (Misi No. 4) Meningkatkan pelayanan terkait pemberdayaan Koperasi serta menciptakan wirausaha baru sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan dan dapat menekan pengganguran serta menciptakan lapangan kerja 2. Mewujudkan Pemerintahan yang handal dan Terpercaya serta Pemantapan Kehidupan politik (Misi No. 5) Menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, transparan dan taat kepada hukum dan pemantapan kehidupan berpolitik.. Untuk mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Riau tersebut Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau sebagai perpanjangan tangan Pemerintah diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan Koperasi dan UMKM di Provinsi Riau. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau memiliki kompetensi menyelenggarakan perumusan kebijakan, pelaksanaan, koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan Koperasi dan UMKM, maka berdasarkan tugas pokok dan fungsi diatas serta dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2014 2019 maka Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau telah menetapkan visi dan misi sebagai berikut : 10

V I S I TERWUJUDNYA KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) PROVINSI RIAU YANG SEHAT DAN MANDIRI SERTA MEMPUNYAI DAYA SAING Makna yang terkandung dalam rumusan Visi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat : Dalam arti prinsip prinsip koperasi dan kaidah bisnisnya. Apabila digambarkan adalah suatu kondisi atau keadaan koperasi yang sehat sesuai aspek penilaian kesehatan yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, rentabilitas dan likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, jati diri koperasi. Sesuai dengan Permen Negara KUMKM RI No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan KSP/USP. Mandiri : Dalam arti Kinerja Usaha Yang Semakin Mandiri, ditunjukkan dengan membaiknya struktur permodalan, kondisi kemampuan penyediaan dana, penambahan asset, peningkatan volume usaha, peningkatan kapasitas produksi, dan peningkatan keuntungan. Daya Saing : adalah daya saing Koperasi dan UMKM yang memiliki keunggulan komperatif, kualitas Koperasi dan kualitas produk UMKM. 11

M I S I Misi dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau merupakan upaya untuk mencapai visi tersebut diatas. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau melaksanakan peran dan fungsi yang tergambar dalam pernyataan misi-misi sebagai berikut : MEMBERDAYAKAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI PROVINSI RIAU YANG BERKUALITAS, MEMPUNYAI DAYA SAING DAN BERKELANJUTAN DI PROVINSI RIAU Melalui : 1. Menyelenggarakan tugas manajerial dan teknis di bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan di Provinsi Riau; 2. Melaksanakan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan guna memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan di Provinsi Riau; 3. Melaksanakan praktek tata kelola urusan pemerintahan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang baik serta mengembangkan kapasitas SDM aparatur dan kelembagaan dalam rangka mewujudkan Provinsi Riau yang maju dan sejahtera. A.2. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan 1. Terwujudnya Pemberdayaan Koperasi Provinsi Riau melalui pembinaan dan memberikan pelayanan umum dan pelayanan teknis dibidang 12

Koperasi dan UMKM dan terwujudnya Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah secara profesional melalui pembinaan dan memberikan pelayanan umum dan pelayanan teknis dibidang UMKM 2. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan dan akuntabel Sasaran 1. Meningkatnya Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UMKM 2. Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Koperasi 3. Meningkatnya Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 4. Meningkatnya Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM 5. Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Selanjutnya indikator kinerja Dinas koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau secara langsung menunjukkan kinerja dalam lima tahun mendatang (periode 2014-2019) sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau, sebagai berikut : Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 2014-2019 1. NO Indikator Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target Capaian Setiap Tahun Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 1 Jumlah Koperasi (unit) di Propinsi Riau 5.200 5.329 5.462 5.599 5.739 5.882 5.882 2 Jumlah Anggota Koperasi (Jiwa) di Provinsi Riau 623.680 639.272 655.253 671.635 688.426 705.636 705.636 13

A.3. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 1. Program dan Kegiatan APBD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau Tahun 2016. Melaksanakan 9 (sembilan) Program yaitu : 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 7. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. 8. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 9. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Melaksanakan 61 (enam puluh satu) Kegiatan yaitu : 1) Program pelayanan admininistrasi perkantoran, dengan kegiatan : 1. Penyediaan Jasa surat menyurat, Alokasi anggaran Rp. 22.573.000,- 2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, Alokasi anggaran Rp. 53.003.670,- 3. Penyediaan Jasa peralatan dan Perlengkapan Kantor, Alokasi anggaran Rp. 141.461.000,- 14

4. Penyediaan alat tulis kantor, Alokasi anggaran Rp. 246.235.780,- 5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan, Alokasi anggaran Rp. 166.910.170,- 6. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, Alokasi anggaran Rp. 54.904.000,- 7. Penyediaan Bahan Bacaan dan peraturan perundang-undangan, Alokasi anggaran Rp. 27.507.195,- 8. Penyediaan Makanan dan Minuman, Alokasi anggaran Rp. 31.485.572,- 9. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, Alokasi anggaran Rp. 603.332.580,- 10. Penyediaan Jasa Sosialisasi, Informasi Publikasi dan Kehumasan SKPD, Alokasi anggaran Rp. 268.898.270,- 11. Penyediaan Jasa Administrasi Kantor, Alokasi anggaran Rp.236.275.172,- 2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan kegiatan : 12. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional, Alokasi anggaran Rp. 250.570.500,- 13. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan Gedung Kantor, Alokasi anggaran Rp. 116.952.000,- 14. Peningkatan kapasitas,sarana dan prasarana gedung kantor UPT pelatihan koperasi dan UMKM, alokasi anggaran Rp. 297.012.154,- 15. Peningkatan Pelayanan, Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPT pusat pelayanan terpadu, Alokasi anggaran Rp. 474.874.000,- 15

