BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

ANALISIS RSI DAN BOLLINGER BANDS PADA SAHAM PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK PERIODE JANUARI MARET 2008 ABSTRAK

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Pergerakan Harga Saham PTBA Periode 2007

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEAKURATAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS TERHADAP PERGERAKAN HARGA SAHAM: Studi Kasus pada Saham PT Astra Agro Lestari Tbk

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

1) Petakan Trend dan Ikuti

ANALISIS TEKNIKAL SAHAM MENGGUNAKAN INDIKATOR BOLLINGER BANDS DAN RELATIVE STRENGTH INDEX UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

BAB 2 LANDASAN TEORI. sebuah perusahaan dan merepresentasikan klaim dari sebagian aset dan pendapatan

SCREENING TEKNIKAL Menggunakan Telegram

Buletin Compiled by

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

R i Danareksa Research Institute

BAB II LANDASAN TEORI

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RETURN 3 INDIKATOR TEKNIKAL UNTUK PAIR USD-JPY TAHUN 2013

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

R i Danareksa Research Institute

Rizky Watuseke

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

R i Danareksa Research Institute

Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

R i Danareksa Research Institute

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

Oscillator.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

Pelatihan Trading Binary Option Olymp Trade

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN. Serikat Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutannya yang terjadi karena krisis

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

The direction of market the way the market is moving

R i Danareksa Research Institute

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle

R i Danareksa Research Institute

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

R i Danareksa Research Institute

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12.

SEKOLAH FOREX SEMESTER 6

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PTBA DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE, BOLLINGER BAND, DAN RSI

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Support 2 Support 1 Resistance 1 Resistance

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute

FOREX FOR NEWBIE DAN TEKNIK SIMPLE

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

Chart Bagi Para Trader

R i Danareksa Research Institute

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

R i Danareksa Research Institute

Bab II LANDASAN TEORI

R i Danareksa Research Institute

BAB V PENGUJIAN. Perancangan kasus uji yang akan dilakukan meliputi pengujian terhadap dua hal, yaitu:

Highlight. Global Market. Stock Pick. Saham Rekomendasi

LAPORAN TEKNIKAL HARIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi dari mulai dengan memiliki emas, obligasi, property,

Figur kelanjutan tren

Average True Range ( ) Stochastic Oscillator ( ) Momentum ( )

R i Danareksa Research Institute

Panduan First Signal Bisnis Investasi Saham.

R i Danareksa Research Institute

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR,

R i Danareksa Research Institute

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik candlesticks dengan mengunakan program Metastock 8. Namun sebelumnya akan dilakukan analisis lebih dalam terhadap Bollinger Bands dan RSI, terlebih dahulu kita akan memilah grafik harga saham Indofood menjadi bagian-bagian kecil. Analisis secara kasar akan dilakukan terhadap grafik harga saham indofood berguna untuk menentukan interval serta membaca tren yang sedang terjadi. Setelah interval dan tren ditentukan, analisis dengan mempermudah dan memperdalam analisis dari kedua indikator tersebut. IV.1 Interval dan Tren Berikut ini adalah data perdagangan harian dari saham PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk disingkat Indofood periode 2 Januari 2007-31 Maret 2008 yang diambil dari situs Yahoo Finance. Data ini merupakan data perdagangan selama 295 hari dari harga pembukaan, penutupan, tertinggi dan terendah yang kemudian diolah dan ditampilkan dengan program Metastock 8. Pada gambar 4.1 ini secara kasar dapat anda lihat beberapa titik support dan resistance pada grafik harga dari data yang telah diolah dengan program Metastock 8. 47

Gambar 4.1 Grafik Harga Saham Indofood Titik support adalah area pada grafik dimana penurunan harga pada grafik berhenti dan terjadi pembalikan dan harga terdorong naik, sedangkan titik resistance adalah area pada grafik dimana kenaikan harga pada grafik berhenti dan terjadi pembalikan dan harga terdorong turun. Dari titik support dan resistance di atas dapat anda lihat bahwa titik support dan resistance yang selanjutnya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, ini mengindikasikan bahwa harga berangsur-angsur naik ke atas dan membentuk titik support dan resistance yang baru sehingga dapat disimpulkan bahwa tren yang sedang terjadi adalah tren bullish, bullish adalah suatu kondisi bursa dimana para pelaku pasar mendorong harga untuk naik atau pasar sedang didominasi oleh pembeli 48

akibatnya harga terdorong naik karena permintaaan pasar lebih besar dari penawarannya. Jika kita tarik garis lurus dari masing-masing titik support dan resistance tersebut pada grafik di atas maka akan terbentuk pola dari grafik seperti yang dapat kita lihat di bawah ini. Gambar 4.2 Tren Dan berdasarkan titik support dan resistance tersebut kita dapat membagi grafik menjadi lima bagian interval / periode yang akan dikomentari secara spesifik. Dengan demikian analisis RSI dan Bollinger Bands akan dilakukan pada masing-masing periode / interval tersebut. 49

