PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SMP NEGERI 1 LENDAH JURNAL

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN

Suwarno, Wahyu Doko Ariyanto PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRACT

UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL ARTIKEL JURNAL

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI LEDOK 07 SALATIGA. Tesis

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMAN 1 BANTUL, KABUPATEN BANTUL

Diajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A

IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN EFEKTIF BAGI GURU DI SD NEGERI PABELAN 03 KARTASURA

PERAN PENDIDIK DALAM MEMBIMBING PESERTA DIDIK DYSCALCULIA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.


IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NIRMALA BANTUL

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

REKRUTMEN GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO ARTIKEL JURNAL

LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL. Tesis

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

Laskar Adi Wibowo NIM

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH, GURU, DAN SISWA TERHADAP SEKOLAH YANG MENYENANGKAN DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESULITAN GURU BERSERTIFIKASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH (Studi Kasus pada Guru-Guru Bersertifikasi di SMK Sakti Gemolong)

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PELAKSANAAN PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR OLEH PENGAWAS DI GUGUS I BALECATUR KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS : SD MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA) TESIS

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Diajukan oleh : Isma Zulaikah A

PENGEMBANGAN KINERJA TENAGA PENDIDIK DALAM PERSIAPAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS IV SD NEGERI NIRMALA KABUPATEN BANTUL

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN PRINGSEWU. (Artikel Ilmiah) Oleh NUR HAYATI

Kinerja Pustakawan Berlatar Belakang Guru dalam Pengolahan Koleksi Perpustakaan di Perpustakaan SMP Widya Suara Sukawati

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Oleh: Haris Ali Murfi (A )

POTENSI SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KEMITRAAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

ABSTRAK. konstruk dilakukan sebelum hipotesis diuji. Analisis one way-anova digunakan

Yunita 56, Sunardi 57, Dafik 58

ANALISIS KINERJA GURU YANG MERANGKAP SEBAGAI PENGELOLA PERPUSTAKAAN ( STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1, 5, 7, DAN 8 DI LINGKUNGAN SURAKARTA )

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

IMPLEMENTASI MODEL PENGELOMPOKAN PESERTA DIDIK DALAM KELAS PARALEL DI SD MUHAMMADIYAH 8 JAGALAN KELAS V TAHUN AJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PROFESIONALITAS PEMBELAJARAN GURU DI SMP RSBI KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH TESIS

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN RUANG KELAS SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017 SAMPAI DENGAN TAHUN 2022

MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF. ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PERSEPSI GURU TERHADAP METODE PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SDN BAKALAN.

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI

IMPLEMENTASI KOMPETENSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD N 5 WATES

IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DEMOKRATIK DALAM MENGEMBANGKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN

EFEKTIVITAS PROGRAM SERTIFIKASI GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KARANGANYAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

: AYU PERDANASARI K

Pelaksanaan Pengembangan Diri Siswa Sekolah Dasar Di Wilayah Dabin I Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

DERAJAT PEMAHAMAN KONSEP FUNGSI PADA SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI KONSEP HIMPUNAN (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Evaluasi Diklat Pra Jabatan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

KELAYAKAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN DAN KUALIFIKASI GURU TEKNIK PEMESINAN SMK DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Oleh: LILIS SETIYOWATI A

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS PENERAPAN E-FAKTUR PAJAK TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA KPP PRATAMA SETIABUDI SATU

Transkripsi:

Pencapaian Standar Kualifikasi... (Septantya Budi Saputra) 53 PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TEACHER QUALICATION STANDARD ATTAINMENT IN NGRUKEMAN PRIMARY SCHOOL KASIHAN BANTUL Oleh: Septantya Budi Saputra, Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, gonz.septa@gmail.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pencapaian standar kualifikasi akademik guru SD Negeri Ngrukeman Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah guru kelas di Sekolah Dasar Negeri Ngrukeman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan menggunakan triangulasi metode. Data yang diperoleh dianalis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada 4 orang guru kelas yang belum mencapai standar kualifikasi akademik. Upaya yang dilakukan guru untuk mencapai standar kualifikasi akademik yaitu mencari beasiswa pendidikan dan mengikuti program pendidikan sarjana yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Upaya yang dilakukan sekolah yaitu motivasi dan arahan kepada guru yang belum mencapai standar kualifikasi akademik. Sedangkan upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan yaitu memberikan instruksi kepada guru melalui peran kepala sekolah dan pengawas sekolah. Kata kunci: guru, standar kualifikasi akademik Abstract This study aimed to describe the achievement of academic qualification standards of teachers in Ngrukeman primary school. This research is a qualitative with descriptive qualitative approach. Informant in this study is a classroom teacher in Ngrukeman primary school. Data collection techniques used were interviews and documentation. The validity of the data was tested using the triangulation methods. Data were analyzed through data reduction, data presentation, and conclusion. Based on the results of this study concluded that there are four classroom teachers who have not reached the standard of academic qualifications. Efforts are being made to reach the standards of teacher qualification is looking for scholarship information and following the educational program organized by the college. The efforts of schools is motivation and guidance to teachers who have not yet reached the standard of academic qualifications. The effort of education offices that provide instruction to teacher through the role of the principal and school supervisor. Keywords: Teacher, Academic Qualification Standards PENDAHULUAN Data per Juli 2007 dari hasil observasi yang dilakukan di UPT PPD Kecamatan Kasihan, jumlah guru kelas yang berada di lingkungan Pemerintah Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul adalah 164 orang guru dngan persebaran sebagai berikut: Tabel 1: Jumlah dan presentase guru di kecamatan Kasihan kabupaten Bantul NO Pendidikan Jenjang pendidikan Persentase(%) akademik 1 D2 62 38 2 D3 2 1 3 S1 98 60 4 S2 2 1 Total 164 100 Sumber: Data observasi di UPT PPD Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul

54 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 Berdasarkan tabel 1, terlihat jelas bahwa di kecamatan Kasihan kabupaten Bantul untuk guru jenjang pendidikan dasar ternyata masih terdapat guru yang kualifikasi akademiknya belum memenuhi standar yang telah ditetapkan kualifikasi akademik minimal D4/S1. Untuk guru uang belum memenuhi standar kualifikasi akademik berjumlah 64 orang atau 39%. Sedangkan guru yang telah mencapai standar kualifikasi akademik sudah mencapai 100 orang atau 61%. Melihat kenyataan data di lapangan dengan jumlah guru masih banyak yang belum bergelar sarjana (S1) sehingga akan mempengaruhi kinerja guru selama proses belajar mengajar di kelas. Kenyataan ini sungguh memprihatinkan mengingat kualifikasi akademik merupakan saah satu pilar dalam pencapaian mutu pendidikan. Berdasarkan kondisi tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang upaya pencapaian standar kualifikasi akademik guru di sekolah dasar negeri Ngrukeman kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngrukeman Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Proses perencanaan sampai pelaporan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan Agustus 2016. Target/Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah guruguru kelas yang berjumlah 4 orang di Sekolah Dasar Negeri Ngrukeman kecamatan Kasihan kabupaten Bantul. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh melalui teknik pendekatan deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dan apa adanya. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara tersturktur adalah wawancara yang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan, sedanngkan dokumentasi digunakan untuk mengetahui data jumlah guru di SD Negeri Ngrukeman Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Berikut ini kisi-kisi untuk mengukur pengelolaan kelas dan kepuasan belajar siswa: Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara No Indikator No Item Jumlah 1 Kualifikasi guru 1, 2, 3 3 2 Upaya oleh guru 4 1 3 Hambatan guru 5, 6 2 4 Upaya oleh sekolah 7 1 5 Hambatan sekolah 8, 9 2 6 Upaya dinas 10 1 pendidikan Jumlah 10 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan datanya bersifat kualitatif yang berupa keterangan dan data-data yang diperoleh oleh peneliti. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi yaitu 1. Upaya Guru Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari metode pengumpulan data wawancara dan dokumentasi di Sekolah Dasar Ngrukeman, maka dapat diperoleh hasil yang diperlukan untuk menjawab rumusan permasalahan yang berkaitan dengan upaya guru dalam mencapai standar kualifikasi akademik sebagai berikut: a. Penetapan aturan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pasal 29 bahwa seorang pendidik atau guru pada Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa harus memiliki kualifikasi akademik minimal D-IV atau S1. Maka guru sekolah dasar diharuskan memiliki ijasah sarjana sehingga peraturan tersebut dapat dijadikan motivasi bagi guru yang belum memiliki gelar sarjana. Di sekolah dasar negeri Ngrukeman masih ditemukan guru belum mempunyai gelar sarjana S1. Dikarenakan kewajiban mempunyai gelar tersebut, maka guru tidak boleh berpuas diri dengan hanya gelar diploma. Upaya yang dilakukan guru adalah dengan mencari tahu perguruan tinggi yang memiliki program guru sekolah dasar (PGSD). Dengan rincian bahwa jenjang pendidikannya adalah strata 1 atau S1. b. Menempuh kuliah kembali sama artinya dengan membuka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan. Bagi guru yang akan melanjutkan kuliah bisa melalui jalur beasiswa. Jalur beasiswa bisa didapatkan melalui program pemerintah maupun berkerjasama dengan pihak swasta. Dengan adanya beasiswa diharapkan dapat lebih memotivasi guru dalam mencapai standar kualifikasi akademik. Hal ini sesuai dengan Undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 13 yang menyebutkan bahwa Pencapaian Standar Kualifikasi... (Septantya Budi Saputra) 55 pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. c. Selain itu, upaya bagi guru yang belum memiliki akta mengajar bisa mengikuti program pendidikan profesi. Program profesi ini hanya diselenggarakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Tujuannya adalah guru mempunyai keahlian mengajar yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah no 4 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi yang meliputi: (1) tanggung jawab, tugas, dan wewenang Mendikbud dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi; (2) Pendirian perguruan tinggi, program studi, dan program pendidikan tinggi; dan (3) gelar, ijazah, dan sertifikat profesi. d. Pemahanan akan pentingnya pendidikan sarjana S1 harus diterapkan kepada guru yang belum mencapai standar kualifikasi akademik. Dengan pemahaman yang mendalam diharapkan waktu pelaksanaan pendidikan akan berkurang. Guru harus belajar untuk membagi waktu untuk mengajar di sekolah, waktu untuk di rumah, dan juga waktu untuk mengikuti pendidikan sarjana. Dengan segala kegiatan pembelajaran di sekolah, maka upaya tersebut di atas dapat menjadi terkendala bermacam-macam hambatan. Hambatan yang bisa terjadi dan solusi yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut: a. Dalam mencari beasiswa tentunya tidak mudah, mengikuti program beasiswa dari pemerintah mempunyai persaingan yang ketat. Persaingan terbuka akan terjadi karena semua guru bisa mengikuti. Syarat dan kriteria yang digunakan pastinya akan lebih banyak dan rumit. Sedangkan untuk mencari beasiswa kepada pihak swasta, akan lebih susah. Pihak swasta cenderung memberikan beasiswa