3) Program peningkatan disiplin aparatur, dengan kegiatan : 16. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan, Alokasi anggaran Rp. 48.667.825,- 17. Pengadaan Pakaian khusus hari-hari tertentu, Alokasi anggaran Rp. 51.646.240,- 18. Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur, Alokasi anggaran Rp. 86.467.000,- 19. Pengadaan pakaian Melayu beserta perlengkapan, Alokasi anggaran Rp. 51.646.240,- 4) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan kagiatan: 20. Sosialisasi peraturan perundang-undangan, alokasi anggaran Rp. 38.362.123,90,- 21. Pendidikan dan pelatihan Non formal,alokasi anggaran Rp. 154.791.000,- 5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan Kegiatan : 22. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisiar realisasi kinerja SKPD, alokasi anggaran Rp. 31.670.525,75,- 23. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD, alokasi anggaran Rp. 89.613.889,98,- 24. Rapat Koordinasi pada Setiap SKPD, Alokasi Anggaran Rp. 96.270.393,40,- 25. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, Alokasi anggaran Rp. 296.167.600,- 16

26. Penyusunan Revisi rencana Strategis (Renstra) SKPD, Alokasi anggaran 50.000.000,- 6) Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif, dengan kegiatan : 27. Monitoring dan evaluasi dan diseminasi terhadap KUMKM penerima berguril, alokasi anggaran Rp. 288.603.246,65,- 28. Koordinasi akses permodalan bagi KUMKM dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat, alokasi anggaran Rp. 95.443.086,- 7) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah 29. Pameran dalam rangka hari koperasi tingkat nasional, alokasi anggaran Rp. 216.894.137,80,- 30. Pameran dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Riau (Riau Expo), alokasi anggaran Rp.218.651.125,10,- 31. Pameran dalam rangka hari koperasi tingkat Provinsi Riau, alokasi aggaran Rp. 232.570.600,- 32. Penyuluhan kepada pedagang kaki lima (PKL), alokasi anggaran Rp. 91.832.400,- 33. Penyuluhan kepada Lembaga Keuangan Mikro, alokasi anggaran Rp. 136.040.500,- 34. Monitoring dan evaluasi bansos, alokasi anggaran Rp. 76.116.111,- 35. Pameran Produk-Produk Unggulan khas Daerah, alokasi anggaran Rp.370.958.205,- 17

8) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, dengan kegiatan : 36. Monitoring, Evaluasi data keragaan koperasi kabupaten /kota se Provinsi Riau, alokasi anggaran Rp. 133.596.000,- 37. Penilaian, penghargaan koperasi berprestasi dan pembina koperasi berprestasi, alokasi anggaran Rp. 210.528.707,- 38. Identifikasi koperasi badan hukum tingkat Provinsi Riau, alokasi anggaran Rp. 202.588.330,- 39. Peningkatan kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi, alokasi anggaran Rp. 140.892.717,- 40. Koordinasi program pemberdayaan KUMKM, alokasi anggaran Rp. 42.519.313,50,- 41. Koordinasi Regional dan Nasional, alokasi anggaran Rp. 23.511.406,- 42. Pembinaan administrasi koperasi simpan pinjam, alokasi anggaran Rp. 243.795.000,- 43. Penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam, alokasi anggaran Rp. 195.089.799,60,- 44. Temu usaha pengembangaan koperasi simpan pinjam, alokasi anggaran Rp. 159.539.506,17,- 45. Pengawasan dan pemeriksaan koperasi simpan pinjam, alokasi anggaran Rp. 178.217.818,66,- 46. Diklat akutansi, alokasi anggaran Rp. 221.094.436,- 47. Diklat perkoperasian, alokasi anggaran Rp. 254.673.725,- 18

