UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN TERMINAL PETI KEMAS PT BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA (BJTI)

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Metode Servqual (Service Quality) (Studi Kasus di Nest Coffee, Kota Jombang)

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Tingkat Kualitas Layanan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa restoran harus cermat dalam menentukan

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB V HASIL DAN ANALISA

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Metode Servqual. (Studi Kasus di Ria Djenaka Coffee House & Resto, Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

STEFANUS YULIANTO E FAKULTAS TEKNIK INDUTRI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG INTISARI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

ANALISIS SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGUKUR KUALITAS LAYANAN KATERING DI PT BORNEO KALTIM

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA WARUNG MAKAN GUDEG YU DJUM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SERVQUAL. Nama: Cahya Kusuma Putra

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK DI SAMSAT KOTA MALANG Yosta Yoserizal, Sony Haryanto 8

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan di Perguruan Tinggi X Dengan Menggunakan Metode Service Quality (Servqual) *

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI CAFE X DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang (2) Jurusan Teknik Industri ITATS Surabaya. Jl. AR Hakim 100, Surabaya *

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tuntutan-tuntutan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 1998; Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek),

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN COMLABS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

Analisa Tingkat Kepuasan Kualitas Layanan Perguruan Tinggi Swasta Berdasarkan Metode SERVQUAL

ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BPD ACEH CABANG SUMATERA UTARA TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Maslow(2007: 445) mengatakan kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis UKDW

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UI MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL RAZAK MUCHTAR SYAHMI

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA (UKI)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN ZONE OF TOLERANCE

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 1a Oktober 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

BAB I PENDAHULUAN. minat pelanggan terhadap produk (barang) yang ditawarkan. Sesuai. Sehingga makin luas sektor bisnis yang berusaha untuk memenuhi

Transkripsi:

C.18 UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA Handito Kusumaning Gutama *, Narto, Indung Sudarso Program Studi Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman Hakim 100 Surabaya 60117 Telp (031) 5945043 * Email: handitogutama@gmail.com Abstrak Semakin pesatnya bisnis kuliner di Surabaya, membuat persaingan bisnis ini semakin ketat dalam menjaring pasar, sehingga prilaku pelanggan juga ikut berkembang atau cepat berubah. Kualitas layanan juga dipandang sangat penting dalam memasarkan produk saat ini supaya produk dapat diterima dengan baik di pasar. Kafe House of Padmaning adalah salah satu kedai makanan dan minuman yang familier bagi para mahasiswa, pelajar serta pekerja kantoran di kawasan Surabaya Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perbaikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dengan metode Servqual dan melalui focus group discussion untuk mendapatkan masukan perbaikan kualitas pelayanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh Kafe House of Padmaning kepada konsumen belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Atribut-atribut kualitas pelayanan yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan pada Kafe House of Padmaning yaitu atribut yang masuk pada kuadran utama (kuadran I), yaitu ketersediaan fasilitas pendukung (X1.1), atribut ketersediaan tempat parkir yang luas (X1.2), ketanggapan karyawan dalam membantu pelanggan (X3.2), dan atribut ketanggapan karyawan untuk meminta maaf apabila terjadi kesalahan (X3.3). Perbaikan kualitas pelayanan yang masuk dalam kategori tidak puas terhadap pelayanan pelanggan dilakukan perbaikan melalui pelatihan secara berkala bagi seluruh karyawan yang untuk meningkatkan penjualan di Kafe House of Padmaning. Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Service Quality, Focus Group Discussion. 1. PENDAHULUAN Semakin pesatnya bisnis kuliner di Surabaya, membuat persaingan di bisnis ini semakin ketat dalam menjaring pasar. Dengan tingginya perkembangan bisnis ini perilaku dari konsumen atau pelanggan juga ikut berkembang atau cepat berubah. Produk makanan cepat saji yang diberikan oleh bisnis kuliner sangat dipilih masyarakat perkotaan karena kepraktisannya dalam mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, keinginan masyarakat tidak hanya pada substansi makanan saja tetapi disertai dengan adanya unsur pelayanan, nuansa tempat/ruangan dan kenyamanan. Salah satu jenis bisnis jasa penyedia makanan yang sesuai dengan karakteristik tersebut adalah kedai makanan dan minuman. Kedai makanan dan minuman sendiri memiliki pengertian sebagai suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersial untuk menyelenggarakan jasa pelayanan berupa makanan maupun minuman. Bisnis kuliner yang berkembang saat ini tidak hanya berfungsi sebagai penyedia makanan dan minuman yang diminati pelanggan namun juga menawarkan suasana yang nyaman dan menyenangkan untuk bersantai bersama keluarga, teman, kerabat dan relasi bisnis. Kebutuhan akan makanan dan kenyamanan ini yang membuat bisnis jasa makanan semakin berkembang pesat. Kualitas layanan juga dipandang sangat penting dalam memasarkan produk saat ini supaya produk dapat diterima dengan baik di pasar. Kafe House of Padmaning adalah salah satu kedai makanan dan minuman yang familier bagi para mahasiswa, pelajar serta pekerja kantoran di kawasan Surabaya Barat. Namun dengan berdirinya kedai ini maka persaingan dalam bisnis kuliner menjadi lebih kompetitif, maka untuk menjaga eksistensinya diperlukan perbaikan serta peningkatan dari segi kualitas agar persaingan akan lebih terbuka untuk memenangkan hati konsumen dari para pesaing. Untuk mendapatkan kepuasan pelanggan maka dibutuhkan kualitas pelayanan agar jumlah pelanggan semakin banyak dan hasil penjualan juga semakin tinggi. Kotler (2000) menyatakan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 99

