Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden Saya yang bernama Sri Lestari Mei Donna Siregar/ 1102334 adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan Program S1 Keperawatan Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Tentang Hemoptoe Dengan Kecemasan Pasien TB. Paru Di Ruang Rawat Inap RSU Swadana Daerah Tarutung. Dalam melaksanakan penelitian ini saya mohon kesediaan bapak/ ibu agar kiranya mengisi kuisioner atau daftar pertanyaan yang telah saya persiapkan dengan sejujur-jujurnya atau apa adanya sesuai apa yang bapak/ibu rasakan dan saya menjamin kerahasiaan pendapat bapak/ibu. Sekaitan dengan itu saya mohon agar tidak mencantumkan nama. Informasi yang bapak/ibu berikan akan dipergunakan sebagai wahana untuk mengembangkan mutu pelayanan keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk kepentingan lain. Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk menandatangani persetujuan yang telah saya sediakan. Partisipasi bapak/ibu dalam mengisi kuesioner ini sangat saya hargai dan sebelumnya saya ucapkan terima kasih. Responden Tarutung, Januari 2013 Mahasiswa, ( No. Responden ) (SRI LESTARI MEI DONNA SIREGAR)
Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HEMOPTOE DENGAN KECEMASAN PASIEN TB. PARU DI RUANG RAWAT INAP RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013 No. Responden : I. DATA Demografi 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan Petunjuk pengisian : - Pada Kuesioner pengetahuan tentang Hemoptoe berilah tanda checklis ( ) pada kolom sesuai dengan keadaan yang Bapak/Ibu alamai saat ini. - Pada Kuesioner tingkat kecemasan jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda cheklist ( ) pada kotak disamping depan jawaban yang telah disediakan - Apabila Bapak/Ibu mengganti jawaban buatlah tanda II. Kuesioner Pengetahuan Tentang Hemoptoe No. Pertanyaan Benar Salah 1. TB. Paru adalah salah satu penyebab terjadinya batuk darah 2. Batuk darah terjadi karena proses TB. Paru yang lama 3. Darah yang keluar dapat berhenti bila makan obat yang teratur 4. Menahan Batuk dapat mengakibatkan penyumbatan jalan nafas. 5. Batuk darah didahului batuk keras dan rasa panas di tenggorokan 6. Batuk dengan secara perlahan dapat mencegah komplikasi dari batuk darah pada TB. Paru 7. Penderita batuk darah pada TB. Paru sudah banyak yang sembuh 8. Merokok dapat memperburuk batuk darah pada TB. Paru
9. Kontrol yang tidak teratur dapat mengakibatkan pengobatan tidak tuntas 10. Faktor ekonomi mempengaruhi pengobatan batuk darah pada TB. Paru 11. Merah segar adalah warna dari darah yang dibatukkan 12. Batuk yang terlalu keras dapat merangsang perdarahan yang lebih banyak 13. Batuk darah yang ditahan dapat menyebabkan penyumbatan jalan napas 14. Minum obat secara teratur akan mempercepat penyembuhan batuk darah pada TB. Paru 15. Makanan tinggi kalori tinggi protein sangat dianjurkan untuk pasien batuk darah pada TB. Paru III. Kuesioner Tingkat Kecemasan Apakah saat Bapak/Ibu batuk darah mengalami gejala-gejala berikut? 1. Perasaan cemas, ditandai dengan : Cemas (was-was, khawatir) Firasat buruk Takut akan pikiran sendiri Mudah tersinggung SKOR E 2. Ketegangan ditandai oleh : Merasa tegang Lesu Tidak dapat istirahat tenang Mudah terkejut Mudah menangis Gemetar Gelisah 3. Ketakutan ditandai oleh : Ketakutan pada gelap Ketakutan ditinggal sendiri
Ketakutan pada orang asing Ketakutan pada binatang besar Ketakutan pada keramaian lalu lintas Ketakutan pada kerumunan orang banyak 4. Gangguan tidur ditandai oleh : Sukar masuk tidur Terbangun malam hari Tidak tidur nyenyak Bangun dengan lesu Mimpi-mimpi Mimpi buruk Mimpi yang menakutkan 5. Gangguan kecerdasan ditandai oleh : Daya ingat buruk Sukar konsentrasi Daya ingat menurun 6. Perasaan depresi ditandai oleh : Kehilangan minat Sedih Bangun dini hari Kurangnya kesenangan pada hobi Perasaan berubah sepanjang hari 7. Gejala somatik ditandai oleh : Nyeri pada otot Kaku Kedutan otot Gigi gemeretak Suara tidak stabil 8. Gejala sensorik ditandai oleh : Tinitus (telinga berdenging) Penglihatan kabur Muka merah dan pucat Merasa lemah Perasaan ditusuk-tusuk