48. Diklat pengawas koperasi, alokasi anggaran Rp. 149.994.235,- 49. Diklat kewirausahaan, alokasi anggaran Rp. 88.978.051,- 50. Diklat perpajakan, alokasi anggaran Rp. 182.115.364,- 51. Peningkatan pembinaan melalui dukungan petugas penyuluh koperasi lapangan (PPKL), alokasi anggaran Rp. 3.704.993.030,40,- 52. Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, alokasi anggaran Rp. 1.500.000.000,- 9) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah, dengan kegiatan : 53. Pelatihan kerajinan rumah tangga (home industri) bagi kelompok pengrajin dalam peningkatan usaha kelompok di daerah, alokasi anggaran Rp. 485.332.311,- 54. Temu konsolidasi data dan Pemberdayaan UKM, alokasi anggaran Rp. 122.666.434,- 55. Peningkatan Mutu Kemasan (packaging) Produk Unggulan se Provinsi Riau, alokasi anggaran Rp. 174.318.000,- 56. Workshop wira usaha, alokasi anggaran Rp. 135.452.500,- 57. Penyediaan dan Pengembangan sarana untuk usaha Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, alokasi anggaran Rp. 331.823.997,- 58. Pengadaan Klinik Desain Kemasan, alokasi angggaran Rp. 287.379.751,- 59. Peningkatan Galeri PLUT KUMKM Provinsi Riau, alokasi anggaran Rp. 149.467.952,- 19

60. Pembuatan dan Pencantuman label Barcode bagi Produk Unggulan UMKM, alokasi anggaran Rp. 302.064.271,76,- 61. Konsultasi Bisnis dan Teknis untuk Calon Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, alokasi anggaran Rp. 218.999.476,- 2. Program dan Kegiatan APBN Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau didukung juga oleh Anggaran APBN Dekonsentrasi dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Tahun 2016 sebesar Rp. 2.756.594.000,- dengan 2 (dua) program dengan 2 (dua) kegiatan sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi dengan kegiatan Dukungan Pemberdayaan KUMKM di Daerah dengan anggaran Rp. 2.250.534.000,- 2. Program Penguatan Kelembagaan dan Kesehatan Kelembagaan dan usaha koperasi dengan kegiatan Penilaian Kualitas dan Kesehatan Kelembagaan dan Usaha Koperasi, dengan anggaran Rp. 208.416.000,- B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Perjanjian Kinerja adalah pernyataan komitmen pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam satu tahun. Perjanjian kinerja ditandatangani oleh Pimpinan SKPD dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelola dan kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. 20

Untuk penetapan target kinerja di tingkat Pemerintah Provinsi Riau ditandatangani oleh Pimpinan SKPD dan diketahui oleh Gubernur sebagai atasan Kepala SKPD. Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau Tahun 2016 sejalan dengan Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau sebagai berikut : Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Riau No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 Peningkatan Jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam pertumbuhan perekonomian di Provinsi Riau Jumlah pertumbuhan dan peningkatan Koperasi di Provinsi Riau 5.256 unit 2. Peningkatan daya saing produk Koperasi dan UMKM di Provinsi Riau Jumlah Pertumbuhan UMKM di Provinsi Riau 544.281 unit Program Anggaran Perubahan 1. Penciptaan Iklim Usaha Menengah yang kondusif Rp. 384.046.332,65 2. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Rp. 2.207.504.692,76 3. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Rp. 1.343.063.078,90 4. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Rp. 7.632.127.439,33 JUMLAH Rp. 11.566.741.543,64 Ket. : Jumlah Anggaran Perubahan APBN Rp. 2.756.594.000 21

B A B III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN 2016 Pengukuran kinerja merupakan kegiatan membandingkan antara target yang telah ditetapkan dengan realisasinya dan menggambarkan capaian kinerja tujuan, sasaran dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Capaian kinerja terdiri dari : 1) pengukuran kinerja kegiatan berdasarkan pencapaian target dari indikator kegiatan yang telah ditetapkan, 2) Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan dalam rencana kinerja. Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja dan pencapaian sasaran, dimana setiap capaian indikator kinerja dijelaskan lebih lanjut tentang pelaksanaannya. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau melaksanakan 9 (sembilan) Program yaitu : 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif 22

7. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. 8. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. 9. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Pengukuran terhadap capaian kinerja diperhatikan melalui pencapaian kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 2016 adalah sebagai berikut : a. Tujuan 1 : Terwujudnya Pemberdayaan Koperasi Provinsi Riau melalui pembinaan dan memberikan pelayanan umum dan pelayanan teknis dibidang Koperasi Sasaran 1 : Menciptakan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif. Untuk mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan dalam pengentasan kemiskinan adalah antara lain dengan meningkatkan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif, adalah telah terlaksananya : Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dan Diseminasi terhadap KUMKM penerima Dana Bergulir sehingga diketahuinya perkembangan dana bergulir, tersalurnya dana bergulir sesuai sasaran dan pengembalian dana bergulir dan untuk mengetahui pelaksanaan dan perkembangan dana bergulir yang disalurkan pemerintah Provinsi Riau dan Bank pelaksana, merumuskan permasalahan dan penyempurnaan regulasi agar dapat mengambil langkah-langkah penyempurnaan penyaluran 23

