PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR YANG DIAWALI PETA KONSEP PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMP/ MTsN

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR YANG DIAWALI PETA KONSEP PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMP/ MTsN Oleh: Milda Sulassri, Renny Risdawati, Diana Susanti Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Handout is learning materials given to the students when they are involved in a learning activity. Teachers can design handout by referring to several literatures which are relevant to the basic competence to be achieved. Based on the previous observation and interview condukted at MTsN Lubuk Buaya Padang, it was found that the handout for teaching Biology in the second semester in class VIII was not available yet. They used Student Worksheet designed by commercial publisher and textbook provided at school. The availabel textbooks were limited and they is contain black and white pictures. Whereas, in the learning process, the studens were required to understand the concepts of the learning materials being presented. To understand the concepts, the students needed to be led by adding conceptual map in the beginning of the learning materials. They were intended to describe meaningful relationship among the concepts. This research was intended to produce a pictured handout started with conceptual map on Stucture and Function of Plant Tissues which was valid and practical. This was a developmental research which used 4-D models including defining, designing, developing, and disseminating. The data collected was primary data gotten from the lecturers, the teachers and the students. The data gotten was analyzed descriptively. The result of the research revealed that the handout developed was valid in which the validity score was 87,80%, the handout was also practic. This could be seen from the score given by the teachers which was 81,94% and the score given by the students which was 88,27%. Thus, it was concluded that the handout developed had been very valid and very practic. Key Words: Drawing Handout, Map Concept, and Plant Tissues. PENDAHULUAN Proses pembelajaran menuntut siswa untuk memahami konsep-konsep sebuah materi, begitu pula proses pembelajaran biologi. Oleh karena itu guru sangat perlu menciptakan suasana belajar yang akan membantu siswa dalam memahami konsep dan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan media, model dan berbagai macam pendekatan agar mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran adalah tergantung pada guru dalam menyesuaikan berbagai sumber pembelajaran. Diantara sumber belajar tersebut adalah modul, handout, lembaran kerja siswa (LKS). Hal ini sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih terarah dan tidak membuangbuang waktu. Umumnya di sekolah sudah tersedia buku pelajaran untuk siswa. Berdasarkan wawancara penulis dengan siswa MTsN Lubuk Buaya Padang, bahwa buku pelajaran biologi dapat digunakan selama satu tahun pelajaran. Buku yang dimiliki oleh siswa adalah buku dari dinas pendidikan dan LKS. Dalam memahami materi yang disajikan buku tersebut, siswa sering mengalami kesulitan, karena kebanyakan kalimat, sedangkan gambar yang disajikan hanya sedikit dan kurang menarik. 1

