METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
|
|
- Widya Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kerlinger (2004) mengemukakan desain penelitian korelasional bukanlah untuk mengetahui hal-hal khusus tertentu melainkan mengetahui hubungan atau relasi antara fenomenafenomena. Metode survei digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta yang faktual, baik tentang sosial, ekonomi dan politik dari kelompok pemangku kepentingan perberasan pada sejumlah sampel yang dipilih. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di kantor pusat Jakarta. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa perumusan dan pusat aktivitas pengambilan keputusan dan kebijakan perberasan terpusat di Jakarta, sekaligus domisili para pemangku kepentingan berdomisili di Jakarta. Penelitian ini dilakukan bulan Mei sampai Desember Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah para pemangku kepentingan perberasan, pernah terlibat dalam perumusan kebijakan perberasan, berperan dalam mempengaruhi kebijakan perberasan dan memiliki fokus perhatian pada pelaksanaan kebijakan perberasan nasional serta memiliki konsentrasi terhadap pelaksanaan kebijakan perberasan minimal satu tahun terakhir di masing-masing lembaga dimaksud. Berdasarkan kriteria tersebut hasil prasurvei diketahui populasi penelitian ini di fokuskan pada unsur pemangku kepentingan perberasan yang utama. Populasi penelitian dimaksud adalah para pemangku kepentingan yang terdiri dari organisasi tani, pemerintah, pengusaha beras dan anggota DPR. Organisasi tani terdiri dari unsur pengurus pusat organisasi tani yang memiliki kewenangan dan punya konsentrasi terhadap kebijakan perberasan. Pengusaha beras diambil dari organisasi pengusaha beras yang berhimpun dalam organisasi pengusaha beras dan memiliki kesesuaian kelayakan yang terdapat
2 30 dalam karakteristik responden serta memenuhi syarat pada ketentuan purposif sampling. Untuk unsur pemerintah populasi amatan penelitian adalah para pengambil kebijakan perberasan yang terdiri dari para dirjen/deputi dan direktur (setara eselon I dan II). Untuk kalangan DPR populasi yang diambil adalah para anggota komisi IV DPR yang membidangi pertanian. Adapun distribusi populasi penelitian dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Menggunakan teknik purposif sampling mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel (Bungin, 2006). Pengambilan sampel dalam penelitian ini bersifat tidak acak, dimana sampel dipilih berdasarkan purposif sampling dan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Purposif sampling pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Ruslan, 2004). Biasanya teknik purposif sampling dipilih untuk penelitian yang lebih mengutamakan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang dapat digeneralisasikan (Kriyantono, 2006). Pemilihan responden didasarkan pada penilaian dan prasyarat karakteristik yang dianggap mempunyai hubungan dengan populasi dan sesuai dengan responden yang dimaksud dalam penelitian (Kriyantono, 2006). Jumlah sampel dalam penelitian diambil sebanyak 60 orang responden dari unsur populasi penelitian/pemangku kepentingan perberasan utama di dalam negeri, masingmasing 15 reponden dari tiap unsur populasi penelitian. Tabel 1. Jumlah sampel penelitian pemangku kepentingan perberasan No. Unsur Pemangku Kepentingan Perberasan Jumlah Sampel (Orang) 1. Organisasi Petani Pengusaha Beras Kalangan Pemerintah Kalangan Legislatif 15 Total 60
