BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI DI SMP NEGERI 14 PEKALONGAN. A. Analisis Gaya Belajar Siswa Berprestasi di SMP Negeri 14 Pekalongan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB V PEMBAHASAN. hasil atau jawaban dari fokus penelitian yang yang telah disusun oleh peneliti

Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP DAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

PEDOMAN OBSERVASI GAYA BELAJAR. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VISUAL AUDITORIAL KINESTETIK (PTK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

ALTERNATIF PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SD/MI TERHADAP MATERI MEMBANDINGKAN PECAHAN SEDERHANA

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dikemas secara formal maupun non-formal. Inti dari sebuah belajar adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, dengan tujuan untuk

BAB II GAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring majunya perkembangan jaman, pendidikan sangat penting dalam

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI 1 SINJAI TIMUR. Reski. P Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS GAYA BELAJAR SISWA. Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA SMA NEGERI 10 PONTIANAK

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi.

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga

NAMA : INDANA MARDIANI NIM : KELAS : C PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SUMIARTI, 2013

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

BAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

Kecenderungan Gaya Belajar Mahasiswa dalam Menyelesaikan Masalah Fungsi Bijektif

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

ANALISIS GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA AUDITORIAL KELAS VIII.3 SMP PERTIWI 2 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/1017 Oleh ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting yaitu era globalisasi yang membutuhkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada subyek didik setelah mengalami proses pendidikan. Perubahan-perubahan itu

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Model Quantum Teaching Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe JIGSAW Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar PKN Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Padang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

EKSPERIMENTASI AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN VISUALIZATION AUDITORY KINESTHETIC (VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

GAYA BELAJAR MAHASISWA YANG BEKERJA: PENELITIAN DI STKIP PURNAMA JAKARTA

Strategi Dan Ciri Pengajaran Dalam Menghadapi Perbedaan Modalitas Belajar Dan Peran Utama Guru Dalam Inovasi Pembelajaran

ANALISIS KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA BILA MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING PADA PROSES PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN VISUAL AUDITORI KINESTETIK (VAK) Hafiz Faturahman MAN 19 Jakarta

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN PADA MATAA KULIAH TELAAH MATEMATIKA SD

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. maupun perubahan sikap atau nilai (afektif). Slameto mendefinisikan belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme.

PEMBELAJARAN MENGGAIRAHKAN DENGAN ICE BREAKING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MAKASSAR. Irfawandi Samad * ABSTRACT

Santi Widyawati Dosen Prodi Pendidikan Matematika, IAIM NU Metro Abstrak

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH

GAYA BELAJAR SISWA KELAS III B SDN TUKANGAN YOGYAKARTA

U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E M A M P U A N 25

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

BAB III PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN (MP) A. Gambaran Umum Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 KADUNGORA KECAMATAN KADUNGORA

KONSEP dan MAKNA BELAJAR Belajar dan Pembelajaran Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat penting bagi siswa. Seperti

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

MODEL PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN METODE QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS 1 SMUN 12 SEMARANG. Linda Agustina 1

PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK. Rita Juliani 1, Rahmatsyah 2

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

Oleh: Muh Ilham Afiyuddin Program Studi S1 Desain Grafis, STEKOM Semarang

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. efisien. 1 Untuk mempermudah siswa dalam menerima materi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

PENGARUH PEMANFAATAN POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

STUDI GAYA BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UM MATARAM PADA MATA KULIAH ELEKTRONIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2015/2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan soalnya sesuai waktu yang disediakan. Oleh karena itu, siswa memerlukan

PENGARUH KONSEP ACCELERATED TEACHING MODEL MASTER TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI MAN 2 MODEL MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pemilihan model

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA MATERI FUNGSI KUADRAT DI SMA

PENGARUH DESAIN METODOLOGI PSIKOLOGI PEMBELAJARAN PAI BERBASIS GAYA BELAJAR VISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS V SD NEGERI 29 BANDA ACEH. Zahratul Adami, M. Husin Affan, Hajidin

BAB I PENDAHULUAN. menguasai ilmu matematika akan memudahkan mengembangkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai makna yang dihubungkan dengan gagasan-gagasan yang diarahkan

FORUM DIKLAT Vol 13 No. 03 MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK AGAR PEMBELAJARAN MENJADI DINAMIS DAN DEMOKRATIS. Oleh : M. Hasan Syukur, ST *)

BAB II KAJIAN TEORI. dalam. ) dan Lex (berasal dari Legein, yang artinya berbicara). Jadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nasution (2008: 93) mengemukakan bahwa gaya belajar atau learning style

BAB II GAYA BELAJAR SISWA BERPRESTASI. yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang

LEARNING STYLE INVENTORY SYSTEM BERBASIS FUZZY LOGIC UNTUK MENENTUKAN TIPE BELAJAR SISWA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pembelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP)

KUESIONER PENELITIAN. Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai

BAB I PENDAHULUAN. aspek prestasi belajar yaitu kognitif, psikomotif dan afektif. Susilo (2006:

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

Peningkatan Kompetensi Mahasiswa dalam Pemecahan Masalah Anuitas Umum dengan Menerapkan Model Quantum Teaching. Budi Halomoan Siregar

PENGARUH GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR ( Studi Deskriptif di Kelas XI SMK Negeri 9 Padang)

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan analisis hasil penelitian, berdasarkan hasil penelitian pada bab tiga yang akan didasarkan pada teori di bab dua. Pada keempat ini penulis akan memaparkan mengenai analisis hasil penelitianyang terdiri dari analisis pola belajar, yang meliputi pola belajar visual, auditorial, dan kinestetik dan faktorfaktor yang mempengaruhi pola belajar santriwati. A. Analisis Pola Belajar Santriwati di Pondok Pesantren Ribatul Muta allimin 1. Visual Pelajar visual adalah pelajar yang bersandar pada penglihatan ketika menyerap informasi. Secara alami mereka tertarik kepada pemandanganpemandangan yang akrab, dan mengingatkan tanda-tanda visual seperti gerak, warna, bentuk, dan ukuran. Pola belajar visual dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi seperti melihat gambar, diagaram, peta, poster, grafik dan lain sebagainya. 1 Pola belajar visual sebagaimana yang tercantum diatas paling banyak digunakan oleh santriwati dalam belajarnya. Santriwati yang memiliki pola belajar visual biasanya rajin dalam mencatat materi-materi yang diberikan guru karena mereka belajar menyerap informasi secara visual dalam bentuk grafik, gambar, maupun tulisan. Mereka belajar dengan cara membaca (menghafalkan, 1 Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl, Cara Belajar Cepat Abad XXI, alih bahasa Dedy Ahimsa (Jakarta: Nuansa, 2012), hlm. 136. 81

82 memahami dan menganalisis) maupun menuliskannya. Mereka lebih paham jika membaca lewat tulisan daripada mendengarkannya langsung karena pelajar visual, belajar yang efektif adalah dengan menggunakan gambaran keseluruhan (melakukan tinjauan umum), yakni dengan membaca bahan pelajaran dalam bentuk pemahaman. Modalitas visual mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat. Pelajar dengan pola belajar visual harus melihat informasi, baik tertulis maupun dalam bentuk gambar dan bentuk visual lain.mereka dapat mengingat hal yang terlibat dan secara visual akan mengulanginya. 2 Berdasarkan teori pola belajar visual diatas tentang ciri pelajar visual, sama halnya dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh santriwati di pndok pesantren Ribatul Muta allimin. Berdasarkan hasil penelitian dari Sembilan santriwati yang dijadikan sebagai objek penelitian, ada enam santriwati yang memiliki pola belajar visual. Dari penelitian yang peniliti lakukan santriwati yang pola belajar visual adalah saudara AM, NC, AF, AA, UI, dan FU, karena mereka belajar dengan membaca lalu dihafalakan yang penting-penting kemudian memahaminya. Mereka belajar dari apa yang mereka catat sehari-hari dalam kelas ketika guru menyapaikan materi pelajaran, karena mereka belajar dengan melihat apa yang dipelajarinya. Seorang pelajar visual yang memiliki pola belajar visual biasanya 2 Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching, alih bahasa Ary Nilandari, (Bandung : Kaifa, 2000), hlm. 85.

83 rajin dalam mencatat materi-materi yang diberikan oleh guru karena mereka belajar menyerap informasi visual dalam bentuk grafik, gambar maupun tulisan. Mereka sama-sama suka membaca, mengingat apa yang dilihat, dan menggunakan tulisan sebagai media untuk belajar. Mereka juga sering belajar dengan mengerjakan soal-soal. Sebagian besar dari santriwati belajar dengan metode membaca, memahami, dan menghafakan dari apa yangh mereka baca, dikarenakan bersifat praktis, mudah dan disesuaikan dengan keadaan di pondok pesantren. 2. Auditorial Pola belajar auditorial juga digunakan oleh santriwati di pondok pesantren. Pelajar auditorial lebih menyukai dan lebih paham jika belajar dengan cara mendengarkan. Model pembelajaran auditorial yang digunakan santriwati di pondok pesantren adalah dengan membaca, bersuara, berdiskusi dan melakukan tanya jawab. Santriwati yang mempunyai pola belajar auditorial, yaitu saudara AR dan TK. Saudara AR ketika belajar dalam keadaan ramai biasanya membaca dengan keras seperti sedang presentasi dikelas, dia juga lebih bias memahami pelajaran dengan mendengarkan penjelasan dari temannya dibandingkan dengan dia menghafal sendiri, terkadang dia juga mengira-ngira sendiri materi yang akan keluar ketika ulangan. Selain belajar dengan membaca saudara AR Juga belajar dengan sistem tanya-jawab bersama teman di pondok pesantren ketika mengalami kesulitan materi tertentu. Hal ini

