BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, dengan tujuan untuk

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, dengan tujuan untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Setiap individu memiliki perbedaan yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam macam mulai dari perbedaan fisik, pola pikir, dan cara cara merespon atau mempelajari hal hal baru. Dalam belajar, masing masing individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu tidak ada suatu gaya belajar yang lebih baik atau lebih buruk daripada gaya belajar yang lain, tidak ada individu yang berbakat atau tidak berbakat. Setiap individu itu memiliki bakat dan kemampuan tetapi mewujudkannya dengan cara yang berbeda beda. Prestasi yang baik dapat mencerminkan gaya belajar yang karena dengan mengetahui dan memahami gaya belajar yang tepat akan membantu siswa dalam belajar sehingga pretasi yang dihasilkan akan maksimal. Gaya belajar (Learning Styles) dianggap memiliki peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa yang sering dipaksa belajar dengan cara yang kurang cocok baginya tidak menutup kemungkinan akan menghambat 1

2 2 proses belajarnya terutama dalam berkonsentrasi saat menyerap informasi yang diberikan. Pada akhirnya hal tersebut juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang belum maksimal sebagaimana yang yang diharapkan. Berbagai upaya dilakukan siswa untuk lebih memperhatikan penyebab kesulitan belajar atau kesulitan suatu mata pelajaran, baik yang bersumber dari diri sendiri maupun dari luar, karena hasil belajar seseorang ditentukan oleh faktor yang mempengaruhi. Usaha yang dilakukan adalah ketepatan pemilihan gaya belajar yang sesuai dengan program jurusan. Sekolah Menengah Kejuruan di Salatiga yaitu SMK Muhammadiyah mempunyai berbagai penjurusan yaitu Teknik Permesinan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Kendaraan Ringan dan, Garmen. Pemilihan kejuruan siswa memilih sendiri kejuruan yang diminati sejak awal kelas X. Kelas X mempunyai minat sendiri tentang kejuruan yang mereka inginkan sesuai bakat dan minatnya. Peneliti akan menguji perbedaan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik siswa Jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan, berdasarkan pengamatan observasi yang dilakukan, siswa suka kluyuran dari kelas, lebih santai, cenderung lebih ramai / gaduh, suka bercanda, sedikit yang tertib. Hasil wawancara dengan guru SMK Muhammadiyah siswa di sekolah melakukan berbagai macam gaya siswa dalam belajar antara lain : ada siswa yang suka belajar di tempat tenang atau sepi, ada juga yang sebaliknya dapat belajar dengan suasana keramaian, ada juga yang cepat tanggap mengerjakan soal soal yang diberikan guru di dalam kelas. Ada juga yang suka tiduran sambil belajar

3 3 kalau sedang diskusi, ada yang tidak suka belajar secara berkelompok. Hasil wawancara dengan guru BK diperoleh juga informasi bahwa di sekolah ini belum memiliki data mengenai gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Pengenalan gaya belajar siswa ini diharapkan dapat membantu sekolah dan guru dalam menentukan gaya mengajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa sehingga perlu diinventarisasikan gaya belajar yang dimiliki siswa masing masing terutama siswa Jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan. De Porter dan Hernacki ( Nur Ghufron, 2012) memaparkan gaya belajar ada tiga modalitas belajar sesorang yaitu : gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Walaupun masing masing dari siswa belajar dengan menggunakan modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan siswa cenderung bertumpu pada salah satu diantara ketiganya. Penelitian yang dilakukan Wijayanti, Okta (2013) berdasarkan hasil penelitian tentang Perbedaan antara Gaya Belajar Siswa Laki-Laki dan Perempuan dalam Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara gaya belajar siswa laki-laki dan perempuan dalam belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga. Siswa laki-laki cenderung memiliki gaya belajar visual, sedangkan siswa perempuan cenderung pada gaya belajar auditorial dalam belajar matematika. Pada Penelitian yang dilakukan Mursutami (2013) berdasarkan hasil penelitian Hubungan Antara Gaya Belajar Kinestetik Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga. Hasil

4 4 penelitian ini menunjukkan harga hitung lebih kecil dari harga tabel yakni 0,019 < 0,320, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar kinestetik dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga. Berdasarkan latar belakang di atas, dalam skripsi ini diambil Judul Perbedaan Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik Siswa Antar Jurusan Teknik Permesinan Dan Teknik Kendaraan Ringan Kelas X Di SMK Muhammadiyah Salatiga 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan yang signifikan pada perbedaan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik siswa Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Salatiga. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui signifikan perbedaan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik siswa antar Jurusan Teknik Permesinan dan Teknik Kendaraan Ringan kelas X SMK Muhammadiyah Salatiga.

5 5 1.4 Manfaat Penelitian dan praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu pendidikan, terutama yang berkaitan dengan gaya belajar dan peranannya di dalam proses belajar mengajar terutama bagi siswa dan guru. Hasil penelitian ini dapat dirumuskan apabila hasil penelitian ini ditemukan adanya perbedaan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik model De Porter dan Hernacki maka temuan ini sejalan dengan Wijayanti, Okta (2013). Sebaliknya bila hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan, maka penelitian ini sejalan dengan Mursutami (2013) yang menemukan tidak ada hubungan positif dan signifikan antara gaya belajar kinestetik Praktis Bagi siswa agar adanya perubahan perilaku positif untuk mendukung perlunya siswa lebih memperhatikan strategi belajar yang cocok dan disesuaikan dengan gaya belajarnya untuk lebih mempermudah siswa dalam memahami setiap mata pelajaran yang mereka terima. Diharapkan setelah siswa mengetahui gaya belajarnya maka dalam proses belajar siswa akan lebih nyaman, dan hal tersebut berdampak dengan meningkatnya prestasi belajar.

6 6 Bagi guru agar guru mengetahui gaya belajar siswa (Visual, Auditorial, Kinestetik) dan guru dapat memperhatikan gaya gaya belajar siswa serta menggunakan strategi yang tepat dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Bab I berisi mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II menguraikan tentang landasan teori yang terdiri dari pengertian gaya belajar, gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, cara belajar kinestetik, penjurusan di SMK Muhammadiyah, kajian hasil peneliti yang relevan, dan hipotesis penelitian. Bab III menguraikan tentang metode penelitian yang berisi jenis dan lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji coba instrumen dan teknik analisis data. Bab IV menguraikan tentang hasil penelitian yang berisi mengenai persiapan penelitian, gambaran subjek penelitian dan gambaran hasil penelitian, uji hipotesis, pembahasan. Bab V merupakan penutup yang menguraikan mengenai simpulan dan saran.