PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA FILM TERHADAP EFIKASI DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: EGAN KUDYAWINANTO NPM. 12500015 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh film terhadap efikasi-diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif dan desain penelitiannya adalah Pre Experimental Design dengan menggunakan jenis One Group Pre-test and Post-test. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan metode angket, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan uji t (t test ). Populasi penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta yang berjumlah 219 siswa dari 8 kelas. Sampel yang digunakan adalah 30 siswa (Kelas VII D) dengan menggunakan teknik simple random sampling secara undian. Dari data yang terkumpul, setelah dianalisis diperoleh t hitung sebesar 9,302, kemudian dibandingkan dengan t tabel dalam taraf signifikansi 5 % dan d.b = (N 1) = (30 1) = 29 diperoleh angka 2,045. Dengan demikian t hitung > t tabel (9,302 > 2,045). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan film efektif dalam meningkatkan efikasi diri siswa kelas VII di SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari hasil penelitian tersebut mengarahkan rekomendasi diharapkan guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 17 Surakarta hendaknya dapat memberikan pelayanan yang efektif terhadap siswa terutama yang berkaitan dengan efikasi diri siswa. Hal itu dapat dilakukan, salah satunya melalui layanan bimbingan kelompok dengan media film. Kata Kunci : Layanan Bimbingan Kelompok dengan Media Film, Efikasi Diri. 1
ABSTRACT Egan Kudyawinanto. 12500015. THE INFLUENCE OF GROUP GUIDANCE SERVICES BY USING FILM MEDIA TOWARD SELF-EFFICACY TO THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 17 SURAKARTA IN 2015/2016 ACADEMIC YEAR. A Thesis. Study Program of Guidance and Counseling. Teacher Training and Education Faculty. Slamet Riyadi University. Mey 2016. This research aim was to know about the influence of group guidance services by using film media toward self-eficacy to the seventh grade students of SMP Negeri 17 Surakarta in 2015/2016 academic. This research was quantitative experimental research design was Pre Experimental Design by using On Group Pre-Test and Post-Test. The method of collecting data was questionnaire method, interview method, and documentation method. The technique of data analysis used t-test. The population of this research was all of student in class VII of SMP Negeri 17 Surakarta with the total number was 219 student from 8 classes. The sample was 30student (Class VII D) by using simple random sampling technique with lottery. From the collected data, after the data was analyzed then the result was t-count = 9,302 then it was compered with t-tab in significance level 5% and d.b = (N-1) = (30-1) = 29 and the result was 2,045. So, t-count > t-tab (9,302 > 2,045 ). Based on the result, it was hoped that the guidance and counceling teachers in SMP Negeri 17 Surakarta can give an effective service to the students especially giving services of a self-efficacy to the students. It can be done trugh group guidance services by using film media. Key Words: Group guidance services by using film media, self-efficacy. 2
PENDAHULUAN Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Peran pendidikan sangatlah penting untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, damai, terbuka, anti korupsi, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaruan serta perbaikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan suatu bangsa. Kemajuan bangsa Indonesia dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik, dengan adannya berbagai upaya peningkatan sarana dan prasarana, kurikulum, serta mutu tenaga kependidikan diharapkan dapat menaikan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Untuk mencapainya, pembaruan pendidikan di Indonesia perlu terus dilakukan untuk mmenciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. Berbagai upaya yang telah ditempuh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain, pembaruan dalam kurikulum, pengembangan model pembelajaran, perubahan sistem penilaian, dan lain sebagainya. Salah satu unsur yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, serta hasil belajar siswa adalah efikasi-diri yang ada dalam diri siswa. Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental, yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari segi guru proses belajar tersebut dapat diamati secara tidak langsung. Artinya proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, akan tetapi dapat dipahami oleh guru. Proses belajar tersebut tampak melalui perilaku siswa mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar tersebut merupakan respons siswa terhadap tindakan mengajar atau tindakan pembelajaran dari guru. Pelajar SMP pada hakikatnya adalah seorang individu atau sekelompok individu yang sedang mencari jati diri. Oleh karena itu perkembangan mereka sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar mereka bersosialisasi. Salah satu faktor kenapa anak SMP sering meniru gaya orang lain dan perilaku orang lain, hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman diri, motivasi diri, dan konsep diri. Oleh karena itu siswa diharapkan memiliki efikasi-diri yang tinggi, karena efikasi diri merupakan keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki individu dan keyakinan penyelesaian tugastugas yang dihadapi untuk mengatasi rintangan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Uraian ini menggambarkan bahwa efikasi-diri merupakan faktor yang sangat penting agar siswa memiliki kepribadian yang utuh. Siswa yang memiliki kepercayaan akan kemampuan dalam menyelesaikan tugas akan memiliki motivasi yang tinggi dan sesulit 3
