BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Objek yang digunakan sebagai penelitian dalam skripsi adalah PT. Dipta

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan membangun negara untuk lebih berkembang dan maju, termasuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB 4 EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM MEMINIMALISASIKAN BEBAN PAJAK UNTUK MENGOPTIMALISASIKAN LABA

EVALUASI PENERAPAN PPH PASAL 23 PADA PT. BIN (PERSERO) DI TAHUN 2012

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB III OBYEK PENELITIAN. PT. Dian Hardesa yang bergerak di bidang electronica, electrical, mechanical,

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi

BAB IV PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN UNTUK MENGEFISIENKAN BEBAN PAJAK PADA PT BPR WS

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR BIAYA FISKAL DEDUCTIBLE DEDUCTIBLE

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah Singkat dan Masa Perkembangan Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

Tujuan Akuntansi Pajak a. Dasar menghitung PKP b. Menghitung harga perolehan c. Menghitung penyerahan barang kena pajak d. Menghitung besarnya pajak y

Transkripsi:

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik pemerintah maupun swasta diharapkan turut berperan aktif untuk mewujudkan hal tersebut. Dalam rangka mendukung usaha pemerintah mensukseskan pembangunan terutama dalam hal hunian dan perumahan rakyat, banyak pihak swasta yang mulai mengembangkan usahanya ke arah ini. Dengan semakin banyaknya pekerjaan di bidang jasa konstruksi yang perlu ditangani secara profesional, maka semakin banyak pula badan usaha yang dibentuk untuk dapat mengkoordinasikan pekerjaan agar diperoleh suatu hasil yang maksimal dan memuaskan dalam rangka mendukung pembangunan. Salah satu badan usaha di bidang jasa konstruksi adalah PT. Mandiri Cipta. PT. Mandiri Cipta beralamat di Jalan Teratai Air F 2/10 Cibodas, Tangerang dan didirikan pada tanggal 2 Juni 2003 berdasarkan Akta No. 5 Notaris Udin Narsudin, S.H yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-16290 HT. 01. 01 tanggal 14 Juli 2003 dengan modal dasar sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Modal dasar tersebut terbagi atas 100 (seratus) saham yang masing-masing bernilai nominal Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pendiri, yaitu: 1. Arifin Suryadi 50 (lima puluh) saham senilai Rp50.000.000,00 2. Andi Harianto 50 (lima puluh) saham senilai Rp50.000.000,00 33

PT. Mandiri Cipta telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan NPWP 02.330.991.7-402.000. PT. Mandiri Cipta bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan selalu berusaha untuk dapat menyajikan kualitas pelayanan dan kepuasan bagi para pelanggannya. Jasa yang disediakan oleh PT. Mandiri Cipta khususnya untuk pembuatan jalan, saluran, serta cut & fill tanah. Sejak awal berdiri sampai sekarang, PT. Mandiri Cipta telah mendapat kepercayaan dari PT. Properti Central dan PT. Rayacenas untuk melaksanakan berbagai proyek.. III.2 Tujuan Perusahaan Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai sebagai arah dalam melakukan kegiatan usahanya. PT. Mandiri Cipta berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan peningkatan kesejahteraan karyawannya baik dari segi materi maupun kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan ilmu yang baru dari pekerjaannya. Tentunya untuk mendukung hal tersebut, perusahaan harus meningkatkan kinerjanya untuk mendapatkan profit yang tinggi. Tujuan atau cita-cita dari PT. Mandiri Cipta adalah sebagai berikut: 1. Turut ambil bagian dalam rangka meningkatkan pembangunan segala bidang di Indonesia, khususnya dalam bidang perumahan untuk rakyat; 2. Menjadi organisasi yang profesional di bidang jasa konstruksi dengan selalu memberikan kualitas pelayanan yang terbaik dan dengan memperhatikan kepuasan pelanggan; 3. Menjadi organisasi yang dapat memberikan kesejahteraan bagi pekerja sehingga loyalitas pekerja terhadap perusahaan akan terjaga; 34

