BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG
|
|
- Ade Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN PASAR KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Bab XI Pasal 59 Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, perlu ditetapkan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kotawaringin Barat tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ) ; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat ;
3 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat ; M E M U T U S K AN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN PASAR KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Daerah adalah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah 3. Provinsi adalah Provinsi Kalimantan Tengah. 4. Kabupaten Kotawaringin Barat adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan di daerah. 7. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat 8. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat 9. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat 10. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat
4 BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris, terdiri dari : a. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan b. Kepala Sub Bagian Keuangan c. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program 3. Kepala Bidang Koperasi, terdiri dari : a. Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Koperasi b. Kepala Seksi Pemberdayaan Koperasi c. Kepala Seksi Kemitraan Koperasi 4. Kepala Bidang Usaha Kecil dan Menengah, terdiri dari : a. Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan UKM b. Kepala Seksi Pemberdayaan UKM c. Kepala Seksi Kewirausahaan UKM 5. Kepala Bidang Pembinaan Pedagang Pasar dan PKL, terdiri dari : a. Kepala Seksi Penempatan Pedagang b. Kepala Seksi Pengelola Pendapatan c. Kepala Seksi Pengawasan 6. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pasar dan PKL, terdiri dari : a. Kepala Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan b. Kepala Seksi Kebersihan c. Kepala Seksi Ketertiban 7. Unit Pelaksana Tekenis Daerah 8. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN PASAR Pasal 5 Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar mempunyai tugas dalam melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas Pembantuan di Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar
5 Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijaksanaan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian di Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan b. Pasar sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang undangan c. Pembinaan dan koordinasi pemberdayaan dan pengembangan koperasi usaha mikro, kecil, menengah dan pasar serta peningkatan sumber daya manusia UMKM dan aparatur pembina. d. Pengoordinasian penyusunan rencana program, evaluasi, pengolahan data dan informasi di bidang pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil, menengah dan pasar. e. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian di Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar. f. Pengelolaan tugas umum dan ketatausahaan di Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar. g. Pengelolaan UPTD Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan usaha koperasi, usaha mikro, kecil, menengah dan pasar. b. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional program antar Kabupaten dan Pusat. c. Penerbitan Badan Hukum, perubahan Anggaran Dasar, pengawasan dan pembubaran Koperasi Primer. d. Memfasilitasi kerjasama antar koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah dan antara UMKM dengan Swasta dan BUMN/BUMD. e. Penyelenggaraan peningkatan jiwa kewirausahaan UKM dan penumbuhan wirausaha baru. f. Penyelenggaraan promosi dan pemasaran bagi koperasi dan usaha kecil dan menengah. g. Perlindungan hukum terhadap koperasi dan usaha kecil dan menengah. h. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan koperasi, usaha kecil dan menengah serta aparatur pembina. i. Penyelenggaraan perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pembangunan koperasi, usaha kecil, mikro dan menengah. j. Pelaksanaan pengawasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. k. Pembinaan dan Pengawasan serta pemberdayaan pedagang pasar dan PKL. l. Pemberian ijin dan rekomendasi skala tertentu, serta penempatan pedagang pasar dan PKL. m. Pengelolaan PAD. n. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan informasi pasar. o. Pengawasan barang-barang beredar di pasar dan PKL. p. Pemeliharaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pengembangan sarana dan prasarana pasar dan PKL. BAB V RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN PADA DINAS KOPERASI, UMKM DAN PASAR Bagian Pertama Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas bertugas memimpin, membina, mengoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tata kerja dan mengembangkan semua kegiatan perkoperasian dan Pasar serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar
6 Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Perkoperasian, Usaha Mikro, Kecil Menengah dan Pasar sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di Bidang Perkoperasian UMKM dan Pasar. c. Pengawasan dan pembinaan pelaksanaan kegiatan perkoperasian, UMKM dan Pasar. d. Pengembangan, sosialisasi dan evaluasi pencapaian keberhasilan perkoperasian, UMKM dan Pasar. e. Penyelenggaraan pelatihan dan promosi bagi koperasi dan UMKM f. Pengevaluasian pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar. g. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan. h. Penghimpunan dan mengelola PAD. i. Pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana pasar dan PKL. j. Pemberian ijin skala tertentu dan penempatan pedagang dan PKL. k. Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 10 Sekretaris mempunyai tugas mengkordinasikan penyusunan program, penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif yang meliputi : perlengkapan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga, organisasi, tata laksana dan analisis jabatan serta perpustakaan, dokumentasi dan data pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 10, Sekretaris menyelenggarakan fungsi: a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran SKPD b. Mengatur pelaksanaan urusan umum, kepegawaian dan perlengkapan SKPD c. Mengatur pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan SKPD d. Menyusun evaluasi dan pelaporan kegiatan SKPD e. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas bidang secara terpadu Pasal 12 Sekretaris, terdiri dari : 1. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan 2. Kepala Sub Bagian Keuangan. 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan umum, administrasi perkantoran, kepegawaian, kehumasan dan protokol serta perlengkapan. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
7 a. Menyelenggarakan pelayanan umum, tata usaha dan surat menyurat. b. Melakukan perencanaan kebutuhan, pengelolaan dan pengendalian, perlengkapan, perbekalan serta sarana dan prasarana c. Melaksanakan urusan kepegawaian. d. Melaksanakan urusan kehumasan dan keprotokolan. e. Melaksanakan urusan perpustakaan dan kearsipan. f. Menyiapkan bahan peraturan perundang-undangan. Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan rencana, pengelolaan dan pengendalian keuangan, melaksanakan penatausahaan dan pelaporan keuangan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan anggaran keuangan. b. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian keuangan. c. Menghimpun, mengklarifikasi serta mengolah data dan bahan analisa pelaksanaan anggaran, pembukuan, perbendaharaan dan verifikasi. d. Melaksanakan akuntansi keuangan. Paragraf 3 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program Pasal 17 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas menyiapkan dan menghimpun data dalam pengelolaan program yang meliputi perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Kepala Sub Bagian Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran. b. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan sratistik. c. Melaksanakan pengelolaan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan. Bagian Ketiga KEPALA BIDANG KOPERASI Pasal 19 Kepala Bidang Koperasi mempunyai tugas menyusun rencana, memimpin, mengkoodinasikan, melaksanakan dan mengawasi Seksi Pembinaan Kelembagaan Koperasi, Pemberdayaan Koperasi dan Kemitraan Koperasi agar terlaksananya pembinaan, bimbingan, penataan, pemberdayaan dan peningkatan kualitas kelembagaan, usaha dan kemandirian, memproses penggabungan, peleburan, pembubaran, pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi, penerbitan badan hukum serta fasilitasi dan dukungan kemitraan, penciptaan iklim usaha yang sehat bagi koperasi, dukungan permodalan, pengawasan dan pengendalian KSP / USP serta Koperasi di Sektor Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Kehewanan, Kehutanan, Perkebunan, Pertanian, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri Perdagangan dan Aneka Jasa
8 Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 19, Kepala Bidang Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana program dan anggaran kegiatan bidang sebagai bahan rumusan penjabaran kebijakan teknis dibidang kelembagaan dan bimbingan usaha di Sektor Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan, Aneka Jasa. b. Mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan program ditingkat Daerah dan Pusat. c. Memproses penggabungan, peleburan, pendirian, perubahan dan pembubaran Koperasi. d. Pengesahan dan mengumumkan dalam Lembaran Negara Badan Hukum Koperasi. e. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pengelolaan KSP/USP dan sumber-sumber permodalan dari Pemerintah maupun BUMN / BUMS. f. Memfasilitasi hubungan kerjasama usaha antar Koperasi dan BUMN / BUMS di Sektor Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Aneka Jasa. g. Pembinaan dan penataan administrasi, organisasi, manajemen dan usaha Koperasi di Sektor Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Aneka Jasa. h. Melatih, mendidik dan membimbing SDM Koperasi dan Usaha Mikro. i. Mengadakan penyuluhan dan sosialisasi perkoperasian dan program pengembangan dan peningkatan kualitas Koperasi. j. Memfasilitasi dan mempromosikan perkembangan usaha Koperasi dan Usaha Mikro didalam Daerah maupun diluar Daerah. k. Penciptaan iklim usaha yang sehat dan mandiri bagi Koperasi di Sektor Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Aneka Jasa. l. Memfasilitasi dan perlindungan persaingan usaha Koperasi dan Usaha Mikro. m. Monitoring dan evaluasi perkembangan kelembagaan, usaha dan kemitraan koperasi Pasal 21 Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar terdiri dari : 1. Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Koperasi; 2. Kepala Seksi Pemberdayaan Koperasi; 3. Kepala Seksi Kemitraan Koperasi Paragraf 1 Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Koperasi Pasal 22 Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, mengkoordinasikan kegiatan pelatihan, penyuluhan, sosialisasi, bimbingan, penataan administrasi, organisasi, manajemen dan usaha Koperasi, penggabungan, peleburan, pendirian, perubahan dan pembubaran Koperasi, memproses badan hukum Koperasi, bimbingan pelaporan tahunan Koperasi, penilaian kualitas kelembagaan, usaha, dan permodalan, pengawasan dan pengendalian, monitoring dan evaluasi perkembangan Koperasi dan usaha mikro. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 22, Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan kebijakan pembangunan perkoperasian. b. Mengkoordinasikan program dan kegiatan antar seksi-seksi dan lembaga Koperasi. c. Memproses dan menyelesaikan Badah Hukum Koperasi. d. Memproses penggabungan, peleburan, pendirian, perubahan dan pembubaran Koperasi. e. Membimbing, memfasilitasi pendirian, perubahan Anggaran Dasar Koperasi. f. Pembinaan dan penataan administrasi, organisasi, manajemen dan usaha Koperasi. g. Melatih dan mendidik SDM Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
9 h. Bimbingan, sosialisasi, penyuluhan pada masyarakat tentang perkoperasian dan pendirian Koperasi. i. Mengadakan penilaian kualitas kelembagaan, usaha dan permodalan Koperasi. j. Membimbing pembuatan laporan keuangan tahunan Koperasi, KSP dan USP. k. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan KSP dan USP. l. Monitoring dan evaluasi perkembangan dan pelaporan Koperasi dan Usaha Mikro. Paragraf 2 Kepala Seksi Pemberdayaan Koperasi Pasal 24 Kepala Seksi Pemberdayaan Koperasi mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, mengkoordinasikan kegiatan program pemberdayaan, pengembangan dan pembangunan, memfasilitasi sumber permodalan, bimbingan pelaporan tahunan, penciptaan iklim usaha yang sehat dan mandiri, perlindungan dan kemudahan, monitoring dan evaluasi perkembangan Koperasi di Sektor Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Aneka Jasa. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, Kepala Seksi Pemberdayaan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan kebijakan pembangunan perkoperasian. b. Mengkoordinasikan program dan kegiatan antar seksi-seksi dan lembaga Koperasi c. Penciptaan iklim usaha yang sehat bagi koperasi disektor perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, energi, pariwisata, industri, perdagangan dan aneka jasa. d. Membimbing dan penyuluhan pembuatan laporan tahunan bagi koperasi, KSP dan USP. e. Memfasilitasi sumber-sumber permodalan bagi KSP dan usp serta Koperasi disektor perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, energi, pariwisata, industri, perdagangan dan aneka jasa. f. Memfasilitasi pelaksanaan pembubaran Koperasi di Sektor Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Aneka Jasa serta KSP dan USP. g. Mengembangkan usaha dan pertumbuhan serta pemasyarakatan KSP dan USP pada masyarakat. h. Melaksanakan kemudahan dan perlindungan bagi Koperasi di Sektor Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Aneka Jasa serta KSP dan USP. i. Monitoring dan evaluasi perkembangan Koperasi di Sektor Perkebunan, Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Energi, Pariwisata, Industri, Perdagangan dan Aneka Jasa serta KSP dan USP. Paragraf 3 Kepala Seksi Kemitraan Koperasi Pasal 26 Kepala Seksi Kemitraan Koperasi mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, mengkoordinasikan kegiatan program kemitraan antar Koperasi dengan BUMN / BUMS, penciptaan iklim usaha yang sehat, mandiri, bimbingan, fasilitasi, promosi, penyuluhan dan sosialisasi, pengawasan, pemantauan, perlindungan monitoring dan evaluasi koperasi disektor perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, energi, pariwisata, industri, perdagangan dan aneka jasa. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, Kepala Seksi Kemitraan Koperasi menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan kebijakan pembangunan perkoperasian. b. Mengkoordinasikan program dan kegiatan antar seksi-seksi dan lembaga Koperasi c. Penciptaan dan iklim usaha yang sehat dan mandiri bagi koperasi disektor perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, energi, pariwisata, industri, perdagangan dan aneka jasa serta ksp dan usp