apapun tugas itu pasti ia lewati dengan tenang karena siswa ini sangat suka dengan tantangan, bukan justru menghindari tugas-tugas yang sulit. Siswa yang demikian juga memiliki kepribadian yang utuh, karena dia tau apa yang harus ia lakukan dengan stimulus yang ia terima. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rita Kurniyawati (2012) dengan Judul Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Siswa Hasil analisis korelasi product moment diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar r = 0,612 dengan p < 0,01 hal ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan motivasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa subjek penelitian ini memiliki tingkat motivasi belajar yang tergolong tinggi, sedangkan efikasi diri yang dimiliki subjek tergolong tinggi. Sumbangan efektif antara variabel efikasi diri dengan motivasi belajar sebesar 37,4%. Fenomena yang terjadi di SMP Negeri 17 Surakarta, dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama Program Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2015 sampai tanggal 9 Januari 2016, tidak sedikit siswa yang memiliki perilaku kurang disiplin, meniru perilaku buruk orang lain, kurangnya semangat belajar di dalam kelas, juga kurangnya kepercayaan diri mengerjakan tugas dari guru mata pelajaran. Dan berdasarkan kenyataan dilapangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling (Andjar Miharsih, S.Pd, M.Pd) masih banyak siswa yang mimiliki efikas-diri yang rendah. Sehingga seringkali siswa berperilaku yang tidak sepantasnya dilakukan oleh anak sebagai pelajar. Perilaku-perilaku sering membolos, berpenampilan dan berpakaian tidak rapi tanpa atribut yang lengkap, memakai aksesoris yang tidak sepantasnya dipakai, ramai ketika pelajaran, serta kurangnya motivasi belajar yang sunguh-sungguh di kelas. Bimbingan kelompok merupakan suatu upaya pembimbing atau konselor untuk membantu siswa memahami diri mereka, memahami masalah-masalah yang sedang mereka hadapi serta memberikan solusi. Perasaan dan hubungan antara anggota kelompok serta konselor sangat ditekankan dalam kelompok. Anggota kelompok akan belajar tentang dirinya dalam hubungannya dengan anggota lain serta materi yang disampaikan dalam bimbingan kelompok. Proses pemberian bantuan yang diberikan ditunjukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Selanjutnya usaha yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan efikasi-diri siswa tersebut adalah dengan mengoptimalisasikan berbagai layanan bimbingan dan konseling kepada siswa. Salah satu bentuk 4
kegiatan dalam penerapan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan efikasi-diri siswa ialah dengan pelaksanaan kegiatan film. Dengan adannya kegiatan film tersebut diharapkan siswa dapat termotivasi untuk merubah, memperbaiki, serta meningkatkan perilakunya, serta diharapkan siswa dapat mengambil poin-poin penting atau hikmah dalam film motivasi/ renungan tersebut diterapkan dalam bentuk perilaku maupun sikap siswa dalam keseharianya. Dalam bimbingan kelompok dengan media film ini terdapat unsur usaha untuk perbaikan terhadap efikasi-diri siswa yang rendah. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tejo Asmara (2007) dengan Judul Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Peer Group Dalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A Di Smp Mardisiswa 1 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 Dari perhitungan diperoleh deskripsi konsep diri siswa sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok dengan teknik peer group memiliki skor ratarata 165,9. Sedangkan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok melalui peer group memiliki skor rata-rata 253,9. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik peer group efektif dalam meningkatkan konsep diri siswa kelas III A di SMP Mardisiswa 1 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1) Kurangnya kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah. 2) Kurangnya motivasi belajar siswa dikelas. 3) Masih ada siswa yang meniru perilaku yang tidak baik (membolos, berpakian tidak rapi, atribut tidak lengkap). 4) Belum diketahuinya Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Media Film Terhadap Efikasi-Diri Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti mambatasi masalah sebagai berikut; Pengaruh Bimbingan Kelompok dengan Media Film Terhadap Efikasi Diri Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah ada pengaruh bimbingan kelompok dengan media film terhadap efikasidiri pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016? Tujuan dari penelitian ini merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas 5
penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Ada tidaknya pengaruh bimbingan kelompok dengan media film terhadap efikasi-diri pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1) Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling, khususnya bagi pengembangan teori bimbingan kelompok.. 2) Manfaat Praktis yaitu: a) Bagi siswa dapat menjadikan acuan untuk meningkatkan efikasi-diri siswa, sehingga gigih dalam menghadapi maupun menyelesaikan tugas dari guru, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan ataupun masalah belajar, pribadi, maupun sosial. b) Bagi Guru dapat bermanfaat bagi guru pada umumnya dan guru bimbingan dan konseling pada khususnya agar lebih memahami dan meningkatkan pola-pola bimbingan dan pemberian layanan yang menyenangkan, serta tepat sehingga tercapai tujuan dalam mengatasi masalah siswa, dan mengembangkan potensi siswa. c) Bagi Sekolah dapat menjadi sumbangan pemikiran di SMP Negeri 17 Surakarta, sehingga dapat menjadikan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan selanjutnya, terutama dalam program bimbingan dan konseling. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai dengan bulan April 2016. Dalam penelitian skripsi ini menggunakan bentuk penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu (Suharsimi Arikunto, 2013: 9). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperimental design. Pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai eksperimen yang belum sungguh-sungguh. Oleh karena itu sering disebut dengan istilah nondesign. Pre-experimental design (nondesign) belum merupakan eksperimen sungguh- sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Pada paradikma ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Penelitian eksperimen dilakukan untuk meneliti pengaruh dari perlakuan yang diberikan, dalam hal ini responden yang digunakan adalah siswa dalam 6
satu kelas eksperimen yang penelitiannya dilakukan dengan memberikan perlakukan pada individu yang sedang diamati. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 119). Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 219 siswa, yang terdiri dari kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014: 120). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari kedeluruhan populasi. Jadi dalam penelitian ini besar sampel yang digunakan adalah sebesar 30 siswa yang diambil dari salah satu kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yaitu siswa Kelas VII D. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Random Sampling dengan cara undian dari semua kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016, yang terdiri dari 8 kelas, yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang diselidiki pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah layanan bimbingan kelompok dengan media film. Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk bimbingan yang dilakukan secara berkelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok dengan tujuan agar siswa dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki, sehingga dapat dipergunakan untuk mengenali diri sendiri dan lingkungan serta dapat mencegah siswa dari perbuatan yang merugikan dirinya. Layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini dimaksudkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa tentang efikasi-diri, sehingga mampu meningkatkan kedisiplinan belajar terhadap lingkungan sekolah pada siswa. Dalam layanan bimbingan kelompok yang diberikan pada siswa dalam penelitian ini menggunakan teknik umum atau disebut juga tiga M, yaitu mendengar dengan baik, memahami secara penuh, dan merespon secara tepat dan positif. Kemudian pemberian dorongan minimal dan penguatan. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang timbul sebagai akibat dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat adalah efikasi-diri. 7
Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket, wawancara dan dokumentasi. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014: 193). Dalam penelitian ini angket efikasi-diri digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya efikasidiri siswa sebelum mendapatkan layanan dan sesudah mendapat layanan bimbingan kelompok dengan media film. Angket yang diberikan kepada responden adalah berupa angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden hanya akan memberikan tanda centang ( ) pada kolom pernyataan yang sesuai. Wawancara dalam penelitian ini dibutuhkan untuk menggali informasi dibidang belajar, sosial, dan pribadi siswa yang relevan, untuk mendukung kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui datadata siswa kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. Berdasarkan uji coba angket efikasi diri yang terdiri dari 45 item pernyataan dan diujicobakan pada 30 responden yaitu siswa Kelas VII E SMP Negeri 17 Surakarta ditemukan sebanyak 8 item pernyataan yang tidak valid antara lain item nomor 2, 9, 22, 26, 28, 32, 34 dan 44. Dari 8 item angket yang dinyatakan tidak valid, selanjutnya tidak disertakan dalan angket pada penelitian ini, karena 8 item pernyataan tersebut memiliki r hitung < r tabel. Uraian hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil uji reliabilitas try out angket efikasi diri yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown diperoleh nilai 0,908 masuk kategori antara 0,800-1,00 atau mempunyai reliabilitas sangat tinggi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah t-tes yang mana untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan media film terhadap efikasi-diri siswa. adapun rumus t-test yang menggunakan one group pre-test and post-test (desain 2) menurut Suharsimi Arikunto (2013: 349-350) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Hasil Angket Efikasi Diri Sebelum Layanan bimbingan kelompok dengan media film Berdasarkan hasil angket efikasi diri sebelum pemberian layanan film pada siswa Kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 129 dan terendah 105 (Lihat Lampiran 15). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 117,667, median = 116,667 modus = 114,667 dan standar deviasi = 6,669. 8
