METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1 Peta lokasi penelitian. Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE KAJIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

OLEH : TOMI DWICAHYO NRP :

Gambar 3 Penetapan Responden menggunakan snowball sampling technique.

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

IV. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Populasi dan Contoh

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Populasi dan Contoh

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

METODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah yang menjadi fokus

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

Uraian secara lengkap setiap aspek dan kriteria yang menjadi bahan. pertimbangan dalam penentuan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur

3 METODOLOGI PENELITIAN

4 BAHAN DAN METODE 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Bahan dan Alat 4.3 Definisi Operasional

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan adanya pemahaman terhadap perubahan struktur agraria, faktor-faktor

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 134

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

Penyebaran Kuisioner

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

Transkripsi:

22 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 200 - Juni 200 di DAS Cisadane Hulu, di lima Kecamatan yaitu Kecamatan Tamansari, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Tenjolaya, Kecamatan Leuwisadeng, dan Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Lokasi dipilih atas dasar pertimbangan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan areal percontohan bagi kegiatan RHL yang telah dilaksanakan. Pertimbangan lainnya adalah lokasi ini merupakan prioritas utama dalam penanganan banjir (BPDAS Citarum Ciliwung, 2007). Lokasi penelitian (Tabel 2) dan peta lokasi (Lampiran ). Tabel 2 Lokasi Penelitian di DAS Cisadane Hulu No. Nama Desa Nama Kecamatan. Desa Sukaluyu Kecamatan Tamansari 2. Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang 3. Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya 4. Desa Leuwisadeng Kecamatan Leuwisadeng 5. Desa Sibanteng Kecamatan Leuwisadeng 6. Desa Sadeng Kecamatan Leuwisadeng 7. Desa Gunung Picung Kecamatan Pamijahan 8. Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan 9. Desa Ciasiman Kecamatan Pamijahan Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan metode survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi melalui teknik wawancara terbuka, kuesioner, dan diskusi pakar. Analisis data dari penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman Rank dan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data secara langsung dari responden dengan teknik wawancara atau mengisi kuesioner serta pengamatan langsung di lapangan. Pengumpulan data sekunder dari data yang terkait dengan kajian penelitian yang telah dilaksanakan melalui penelusuran berbagai pustaka yang ada, dan dari berbagai instansi yang terkait seperti: BPDAS Citarum Ciliwung Bogor, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bogor,

23 Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang menyatakan dalam bentuk kalimat, atau menunjukkan perbedaan dari tinggi, rendah, sedang. Data berjenjang ini ditransformasikan ke dalam data kuantitatif dengan memberikan simbol angka secara berjenjang. Data kuantitatif adalah data yang menyatakan dalam bentuk angka, baik yang berasal dari transformasi data kualitatif maupun data dari asalnya yang bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan data : ). teknik observasi langsung yaitu melalui pengamatan dan pencatatan langsung yang terjadi di tempat penelitian; 2). teknik komunikasi langsung adalah melakukan kontak langsung secara lisan dengan responden (melakukan wawancara); 3). teknik komunikasi tak langsung adalah menyampaikan pertanyan tertulis berupa kuesioner kepada responden untuk dijawab secara tertulis dan 4). teknik dokumenter adalah menghimpun data-data dari buku-buku/literatur, media, arsip-arsip, peraturan dan Undang-Undang yang berkaitan dengan permasalahan. Pengamatan Variabel Pengamatan variabel-variabel penelitian adalah :. Tingkat partisipasi masyarakat dalam keterlibatan program RHL mulai dari tahapan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi. Partisipasi Masyarakat (Y) a. Tahapan Perencanaan (Y) Indikator tingkat partisipasi masyarakat pada tahapan perencanaan adalah identifikasi masalah, penentuan lokasi, penentuan jenis tanaman, cara pelaksanaan, cara bangunan sipil dan penentuan biaya, yang dikatagorikan : o Rendah ( nilai, < 0) o Sedang ( nilai, 0 5) o Tinggi ( nilai, > 5) b. Tahapan Pelaksanaan (Y2) Indikator tingkat partisipasi masyarakat pada tahapan pelaksanaan meliputi kegiatan keterlibatan responden dalam penyiapan lahan, pemeriksaan bibit tanaman, penanaman, penyiangan, pemeliharaan tanaman, pembuatan bangunan