10 d. Membimbing dan penyuluhan kebijakan program bidang usaha koperasi disektor perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, energi, pariwisata, industri, perdagangan dan aneka jasa serta ksp dan usp. e. Memfasilitasi terjalinnya hubungan kemitraan usaha antara Koperasi dan BUMN / BUMS. f. Membimbing dan mendorong peningkatan usaha antar Koperasi dengan Kelompok Tani, Kelompok Usaha dan Masyarakat. g. Memfasilitasi, mendorong dan mempromosikan usaha Koperasi, Kelompok Tani, Kelompok Usaha dalam daerah maupun luar daerah. h. Pengawasan dan pemantauan pengelolaan usaha dan permodalan yang bersumber dari prorgam Pemerintah maupun hubungan kemitraan antara Koperasi dan BUMN / BUMS. i. Memfasilitasi dan membimbing serta perlindungan terhadap terjadinya persaingan usaha bagi Koperasi dan Usaha Mikro. j. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan hubungan kemitraan antara Koperasi dan BUMN / BUMS. Bagian Keempat KEPALA BIDANG USAHA KECIL DAN MENENGAH Pasal 28 Kepala Bidang Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas menyusun rencana, memimpin, mengkoodinasikan, melaksanakan dan mengawasi Seksi Pembinaan Kelembagaan UKM, Pemberdayaan UKM dan Kewirausahaan UKM agar terlaksananya pembinaan, bimbingan, penataan, pemberdayaan, peningkatan kualitas kelembagaan, usaha dan kemandirian UKM disektor Perdagangan dan Aneka Usaha, Industri serta memfasilitasi serta memberikan dukungan kemitraan dan kewirausahaan bagi Usaha Kecil dan Menengah. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 28, Kepala Bidang Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana program dan anggaran kegiatan bidang sebagai bahan rumusan penjabaran kebijakan teknis dibidang kelembagaan dan bimbingan usaha di Sektor Perdagangan, Aneka Usaha dan Industri bagi UMKM. b. Mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan program pengembangan dan pembinaan UMKM di Tingkat Daerah dan Pusat. c. Bimbingan dan penataan kelembagaan usaha UMKM. d. Dukungan, informasi dan promosi usaha UMKM. e. Bimbingan dan dukungan pemanfa atan sumber-sumber permodalan dari pihak Perbankan dan BUMN/BUMS bagi UMKM. f. Fasilitasi dan pembiayaan sertifikasi bagi Koperasi dan UMKM. g. Pembinaan, bimbingan dan penataan serta kemitraan bagi UMKM. h. Penciptaan dan dukungan bagi Wira Usaha Baru ( WUB ). i. Pemberdayaan dan kemitraan UMKM. j. Pengawasan dan pengendalian pemanfa atan permodalan bagi UMKM. k. Monitoring dan evaluasi perkembangan, kemitraan, dan pengelolaan permodalan bagi UMKM. Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah terdiri dari : 1. Seksi Pembinaan Kelembagaan UKM; 2. Seksi Pemberdayaan UKM; 3. Seksi Kewirausahaan. Pasal
11 Paragraf 1 Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan UKM Pasal 31 Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM ) mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, mengkoordinasikan, kegiatan penataan kelembagaan, sosialisasi, pemantauan akses permodalan, perlindungan UMKM terhadap usaha yang tidak sehat, pengembangan usaha unggulan Daerah, penilaian usaha yang berprestasi, promosi serta pengawasan dan pengendalian kelembagaan UMKM. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Kepala Seksi Pembinaan Kelembagaan UKM menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan kebijakan pembangunan UMKM. b. Mengkoordinasikan program dan kegiatan antar seksi-seksi dan lembaga UMKM. c. Pembinaan dan penataan kelembagaan, administrasi usaha dan permodalan UMKM. d. Bimbingan, penyuluhan dan sosialisasi pengembangan dan pembangunan UMKM. e. Bimbingan dan dukungan pemanfaatan sumber-sumber permodalan dari pihak Perbankan dan Lembaga Keuangan lainnya. f. Peningkatan dan perlindungan bagi UMKM dari persaingan usaha yang tidak sehat. g. Pengembangan SDM dan teknologi bagi UMKM. h. Pembinaan dan pengembangan kelembagaan UMKM dalam melaksanakan usaha unggulan Daerah. i. Pendataan dan penilaian bagi UMKM. j. Menyusun dan mempromosikan usaha UMKM dalam rangka memperoleh pangsa pasar. k. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan permodalan bagi UMKM. l. Monitoring dan evaluasi pengembangan dan pelaporan UMKM. Paragraf 2 Kepala Seksi Pemberdayaan UKM Pasal 33 Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, mengkoordinasikan kegiatan bimbingan, sosialisasi pengembangan SDM dan teknologi, pendataan wira usaha baru dan promosi usaha dalam rangka peningkatan usaha dan pemberdayaan UMKM. Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 33, Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan kebijakan pembangunan UMKM. b. Mengkoordinasikan program dan kegiatan antar seksi dan lembaga UMKM. c. Pembinaan dan penataan kelembagaan, usaha dan permodalan UMKM. d. Bimbingan, penyuluhan dan sosialisasi pengembangan dan pembangunan UMKM. e. Bimbingan dan dukungan pemanfa atan sumber-sumber permodalan dari pihak Perbankan dan dan Lembaga Keuangan lainnya. f. Pengembangan SDM dan teknologi usaha tepat guna bagi UMKM. g. Pembinaan dan pengembangan usaha dan produk unggulan bagi UMKM. h. Pendataan wira usaha baru bagi UMKM. i. Memfasilitasi dan mempromosikan usaha-usaha unggulan UMKM. j. Memberdayakan dan perlindungan hak-hak produk unggulan UMKM. k. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan permodalan bagi UMKM. l. Monitoring dan evaluasi perkembangan dan pelaporan UMKM