3 31 Rahkmat (2007a) menjelaskan purposif sampling, yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap berdasarkan penilaian tertentu, mewakili statistik, tingkat signifikansi dan prosedur pengujian hipotesis. Menggunakan teknik purposif sampling berarti mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Selanjutnya penentuan sampel dilakukan berdasarkan keterwakilan masing-masing kelembagaan, memilih orang-orang tertentu karena dianggap sesuai berdasarkan penilaian dan kewenangan otoritas kebijakan yang dimiliki dalam peran komunikasi politik. Penentuan sampel berdasarkan pendapat Arikunto (2002) yang menyatakan bila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya agar menjadi penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10 15%, atau 20 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya, dari (a) kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana; (b) sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data; (c) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Sedangkan menurut Gay dan Diehl dalam Ruslan (2004), ukuran sampel minimum penelitian deskriptif, yaitu sekurangkurangnya 10% dari populasi dan penelitian korelasi sekitar 30 subyek sebagai obyek penelitian. Teknik Pengambilan Data Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapangan dan memanfaatkan data-data tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian, termasuk hasil-hasil penelitian terdahulu. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu : 1. Survei pendahuluan, yakni tahap awal dengan melakukan pengamatan dan penelitian pendahuluan guna mengumpulkan data-data yang berguna untuk memperkuat permasalahan yang terjadi sehingga peneliti yakin penelitian ini perlu dan dapat dilaksanakan. 2. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara. Data primer penelitian di peroleh secara langsung dari responden melalui suatu pedoman pertanyaan baik dilakukan secara wawancara atau
4 32 pengisian secara terinci berupa pertanyaan yang sudah terstruktur yang bisa meliputi semua peubah (Arikunto, 2002). 3. Pengumpulan data sekunder, yaitu data-data pendukung yang berkaitan dengan penelitian. Untuk memperoleh data sekunder, dilakukan telaah dokumen dan pustaka dari berbagai sumber, serta data statistik dari lembaga berkompeten. Untuk mendapatkan informasi dan pendapat para pejabat pemerintahan dibutuhkan waktu selama satu bulan. Departemen dan lembaga pemerintah yang diambil sebagai responden meliputi dari Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan dan Perum Bulog. Sebanyak 15 (lima belas) orang responden di ambil dari tiga lembaga tersebut masing-masing lima responden yang dianggap representatif mewakili dan sesuai dengan subyek kriteria serta tujuan penelitian. Pengurus pusat organisasi petani yang menjadi responden dalam penelitian berjumlah 15 (lima belas) orang. Responden tersebut merupakan pengurus inti di pusat dalam organisasi pertanian yang menjadi subyek penelitian. Para pengurus tersebut merupakan orang-orang yang dianggap mewakili sekaligus memahami apa yang menjadi topik penelitian. Untuk mendapatkan pengusaha beras 15 (lima belas) orang sebagai responden dilakukan selama 3 minggu pengamatan dan penyeleksian, dengan harapan dari beberapa pengusaha beras yang ditemui merupakan orang yang tepat berdasarkan kriteria yang diharapkan peneliti. Penelusuran data dari DPR sebanyak 15 responden di peroleh melalui wawancara langsung di mana sebelumnya membuat janji terlebih dahulu. Kebanyakan responden bersedia diminta pendapatnya di kantor komisi IV DPR. Instrumentasi Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner sebagai alat bantu dalam kegiatan mengumpulkan data dan hal ini diharapkan dapat sistematis dan mudah. Kuesioner terdiri dari empat bagian, bagian pertama menggambarkan karakteristik personal yang meliputi: umur, pendidikan formal, pengalaman menjabat dan pendapatan. Bagian kedua menggambarkan karakteristik situasional yang meliputi: saluran komunikasi politik, partisipasi politik dan persepsi politik. Bagian ketiga menggambarkan perilaku komunikasi politik yang meliputi: keterdedahan pada media massa, respons terhadap opini publik dan sikap politik. Bagian keempat yaitu peran komunikasi politik pemangku kepentingan pada pelaksanaan kebijakan
