Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji T 2 Hotelling Berbagai Ukuran Tubuh pada Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon. Rumus: T 2 = X X S X X

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE. Prosedur

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Ayam Kampung Jantan (a) dan Ayam Kampung Betina (b) dari Daerah Ciamis

MATERI DAN METODE. Tabel 1. Jumlah Kuda Delman Lokal Berdasarkan Lokasi Pengamatan. Kuda Jantan Lokal (ekor) Minahasa

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

MATERI DAN METODE. ) diukur dari lateral tuber humerus (tonjolan depan) sampai tuber ischii dengan menggunakan tongkat ukur dalam satuan cm.

Gambar 3. Peta Sulawesi Utara

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN. olahraga polo. Tinggi kuda polo berkisar antara 142 sampai dengan 159 cm

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba

MATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor

VARIABEL PEMBEDA UKURAN TUBUH KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) BETINA DI TIGA PETERNAKAN BERBEDA NOVITA SAPRIKA THAMREN

SKRIPSI RIRI SELVIA N

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kambing Peranakan Etawah yang Diamati Kondisi Gigi. Jantan Betina Jantan Betina

Analisis Diskriminan untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Program Studi Matematika di FMIPA dan FKIP Universitas Sriwijaya

TINJAUAN PUSTAKA. Sapi

BAB 2 LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

10 Departemen Statistika FMIPA IPB

Bab 2 LANDASAN TEORI

UKURAN DAN BENTUK TUBUH KUDA DELMAN LOKAL PADA POPULASI MANADO, MINAHASA, MINAHASA SELATAN DAN TOMOHON SULAWESI UTARA SKRIPSI AMUDI EBIGHANS HUTASOIT

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

BAHAN DAN METODE. Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan ialah : 1. Kambing Kacang di desa Paya Bakung, desa Hamparan Perak dan desa

PERBANDINGAN MORFOMETRIK UKURAN TUBUH AYAM KUB DAN SENTUL MELALUI PENDEKATAN ANALISIS DISKRIMINAN

PENGGOLONGAN MORFOMETRIK DOMBA GARUT, DOMBA EKOR GEMUK DAN DOMBA EKOR TIPIS MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN FISHER, WALD-ANDERSON DAN JARAK MAHALANOBIS

MATERI DAN METODE. Harpiocephalus harpia Serangga Rhinolophus keyensis Serangga Hipposideros cervinus Serangga

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Kecamatan

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuda delman sebanyak

SKRIPSI ANGELINA VANDA ARDHIYANI

PENDUGAAN BOBOT BADAN KUDA DELMAN BERDASARKAN BERBAGAI VARIABEL UKURAN LINEAR PERMUKAAN TUBUH MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank

Bab 2 LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Rivised Simpleks Method (metode simpleks yang diperbaiki)

Bagian 12. Seksi 1 Catatan untuk Jadwal Jepang

BAB III ANALISIS KORELASI KANONIK ROBUST DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA), adalah jenjang pendidikan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

untuk setiap x sehingga f g

BAB 2 LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Hasil Analisis Ukuran Tubuh Domba. Ukuran Tubuh Minimal Maksimal Rata-rata Standar Koefisien

TINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi

METODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Matematika EBTANAS Tahun 1986

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

BAB II DASAR DASAR TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi

TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing

TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Garut

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang mengikuti perlombaan

Bab 2 LANDASAN TEORI

Analisis Diskriminan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

MODUL XI SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KEPERCAYAAN

BAB IV APLIKASI JARAK MAHALANOBIS

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Tinggi Pundak dan Panjang badan dengan panjang langkah Trot kuda delman.

