BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini akan dilakukan di Gang Jalak Gilingan Surakarta dan di daerah Silir. 2. Waktu. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni 2012 sampai dengan bulan April 2013. B. Jenis Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. C. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini yaitu PSK di wilayah Gang Jalak Gilingan dan di wilayah Silir yang berjumlah sekitar 150 orang. Dalam penelitian ini perhitungan besar sampel menggunakan rumus Lemeshow (2002). a. Adapun kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah, sehingga =1,96 b. Adapun kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 80%, maka =0,84
c. (Proporsi PSK dengan pengetahuan baik yang memanfaatkan pelayanan VCT) = 0,62 d. (Proporsi PSK dengan pengetahuan baik yang tidak memanfaatkan pelayanan VCT) = 0,38 N = = 104 Sampel minimal yang dipakai pada penelitian ini berjumlah 104 PSK dan menggunakan tehnik sampel accidentall sampling. Sampel penelitian yang ditemui dari tanggal 3 Februari 2013 sampai dengan 17 Februari 2013 didapatkan 105 PSK. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas 1 : pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT b. Variabel bebas 2 : sikap c. Variabel bebas 3 : stigma d. Variabel terikat : pemanfaatan VCT e. Variabel kovariat : tingkat pendidikan 2. Definisi operasional dan skala pengukuran a. Variabel Bebas 1) Pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT a) Definisi : Hasil dari tahu PSK tentang HIV/AIDS dan VCT yang meliputi pengertian, tahapan perubahan, penularan,
pencegahan dan pemeriksaan VCT yang dihitung berdasarkan skor dan diukur berdasarkan kuesioner. b) Alat Ukur : Kuesioner c) Satuan Data : Unit d) Skala Pengukuran : Interval 2) Sikap a) Definisi : ungkapan perasaan PSK terhadap konseling dan tes HIV/AIDS secara sukarela baik yang mendukung atau tidak mendukung, yang dihitung berdasarkan skor dan diukur berdasarkan kuesioner. b) Alat Ukur : Kuesioner c) Satuan Data : Unit d) Skala Pengukuran : Interval 3) Stigma a) Definisi : cap (label) tertentu yang diberikan kelompok tertentu kepada kelompok atau individu dengan HIV/AIDS, yang dihitung berdasarkan skor dan diukur berdasarkan kuesioner. b) Alat Ukur : Kuesioner c) Satuan Data : Unit d) Skala Pengukuran : Interval
4) Pemanfaatan VCT a) Definisi : Penggunaan pelayanan kesehatan VCT untuk pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS, yang dihitung berdasarkan skor dan diukur berdasarkan kuesioner. b) Alat Ukur : Kuesioner c) Satuan data : Unit d) Skala Pengukuran : Nominal E. Tehnik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen jumlah PSK di Surakarta. Kuesioner akan diberikan kepada PSK oleh peneliti dan asisten peneliti (kelompok kerja pemberdayaan PSK di Gilingan dan Silir) yang telah dilatih sebelumnya. Sebelum dilakukan pengisian kuesioner oleh PSK, maka terlebih dahulu dilakukan informed consent oleh peneliti secara verbal. Responden memiliki hak untuk bersedia maupun menolak berpartisipasi dalam penelitian. F. Tehnik dan Instrumen untuk Mengumpulkan Data Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dengan jenis kuesioner tertutup. Kuesioner ini diberikan kepada 105 responden yang terdapat di Silir dan Gilingan Surakarta untuk mendapatkan data pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT, commit sikap to terhadap user VCT dan stigma serta untuk
mengetahui apakah responden bersedia memanfaatkan pelayanan VCT setelah mendapatkan informasi tentang VCT. Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisikisi. Kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini adalah : Table 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variable penelitian pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT Sikap tentang HIV/AIDS serta VCT Stigma Pemanfaatan VCT Indikator 1. Pengertian HIV/AIDS 2. Tahapan perubahan HIV 3. Penularan HIV/AIDS 4. Pengertian VCT 5. Prinsip pelayanan VCT 6. Model pelayanan VCT 7. Tahapan pelayanan VCT 1. Stigma internal 2. Self stigma No Jumlah Item item 1-2 35 3-4 5-19 20-21 22 23-24 25-35 1-18 18 1,11, 28 13-20, 24-25,28 2-10, 12, 21-23,27 1-2 2 Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT adalah dengan skala Gutman yaitu memberi skor 1 (satu) untuk jawaban benar dan memberi skor 0 (nol) untuk jawaban salah untuk pernyataab positif (favourable), sedangkan untuk pernyataan negatif (unfavourable) memberi skor 1 (satu) untuk jawaban salah dan
memberi skor 0 (nol) untuk jawaban benar. Dari masing-masing skor yang didapatkan dari tiap pernyataan akaan dijumlahkan. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian sikap dan stigma akan diukur dengan skala likert. Ada dua katagori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Skor Pernyataan Sikap Pernyataan Sikap Skor SS Skor S Skor RR Skor TS Skor STS Pernyataan Positif 5 4 3 2 1 Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5 Dari masing-masing skor yang didapatkan dari tiap pernyataan akaan dijumlahkan. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan VCT adalah dengan skala Gutman yaitu memberi skor 1 (satu) untuk jawaban memanfaatankan VCT dan memberi skor 0 (nol) untuk jawaban tidak memanfaatakan VCT. Dari masing-masing skor yang didapatkan dari tiap pernyataan akaan dijumlahkan.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang berisi pernyataan tentang pengetahuan HIV/AIDS serta VCT, sikap tentang HIV/AIDS serta VCT, stigma sosial dan pemanfaatan VCT. Kuesioner ini akan diujicobakan pada 30 orang PSK di wilayah Silir dan Gilingan Surakarta untuk dinilai validitas dan reliabilitasnya serta akan direvisi bila perlu. Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang mempunyai peran penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil penelitian. Oleh karena itu alat ukur yang digunakan harus memenuhi syarat valid dan reliabel. Penelitian ini akan dilakukan dengan pengujian validitas dan reliabilitas untuk menguji kesungguhan jawaban responden. 1. Uji validitas Uji validitas pada penelitian ini mengugunakan uji validitas internal dengan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus : ix i n X r ix 2 2 i 2 n i X 2 n X Keterangan: r ix n X i : indeks korelasi item skor item dengan skor total item : banyaknya responden keseluruhan : jumlah skor tiap-tiap item : jumlah skor total commit item to user
X 2 i 2 : jumlah kuadrat nilai tiap-tiap item : jumlah kuadrat total item Pernyataan dapat dinyatakan valid apabila dalam pengujian validitas diperoleh nilai korelasi tiap-tiap pernyataan di atas 0.30 (Azwar, 2009). Hasil indeks korelasi item skor item dengan skor total item (r ix ) dinyatakan dalam corrected item total correlation dengan bantuan komputer program SPSS 17 for windows. 2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach s dengan rumus: r 11 K. b 1 2 K 1. t 2 Keterangan: r 11 K δ.b 2 δ.t 2 : reliabilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan : jumlah varians butir : varians total Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien Alpha Cronbach dari tiap-tiap instrumen suatu variabel. Skala dapat dinyatakan andal apabila dalam pengujian reliabilitas diperoleh nilai alpha Cronbach di atas 0.60 (Azwar, 2009). Perhitungan uji validitas dan reliabilitas skala dihitung dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 17 for windows.
Kuesioner tentang pengetahuan tentang HIV/AIDS dan VCT terdiri dari 35 item pernyataan dan dari hasil tabel uji validitas pada kolom total menunjukkan ada lima pernyataan tidak valid, yaitu nomor 3, 7, 13, 23 dan 34.. Kemudian sisanya yang valid sejumlah 30 item pernyataan dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach s alpha (0,939), maka hal ini menunjukkan bahwa 30 item pernyataan tersebut reliabel untuk dijadikan instrument penelitian. Kuesioner tentang sikap tentang HIV/AIDS dan VCT terdiri dari 18 item pernyataan dan dari hasil tabel uji validitas pada kolom total menunjukkan ada tiga pernyatan tidak valid, yaitu nomor 5, 6 dan 14. Kemudian sisa item pernyataan tentang sikap yang valid dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach s alpha (0,754), maka hal ini menunjukkan bahwa 15 item pernyataan tersebut reliabel untuk dijadikan instrument penelitian. Kuesioner tentang stigma terdiri dari 28 item pernyataan dan dari hasil tabel uji validitas pada kolom total menunjukkan ada empat pernyatan tidak valid, yaitu nomor 4, 14, 16 dan 23. Kemudian sisa item pernyataan tentang sikap yang valid dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach s alpha (0,940), maka hal ini menunjukkan bahwa 24 item pernyataan tersebut reliabel untuk dijadikan instrument penelitian. H. Teknik Analisis Data Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing yaitu meliputi memeriksa data terlebih dahulu meliputi mengecek kelengkapan identitas subjek penelitian, mengecek kelengkapan data dan mengecek macam isian data. 2. Coding yaitu memberikan kode jawaban dengan angka atau kode lain seperti simbol-simbol tertentu setiap jawaban. 3. Transfering yaitu memindahkan jawaban atau kode jawaban ke dalam media tertentu, misalnya master tabel. 4. Tabulating yaitu mengelompokkan data dalam suatu tabel tertentu menurut sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Analisis univariat Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan variabel penelitian secara deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi. 2. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian. Analisis menggunakan uji statistik regresi poisson dengan metode robust variance. 3. Analisis multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar beberapa variabel penelitian. Analisis menggunakan regresi poisson dengan metode robust variance. Model regresi poisson umumnya digunakan dalam epidemiologi untuk menganalisis studi longitudinal dimana responnya adalah jumlah
episode selama waktu tertentu dan untuk studi cross-sectional (Coutinhol et al, 2008). Regresi poisson ini digunakan sebagai alternatif dalam studi cross sectional untuk memperkirakan PR (Prevalensi Risiko) karena nilai OR (Odds Ratio) yang biasa didapatkan dari analisis regresi logistik sulit untuk diinterpretasikan dalam studi cross sectional (Lee et al, 2009). Regresi poisson dengan robust variance memberikan estimasi yang benar dan merupakan alternatif yang lebih baik dalam studi cross sectional dan nilai PR lebih dapat diinterpretasikan serta menjelaskan hasil biner dari pada OR (Barros et al, 2003). Regresi poisson mempunyai kelemahan yaitu penggunaan regresi tanpa penyesuaian untuk menganalisis studi cross sectional dapat menyebabkan kesalahan dalam memperkirakan convidence interval, yang kemudian menjadi lebih besar daripada yang seharusnya (Coutinhol et al 2008). Rumus dari regresi poisson adalah: Log (π) = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 Keterangan : π : variabel terikat (pemanfaatan VCT) X1 X2 X3 X4 : variabel bebas (pengetahuan) : variabel bebas (sikap) : variabel bebas (stigma) : variabel kovariat (tingkat pendidikan) β 0 : konstanta
β 1, β 2, β 3, β 4 : koefisien regresi Uji kemaknaan menggunakan nilai pseudo R 2. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan Stata SE versi 12.0.