Upaya Peningkatan Penjualan Dengan Pendekatan... (Gutama dkk.) kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain, hubungan yang harmonis antara perusahaan dan konsumennya, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2000). Data penjualan Kafe House of Padmaning Tahun 2016 ditunjukan pada tabel 1. Berikut. Tabel 1. Penjualan makanan dan minuman Kafe House of Padmaning Tahun 2016 No. Bulan Penjualan Makanan (Porsi) Minuman (Porsi) 1 Januari 6.753 7 2 Pebruari 6.618 4.103 3 Maret 6.419 3.980 4 April 6.355 3.940 5 Mei 6.037 3.743 6 Juni 5.917 3.668 7 Juli 6.272 3.889 8 Agustus 6.146 3.811 9 September 5.716 3.544 10 Oktober 5.602 3.473 11 November 5.378 3.334 12 Desember 5.270 3.268 Dari tabel diatas menunjukan bahwa penjualan Kafe House of Padmaning tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Untuk itu Pihak manajemen harus melakukan langkah-langkah agar jumlah penjualan bisa kembali meningkat, salah satunya dengan memenuhi harapan serta kebutuhan konsumen dengan cara melakukan peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan agar tidak mendapatkan kritik dan memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Servqual merupakan perbandingan dua faktor utama, yaitu layanan yang diharapkan (expected service) dan layanan yang dipersepsikan (perceived service) (Parasuraman, 1988). Kualitas pelayanan (service quality) dapat diukur dengan menggunakan lima dimensi. Kelima dimensi tersebut menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) dalam Tjiptono (2000) adalah Bukti langsung (tangibles), Reliabilitas (reliability), Daya tanggap (responsiveness), Jaminan / keyakinan (assurance), Empati (empathy). Parasuraman, dkk.(1988) mengemukakan konsep 5 kesenjangan kualitas jasa (Five Quality Gaps) yaitu Gap 1 (kesenjangan persepsi manajemen), Gap 2 (kesenjangan spesifikasi kualitas), Gap 3 (Kesenjangan penyampaian pelayanan), Gap 4 (Kesenjangan komunikasi eksternal/ pemasaran), Gap 5 (kesenjangan dalam pelayanan yang diterima). Dari semua tahapan gap yang ada perlu dilakukan pengumpulan informasi melalui wawancara dan diskusi kelompok untuk mendapatkan kualitas pelayanan yang diinginkan pelanggan untuk meningkatkan penjualan. Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu proses pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompk (Irwanto, 1998). Menurut Henning dan Coloumbia (1990), diskusi kelompok terarah adalah wawancara dari sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator yang secara halus mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhungan dengan topik diskusi saat itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perbaikan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dan melalui focus group discussion untuk mendapatkan masukan perbaikan kualitas pelayanan. 2. METODOLOGI Penelitian ini dilaksanakan di Kafe House of Padmaning yangterlatak di Jalan Raya Dukuh Kupang Barat XXIV No.19-21, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis Kota Surabaya. Jenis penelitian ini ada kualitatif dan kuantitatif dengan Responden penelitian adalah konsumen yang pernah atau sedang mengkonsumsi makanan dan minuman di Kafe House of Padmaning minimal satu kali, baik laki-laki maupun perempuan, yang dinilai mampu memberikan penilaian terhadap variabel-variabel 100 ISBN 978-602-99334-7-5