dan pengembalian dana bergulir serta mengidentifikasi permasalahan yang menyebabkan tidak lancarnya pengembalian dana bergulir. Koordinasi Akses Permodalan bagi KUMKM dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat, telah dilaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola Koperasi dan UMKM untuk memanfaatkan dana-dana bergulir sehingga dapat meningkatkan modal usahanya. Sasaran 2 : Meningkatnya Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM Untuk mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan dalam pengentasan kemiskinan adalah antara lain dengan meningkatkan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM, adalah telah terlaksananya kegiatan : Pameran-pameran Produk Koperasi dan UMKM di Dalam Daerah dan Luar Daerah antara lain : 1) Pameran Dalam rangka hari Koperasi Tingkat Nasional, yang dilaksanakan pameran Hari Koperasi Tingkat Nasional ke 69 Tahun 2016 tanggal 21-24 Juli 2016 bertempat di Halaman Kantor Gubernur Jambi Jl. A. Yani No.1 Telanaipura Kota Jambi Provinsi Jambi yang menampilkan produk-produk khas daerah dengan mengikutsertakan 4 (empat) KUMKM dari Kab/Kota yaitu Kab. Kep. Meranti, Kab. Kuansing, Kab. Rokan Hulu dan dari Kota Pekanbaru. Pameran dalam rangka Hari Ulang Tahun Provinsi Riau (Riau Expo), Pameran dalam rangka Hari Koperasi ke 69 Tingkat Provinsi Riau dilaksanakan di pada tanggla 11 14 Agustus di Kelurahan Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Pameran dalam rangka hari koperasi 24

Tingkat Provinsi, Pameran Produk-produk Unggulan Khas Daerah, dengan menyebarluaskan informasi dan promosi produk kepada konsumen dan masyarakat bisnis, menampilkan tentang produkproduk Koperasi dan UMKM dari masing-masing Kabupaten/Kota dilaksanakan bersempena tanggal 24 Oktober s/d 30 Oktober 2016 di SKA CO EX Convention dan Exhibition Centre Komplek SKA Mall Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru dan dengan adanya pameran tersebut diharapkan terbukanya peluang untuk melakukan kontak bisnis. Pameran Produk-produk Unggulan Khas Daerah (Indocraft) 2016 tanggal 12-15 Mei 2016 di Atrium Mega Mall Batam Center dan tanggal 7-11 Desember 2016 di Plenary Lobby Hall dan Assembly Hall di Jakarta Convention Center. Penyuluhan kepada pedagang kaki lima, dilaksanakan di 6 Kabupaten/Kota yaitu Pelalawan, Kabupaten Siak, Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru sebanyak 240 Pedagang Kaki Lima, Penyuluhan dilaksanakan untuk pemberdayaan pedagang kali lima agar mampu tumbuh dan berkembang baik kualitas maupun kuantitas usahanya dan perlu diberi penyuluhan untuk memperhatikan kepentingan sosial, kesehatan, ekonomi, keamanan ketertiban, kebersihan lingkungan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan terlaksananya pemahaman kepala PKL terhadap Peraturan 25

presiden RI Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan PKL. Penyuluhan kepada Lembaga Keuangan Mikro, kegiatan dilaksanakan dalam rangka penyuluhan pemahaman pada LKM untuk memiliki wadah usaha yang berbadan hukum koperasi. Diharapkan LKM dapat mendirikan koperasi sesuai UU Nomor 1 Tahun 2013 tentang LKM Monitoring dan Evaluasi Bansos, kegiatan dilaksanakan dalam rangka bimbingan, pembinaan dan pengawasan kepada penerima bantuan permodalan. Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Koperasi, untuk mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dengan melaksanakan : Melaksanakan Monitoring, evaluasi data keragaan koperasi Kabupaten/kota se Provinsi Riau, hal ini perlu dilakukan untuk melihat implementasi kegiatan yang telah dilakukan dan hasilnya merupakan bahan evaluasi dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembinaan koperasi dan menetapkan berbagai kebijakan pembangunan koperasi yang sangat diperlukan untuk terpeliharanya kehidupan berkoperasi di masyarakat sehingga terpantaunya perkembangan koperasi Kabupaten/Kota se Provinsi Riau baik dari segi jumlah Koperasi, status 26

koperasi, aktif/tidak aktif, ssunan pengurus koperasi dan pengawas koperasi. Melaksanakan Penilaian, penghargaan koperasi berprestasi dan pembina koperasi berprestasi, kegiatan ini bertujuan Tereksposnya pencapaian berbagai prestasi Tingkat Nasional maupun Tingkat Provinsi Riau dengan pemberian penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan kontribusi yang telah dilakukan oleh pembina Koperasi dan apresiasi kepada koperasi yang telah mampu menjalankan aktivitas kelembagaan dan usahanya sekaligus sebagai dorongan dan motivasi agar koperasi tersebut dapat berperan lebih baik dalam mensejahterakan anggotanya. Identifikasi koperasi Badan Hukum Tingkat Provinsi Riau, dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan koperasi perlu verifikasi ke lapangan baik dalam pendirian, pembukaan kantor cabang dan perubahan anggaran dasar koperasi, menghimpun koperasi badan hukum yang baru keluar dan koperasi yang mempunyai permasalahan. Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi adalah kegiatan peningkatan kualitas organisasi melalui penyuluhan pendirian koperasi dan verifikasi pendirian Koperasi, verifikasi perubahan anggaran dasar, verifikasi kantor cabang serta terhimpunnya data koperasi yang bermasalah di Kabupaten/Kota sehingga Koperasi yang berdiri sesuai dengan aturan. 27