5 33 perberasan yang meliputi: harga pembelian pemerintah (HPP), melakukan impor beras, subsidi benih dan pupuk, pengembangan teknologi perberasan dan penyediaan infrastruktur perberasan. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini bertujuan untuk memudahkan penginterpretasian data. Definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut. A. Karakteristik Personal Karakteristik personal yaitu ciri-ciri yang melekat pada diri responden pada saat dilakukan penelitian, pengumpulan data karakteristik personal meliputi: 1. Umur adalah usia responden pada saat penelitian dilakukan dihitung dengan satuan tahun yang dibulatkan ke tanggal ulang tahun terdekat, yang diukur menggunakan skala rasio dan dikategorikan menjadi tiga, yaitu usia muda, dewasa dan tua. 2. Pendidikan formal adalah tingkat belajar formal yang terakhir ditempuh responden. Indikatornya status pendidikan formal yang pernah diikuti responden, diukur menggunakan skala nominal dan dikategori menjadi rendah (tamat SLTA), sedang (tamat Diploma) dan tinggi (tamat Sarjana). 3. Pengalaman menjabat adalah lamanya menjabat posisi/periode sekarang dalam ukuran satuan tahun pada posisi jabatan saat ini sewaktu penelitian dilakukan di organisasi tani, organisasi pengusaha beras, pemerintah dan menjadi anggota DPR. Indikatornya yaitu lama menjabat atau menjadi pengurus/jabatan pada posisi/periode sekarang, diukur menggunakan skala ordinal dengan pengkategorian ke dalam baru (1-<3tahun), cukup (3-4 tahun) dan lama (>4 tahun). 4. Pendapatan adalah jumlah penghasilan tetap responden dalam satu bulan terakhir saat penelitian dilakukan, diukur menggunakan skala ordinal dengan pengkategorian ke dalam tiga kategori yakni menengah, tinggi dan sangat tinggi. B. Karakteristik Situasional Aspek situasional yaitu kondisi sosial dan politik yang ada dan sesuai dengan kebiasaan politik dan realitas sosial yang terkait dengan perkembangan pelaksanaan kebijakan perberasan yang sedang berlangsung di Indonesia. Hal ini
6 34 juga didasarkan pada keadaan yang mempengaruhi berlangsungnya peran-peran komunikasi politik pada sistem perpolitikan Indonesia saat ini, yang diukur menggunakan skala ordinal dengan skala Likert. Aspek situasional yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi hal berikut. 1. Saluran komunikasi politik adalah sejauh mana saluran komunikasi politik yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pelaksanaan kebijakan perberasan selama ini. Saluran komunikasi politik diukur menggunakan skala ordinal (berskala Likert) dengan kategori yaitu : (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju. 2. Partisipasi politik adalah bentuk keperdulian dan tingkat responsif secara politik terhadap pelaksanaan kebijakan perberasan. Partisipasi politik diukur dengan menggunakan skala ordinal (berskala Likert) dengan kategori yaitu : (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju. 3. Persepsi politik adalah tanggapan, pendapat atau bentuk respons terhadap kebijakan politik pelaksanaan kebijakan perberasan pada saat penelitian di lakukan. Persepsi politik pemangku kepentingan diukur menggunakan skala ordinal (berskala Likert) dengan kategori yaitu : (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju. C. Perilaku Komunikasi Politik Perilaku komunikasi politik yaitu bentuk tindakan responden terkait dengan peranan komunikasi politiknya terhadap pelaksanaan kebijakan perberasan. Perilaku komunikasi politik bisa juga diartikan sebagai pendapat, sikap dan tindakan seseorang dalam menerima, menafsirkan dan menyampaikan kembali pesan yang diterima. Perilaku komunikasi yang dimaksud meliputi hal berikut. 1. Keterdedahan pada media massa yaitu kecenderungan memanfaatkan media, baik cetak maupun elektronik sebagai sumber informasi dan ada ketergantungan pada isi pesan media massa tersebut seperti kecenderungan menonton televisi, mendengarkan radio dan membaca surat kabar dalam upaya memperoleh informasi pelaksanaan kebijakan perberasan. Keterdedahan pada media massa diukur dengan menggunakan skala ordinal (berskala Likert) dengan kategori (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat sangat tidak setuju.
