PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN Adelia Roza 1, Rahayu Fitri², Aruna Laila² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Adeliaroza07@gmail.com ABSTRACT This research is motivated by less of students know ledge about learning procedure text because it is a new material learning in 2013 curiculum, less of students ability to express their ideas in writing procedure text and teacher never applies the Reciprocal Teaching approach in learning process because they never know about it before. Since that, his research wanted to describe about the influences of using Reciprocal Teaching approach toward students ability in writing procedure text at VII grade students of SMP N 1 Rao, Pasaman.Tipe of this research is quantitative where experimental at the method. The population is all sttudents of VII grade at SMP N 1 Rao Pasaman academic year 2016/2017 which consist 193 students of seven classes. The samples were 28 students of VII.3 which were chosen by purposive sampling technique. The instrument is students writing sheets at VII grade students of SMP N 1 Rao Pasaman and their score in writing procedure text was the data. As the result, it showed that first, students ability in writing procedure text before using Reciprocal Teaching method have average-value 63,98 which is classified into more than enough (56-65). Second, students ability in writing procedure text after using Reciprocal Teaching method have average-value 69,04 is classified into good (66-75). Third, there is no significant influence of usinf Reciprocal Teaching approach toward students ability in writing procedure text at VII grade students of SMP N 1 Rao Pasaman. Keywords: Procedure text, Reciprocal Teaching PENDAHULUAN Kurikulum 2013 mempunyai tuntutan utama yaitu adanya pergeseran arah dari siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari tahu dari berbagai sumber belajar. Kurikulum 2013 mengamanatkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan berbasis teks. Tujuan utama dari kurikulum 2013 ini adalah membentuk sikap kesantunan berbahasa para siswa dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai warisan budaya bangsa. Pada kurikulum 2013 terjadi perubahan istilah yang dipakai dalam proses belajar mengajar. Perubahan istilah tersebut terdapat pada kata memproduksi. Pada kurikulum KTSP, istilah yang digunakan yaitu menulis. Menurut Tarigan (1994:3) menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,
tidak secara tatap muka dengan orang lain. Istilah yang digunakan berbeda namun mempunyai tujuan yang sama. Memproduksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan atau mengeluarkan hasil. Memproduksi teks merupakan kegiatan proses belajar yang dialami siswa yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan pendapat secara tertulis. Dalam penerapannya, kegiatan memproduksi dalam pembelajaran yaitu menghasilkan sebuah tulisan yang kreatif dan inovatif. Salah satu keterampilan menulis adalah menulis teks prosedur Pembelajaran menulis teks prosedur terdapat pada kurikulum 2013 kelas VII SMP dengan kompetensi inti (KI) 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) 4.6. yang terdapat pada kurikulum 2013 yaitu menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis. Menurut Priyatni (2014:87) teks prosedur merupakan jenis teks yang memberikan petunjuk untuk melakukan atau menggunakan sesuatu dengan langkahlangkah yang urut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan secara formal dengan salah seorang guru Bahasa Indonesia Agustina, S.Pd. pada tanggal 27 Maret di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama, kurangnya pengetahuan siswa tentang pembelajaran teks prosedur, sebab teks prosedur merupakan pembelajaran baru yang terdapat dalam kurikulum 2013. Kedua, kurangnya kemampuan siswa dalam menuangkan ide dan gagasannya dalam menulis teks prosedur. Hal ini disebabkan karena kurangnya kosa kata siswa sehingga siswa kesulitan dalam menulis teks prosedur. Ketiga, guru belum pernah menerapkan pendekatan pembelajaran Reciprocal Teaching. Hal ini disebabkan karena guru belum mengetahui tentang pendekatan Reciprocal Teaching. Pendapat di atas juga sejalan dengan hasil wawancara bersama siswa SMP Negeri1 Ra o Kabupaten Pasaman, Fariz Anugrah Pradana dan Nurkholilah pada tanggal 27 Maret yang menyatakan antara lain. Pertama, dalam menulis teks prosedur mengalami kesulitan merangkai kata-kata
dan menentukan struktur teks prosedur. Kedua, siswa merasa bosan karena guru hanya berceramah dan memberikan penugasan. Oleh karena itu, berdasarkan masalah yang diatas dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mampu menyelesaikan soal tersebut karena tidak paham dan siswa enggan untuk bertanya kepada guru. Berdasarkan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan Pasaman sebelum menggunakan pendekatanreciprocal Teaching. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan pendekatan Reciprocal Teaching terhadap Pasaman. Kondisi di atas sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sehari-hari. Salah satu cara untuk mengatasi masalah diatas yaitu guru sebaiknya menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif, juga strategi yang mampu meningkatkan kreatifitas siswa dari materi yang akan dipelajari. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa untuk mampu menanggapi pelajaran secara aktif adalah dengan menerapkan pendekatan Reciprocal Teaching (pembelajaran terbalik), berlangsung melalui proses penyelidikan atau bertanya. Siswa tidak hanya sekedar menerima (pasif) tapi dikondisikan dalam sikap mencari (aktif). Dengan kata lain, mereka mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada mereka maupun pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Oleh sebab itu guru membutuhkan suatu pendekatan yang dapat mengaktifkan siswa melalui berbagai aktifitas untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu pendekatan yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran Reciprocal Teaching. Menurut Shoimin (2016:155) Reciprocal Teaching adalah pendekatan pembelajaran berupa kegiatan mengajarkan materi kepada teman. Pada pendekatan pembelajaran ini siswa berperan sebagai guru untuk menyampaikan materi kepada temantemannya. Langkah-langkah Reciprocal Teaching, pertama mengelompokkan siswa dan diskusi kelompok. Kedua, siswa membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas kemudian menyampaikannya