12 Paragraf 3 Kepala Seksi Kewirausahaan UKM Pasal 35 Kepala Seksi Kewirausahaan Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, mengkoordinasikan kegiatan kemitraan usaha, pelatihan kewirausahaan, promosi usaha dalam rangka menggali permodalan, pangsa pasar bagi UMKM. Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 35, Kepala Seksi Kewirausahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menyelenggarakan fungsi : a. Merencanakan program dan kegiatan kebijakan pembangunan UMKM. b. Mengkoordinasikan program dan kegiatan antar seksi-seksi dan lembaga UMKM. c. Pembinaan dan penataan kelembagaan, usaha dan permodalan UMKM. d. Bimbingan, penyuluhan dan sosialisasi pengembangan dan pembangunan UMKM. e. Bimbingan dan dukungan pemanfaatan sumber-sumber permodalan dari pihak Perbankan dan BUMN / BUMS bagi UMKM. f. Menfasilitasi hubungan kemitraan usaha antara usaha besar dan UMKM. g. Mengadakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan dalam rangka peningkatan SDM UMKM. h. Memfasilitasi UMKM dalam rangka promosi usaha dan lembaga UMKM. i. Mendorong dan meningkatkan minat dan kemauan UMKM untuk mengembangkan kemampuan berusaha secara multi usaha. j. Pengawasan dan pengendalian terhadap pertumbuhan usaha-usaha baru bagi UMKM. k. Monitoring dan evaluasi perkembangan dan pelaporan hubungan kemitraan UMKM. Bagian Kelima KEPALA BIDANG PEMBINAAN PEDAGANG PASAR DAN PKL Pasal 37 Kepala Bidang Pembinaan Pedagang Pasar dan PKL mempunyai tugas menyusun, mengoordinasikan, mengembangkan, mengevaluasi dalam pembinaan penempatan pedagang Pasar dan PKL, pengelolaan PAD dan pengawasan terhadap barang beredar. Pasal 38 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 37, Kepala Bidang Pembinaan Pedagang Pasar dan PKL, menyelenggarakan fungsi : a. Memimpin mengkoordinasikan dan membagi tugas sesuai dengan tugasnya masing-masing pada Seksi-Seksi yang ada di Bidang Pembinaan Pedagang Pasar dan PKL. b. Menyusun / membuat daftar rencana program kegiatan yang berkaitan dengan bidang pembinaan. c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pedagang Pasar dan PKL. d. Melaksanakan penataan dan penempatan pedagang. e. Melaksanakan evaluasi / pengawasan terhadap produk-produk di Pasar sebagai bahan pembinaan kepada kepada pedagang Pasar dan PKL. f. Menyusun bahan rencana target PAD. g. Memberikan pelayanan prima kepada para pedagang Pasar dan PKL. h. Mengelola PAD. i. Melakukan koordinasi dengan Dinas Instansi terkait. j. Pelaporan dan evaluasi
13 Pasal 39 Kepala Bidang Pembinaan Pedagang pasar dan PKL terdiri dari : 1. Seksi Penempatan Pedagang; 2. Seksi Pengelola Pendapatan; 3. Seksi Pengawasan. Paragraf 1 Kepala Seksi Penempatan Pedagang Pasal 40 Kepala Seksi Penempatan Pedagang mempunyai tugas melaksanakan pendataan dan monitoring terhadap para pedagang kios/los pasar dan PKL, memberikan pelayanan perijinan dan penempatan bagi pedagang dan PKL. Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 40, Kepala Seksi Penempatan Pedagang, menyelenggarakan fungsi : a. Melakukan pendataan dan monitoring terhadap para pedagang kios/los dan PKL. b. Meneliti berkas-berkas perijinan yang masuk serta cek ke lapangan. c. Mengusulkan pemberian perijinan tempat usaha para pedagang pengguna/pemakai kios/los pasar kepada Bupati. d. Pemantauan dan evaluasi. e. Pendaftaran ulang (registrasi) terhadap para pedagang yang telah habis berlakunya surat ijin menempati kios/los/bak pasar. f. Memberikan pembinaan/penyuluhan tentang penataan PKL. g. Mengelola dan membukukan berkas-berkas/dokumen perijinan dan penempatan pedagang pasar dan PKL. h. Penempatan dan penataan pedagang pasar dan PKL. Paragraf 2 Kepala Seksi Pengelola Pendapatan Pasal 42 Kepala Seksi Pengelola Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan penagihan dan menghimpun retribusi, mengumpulkan dan mengolah data dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan pendapatan daerah. Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 43, Kepala Seksi Pengelolaan Pendapatan, menyelenggarakan tugas : a. Menyusun draft rencana penagihan supaya target PAD terpenuhi. b. Melaksanakan kegiatan penagihan retribusi pasar daerah, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Menyusun rolling petugas-petugas pungut. d. Melayani keberatan dan permohonan dari pedagang pasar (subyek retrubusi). e. Memantau dan mengevaluasi penerimaan yang dikelola Dinas. f. Membuat pembukuan PAD. g. Menyusun draft target PAD