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

III. METODE PENELITIAN

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASAN UMUM. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pola konsumsi daging ayam broiler,

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI. Oleh : ARDY AGA PRATAMA

Minggu II Lanjutan Matriks

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE. Lokasi dan Waktu

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Manual Uji T 2 Hotelling Berbagai Ukuran Tubuh pada Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon Rumus: T 2 = X X S X X Selanjutnya: F = n + n p 1 (n + n 2) P T akan terdistribusi F dengan derajat bebas V 1 = P dan V 2 = n 1 + n 2 P 1 n 1 = jumlah data pengamatan pada kelompok Manado = 51 n 2 = jumlah data pengamatan pada kelompok Tomohon = 32 H 0 : U 1 = U 2 artinya vektor nilai rata-rata dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua H 1 : U 1 U 2 artinya vektor nilai rata-rata itu berbeda Tahap 1 Matriks Kovarian Kelompok Manado (S 1 ) 75231 49028 8557 88612 6020 66247 4268 44349 18455 38475 49028 11415 1669 16304 7274 11674 7169 62780 23698 46490 85566 16692 3846 35715 1472 22084 1378 10669 40335 96797 88612 16304 3572 38763 1602 22802 1402 95506 34871 91753 60202 72739 1472 16024 2207 99953 6679 21084 17378 19492 66247 11674 2208 22802 9995 25687 9861 74824 31482 54212 42675 71690 1378 14015 6679 98612 8930 39404 19780 44702 44349 62780 1067 95506 2108 74824 3940 19841 28961 70804 18455 23698 4034 34871 1738 31482 1978 28961 17796 17580 38475 46490 9680 91753 1949 54212 4470 70804 17580 96102 66

Matriks Kovarian Kelompok Tomohon (S 2 ) 11636 9899 1922 17506 8916 24418 7957 87329 16663 54919 9992 27661 4665 45250 1350 20383 1599 16899 16976 63871 19220 46653 9232 88069 2810 39300 2908 34929 35948 13339 17506 45250 8807 89673 2541 37167 2820 32280 35504 12758 89163 13504 2810 25405 1420 17941 9797 78518 18619 3766 24418 20383 3930 37167 1794 81523 1695 24096 35938 10815 79567 15988 2908 28196 9797 16949 1198 11537 14022 5476 87329 16899 3493 32280 7852 24096 1154 47830 09244 11105 16663 16976 3595 35504 1862 35938 1402 0924 08216 06048 54919 63871 1334 12758 3767 10815 5476 11105 06048 82581 Tahap 2 Hasil matriks diatas dimasukkan kedalam matriks S gabungan yaitu: S = (n 1) S + (n 1) S (n + n 2) Sehingga diperoleh hasil berupa matriks S G yaitu: 90972 68150 1264 12170 7129 13435 5679 60798 17769 44768 68150 17633 2816 27382 9659 15007 1054 10343 21130 53142 12638 28159 5907 55751 1984 28673 1964 19954 3866 11080 12170 27382 5575 58247 1961 28300 1944 18250 35113 10547 71286 96583 1984 19614 1906 13036 7873 43065 17853 26446 13435 15007 2867 28300 1304 47056 1257 13841 33187 74853 56794 10544 1964 19442 7873 12574 1010 68478 17577 48551 60798 10343 1995 18250 4307 13841 6848 30553 21415 86206 17769 21130 3866 35113 1785 33187 1758 21415 14130 13167 44768 53142 1108 10547 2645 74853 4855 86206 13167 90927 67

Tahap 3 Menghitung matriks rataan dari kelompok Manado dan Tomohon = 2539 6584 11662 11715 3478 7359 3643 5386 1969 4743 = 3109 7338 13406 13344 4353 7934 4278 5909 2078 4825 Tahap 4 Hasil dari matriks gabungan (S G ) digunakan untuk menghitung rumus T 2 Hotelling yaitu: T 2 = X X S X X T =. 9214 sehingga diperoleh hasil sebesar 18117 Tahap 5 Berdasarkan hipotesis perlu menentukan F α : v1v2. dimana v 1 = p = 10 (banyaknya variabel X) Sedangkan v 2 = n 1 + n 2 p 1 = 51 + 32 10 1 = 72 Apabila dipilih taraf nyata α = 005 maka dari tabel distribusi F diperoleh: F 005 : 10; 72 = 1974 68

Dengan demikian besaran: F = ( ) T = ( ) (18117) = 16124 Terima H 0 jika F hitung > F tabel 16124 > 1974 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran tubuh kuda delman jantan pada kelompok Manado sangat berbeda dengan kelompok Tomohon. 69