Koordinasi Program Pemberdayaan KUMKM dan Koordinasi Regional dan Nasional yang dilaksanakan adalah untuk koordinasi penyusunan program KUMKM yang bersumber dari dana APBD dan APBN serta untuk menyelaraskan usulan program KUMKM antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota sehingga terdapat persepsi yang sama untuk menyukseskan program koperasi dan UMKM Provinsi Riau. Pembinaan Administrasi Koperasi Simpan Pinjam, dengan capaian terlaksananya kegiatan meningkatnya pengetahuan pengawas dan pengelola koperasi tentang administrasi koperasi simpan pinjam dan meningkatnya kesadaran pengelola KSP untuk melaksanakan administrasi dan pembukuan dengan baik sehingga tertatanya manajemen pengelolaaan koperasi. Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam, terlaksananya Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam sehingga dapat diketahui tingkat kesehatan, tingkat kemampuan KSP dan perkembangan pelaksanaan usaha KSP, sehingga meningkatnya kepercayaan anggota dan masyarakat untuk menjadi anggota koperasi. Temu Usaha Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam, terlaksananya Temu usaha Koperasi Simpan Pinjam sehingga dapat meningkatkan Pengetahuan pengurus/pengelola KSP/USP Koperasi Kabupaten/Kota se Provinsi Riau. Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi Simpan Pinjam, terlaksananya Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi Simpan Pinjam sehingga 28

dapat diketahui perkembangan KSP/USP dan Adminstrasi pada Koperasi Simpan Pinjam Diklat Akuntansi, terlaksananya pelatihan Akuntansi koperasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus/ pengelola dan pengawas koperasi di bidang akuntansi agar dapat mengimplementasikannya, karena setiap tahunnya koperasi harus melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai pertanggungjawaban pengurus kepada anggota dan pihak tertentu dalam menjalankan usaha koperasi. Dalam kenyataannnya koperasi sering terlambat bahkan ada yang tidak melaksanakan RAT karena pengurus/pengelola dan pengawas belum atau masih kurang memahami dalam mebuat pembukuan secara baik dan benar agat RAT dapat dilakukan tepat waktu. Diklat Perkoperasian, terlaksananya Diklat Perkoperasian untuk meningkatkan pengetahuan pengurus dan petugas penyuluh Koperasi lapangan (PPKL) di bidang perkoperasian dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan koperasi, memunculkan banyak koperasikoperasi baru yang membutuhkan pengetahuan tentang perkoperasian dan seiring dengan pertumbuhan koperasi tersebut diperlukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Diklat Pengawas Koperasi, telah dilaksanakannnya Diklat Pengawas Koperasi untuk pengurus dan petugas penyuluh Koperasi lapangan (PPKL) di bidang pengawasan koperasi dengan tujuan Peningkatan 29

Sumber Daya Manusia (SDM) tentang pelaksanaan pengawasan koperasi sehingga pengawas koperasi harus memiliki akuntabilitas nya dalam mengawasi, memberikan arahan serta mampu menganalisa laporan keuangan koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Diklat Kewirausahaan, telah dilaksanakan Diklat Kewirausahaan bagi wirausaha kecil dalam mendapatkan wawasan dan keterampilan dan mental untuk membuka usaha sebagai solusi untuk menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilannya dalam manajemen usaha Dklat Perpajakan, telah dilaksanakannya Diklat perpajakan untuk meningkatkan wawasan Pengurus dan pengelola koperasi dalam bidang perpajakan koperasi. Untuk Tahun 2016 UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Riau telah melaksanakan Diklat dengan jumlah peserta sebanyak 260 orang. Peningkatan pembinaan melalui dukungan petugas penyuluh Koperasi lapangan (PPKL). Tersedianya Tenaga penyuluh koperasi lapangan 175 orang dengan rincian di setiap kecamatan 1 (satu) orang se provinsi Riau (163 orang) dan 1 (satu) orang koordinator PPKL di Kabupaten/Kota (12 orang), dengan adanya tenaga PPKL tersebut dapat meningkatkan intensitas pembinaan kepada koperasi di daerah. Keterbatasan SDM aparatur pembina provinsi dan kabupaten/kota baik secara kuantitas maupun kualitas, menjadi kendala untuk dapat melakukan pembinaan secara menyeluruh kepada koperasi yang ada. 30