14 Paragraf 3 Kepala Seksi Pengawasan Pasal 44 Kepala Seksi Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan monitoring, pengawasan dan evaluasi terhadap barangbarang dagangan di Pasar dan PKL. Pasal 45 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 44, Kepala Seksi Pengawasan, menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan monitoring, pengawasan, terhadap barang-barang dagangan di pasar dan PKL. b. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait tentang perlindungan konsumen dan keamanan produk. c. Melaksanakan pengawasan terhadap barang-barang yang beredar / dijual di pasar dan PKL. d. Menyusun bahan pembinaan dan penyuluhan. e. Pelaporan dan evaluasi. Bagian Keenam KEPALA BIDANG SARANA DAN PRASARANA PASAR DAN PKL Pasal 46 Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pasar dan PKL mempunyai tugas menyusun, mengkoordinasi dan melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan Sarana Prasarana Pasar dan PKL, kenyamanan, ketertiban dan keamanan serta kebersihan dilingkungan pasar. Pasal 47 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 46, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pasar dan PKL, menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan dan program kerja dibidang pengembangan, pemeliharaan dan ketertiban serta kebersihan dilingkungan Pasar dan PKL. b. Memberikan tugas dan motivasi kepada kepala kepala seksi sesuai dengan bidang tugasnya masing masing untuk menunjang terciptanya program yang telah disusun dan direncanakan. c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka tugas keamanan dan kebersihan dilingkungan Pasar dan PKL. d. Melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan sarana/prasarana Pasar dan PKL. e. Melakukan monitoring, pemantauan terhadap keamanan, kenyamanan dan kebersihan dilingkungan pasar. f. Melakukan pengelolaan ketertiban Pasar. g. Melakukan pengelolaan kebersihan Pasar. h. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas dilapangan mengenai keamanan, kebersihan dan ketertiban serta pengembangan dan pemeliharaan pasar kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pasal 48 Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pasar dan PKL terdiri dari : 1. Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan; 2. Seksi Kebersihan; 3. Seksi Ketertiban
15 Paragraf 1 Kepala Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan Pasal 49 Kepala Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemeliharaan bangunan (sarana dan prasarana) dilingkungan Pasar dan PKL. Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 49, Kepala Seksi Kebersihan, menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan dan program kerja yang berkaitan dengan pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana dan PKL. b. Melaksanakan inventerisasi, pendataan / monitoring bangunan dan fasilitas pasar untuk keperluan pemeliharaan pasar dan pengembangannya. c. Melaksanakan pengembangan dan pemeliharaan bangunan, fasilitas pasar dan kelengkapan dalam lingkungan pasar dan PKL. d. Bekerja sama dengan dunia usaha, konsultan, tukang dalam penanggulangan perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar dan PKL. e. Meyelenggarakan administrasi laporan dan evaluasi. f. Menyampaikan informasi, saran, laporan secara periodik kepada atasan langsung sebagai bahan pertimbangan. Paragraf 2 Kepala Seksi Kebersihan Pasal 51 Kepala Seksi Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan terhadap kebersihan dilingkungan pasar dan PKL. Pasal 52 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Kepala Seksi Kebersihan, menyelenggarakan fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan dan program kerja dibidang kebersihan lingkungan Pasar dan PKL. b. Mengkoordinasikan dan monitor kegiatan kebersihan dilingkungan Pasar dan PKL. c. Pengelolaan terhadap sarana angkutan sampah dilingkungan Pasar dan PKL. d. Pengelolaan kegiatan kebersihan Pasar dan PKL. e. Bekerja sama dengan instansi terkait. f. Melakukan bimbingan dan mengkoordinir petugas kebersihan. g. Menyampaikan laporan informasi dan saran kepada Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pasar dan PKL sebagai bahan tindak lanjut. h. Melakukan evaluasi. Paragraf 3 Kepala Seksi Ketertiban Pasal 53 Kepala Seksi Ketertiban mempunyai tugas melaksanakan kegiatan monitoring dan pengawasan sehingga tercipta situasi dan kondisi tertib dan aman dilingkungan pasar. Pasal 54 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Kepala Seksi Ketertiban, menyelenggarakan fungsi :