C.18 kualitas pelayanan. Responden usia 17-45 tahun dengan pertimbangan bahwa responden mampu memahami pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, meliputi reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) dan bukti fisik (tangibles). Penentuan atribut kualitas pelayanan yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukan pada tabel 2. Berikut. Tabel 2. Atribut Kualitas Pelayanan Kafe House of Padmaning Tangible (Bukti Fisik) X1.1 Ketersediaan fasilitas pendukung (toilet, wifi, live music, tempat sampah) X1.2 Ketersediaan tempat parkir yang luas X1.3 Kemampuan penataan hidangan yang baik X1.4 Kebersihan, kerapian, kenyamanan ruangan X1.5 Kerapian karyawan. Reliability (Kehandalan) X2.2 X2.2 X2.3 Kecepatan karyawan dalam memberikan daftar pilihan menu. Kecepatan karyawan dalam penyajian. Kesesuaian menu yang disajikan dengan pemesanan. Responsiveness (Daya Tanggap) X3.1 X3.2 X3.3 Ketanggapan karyawan saat menerima keluhan dari pelanggan Ketanggapan karyawan dalam membantu pelanggan Ketanggapan karyawan untuk meminta maaf apabila terjadi kesalahan Assurance (Jaminan) X4.1 X4.2 X4.3 Kesopanan dan keramahan karyawan Keamanan yang diberikan kepada konsumen sewaktu melakukan transaksi Kemampuan karyawan dalam menjawab pertanyaan konsumen dan penguasaan menu Empathy (Perhatian) X5.1 X5.2 X5.3 Kesungguhan karyawan dalam mengutamakan kepentingan konsumen Kemampuan karyawan memperlakukan konsumen dengan penuh perhatian Keseriusan karyawan dalam memahami kebutuhan konsumen Pengukuran kualitas jasa dalam model servqual didasarkan pada skala multi-item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya pada lima dimensi kualitas pelayanan (Landrum, 2009). Pengujian dalam model servqual dan diagram kartesius dilakukan dengan bantuan software SPSS 22. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN House of Padmaning merupakan kedai makanan dan minuman yang menyediakan berbagai macam menu. Pilihan menu yang disajikan untuk pelanggan beragam serta nuansa yang ditawaran dapat membuat pelanggan menghabiskan waktu luang yang nyaman dan berkesan. Usaha ini milik seorang pemuda yang mempunyai jiwa entrepreneur tinggi, Handito Kusumaning Gutama seorang mahasiswa pascasarjana teknik salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Surabaya merupakan pemilik sekaligus pengusaha yang cukup kreatif. Kafe ini memberikan nuansa klasik tradisonal dengan harga terjangkau oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.lokasi yang sangat strategis, mudah di jangkau khalayak ramai serta dekat dengan lingkungan kampus. Pelanggan juga di berikan fasilitas yang cukup lengkap mulai dari koneksi internet dengan wi-fi, tempat ibadah, meeting room, stop kontak untuk charge HP dan laptop. Adanya benda-benda antik yang dipajang di dalam kafe untuk memberikan kesan tradisional. Analisis tingkat kepuasan pelanggan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap dimensi kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh Kafe House of padmaning. Nilai dari tingkat kepentingan, kinerja, rata-rata harapan dan rata-rata persepsi serta nilai gap setiap atribut dapat dilihat pada Tabel 3, sedangkan untuk nilai rata-rata harapan dan persepsi serta gap setiap dimensi dapat dilihat pada Tabel 4. Sedangkan tahap pengolahan di FGD ini digunakan untuk membantu menemukan sebuah solusi perbaikan kesenjangan antara kenyataan dan harapan, tahapannya yaitu Tema Forum Group Discussion (FGD), Peserta, Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan pada : hari, tempat, Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 101