Gambar 4.3 Pembagian Interval / Periode IV.2 Analisis RSI RSI merupakan salah satu alat analisis teknikal yang tergolong oscillator. Pada umumnya sinyal overbought terjadi ketika grafik RSI menyentuh 70 ke atas dan sebaliknya sinyal oversold terjadi ketika grafik menyentuh 30 ke bawah. Dengan program Metastock 8 ini dengan mudah kita langsung dapat melihat sinyal RSI yang langsung di implementasikan pada grafik candlestick. Sinyal reversal pada RSI terjadi pada saat grafik dari RSI mengalami pembalikan seperti pada grafik di atas sinyal jual RSI diberikan ketika grafik RSI baru meninggalkan zona 70 keatas serta sinyal beli diberikan ketika grafik RSI baru 50

meninggalkan zona 30 kebawah. Dalam pengunaannya periode yang direkomendasikan oleh J. Welles Wilder adalah periode 14. Gambar 4.4 RSI Pada gambar 4.4 grafik harga saham Indofood telah dilengkapi dengan grafik RSI lengkap dengan sinyal overbought dan oversold-nya. Dengan demikian untuk memperdalam analisis dari RSI, grafik yang akan dianalisis akan dibagi berdasarkan periode / interval. IV.2.1 Periode 12 Januari 2007 21 Maret 2007 Pada periode 12 Januari 2007 21 Maret 2008 terjadi beberapa sinyal jual pada RSI seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas, yang menarik adalah 51

sinyal awal sebelum yang terakhir tidak menunjukkan posisi jual yang benar karena walaupun telah terjadi sinyal jual namun grafik tetap naik sebelum mengalami pembalikan. Gambar 4.5 RSI Periode 12 Januari 2007 21 Maret 2007 Sinyal jual RSI pertama pada periode ini terjadi pada tanggal 22 Januari 2007 dimana terjadi penurunan dari grafik harga namun tidak signifikan, hal yang sama juga terjadi pada sinyal jual RSI yang kedua pada tanggal 25 Januari 2007. Namun harga kembali naik dan sinyal jual ketiga muncul pada tanggal 2 Febuari 2007 dari sini dapat kita lihat bahwa sinyal RSI memberikan serangkaian sinyal yang keliru (false signal) secara beruntun dan terjadi pada ketiga sinyal 52

tersebut baru pada tanggal 12 Febuari 2007 pembalikan harga terjadi dan grafik mengalami penurunan. Yang menarik disini sinyal beli dari RSI yaitu pada tanggal 21 Maret 2007 sinyal beli ini langsung tepat menandakan pembalikan dari grafik harga Indofood. Hal ini terjadi karena kekuatan untuk mendorong harga keatas lebih besar dari pada kekuatan untuk mendorong harga kebawah. IV.2.2 Periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 Setelah sinyal pembalikan yang terjadi pada tanggal 21 Maret 2007 harga berangsur-angsur kembali naik. Kenaikan harga ini juga diikuti dengan laporan kenaikan laba pada tahun 2006 saham dalam siaran pers yang disampaikan oleh Dirut PT Indofood (Anthony Salim) pada tanggal 22 Maret 2007 yang mencatat kenaikan laba sebesar 433% menjadi Rp 661,21 miliar atau Rp 78 per saham dibandingkan dengan tahun lalu (2005) yang hanya tercatat sebesar 124,02 miliar atau Rp 15 per saham. Pada periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 harga saham terus naik perlahan-lahan, kenaikan harga ini membuat grafik RSI mendekati titik jenuh sehingga ketika terjadi beberapa penurunan kecil grafik RSI menjadi sensitif dan terdapat beberapa kali sinyal jual yaitu yang pertama pada tanggal 17 April 2007. Sinyal jual ini tidak menunjukkan penurunan yang signifikan dimana pola grafik setelah titik jual ini adalah sideways dimana harga mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak kecil sehingga seakan-akan pola grafik menjadi mendatar dan hal ini juga mempengaruhi grafik RSI sendiri. 53