4. Ikut mensukseskan usaha pemerintah dalam memaksimalkan penerimaan negara dari pajak dengan cara menjadi Wajib Pajak yang patuh, jujur, benar, dan beritikad baik dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. III.3 Struktur Organisasi Dalam suatu perusahaan dibutuhkan struktur organisasi yang jelas yang menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota organisasi di mana setiap anggota organisasi mengetahui dengan pasti tugas, wewenang, serta tanggung jawabnya. Oleh karena itu, pengorganisasian perusahaan sebagai suatu alat manajemen disusun sedemikian rupa agar dapat mencerminkan suatu pembagian tugas dan wewenang secara wajar dan tegas serta memberikan arah komunikasi yang jelas. Struktur organisasi dapat disusun sesuai dengan kebijakan intern perusahaan yang kemudian dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi/bagian. Dasar yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan suatu organisasi adalah fleksibilitas, yaitu kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan penyesuaianpenyesuaian tanpa harus melakukan perubahan total terhadap struktur organisasi yang telah ada. Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut tergantung pada besar kecilnya ukuran perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan maka akan semakin kompleks struktur organisasinya karena memiliki divisi/bagian yang lebih banyak. Struktur organisasi sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat mewujudkan kerjasama antar bagian dan fungsi. Dengan adanya 35

pembagian tugas dan wewenang yang jelas, maka tiap-tiap divisi/bagian dalam perusahaan akan terkoordinir dan terintegrasi sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka timbullah pengertian organisasi sebagai lembaga pelaksana yang dipergunakan oleh pemimpin untuk mencapai tujuantujuan perusahaan. Pembentukan organisasi dan pendelegasian wewenang serta tanggung jawab dengan sendirinya merupakan unsur yang paling penting dalam suatu perusahaan. Dalam struktur organisasi PT. Mandiri Cipta, garis wewenang (line authority) terlihat jelas yang memberikan hak bagi manajemen tingkat atas untuk memberi perintah secara langsung kepada manajemen tingkat menengah. Demikian juga manajer tingkat menengah berhak memberi perintah kepada karyawannya. Dalam struktur organisasi PT. Mandiri Cipta, jabatan tertinggi dipegang oleh seorang Dewan Komisaris dan seorang Direktur yang dibantu oleh 4 orang manajer yang membawahi beberapa bidang, yaitu: 1. Manajer Proyek 2. Manajer Operasional 3. Manajer Keuangan 4. Manajer Akuntansi Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur organisasi PT. Mandiri Cipta. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian seperti yang terlihat dalam struktur organisasi PT. Mandiri Cipta adalah sebagai berikut: 36

GAMBAR III.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. MANDIRI CIPTA R U P S DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER PROYEK MANAJER OPERASIONAL MANAJER KEUANGAN MANAJER AKUNTANSI STAFF STAFF STAFF STAFF

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan mengadakan rapat paling sedikit sekali setahun. Tugas dan tanggung jawab RUPS adalah sebagai berikut: a) Menetapkan, merubah, dan mengesahkan anggaran rumah tangga perusahaan; b) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan para anggota Dewan Komisaris dan Direktur; c) Berhak untuk mengambil keputusan yang sah dan mengikat; d) Menerima dan mengesahkan laporan keuangan yang dipertanggungjawabkan oleh Direktur. 2. Dewan Komisaris Para anggota Dewan Komisaris dipilih oleh Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) untuk mewakili para pemegang saham dengan. Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a) Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham; b) Mengawasi kepengurusan perusahaan bersama Direktur; c) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Direktur. 3. Direktur Direktur bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan membawahi 4 orang Manajer, yaitu Manajer Proyek, Manajer Operasional, Manajer Keuangan, dan Manajer Akuntansi. Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah: 38