9. Gejala kardiovaskuler ditandai oleh : Takikardia (denyut jantung cepat) Berdebar-debar Nyeri dada Denyut nadi mengeras Rasa lemas seperti mau pingsan Detak jantung hilang sekejap 10. Gejala pernafasan ditandai oleh : Rasa tertekan atau sempit di dada Perasaan tercekik Merasa nafas pendek / sesak Sering menarik nafas panjang 11. Gejala gastrointestinal (pencernaan) ditandai oleh : Sulit menelan Mual Perut melilit Gangguan pencernaan Nyeri lambung sebelum atau sesudah makan Rasa panas di perut Perut terasa kembung atau penuh Muntah Defekasi lembek Berat badan menurun Konstipasi (sukar buang air besar) 12. Gejala Urogenital (perkemihan dan kelamin) ditandai oleh : Sering kencing Tidak dapat menahan kencing Ejakulasi dini Ereksi melemah Ereksi hilang Impoten 13. Gejala otonom ditandai oleh : Mulut kering Muka kering Mudah berkeringat
Pusing / sakit kepala Kepala terasa berat Bulu-bulu berdiri 14. Perilaku sewaktu wawancara, ditandai oleh : Gelisah (memainkan tangan/jari-jari, meremas-remas tangan, menariknarik rambut, menggigit gigit bibir) Tidak tenang (bergerak terus, tidak dapat duduk tenang) Jari gemetar Mengerutkan dahi atau kening Muka tegang Tonus otot meningkat Nafas pendek dan cepat Muka merah Teknik Pengisian Skore : - Skor 0 : tidak ada gejala sama sekali - Skor 1 : 1 dari gejala yang ada - Skor 2 : 2 sampai dengan separuh dari gejala yang ada - Skor 3 : lebih dari separuh gejala yang ada - Skor 4 : semua gejala ada Penilaian hasil yaitu dengan menjumlahkan nilai skor seluruh item. Penilaian hasil yaitu dengan menjumlahkan nilai skor item 1 sampai dengan 14 dengan ketentuan sebagai berikut : - Skor 14 sampai dengan 20 = kecemasan ringan - Skor 21 sampai dengan 27 = kecemasan sedang - Skor 28 sampai dengan 41 = kecemasan berat - Skor 42 sampai dengan 56 = kecemasan berat sekali (panik) (Hawari, 2001).
Lampiran 6 Frequencies umur responden jenis kelamin responden Statistics pendidikan responden tingkat pengetahuan responden tingkat kecemasan responden N Valid 31 31 31 31 31 Missing 0 0 0 0 0 Frequency umur responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 18-30 tahun 6 19,4 19.4 19.4 31-40 tahun 11 35,5 35.5 54.8 41-50 tahun 4 12,9 12.9 67.7 > 50 tahun 10 32,3 32.3 100.0 Total 31 100.0 100.0 Missing System 0 0 Total 31 100.0 jenis kelamin responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki - laki 20 64,5 64.5 64.5 perempuan 11 35,5 35.5 100.0 Total 31 100,0 100.0 Missing System 0 0 Total 31 100.0 pendidikan responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD 5 16,1 16.1 16.1 SMP 12 38,7 38.7 54.8 SMA 12 38,7 38.7 93.5
D-3 2 6,5 6.5 100.0 Total 31 100,0 100.0 Missing System 0 0 Total 31 100.0 tingkat kecemasan responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ringan 2 6,5 6.5 6.5 sedang 3 9,7 9.7 16.1 berat 26 83,9 83.9 100.0 Total 31 100,0 100.0 Missing System 0 0 Total 31 100.0 tingkat pengetahuan responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid kurang 26 83,9 83.9 83.9 cukup 3 9,7 9.7 93.5 baik 2 6,5 6.5 100.0 Total 31 100,0 100.0 Missing System 0 0 Total 31 100.0 Croostabs Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent tingkat pengetahuan responden * tingkat kecemasan responden 31 100% 0 0% 31 100.0% tingkat pengetahuan responden * tingkat kecemasan responden Crosstabulation Count
tingkat pengetahuan responden tingkat kecemasan responden ringan sedang berat Total kurang 0 0 26 26 cukup 0 3 0 3 baik 2 0 0 2 Total 2 3 26 31 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 62.000 a 4.000 Likelihood Ratio 34.122 4.000 Linear-by-Linear Association 30.000 1.000 N of Valid Cases 31 a. 8 cells (88,9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,13.