Gambar 4.6 RSI Periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 Sinyal jual selanjutnya adalah pada tanggal 5 Juni 2007, 18 Juni 2007 dan 26 Juni 2007. Dalam ketiga sinyal jual ini RSI hanya mengalami pembalikan kecil dari grafik harga tersebut sehingga posisi jual menjadi tidak signifikan untuk diambil namun grafik harga beberapa saat setelah sinyal jual RSI yang ketiga mengalami pembalikan dan berangsur-angsur kembali turun. Sinyal beli pertama pada periode ini muncul pada tanggal 8 Agustus 2007 dimana hanya terjadi kenaikan kecil pada harga dan kembali turun. Lalu sinyal beli kedua muncul pada tanggal 20 Agustus 2007 yang menandai pembalikan pada harga saham. 54

IV.2.3 Periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 Walaupun dikatakan sebagai pembalikan secara periode namun kenaikan pada harga saham tidaklah besar harga setelah sinyal beli kedua naik secara perlahan-lahan. Gambar 4.7 RSI Periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 Pada periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 terjadi beberapa kali sinyal jual yaitu pada tanggal 18 Oktober 2007, 5 November 2007 dan 19 November 2007. Sinyal jual yang pertama menunjukkan sinyal jual yang keliru (false signal) karena penurunan harga terjadi hanya sesaat dan kecil, begitu juga dengan sinyal jual kedua yang justru mengalami kenaikan harga yang signifikan walaupun sempat mengalami koreksi, grafik harga saham tetap mengalami 55

kenaikan. Hal ini terjadi dikarenakan masih kuatnya perngaruh tren terhadap grafik harga sehingga membuat RSI cepat mencapai titik jenuh. Baru pada tanggal 19 November 2007 sinyal pembalikan pada periode ini terjadi dan harga mengalami penurunan namun tidak signifikan karena tren naik yang masih kuat.. IV.2.4 Periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 Pada periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 terjadi hanya satu kali sinyal jual yaitu pada tanggal 14 Januari 2008. Gambar 4.8 RSI Periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 Walaupun periode ini merupakan periode yang pendek, kenaikan dan penurunan harga yang terjadi dalam periode ini sangatlah signifikan. RSI dapat 56

dengan mudah mencapai titik overbought dan mengalami pembalikan dikarenakan periode sebelumnya kenaikan dan penurunan harga relatif lambat sehingga kenaikan yang cepat dalam periode ini membuat RSI lebih responsif terhadap perubahan yang terjadi. Hal ini terjadi karena kekuatan untuk mendorong harga keatas melemah dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Sedangkan penurunan yang terjadi tidak membuat RSI jenuh sehingga sinyal beli tidak muncul dalam periode ini. IV.2.5 Periode 22 Januari 2008 18 Maret 2008 Gambar 4.9 RSI Periode 22 Januari 2008 18 Maret 2008 57

Dalam periode ini sama sekali tidak terdapat sinyal jual maupun beli Sehingga analisa terhadap periode ini tidak dapat dilakukan, tidak adanya sinyal jual maupun beli dalam periode ini dikarenakan hanya kecilnya perubahan (fluktuasi) harga secara periode yang terjadi dibandingkan periode sebelumnya sehingga kejenuhan terhadap grafik RSI tidak tercapai. IV.3 Analisis Bollinger Bands Gambar 4.10 merupakan grafik harga saham Indofood yang telah dilengkapi dengan indikator Bollinger Bands. Gambar 4.10 Bollinger Bands (BB) 58

Analisis akan dilakukan dengan mencari dan menandai grafik harga yang keluar dari upper band maupun lower band setelah grafik mengalami pantulan sebelumnya dimana grafik harga menembus upper band atau lower bands tersebut dalam jangka waktu singkat tidak langsung mengalami pembalikan dan tren akan dianggap berakhir atau mengalami pembalikan setelah menyentuh middle band dari grafik Bollinger Bands. IV.3.1 Periode 12 Januari 2007 21 Maret 2007 Gambar 4.11 merupakan grafik harga saham Indofood periode 12 Januari 2007 21 Maret 2007 yang telah dilengkapi dengan grafik Bollinger Bands dengan periode 20 dan standar deviasi 2. Gambar 4.11 BB Periode 12 Januari 2007 21 Maret 2007 59