Dengan demikian dirasa perlu tenaga penyuluh koperasi lapangan yang ditempatkan disetiap kecamatan yang ada di Provinsi Riau agar mampu menjangkau koperasi yang ada di Provinsi Riau. Penyebaran jumlah PPKL di setiap Kecamatan di Provinsi Riau pada akhir Desember 2016 sebagai berikut : NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH JUMLAH PPKL KECAMATAN 1 Siak 15 Kecamatan 15 orang KET. 2 Pekanbaru 12 Kecamatan 13 orang 3 Dumai 8 Kecamatan 8 orang 4 Pelalawan 13 Kecamatan 13 orang 5 Kepulauan Meranti 10 Kecamatan 9 orang 6 Rokan Hilir 16 Kecamatan 16 orang 7 Kampar 22 Kecamatan 21 orang 8 Kuantan Singingi 16 Kecamatan 15 orang 9 Bengkalis 9 Kecamatan 9 orang 10 Indragiri Hulu 15 Kecamatan 14 orang 11 Indragiri Hilir 21 Kecamatan 20 orang 12 Rokan Hulu 16 Kecamatan 17 orang Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PK2UKM), telah dilaksanakannya Diklat Perkoperasian dan Diklat Kewirausahaan untuk meningkatkan wawasan Pengurus dan pengelola 31

koperasi. Jumlah peserta sebanyak 471 orang dibagi menjadi 12 Angkatan. Kegiatan ini merupakan alokasi dana DAK Non Fisik Tahun 2016. Sasaran 4 : Meningkatnya Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif KUMKM. Untuk mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan dalam pengentasan kemiskinan adalah antara lain dengan meningkatkan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif KUMKM, adalah telah terlaksananya : Pelatihan Kerajinan Rumah Tangga (Home Industri) bagi Kelompok pengrajin dalam Peningkatan Usaha Kelompok di Daerah, kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan UMKM bidang kerajinan souvenir dan penghias mebel di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kab. Rokan Hilir dan Kab. Indragiri Hilir dari limbah batok kelapa/tempurung dengan jumlah peserta 60 orang masing-masing daerah terdiri dari 20 orang dan kerajinan anyaman pandan dengan jumlah peserta 20 orang dilaksanakan di Kota Dumai. Temu Konsultasi Data Pemberdayaan UKM, kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka untuk koordinasi antara pemerintah provinsi dengan Kabupaten/Kota dalam meningkatkan pembinaan teknis pengumpulan dan pelaporan data UMKM dan sebagai bahan informasi bagi Dinas Koperasi dan UMKM dan Instansi 32

Terkait yang dapat menjadi acuan dalam rangka pengembangan UMKM dimas yang akan datang. Peningkatan Mutu Kemasan (packaging) Produk Unggulan se Provinsi Riau, kegiatan telah dilaksanakan dengan capaian kinerja untuk meningkatkan daya saing UMKM sehingga dapat meningkat kualitas kemasan produk UMKM unggulan di daerahnya masingmasing sehingga produk yang dihasilkan tidak kalah bersaing dengan produk luar dan dapat meningkatkan omset pejualan produk UMKM yang dilaksanakan di Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kab. Kuantan Singingi dan Kab. Siak bagi pelaku UMKM yang telah memiliki produk dengan peserta masing-masing daerah 40 orang. Workshop Wirausaha, kegiatan telah dilaksanakan workshop wirausaha dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan wirausaha untuk mewujudkan pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha mikro, kecil dan menengah terutama dalam penyusunan rencana bisnis dan penyusunan proposal usaha untuk mendapatkan skim pembiayaan baik dari lembaga perbankan maupun lembaga keuangan non perbankan. Penyediaan dan Pengembangan sarana untuk usaha koperasi dan UMKM Provinsi Riau, kegiatan telah dilaksanakan melalui pelatihan keterampilan bagi wirausaha, dengan capaian kinerja untuk meningkatkan keterampilan usaha di bidang kerajinan tangan dan 33

makanan sehingga UMKM mengembangkan usahanya dan juga untuk mewujudkan wirausaha baru yang terampil. Pengadaan Klinik Desain Kemasan, kegiatan tidak terlaksana karena merupakan kegiatan hibah/bansos yang tidak memenuhi persyaratan. Peningkatan Galeri PLUT KUMKM Provinsi Riau, merupakan kegiatan dukungan pengisian Gallery PLUT sebagai tempat Promosi dan Pemasaran Produk unggulan KUKM se Provinsi Riau. Pembuatan dan Pencantuman label barcode bagi Produk Unggulan UMKM, kegiatan telah dilaksanakan dengan tujuan untuk pencantuman label pada Produk-produk UMKM sehingga produkproduk yang dihasilkan berlabel barcode. Konsultasi Bisnis dan Teknis untuk Calon Koperasi dan UMKMProvinsi Riau, kegiatan telah dilaksanakan melalui Pembinaan Bisnis dan teknis kepada calon wirausaha dan wirausaha. Sasaran 5 : Mewujudkan Pemerintahan Yang handal dan Terpercaya serta Pemantapan Kehidupan Politik Tata kelola pemerintahan yang baik transparan dan akuntabel Meningkatnya Kinerja Aparatur Pemerintah dengan melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik transparan dan akuntabel dengan sasaran meningkatkan efektivitas dan integritas Pemerintah Daerah dengan indikator meningkatkan pelayanan, meningkatkan disiplin 34

aparatur dan meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pencapaian kinerja program Pelayanan Administrasi Perkantoran adalah terlaksananya kegiatan Penyediaan jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kamtor, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan, Penyediaan makanan dan minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, dan Penyediaan Jasa Sosialisasi, informasi publikasi dan kehumasan SKPD, dan Penyediaan Jasa Administrasi Kantor. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pencapaian kinerja Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah telah terlaksananya kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor, dan Peningkatan kapasitas, sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPT Pelatihan Koperasi dan UMKM dan Peningkatan Pelayanan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPT Pusat Pelayanan Terpadu 35