2 Siswa hanya beberapa orang saja yang memiliki buku pegangan lain. Kebanyakan siswa hanya belajar dari satu buku saja selebihnya dari materi yang diterangkan guru di kelas. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sumber pembelajaran yang valid dan praktis dapat membantu siswa sekaligus guru. Sumber belajar ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran, siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep yang disajikan dalam suatu materi pembelajaran. Untuk dapat memahami konsep-konsep tersebut, siswa dapat dibantu dengan penambahan peta konsep di awal materi pembelajaran. Peta konsep dimaksudkan untuk menggambarkan hubungan yang bermakna diantara konsep-konsep dalam bentuk proposisi. Proposisi merupakan dua atau lebih konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit sematik (Lufri, dkk, 2007: 155). Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru biologi di MTsN Lubuk Buaya yaitu, ibu Alfitriya S.Pd, bahwa dalam proses pembelajaran biologi, beliau belum pernah menggunakan handout. Tetapi hanya menggunakan beberapa buku teks serta LKS IPA-Terpadu terbitan dari luar sekolah. Penulis juga melakukan wawancara dengan guru dibeberapa SMP, yaitu SMP 4 Padang, SMP Pembangunan Padang, SMP 25 Padang, dalam proses pembelajaran biologi guru memakai beberapa buku teks dan LKS terbitan dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Buku teks dan LKS tersebut sudah dilengkapi dengan gambar, tetapi gambarnya kurang menarik dan tidak bewarna. Pengembangan bahan ajar berupa handout dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran termasuk biologi. Handout merupakan bahan ajar yang berupa selembar (beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta didik, menurut Mohammad, (2010 dalam Prastowo, 2011: 78). Oleh karena itu handout yang dikembangkan harus mampu menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa yang mudah diterima oleh peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya. Penerapan suatu bahan ajar dengan menggunakan handout bergambar yang dilengkapi peta konsep diduga dapat membantu pemahaman konsep-konsep pembelajaran biologi siswa. Sehingga dapat menerima pelajaran tersebut dengan cepat dan mudah diingat. Dengan adanya bahan ajar ini, diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar, sehingga siswa menjadi termotivasi dan memperhatikan pembelajaran. Sejalan dengan hal di atas, maka salah satu cara yang diperlukan adalah membuat bahan ajar berupa handout bergambar yang diawali peta konsep. Penelitian terdahulu tentang penggunaan peta konsep telah dilakukan oleh Puspita, 2012, dia melakukan penelitian ini pada bahan ajar yaitu, modul dengan materi peredaran darah pada manusia. Berbeda dengan penelitian Puspita, 2012 maka, dalam penelitian ini penulis membuat bahan ajar berupa handout bergambar pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan untuk SMP/MTsN. Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dipelajari pada kelas VIII semester ganjil. Materi ini termasuk ke dalam standar kompetensi (SK) 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan, dan kompetensi dasar (KD) 2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Pada materi ini, siswa sulit dalam memahami struktur anatomi tumbuhan. Oleh karena itu pemberian handout bergambar yang diawali peta konsep diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi tersebut. Karena handout ini dilengkapi dengan gambar yang berwarna dan di awali dengan pemberian peta konsep, sehingga siswa lebih tertarik untuk membaca handout ini. Berdasarkan uraian di atas, penulis telah melakukan penelitian pengembangan handout bergambar yang diawali peta konsep pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan untuk SMP /MTsN. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah validitas dan praktikalitas handout bergambar di awali peta konsep pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan untuk SMP/MTsN yang dihasilkan? 2

3 Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan handout bergambar yang di awali peta konsep pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan untuk SMP/MTsN yang valid dan praktis. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (development research).. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model 4-D (Four D models) yang telah dimodifikasi dari Thiagarajan dan Semmel. Pengembangan Four-D models terdiri atas empat tahap yaitu: 1) tahap define (pendefenisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran) (Trianto, 2010: 93). Pada tahap ini disseminate tidak dilakukan. Penelitian ini dilakukan di MTsN Lubuk Buaya Padang kelas VIII.3 tanggal 11 Oktober Subjek penelitian ini terdiri dari 2 orang guru dan 32 orang siswa MTsN Lubuk Buaya Padang. Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari angket validitas dan praktikalitas, kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh dosen, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Hasil asi Handout Bergambar yang diawali Peta Konsep Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan oleh ator. N o Aspek penilaian Nilai validitas (%) Kriteria 1. Syarat Didaktik 87,50% Sangat 2. Syarat Konstruksi 86,72 % Sangat 3. Syarat Teknis 90,00% Sangat Total 264,22% - Rata-rata 88,07% Sangat Analisis data hasil validasi handout bergambar disertai peta konsep pada materi keanekaragaman hayati yang telah direvisi dan divalidasi oleh dosen dan guru menunjukkan bahwa handout yang dikembangkan sangat valid dengan nilai rata-rata sebesar 88,07%. Nilai validitas ini merupakan nilai rata-rata dari ketiga aspek penilaian yang meliputi syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis. Berdasarkan hasil validasi di atas, telihat bahwa handout bergambar yang diawali peta konsep pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang dihasilkan sudah dinyatakan sangat valid oleh validator. Selain pengisian angket uji validitas, validator juga memberikan saran dan kritikan demi perbaikan. Setelah dilakukan beberapa kali perbaikan dan memperoleh kriteria sangat valid, maka penelitian ini dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu tahap uji praktikalitas. Hasil uji praktikalitas oleh guru diperoleh sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bergambar diawali Peta Konsep oleh Guru. N o Aspek penilaian 1. Kemudahan dalam penggunaan 2. Manfaat yang didapat 3. Efisiensi waktu pembelajaran Nilai prakti kalitas (%) Total 245,83 % Rata-rata 81,94 % Kriteria 75,00% 89,58% Sangat 81,25% Sangat Sangat Berdasarkan analisis hasil angket uji praktikalitas oleh guru diketahui bahwa handout bergambar yang di awali peta konsep memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 81,94%. Hal ini menunjukan bahwa handout dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Kemudahan guru dalam menyampaikan materi pebelajaran tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini. Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, handout bergambar yang di awali peta konsep dinyatakan praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 75,00%. Hal ini menunjukan bahwa handout yang dihasilkan 3

