Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Ketenagalistrikan. Infrastruktur. Pedoman.

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian Selatan dengan PT. Muba Daya Pratama sehubungan dengan

BAB IV ANALISIS PERBEDAAN DASAR PENGENAAN PPH PASAL 23 DAN DASAR PENGENAAN PPN ATAS EPC PROJECT

DOKUMEN-DOKUMEN PROYEK KONTRAK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB IV PERANCANGAN GAMBAR

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada proyek EPC maupun proyek konstruksi tradisional, kualitas atau mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dan seharusnya

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PT. WGW. Company Profiles. PT. Wangsa Galuh Walagri

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang seperti Indonesia sedang melakukan pembangunan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

STUDI ANALISIS PERUBAHAN PEKERJAAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Pengertian manajemen secara umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. You created this PDF from an application that is not licensed to print to novapdf printer (

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan kebutuhan dari pemilik proyek, yang tidak lepas dari

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. basement. Pekerjaan basement adalah pekerjaan yang paling krusial dalam

BAB 1 - PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB IV PROYEK EPC (ENGINEERING, PROCUREMENT,CONSTRUCTION) B A B IV Proyek E PC (E ngineering Procurem ent C onstruction) IV -1

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BOLEHKAH MENGGUNAKAN KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Industri konstruksi merupakan sektor industri yang menghasilkan prasarana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin merupakan industri

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

APA SAJA PEKERJAAN PROCESS DESIGN ENGINEER? Oleh: Fadhli Halim Anggota Milis Migas Indonesia

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

A. PENGERTIAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB V ANALISA DATA. kenaikan hampir 26% dari estimation cost saat tender. Hal tersebut tentu saja

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

Bab II Tinjauan Pustaka

L2

BAB I PENDAHULUAN. Fikri Al Abqori/ NIM : ; Tri Febrianto Pamungkas/ NIM :

BAB I PENDAHULUAN. estimasi terhadap biaya proyek adalah biaya peralatan dan juga material.

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

TARGET CAPAIAN TKDN BARANG/JASA PADA KEGIATAN USAHA HULU MIGAS. Jangka Pendek ( )


BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.4 Manfaat Manajemen Konstruksi

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. manufaktur jembatan, dan konstruksi baja lainnya. 2. PN. SABANG MERAUKE dahulu Machinefabriek & Scheeepswerf NV.

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 08 / PRT / M / 2011 TENTANG PEMBAGIAN SUBKLASIFIKASI DAN SUBKUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

kegiatan-kegiatan spesialisasi di dalam proses pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 전력인입 ( 인도네시아어 )]

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Bita Enarcon Engineering

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

1. MECHANICAL ROTATING INSPECTOR : 2. ELECTRICAL INPECTOR : PERSYARATAN DAN KUALIFIKASI :

BAB 4 OPERASIONAL 4.1 Legalitas dan Persyaratan Lisensi

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

BAB IV PEMBAHASAN. Gambaran Umum Proses Kontrak Konstruksi. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan (PT. IKPT) bermacam-macam,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Perizinan Usaha Penyediaan dan Jasa Penunjang Tenaga Listrik. Toha Ardi Nugraha

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT


Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA

BAGAIMANA BERKARIR DI OIL & GAS?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

TINJAUAN UMUM PROYEK

Transkripsi:

Apa sih EPC Itu? Kita awali dulu dengan kepanjangannya, EPC adalah singkatan dari istilah Engineering- Procurement-Construction. Kalo dilihat dari istilah, EPC itu tidak lain adalah tahapan dalam suatu proyek konstruksi. Engineering adalah tahap desain perencanaan, Procurement adalah tahap pengadaan barang dan jasa, dan Construction adalah tahap pelaksanaan konstruksi. Ada yang menarik di sini, yaitu tahap Procurement jarang ditemukan di dalam proyek biasa. Kalo proyek biasa, kita hanya mengenal tahap Perencanaan (Desain) dan tahap Pelaksanaan (Konstruksi). Lalu? Kenapa harus ada tahap Procurement? Jawabannya sederhana, karena proyeknya bukan proyek biasa. Yup. Sistem EPC memang dipake di hampir sebagian besar proyek konstruksi yang tidak biasa, misalnya pada Industri Migas, Pembangkit Tenaga Listrik & Energi, Pertambangan, dan jenis industri berat lainnya. Sementara proyek yang kita anggap sebagai proyek biasa yaitu berbagai jenis bangunan gedung dan industri skala kecil ngga perlu menggunakan sistem EPC, malah bisa bikin susah. Tahapan Proyek Biasa