Lampiran 2. Cara Perhitungan Fungsi Diskriminan pada Berbagai Ukuran Tubuh Kuda delman jantan Manado vs Tomohon Uji T 2 -Hotelling pada kuda delman jantan kelompok Manado dengan Tomohon memperlihatkan adanya perbedaan kedua kelompok tersebut. Adanya perbedaan tersebut kita dapat membangun fungsi diskriminan untuk mencirikan untuk perbedaan variabel-variabel ukuran tubuh yang ada dalam populasi kuda delman jantan kelompok Manado dan Tomohon. Fungsi diskriminan Fisher dibangun berdasarkan persamaan: Y = a X = X X S X X Sehingga diperlukan perhitungan berikut: Invers Matriks Gabungan (S G -1 ) = 02733-0025 0006 00110-005 -0044-002 -0001-0099 -0066-0025 02748-007 -0030 0013 00028-009 -0013-0028 00336 00064-0075 0217-0154 -001-0000 -002-0013 -0032-0014 00111-0030 -015 01926-001 -0006-004 00047 00487-0007 -0052 00133-002 -0012 0101 00011-003 00075-0016 00311-0044 00028-000 -0006 0001 00422-002 -0005-0011 00086-0017 -0087-002 -0039-003 -0019 0379 00155-0072 -0061-0001 -0013-001 00047 0008-0005 0016 00518-0019 -0034-0099 -0028-003 0049-002 -0011-007 -0019 1036-0032 -0066 00336-001 -0007 0031 00086-006 -0034-0032 02010 = 2539 6584 11662 11715 3478 7359 3643 5386 1969 4743 = 3109 7338 13406 13344 4353 7934 4278 5909 2078 4825 Dengan demikian diperoleh model fungsi diskriminan linier untuk kuda delman jantan kelompok Manado dan Tomohon adalah: 70

Y = 06823 X 1 + 03494 X 2 03794 X 3 + 00168 X 4 00831 X 5 + 02267 X 6 03692 X 7 01043 X 8 + 01970 X 9 + 05893 X 10 Sekarang kita dapat menguji apakah benar kesepuluh variabel dalam fungsi diskriminan cukup berarti menerangkan perbedaan antara kuda delman jantan kelompok Manado dan Tomohon atau ada variabel tertentu dalam model yang tidak berarti (tidak memberikan kontribusi yang berarti) sehingga dapat dikeluarkan dari model. Untuk tujuan ini dapat menggunakan selang kepercayaan serempak untuk beda nilai rata-rata diantara dua kelompok kuda delman jantan tersebut. Selang kepercayaan serempak berdasarkan formula berikut: c ' X 1 - X 2 ± c' S G c n 1 + n 2 n 1 n 2 2 T (pn1+n2-2) Nilai T 2 diperoleh dari Tabel Hotelling dengan dengan taraf nyata α. Nilai c mengikuti perbandingan yang diinginkan misalnya untuk membandingkan variabel X 1 maka c = (1000000000) dan seterusnya. Apabila selang kepercayaan serempak terdapat nilai nol maka kedua rata-rata kelompok untuk variabel tersebut dianggap tidak berbeda pada taraf nyata tertentu sehingga dapat dikeluarkan dari model. Dengan menggunakan persamaan selang kepercayaan serempak maka dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berperan dalam model fungsi diskriminan. Pengujian selang kepercayaan serempak dilakukan sebagai berikut: 1. Untuk Variabel X 1 (lebar dada): = (1000000000) X X = 5.702 7.532 17.44 16.29 8.756 5.752 6.35 5.227 1.095 0.819 = 5700 = 3016 ( ) = 1061 71

Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 adalah: 5700 ± (3016) (1061) ( 89 ; 25) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 1 (lebar dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 1 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 2. Untuk Variabel X 2 (dalam dada): = (0100000000) = 7530 = 4199 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 adalah: 7530 ± (4199) (1061) ( 1198 ; 308) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 2 (dalam dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 2 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 3. Untuk Variabel X 3 (tinggi pundak): = (0010000000) = 17440 = 7686 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 adalah: 17440 ± (7686) (1061) ( 2559; 929) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 3 (tinggi 72

pundak) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 3 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 4. Untuk Variabel X 4 (tinggi pinggul): = (0001000000) = 16290 = 7632 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 adalah: 16290± (7632) (1061) ( 2438 ; 82) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 4 (tinggi pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 4 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 5. Untuk Variabel X 5 (lebar pinggul): = (0000100000) = 8760 = 4365 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 adalah: 8760± (4365) (1061) ( 1339 ; 43) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 5 (lebar pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 5 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 6. Untuk Variabel X 6 (panjang badan): = (0000010000) = 5750 73

= 6859 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 6 adalah: 5750 ± (6859) (1061) ( 1302 ; 152) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 6 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 6 (panjang badan) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 6 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 7. Untuk Variabel X 7 (panjang paha): = (0000001000) = 6350 = 3178 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 adalah: 6350± (3178) (1061) ( 972 ; -298) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 7 (panjang paha) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 7 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 8. Untuk Variabel X 8 (panjang leher): = (0000000800) = 5230 = 5527 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 8 adalah: 5230± (5527) (1061) ( 1109 ; 063) 74

Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 8 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 8 (panjang leher) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 8 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 9. Untuk Variabel X 9 (lebar kepala): = (0000000010) = 1100 = 1189 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 9 adalah: 1100± (1189) (1061) ( 236 ; 016) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 9 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 9 (lebar kepala) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 9 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 10. Untuk Variabel X 10 (panjang kepala): = (0000000001) = 0820 = 30154 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 10 adalah: 0820± (30154) (1061) ( 402 ; 238) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 10 melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 10 (panjang kepala) sama diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 10 tidak dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 75

Korelasi antara setiap variabel dalam model dan fungsi diskriminan dapat dihitung dengan formula: = Nilai D 2 diperoleh dari: X X S X X Sehingga dapat dihitung: X X = 06823 X 1 + 03494 X 2 03794 X 3 + 00168 X 4 00831 X 5 + 02267 X 6 03692 X 7 01043 X 8 + 01970 X 9 + 05893 X 10 Invers Matriks Gabungan (S ) = 02733-0025 0006 00110-005 -0044-002 -0001-0099 -0066-0025 02748-007 -0030 0013 00028-009 -0013-0028 00336 00064-0075 0217-0154 -001-0000 -002-0013 -0032-0014 00111-0030 -015 01926-001 -0006-004 00047 00487-0007 -0052 00133-002 -0012 0101 00011-003 00075-0016 00311-0044 00028-000 -0006 0001 00422-002 -0005-0011 00086-0017 -0087-002 -0039-003 -0019 0379 00155-0072 -0061-0001 -0013-001 00047 0008-0005 0016 00518-0019 -0034-0099 -0028-003 0049-002 -0011-007 -0019 1036-0032 -0066 00336-001 -0007 0031 00086-006 -0034-0032 02010 = 2539 6584 11662 11715 3478 7359 3643 5386 1969 4743 = 3109 7338 13406 13344 4353 7934 4278 5909 2078 4825 76

Jadi X 1 -X 2 ' SḠ 1 X 1 - X 2 = 92143 Dengan demikian korelasi antara Xi dan fungsi diskriminan Y dihitung sebagai berikut: = ( )( ) = 0622 (*) = ( )( ) = 0591 (*) = ( )( ) = 0748 (*) = ( )( ) = 0703 (*) = ( )( ) = 0661 (*) = ( )( ) = 0276 (tn) = ( )( ) = 0658 (*) = ( )( ) = 0312 (tn) = ( )( ) = 0 3047 (tn) 77