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pencapaian kinerja Program Peningkatan Disiplin Aparatur adalah telah terlaksananya kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapan, Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu, dan Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur dan Pengadaan Pakaian Melayu dan Perlengkapannya. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pencapaian kinerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur adalah telah terlaksananya kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan, Pendidikan dan Pelatihan non Formal. 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Pencapaian kinerja Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan adalah telah terlaksananya kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD, dan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD, Rapat Koordinasi pada setiap SKPD, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Dan pada Perubahan APBD terdapat kegiatan Revisi Rencana Strategis (Renstra) SKPD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau namun kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena organisasi Perangkat Daerah pada akhir 36

tahun 2016 bergabung dengan Perdagangan sehingga kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan. B. REALISASI ANGGARAN Realisasi APBD Tahun 2016. Realisasi belanja Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 27.554.189.507,67,- realisasi Rp. 23.776.011.278 atau 86,29% Anggaran tersebut terdiri dari : a. Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar Rp. 12.004.935.196,- Realisasi sebesar Rp. 11.483.448.163,- (95,66% ) Sisa Anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 521.487.033,- (4,34%). b. Anggaran Belanja Langsung (BL) sebesar Rp. 15.549.254.311,67,- Realisasi sebesar Rp. 12.292.563.115,- (79,06%). Sisa Anggaran Belanja Langsung sebesar Rp. 3.256.691.196,67,- (20,94%), Dengan realisasi fisik 87,59% c. Realisasi belanja per jenis program, yaitu sebagai berikut : No Program Anggaran (Rp) Realisasi (RP) % Penciptaan Iklim 1 Usaha Kecil Menengah yang kondusif 2 Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 3 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 4 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 384.046.332,65 264.265.000 68,81 2.207.504.692,76 1.445.603.460 65,49 1.343.063.078,90 1.031.820.200 76,83 7.632.127.439,33 6.485.629.355 84,98 37

5. Pelayanan Adminstrasi Perkantoran 1.852.586.409 1.586.496.650 85,64 6. Peningkatan Sarana dan Prasarana 1.139.408.654 970.469.850 85,18 Aparatur 7. Peningkatan disiplin Aparatur 233.642.172 228.868.400 97,96 8. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur 193.153.123,90 94.297.100 48,82 9. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 563.722.409,13 185.113.100 32,84 Jumlah 15.549.254.311,67 12.292.563.115 79,06 d. Realisasi belanja per jenis belanja sebagai berikut No Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (RP) % 1 Belanja Tidak 12.004.935.196 11.483.448.163 95,66 Langsung 2 Belanja Langsung 15.549.254.311,67 12.292.563.115 79,06 Jumlah 27.554.189.507,67 23.776.011.278, 86,29 e. Belanja pegawai merupakan pengeluaran yang dibayarkan langsung kepada pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, dengan rincian sebagai berikut : No Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (RP) % 1 Belanja Gaji dan 6.161.185.330 5.939.152.263 96,40 Tunjangan PNS 2 Belanja Tambahan 5.843.749.866 5.544.295.900 94,88 penghasilan Jumlah 12.004.935.196 11.483.448.163 95,66 f. Realisasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau Tahun 2016 sebagai berikut : 38

Realisasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau Tahun 2016 Realisasi Kegiatan Jumlah Anggaran No Program/ kegiatan Fisik Keuangan (Rp) (%) (Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 Belanja 27.554.189.507,67 A. Belanja Tidak Langsung (BTL) 12.004.935.196 97,08 11.483.448.163 95,66 B. Belanja langsung (BL) 15.549.254.311,67 87,59 12.292.563.115 79,06 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 3 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 5 6 7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 8 Penyediaan Makanan dan Minuman 9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 22.573.000 100 16.210.632 71,81 53.003.670 100 35.645.370 67,25 141.461.000 100 141.450.000 99,99 246.235.780 100 246.232.125 100 166.910.170 100 166.906.000 100 54.904.000 100 54.330.000 98,95 27.507.195 100 27.432.000 99,73 31.485.572 100 22.175.000 70,43 603.332.580 100 444.989.712 73,76 39