7 35 2. Respons terhadap opini publik adalah bentuk respons dan tindakan pemangku kepentingan terhadap opini yang berkembang di media massa terkait kebijakan perberasan. Respons terhadap opini publik di media massa diukur menggunakan skala ordinal (berskala Likert) dengan kategori (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju. 3. Sikap politik adalah orientasi nilai, simbol, keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku komunikasi politik seseorang atau kelompok (Malik, 1999). Sikap politik adalah keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku komunikasi politik pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan kebijakan perberasan. Sikap politik responden pada pelaksanaan kebijakan perberasan diukur menggunakan skala ordinal (berskala Likert) dengan kategori (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju. D. Peranan Komunikasi Politik Pemangku Kepentingan Perberasan Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status) sesuai dengan kedudukannya dalam menjalankan suatu peranan (Soekanto, 2005). Peranan meliputi fungsi, kedudukan dan respons yang dihubungkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Peranan komunikasi politik dimaksud dalam hal ini adalah peranan yang dilakukan untuk terlibat dan ikut serta sehubungan dengan pelaksanaan kebijakan perberasan yang diukur menggunakan skala ordinal (berskala Likert) dengan kategori (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak setuju. Secara spesifik peran komunikasi politik yang dimaksud terdiri dari respons peranan komunikasi politik pemangku kepentingan pada pelaksanaan kebijakan perberasan khususnya pada hal berikut ini: 1. Harga pembelian pemerintah (HPP) adalah penentuan dan penetapan kebijakan harga pembelian pemerintah (Bulog) terhadap beras/gabah petani. 2. Melakukan/mekanisme impor beras adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam negeri dengan mendatangkan beras dari luar negeri. 3. Subsidi benih dan pupuk adalah kebijakan perberasan yang dilakukan dengan melakukan subsidi pada benih dan pupuk petani padi. 4. Pengembangan teknologi adalah kebijakan perberasan yang dilakukan terkait dengan pengembangan teknologi perberasan/penunjang produksi padi dimana kondisi sekarang sudah tidak efisien produktivitasnya.
8 36 5. Penyediaan infrastruktur perberasan adalah kebijakan perberasan yang berkaitan dengan penyediaan infrastruktur yang mendukung produksi padi di dalam negeri. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Validitas atau tingkat ketepatan adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Untuk memperoleh validitas instrumen diusahakan dengan cara; (a) menyesuaikan daftar pertanyaan dengan judul penelitian; (b) memperhatikan saran-saran para ahli dan (c) teori-teori dalam pustaka. Instrumen dapat dikatakan valid apabila: (a) mampu mengukur apa yang diinginkan, (b) dapat mengungkap data dari peubah yang diteliti secara tepat, dan (c) dapat menggambarkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang peubah yang dimaksud (Arikunto, 2002; Kerlinger, 2004). Menguji validitas alat pengukur dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mencari definisi dan rumusan konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur. 2. Menyesuaikan dengan instrumen yang telah dipakai para peneliti lain untuk mendapat data yang sama. 3. Mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli dan dosen pembimbing. 4. Menyusun kuesioner dengan mempertimbangkan kondisi responden dan melakukan studi banding pada penelitian yang pernah dilakukan (Singarimbun dan Effendi, 2006).. Agar kuesioner mempunyai tingkat validitas tinggi, maka daftar pertanyaan disusun dengan cara: a) mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur, b) melakukan ujicoba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden, c) mempersiapkan tabulasi jawaban, d) menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment Spearman Brown.