= ( )( ) = 0090 (tn) Dari korelasi antara variabel dalam model dengan fungsi diskriminan diketahui bahwa variabel X 6 X 8 X 9 dan X 10 berdasarkan selang kepercayaan 95% mengandung nilai nol maka diputuskan untuk mengeluarkan X 6 X 8 X 9 dan X 10 dari model diskriminan. Dengan demikian model fungsi diskriminan untuk kuda delman jantan Manado dengan Tomohon melibatkan enam variabel pembeda terpenting yaitu X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 dan X 7. Nilai p = 6 melalui penghapusan baris keenam kedelapan kesembilan dan kesepuluh dan kolom keenam kedelapan kesembilan dan kesepuluh dari matriks (karena variabel-variabel tersebut dikeluarkan dari model) maka diperoleh matriks yang baru adalah: Matriks Gabungan ( ) = 90972 68150 12638 12170 71286 56794 68150 17633 28159 27382 96583 10544 12638 28159 59074 55751 19838 19637 12170 27382 55751 58247 19614 19442 71286 96583 19838 19614 19057 78726 56794 10544 19637 19442 78726 10099 Invers Matriks Gabungan (S ) = 01898 0019 0008 00105 0038 0061 0019 02675 0076 0027 00099 0078 0008 0076 02084 0151 0012 0022 00105 0027 0151 01891 0012 0040 0038 00099 0011 0012 00921 0017 0061 0078 0022 0040 0017 03476 78

Selisih rataan 1 dengan rataan 2 X X = 570 753 1744 1629 876 635 Dengan demikian diperoleh model fungsi diskriminan linier yang terdiri atas enam variabel yaitu: Y = 02419 X 1 + 02553 X 2 03202 X 3 + 00459 X 4 01760 X 5 00878 X 7 Selang kepercayaan serempak dipergunakan kembali untuk menguji apakah keenam variabel berpengaruh dalam model atau masih ada variabel tertentu yang perlu dikeluarkan dari model fungsi diskriminan linier. Pengujian selang kepercayaan serempak dilakukan sebagai berikut: 1. Untuk Variabel X 1 (lebar dada): = (100000) X X = 5702 7532 1744 1629 8756 6350 = 5700 = 3016 ( ) = 08499 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 adalah: 5700 ± (3016) (08499) ( 826 ; 314) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 1 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 1 (lebar dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 1 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 2. Untuk Variabel X 2 (dalam dada): = (010000) = 7530 79

= 4199 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 adalah: 7530 ± (4199) (08499) ( 1110 ; 396) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 2 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 2 (dalam dada) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 2 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 3. Untuk Variabel X 3 (tinggi pundak): = (001000) = 17440 = 7686 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 adalah: 17440 ± (7686) (08499) ( 2397; 1091) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 3 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 3 (tinggi pundak) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 3 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 4. Untuk Variabel X 4 (tinggi pinggul): = (000100) = 16290 = 7632 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 adalah: 16290± (7632) (08499) ( 2278 ; 980) 80

Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 4 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 4 (tinggi pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 4 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 5. Untuk Variabel X 5 (lebar pinggul): = (000010) = 8760 = 4365 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 adalah: 8760± (4365) (08499) ( 1247 ; 505) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 5 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 5 (lebar pinggul) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 5 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 6. Untuk Variabel X 7 (panjang paha): = (000001) = 6350 = 3178 Dengan demikian selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 adalah: 6350± (3178) (08499) ( 905 ; 365) Karena selang kepercayaan serempak 95% untuk variabel X 7 tidak melewati nol maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf lima persen variabel X 7 (panjang paha) berbeda diantara kedua kelompok kuda delman jantan yang diamati sehingga X 7 dapat dipertahankan dalam model fungsi diskriminan. 81

Korelasi antara setiap variabel dalam model dan fungsi diskriminan dapat dihitung dengan formula: R yxi = di s ii D 2 Nilai D 2 diperoleh dari: X 1 -X 2 ' SḠ 1 X 1 - X 2 Invers Matriks Gabungan (S ) = 01898-0019 -0008 00105-0038 -0061-0019 02675-0076 -0027 00099-0078 -0008-0076 02084-0151 -0012-0022 00105-0027 -0151 01891-0012 -0040-0038 00099-0011 -0012 00921-0017 -0061-0078 -0022-0040 -0017 03476 Selisih rataan 1 dengan rataan 2 X 1 - X 2 = -570-753 -1744-1629 -876-635 Jadi X 1 -X 2 ' SḠ 1 X 1 - X 2 = 6392 = ( )( ) = 0747 (*) 82