Dapat dilihat pada gambar 4.11, dalam periode ini grafik Bollinger Bands tidak mencakup semuanya, hal ini di karenakan periode yang digunakan dalam Bollinger Bands yaitu 20 sedangkan data dimulai pada tanggal 2 Januari 2007.sehingga diperlukan periode 20 hari setelahnya untuk memproses grafik dari Bollinger Bands Grafik di atas telah ditandai dengan lingkaran yang semata- mata merupakan titik dimana grafik harga berada di upper band maupun lower band setelah mengalami pantulan sebelumnya. Dimana grafik harga tersebut tidak mengalami pembalikan setelah mencapai upper band maupun lower band. Sesuai dengan karakteristik dari Bollinger Bands, pada kondisi normalnya grafik harga akan mengalami pembalikan dalam waktu singkat setelah grafik menyentuh upper band atau lower band. Tetapi jika grafik tidak langsung mengalami pembalikan dalam waktu singkat ini menandakan sedang terjadi tren kenaikan atau penurunan Pada grafik harga tersebut grafik yang berada di luar upper band pertama muncul pada tanggal 29 Januari 2007 dimana pada kondisi normalnya grafik akan memantul ke bawah tetapi grafik tetap naik namun kenaikan ini tidak kuat hal ini ditandai dengan pergerakan batang dari grafik harga saham yang tidak berhasil menembus garis atasnya secara beruntun. Hal ini penting dikarenakan graf ik Bollinger Bands bertindak sebagai mini support dan resistance dari grafik harga dan jika titik support atau resistance nya tidak berhasil di tembus kembali maka tren akan cenderung mengalami pembalikan atau terjadi reversal. Setelah mengalami pembalikan grafik harga yang berada di luar lower band muncul pada tanggal 26 Febuari 2007. Pada posisi ini sama seperti titik 60

sebelumnya grafik harga saham tidak langsung mengalami pembalikan setelah menyentuh lower band dan kembali ditembus secara signifikan pada hari ketiga setelahnya yaitu pada tanggal 28 Febuari 2007 hal ini menandakan tren bearish yang cukup kuat pada periode namun hal ini tidak berlangsung lama karena grafik harga kembali memantul keatas pada akhir periode ini. Gambar 4.12 Tren Bullish Dan Bearish IV.3.2 Periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 Pada periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 terdapat 4 sinyal tren yang dianggap signifikan ini ditandai pada gambar 4.13. Sinyal tren pertama muncul pada tanggal 4 April 2007 yang menandakan awal dari tren bullish yang terjadi pada periode ini. Walaupun harga mengalami 61

penurunan sesaat harga lalu kembali naik dan menembus upper band pada tanggal 13 Maret 2007. Namun pergerakan harga setelah grafik harga menembus upper band menjadi tidak menentu, grafik harga bergerak dalam posisi sideways yang mengakibatkan lebar dari Bollinger Bands menjadi menyempit. Pada tanggal 11 Mei 2007 grafik harga menembus middle band yang menandakan akhir dari kenaikan dari titik ini pada tanggal 11 Mei 2007. Gambar 4.13 BB Periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 Sinyal tren kedua terjadi pada tanggal 28 Mei 2007, meskipun terjadi penurunan hingga hampir menembus middle band, grafik kembali naik dan menembus upper band pada tanggal 4 Juni 2007. Tren yang terjadi pada sinyal 62

tren kedua didukung oleh bentuk Bollinger Bands yang lebar sehingga mengindikasikan bahwa tren yang terjadi merupakan tren yang cukup kuat dibandingkan dengan yang sebelumnya. Tren bullish pada titik kedua berakhir pada tanggal 28 Juni 2007 setelah batang dari candlestick Indofood bergerak menembus middle band dari grafik Bollinger Bands. Gambar 4.14 Awal Dan Akhir Tren Kenaikan Pertama Setelah tren bullish pada sinyal tren kedua berakhir harga kembali naik dan menembus upper band dari grafik Bollinger Bands pada tanggal 6 Juli 2007. Pada sinyal tren ketiga walaupun terjadi penembusan upper band secara beruntun namun harga bergerak bergerak kembali turun. Dari sinyal tren ketiga dapat dilihat bahwa grafik harga mulai mengalami kejenuhan dan akhirnya 63