24 sipil teknis, penyiapan sarana rehabilitasi dan penyediaan dana yang dikatagorikan ke dalam : o Rendah ( nilai, < 0) o Sedang ( nilai, 0 5) o Tinggi ( nilai, > 5) c. Tahapan Evaluasi (Y3) Indikator tingkat partisipasi masyarakat pada tahapan evaluasi yaitu kegiatan pemantauan dan penilaian keberhasilan kegiatan, membantu memberikan informasi kepada tim evaluasi dan tim pendamping yang dikatagorikan : o Rendah ( nilai, < 0) o Sedang ( nilai, 0 5) o Tinggi ( nilai, > 5) 2. Faktor internal yang terdiri dari : umur, tingkat pendidikan, luas lahan, tingkat pendapatan, pekerjaan sampingan, dan persepsi. Faktor Internal (X) a. Umur ( X.), umur responden dibagi ke dalam tiga kelompok yang dikatagorikan : o Rendah ( umur < 5 tahun) o Sedang ( umur 5-65 tahun) o Tinggi ( umur > 65 tahun) b. Tingkat Pendidikan ( X.2), adalah pendidikan formal terakhir. Dikelompokkan tidak sekolah dan tidak tamat SD, Tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, tamat Akademi dan tamat Perguruan Tinggi yang dikatagorikan ke dalam : o Rendah ( nilai, ) o Sedang ( nilai, 2) o Tinggi ( nilai, 3) c. Luas Lahan ( X.3), adalah mengukur luas lahan yang dimiliki atau digarap oleh responden, yang dinyatakan dalam ha dan dikatagorikan ke dalam : o Rendah ( luas < 0,3 ha) o Sedang ( luas 0,3,0 ha) o Tinggi ( luas >,0 ha)

25 d. Tingkat Pendapatan ( X.4), adalah jumlah seluruh penghasilan rata-rata per bulan responden yang dinyatakan dalam rupiah dan dikatagorikan ke dalam : o Rendah ( pendapatan < Rp 500.000,-) o Sedang ( pendapatan Rp 500.000,- - Rp.000.000,-) o Tinggi ( pendapatan > Rp.000.000,-) e. Pekerjaan sampingan ( X.5), adalah pekerjaan lain atau pekerjaan tambahan yang dilakukan responden di luar pekerjaan utamanya dalam satu tahun terakhir yang dikatagorikan ke dalam: o Rendah ( nilai, ) o Sedang ( nilai, 2) o Tinggi ( nilai, 3) f. Persepsi ( X.6), adalah pandangan dan penilaian responden terhadap program kegiatan RHL dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dikatagorikan ke dalam : o Sedang ( nilai, 3-4) o Tinggi ( nilai, > 4) 3. Faktor eksternal yang terdiri dari : intensitas sosialisasi program (penyuluhan), peran pendamping, ketersediaan sarana dan prasarana rehabilitasi, dan peran kelembagaan sosial. Faktor Eksternal (X2) a. Intensitas sosialisasi program (penyuluhan) ( X2.), adalah jumlah kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh pelaksana kegiatan RHL untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan responden baik dalam perencanaaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang dikatagorikan ke dalam : o Sedang ( nilai, 3-5) o Tinggi ( nilai, > 5) b. Peran pendamping ( X2.2), adalah peranan petugas pendamping menyangkut frekuensi kunjungan, tingkat keterlibatan dalam kegiatan dan pembinaan yang dikatagorikan ke dalam :

26 o Sedang ( nilai, 3-5) o Tinggi ( nilai, > 5) c. Ketersediaan sarana ( X2.3), adalah sarana seperti peralatan kerja, bibit tanaman, pupuk dan dana yang dikatagorikan ke dalam : o Sedang ( nilai, 3-5) o Tinggi ( nilai, > 5) d. Peran kelembagaan sosial ( X2.4), adalah peran lembaga sosial dalam mendorong partisipasi masyarakat, ini akan dapat tercermin dalam dukungannya kepada masyarakat yang dikatagorikan ke dalam : o Sedang ( nilai, 3-5) o Tinggi ( nilai, > 5) Pengumpulan Data Penetapan responden dilakukan dengan teknik purpose sampling, di mana responden ditentukan oleh peneliti dengan ketentuan mewakili lokasi kegiatan RHL. Responden diambil sebanyak 90 orang dari lima kecamatan dan mereka adalah orangorang yang terkait dalam program RHL di DAS Cisadane Hulu, yang berinteraksi langsung dengan kegiatan tersebut. Untuk menentukan alternatif prioritas kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat, mengambil sampel yang dianggap ahli atau dapat memberikan masukan kepada pengambil kebijakan. Jumlah sampel sebanyak 2 responden, terdiri dari 5 orang petani, 2 orang dari BPDAS Citarum Ciliwung, orang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bogor, orang Penyuluh Lapangan Gerhan, orang Polhut dan 2 orang Pengendali Ekosistem Hutan (PEH). Tahapan Penelitian Penelitian dibagi ke dalam tahapan kegiatan, yaitu mempersiapkan penelitian dan studi pustaka, mengumpulkan data lapangan, mengolah data dan analisis data dan membahas hasil penelitian. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: ). mengidentifikasi masalah tentang tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan RHL di DAS Cisadane Hulu; 2). melakukan studi pustaka yang berkaitan langsung dengan permasalahan; 3). mengumpulkan data sekunder dan data primer ; 4). mengolah dan

menganalisis data primer dengan uji Korelasi Spearman Rank dan metode AHP dan 5). membahas hasil penelitian (berupa kondisi aktual dari partisipasi masyarakat dalam kegiatan RHL di DAS Cisadane Hulu). Analisis Data Mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum dianalisis, kemudian menghitung total skor dari tiap-tiap variabel dari data yang bersifat kuantitatif dan mengelompokkan data sesuai dengan variabel masing-masing. Untuk data kualitatif melalui tiga tahap yaitu: tahap interpretasi dan penjelasan hasil catatan lapangan serta kategori data; tahap mendeskripsikan kategori-kategori data; dan tahap terakhir adalah mengelompokkan data. Analisis data penelitian menjawab dari tujuan penelitian. Sehingga metode analisis untuk menjawab dari tujuan penelitian adalah :. Mengidentifikasi tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan RHL. Analisis ini menghitung jumlah dan prosentase dari data-data yang terkumpul, melalui cara tabulasi frekuensi yang nantinya menyajikannya dalam bentuk distribusi frekuensi. 2. Mengkaji hubungan di antara faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan RHL, menjelaskan secara deskriptifkualitatif menggunakan analisis statistik non parametrik yaitu uji korelasi Spearman Rank, dengan rumus: ρ = - n 6Σbi² i= n(n²-) dimana : ρ = koefisien korelasi Spearman Rank bi = selisih peringkat X dan Y n = banyaknya sampel Untuk memudahkan dan mendapatkan ketepatan dalam pengolahan data dengan menggunakan komputer program Statistical Program for Social Sience (SPSS) versi 5; 3. Menentukan alternatif prioritas kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode ini menggunakan bentuk hirarki sesuai dengan tujuan, aktor, faktor pendukung dan alternatif kebijakan. Hirarki disusun untuk memahami masalah yang akan diuraikan ke dalam elemen-elemen yang bersangkutan, kemudian menyusunnya secara hirarki dan 27

28 dibantu dengan komputer program Expert Choice 2000. Langkah-langkah dalam penyusunan metode AHP adalah sebagai berikut (Saaty dan Vargas, 994) : a. Menyusun Hirarki, persoalan yang akan diselesaikan diuraikan menjadi unsurunsur yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi status hirarki. Langkah awal dalam menyusun hirarki adalah menentukan tujuan utama, yaitu strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan RHL di DAS Cisadane Hulu yang ditempatkan pada tingkat puncak (fokus). Kemudian di tingkat ke dua adalah faktor pendukung dari tujuan utama yaitu pemerintah dan masyarakat. Pada tingkat ke tiga menyusun kriteria-kriteria esensial yang berkaitan dengan tingkat partisipasi masyarakat. Pada tingkat ke empat menyusun alternatif prioritas kebijakan yang akan dipilih untuk menentukan strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan RHL di DAS Cisadane Hulu. b. Menilai kriteria dan alternatif, melalui pembandingan berpasangan. Untuk membuat pembandingan berpasangan membuat sebuah matriks, membandingkan pasangan-pasangan elemen dengan kriteria di tingkat lebih tinggi dengan memasukkan nilai-nilai kebalikannya serta memasukkan bilangan sepanjang diagonal utama matrik (Tabel 3). Tabel 3 Skala pembanding berpasangan untuk menilai kriteria dan alternatif Nilai Keterangan Ke dua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu lebih penting dibanding yang lainnya 5 Elemen yang satu sangat penting dibanding elemen yang lainnya 7 Satu elemen sangat jelas lebih penting dari elemen yang lainnya 9 Satu elemen mutlak lebih penting dibanding elemen yang lainnya 2,4,6,8 Apabila terjadi ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan Sumber: Saaty dan Vargas (994) c. Menentukan prioritas, untuk setiap kriteria dan alternatif perlu melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Mengolah nilai-nilai perbandingan relatif untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif (Tabel 4).

Tabel 4 Matriks pembandingan berpasang (pairwise comparison) untuk menentukan prioritas C A A2 A3. Aj A A2 A3.. Aj Sumber: Saaty dan Vargas (994) d. Memeriksa konsistensi, melakukan dengan cara mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas kriteria bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Melakukan pengukuran dalam dua tahap, dimana tahap pertama adalah mengukur konsistensi setiap matrik perbandingan dan tahap keduanya mengukur konsistensi keseluruhan hirarki. Rasio konsistensi hirarki harus dibawah 0%. 29