KUISIONER PENELITIAN ANALISIS SISTEM TATANIAGA NENAS BOGOR (Kasus di desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) RESPONDEN PETANI Nama Alamat... Tanggal pengisian Peneliti Agus Sutrisno Sihombing H 34076011 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 85
1. NamaPetani : 2. Jenis Kelamin : P/L 3. Umur: 4. Pendidikan : 5. Tahun mulai bertani: 6. Luas lahan: 7. Status lahan: 8. Dijual ke/tujuan penjualan No Tujuan penjualan Volume (buah) Harga (Rp/buah) 1 2 3 4 9. Harga jual Besarnya produksi (buah) Harga jual (Rp/Buah) Penerimaan (Rp) 10. Adakah biaya yang dikeluarkan pada saat memasarkan pruduk nenas, jika dipasarkan secara langsung ke pasar atau lembaga tertentu? 86
ANALISIS SISTEM TATANIAGA NENAS BOGOR (Kasus di desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat) RESPONDEN LEMBAGA PEMASARAN Nama Alamat... Tanggal pengisian Peneliti Agus Sutrisno Sihombing H 34076011 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 87
I. Deskripsi Pedagang 1. Nama : 2. Jenis kelamin :P/L 3. Umur: 4. Pendidikan: 5. Berdagang nenas sebagai : (1) Pedagang pengumpul (2) Pedagang besar/grosir (3) Pedagang pengecer (4) 6. Nama lembaga: 7. Bentuk Lembaga : (1) Perorangan (2) Firma (3) Koperasi (4) lainnya 8. Tahun mulai beroperasi: II. Pembelian 1. Di beli dari/ sumber pembelian No Sunber pembelian Volume (buah) Harga (Rp/buah) 2. Cara pembelian a) Cara Pembelian : (1) Bebas (2) Kontrak b) Cara pembayaran : (1) Tunai (2) Dibayar dimuka (3) Dibayar sebagian (4) Hutang 88
c) Cara penyerahan barang : (1) Ditempat pembeli (2) Ditempat penjual d) Cara perolehan informasi pasar : (1) Sesama pedagang (2) Media Massa (3) Kelompok petani (4) lainnya e) Alasan membeli pada sumber : (1) Harga lebih murah (2) Barang lebih bagus (3)Lokasi lebih mudah dijangkau (4) Langganan (5) lainnya. f) Cara penentuan harga : (1) Ditentukan oleh petani (2) Ditentukan pedagang (3) Mekanisme pasar (4) Tawar- menawar (5) lainnya. III. PENJUALAN 1. Dijual ke / tujuan penjualan No Tujuan penjualan Volume (buah) Harga (Rp/buah) 89
2. Tata cara penjualan No Uraian No Uraian 1 Cara Penjualan 4 Cara penentuan harga a. Bebas a.ditentukan konsumen b. Kontrak b. Ditentukan pedagang 2 Cara Pembayaran c. Ditentukan pemerintah a.tunai d. Tawar- menawar b. Dibayar dimuka 5 Darimanakah informasi harga diperoleh c. Dibayar sebagian a.sesama pedagang d. Hutang b. Media massa 3 Cara penyerahan barang c. Kelompok petani a. Ditempat pembeli d. lainnya b. Ditempat penjual IV. Biaya Keseluruhan No Jenis kegiatan 1 Tansportasi /pengangkutan 2 Pengemasan 3 Tenaga kerja 4 Retribusi 5 Penyusutan 6 Penyimpanan 7 Biaya bongkar muat 8 Lainnya. Biaya (Rp/buah) 90