4 dapat memenuhi aspek kemudahan penggunaan pada item 1-4 yaitu tentang kejelasan, kesederhanaan, serta kemudahan guru dalam memahami isi handout. Hal ini didasari oleh penyajian materi pada handout yang jelas, sederhana serta mudah di pahami oleh guru. Kejelasan, kesederhanaan dan kemudahan guru dalam memahami materi pada handout ini disebabkan karena handout bergambar yang di awali peta konsep disusun berdasarkan ringkasan-ringkasan materi dari beberapa buku yang memiliki relevansi dengan materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Disamping itu, handout ini dikembangkan berdasarkan SK dan KD yang telah di tetapkan dalam KTSP. Dengan demikian, penyajian materi pada handout ini menjadi lebih mudah dipahami karena materi yang disajikan dalam handout ini merupakan materi-materi penting yang harus dikuasai siswa dan telah disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008: 12) yang mengungkapkan bahwa materi pada handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/ KD dan materi pokok yang harus dikuasai siswa. Selain hal tersebut, kriteria praktis oleh guru pada aspek kemudahan penggunaan, dapat dilihat dari kemudahan guru dalam memahami bahasa yang digunakan dalam handout. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru pada angket uji praktikalitas menunjukan bahwa bahasa yang digunakan dalam handout mudah dimengerti. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011: 73) yang menyatakan bahwa dalam menyusun bahan ajar cetak harus menggunakan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat, hubungan antar kalimat serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Selain itu, kemudahan penggunaan dalam handout ini juga ditinjau dari ukuran handout. Menunjukan bahwa handout memiliki ukuran yang praktis dan mudah dibawa. Hal ini diketahui karena dipilih poin setuju oleh guru pada item tersebut. Handout bergambar yang di awali peta konsep ini dicetak dengan kertas HVS dengan A 4. Hal ini didesain dengan tujuan untuk membedakan tampilan handout dengan buku-buku teks yang ada di pasaran. Ditinjau dari aspek efektifitas waktu pembelajaran, handout yang dihasilkan dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan rata-rata 81,25%. Hal ini menunjukan bahwa handout bergambar di awali peta konsep sangat praktis, sehingga waktu yang diperlukan guru dalam melaksanakan pembelajaran menjadi lebih efektif. Waktu pembelajaran menjadi lebih efektif oleh guru karena dengan menggunakan handout, guru tidak perlu lagi mendiktekan atau mencatatkan ringkasan materi untuk siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini didukung dalam penyajian materi pada handout yang sistematis sesuai dengan SK, KD, dan Indikator yang berdasarkan KTSP. Oleh karena itu, seorang guru sedapat mungkin dalam penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) dan dapat meningkatkan performen mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Asnawir dan Basyiruddin, 2002:11). Dilihat dari aspek manfaat, penggunaan handout bergambar di awali peta konsep dalam pembelajaran dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan rata-rata 89,58%. Hal ini menunjukan bahwa handout yang dikembangkan dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator. Dengan menggunakan handout, guru dapat dengan mudah membimbing siswa dalam belajar karena melalui handout siswa dapat menyimak pembelajaran yang disampaikan guru dengan baik. Dengan demikian, penggunaan handout dapat mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan materi secara berulang-ulang. Hal ini sesuai dengan Lestari (2013: 7) yang menyatakan bahwa guru dapat mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran. Selain manfaat yang dikemukakan tersebut, handout dapat memudahkan guru dalam melihat aktifitas belajar siswa. Hal ini dikarenakan adanya soal-soal evaluasi yang diberikan pada handout. Soal-soal evaluasi pada handout telah disusun sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, soal-soal tersebut dapat menjadi umpan balik atau mengukur penguasaannya terhadap materi yang diberikan dengan memberikan soal-soal evaluasi, tugas, dan sejenisnya hal ini dinyatakan oleh Lestari (2013: 3). Sedangkan hasil uji praktikalitas handout bergambar diawali peta konsep oleh siswa diperoleh hasil sebagai berikut. 4