bergerak turun menembus lower band yang merupakan sinyal tren keempat pada tanggal 27 Juli 2007 yang menandakan tren bearish pada periode ini. Ini merupakan tren bearish yang pendek dimana grafik kembali mengalami kenaikan pada periode selanjutnya. Gambar 4.15 Awal Dan Akhir Tren Kenaikan Kedua IV.3.3 Periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 Setelah tren bearish pada periode sebelumnya berakhir harga kembali naik secara perlahan-lahan kembali naik menyentuh upper band dari grafik Bollinger Bands. Sinyal tren pertama pada periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 terjadi pada tanggal 21 September 2007 yang merupakan awal dari tren bullish 64

pada periode ini. Namun tren ini hanya berlangsung sebentar dan kenaikan harga tidak signifikan dan harga kembali turun kebawah menyentuh middle band dari graf ik Bollinger Bands. Gambar 4.16 BB Periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 Sinyal tren kedua terjadi pada tanggal 30 Oktober 2007 disini harga juga mengalami kenaikan yang perlahan. Kenaikan harga yang signifikan terjadi pada tanggal 8 November 2007. Dimana upper band dari grafik Bollinger Bands kembali ditembus setelah sebelumnya grafik harga sempat mengalami penurunan, kenaikan dari grafik ini juga ditandai dengan melebarnya pita garis Bollinger Bands yang menandakan adanya fluktuasi terhadap harga saham Indofood. Titik puncak tren kenaikan pada periode ini adalah pada tanggal 16 65

November 2007 dan setelah itu grafik harga berbentuk sideways sampai akhirnya menyentuh lower band dari grafik Bollinger Bands yang menandakan akhir dari periode ini. Gambar 4.17 Tren Naik IV.3.4 Periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 Setelah grafik menyentuh lower band dari Bollinger Bands pada periode sebelumnya, grafik harga kembali naik. Pada periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 grafik harga berada di luar upper band pada tanggal 7 Januari 2008. Pada periode ini kenaikan berlangsung sesaat yang menandakan tren bullish pada keseluruhan grafik Indofood sudah mulai mengalami kejenuhan lalu grafik harga kembali turun. Ini merupakan periode dimana grafik mengalami 66

kenaikan dan penurunan dalam waktu yang singkat. Hal yang menarik dapat dilihat pada periode ini adalah di akhir periode ini grafik harga tidak menyentuh lower band dari Bollinger Bands sehingga ada kemungkinan harga akan kembali naik setelah mengalami penurunan jika grafik harga tidak kembali ke lower band dari Bollinger Bands. Gambar 4.18 BB Periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 IV.3.5 Periode 22 Januari 2008 18 Maret 2008 Pada periode 22 Januari 2008 18 Maret 2008 ternyata grafik harga tidak mengalami penurunan hingga ke lower band dari Bollinger Bands ini menarik karena grafik harga hanya bergerak dalam posisi sideways hingga kembali menyentuh upper band pada tanggal 28 Febuari 2008. Pergerakan posisi 67

sideways ini membuat grafik Bollinger Bands menyempit karena fluktuasi harga yang bergerak dalam posisi sideways yang kecil dan relatif seimbang daripada periode sebelumnya. Perlu diperhatikan puncak dari periode ini lebih rendah dari periode sebelumnya, ini menandakan pasar dari saham indofood sedang tidak menentu seakan-akan kejenuhan pasar sudah dekat. Dalam posisi ini belum dapat diketahui apakah akan bearish atau bullish karena dalam periode ini grafik harga akan mencoba menembus titik resistance dari periode sebelumnya. Gambar 4.19 BB Periode 22 Januari 2008 18 Maret 2008 Pada periode selanjutnya titik resistance berhasil ditembus maka tren bullish secara besar-besaran akan terjadi sedangkan jika titik resistance tidak berhasil ditembus maka tren bearish yang kuat akan terjadi. 68