Pada umumnya, proyek konstruksi gedung mempunyai 2 tahapan: Perencanaan dan Pelaksanaan. Perencanaan biasanya dilakukan oleh Konsultan Perencana, dan Pelaksanan dilakukan oleh Kontraktor. Karena pelaksanaannya dilakukan oleh Kontraktor, maka pengadaan barangnya (Procurement) juga dilakukan oleh Kontraktor. Kalo diperlukan, Kontraktor kadang menyerahkan beberapa sub pekerjaan kepada Sub-Contractor (biasanya kita istilahkan SubCon). Makanya hampir semua perusahaan Kontraktor ada bagian Procurementnya. Tapi, ada juga pada skala proyek tertentu (biasanya skala menengah ke bawah), Perencanaan dan Pelaksanaan dilakukan oleh satu pihak (biasanya Kontraktor). Sistem ini biasanya disebut dengan Design and Build. Jadi desain, pengadaan barang/jasa, dan konstruksi dilakukan oleh satu Kontraktor. Secara ngga langsung konsep ini kan sama saja dengan sistem EPC Tahapan Proyek EPC Nah kita udah kalo sebenarnya EPC itu pada prinsipnya sama dengan Design & Build. Tapi karena skala proyek EPC itu suaangat besar, jadi perusahaan yang mengerjakannya juga bukan perusahaan kontraktor biasa. Mereka biasanya disebut dengan Kontraktor EPC atau Perusahaan EPC. Satu lagi ciri khusus Proyek EPC adalah, proyek ini melibatkan lebih banyak disiplin Engineering, mulai dari Process Engineering, Mechanical Engineering, Piping Engineering, Electrical & Instrumentation Engineering, Civil Engineering, dll. Kadang di tiap disiplin dipecah lagi, misalnya di bagian Civil Engineering dibagi menjadi Architecture, Civil, Structure, Underground, HVAC, dll. Ada yang aneh? Arsitektur masuk ke Civil? Iya karena di Proyek EPC, yang termasuk kategori bangunan gedung itu prosinya sangat sedikit. Kalaupun ada, porsi arsitekturalnya juga kecil. Trus, ada istilah Civil ada juga istilah Structure? Istilah Structure itu untuk semua struktur atas, termasuk jembatan, dan Civil adalah istilah untuk struktur bahwa, pondasi, retaining wall, dan pekerjaan tanah. Sementara Underground biasanya lebih ke fasilitas drainase. HVAC (Heating Ventilation Air Conditioning) sebenarnya area abu-abu antara Civil, Process, dan Mechanical. Trus, tahapan proyek secara keseluruhan adalah sbb:

Untuk proyek tertentu misalnya offshore, ada tahapan lain yaitu Installation yang berada di antara Construction dan Commissioning. Nah, tahap pertama itu dilakukan oleh Owner. Tahap ini bisa disebut sebagai Master Plan. FEED Tahap kedua ada yang disebut dengan FEED, atau Basic Engineering Design. Nah, ini termasuk tahap penting sebelum masuk ke EPC. Yang mengerjakan FEED boleh Kontraktor EPC, boleh juga Konsultan atau Engineering Company (spesialis Engineering/Design/Consulting). Tapi, kalo yang mengerjakan FEED adalah Kontraktor EPC, maka dia ngga boleh ngambil Proyek EPC itu. Apa saja yang dihasilkan di FEED? Macam-macam. Mulai dari denah rencana (Layout Plan/Plot Plan), diagram alur proses, sampai ke spesifikasi materialnya. Dokumen FEED inilah yang dijadikan bahan untuk mengajukan penawaran tender/bidding. Tender atau Bidding Setelah FEED, Owner akan mengundang dan menawari beberapa Kontraktor EPC untuk mengikuti tender proyek tersebut. Kontraktor akan mempelajari dokumen tender, mengajukan harga, dan akhirnya Owner menunjuk pemenang.

Engineering Kontraktor EPC akan memulai dari tahap Engineering, biasanya disebut DED (Detail Engineering Design). Sebenarnya tahap ini adalah kelanjutan dari FEED. Dari namanya saja ketahuan kalo DED ini adalah membuat desain yang lebih detail dan final. Tidak banyak boleh banyak perubahan yang dilakukan, kecuali dengan persetujuan Owner. Dan untuk mengubah suatu desain juga susahnya minta ampun, mulai dari koordinasi antar disiplin, trus diajukan ke Owner. Syukur-syukur kalo Owner langsung setuju, kadang disuruh coba opsi lain, koordinasi lagi, begitu seterusnya. Produk dari tahap ini adalah: Engineering Drawing, Volume Pekerjaan (BOQ atau MTO), dan dokumen pendukung seperti Laporan Kalkulasi, Spesifikasi, dll. Procurement Pada tahap ini, dengan modal dokumen-dokumen Engineering (Gambar, MTO, & Spesifikasi) bagian Procurement akan mencari beberapa Vendor atau Supplier yang sesuai. Begitu juga dengan pekerjaan jasa, akan dicari beberapa Sub-Kontraktor yang bisa mengerjakan. Contoh, pekerjaan Pondasi Tiang Pancang. Procurement akan mencari Suplier/Vendor yang bisa menyediakan tiang pancang sesuai dengan yang dibutuhkan. Sementara itu, Procurement juga akan mencari Sub-Contractor yang akan memancang tiang tersebut. Jadi, bukan SubCon yang membeli tiang pancangnya, SubCon hanya mengerjakan. Kalo kita ibaratkan dalam proyek rumah sederhana, mereka hanya borongan jasa aja, material kita yang sediakan. Construction Tahap ini adalah tahap pelaksanaan di lapangan. Satu catatan penting, Kontraktor EPC walaupun namanya Kontraktor tapi mereka ngga akan punya tenaga kerja sampai level tukang. Mereka akan selalu memberi pekerjaan kepada SubCon. SubCon inilah yang mempekerjakan tenaga tukang.