84 juga disaksikan langsung oleh peneliti ketika sedang mengamati proses belajar untuk persiapan ujian tengah semester (UTS). 3 Sedangkan saudara TK dia belajar dengan cara membaca kemudian mengerjakan soal-soal dan sambil mendengarkan musik. Pelajar dengan pola belajar auditorial menggunakan media dan cara belajar, seperti : metode ceramah, menggunakan melodi untuk teks, bergumam membaca dengan suara keras (read aloud), membangun suasana musikal untuk menciptakan suasana, menggunakan media audio visual CD/VCD, mendengarkan ceramah / pidato / radio di rumah dan jalan. Ada pelajar auditorial yang suka mendengarkan musik sambil belajar, ada yang menganggapnya sebagai gangguan. Pelajar auditorial harus diperbolehkan berbicara dengan suara perlahan pada diri mereka sendiri sambil bekerja. 4 Pelajar dengan pola belajar auditorial menyerap informasi melalui pendengaran baik suara maupun musik. Mereka belajar sambil mendengarkan musik dan jarang sekali suka pada kesunyian. Walaupun mereka sedang membaca buku, mereka akan menggunakan musik untuk menemaninya. Namun karena di pondok pesantren dilarang membawa media elektronik santriwati yang memiliki pola belajar auditorial belajar dengan suara yang keras dan mendengarkan temannya membacakan materi yang akan dipelajari. 3 Hasil Observasi di Pondok Pesantren Ribatul Muta allimin 12 Oktober 2014. 4 Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, op. cit., hlm. 168.

85 3. Kinestetik Kinestetik atau lebih dikenal dengan belajar yang dilakukan dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. 5 Kinestetik adalah pelajar tactile yang lebih mengutamakan tangan dalam belajar baik dengan menyentuh ataupun bergerak. Modalitas kinestetik ini mengakses segala jenis gerak dan emosi diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan, emosional, dan kenyamanan fisik menonjol disini. Dari Sembilan subyek penelitian yang telah diteliti, hanya terdapat satu santriwati yang mempunyai pola belajar secara kinestetik. Dia adalah saudara LR dia mempunyai karakteristik yang lebih mengarah ke pola belajar kinestetik. Akan tetapi dalam kenyataannya saudara LR sering belajar menggunakan metode membaca bukan dengan praktik langsung sehingga hasil yang diperolehpun tidak begitu memuaskan karena mereka belajar belum sesuai dengan pola belajar mereka karena ketika seseorang belajar tentang sesuatu sesuai dengan kondisi dan pola belajarnya, maka dia akan belajar dalam cara yang natural. Karena belajar berlangsung natural, maka menjadi lebih cepat. Sebagaimana menurut Zainal Mustakim bahwa bagi pelajar kinestetik belajar yang efektif adalah dengan melibatkan diri langsung dengan aktivitasnya, jadi mereka cenderung pada eksperimen (gerak). 6 5 Bobbi de Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, (Bandung : kaifa, 1999), hlm. 113. 6 Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran 2, (Pekalongan : STAIN Pekalongan Press, 2009), hlm. 99.

86 Saudara LR menyukai pembelajaran dengan praktek langsung, bahkan terkadang mempraktikkan materi yang diperolehnya ketika di sekolah. Namun, karena keterbatasan waktu, media, sarana dan prasarana, Dia belajar menggunakan metode yang lebih mudah yaitu dengan membaca dan membayangkan apa yang dia baca. Akan tetapi ketika membacapun dia tidak bisa duduk tenang dan terkadang menggerakkan tangannya ataupun melakukan kegiatan lain ketika membaca sambil membayangkan apa yang sedang dia baca. B. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Pola Belajar Santriwati di Pondok Pesantren Ribatul Muta allimin Berdasarkan data-data terkait dengan pola belajar santriwati di pondok pesantren Ribatul Muta allimin Pekalongan terdapat faktor pendukung dan penghambat, yaitu: 1. Analisis Faktor Pendukung Berdasarkan hasil wawancara bahwa faktor pendukung dalam pola belajar santriwati di pondok pesantren Ribatul Muta allimin Pekalongan dapat dianalisis bahwa ada beberapa faktor pendukung yaitu seperti faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu mood (suasana hati) dan faktor eksternal seperti menyukai guru yang mengajar, suka dengan mata pelajaran yang akan di pelajari, adanya motivasi dari teman, ada ulangan, untuk memperoleh nilai yang baik, ingin meraih cita-cita, keinginan untuk membanggakan dan membahagiakan orang tua santriwati.

87 2. Analisis Faktor Penghambat Berdasarkan hasil wawancara bahwa faktor penghambat dalam pola belajar santriwati di pondok pesantren Ribatul Muta allimin Pekalongan dapat dianalisis bahwa ada beberapa faktor penghambat yaitu keadaan pondok pesantren yang ramai sehingga terkadang mengganggu pola belajar santriwati, keadaan fisik yang lelah karena kegiatan seharian yang padat, mengantuk, lapar, sakit, keterbatasan waktu untuk belajar, keterbatasan media yang digunakan untuk belajar, dan adanya masalah pribadi. Adapun solusi agar pola belajar para santriwati menjadi lebih baik lagi, maka para santriwati hendaknya, mengatur waktu, belajar dengan teratur, disiplin, semangat, konsentrasi, istirahat dan tidur.