Gambar 4.20 Pergerakan Turun Setelah grafik menyentuh upper band dari Bollinger Bands harga kembali turun dan menembus lower band dari Bollinger Bands pada tanggal 11 Maret 2008 dan harga mengalami penurunan. Ini merupakan tren bearish yang pendek dalam periode ini, harga akan kembali naik untuk menguji titik resistance tertinggi dari periode ini pada periode selanjutnya. IV.4 Analisis Gabungan RSI dan Bollinger Bands Berikut ini merupakan grafik harga saham Indofood yang telah dilengkapi dengan indikator RSI dan Bollinger Bands. Analisis kali ini akan 69

mengunakan hasil analisis sebelumnya lengkap dengan sinyal-sinyalnya dari kedua indikator tersebut. Walaupun kedua indikator ini memiliki cara yang berbeda untuk menampilkan interpretasinya terhadap pergerakan harga, untuk mempertemukan kedua analisis tersebut penulis akan mencari apakah ada kesamaan sinyal pada dua indikator tersebut. Gambar 4.21 Analisis Gabungan Jika tidak ada kesamaan penulis akan mengabungkan kegunaan dari masing-masing indikator dimana kelebihan dari masing-masing indikator akan dipakai untuk menutupi kekurangan dari masing-masing indikator tersebut. 70

Analisis dari gabungan dari indicator RSI dan Bollinger Bands akan dilakukan dari masing-masing periode berdasarkan interval yang didapat dari titik support dan resistance dari grafik harga saham Indofood periode 2 Januari 2007 31 Maret 2008. IV.4.1 Periode 12 Januari 2007 21 Maret 2007 Gambar berikut merupakan gambar grafik harga saham Indofood periode 12 Januari 2007 21 Maret 2007. Analisis akan mengunakan sinyal-sinyal yang telah dianalisis pada pembahasan sebelumnya pada masing-masing indikator. Gambar 4.22 Analisis Gabungan 12 Januari 2007 21 Maret 2007 71

Pada periode ini sinyal jual RSI ditunjukkan pada tanggal 22 Januari 2007, 25 Januari 2007, 2 Febuari 2007 dan 12 Febuari 2007 sedangkan sinyal belinya muncul pada tanggal 21 Maret 2007. Sinyal tren Bollinger Bands terjadi pada tanggal 29 Januari 2007 dan 28 Febuari 2007. Dari tanggal-tanggal ini ternyata tidak ada kesamaan sinyal dari RSI dan Bollinger Bands. Jadi pembahasan kali ini akan diteruskan pada kegunaan dari masing-masing indikator tersebut. Secara keseluruhan dari periode 2 Januari 31 Maret 2007, periode ini merupakan awal dari tren bullish grafik harga saham Indofood. Sinyal jual RSI dalam grafik ini memberikan serangkaian sinyal yang keliru karena grafik tetap naik walau sudah terjadi kejenuhan dalam indeks RSI. Namun kekurangan ini dapat ditutupi oleh Bollinger Bands. Sinyal tren kenaikan yang ditunjukkan oleh Bollinger Bands yaitu ketika grafik harga telah mencapai garis batas atasnya namun tidak memantul tetapi bergerak naik memberikan sinyal bullish pada periode ini. Namun sinyal-sinyal kejenuhan dari RSI dapat memberitahu kita bahwa harga sudah jenuh, ini ditunjukkan dengan tren bullish dari Bollinger Bands yang tidak berlangsung lama. Walaupun begitu tren bullish tidak berlansung lama. Grafik harga lalu mengalami penurunan dan sinyal tren kedua dari Bollinger Bands pun muncul. Kali ini sinyal RSI belum menunjukkan kejenuhan sehingga harga masih dapat bergerak turun hingga mencapai titik jenuhnya. Dari sini dapat kita lihat apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari setiap indikator. Bollinger Bands mampu memberikan sinyal tren mengenai kenaikan dan penurunan yang tepat namun tren kenaikan dan penurunan ini sulit untuk diketahui sampai kapan tren 72

