PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X Siska Anggraini, Sudirman, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Siska.Anggraini82@yahoo.com ABSTRACT Media of learning is very important in teaching learning process, each of media is teaching material. The teaching material that using by the teacher is handout. Handout that using in the school is less in terest, in view of picture because the picture have not a colour, so, do not can in terest the students attention in learning. Based on that case, developed the media of learning such a pictorial handout with mind map in biological variety material for SMA class X. The purpose of this research is to know the validity and practicalities a pictorial handout with mind map. This research is development research that using model 4-D that consists of: Define, Design, Development and Disseminate. The Disseminate step do not conduct because of the limitation of the researcher. Subject of the research consist of 4 validators and practicalities test conducted by 2 teacher and 20 students of SMAN 1 Lengayang second grade class XI-IPA3. The result of validity test pictorial handout with mind map by validators, indicated that pictorial handout with mind map was valid criteria, that is 86,74%, in terms of didaktik aspect, contruction and technigue. The result of practicalities test a pictorial handout with mind map by the teacher showed that pictorial handout with mind map in practical criteria, that is 86,38%, from the practicalities students test 84,99% in practical criteria. Based on the result of the research with mind map in Biological variety maretial for SMA first grade class X that have been resulted valid and practical. Key Word: Pictorial Handout, Mind Map,Biological Variety. PENDAHULUAN Pembelajaran biologi merupakan salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, biologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Mengingat begitu pentingnya pelajaran biologi maka guru harus berupaya mendidik dan melatih siswa dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diperlukan suatu media yang mampu menyampaikan informasi yang ingin disampaikan guru kepada siswa. Media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran salah satunya adalah bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran. Tujuannya agar informasi yang ingin disampaikan oleh guru bisa diterima oleh siswa. Salah satu jenis bahan ajar yang bisa dikembangkan oleh guru adalah handout. Handout adalah bahan pembelajaran yang sangat ringkas. Bahan ajar ini bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar ini diberikan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, bahan ajar ini tentunya bukanlah suatu bahan ajar yang mahal, melainkan ekonomis dan praktis (Prastowo, 2011: 79). Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis dengan guru Biologi SMAN 1 Lengayang diketahui bahwa proses pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan bahan ajar berupa buku-buku 1
teks yang ada di pasaran dan handout, tetapi handout yang digunakan kurang menarik karena gambarnya masih hitam putih, tidak dilengkapi dengan peta konsep, tidak memiliki SK, KD, Indikator, Tujuan pembelajaran serta tidak dilengkapi dengan soal-soal latihan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Penyajian gambar dalam handout dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat materi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Angkowo (2007: 26) bahwa secara khusus media gambar berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau memberi variasi pada suatu fakta yang kemugkinan akan dilupakan atau diabaikan. Seringkali siswa merasa kesulitan dalam memahami materi karena tidak adanya ilustrasi yang mendukung materi tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat dilakukan bahwa penyajian handout yang dikombinasikan dengan penggunaan gambar secara tidak langsung akan membantu siswa dalam mengingat materi yang disampaikan. Selain mengingat materi yang diberikan, siswa juga harus mampu membedakan mana yang termasuk ide pokok dan yang termasuk ide pendukungnya. Hal ini bertujuan agar pemahaman yang didapatkan oleh siswa tersusun secara sistematis. Untuk membangun kerangka pikiran ini, maka konsep-konsep disusun secara hirarki dengan mengaitkan ide pokok dengan ideide pendukung suatu materi salah satunya dalam bentuk peta konsep. Peta konsep merupakan diagram yang menunjukkan saling keterkaitan antara konsep sebagai representasi dari makna (meaning). Materi keanekaragaman Hayati menuntut siswa untuk mendeskripsikan konsep keanekaragaman gen, spesies, ekosistem. Untuk itu diperlukan gambar berwarna yang dapat memotivasi dan membantu pemahaman siswa dalam belajar. Untuk itu diperlukan suatu media pembelajaran berupa handout yang valid dan praktis pada materi Keanekaragaman Hayati yang diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah validitas dan praktikalitas handout bergambar disertai peta konsep pada materi keanekaragaman hayati untuk siswa SMA kelas X yang dihasilkan? Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan handout bergambar disertai peta konsep pada materi keanekaragaman hayati untuk siswa SMA kelas X yang valid dan praktis. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (development research).. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model 4-D (Four D models) yang telah dimodifikasi dari Thiagarajan dan Semmel. Pengembangan Four-D models terdiri atas empat tahap yaitu: 1) tahap define (pendefenisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran) (Trianto, 2011: 93). Pada tahap ini disseminate tidak dilakukan. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Lengayang kelas XI-IPA3 tanggal 25 September 2013. Subjek penelitian ini terdiri dari 2 orang guru dan 20 orang siswa SMAN 1 Lengayang. Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari angket validitas dan praktikalitas, kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh dosen, maka hasilnya dapat dilihat pada diagram batang berikut. Diagram 1. Hasil Validasi Handout Bergambar disertai Peta Konsep pada Materi Keanekaragaman Hayati oleh Validator. 91.96% Ket : Sangat valid valid 88.28% 80% Syarat Didaktik Syarat Konstruksi Syarat Teknis Aspek Penilaian 2
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa handout yang dikembangkan telah valid dengan nilai ratarata sebesar 86,74%. Nilai validitas ini merupakan nilai rata-rata dari ketiga aspek penilaian yang meliputi syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis. Dilihat dari syarat didaktik, handout yang telah dihasilkan dikategorikan sangat valid dengan nilai 91,96% dimana handout bergambar disertai peta konsep yang dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum KTSP yang mencakup kesesuaian materi dengan SK dan KD yang akan dicapai siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 28) menyatakan bahwa setidaknya dalam membuat suatu bahan ajar yang baik harus ada komponen kompetensi yang akan dicapai oleh siswa. Dilihat dari syarat konstruksi handout yang dihasilkan dikategorikan valid dengan nilai 88,28% dimana handout ini telah memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, memiliki identitas yang jelas, menggunakan bahasa indonesia yang yang baik dan benar, dan gambar yang terdapat di dalamnya dapat membantu siswa dalam memahami konsep. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 82) menyatakan bahwa dalam membuat suatu bahan ajar yang baik harus ada unsur-unsur penyusunnya seperti identitas, materi pokok atau materi pendukung pembelajaran dan adanya latihan-latihan. Ditinjau dari syarat teknis handout yang dihasilkan dikategorikan valid dengan nilai 80%. Aspek yang dinilai dari syarat teknis adalah desain tampilan, penggunaan huruf, dan penyajian gambar. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 99) menyatakan bahwa dalam pembuatan bahan ajar gambar mampu memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dan terus belajar. Berdasarkan hasil validasi di atas, terlihat bahwa handout bergambar disertai peta konsep pada materi keanekaragaman ha yati yang dihasilkan sudah dinyatakan valid oleh validator. Hasil uji praktikalitas oleh guru dapat dilihat pada diagram batang berikut. Diagram 2. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bergambar disertai Peta Konsep oleh Guru. 90% 90% Kemudahan dalam penggunaan Ket : Manfaat yang didapat Aspek Penilaian Sangat praktis Praktis 79.16% Efisiensi waktu pembelajaran Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa handout yang dikembangkan sangat praktis dengan nilai rata-rata sebesar 86,38%. Nilai praktikalitas ini merupakan nilai rata-rata dari ketiga aspek penilaian yang meliputi kemudahan dalam penggunaan, manfaat yang didapat dan efisiensi waktu pembelajaran. Dilihat dari aspek kemudahan dalam penggunaan, handout yang telah dihasilkan dikategorikan sangat praktis oleh guru 90%. Hal ini menunjukkan bahwa handout yang dikembangkan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, materi handout tersusun secara sistematis dan jelas, serta gambar dan peta konsep yang terdapat dalam handout dapat membantu siswa dalam memahami konsep dan materi. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 216) yang menyatakan bahwa sebagai seorang pendidik, guru berperan sebagai fasilitator dan peserta didiklah yang diharapkan berperan secara aktif dalam mempelajari materi yang terdapat didalam suatu bahan ajar. Dilihat dari aspek manfaat yang didapat, handout memperoleh nilai praktikalitas dari guru sebesar 90% dengan kriteria sangat praktis. Hal ini menunjukkan bahwa handout yang dikembangkan dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator, gambar dan peta konsep dalam handout dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran, soal-soal latihan dalam handout dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, serta penampilan handout yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 27) yang menyatakan manfaat bahan ajar itu diantaranya membuat kegiatan 3
