0,00% 0,25% 0,50% 0,75% 1,00% Perlakuan Daun Kayu Manis

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN DAUN KAYU MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS DAGING IKAN MAS ARIEF ADITYA HUTAMA

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberian Daun Kayu Manis Cinnamomun Burmanni dalam Pakan Terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Komposisi Nutrien Tubuh Ikan Patin Pangasius Hypopthalmus

BAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan kecernaan protein ransum puyuh yang mengandung tepung daun lamtoro dapat dilihat pada Tabel 7.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

Tingkat Kelangsungan Hidup

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

I. PENDAHULUAN. Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha yang potensial untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

I. PENDAHULUAN. Mudjajanto dan Yulianti (2004). Roti tawar merupakan salah satu jenis roti yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR GAMBAR. Gambar Grafik Penurunan Kandungan Total Fenolik pada Buah Duwet. Gambar Grafik Penurunan Kadar Abu pada Buah duwet Menjadi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Konsumsi Ransum Ayam Broiler

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 8. Rataan Hasil Pengamatan Konsumsi, PBB, Efisiensi Pakan Sapi PO selama 48 Hari Pemeliharaan

EVALUASI KECERNAAN TOTAL DAN KADAR NUTRIEN DAGING IKAN MAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh kualitas, kuantitas,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema kerja penyusunan formulasi pakan A. Pakan A (Protein 35% Energi 3,5 kkal/g)

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan, seperti bagian biji yang dibuang begitu saja.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HASIL DAN PEMBAHASAN. Puyuh mengkonsumsi ransum guna memenuhi kebutuhan zat-zat untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap peningkatan produksi ternak. Namun biaya pakan

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pakan ternak sehingga diperlukan penggunaan pakan alternatif. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

Biomassa (gram) 250 200 150 100 50 226,45 209,82 212,90 211,08 210,93 74,96 79,07 73,83 74,82 79,61 Biomassa Awal Biomassa Akhir 0 0,00% 0,25% 0,50% 0,75% 1,00% Perlakuan Daun Kayu

Tabel 3 pengamatan selama masa pemeliharaan ikan Perlakuan Daun Kayu (%) JKP (gram) 164,58±0,92 ab 178,36±4,02 ab 181,7±2,10 bc 188,06±6,42 bc 193,74±9,91 c LPH (%) 2,80±0,067 a 2,96±0,096 a 2,86±0,085 a 2,91±0,061 a 2,94±0,026 a EP (%) 79,67±0,49 c 77,59±0,62 b 75,49±0,159 a 74,76±0,205 a 77,72±0,72 b KH (%) 100±0 a 93,33±5,77 a 100±0 a 96,67±5,77 a 96,67±5,77 a Keterangan : 1. Huruf superskrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0.05). 2. JKP (Jumlah Konsumsi Pakan); LPH (Laju Pertumbuhan Harian); FCR (Jumlah Konversi Pakan); EP (Efesiensi Pakan); KH (Kelangsungan Hidup) Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai parameter laju pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup ikan tidak berbeda nyata antar perlakuan (p>0,05). Nilai jumlah konsumsi pakan berbeda nyata dengan kecenderungan naik sebanding dengan kandungan kayu manis dalam pakan (p<0,05). Nilai efisiensi pakan berbeda nyata dengan nilai tertinggi pada perlakuan penambahan 0% daun kayu manis serta terendah pada pakan dengan penambahan 0,75% kayu manis(p<0,05). Data lengkap dari parameter pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 7, Lampiran 8 dan Lampiran 9. Tabel 4 Komposisi proksimat tubuh ikan Ikan awal Perlakuan Daun Kayu Protein 6,833 ± 0,25 15,10 ± 0,26 a 15,28 ± 0,56 a 14,76 ± 0,02 a 15,37 ± 0,54 a 17,18 ± 0,53 b Lemak 8,62 ± 0,32 8,19 ± 0,28 e 6,31 ± 0,17 d 5,58 ± 0,02 c 5,10 ± 0,11 b 4,41 ± 0,02 a Kadar Air 79,50 ± 0,36 70,03 ± 0,98 a 71,42 ± 0,80 ab 72,93 ± 0,12 ab 72,37 ± 0,62 ab 73,17 ± 0,85 b Tabel 4 menunjukkan hasil proksimat ikan uji sebelum dan setelah pemeliharaan selama 37 hari. Setelah dilakukan analisa statistik, nilai protein, lemak, dan kadar air untuk setiap ikan uji memiliki nilai yang berbeda nyata sehingga penambahan kayu manis pada pakan memberikan pengaruh yang berbeda pada kualitas daging setiap perlakuan (p<0,05). 9