ini akan berlangsung. Lain halnya dengan RSI yang memberikan sinyal overbought dan oversold-nya ketika grafik tersebut mencapai kejenuhan. RSI lebih cepat dalam memberikan sinyal jual maupun beli namun RSI terkadang keliru dalam menetapkan pergerakan harga yang sedang terjadi karena tren lebih dominan dalam menentukan arah pergerakan pasar. Tren tersebut dapat membuat RSI tetap dalam keadaan jenuh dan menjadi sensitif terhadap perubahan harga sehingga RSI sering memberikan sinyal yang keliru terhadap sinyal jual maupun sinyal beli. Jika kita mengabungkan kedua indikator ini maka Anda dapat mengunakan Bollinger Bands untuk menentukan tren yang terjadi sedangkan sinyal dari RSI dapat dipakai sebagai pedoman untuk kejenuhan harga dimana pada saat sinyal RSI muncul tren mungkin tidak berlangsung lama karena harga telah jenuh dan grafik harga akan mengalami pembalikan (reversal) sedangkan jika RSI belum menunjukkan kejenuhan harga maka sinyal tren yang diberikan Bollinger Bands dapat berlansung lama dibandingkan jika RSI sudah menunjukkan sinyal jenuh. IV.4.2 Periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 Pada periode 21 Maret 2007 16 Agustus 2007 sinyal jual RSI terjadi pada tanggal 21 Maret 2007, 5 Juni 2007, 18 Juni 2007 dan 26 Juni 2007, sedangkan sinyal beli RSI ditunjukkan pada tanggal 8 Agustus 2007 dan 20 Agustus 2007. Sinyal tren Bollinger Bands ditunjukkan pada tanggal 4 April 2007, 28 Mei 2007, 6 Juli 2007 dan 27 Juli 2007. 73

Walaupun sudah terjadi kejenuhan pada RSI yang mengakibatkan RSI memberikan serangkaian sinyal jual namun secara tren grafik harga saham Indofood tetap naik, sinyal dari RSI hanya menunjukkan pembalikan kecil dari tren naik sepanjang periode ini. Namun sinyal beli dari RSI merupakan sinyal beli yang tepat dimana kejenuhan harga terjadi lalu grafik harga mengalami pembalikan. Gambar 4.23 Analisis Gabungan Maret 2007 16 Agustus 2007 Lain halnya dengan Bollinger Bands dari sinyal tren yang ditunjukkan oleh indikator ini dapat mendeteksi tren yang sedang terjadi adalah naik karena grafik harga tidak mengalami pembalikan kembali menuju lower band dari Bollinger Bands setelah mencapai upper band-nya. Dimulai dari sinyal tren 74

pertama diperkuat dengan sinyal tren kedua lalu sinyal tren yang ketiga. Pada sinyal tren ketiga harga tidak lagi naik secara signifikan karena tidak lama kemudian grafik harga mangalami pembalikan. Sinyal tren keempat mengindikasikan adanya tren bearish yang terjadi pada grafik harga saham Indofood. Dengan mengabungkan kedua indikator tersebut pada periode ini maka sinyal dari Bollinger Bands dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan tren yang sedang berlangsung. Tren yang sedang berlangsung pada awal periode ini adalah bullish walaupun demikian kejenuhan dari indeks RSI sudah ditunjukkan pada awal-awal kenaikan namun tren lebih memegang peranan besar terhadap pergerakan pasar. Pada periode ini RSI memberikan serangkaian sinyal jual, namun pembalikan harga yang terjadi adalah kecil dan tidak signifikan karena hal itu, sinyal dari RSI tidak dapat dijadikan pertimbangan untuk mengambil posisi karena grafik harga terus naik. Sedangkan sinyal tren dari Bollinger Bands tersebut adalah baik sebagai pedoman untuk menetapkan posisi karena dapat mendeteksi arah perubahan pasar namun sinyal dari RSI dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk keluar dari bursa dengan hanya memperhatikan grafik dari RSI yang mulai meninggalkan zona kejenuhannya. Sedangkan pada saat terjadi sinyal tren penurunan yang ditunjukkan oleh grafik Bolingger Bands, RSI lebih dapat diandalkan dalam menentukan reversal dari grafik harga karena pada tren naik harga cenderung sensitif terhadap pengerakan naik. 75

IV.4.3 Periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 Pada periode 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 sinyal jual RSI ditunjukkan pada tanggal 18 Oktober 2007, 5 November 2007 dan 19 November 2007, sedangkan sinyal beli RSI pada periode ini tidak muncul. Sinyal tren Bollinger Bands ditunjukkan pada tanggal 19 September 2007 dan 30 Oktober 2007. Gambar 4.24 Analisis Gabungan 16 Agustus 2007 19 Desember 2007 Dalam periode ini kita dapat mengunakan Bollinger Bands sebagai konfirmasi dari tren yang sedang berlangsung. Sinyal tren pertama menunjukkan tren bullish pertama dalam periode ini dilihat dari grafik harga yang tidak mengalami pembalikan kembali setelah menyentuh upper band dari Bollinger 76