Upaya Peningkatan Penjualan Dengan Pendekatan... (Gutama dkk.) dan waktu, Prosesi jalan diskusi, Permasalahan yang dibahas meliputi, Beberapa kutipan hasil diskusi dari peserta, Rumusan hasil diskusi. Tabel 3. Tingkat Kepentingan, Tingkat Kinerja dan Gap Setiap Atribut Dimensi Atribut Y X Rata-rata (Y) Rata-rata (X) Gap Tangible (X 1) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 378 337 384 390 379 3.98 3.55 4.04 4.11 3.99-0.16-0.59-0.13-0.21-0.20 Reliability (X 2) X2.1 X2.2 X2.3 Responsiveness (X 3) X3.1 X3.2 X3.3 Assurance (X 4) X4.1 X4.2 X4.3 388 377 380 392 364 362 366 387 376 363 4.08 3.97 4.00 4.13 3.83 3.81 3.85 4.07 3.96 3.82 4.07-0.05-0.25-0.31-0.31-0.12-0.27-0.22-0.18-0.28 Emphaty (X 5) X5.1 X5.2 X5.3 408 371 356 4.29 4.91 4.06 3.75-0.23-0.16-0.07 Rata-Rata 395.54 376.06 3.96-0.21 Tabel 4. Tingkat Kepentingan, Tingkat Kinerja dan Gap Setiap Dimensi Dimensi Kepetingan Kinerja Gap Keterangan Tangible (X 1) Reliability (X 2) Responsiveness (X 3) Assurance (X 4) Emphaty (X 5) 4.31 4.39 4.25 4.30 4.21 3.91 4.10 3.91 4.08 4.00-0.41-0.29-0.34-0.22-0.22 Analisis nilai kepuasan digunakan untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi dan aspek-aspek dalam setiap dimensi tersebut yang membutuhkan penyempurnaan kualitas. Pada Tabel 3 dan Tabel 4, apabila nilai kepuasan pelanggan kurang dari nol maka dikategorikan bahwa pelanggan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan. Apabila diketahui bahwa nilai kepuasan pelanggan memiliki nilai sama dengan nol maka dikategorikan bahwa pelanggan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Dimensi yang diteliti dalam analisis nilai kepuasan antara lain: 1. Dimensi Tangible (X1), memiliki lima atribut diantaranya ketersediaan fasilitas pendukung (toilet, wifi, live music, tempat sampah) (X1.1), Ketersediaan tempat parkir yang luas (X1.2), dan kemampuan penataan hidangan yang baik (X1.3), kebersihan, kerapian, kenyamanan ruangan(x1.4), kerapian Karyawan (X1.5). 2. Dimensi Reliability (X2), memiliki tiga atribut diantaranya kecepatan karyawan dalam memberikan daftar pilihan menu (X2.1), kecepatan karyawan dalam penyajian (X2.2), dan kesesuaian menu yang disajikan dengan pesanan (X2.3). 3. Dimensi Responsiveness (X3), memiliki tiga atribut diantaranya ketanggapan karyawan saat menerima keluhan dari pelanggan (X3.1), ketanggapan karyawan dalam membantu pelanggan (X3.2), dan ketanggapan karyawan untuk meminta maaf apabila terjadi kesalahan (X3.3). 4. Dimensi Assurance (X4), memiliki tiga atribut diantaranya kesopanan dan keramahan karyawan (X4.1), keamanan yang diberikan kepada konsumen sewaktu melakukan transaksi (X4.2), dan kemampuan karyawan dalam menjawab pertanyaan konsumen dan penguasaan menu (X4.3). 5. Dimensi Empathy (X5), memiliki tiga atribut diantaranya kesungguhan karyawan dalam mengutamakan kepentingan konsumen (X5.1), kemampuan karyawan memperlakukan konsumen dengan penuh perhatian (X5.2), dan keseriusan karyawan dalam memahami kebutuhan konsumen (X5.3). Langkah selanjutnya analisis menggunakan diagram kartesius atribut pada tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dapat digunakan untuk mengetahui secara rinci atribut-atribut yang 102 ISBN 978-602-99334-7-5

