MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI. Wirahanteng SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI. Slamet Riyadi SMA Negeri 1 Subah Batang, Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN EMPATI MELAUI LAYANAN INFORMASI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK. Taruyi

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Novi Wahyu Hidayati dan Hassana Nofari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR. Sri Lestari SMK Negeri 2 Karanganyar Jawa Tengah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN TATA TERTIB MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN. Anik Marijani

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Keperluan korespondensi, HP : ,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas.

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK MODELING DALAM PEMILIHAN JURUSAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan PTK ini dilakukan di kelas V SDN 72 Kota Timur Kota Gorontalo.

MENINGKATKAN MINAT MELANJUTKAN STUDI MELALUI BIMBINGAN KARIR DENGAN PENDEKATAN TRAIT AND FACTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB III METODE PENELITIAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. pernapasan hewan melalui metode Bamboo Dancing pada siswa kelas V SDN 019

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

18 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

Transkripsi:

Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 2015 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah Abstrak Disiplin belajar siswa kelas VIII di SMP 3 Kesesi dari hasil pengamatan terdapat 10 siswa yang termasuk kategori rendah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah disiplin belajar siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dan untuk mengetahui hasil layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab. Subyek penelitian berjumlah 10 siswa dengan metode pengumpulan datanya menggunakan angket, dokumentasi dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis Interactive model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa dengan skor rata-rata 4,6. Kata Kunci: Disiplin Belajar; Layanan Bimbingan Kelompok; Teknik Latihan Saya Bertanggungjawab 2015 Dinamika PENDAHULUAN Salah satu kewajiban siswa sekolah adalah hadir setiap hari di sekolah untuk menerima semua materi dan informasi dari bapak/ibu guru di sekolah, yang mana hasil dari pemahaman tersebut akan di uji melalui ulangan harian, ulangan tengah semester atau tes akhir semester. Berdasarkan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak ditemukan siswa yang kurang taat melaksanakan disiplin belajar seperti masuk sekolah terlambat, meninggalkan pelajaran tanpa izin dan tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Kedisiplinan belajar menurut Tulus Hidayat (2004) adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagaimana dalam perubahan penguasaan pola respon atau perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan kesanggupan dan pemahaman. Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih social atau membantu anggota-anggota kelompok mencapai tujuan-tujuan bersama. (Wibowo, 2005). Teknik latihan saya bertanggungjawab merupakan teknik yang dimaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyeksikan perasaannya itu kepada orang lain. Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : dan saya bertanggung jawab atas hal itu (Corey, 2005).

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan disiplin belajar siswa di sekolah sudah pernah dilaksanakan namun belum memperoleh hasil yang maksimal, dimana dari hasil pengamatan diperoleh hasil terdapat 10 siswa kelas VIII SMP 3 Kesesi yang masih tergolong kriteria rendah disiplin belajarnya. Untuk itu, perlu dilakukan suatu penelitian dengan melakukan inovasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab untuk meningkatkan disiplin belajar siswa. Rumusan penelitian ini yaitu Apakah disiplin belajar siswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab? Apakah hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui apakah hasil layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2013 bertempat di SMP 3 Kesesi Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitian yaitu 10 siswa kelas VIII. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yang selanjutnya dilakukan triangulasi teknik dimana untuk menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif model Miles and Huberman dengan langkah-langkahnya meliputi pengumpulan data, reduksi data, menafsirkan data dan menyimpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil observasi pada kondisi awal untuk mengungkap data tentang disiplin belajar siswa kelas VIII memperoleh hasil bahwa ada 10 siswa dari 102 siswa kelas VIII tergolong kriteria rendah disiplin belajarnya. Hasilnya dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Hasil Observasi Disiplin Belajar Siswa pada Kondisi Awal No Aspek Disiplin Belajar Skor (%) Siswa 1. Tidak terlambat masuk sekolah 90% 92 2. Hadir di sekolah 89% 91 3. Menyelesaikan tugas pada 88% 90 waktunya 4. Membawa perlengkapan belajar 90% 92 5. Aktif mengikuti pelajaran 90% 92 Rata-rata Skor (%) 90% 92 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa disiplin belajar pada kondisi awal melalui pengamatan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok belum menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab memperoleh rata-rata skor persentase sebesar 90%, artinya terdapat 92 siswa yang disiplin belajarnya baik, sedangkan 10 siswa masih rendah disiplin belajarnya. 2 Dinamika Vol. 5. No. 3. (2015)