a) Mengkoordinasikan kerjasama Manajer agar tujuan perusahaan dapat tercapai; b) Menerima, menilai, dan mengevaluasi laporan-laporan kegiatan dari para Manajer dan memberikan petunjuk-petunjuk untuk peningkatan prestasi di masa mendatang; c) Bertanggung jawab dalam segala tindakan hukum baik di dalam atau di luar perusahaan; d) Mempertanggungjawabkan semua kegiatan perusahaan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Manajer Proyek Manajer Proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a) Menerima proyek dan tugas dari Direktur secara langsung; b) Membuat rencana pekerjaan/proyek; c) Membuat perhitungan anggaran yang akan dikeluarkan; d) Memperhitungkan waktu penyelesaian suatu proyek; e) Melaporkan hasil-hasil pekerjaannya ke Direktur. 5. Manajer Operasional Manajer Operasional mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a) Mengawasi dan mengontrol hasil pekerjaan bawahan di lapangan; b) Melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai dengan SPK (Surat Perintah Kerja) dari Direktur; 39

c) Bertanggung jawab atas setiap proyek yang dikerjakan baik waktu dan kualitasnya; d) Melaporkan hasil-hasil pekerjaannya ke Direktur. 6. Manajer Keuangan Dalam hal ini, perusahaan memisahkan bagian Akuntansi dan bagian Keuangan untuk lebih memusatkan pada pekerjaannya masing-masing. Adapun tugas dan tanggung jawab dari Manajer Keuangan adalah: a) Mencatat dan memeriksa keuangan/saldo bank termasuk membuat giro/cek; b) Bertanggung jawab atas administrasi sehari-hari dan kas; c) Menagih dan membuat invoice (faktur) tagihan kepada pelanggan; d) Membuat rekonsiliasi bank setiap bulannya dan mencocokkannya dengan pencatatan dalam pembukuan akuntansi; e) Bekerjasama dengan Manajer Akuntansi dan melaporkan hasil pekerjaan/proyek ke Direktur. 7. Manajer Akuntansi Manajer Akuntansi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a) Bertanggung jawab atas semua pencatatan dan pembukuan serta pelaksanaan sistem dan prosedur Akuntansi; b) Membukukan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang meliputi penerimaan kas/bank, pembelian, dan penjualan; c) Menghitung dan mencatat setiap pengeluaran suatu proyek; 40

d) Membuat dan menyampaikan laporan keuangan secara keseluruhan, baik bulanan maupun tahunan tepat pada waktunya kepada Direktur; e) Menangani bidang perpajakan perusahaan secara menyeluruh. III.4 Kebijakan Akuntansi Perusahaan Sesuai dengan Pasal 28 ayat (1) UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 16 Tahun 2000 dan Keputusan Direktorat Jendral Pajak No. KEP-161/PJ./2001 menyatakan bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan di Indonesia, wajib menyelenggarakan pembukuan. Pembukuan tersebut harus diselenggarakan dengan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya Penghasilan Kena Pajak, harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, dan juga pajak yang terutang. Tahap akhir dari proses pembukuan tersebut adalah penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Dari laporan keuangan tersebut, para pengambil keputusan dapat mengetahui posisi keuangan dan perkembangan hasil usaha perusahaan dalam periode yang bersangkutan. Sedangkan dari sisi perpajakan, berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat dihitung besarnya Pajak Penghasilan yang harus disetor ke kas negara. PT. Mandiri Cipta telah mengikuti aturan ketetapan undang-undang tersebut dengan menyelenggarakan pembukuan dengan stelsel akrual. Stelsel akrual adalah suatu metode perhitungan penghasilan dan biaya, di mana penghasilan diakui pada waktu 41

diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang. Jadi, tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima atau kapan biaya itu dibayar tunai. Dalam hal perhitungan akuntansi untuk persediaan, PT. Mandiri Cipta tidak melakukan perhitungan persediaan karena setiap pembelian bahan-bahan material akan langsung menjadi biaya dalam perhitungan harga pokok penjualan. Jadi, material yang dibeli selalu dianggap habis dan tidak ada sisa untuk masuk dalam persediaan. Aktiva tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan dan penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Aktiva disusutkan mulai saat aktiva tersebut digunakan. Penerapan-penerapan akuntansi perusahaan dalam perhitungan laba kena pajak akan dibahas dalam Bab IV. III.5 Kebijakan Pajak Perusahaan Dalam hal perpajakan, PT. Mandiri Cipta berusaha untuk melakukan kewajibannya membayar pajak secara benar sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Salah satu tujuan dari perusahaan adalah ikut ambil bagian dalam mensukseskan penerimaan negara dari bidang perpajakan dengan cara menjadi Wajib Pajak yang benar, patuh, dan beritikad baik dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Manajemen PT. Mandiri Cipta berkeinginan untuk lebih optimal dalam memberdayakan setiap karyawannya. Dalam hal penanganan pajak, sejak berdiri tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 PT. Mandiri Cipta tidak menggunakan jasa konsultan dari luar perusahaan. Selain tentunya untuk menghemat biaya, manajemen ingin agar setiap karyawannya memiliki wawasan yang luas bahkan untuk hal-hal yang baru dan yang bukan merupakan kompetensi karyawan tersebut. Untuk itu, manajemen mempercayakan penanganan bidang perpajakan kepada seorang manajer akuntansi. 42

Manajer akuntansi PT. Mandiri Cipta tidak memiliki background pendidikan yang relatif cukup di bidang perpajakan dan kompetensinya adalah di bidang akuntansi keuangan. Perusahaan bercita-cita untuk memenuhi kewajiban pajaknya dengan benar tetapi juga tidak terlepas dari usaha meminimalkan beban pajak yang harus dibayar. Cara-cara yang dilakukan adalah melalui metode tax planning yang masih tetap berada dalam bingkai ketentuan perpajakan yang berlaku, atau disebut juga tax avoidance. Perusahaan memberikan tanggung jawab yang lebih kepada manajer akuntansi untuk menangani masalah perpajakan perusahaan dan manajer akuntansi diharapkan bisa memenuhi tuntutan dari manajemen untuk mencari dan mempelajari cara-cara yang legal untuk dapat meminimalkan beban pajak perusahaan. Metode penyusutan yang digunakan oleh PT. Mandiri Cipta untuk kebijakan pajak adalah metode garis lurus (straight line method). Manajemen perusahaan mengikuti ketetapan pajak yang berlaku, yaitu penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran dan dihitung setahun penuh tanpa memperhatikan tanggal/bulan pengeluarannya (Pasal 11 ayat (3) UU No. 17 Tahun 2000). Hal-hal yang perlu diperhatikan dari kebijakan pajak PT. Mandiri Cipta adalah perusahaan ingin memenuhi kewajiban pajaknya dengan baik tetapi sumber daya manusia yang menangani kewajiban perpajakannya relatif kurang kompeten. Dengan demikian, akan menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut: a) Segi Teknis/Kuantitatif/Perhitungan Perusahaan mengalami masalah dalam melakukan rekonsiliasi fiskal yang benar sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Akibatnya, perhitungan pajak yang terutang pun kemungkinan akan kurang tepat. 43

b) Segi Administratif Pembayaran pajak, penyampaian dan pelaporan dokumen seperti SSP dan SPT yang diperlukan sebagai sarana dalam pemenuhan kewajiban perpajakan akan terhambat karena terjadi masalah dalam perhitungan pajak. Akibatnya, perusahaan kemungkinan menderita sanksi perpajakan yang tentunya akan menambah biaya bagi perusahaan. Hal itu tentu saja menjadi dilema bagi perusahaan karena ingin menghemat biaya. c) Segi Manajemen Tugas dan tanggung jawab manajer akuntansi akan semakin banyak sehingga tidak maksimal dan tidak fokus baik dalam menangani pekerjaan di bidang akuntansi maupun perpajakan. III.6 Laporan Keuangan Laporan keuangan komersial merupakan tugas dan tanggung jawab dari manajer akuntansi. Berikut ini akan disajikan laporan keuangan komersial berupa neraca yang menggambarkan posisi keuangan PT. Mandiri Cipta pada tanggal 31 Desember 2005 dan laporan laba rugi yang yang menggambarkan kinerja dari PT. Mandiri Cipta selama tahun 2005 sebagai berikut: 44