5 Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bergambar diawali Peta Konsep oleh Siswa. N o Aspek penilaian Nilai praktika litas (%) Kriteria 1. Bentuk handout 92,67% Sangat praktis 2. Isi handout 86,55% Sangat 3. Motivasi 88,33% Sangat 4 Kepraktisan 88,62% Sangat 5 Keefisienan 85,12% Sangat Total 441,29 - Rata-rata 88,26% Sangat Berdasarkan analisis hasil angket uji praktikalitas oleh siswa diketahui bahwa handout bergambar yang di awali peta konsep memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 88,26%. Hal ini menunjukan bahwa handout sangat praktis digunakan dalam pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai pegangan bagi siswa untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik. Hal ini dipertegas oleh Prastowo (2011: 81), bahwa salah satu tujuan penggunaan handout adalah untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik. Salah satu hal yang dapat menunjukan bahwa handout bergambar diminati siswa, karena dengan gambar siswa dapat memahami konsep. Gambar berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit serta mudah dipahami. Dengan demikian media gambar dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap terhadap materi pelajaran (Asnawir dan Basyiruddin, 2002: 21). Dilihat dari segi bentuk handout, dapat dinyatakan sangat praktis yang rataratanya adalah 92,67%. Karena sudah menarik dengan tampilan gambar dan warna yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dari segi isi handout, dapat dinyatakan sangat praktis dengan nilai rata-rata 86,55%. Handout dinilai sudah layak digunakan, karena sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran berdasarkan tuntutan yang ada pada kurikulum. Dari segi motivasi, handout juga dinyatakan sangat praktis dengan ratarata 88,33%. Hasil ini didapatkan karena gambar yang disajikan dan warna handout menarik perhatian siswa. Segi kepraktisan dan keefisienan, handout juga dinyatakan sangat praktis dengan rata-rata, kepraktisan adalah 88,64%, keefisienan adalah 85,12%. Hasil ini didapatkan karena dinilai memberi manfaat bagi guru dan siswa diantaranya penyajian materi pelajaran dengan menggunakan handout ini menjadi lebih praktis, dapat dibaca berulang-ulang, selain itu dapat menghemat tenaga guru dalam mengajar. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diharapkan lebih mendekati kenyataan melalui gambar yang diperlihatkan kepada anak-anak (Asnawir dan Basyiruddin, 2002: 47). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa handout bergambar diawali peta konsep pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan untuk SMP/ MTsN sangat valid dan sangat praktis. Adapun saran dari peneliti bagi para pembaca yaitu agar penelitian ini dapat dilanjutkan ke uji efektivitas. Dan peneliti juga menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan model pengembangan yang lain, dengan materi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Asnawir dan Basyiruddin, Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Perss. Depdiknas Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Lestari, Ika Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Akademia Permata Lufri dkk Strategi Pembelajaran Biologi. Padang. UNP Press 5

6 Prastowo, Andi Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogyakarta: Diva Press Puspita, Rika Pengembangan Modul Yang Di Awali Peta Konsep Bergambar Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk SMP. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat. Trianto Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. 6

7 7