= ( )( ) = 0709 (*) = ( )( ) = 0898 (*) = ( )( ) = 0884 (*) = ( )( ) = 0794 (*) = ( )( ) = 0791 (*) 83

Lampiran 3. Penggolongan Individu Kuda Delman Jantan Manado dan Tomohon Berdasarkan Kriteria Wald-Anderson Individu (n = 83) Kelompok Aktual (1 = Kuda Manado; 2 = Kuda Tomohon) W (Skor Wald- Anderson) Penggolongan (1 = Kuda Manado; 2 = Kuda Tomohon) 1 1 44319 1 2 1 14409 1 3 1 45287 1 30 1 12136 2 50 1 25323 2 51 1 48876 1 70 2 13386 2 82 2 42354 2 83 2 55107 2 84

Lampiran 4. Cara Perhitungan Jarak Minimum D 2 -Mahalanobis antara Jantan Kuda Delman Manado Minahasa dan Tomohon Perhitungan jarak D 2- Mahalanobis antara kuda delman jantan Manado dan Tomohon sebagai berikut: Jarak D 2 -Mahalanobis kuda delman jantan Manado Minahasa dan Tomohon diperoleh melalui perhitungan dari perbandingan kelompok jantan yang diamati: 1. Manado dengan Minahasa D 2 = X X S X X Sehingga = 2539 6584 11662 11715 3478 7359 3643 5386 1969 4743 = 3109 7338 13406 13344 4353 7934 4278 5909 2078 4825 Invers Matriks Gabungan (S ) = 02733-0025 0006 00110-005 -0044-002 -0001-0099 -0066-0025 02748-007 -0030 0013 00028-009 -0013-0028 00336 00064-0075 0217-0154 -001-0000 -002-0013 -0032-0014 00111-0030 -015 01926-001 -0006-004 00047 00487-0007 -0052 00133-002 -0012 0101 00011-003 00075-0016 00311-0044 00028-000 -0006 0001 00422-002 -0005-0011 00086-0017 -0087-002 -0039-003 -0019 0379 00155-0072 -0061-0001 -0013-001 00047 0008-0005 0016 00518-0019 -0034-0099 -0028-003 0049-002 -0011-007 -0019 1036-0032 -0066 00336-001 -0007 0031 00086-006 -0034-0032 02010 85

Maka X X S X X = 2709 Jadi jarak D 2 -Mahalanobis adalah 1646 2. Manado dengan Tomohon Melalui perhitungan yang sama pada perbandingan kuda delman jantan Manado dengan Minahasa maka X X S X X = 9211 Jadi jarak D 2 -Mahalanobis adalah 3035 3. Minahasa dengan Tomohon Melalui perhitungan yang sama pada perbandingan kuda delman jantan Manado dengan Minahasa maka X X S X X = 2608 Jadi jarak D 2 -Mahalanobis adalah 1615 86

Lampiran 5. Selisih Nilai Rataan Variabel-variabel Pembeda antara Kuda Delman Jantan Manado vs Tomohon dan Minahasa vs Tomohon Variabel Pembeda Selisih Nilai Rataan Manado vs Tomohon Selisih Nilai Rataan Minahasa vs Tomohon ----------------(cm)---------------- Lebar dada (X 1 ) 5702 2786 Dalam dada (X 2 ) 7532 5004 Tinggi pundak (X 3 ) 17440 11360 Tinggi pinggul (X 4 ) 16290 10150 Lebar pinggul (X 5 ) 8756 3653 Panjang paha (X 7 ) 6450 3206 Lampiran 6. Selisih Nilai Rataan Variabel-variabel Pembeda antara Kuda Delman Betina Manado vs Minahasa dan Minahasa vs Tomohon Variabel Pembeda Selisih Nilai Rataan Manado vs Minahasa Selisih Nilai Rataan Minahasa vs Tomohon ----------------(cm)---------------- Lebar dada (X 1 ) 2916 2786 Tinggi pundak (X 3 ) 6080 11360 Lebar pinggul (X 5 ) 5103 3653 Panjang paha (X 7 ) 3244 3206 87