METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
|
|
- Sri Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu X 1 merupakan faktor internal meliputi umur, tingkat pendidikan, besarnya jumlah keluarga, pengalaman berusahatani, motivasi berusahatani, aspirasi, sifat kekosmopolitan, pengambilan keputusan dan alokasi waktu (peran domestik dan peran produktif). Peubah bebas X 2 adalah faktor eksternal meliputi: budaya/sistem nilai, ketersediaan tenaga kerja, penyuluhan, iklim usaha, sistem/peluang pasar dan peran/dorongan suami (kepala keluarga). Peubah tidak bebas (dependen) Y adalah partisipasi wanita tani dalam usahatani kakao (Teobroma cacao L). Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan mulai Januari 2009 sampai dengan Mei Lokasi penelitian bertempat di tiga desa (Berdikari, Bahagia dan Bunga) Kecamatan Palolo Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Palolo merupakan salah satu sentral produksi kakao di Sulawesi Tengah dan memiliki karakteristik wilayah yang berbeda dengan daerah lain yang ada di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah wanita tani yang terlibat (petani penggarap) dalam usahatani kakao di Kecamatan Palolo Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan sengaja (purposive sampling) pada wanita tani di wilayah penelitian. Teknik pengambilan sampel dengan sampel acak sederhana (simple random sampling) masing-masing 15 orang (responden) per desa, sehingga total responden sebanyak 45 orang. Data dan Instrumentasi Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner yakni daftar
2 42 pertanyaan yang disusun sesuai indikator pengukuran dan tujuan penelitian, pengamatan langsung ke lokasi/lahan kakao dan terhadap aktivitas wanita tani di dalam berusahatani kakao. Data sekunder diperoleh dari Dinas atau instansi terkait, seperti Balai Penyuluhan Pertanian, Kantor Desa, Kantor Kecamatan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian serta sumber lainnya dengan maksud untuk menunjang informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan mencakup data yang berhubungan dengan keadaan geografis dan demografis wilayah (Kecamatan Palolo). Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan antar peubah penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasaran jika data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah data yang tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh karena itu, data yang dipakai untuk menguji hipotesis harus valid dan reliabel. Validitas data menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 1995). Beberapa cara yang dianjurkan untuk mengukur validitas, yaitu (1) validitas konstruk; peneliti menyusun tolok ukur operasional dari kerangka suatu konsep, (2) validitas isi; suatu alat pengukur yang dapat mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep, (3) validitas eksternal; alat ukur baru yang akan digunakan dimana telah dihubungkan dengan alat ukur lama yang valid. Pengujian validitas instrumen pengukuran dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruk. Validitas konstruk dilakukan dengan menyusun tolok ukur operasional dari kerangka suatu konsep dengan cara pemahaman atau logika berpikir didasarkan pada pengetahuan ilmiah. Kuisioner disesuaikan dengan konsep dan teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dan melakukan konsultasi secara intensif dengan berbagai pihak yang dianggap menguasai materi dalam daftar kuisioner tersebut. Realibilitas atau keterandalan adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan
3 43 Effendi, 1995). Realibilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Uji realibilitas/keterandalan dilakukan terhadap 5 (lima) orang responden. Koefisien realibilitas dihitung dengan menggunakan uji Cronbach s alpha, seperti yang dikemukakan oleh Purwanto (2007) dengan rumus, yaitu: k Σ σ 2 r H = 1 - b (k - 1) σ 2 1 Keterangan : r H = reliabilitas keseluruhan item atau koefisien reliabilitas k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 σ = jumlah varians butir b = varians total Σ σ 2 1 Penghitungan nilai koefisien realibilitas dengan memanfaatkan perangkat lunak program SPSS (Statistical Package for the social Sciences). Hasil uji realibilitas terhadap uji coba kuisioner menunjukkan bahwa nilai koefisien realibilitas (α) instrumen uji coba sebesar 0,943. Nilai ini menandakan bahwa instrumen tersebut memiliki keterandalan yang cukup tinggi. Analisis Data Data yang diperoleh ditabulasi terlebih dahulu, kemudian dianalisis. Analisis data untuk mengetahui hubungan antar peubah dan untuk menjawab tujuan penelitian serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan menggunakan uji korelasi Product Moment Perasons dengan rumus : r xy = Σ xy (Σ x 2 ) (Σ y 2 ) Keterangan : r xy = Korelasi antara variabel x dan y x = (X 1 X) y = (Y 1 Y)
4 44 Definisi Operasional Partisipasi Wanita Tani dalam Usahatani Kakao Partisipasi usahatani adalah keikutsertaaan secara aktif dan sukarela dalam berbagai aspek kegiatan usahatani. Partisipasi wanita yang diamati dan dinilai adalah partisipasi wanita tani dalam melaksanakan kegiatan usahatani kakao yaitu keterlibatan wanita tani dalam pelaksanaan usahatani kakao. Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan usahatani kakao meliputi: 1) pembersihan/ pembebasan lahan, 2) penanaman pohon pelindung, 3) pembibitan, 4) penanaman, 5) sanitasi lahan, 6) pemupukan, 7) pemangkasan, 8) pengendalian hama dan penyakit, 9) panen, pascapanen (belah dan jemur) dan fermentasi, 10 penyortiran dan pengepakan, 11) pemasaran, 12) kewirausahaan, dan 13) Pencatatan/ pengaturan keuangan (book keeping). 1. Pembersihan/pembebasan lahan adalah upaya membersihkan lahan dari tanaman yang tidak diperlukan dalam suatu lahan yang diperkirakan akan mengganggu tanaman kakao. 2. Penanaman pohon pelindung adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan melindungi tanaman kakao dari sinar matahari secara langsung. 3. Pembibitan adalah upaya memperbanyak bahan tanaman kakao. 4. Penanaman tanaman kakao 5. Sanitasi lahan merupakan upaya-upaya membersihkan dan melindungi lahan pertanaman kakao dari serangan hama dan penyakit tanaman. 6. Pemupukan adalah upaya meningkatkan produktivitas tanaman dengan mempertahankan dan menambah kandungan bahan-bahan organik tanah untuk meningkatkan/menyeimbangkan dan menjaga nutrien tetap ada bagi pertumbuhan tanaman. 7. Pemangkasan adalah pengurangan bagian-bagian tanaman (daun, cabang dan ranting) yang tidak produktif dengan tujuan meningkatkan produktivitas kakao dan sekaligus menghindari serangan hama penyakit. 8. Pengendalian Hama dan Penyakit adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga/melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.
5 45 9. Panen adalah pemetikan/pengambilan langsung hasil/buah tanaman kakao yang telah masak. Pascapanen adalah upaya penanganan setelah panen dengan tujuan untuk menjaga kualitas hasil tanaman agar tetap baik. 10. Penyortiran dan pengepakan. Penyortiran adalah upaya penggolongan biji kakao berdasarkan kualitas atau mutu biji dan pemisahan biji kakao dari kotoran yang tercampur. Pengepakan adalah upaya memasukkan biji kakao yang siap dijual ke dalam kemasan. 11. Pemasaran, adalah penjualan hasil tanaman (biji kakao). 12. Kewirausahaan adalah kemampuan wanita tani dalam menangani usahatani kakao ke arah agribisnis. 13. Pencatatan/Pengaturan Keuangan (Book keeping) adalah kemampuan wanita tani dalam mengatur tata buku pengeluaran keuangan rumah tangga. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Wanita Tani dalam Usahatani Kakao Faktor Internal 1. Umur adalah usia wanita tani yang dihitung sejak responden dilahirkan sampai dengan saat wawancara dilakukan. Satuan umur dinyatakan dalam tahun, dan dikategorikan dalam muda, sedang dan tua. 2. Pendidikan adalah lamanya responden duduk di bangku pendidikan formal dan non formal. Satuan pendidikan dinyatakan dalam tahun. Pengukuran dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. 3. Besarnya jumlah keluarga adalah banyaknya anggota keluarga tetap dalam rumah tangga yang menjadi tanggungan keluarga. Pengukuran dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. 4. Pengalaman berusahatani adalah lamanya wanita tani melakukan kegiatan usahatani kakao. Satuan pengalaman dinyatakan dalam tahun, dan dibagi dalam tiga kategori: rendah, sedang dan tinggi. 5. Motivasi berusahatani adalah kekuatan-kekuatan atau dorongan dari dalam dan dari luar diri responden, yaitu dorongan untuk melakukan suatu aktivitas berkaitan dengan usahatani kakao. Motivasi wanita tani diukur berdasarkan jumlah skor dari alat pengukur, yaitu a) untuk meningkatkan pendapatan/