pembelajaran menjadi lebih menarik, siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan belajar secara mandiri dengan bimbingan guru dan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya. Ditinjau dari aspek efisiensi waktu pembelajaran, handout memperoleh nilai praktikalitas oleh guru yaitu 79,16% dengan kriteria praktis. Hal ini menunjukkan bahwa handout dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih efektif, penggunaan handout dapat membantu guru dalam proses pembelajaran, guru tidak perlu lagi mencatatkan ringkasan materi untuk siswa di papan tulis saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 24) bahwa fungsi bahan ajar yaitu untuk menghemat waktu guru dalam mengajar, mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator, meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif, sebagai, pedoman bagi guru. Sedangkan hasil uji praktikalitas handout bergambar disertai peta konsep oleh siswa dapat dilihat pada diagram batang berikut. Diagram 3. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bergambar disertai Peta Konsep oleh Siswa. 85.41% Kemudahan dalam penggunaan Ket : 86.25% Manfaat yang didapat Aspek Penilaian Sangat praktis Praktis 83.33% Efisiensi waktu pembelajaran Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa handout yang dikembangkan praktis dengan nilai rata-rata sebesar 84,99%. Nilai praktikalitas ini merupakan nilai rata-rata dari ketiga aspek penilaian yang meliputi kemudahan dalam penggunaan, manfaat yang didapat dan efisiensi waktu pembelajaran. Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan, handout dinyatakan praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 85,41%. Hal ini didukung oleh: a) Adanya penggunaan bahasa yang sederhana sehingga informasi (materi pelajaran) yang disampaikan mudah dimengerti, b) Penyajian materi pada handuot yang sistematis sehingga isi handout mudah dipahami, c) gambar dan peta konsep yang terdapat didalam handout dapat membantu siswa dalam memahami konsep dan materi. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 26) yang menyatakan bahwa pembuatan bahan ajar adalah untuk membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu, mencegah timbulnya rasa bosan pada peserta didik, memudahkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Ditinjau dari aspek manfaat, penggunaan handout bergambar disertai peta konsep dinilai sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 86,25%. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing item pada aspek manfaat tersebut telah terpenuhi, seperti adanya gambar dan peta konsep yang terdapat dalam handout dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran, serta penjelasan guru yang kurang jelas dapat dipelajari dengan menggunakan handout. Penggunaan gambar yang berwarna pada handout mampu menarik perhatian siswa untuk belajar, karena objek yang dilihat sesuai dengan bentuk aslinya. Dengan demikian, memungkinkan siswa untuk mengenal objek tersebut dari lingkungan sekitarnya. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011: 99) bahwa gambar berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam handout dapat membuat bahan ajar semakin menarik dan mengurangi kebosanan bagi peserta didik. Ditinjau dari efisiensi waktu pembelajaran, handout yang dihasilkan dinyatakan praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan handout bergambar disertai peta konsep dapat menyebabkan waktu pembelajaran menjadi lebih efektif. Waktu pembelajaran menjadi lebih efektif karena siswa tidak perlu lagi mencatat 4
seluruh penjelasan guru saat proses pembelajaran berlangsung karena semuanya sudah disajikan dalam handout. Oleh karena itu, siswa dapat sepenuhnya mendengar, menyimak dan memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Hal ini sesuai dengan fungsi handout (Ballstaedt dan Steffen dalam Prastowo, 2011: 80) yaitu, a) membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat, b) sebagai pendamping penjelasan pendidik, c) sebagai bahan rujukan peserta didik, d) memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, e) pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan, f) memberi umpan balik, g) menilai hasil belajar. Dari hasil uji praktikalitas oleh guru dan siswa terdapat perbedaan yang mana hasil praktikalitas guru menunjukkan sangat praktis sedangkan siswa praktis ini disebabkan karena guru lebih memahami materi dibandingkan dengan siswa dan guru lebih berpengalaman terhadap bahan ajar yang digunakan. Disamping itu saat melakukan penelitian, materi Keanekaragaman Hayati ini sudah dipelajari satu semester sebelumnya, jadi siswa kurang mengingat materi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan dihasilkannya handout bergambar disertai peta konsep pada materi keanekaragaman hayati untuk siswa SMA kelas X yang valid dan praktis. Adapun saran dari peneliti bagi para pembaca yaitu agar penelitian ini dapat dilanjutkan ke uji efektivitas. Dan peneliti juga menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan model pengembangan yang lain, dengan materi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Angkowo, Robertus dan A. Kokasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. 5
6