9 37 Uji kuesioner dilakukan terhadap mahasiswa IPB sebanyak 15 responden yang aktif di organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai koefisien validitas product moment sebesar 0,6349. Karena nilai tersebut lebih besar dari nilai koefisien validitas tabel dengan taraf α 5 %, maka kuesioner penelitian dinyatakan valid. Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrumen tersebut konsisten atau hasil pengukurannya relatif tidak berbeda bila digunakan untuk mengukur aspek yang sama. Maksud reliabilitas suatu tes mengacu kepada kemantapan, konsistensi, ketepatan dan akurasi suatu tes (Kerlinger, 2004). Reliabilitas atau tingkat keajekan instrumen adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Singarimbun dan Effendi, 2006). Pengujian Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner yang digunakan dapat dipercaya atau dapat memberikan perolehan hasil penelitian yang konsisten apabila alat ukur ini digunakan kembali dalam pengukuran gejala yang sama. Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode alpha cronbach berikut : r i = k 1 Σ S 2 i k - 1 S t Keterangan : r i = Nilai koefisien reliabilitas alpha cronbach Σ S 2 i = Jumlah ragam skor tiap-tiap item S t = Ragam total k = Jumlah item Pada kuesioner yang diujicobakan terhadap 15 mahasiswa IPB yang aktif di organisasi kemahasiswaan didapat nilai koefisien Reliabilitas Cronchbach Alpha untuk karakteristik personal = 0,6095; karaktersitik situasional = 0,6674; perilaku komunikasi = 0,6737 dan peran komunikasi politik = 0,5909. Bila dibandingkan daya nilai r-tabel (α = 5%, db = 13) yang sebesar 0,3893, maka butir-butir pernyataan di keempat bagian dari kuesioner dinyatakan reliabel.
10 38 Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan analisis kuantitatif, menggunakan statistik deskriptif berupa frekuensi, presentase, rataan skor, total rataan skor dan analisis korelasi rank Spearman. Tujuannya adalah untuk melihat keeratan hubungan dan kecenderungan dalam komunikasi politik yang dilakukan responden pemangku kepentingan perberasan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2006). Sesuai dengan karakteristik orang dan bentuk pertanyaan yang terdapat pada responden maka mengukur pendapat, peran dan sikap politik responden diukur dengan skala pengukuran ordinal (berskala Likert). Koefisien korelasi rank Spearman digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang keduanya mempunyai skala pengukuran ordinal. Analisis hubungan antara peubah bebas dengan peubah tak bebas dilakukan dengan uji korelasi rank Spearman (Siegel, 1992) dan menggunakan program SPSS 14,0 For Windows (Sarwono, 2006). Untuk menghitung koefisiensi korelasi rank Spearman menggunakan rumus sebagai berikut: N 2 6 Σ d i r s = 1 - i = 1 N 3 - N Keterangan: r s = Koefisien korelasi Rank Spearman N = Banyaknya jenjang d i = Selisih jenjang untuk faktor yang sama
METODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan
44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras sangat penting dalam memelihara stabilitas ekonomi, politik dan keamanan nasional, karena beras merupakan bahan pangan pokok utama sebagian besar masyarakat di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya
44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data diperoleh secara kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari
33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi
27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan
III.METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif dengan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian. Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. KPH Bandung Selatan
METODE PENELITIAN Lokasi, populasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah Desa Pulosari dan Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan yang termasuk dalam wilayah kerja BKPH Pangalengan, KPH Bandung
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian (research methods) adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data, dan menarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan
Lebih terperinciLokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan
27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian adalah deskriptif korelasional yaitu suatu metode penelitian yang mempunyai tujuan memberikan deskripsi tentang suatu fenomena. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu Permasalahan yang dijadikan sebagai topik penelitian dalam rangka menyusun laporan, penelitian ini dilakukan dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan
22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi
41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan penelitian dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan SMA Negeri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe
33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan apakah ada pengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan kekuatan di luar kemauan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang makanan lauk pauk dan sayuran tradisional di SMA N 11 Yogyakarta, maka penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciPROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian
PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting karena hal ini menentukan berhasil atau tidaknya hasil penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar yang menonton sinetron Raden Kian Santang. Berdasarkan objek penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional
Lebih terperinciBab III - Objek dan Metode Penelitian
33 3.2. Metode Penelitian Berdasarkan pada topik penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif analitis. Menurut Muhammad Nazir
Lebih terperinci