Bands. Sedangkan sinyal RSI pertama dapat dijadikan sebagai akhir dari tren kenaikan pertama dalam periode ini. Hal yang menarik perlu diperhatikan karena sinyal jual dari RSI langsung menunjukkan pembalikan pada grafik harga saham periode ini. Hal ini mungkin karena pergerakan harga pada awal periode ini relatif stabil sehingga grafik harga menjadi sensitif terhadap pergerakan harga turun. Posisi yang diambil tidak harus jual sinyal RSI ini dapat digunakan sebagai tindakan wait & see terhadap pergerakan selanjutnya dari harga saham tersebut. Setelah sinyal jual pertama dari RSI grafik mengalami penurunan sampai menyentuh lower band dari Bollinger Bands grafik harga lalu mengalami pembalikan kembali ke atas sampai menyentuh upper band dari Bollinger Bands pada tanggal 30 Oktober 2007. Dari sini grafik terus naik walaupun sinyal RSI telah menunjukkan kejenuhan yaitu pada tanggal 5 November 2007. Baru pada sinyal jual RSI ketiga pada periode ini grafik harga mengalami pembalikan turun. Pada kenaikan kedua ini grafik Bollinger Bands dapat digunakan sebagai konfirmasi tren yang terjadi sedangkan sinyal RSI dapat dijadikan sebagai tanda pembalikan harga yang akan terjadi pada tren yang berlangsung. IV.4.4 Periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 Pada periode 19 Desember 2007 22 Januari 2008 hanya terdapat satu sinyal dari RSI dimana sinyal tersebut merupakan sinyal jual yang muncul pada pada tanggal 14 Januari 2008 sedangkan Bollinger Bands menunjukkan sinyal tren pada tanggal 7 Januari 2008. 77

Dengan mengabungkan kedua indikator ini, Bollinger Bands dapat digunakan untuk mendeteksi tren yang terjadi adalah naik dilihat dari grafik harga yang tidak memantul setelah menyentuh upper band. Dan lebar pita yang membesar mengindikasikan tren yang terjadi akan besar akan tetapi tren kenaikannya hanya berlangsung sesaat dan harga mengalami pembalikan yang ditunjukkan dengan RSI yang telah mencapai titik jenuhnya. Kedua indikator ini bertindak saling mendukung dalam menentukan arah pergerakan pasar. Dimana Bollinger Bands menunjukkan tren yagn terjadi sedangkan RSI menentukan saat dimana tren berakhir. Gambar 4.25 Analisis Gabungan 19 Desember 2007-22 Januari 2008 78

Perlu diperhatikan bahwa tren bullish secara keseluruhan yang terjadi pada grafik Indofood mulai mengalami kejenuhan dapat dilihat dari kenaikan singkat pada grafik harga. Pada saat ini RSI dapat diandalkan untuk menentukan arah perubahan pasar karena tren mulai kehilangan pengaruhnya dan menjadi sensitif terhadap kejenuhan indeks RSI yang terjadi. IV.4.5 Periode 22 Januari 2008 18 Maret 2008 Pada periode 22 Januari 2008 18 Maret 2008 sinyal RSI tidak muncul sedangkan Bollinger Bands menunjukkan titik pantul pada tanggal 28 Febuari 2008 dan 11 Maret 2008. Gambar 4.26 Analisis Gabungan 22 Januari 2008 18 Maret 2008 79

Sinyal dari Bollinger Bands dapat memberikan informasi pergerakan tren yang akan terjadi dan tren yang terjadi pada periode ini adalah tidak dominan atau stabil dimana situasi seperti ini grafik harga akan bergerak mencapai upper band dari Bollinger Bands lalu mengalami pambalikan menuju lower band dan berbalik kembali terus menerus. Sinyal dari masing-masing indikator tersebut pada kondisi ini mampu untuk menunjukkan posisi jual dan beli dengan baik walaupun biasanya dalam kondisi seperti ini fluktuasinya adalah kecil sehingga mempengaruhi pergerakan harga, Bollinger Bands dapat dijadikan sebagai support dan resistance-nya sedangkan RSI dapat dijadikan sebagai penentu overbought dan oversold-nya. 80