Kontraktor Utama (Main Kon) biasanya hanya menyediakan tenaga sampai level Supervisor saja. Satu Supervisor bisa menangani lebih dari satu Pekerjaan SubCon. Misalnya pada contoh pekerjaan Tiang Pancang di atas. Sebelum pemacangan tentu ada pekerjaan tanah dulu (galian, urugan, pemadatan) yang dilakukan oleh satu SubCon tertentu. Kemudian pekerjaan pemancangan oleh SubCon lain, dan seterusnya. Semua pekerjaan itu dibawah pengawasan 1 Supervisor. Installation Pekerjaan ini hanya dikenal pada proyek lepas pantai (offshore). Tahap Construction adalah tahap fabrikasi di darat, dan tahap Installation-nya adalah tahap pengangkutan dan pemasangan di laut. Ngga semua kontraktor EPC bisa melakukan ini. Makanya kadang ada Proyek Offshore yang memberikan tahap Installation ini kepada Kontraktor lain yang lebih pengalaman.

Commissioning Commissioning itu sederhananya adalah proyek yang sudah jadi di test dulu sebelum diserahkan ke Owner. Jangan dibayangkan testnya berlangsung sehari daua hari ya. Bisa berbulan-bulan. Namanya juga industri skala gede banget, jadi setiap aspek harus diamati. Contoh, Proyek Pembangkit Listrik. Sebelum diserahkan ke Owner (yaitu PLN), Pembangkit Listriknya diuji dulu semua sistemnya, baik itu sistem utama maupun penunjang. Sistem utama misalnya mulai dari sumber energinya (misalnya air untuk PLTA), trus turbin-generatornya, trafonya, outputnya sesuai atau ngga, stabil atau nggak. Kalo sistem pendukung misalnya, sistem pemipaannya, pipa bahan bakar, pipa air pendingin, instrumentasi, dll. Operation Kalo udah oke, baru deh diserahkan ke Owner untuk dioperasikan. Nah, pengoperasiannya ini boleh sama Owner sendiri, kadang juga Owner nyari perusahaan lain yang punya spesialisasi di bidang itu.

EPC, EPCI, EPCC Dari uraian tahapan di atas, akhirnya muncul istilah lain selain EPC, yaitu EPCI (Engineering- Procurement-Construction-Installation) dan EPCC (Engineering-Procurement-Constructin-Commissioning). Itu istilah kontrak aja, dan yang menentukan adalah si Owner, pengennya seperti apa. Di Indonesia, ada banyak perusahaan Kontraktor EPC, mulai dari yang asing sampai lokal, mulai dari swasta abis sampai BUMN abis. Silahkan dicari aja ya? Kalo admin sebutin di sini takutnya ngga obyektif Haruskah EPC Semua? Pada kenyataannya di lapangan, ada beberapa proyek karena pertimbangan tertentu, tahap E, P, dan C-nya dipisah ke beberapa perusahaan yang berbeda. Ada yang khusus mengerjakan Engineering Design saja, ada yang Procurement saja, dan ada yang hanya Construction. Itu semua tergantung dari kemauan Owner Yang jelas tiap proyek punya karakteristik yang beda, sehingga masing-masing sistem juga efeknya akan beda. SubCon Engineering Satu hal terakhir tentang pekerjaan Engineering Design. Kalo hampir semua pekerjaan Construction diserahkan ke SubCon, maka pekerjaan Engineering biasanya dikerjakan sendiri oleh Main Kontraktor. Tapi ngga jarang juga ditemui kasus di mana pekerjaan Engineering Design dipecah lagi menjadi beberapa sub/paket pekerjaan, dan ditawarkan kepada SubCon atau Konsultan lain untuk dikerjakan. Alasannya macam-macam, salah satunya adalah karena keterbatasan resources dari Kontraktor Utamanya (MainCon), entah itu terbatas oleh waktu maupun tenaga (manhour). Sumber : http://duniatekniksipil.web.id/