didepan kelas. Ketiga, guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya di depan kelas, sedangkan kelompok lain menanggapi atau bertanya tentang hasil temuan yang disampaikan. Keempat, siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggap sulit kepada guru. Kelima, siswa mendapat soal latihan dari guru untuk dikerjakan secara individu. Keenam, siswa diminta untuk menyimpukan materi yang telah dibahas. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan tujuan penelitian ini sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah Pasaman sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching? Kedua, bagaimanakah Pasaman sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching? Ketiga, adakah pengaruh penggunaan Reciprocal Teaching terhadap keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman? METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menurut Arikunto (2010:27), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2013:72) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. dengan analisis metode kuasi eksperimen (quasi eksperimental). penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Data dikumpulkan selama tiga hari, yaitu tanggal 24 Juli, 25 Juli, dan 27 Juli 2017. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 193 orang yang terdiri dari 7 kelas. Pada penelitian ini, hanya dibutuhkan satu kelas sampel yaitu kelas VII.3. Variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Pertama, variabel bebas Pendekatan Reciprocal Teaching. Kedua, variabel terikat menulis teks prosedur. Terkait dengan variabel penelitian, data dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu sebagai berikut. Pertama, skor dari hasil tes keterampilan menulis teks prosedur sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Kedua, skor
dari hasil tes tes keterampilan menulis teks prosedur sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, pada kelas pretest siswa diberikan tes menulis teks prosedur sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching Setelah siswa selesai mengerjakan tes, hasil tes tersebut dikumpulkan dan diperiksa oleh guru sesuai dengan indikator yang dinilai. Kedua, pada kelas treatment yaitu, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil, setelah kelompok terbentuk, guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan bahan bacaan yang telah diterima. Selanjutnya guru menyuruh siswa membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas kemudian menyampaikannya didepan kelas. Kemudian guru menyuruh salah satu kelompok untuk menjelaskan hasil temuannya didepan kelas, sedangkan kelompok lain menanggapi atau bertanya tentang hasil temuan yang disampaikan. Seterusnya siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dianggap sulit kepada guru. Selanjutnya siswa mendapat soal latihan dari guru yang dikerjakan secara individu. Selanjutnya siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas. Ketiga, pada kelas postest siswa diberikan tes akhir menulis teks prosedur sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching setelah selesai menerjakan tes, hsil tes tersebut dikumpulkan dan diperiksa oleh guru sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Menurut Arikunto (2010:193), tes unjuk kerja adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individual atau kelompok. Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut. Pertama, mengoreksi dan memberikan skor hasil tulisan siswa sesuai indikator yang telah ditetapkan. Kedua, mencatat skor yang diperoleh siswa pada setiap aspek. Ketiga, mengolah skor dan menentukan nilai masing-masing siswa. Keempat, mencari nilai rata-rata hitung (mean) keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMPN 1 Rao Kabupaten Pasaman dengan menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching. Kelima, mengelompokkan nilai Pasaman ke dalam patokan persentase skala
Frekuensi 10. Keenam, membuat grafik histogram keterampilan menulis teks prosedur. Ketujuh, melakukan uji normalitas dan homogenitas data. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Keterampilan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman Sebelum Menggunakan Pendekatan Reciprocal Teaching Diperoleh gambaran hasil belajar siswa sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi memperoleh nilai, baik, lebih dari cukup, cukup, hampir cukup, dan kurang. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 1 orang (3,57%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 15 orang (53,57%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 6 orang siswa (21,42%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 4 orang siswa (14,28%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang sebanyak 2 orang siswa (7,14%). Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 63,98. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks prosedur sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman berada pada tingkat penguasaan 56-65% berkualifikasi Cukup (C). Selanjutnya pengkualifikasian keterampilan menulis teks prosedur sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman berdasarkan skala 10. 28 24 20 16 12 8 4 0 Diagram Keterampilan Menulis Teks Prosedur Sebelum Menggunakan Pendekatan Reciprocal Taeaching Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman b. Keterampilan Menulis Teks Prosedur Sesudah Menggunakan Pendekatan Reciprocal Teaching (Posttest) Diperoleh gambaran hasil belajar siswa sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching untuk seluruh indikator siswa yang berkualifikasi memperoleh 2 4 6 Kualifikasi 15 1 baik, dan lebih dari cukup,
cukup, dan hampir cukup. Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi baik sebanyak 6 orang (21,42%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 14 orang (50%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup sebanyak 6 orang (21,42%). Siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup sebanyak 2 orang (7,14%). Berdasarkan data diperoleh rata-rata hitung 69,04. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks prosedur sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi lebih dari cukup (LdC). Selanjutnya pengkualifikasian keterampilan menulis teks prosedur sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman berdasarkan skala 10. 28 24 20 16 12 8 4 0 Diagram Keterampilann Menulis Teks Prosedur Sesudah Menggunakan Pendekatan Reciprocal Teaching Siswa 2 6 14 6 Kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. c. Pengaruh Penggunaan Pendekatan Reciprocal Teaching Terhadap Keterampilan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman Hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan secara umum bahwa ratarata keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten sesudah menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching berada pada tingkat penguasaan 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LdC) dengan perolehan rata-rata 69,04, sedangkan sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching berada pada tingkat penguasaan 56-65% dengan kualifikasi cukup (C) dengan perolehan rata-rata 63, 98. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan pendekatan Reciprocal Teaching siswa Pasaman karena t hitung > tabel (2,04>1,70). Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman sesudah
menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching lebih baik dari pada sebelum menggunakan pendekatan Reciprocal Teaching. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada Priyatni, Endah Tri. 2014. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas X. Jakarta: Bumi Aksara. Shoimin, Aris. 2016. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:AR- RUZZ Media Sugiyono. 2013. Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.