Deskripsi Data Hasil Angket Efikasi Diri Setelah Layanan bimbingan kelompok dengan media film Berdasarkan hasil angket efikasi diri setelah pemberian layanan film pada siswa Kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 diperoleh nilai tertinggi 135 dan terendah 111 (Lihat Lampiran 16). Adapun dari analisis data diperoleh nilai mean = 125,5, median = 118,833 modus = 105,499 dan standar deviasi = 6,423 Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan media film terhadap efikasi diri pada siswa Kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,302. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (30 1) = 29 pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 9,302 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan film terhadap efikasi diri pada siswa Kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa efikasi diri siswa Kelas VII D setelah diberikan layanan film mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan efikasi diri siswa pada pre-test nilai rata-rata sebesar 117,667 sedangkan efikasi diri siswa pada post-test nilai rata-rata sebesar 125,5. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa layanan film berpengaruh terhadap efikasi diri, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung = 9,302 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Tatiek Romlah, (2006 : 13) menyatakan bahwa tujuan bimbingan kelompok adalah untuk membantu individu menemukan jati dirinya sendiri, mengarahkan diri, serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat peneliti kemukakan bahwa melalui layanan bimbingan kelompok dengan media film, siswa akan menyadari kelemahan dan kelebihannya, siswa dapat mengenali keterampilan yang dimilikinya, keahlian dan pengetahuan serta menghargai dirinya sendiri dan sesuai dengan tugas-tugas perkembangan. Melalui keikutsertaan dalam layanan film maka siswa akan memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi dan dengan 9
demikian siswa akan memiliki kepercayaan diri. Dapat menerima dirinya sendiri dan dapat menjalani hidup dengan penuh keyakinan, keberanian sehingga mampu bersaing dalam zaman yang semakin maju ini. Semakin kreatif karena kepercayaan dirinya terhadap kemampuan dan dapat bersikap hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis merasa masih banyak kekurangan karena terbatasnya kemampuan peneliti, adapun kekurangan tersebut antara lain : 1) Alat ukur yang digunakan hanya bersifat statistik, sehingga dimungkinkan berdampak terhadap hasil analisis yang diperoleh. 2) Terbatasnya jumlah sampel sehingga dimungkinkan akan terjadi perbedaan hasil jika dilakukan penelitian pada sampel yang lebih banyak KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data secara statistik tentang pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan media film terhadap efikasi diri pada siswa Kelas VII D SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 diperoleh t hitung sebesar 9,302. Selanjutnya nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan t tabel dengan db = (N 1) = (30 1) = 29 pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil t hitung = 9,302 lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% = 2,045. Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa: Tidak ada pengaruh layanan film terhadap efikasi diri pada siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 tidak terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Sedangkan hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa: Ada Pengaruh Layanan bimbingan kelompok dengan media film terhadap efikasi diri pada siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 terbukti kebenarannya pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan dari kesimpulan penelitian diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Bagi Siswa diharapkan setelah adanya penelitian ini siswa dapat meningkatkan efikasi diri melalui kegiatan diskusi kelompok. Bagi Guru diharapkan dalam melaksanakan proses pembelajaran dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat menstimulasi efikasi diri siswa. Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih akurat. 10
DAFTAR PUSTAKA Rita Kurniyawati, 2012. Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal.ums.co.id (Diambil pada 13/01/2016). Sri Widaryati, 2013. Pengaruh Konseling Kelompok Terhadap Efikasi Diri Siswa SMA Negeri 1 Pengasih Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal.uad.co.id (Diambil pada 13/01/2016). Sugiyono, 2014. Motode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 2006. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta., 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Tatiek Romlah, 2006. Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang. Tejo Asmara, 2007. Efektivitas Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Peer Group Dalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A di SMP Mardisiswa 1 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Jurnal.unnes.co.id (Diambil pada 13/01/2016). 11