C.18 paling penting dan untuk menyusun sebagai atribut pada dimensi kualitas pelayanan kedalam sebuah diagram kartesius yang terbagi menjadi empat kuadran. Penyusunan atribut pada diagram kartesius dapat diperoleh gambaran faktor-faktor atribut kualitas pelayanan yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan terhadap kualitas pelayanan agar diperoleh kepuasan pelanggan. Nilai rata-rata dari 17 atribut kualitas pelayanan pada Kafe House of Padmaning dapat dilihat pada Tabel 5 dan diinterpretasikan kedalam diagram kartesius pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Kartesius Tabel 5. Nilai Rata-rata Atribut Kualitas Pelayanan Kafe House of Padmaning Variable Kualitas Pelayanan X Y X Y Tangible (Bukti Fisik) X1.1 Ketersediaan fasilitas pendukung (toilet, wifi, live music, tempat sampah) X1.2 Ketersediaan tempat parkir yang luas X1.3. Kemampuan penataan hidangan yang baik X1.4 Kebersihan, kerapian, kenyamanan ruangan X1.5 Kerapian karyawan. Reliability (Kehandalan) X2.1 Kecepatan karyawan dalam memberikan daftar pilihan menu. X2.2 Kecepatan karyawan dalam penyajian. X2.3 Kesesuaian menu yang disajikan dengan pemesanan. Responsiveness (Daya Tanggap) X3.1 Ketanggapan karyawan saat menerima keluhan dari pelanggan. X3.2 Ketanggapan karyawan dalam membantu pelanggan. X3.3 Ketanggapan karyawan untuk meminta maaf apabila terjadi kesalahan. Assurance (Jaminan) X4.1 Kesopanan dan keramahan karyawan X4.2 Keamanan yang diberikan kepada konsumen sewaktu melakukan transaksi X4.3 Kemampuan karyawan dalam menjawab pertanyaan konsumen dan penguasaan menu Emphaty (Perhatian) X5.1 Kesungguhan karyawan dalam mengutamakan kepentingan konsumen X5.2 Kemampuan karyawan memperlakukan konsumen dengan penuh perhatian X5.3 Keseriusan karyawan dalam memahami kebutuhan konsumen 378 337 384 390 379 392 364 362 366 387 376 363 388 377 380 3.98 3.55 4.04 4.04 4.11 4.13 3.83 3.81 3.85 4.07 3.96 3.82 4.06 4.08 3.97 4.00 Rata-rata 3.96 356 408 371 4.06 3.75 4.29 3.91 Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 103

Upaya Peningkatan Penjualan Dengan Pendekatan... (Gutama dkk.) 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh Kafe House of Padmaning kepada konsumen belum memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tidak terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pelanggan ditunjukkan dengan nilai kepuasan pelanggan pada lima dimensi (kehandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, dan bukti fisik) dari penelitian yang dilakukan bernilai negatif yang dikategorikan pelanggan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga kelima dimensi pelayanan tersebut perlu dilakukan perbaikan. 2. Atribut-atribut kualitas pelayanan yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan pada Kafe House of Padmaning yaitu atribut yang masuk pada kuadran utama (kuadran I), meliputi atribut ketersediaan fasilitas pendukung (toilet, wifi, live music, tempat sampah (X1.1), atribut ketersediaan tempat parkir yang luas (X1.2), ketanggapan karyawan dalam membantu pelanggan (X3.2), dan atribut ketanggapan karyawan untuk meminta maaf apabila terjadi kesalahan (X3.3). 3. Perbaikan kualitas pelayanan yang masuk dalam kategori tidak puas terhadap pelayanan pelanggan dilakukan melalui pelatihan skala berkala terhadap seluruh karyawan untuk meningkatkan penjualan di Kafe House of Padmaning. DAFTAR PUSTAKA Irwanto, (1998), Focus Group Discusion (FGD), Sebuah Pengantar Praktis. Pusat kajian Pembangunan masyarakat. Jakarta: Universitas katolik Atma Jaya. Kotler, P., (2001), Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo. Landrum, H, Prybutok, V, Zhang, X dan Peak, D., (2009), Measuring IS System Service Quality with ServquaL: Users Perceptions of Relative Importance of the Five SERVPERF Dimensions. Journal International of Emerging Transdiscipline 1(5): 17-35. Parasuraman A, Berry L, dan Zeithmal V., (1988), SERVQUAL: a Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing. 64 (1) : 12-41, 1988. Tjiptono, F, (2000), Perspektif Manajemen & Pemasaran Kontemporer. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogjakarta: Penerbit Andi. Zeithaml. Valarie, Bitner & Gremler, (2009), Services Marketing - Integrating Customer Focus Across the Firm. New York: McGraw Hill. 104 ISBN 978-602-99334-7-5