16 a. Memantau situasi dan informasi dibidang ketertiban dan keamanan lingkungan pasar serta PKL. b. Melaksanakan program kerja dibidang ketertiban dan keamanan c. Mengkoordinir, membina, memantau, memonitor dan evaluasi Satpam. d. Menyusun konsep jadual dan penempatan Satpam. e. Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan pimpinan untuk mengambil keputusan. BAB VI UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 55 (1) Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar; (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar di pimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas. BAB VII KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 56 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. 1. Kelompok Jabatan fungsional sebagaimana tersebut diatas, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; 2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; 3. Jumlah Jabatan Fungsional sebagaiman dimaksud pada Ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; 4. Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan sesuai dengan ketentuan Perundang undangan yang berlaku. BAB VIII TATA KERJA Pasal 57 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala sub Bagian, Kepala Seksi/Kepala Sub Bidang Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar serta pemegang Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horinzontal baik dalam lingkungan kantor maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, memenuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing- masing serta menyampaikan laporan tepat waktunya
17 BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 59 (1) Uraian tugas pejabat pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas setelah mendapat persetujuan dari Bupati. (2) Uraian tugas pelaksana pada masing-masing Sekretariat dan Bidang ditetapkan oleh Sekretaris/Kepala Bidang Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar. Pasal 60 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka segala peraturan yang mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku. Pasal 61 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 15 Maret 2009 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Cap/ttd H. UJANG ISKANDAR, ST. M.Si Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 16 Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, Cap/ttd Drs. BUDASMAN, M.Si NIP BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2009 NOMOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 34 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN TERPADU PERIZINAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 31 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 30 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN KOPERASI PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUKAMARA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 26 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN
Lebih terperinci- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016
- 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG KELEMBAGAAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 32 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
Menimbang BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN KOTAWARINGIN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Lebih terperinci-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,
PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN
Lebih terperinciBUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
SALINAN GAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PROVINSI
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 25 TAHUN 2001 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 25 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN PENGUSAHA KECIL MENENGAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Lebih terperinci-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 36 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 121 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN BANTUL DENGAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN DENGAN
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 31 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 19 TAHUN 1998 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAHAT DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 11 TAHUN 1997 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciBUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN
BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGAIRAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang
Lebih terperinci- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016
- 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 14 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 14 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 14 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 14 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Daerah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008
No. 10, 2008 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SIDOARJO
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN UTARA
GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 43 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinci