METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti serta menjelaskan hubungan antar peubah. Peubah penelitian yang diamati terdiri dari peubah bebas media cetak leaflet, media gelar teknologi dan media interpersonal penyuluh. Sedangkan peubah terikat yang diukur adalah keberdayaan dan partisipasi petani dengan indikator tingkat partisipasi (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) serta indikator kemandirian yaitu kemandirian intelektual, manajemen dan kemandirian material. Selanjutnya analisis dilakukan dengan menggunakan model korelasi guna melihat efektifitas media-media yang digunakan dalam Primatani terhadap keberdayaan dan partisipasi petani. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada lokasi program Primatani di Desa Citarik Kecamatan Tirtamulya Kabupaten Karawang. Penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling. Pemilihan lokasi penelitian ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu: (1) Primatani merupakan program pemberdayaan petani. (2) Desa Citarik merupakan salah satu lokasi program Primatani yang pertama kali dilaksanakan di Jawa Barat dan masih berjalan (3) secara metodologis, seluruh tahapan penelitian terpenuhi dan dapat dilakukan di Desa tersebut dan (4) secara geografis dan ekonomis, lokasi penelitian tergolong efisien, mudah dijangkau oleh peneliti. Pengumpulan data primer dan pengamatan lapang dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan Mei-Juni Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian adalah petani peserta program Primatani yang mendapatkan terpaan media leaflet dan gelar teknologi serta mendapat pembinaan dari para penyuluh Kecamatan Tirtamulya sebanyak 27 orang petani, terdiri atas 7 orang dari Kelompok Tani Sri Subur, 7 orang dari Kelompok Tani Srimaju Satu, 8 orang dari Kelompok Tani Srimaju Dua dan 5 orang dari Kelompok Tani Sri 32

2 Mulya Ssejati. Sejalan dengan apa yang dikemukakan Gaspertz (1991) apabila penelitian diketahui tentang besarnya populasi, lalu keseluruhannya dijadikan subjek penelitian dikatakan bahwa penelitian tersebut menggunakan metode sensus. Data dan Instrumentasi Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani dan para penyuluh yang dipandu dengan kuesioner yang teruji. Daftar pertanyaan yang dituangkan ke dalam kuesioner disusun berdasarkan peubah-peubah yang diteliti. Data primer tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelompok pertanyaan meliputi: (1) Persepsi petani terhadap media leaflet dan media gelar teknologi dalam Primatani, (2) pemanfaatan media leaflet dan gelar teknologi dalam Primatani (3), persepsi petani terhadap kredibilitas penyuluh, 4) data tentang pemberdayaan petani model Primatani, 5) efektivitas media komunikasi terhadap pemberdayaan petani. Data sekunder diperoleh dari catatan dan dokumentasi yang berupa laporan-laporan yang ada pada instansi terkait dengan penelitian yang akan dilakukan seperti BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Programa Penyuluhan UPTD wilayah Kecamatan Tirtamulya, Monografi Kecamatan Tirtamulya dan data Potensi Desa Citarik yang ditujukan guna melengkapi dan memperoleh gambaran pelaksanaan Program Primatani di Kabupaten Karawang. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu peubah atau memanipulasinya (Kerlinger 2004). Menurut Kerlinger, definisi operasional meletakkan arti dalam suatu konstruk atau peubah dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau peubah itu. Menurut Sumardjo (1999) pengukuran peubah sangat penting dilakukan untuk memberikan kesempatan pada peneliti menggunakan gejala sosial yang diteliti dalam penyusunan hipotesis, sehingga dapat menentukan tingkat hubungannya dengan peubah-peubah lain. 33

3 Beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian dibatasi dengan menggunakan definisi istilah serta operasionalisasi variabel untuk mempermudah pengukuran. Variabel-variabel yang diukur terdiri atas variabel bebas yang terdiri dari media leaflet, media gelar teknologi dan media penyuluh. Variabel terikat yaitu pemberdayaan petani. Variabel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: Media Leaflet Media leaflet adalah media dalam bentuk tercetak yang digunakan dalam penyebaran informasi pada Program Primatani yang memuat materi teknis pengelolaan tanaman terpadu padi sawah (PTT-Padi). Untuk kepentingan penelitian maka ditetapkan sebanyak tiga indikator persepsi terhadap media leaflet yang diukur dengan skala ordinal meliputi: bahasa, format penyajian dan kesesuaian isi pesan. 1. Bahasa diartikan sebagai persepsi petani terhadap penggunaan gaya bahasa, kata-kata atau istilah, kalimat yang digunakan dalam leaflet. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) Tidak mudah dipahami, (2) Cukup mudah, (3) Kurang dan (4) sangat mudah dipahami. 2. Format penyajian diartikan sebagai persepsi petani terhadap penggunaan ilustrasi photo/gambar, kertas yang baik, komposisi gambar dan tulisan yang terlihat pada leaflet. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) Tidak menarik, (2) Cukup menarik, (3) Kurang menarik dan (4) sangat menarik. 3. Kesesuaian isi pesan media leaflet diartikan sebagai persepsi petani terhadap kecocokan informasi yang dimuat dalam media leaflet dengan kebutuhan informasi/permasalahan yang ada pada petani. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) Tidak sesuai, (2) Cukup sesuai, (3) Kurang sesuai dan (4) sangat sesuai. Media Gelar Teknologi SL-PTT Media gelar teknologi dengan pendekatan SL-PTT adalah suatu metode penyampaian informasi teknologi pengelolaan tanaman terpadu padi (PTT-Padi) yang disampaikan melalui peragaan uji terap pada lahan petani di lokasi Primatani. Persepsi petani terhadap media gelar teknologi dilihat dengan indikator sifat inovasi media gelar teknologi meliputi; keuntungan relatif pelaksanaan gelar 34

4 teknologi, tingkat kesesuaian penggunaan media gelar teknologi, tingkat kerumitan, kemudahan diamati dan diuji coba penggunaan media. 1. Keuntungan relatif, yaitu persepsi petani terhadap keuntungan atau kerugian pelaksanaan media gelar teknologi yang dirasakan oleh petani. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 2. Kesesuaian, yaitu persepsi petani terhadap kesesuaian media gelar teknologi yang dilaksanakan terhadap kondisi biofisik, sosial ekonomi dan budaya petani setempat. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 3. Kerumitan, yaitu persepsi petani terhadap tingkat kemudahan dalam tahapan pelaksanaan peragaan gelar teknologi. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (4) tidak setuju, (3) kurang setuju, (2) cukup setuju dan (1) setuju. 4. Kemampuan untuk diuji coba, yaitu persepsi petani terhadap kemudahan media gelar teknologi untuk di uji coba di lokasi lain. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 5. Kemampuan untuk diamati, yaitu persepsi petani terhadap penampilan media gelar teknologi dilihat secara visual dengan jelas oleh petani. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. Media Penyuluh Penyuluh adalah aparatur pertanian yang terlibat langsung dan bertugas di lokasi Primatani dan memiliki peran sebagai penghubung informasi, pendidik, katalisator dan dinamisator, penasehat dan pelatih keterampilan. Persepsi petani terhadap penyuluh dilihat dengan indikator kredibilitas penyuluh (tingkat sampai sejauhmana penyuluh dapat dipercaya oleh petani) yang meliputi; penguasaan informasi materi PTT Padi, kepercayaan diri, keaktifan dan konsistensi. 1. Penguasaan informasi adalah persepsi petani tentang penyuluh menyangkut wawasan pengetahuan tentang materi PTT Padi. dikategorikan menjadi 35

5 empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 2. Kepercayaan diri diartikan sebagai persepsi petani terhadap ekspresi PPL dalam penyampaian materi atas informasi pengetahuan yang dimiliki. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 3. Keaktifan diartikan sebagai frequensi interaksi penyuluh dengan petani dalam pertemuan berkala dan kunjungan. dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. 4. Konsistensi diartikan persepsi petani terhadap ucapan dan tindakan penyuluh yang tetap sesuai dengan arahan program dan keputusan disepakati. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) tidak setuju, (2) kurang setuju, (3) cukup setuju dan (4) setuju. Pemberdayaan dan Keberdayaan Petani Pemberdayaan petani adalah upaya untuk membangun daya yang dimiliki petani, dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Keberdayaan petani menunjukkan kondisi tingkat keberdayaan petani peserta Primatani dibatasi pada tingkat kemandirian. Kemandirian petani merupakan suatu kondisi yang dialami oleh petani dengan indikator; 1) kemandirian material, 2) kemandirian intelektual dan 3) kemandirian manajemen. 1. Kemandirian intelektual adalah kondisi pengetahuan individu petani untuk memilih dan memutuskan alternatif teknologi pengelolaan usahatani yang terbaik tanpa terintervensi/paksaan dari pihak luar. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) sangat rendah, (2) rendah, (3) sedang dan (4) tinggi. 2. Kemandirian material adalah kondisi petani untuk memenuhi kebutuhan dasar sandang pokok, mampu mencadangkan kebutuhan dasar sebagai akibat penerapan teknologi PTT Padi. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) sangat rendah, (2) rendah, (3) sedang dan (4) tinggi. 3. Kemandirian manajemen adalah kemampuan petani dalam mengelola usahatani dengan menggunakan model PTT ke arah yang lebih baik dari 36

6 kebiasaan semula (sebelum Primatani). Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) sangat rendah, (2) rendah, (3) sedang dan (4) tinggi. Partisipasi Petani Partisipasi petani adalah keterlibatan petani peserta primatani dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penerapan PTT padi pada program Primatani. 1. Partisipasi perencanaan adalah keikutsertaan petani dalam perencanaan pengembangan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu padi. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) sangat rendah, (2) rendah, (3) sedang dan (4) tinggi. 2. Partisipasi pelaksanaan adalah keikutsertaan petani dalam penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu padi. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) sangat rendah, (2) rendah, (3) sedang dan (4) tinggi. 3. Partisipasi perencanaan adalah keikutsertaan petani dalam mengamati penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu padi. Dikategorikan menjadi empat kategori yaitu (1) sangat rendah, (2) rendah, (3) sedang dan (4) tinggi. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen (kuesioner) kepada responden yang memiliki ciri-ciri relatif sama dengan ciri-ciri objek pada penelitian. Uji coba dilakukan terhadap 10 orang petani peserta Primatani di Desa Sindanglaya Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang yang diterpa media leaflet, gelar teknologi dan penyuluh. Pengujian validitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Uji validitas instrumen yang dilakukan adalah bangun pengertian construct validity yang berkenaan dengan kesanggupan alat ukur untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukur (Sudjana 1989). Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu telah mengukur apa yang akan diukur. Titik berat dari uji validitas adalah validitas isi (Kerlinger 2004), yang dapat dilihat dari: 1) Apakah instrumen tersebut telah mampu mengukur apa yang telah diukur tersebut. 37

7 2) Apakah informasi yang dikumpulkan telah sesuai dengan konsep yang telah digunakan. Agar kuesioner memiliki uji validitas tinggi, maka daftar pertanyaan disusun dengan cara (: (1) mendefinisikan secara operasional berbagai konsep yang diukur yang telah ditulis para ahli dalam literatur, (2) melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden, (3) menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment Pearson (Singarimbun dan Effendy 2006). Kesimpulan yang akan didapat dari uji product moment Pearson; Apabila nilai r XY hitung > r tabel (N-2; 5 %), maka hasil pengukuran tersebut valid atau bila r XY hitung > 0,3 maka item tersebut dinyatakan cukup valid, uji validitas diperoleh melalui tingkat signifikansi. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Singarimbun dan Effendi 2006). Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat pengukur. Sebaliknya makin besar kesalahan pengukuran, makin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui dari indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Menurut Arikunto (1998) reliabilitas instrumen menunjukkan tingkat keterpercayaan suatu alat mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah baik. Lebih lanjut dikatakan suatu instrumen dikatakan baik bila instrumen tersebut tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Untuk mencapai reliabilitas alat ukur yang maksimal dilakukan penyempurnaan instrumen melalui pengujian terhadap responden dengan menggunakan rumus split-half reliability test atau uji reliabilitas teknik belah dua (Ridwan 2004) yang dilakukan pada petani Primatani di Kabupaten Subang, yakni dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan yang valid tersebut menjadi dua belahan. Ditujukan pada pengukuran instrumen pemanfaatan media komunikasi dan pemberdayaan petani model Primatani. Kesimpulan yang didapat dari pengukuran ini adalah apabila r tot hitung > r tabel (n 2; 5 %) maka variabel 38

8 tersebut reliabel. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: r tot = 2(r.tt) 1 + r.tt Keterangan: r. tot = Angka koefisien reliabilitas keseluruhan item r.tt = Angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai karakterisitik leaflet PTT Padi 0.714, karaketristik gelar teknologi , kredibilitas penyuluh dan intrumen kemandirian serta partisipasi Dibandingkan dengan nilai r-tabel (α = 0,05) = maka kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas secara lebih rinci per indikator terdapat pada Lampiran 2. Analisis Data Data yang diambil dianalisis dengan prosedur statistik yang ada. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk menjelaskan data secara umum dengan menggunakan frekuensi, persentil, persentase, rataan, rataan skor dan total rataan skor. 2 Analisis statistik inferensial. Analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel X dan Y menggunakan analisis statistik inferensial dengan uji rank Spearman (Siegel 1997). Pengujian hipotesis menggunakan tingkat signifikansi pada taraf kepercayaan α = 5% dan α = 1% dan data diolah dengan menggunakan program SPSS versi secara lengkapnya rumus korelasi rank Spearman dapat disajikan sebagai berikut: r s = 1 - N 6 d i 2 i=1 N(N 2 1) Keterangan : r s = Nilai korelasi 2 d i = Selisih antara peringkat N 2 = Banyaknya pasangan data N = Jumlah data 39

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 36 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai penelitian survey deskriptif korelasional yaitu melihat hubungan antara peubah secara mendalam. Peubah penelitian yang diamati

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel 38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian 37 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kluting Jaya Kecamatan Weda Selatan, yang merupakan salah satu daerah yang termasuk dalam remote area lingkaran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi 27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Dalam penelitian ini, Survey

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Aktivitas operasi perusahaan/organisasi sangat bergantung pada sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan/organisasi. Tidak terkecuali lembaga pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian

PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk 35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2006 : 1) pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu. Penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 37 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan penjelasan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini digunakan oleh karena ingin mengetahui adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 34 III. METODE PENELITIAN Metoda penelitian ini meliputi unsur-unsur: (1) populasi, sampel, dan responden, (2) desain penelitian, (3) data dan instrumentasi, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah diperlukan suatu metode penelitian, Penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

Bab III - Objek dan Metode Penelitian 33 3.2. Metode Penelitian Berdasarkan pada topik penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif analitis. Menurut Muhammad Nazir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara.

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory (penjelasan) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu kantor redaksi Sinar Tani yang berada di Jalan Harsono RM No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan dan kantor Balai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Variabel bebas dari penelitian ini yaitu pengetahuan gizi siswa, sedangkan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian makanan jajanan sekolah.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian 33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni 2008 sampai September 2008 dilakukan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. profesional serta hubungannya dengan kinerja pembelajaran guru, metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. profesional serta hubungannya dengan kinerja pembelajaran guru, metode penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran secara empirik mengenai persepsi guru tentang upaya pengembangan kompetensi profesional serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1698), penelitian korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. diolah dengan metode statistika (Azwar, 1997: 5)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. diolah dengan metode statistika (Azwar, 1997: 5) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu, menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (BBPP) Lembang. BBPP Lembang terletak di Jalan Kayu Ambon No. 82

BAB III METODE PENELITIAN. (BBPP) Lembang. BBPP Lembang terletak di Jalan Kayu Ambon No. 82 68 A III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian yang akan diambil adalah alai esar Pelatihan Pertanian (PP) Lembang. PP Lembang terletak di Jalan Kayu Ambon No. 8 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tilote Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu dengan pendekatan korelasional sebab-akibat yakni untuk meneliti sejauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini 38 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Suwaluh Kecamatan Balong bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September Tahun 2013.

Lebih terperinci