MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILU DAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SELASA, 1 NOVEMBER 2016
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu [Pasal 1 angka 1] dan Pengujian Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen [Pasal 15 ayat (1), Pasal 16 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 52 ayat (1), Pasal 53 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan Pasal 57 ayat (1)] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Abdul Bahar (Perkara Nomor 90/PUU-XIV/2016) 2. Ahmad Amin (Perkara Nomor 91/PUU-XIV/2016) ACARA Perbaikan Permohonan (II) Selasa, 1 November 2016 Pukul 14.10 14.25 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Anwar Usman (Ketua) 2) Wahiduddin Adams (Anggota) 3) Suhartoyo (Anggota) Rizki Amalia Sunardi Panitera Pengganti Panitera Pengganti i
Pihak yang Hadir: A. Pemohon Perkara Nomor 90/PUU-XIV/2016: 1. Abdul Bahar B. Pemohon Perkara Nomor 91/PUU-XIV/2016: 1. Ahmad Amin ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 14.10 WIB 1. KETUA: ANWAR USMAN Sidang Perkara Nomor 90 dan 91/PUU-XIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Assalamualaikum wr. wb. Pemohon Perkara Nomor 90? 2. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR 3. KETUA: ANWAR USMAN Ya, silakan memperkenalkan diri lagi. 4. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Ya, terima kasih, Yang Mulia. Perkenalkan nama saya Abdul Bahar. Tempat, tanggal lahir, (suara tidak terdengar jelas), 23 Agustus 1983. 5. KETUA: ANWAR USMAN Baik. 6. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Pekerjaan (...) 7. KETUA: ANWAR USMAN Cukup. Nomor 91, silakan. 8. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016: AHMAD AMIN Nama saya Ahmad Amin. Pekerjaan PNS dari Kabupaten Pati. 9. KETUA: ANWAR USMAN KETUK PALU 3X Ya, yang kerjanya di dinas pendidikan itu, ya? 1
10. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016: AHMAD AMIN Benar, Pak. 11. KETUA: ANWAR USMAN Untuk Pemohon Perkara Nomor 90? 12. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Ya. 13. KETUA: ANWAR USMAN Perbaikan permohonannya baru melalui email, ya? 14. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR 15. KETUA: ANWAR USMAN Nanti hard copy-nya disusulkan, ya. 16. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Ya, siap, Yang Mulia. 17. KETUA: ANWAR USMAN Ya, baik. Telah diterima perbaikannya, untuk itu dipersilakan untuk menyampaikan apa saja yang diperbaiki, ya. Jadi, tidak perlu semua. Jadi, dari permohonan awal dibandingkan dengan perbaikan ini, mana saja yang diperbaiki. Ya, silakan. 18. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Ya, terima kasih. Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. Pemohon adalah perseorangan Warga Negara Indonesia yang dijanjikan sebagai pemilih atas Pencalonan Pasangan Calon Kepala Daerah, Gubernur, dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2012 oleh partai politik. Namun pemilihan hak tersebut hanya untuk melegalisasi tindakan terjadinya korupsi yang dilakukan baik oleh partai politik sebagai pengusung maupun oleh pasangan calon kepala daerah 2
ketika menjabat dan pada saat pencalonan. Sehingga sebagai pemilih atau pun warga Sulawesi Tenggara dengan diberlakukannya Pasal 1 poin 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu atas Pencalonan Pasangan Calon Kepala Daerah, Gubernur, dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2012 oleh partai politik hanyalah kegiatan pembohongan dan penipuan kepada Pemohon sebagai pemilih maupun sebagai warga Sulawesi Tenggara. Dan berdasarkan alat bukti P-4 dan P-3 tersebut adalah merupakan tindakan pemiskinan dan pembodohan dengan diberlakukannya Pasal 1 poin 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 kepada Pemohon atas pencalonan Pasangan Calon Kepala Daerah, Gubernur, dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2012 oleh partai politik di dalam penyelenggaraan Pemilukada Sulawesi Tenggara Tahun 2012 yang bertentangan dengan norma yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28I ayat (2) yang menyatakan bahwa setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Olehnya itu berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut. 1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Pasal 1 poin 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang dimaknai atas pencalonan Pasangan Calon Kepala Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2012 oleh partai politik. 3. Menyatakan Pasal 1 poin 1 Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang dimaknai atas pencalonan Pasangan Calon Kepala Daerah, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2012 oleh partai politik. 4. Meminta pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Repubik Indonesia sebagaimana mestinya. Dan apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Sekian. Terima kasih. Hormat Pemohon, Abdul Bahar. 19. KETUA: ANWAR USMAN Ya, baik. Terima kasih. Untuk membuktikan permohonannya, Pemohon mengajukan bukti P-1 sampai dengan P-3. Ada tambahan P-4, ya, tapi belum dileges, ya? 3
20. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR 21. KETUA: ANWAR USMAN Jadi, yang bisa di ini perlu penegasan dari Pemohon, ini emailnya ada dua, yang satu tertanggal 16 Oktober 2016, dan satunya 31 Oktober 2016. Mana yang benar? 22. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Yang tanggal 31 Oktober, Yang Mulia. 23. KETUA: ANWAR USMAN Tapi tadi yang dibaca hampir sama dengan yang 16 Oktober. 24. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Substansinya, Pak Hakim. 25. KETUA: ANWAR USMAN Oh, substansinya, poin-poinnya, ya. Jadi, yang benar itu yang tanggal 31, ya, yang dijadikan dasar, ya? 26. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR 27. KETUA: ANWAR USMAN Ya, baik. Jadi, begitu yang bisa disahkan P-1 sampai dengan P-3, ya. Untuk P-4 dileges dulu, ya. 28. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR Ya, siap, Yang Mulia. 29. KETUA: ANWAR USMAN Baik. Sudah diverifikasi dan dinyatakan sah. KETUK PALU 1X 4