Tabel 5 Hasil uji organoleptik tekstur dan rasa daging ikan mas Perlakuan Daun Kayu Tekstur Lembek Agak Kompak Agak Kompak Kompak Kompak Rasa Agak Gurih Agak Gurih, Agak Agak Gurih, Agak Tabel 5 menunjukkan hasil uji organoleptik terhadap tekstur dan rasa daging ikan mas. Pada kedua uji tersebut menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p<0,05; Lampiran 4 dan 5). Penambahan daun kayu manis pada pakan memberikan tekstur dan rasa yang lebih baik dibandingkan dengan pakan tanpa penambahan daun kayu manis. 3.2 Pembahasan Penambahan daun kayu manis pada pakan memberikan hasil jumlah konsumsi pakan (JKP) yang lebih tinggi dibandingkan dengan pakan tanpa penambahan. Nilai JKP cenderung meningkat sebanding dengan banyaknya penambahan daun kayu manis (Tabel 3). Mayers dalam Halver and Hardy (2002) mengungkapkan bahwa aroma atau bau dari pakan dapat menarik ikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kayu manis sebagai atraktan dapat meningkatkan nafsu makan ikan karena aroma dan rasa yang khas dari pakan yang ditambahkan daun kayu manis. Aroma dan rasa khas dari daun kayu manis berasal dari senyawa aromatik yang terdapat dalam kayu manis diantaranya sinnamaldehid, eugenol, safrol atau camphor, aceteugenol dan beberapa aldehid lain dalam jumlah kecil (Kusuma 2008). Namun meningkatnya nilai JKP tidak berpengaruh terhadap nilai laju pertumbuhan harian. Hal ini diduga karena adanya zat antinutrisi pada kayu manis yang menyebabkan penyerapan nutrien yang penting untuk pertumbuhan berkurang. Penyerapan nutrisi yang berkurang akan meningkatkan jumlah pakan yang dibutuhkan sehingga ikan akan membutuhkan lebih banyak jumlah pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan tersebut (Widodo dan Handayani 2010). 10

Lemak merupakan sumber energi utama pada ikan selain protein dan karbohidrat. Asam lemak pada ikan ditunjukkan dalam bentuk triasligliserol atau phospholipids yang dibentuk dari gliserol 3-fosfat (Sergeant et al. 1972). Kadar lemak pada ikan dengan penambahan kayu manis bila dibandingkan dengan pakan kontrol mengalami penurunan sejalan dengan meningkatnya jumlah daun kayu manis yang ditambahkan dalam pakan (Tabel 4). Pada pakan dengan penambahan daun kayu manis, pembentukan triasligliserol dihambat karena adanya senyawa tannin, flavonoid dan saponin dalam kayu manis sebagai anti-hiperkolestreolmia (Azima 2004). Hal tersebut yang diduga menjadi alasan rendahnya kadar lemak perlakuan yang diberi pakan dengan penambahan kayu manis. Pembentukan triasilgliserol yang merupakan deposit utama lemak dalam jaringan ikan dihambat dengan adanya zat aktif dari kayu manis. Dengan dihambatnya deposit lemak dalam tubuh ikan tersebut, diduga lemak digunakan oleh ikan sebagai sumber energi. Hal ini berakibat berkurangnya jumlah kadar protein dalam tubuh ikan yang dirombak untuk menghasilkan energi sehingga kadar protein ikan lebih tinggi dibanding ikan yang diberi pakan kontrol. Hubungan antara lemak, protein, dan karbohidrat semacam ini disebut protein sparing effect (NRC 1993). Pengujian organoleptik/sensori merupakan cara pengujian menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu produk. Penilaian menggunakan alat indera ini meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau, rasa, dan konsistensi/tekstur serta beberapa faktor lain yang diperlukan untuk menilai produk tersebut (BSN 2006). Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa pakan dengan penambahan daun kayu manis memiliki tekstur dan rasa daging yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penambahan. Pakan tanpa penambahan kayu manis (pakan kontrol) memiliki tekstur lembek dan rasa agak gurih. Pada parameter tekstur dan rasa, hasil terbaik terdapat pada pakan dengan penambahan kayu manis 0,75%dan 1%. Tekstur daging ikan pada pakan kontrol yang lembek diduga disebabkan kandungan lemak yang tinggi pada tubuh ikan. Pada pakan dengan daun kayu manis 0,75% dan 1% kandungan lemak lebih sedikit dibandingkan dengan pakan kontrol sehingga daging ikan lebih kompak. Rasa daging yang lebih manis pada pakan dengan penambahan daun kayu manis diduga karena senyawa-senyawa yang terdapat pada kayu manis. Menurut 11

Kusuma (2008), semua kayu manis adalah aromatik, aromanya tergantung pada substansi dengan susunan yang berbeda. Substansi yang terkandung dalam kayu manis antara lain adalah sinnamaldehid, eugenol, safrol atau camphor, aceteugenol dan beberapa aldehid lain dalam jumlah kecil. 12