6 46 kesejahteraan keluarga, b) untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, c) untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, d) karena ajakan anggota keluarga, e) karena ajakan orang lain (teman, tetangga), f) karena ajakan PPL, g) agar dapat menjalin pergaulan sesama petani, h) dapat dihargai sebagai isteri petani yang berhasil, i) karena harga jual kakao tinggi, (j) ingin memanfaatkan waktu luang, dan k) ingin memperoleh uang sendiri. 6. Aspirasi yaitu tingkat perwujudan ataupun pencapaian sesuatu di masa yang akan datang yang menentukan dan mempolakan usaha-usaha wanita tani untuk mencapai hal-hal tersebut. Aspirasi wanita tani diukur dengan jumlah skor dari alat pengukur, yaitu a) agar memperoleh nilai jual yang tinggi, b) agar dapat meningkatkan produksi hasil tanaman, c) agar dapat menghemat biaya tenaga kerja, dan d) agar dapat mengembangkan usahatani kakao. Sub indikator terdiri atas satu pernyataan, masing-masing pernyataan diberi alternatif jawaban dengan skor satu sampai tiga. Pengukuran dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi. 7. Sifat Kekosmopolitan adalah keterbukaan wanita tani terhadap inovasi usahatani kakao melalui pola hubungan wanita tani dari berbagai sumber informasi. Pengukuran dilakukan dengan mengetahui jumlah skor. Alat pengukurnya yaitu: a) frekuensi bepergian ke luar (daerah luar), b) frekuensi menghadiri pertemuan/kegiatan pelatihan/penyuluhan/kursus, c) frekuensi mengadakan kontak dengan instansi/lembaga/perusahaan swasta terkait, d) frekuensi tukar menukar informasi dengan sesama petani dan e) frekuensi mendengar atau mencari informasi (media cetak dan elektronik). Jawaban dengan skor 1 mengarah kepada sifat kosmopolit rendah, sedang skor 2, dan tinggi skor Pengambilan Keputusan adalah keterlibatan isteri dalam mempengaruhi penentuan akhir tindakan untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan usahatani kakao. Pengukuran dengan 3 kategori: rendah, sedang dan tinggi. 9. Alokasi waktu adalah penggunaan/curahan waktu yang diberikan oleh wanita tani untuk berpartisipasi dalam kegiatan usahatani kakao (peran produktif) dan kegiatan domestik. Pengukuran dengan kategori rendah (tidak pernah) skor 1, sedang (jarang) skor 2, dan tinggi (selalu) skor 3.
7 47 Faktor Eksternal 1. Budaya adalah nilai-nilai/norma yang melekat dalam diri responden yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal. Pengukuran dengan kategori bertentangan (tidak setuju) skor 1, cukup bertentangan (kurang setuju) skor 2, dan tidak bertentangan (setuju) skor Ketersediaan tenaga kerja adalah jumlah orang/tenaga dalam keluarga yang terlibat dalam usahatani kakao. Pengukuran dengan kategori sedikit (tidak setuju) skor 1, sedang (kurang setuju) skor 2, dan banyak (setuju) skor Penyuluhan adalah intensitas kegiatan penyuluhan yang diikuti oleh wanita tani untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar dapat melakukan usahatani kakao dengan baik. Pengukuran dikategorikan rendah, sedang dan tinggi. 4. Iklim Usaha adalah kondisi/suasana yang mempengaruhi seseorang untuk berusahatani kakao meliputi harga atau nilai jual hasil produksi di tingkat pasar dan jumlah permintaan pasar. 5. Sistem/Peluang Pasar adalah potensi pasar kakao yang masih dapat dipenuhi. 6. Peran/dorongan Kepala Keluarga (suami), adalah motivasi atau dorongan yang diberikan oleh suami agar wanita tani (isteri) berpartisipasi dalam usahatani kakao. Pengukuran dengan kategori tidak setuju = skor 1, kurang setuju = skor 2, dan setuju = skor 3.