Hasil angket siswa tentang disiplin belajar kelas VIII menunjukkan terdapat 10 siswa dari 102 siswa yang mempunyai disiplin belajar rendah dengan skor rata-rata 2,5. Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Pada siklus I, perencanaan tindakan dilakukan selama 2 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama ini menyusun jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab untuk meningkatkan disiplin belajar siswa yaitu dilaksanakan pada pagi hari jam 10.00 WIB, menentukan tempat pelaksanaan yaitu di ruang BK, peneliti membuat satuan layanan bimbingan kelompok, menyiapkan seluruh bahan yang digunakan seperti halnya buku materi dan sebagainya, dan memberikan pre test berupa angket disiplin belajar siswa. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I, pelaksanaan tindakan berupa: (a) peneliti menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yaitu untuk meningkatkan disiplin belajar siswa dengan berbagi informasi atau pengalaman tentang disiplin belajar, (b) peneliti mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah disiplin belajar yaitu 10 siswa menjadi 1 kelompok, (c) anggota kelompok melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab, (d) meminta peserta mengungkapkan kesan dan pesan, (e) menutup kegiatan. 3. Observerasi Observer melakukan pengamatan terhadap 10 siswa yang mengalami masalah disiplin belajar rendah. 4. Refleksi Dari hasil pengamatan oleh observer pada pelaksanaan siklus I dapat dilihat bahwa siswa sudah menunjukkan peningkatan diantaranya aktif mengikuti kegiatan, senang dan gembira, perhatian dengan perintah dari pemimpin kelompok. Namun masih terdapat 10 siswa yang masih rendah disiplin belajarnya diantaranya kurang aktif dan datang terlambat. Guru BK melakukan perbaikan dan akan melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab, dengan cara anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar. Berdasar pengamatan observer pada siklus I, pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik laatihan saya bertangungjaawab dapat meningkatkan disiplin belajar dari rata-rata 2,4 menjadi 3,4. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Kondisi Awal dan Siklus I) Kategori Kondisi Awal Siklus I Rendah 10 100 6 60 Sedang 0 0 4 Tinggi 0 0 0 0 Jumlah 10 100 10 100 Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa kondisi awal sebelum menggunakan teknik latihan saya bertanggungjawab, terdapat 10 siswa (100%) dengan kategori rendah, 0 siswa (0%) kategori sedang dan tidak ada siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi. Setelah diberi tindakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab pada siklus I menjadi 0 siswa (0%) tinggi, 4 siswa (%) sedang dan 6 siswa (60%) rendah. Dikarenakan belum mencapai MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah 3

rata-rata 4.0 sesuai indicator kinerja maka perlu dilakukan tindakan siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pula dalam grafik sebagai berikut: 60 60 50 30 20 10 0 10 4 6 0 0 0 0100% 0 0 Tinggi Sedang Rendah Kondisi Awal Siklus I Grafik 4.1 Hasil Disiplin Belajar (Kondisi Awal dan Siklus I) Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Pada siklus II, perencanaan tindakan yaitu merencanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama untuk membuat jadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab yaitu pada jam 10.00 WIB, menentukan tempat yaitu dilaksanakan di ruang bimbingan dan konseling, peneliti membuat satuan layanan bimbingan kelompok, dan peneliti menyiapkan seluruh bahan yang akan digunakan dalam kegiatan berupa buku materi dan alat yang lain. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II, pelaksanaan tindakan merupakan pertemuan II yaitu menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab, dengan cara anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar, anggota mulai melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab yang sudah dimodifikasi, meminta kesan dan pesan,dan peneliti menutup kegiatan. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap 10 siswa yang mengalami disiplin belajar rendah setelah dimodifikasi pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab. 4. Refleksi Dari hasil pengamatan oleh observer pada pelaksanaan siklus II menunjukkan siswa semakin aktif mengikuti kegiatan, senang dan gembira, antusias, siap, perhatian dengan perintah dari pemimpin kelompok. Guru BK mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan dengan cara anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar. Berdasar pengamatan observer pada siklus II, pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat 4 Dinamika Vol. 5. No. 3. (2015)

meningkatkan disiplin belajar dari rata-rata 3,4 menjadi 4,6. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Siklus I dan Siklus II) Kategori Siklus I Siklus II Rendah 6 60 0 0 Sedang 4 7 70 Tinggi 0 0 3 30 Jumlah 10 100 10 100 Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 6 siswa (50%) dengan kategori rendah, 4 siswa (%) kategori sedang dan 0 siswa (0%) kategori tinggi. Setelah pelaksanaan siklus II menjadi 3 siswa (30%) tinggi, 7 siswa (70%) sedang dan 0 siswa (0%) rendah. Skor rata-rata hasil pelaksanaan siklus II meningkat dari 3,4 menjadi 4,6. Untuk lebih lanjutnya dapat dilihat pada grafik berikut: 70 60 50 30 20 10 0 70 50 30 4 6 7 3 0 0 0 0 Tinggi Sedang Rendah Siklus I Siklus II Grafik 4.2 Hasil Disiplin Belajar Siswa (Siklus I dan Siklus II) SIMPULAN Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa, dapat dilihat pada hasil pelaksanaan siklus I rata-rata yang diperoleh 3,4 dengan hasil pengamatan terdapat 4 siswa yang sedang dan 6 siswa yang rendah disiplin belajarnya. Pada pelaksanaan siklus II terdapat perbaikan berupa dengan anggota kelompok yang mendapat giliran untuk mengatakan saya bertanggungjawab akan hal itu maka harus dilakukan dengan cara berdiri dan mengepalkan tangan dengan tujuan siswa merasa lebih semangat dalam meningkatkan disiplin belajar. Pada siklus II ini pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan saya bertanggungjawab dapat meningkatkan disiplin belajar siswa, diperoleh hasil rata-rata pengamatan yaitu 4,6 dan terdapat 3 siswa yang termasuk kategori tinggi disiplin belajarnya sedangkan 7 siswa termasuk kategori sedang. MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB Turiyah 5

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Eresco Hidayat, Tulus. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rajawali Wibowo, Eddy Mungin. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: Unnes Press 6 Dinamika Vol. 5. No. 3. (2015)