TABEL III.1 PT. MANDIRI CIPTA LAPORAN LABA RUGI PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2005 (RUPIAH) KODE REKENING 1 JAN S/D 31 DESEMBER 2005 DEBET KREDIT 41100 PEND.CENAS RAYALAND 2,394,403,072.00 41110 PEND. CENTRANUSA P 4,108,580,779.00 42100 PEND. BUNGA 2,299,265.00 51100 B. BAHAN BAKU 5,157,444,798.00 51101 B. GAJI BURUH HARIAN 3,051,800.00 51102 B. OPERATOR 25,010,000.00 51103 B. MAKAN PROYEK 3,868,500.00 51105 B. KONTRAKAN 2,230,000.00 51108 B. TURUN MATERIAL 689,700.00 51110 B. ENTERTAINMENT 6,842,500.00 51111 B. KEAMANAN 6,000,000.00 51112 B. IURAN DAN SUMBANGAN 2,560,000.00 51113 B. WALES (MESIN GILING) 30,000,000.00 51117 B. BORONGAN 354,165,300.00 51130 B. PENY. KENDARAAN 3,577,512.00 51150 B. PENY. INVENTARIS KANTOR 3,199,740.00 51170 B. ANGKUT TANAH 1,631,900.00 51180 B. OPERASIONAL PROYEK 7,451,000.00 52100 B. GAJI KARYAWAN 138,000,000.00 52101 B. THR, BONUS, DAN HADIAH 11,500,000.00 52102 B. PENGOBATAN KARYAWAN 874,000.00 52103 B. PPh 21 1,220,740.00 52104 B. MAKAN STAFF 4,195,000.00 52105 B. TRANSPORTASI 3,735,000.00 52111 B. TOL/PARKIR 5,387,000.00 52112 B. MAINTENANCE KEND. 16,993,500.00 52120 B. TELP/HP 14,027,600.00 52121 B. LISTRIK 8,147,400.00 52122 B. PDAM 1,350,200.00 52123 B. ENTERTAINMENT 52124 B. KOMISI 1,605,000.00 52125 B. ADMINISTRASI BANK 4,313,318.00 52127 B. ALAT TULIS DAN CETAK 14,064,508.00 52128 B. METERAI DAN PERANGKO 1,632,500.00 52140 B. PAJAK 100,000.00 RUGI DES 2005 LABA S/D DES 2005 670,414,600.00 TOTAL 6,505,283,116.00 6,505,283,116.00 Sumber: Laporan Keuangan Tahun 2005 PT. Mandiri Cipta 45

TABEL III.2 PT. MANDIRI CIPTA NERACA PER 31 DESEMBER 2005 (RUPIAH) KODE REKENING 31 DESEMBER 2005 DEBET KREDIT 11100 KAS KANTOR 21,897,200.00 11110 KAS PROYEK 8,223,000.00 11210 BANK MANDIRI 89,009,979.00 11220 BANK BCA 77,244,598.00 11300 PIUTANG USAHA 84,454,091.00 11310 PIUTANG PEMEGANG SAHAM 441,684,932.00 11320 PIUTANG KARYAWAN 39,500,000.00 11450 UANG MUKA PPH 23 130,059,677.00 11460 UANG MUKA PPH 25 52,550,000.00 11500 PPN MASUKAN 640,989,104.00 12200 KENDARAAN 28,920,000.00 12400 INVENTARIS KANTOR 12,799,000.00 12700 AKUM. PENYUSUTAN KENDARAAN (6,083,782.00) 12900 AKUM. PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR (7,363,042.00) 21200 HUTANG DAGANG 88,022,704.00 21300 HUTANG PPN KELUARAN 640,463,170.00 31110 MODAL 100,000,000.00 32000 LABA DITAHAN 114,984,283.00 LABA JAN-DES 2005 670,414,600 TOTAL 1,613,884,757.00 1,613,884,757.00 Sumber: Laporan Keuangan Tahun 2005 PT. Mandiri Cipta 46