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
36 KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Pembangunan sebagai upaya terencana untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan penduduk khususnya di negara-negara berkembang senantiasa mencurahkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi
41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
34 III. METODE PENELITIAN Metoda penelitian ini meliputi unsur-unsur: (1) populasi, sampel, dan responden, (2) desain penelitian, (3) data dan instrumentasi, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk
35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
37 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara.
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory (penjelasan) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara variabel-variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan
Lebih terperinciHerman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN USAHATANI CABAI SEBAGAI DAMPAK DARI PEMBELAJARAN FMA (STUDI KASUS DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA PROVINSI SULAWESI TENGAH) Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Uji Validitas Instrumentasi
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Validitas Instrumentasi a. Motivasi (Y 1 ) r (N=10) Variabel Indikator Pertanyaan Koefisien Korelasi Memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan 0.780 valid Keterangan Dikucilkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah semua nelayan yang seluruh atau sebagian besar aktivitasnya melakukan usaha penangkapan ikan demersal di Kecamatan Wangi-Wangi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2014 hingga 30 Maret 2015. Penelitian berlokasi di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan
METODE PENELITIAN Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Pulosari dan Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan yang termasuk dalam wilayah kerja BKPH Pangalengan, KPH Bandung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni 2008 sampai September 2008 dilakukan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
37 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan tujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena hal ini menentukan berhasil atau tidaknya hasil penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Bagi negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, pembangunan pertanian pada abad ke-21 selain bertujuan untuk mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kakao merupakan komoditas unggulan nasional dan daerah, karena merupakan komoditas ekspor non migas yang berfungsi ganda yaitu sebagai sumber devisa negara dan menunjang Pendapatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survei. Menurut Sugiyono (014) metode penelitian kuantitatif dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 015 sampai 8 September 015 yang berlokasi di Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI WANITA TANI DALAM USAHATANI KAKAO
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI WANITA TANI DALAM USAHATANI KAKAO (Kasus di Kecamatan Palolo Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah) CONNY NAOMI MANOPPO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif tahun ajaran 2013, Universitas Katolik Soegijapranata, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam bentuk correlation research yang bertujuan menjelaskan pola hubungan antar peubah melalui pengujian hipotesis. Di dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
36 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai penelitian survey deskriptif korelasional yaitu melihat hubungan antara peubah secara mendalam. Peubah penelitian yang diamati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplanatory digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan atau fenomena sosial yang terjadi secara objektif,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode
46 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode survei adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam
33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN
BAB III. METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Sebagai penuntun dalam alur berfikir dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: BUDAYA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada bab metodologi penelitian ini, didalamnya mencakup cara dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang Hubungan Lingkungan Keluarga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Vale Indonesia Tbk. Memiliki visi, misi dan tujuan yang dapat terwujud, apabila didukung oleh SDM bermutu. PT. Vale Indonesia terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam rangka menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).
33 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo, Kota Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi
27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa
3 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Zozozea, Ondorea Barat, Ndeturea, dan Desa Sanggarhorho Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende Propinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Umur responden merupakan usia responden dari awal kelahiran. sampai pada saat penelitian ini dilakukan.
26 III. METODE PENELITIAN A. dan 1. Umur Umur merupakan usia dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian ini dilakukan. Umur diukur dalam satuan tahun. Umur diklasifikasikan menjadi tiga kelas sesuai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi Populasi penelitian adalah seluruh petani sayuran di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Petani sayuran di Kabupaten Bondowoso
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.
METODE PENELITIAN Disain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey bersifat explanatory, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kejelasan tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELATI
HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELATI (Studi Kasus Pada Kelompok Wanita Tani Melati di Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan
22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Uji Validitas Kuesioner Tujuan dari pengujian validitas adalah untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan telah tepat atau cermat dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas ini menggunakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Pengumpulan data dilakukan pada Bulan Desember 2011 dan Bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Universitas pada Unit Kegiatan Mahasiswa Dayung. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi
Lebih terperinci