10 Penyediaan Jasa Sosialisasi, Informasi Publikasi dan Kehumasan SKPD 11 Penyediaan Jasa Administrasi Kantor 268.898.270 100 194.915.411 72,49 236.275.172 100 236.210.400 99,97 Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 12 13 14 15 Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/operasional Pemeliharaan Rutin/berkala Peralatan Gedung Kantor Peningkatan Kapasitas, Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPT Pelatihan Koperasi Dan UMKM Peningkatan Pelayanan, Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPT Pusat Pelayanan Terpadu Peningkatan Disiplin Aparatur 250.570.500 100 209.237.549 83,5 116.952.000 100 114.729.500 98,1 297.012.154 100 259.911.724 87,51 \ 474.874.000 100 386.591.077 81,41 16 17 18 19 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur Pengadaan Pakaian Melayu dan Perlengkapannya 48.667.825 100,00 48.000.000 98,63 51.646.240 100,00 48.703.200 94,3 81.681.867 100,00 80.810.000 98,93 51.646.240 100,00 51.355.200 99,44 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 20 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 38.362.123,90 100 22.732.400 59,26 21 Pendidikan dan Pelatihan non Formal 154.791.000 50 71.564.700 46,23 40

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Rencana Kinerja (Renja) SKPD Rapat Koordinasi pada setiap SKPD Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyusunan Revisi Rencana Strategis (Renstra) SKPD 31.670.525,75 81 25.646.900 80,98 89.613.889,98 60 15.948.200 17,8 96.270.393,40 100 63.429.200 65,89 296.167.600 100 80.088.800 27,04 50.000.000 - - - Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Monitoring dan Evaluasi dan Diseminasi terhadap KUMKM Penerima Dana Bergulir Koordinasi Akses Permodalan Bagi KUMKM dalam Rangka Penguatan Ekonomi Masyarakat 288.603.246,65 71 203.282.000 70,44 95.443.086 100 60.983.000 63,89 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Pameran dalam rangka Hari Koperasi Tingkat Nasional Pameran dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Riau (Riau Expo) Pameran dalam rangka Hari Koperasi Tingkat Provinsi Riau Penyuluhan Kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) Penyuluhan Kepada Lembaga Keuangan Mikro 216.894.137,80 82 177.388.000 81,79 218.651.125,10 90 196.095.600 89,68 232.570.600 60 133.811.000 57,54 91.832.400 100 88.530.400 96,4 136.040.500 80 105.606.500 77,63 41

34 Monitoring dan Evaluasi Bansos 76.116.111 63 47.477.000 62,37 35 Pameran Produk-produk Unggulan Khas Daerah 370.958.205 100 282.911.700 76,27 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 36 37 38 39 Monitoring, Evaluasi Data Keragaan Koperasi Kab/kota se Provinsi Riau Penilaian, Penghargaan Koperasi Berprestasi Dan Pembina Koperasi Berprestasi Identifikasi Koperasi Badan Hukum Tingkat Provinsi Riau Peningkatan Kualitas Organisasi dan Badan Hukum Koperasi 40 Koordinasi Program Pemberdayaan KUMKM 41 Koordinasi Regional dan Nasional 42 Pembinaan Administrasi Koperasi Simpan Pinjam 43 Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam 44 45 Temu Usaha Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi Simpan Pinjam 133.596.000 92 122.038.000 91,35 210.528.707 85 177.910.701 84,51 202.588.330 81 164.056.000 80,98 140.892.717 60 79.109.527 56,15 42.519.313,50 81 34.321.000 80,72 23.511.406. 75 16.553.210 70,41 243.795.000 100 160.376.999 65,78 195.089.799,60 57 83.001.000 42,55 159.539.506,17 72 113.850.000 71,36 178.217.818,66 35 62.159.818 34,88 46 Diklat Akuntansi 221.094.436 100 199.870.000 90,4 47 Diklat Perkoperasian 254.673.725 100 247.500.500 48 Diklat Pengawas koperasi 97,18 149.994.235 100 134.183.000 89,46 49 Diklat Kewirausahaan 88.978.051 100 82.521.000 92,74 42

50 Diklat Perpajakan 182.115.364 100 172.837.000 94,91 51 52 Peningkatan Pembinaan Melalui Dukungan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) 3.704.993.030,40 100 3.433.896.600 92,68 Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil 1.500.000.000 81 1.201.445.000 80,10 dan Menengah Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 53 Pelatihan kerajinan rumah tangga ( Home Industri ) bagi Kelompok Pengrajin dalam peningkatan usaha kelompok di daerah 485.332.311 100 461.577.400 95,11 54 Temu Konsolidasi data dan Pemberdayaan UKM 122.666.434 100 114.223.872 93,12 55 Peningkatan mutu Kemasan (packaging) produk unggulan se Provinsi Riau 174.318.000 50 83.044.000 47,64 56 Workshop Wira Usaha 135.452.500 100 93.221.000 68,82 57 Penyediaan dan Pengembangan sarana untuk usaha Koperasi dan UMKM Provinsi Riau 331.823.997 73 239.722.188 72,24 58 Pengadaan Klinik Desain 287.379.751 11,2 32.186.200 12 59 60 61 Peningkatan Galeri PLUT-KUMKM Provinsi Riau Pembuatan dan Pencantuman label Barcode bagi Produk Unggulan UMKM Konsultasi Bisnis dan Teknis untuk calon Koperasi dan UMKM Provinsi Riau 149.467.952 60 87.928.800 58,83 302.064.271,76 63 236.098.000 78,16 218.999.476 62,5 97.602.000 44,57 43