Lampiran1. Perbandingan Karakteristik Buah Nenas Subang dan Nenas Bogor. Nenas bogor Nenas Mahkota Bogor (Queen) Bentuk dan ukuran tidak terlalu besar Hati buah dapat dimakan/ Renyah Tingkat kemanisan pas untuk konsumsi segar (Lebih manis dari nenas delika subang) Ca-Oksalat Rendah Kandungan air sedikit Menjadi produk unggulan Kabupaten Bogor. Nenas Subang Nenas Delika Subang (Smooth Cayenne) Buah berukuran besar (Tanpa Duri) Rasio rasa manis yang tepat Ca-Oksalat yang rendah Kadar serat yang sedang Nyaman untuk dikonsumsi Kandungan air banyak Menjadi program unggulan Departemen Pertanian Sumber: RUSNAS Buah-buahan Unggulan Indonesia, PKBT IPB. Nenas Delika Subang dan Mahkota Bogor. Leaflet, Halaman 4 dan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2008. 91
Lampiran 2. Petani Responden di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Tahun 2010 No Nama petani responden Jenis kelamin Umur (Tahun) Pendidikan Luas lahan (Ha) Pengalaman (Tahun) Status kepemilikan lahan Volume penjualan (buah) Saluran 1 Kakat Laki-laki 43 SLTP 2,5 9 Sewa 428 Melalui PPD 2 Rahmat Laki-laki 52 SLTP 2 12 Sewa 342 Melalui PPD 3 Wawan Laki-laki 45 SD 0,8 10 Sewa 154 Melalui PPD 4 Maman Laki-laki 59 Tidak tamat SD 1 11 Sewa 230 Melalui PPD 5 Emung Laki-laki 48 SD 1 8 Sewa 205 Melalui PPD 6 Harun Laki-laki 30 SD 0,5 5 Sewa 86 Melalui PPD 7 Basri Laki-laki 23 SD 0,5 3,5 Sewa 94 Melalui PPD 8 Sail Laki-laki 46 SD 2 8 Sewa 302 Melalui PPD 9 Inam Laki-laki 56 SD 1,5 7 Sewa 7 Tanpa PPD 10 Juna Laki-laki 40 SD 1 5 Sewa 115 Melalui PPD 11 Toha Laki-laki 24 SD 0,5 4 Sewa 94 Melalui PPD 12 Darimi Laki-laki 42 SLTP 1 6 Sewa 202 Melalui PPD 13 Ahmad Laki-laki 38 SD 0,5 3 Sewa 85 Melalui PPD 14 Inam Laki-laki 48 SD 1,5 2 Sewa 205 Tanpa PPD 15 E. Kosasih Laki-laki 61 Tidak tamat SD 1 9 Sewa 1 Melalui PPD 16 Miptahudin Laki-laki 54 SD 1,5 11 Sewa 280 Melalui PPD 17 Endin Laki-laki 36 SD 1 4 Sewa 134 Melalui PPD 18 Dili Laki-laki 60 Tidak tamat SD 1,5 10 Sewa 345 Melalui PPD 19 H. Jejen Laki-laki 58 SLTP 2,5 13 Sewa 402 Tanpa PPD 20 Olik Laki-laki 29 SD 0,8 3 Sewa 134 Melalui PPD 4.219 92
Lampiran 3. Biaya Pemasaran Nenas yang dikeluarkan Setiap Lembaga Pemasaran pada Saluran1 Biaya pemasaran rata-rata (Rp/buah) Petani - Biaya pemasaran/ pengangkutan PPD (Pedagang Pengumpul Desa) - Biaya transportasi Pedagang besar - Biaya transportasi - Biaya retribusi - Biaya penyusutan - Biaya pemesanan Pedagang Pengecer - Biaya penyimpanan dan retribusi - Biaya pemesanan - Biaya penyusutan - 100 100 50 1 2 100 Total biaya pemasaran 450 93
Lampiran 4. Biaya Pemasaran Nenas yang dikeluarkan Setiap Lembaga Pemasaran pada Saluran II Biaya pemasaran rata-rata (Rp/buah) Petani - Biaya pemasaran/ pengangkutan PPD (Pedagang Pengumpul Desa) - Biaya transportasi - Biaya retribusi - 150 200 Total 200 94
Lampiran 5. Biaya Pemasaran Nenas yang dikeluarkan Setiap Lembaga Pemasaran pada Saluran III Biaya pemasaran rata-rata (Rp/buah) Petani - Biaya pengangkutan Pedagang Pengecer - Biaya pemesanan - Biaya penyimpanan dan retribusi - Biaya penyusutan 150 50 200 100 Total 300 95