Untuk Pemohon Perkara Nomor 91 kemudian begini, sebelum ke Pemohon Perkara Nomor 91, nanti hasil sidang ini untuk Pemohon Perkara Nomor 90 akan disampaikan ke Rapat Permusyawaratan Hakim, ya RPH, Pleno, bagaimana nasib permohonan Saudara apakah akan diteruskan atau langsung diputus, ya. Jadi, nanti ada pemberitahuan dari Kepaniteraan. Jelas? Pemohon Perkara Nomor 91, silakan, apa saja yang diperbaiki? Tidak perlu dibaca semua, ya, poin-poin saja sama dengan Pemohon Perkara Nomor 91 tadi 90. 30. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016: AHMAD AMIN Terima kasih, Yang Mulia. Pada perbaikan kemarin, akhirnya dari 10 ayat saya potong jadi saya sederhanakan jadi 4 pasal permohonan. Yakni, Pasal 16 ayat (3) dan Pasal 53 ayat (3), serta Pasal 91 ayat (1), dan Pasal 57 ayat (1). Yang lainnya tidak saya ajukan, Yang Mulia. Kemudian, dari setting permohonannya, kali ini saya perbaiki dengan kepastian hukum, yakni makna dari sumber pendanaan yang digunakan untuk tunjangan profesi. Apakah APBN bisa di APBN secara umum bisa dimaknai sebagai APBN 20% anggaran pendidikan? Karena kerugiannya jelas, saat ini sudah terasa bahwa anggaran pendidikan sangat tidak bisa untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia, habis untuk tunjangan profesi maupun gaji pendidik. Kemudian yang Pasal 19 ayat (1) sepanjang frasa kemudian mendapatkan pendidikan bagi anak bagi putra dan putri guru atau dosen, Pasal 57 itu bertentangan dengan norma undang-undang lainnya. Dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pun telah jelas bahwa negara berkomitmen memberikan hak anak tanpa melakukan diskriminasi dan itu diperkuat, dijabarkan lagi dalam Undang-Undang Perlindungan Anak dan juga Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang berkomitmen dan menjamin pelaksanaan pemenuhan hak anak tanpa diskriminasi apa pun. Jadi, dengan perubahan itu, saya mengajukan ( ) 31. KETUA: ANWAR USMAN Ya, petitumnya itu. 32. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016: AHMAD AMIN Petitumnya. Pertama. 1. Mengabulkan permohonan untuk seluruhnya. 5
2. a. Menyatakan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang tentang Guru dan Dosen tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang anggaran pendidikan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah tidak dimaknai anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelengaraan pendidikan nasional. b. Menyatakan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Guru dan Dosen, sepanjang frasa kemudian untuk memperoleh pendidikan bagi putera-puteri guru bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. c. Menyatakan Pasal 53 ayat (3) Undang-Undang Guru dan Dosen tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang anggaran pendapatan dan belanja negara tidak dimaknai anggaran pendidikan 20%, anggaran pendapatan dan belanja negara untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. d. Menyatakan Pasal 57 ayat (1) Undang-Undang Guru dan Dosen, sepanjang frasa kemudian untuk memperoleh pendidikan bagi putera-puteri dosen bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. 3. a. Menyatakan Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Guru dan Dosen mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah tidak dimaknai minimal 20% anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. b. Menyatakan Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Guru dan Dosen, sepanjang frasa kemudian untuk memperoleh pendidikan bagi putera dan puteri guru tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. c. Menyatakan Pasal 52 ayat (3) Undang-Undang Guru dan Dosen mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang APBN tidak dimaknai anggaran pendidikan minimal 20% anggaran APBN untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. d. Menyatakan Pasal 57 ayat (1) Undang-Undang Guru dan Dosen sepanjang frasa kemudian untuk memperoleh pendidikan bagi putera-puteri dosen tidak mempunyai hukum mengikat. 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya. Demikian, Yang Mulia. 6
33. KETUA: ANWAR USMAN Ya, baik. 34. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016: AHMAD AMIN Terima kasih. 35. KETUA: ANWAR USMAN Saudara mengajukan bukti P-1 sampai dengan P-6, ya? 36. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016: AHMAD AMIN 37. KETUA: ANWAR USMAN Sudah diverifikasi dan dinyatakan sah. Baik. Jadi hasil sidang ini akan disampaikan ke RPH ya, Rapat Permusyawaratan Hakim. Bagaimana kelanjutan dari permohonan Saudara, ya menunggu pemberitahuan dari Kepaniteraan. Apakah akan lanjut ke sidang Pleno atau berakhir sampai di sini, ya? Sudah jelas, ya? 38. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016: AHMAD AMIN Ya, Pak. 39. KETUA: ANWAR USMAN Untuk Perkara Nomor 90 juga tadi, ya. Sudah diingatkan bahwa Saudara tinggal menunggu pemberitahuan dari Kepaniteraan. 40. PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016: ABDUL BAHAR KETUK PALU 1X 7
41. KETUA: ANWAR USMAN Ya, baik. Dengan demikian, sidang selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 14.25 WIB Jakarta, 1 November 2016 Kepala Sub Bagian Risalah, Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004 Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 8