56 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 kepada mahasiswa yang berprestasi di perguruan tinggi. Hal ini menyulitkan guru dalam mencari beasiswa untuk sekolah dalam mencapai lulusan sarjana S1. Pemecahan permasalahan ini tentunya dengan cara guru harus selalu aktif dalam mencari dengan mendatangi dinas pendidikan ataupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan program guru sekolah dasar. Seiring berkembangnya teknologi, kesulitan dalam mencari infomasi dapat dikurangi dengan mencari melalui internet. b. Keterbatasan biaya dari pihak guru menjadikan motivasi untuk mengejar standar kualifikasi akademik menjadi turun. Dengan besaran biaya yang tidak sedikit, akan menyulitkan guru yang tidak mampu. Pemecahan dalam hal ini tentunya guru diharapkan mampu menyelesaikan biaya pendidikan dengan cara menabung atau mencari bantuan dari pihak lain. Guru harus diberikan pengertian bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang. Dengan demikian guru tidak akan ragu-ragu dalam mengeluarkan biaya untuk pendidikan di perguruan tinggi. c. Jarak lokasi tempat perkuliahan dengan sekolah yang jauh sangat memberikan hambatan. Kegiatan pembelajaran di sekolah yang sibuk menjadikan tidak adanya waktu yang tidak tersedia untuk mengikuti perkuliahan. Jarak lokasi perkuliahan dapat dikurangi dengan mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas Terbuka. Universitas Terbuka dalam menyelenggarakan pendidikan di lokasi-lokasi yang berada di daerah guru tinggal. Karena tempat yang dipilih diprioritaskan adalah lokasi peserta didik tinggal dengan meminjam lokasi dari pemerintah daerah setempat. Guru yang ingin mengikuti program pendidikan guru sekolah dasar masih terkendala dengan waktu yang tidak ada. Guru masih memprioritaskan wa ktunya untuk melakukan proses pembelajaran di sekolah dan juga melanjutkan kehidupan di rumah. Oleh karena itu guru harus pintar dalam mengatur waktu pendidikannya sehingga tidak akan mengganggu waktu mengajar di sekolah maupun kehidupan di rumahnya. 2. Upaya Kepala Sekolah Berdasarkan penelitian yang dilakukan sesuai dengan landasan teori yaitu upaya peningkatan standar kualifikasi akademik guru, maka pihak kepala sekolah harus dilibatkan. Upaya yang harus dilakukan kepala sekolah antara lain: a. Peran kepala sekolah dalam pengembangan para guru sebagai motivator. Kepala sekolah harus memiliki strategi untuk memberikan motivasi kepada para guru. Guru yang belum mencapai standar harus diberikan suntikan motivasi dengan cara menjadikan teladan guru yang telah mencapai standar kualifikasi. Dengan adanya teladan dari guru yang lain, diharapkan mampu memicu semangat guru untuk mendapatkan gelar sarjana strata 1. b. Kepala sekolah di dalam peran sebagai manajer sekolah, dituntut untuk melakukan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan standar kualifikasi akademik para guru yaitu dengan mengajak guru untuk pelatihan maupun program pendidikan profesi yang disediakan pemerintah. Kepala sekolah juga diharuskan memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang pengembangan profesi baik yang dilaksanakan di sekolah atau melalui kegiatan di luar sekolah. Dengan adanya program pendidikan profesi diharapkan mampu meningkatkan standar kualifikasi akademik guru sehingga tujuan sekolah dapat tercapai. Upaya kepala sekolah dalam mendukung para guru untuk mencapai standar kualifikasi tidaklah mudah, hambatan yang bisa terjadi dan solusi yang dapat diterapkan adalah: a. Kepala sekolah tidak bisa memaksakan karena faktor biaya yang menjadi persoalan. Peran sekolah disini lebih diutamakan dalam membantu pembiayaan melalui sekolah sendiri dan mencarikan bantuan biaya dari pihak

swasta di luar sekolah. Sekolah bisa mencarikan biaya dengan berkerjasama dengan pihak swasta dengan pertimbangan saling menguntungkan dan mampu mencapai tujuan sekolah. b. Adanya guru yang sudah mendekati usia pensiun, sehingga tidak mungkin untuk dipaksakan melanjutkan kuliah ke jenjang sarjana. Solusi untuk hambatan ini adalah dengan mengikuti program pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan dinas pendidikan sehingga diharapkan guru mampu meningkatkan keahlian dalam mengajar. Tentunya pihak sekolah mempunyai instruksiinstruksi dari Dinas Pendidikan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dalam bidang keguruan. c. Apabila guru masih belum mencapai standar kualifikasi akademik, maka nilai akreditasi sekolah tidak dapat ditingkatkan. Kriteria untuk meningkatkan akreditasi tentunya tidak hanya kualifikasi akademik guru. Oleh karena itu sekolah diharpkan mampu meningkatkan kriteria akreditasi yang lain sehingga tidak hanya terfokus dalam pencapaian standar kualifikasi akademik. 3. Upaya Dinas Pendidikan Kualifikasi akademik guru SD di Indonesia mengalami perkembangan dari masa ke masa. Hal ini seperti pendapat Ibrahim Bafadal (2003: 18) yang menyatakan bahwa kualifikasi guru sekolah dasar selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan, mulai masa penjajahan, era kemerdekaan, sampai era sekolah. Bahkan pada masa sekarang kualifikasi akademik untuk guru SD kembali mengalami perubahan. Oleh karena perubahan ini, ada beberapa kualifikasi akademik para guru, terdiri dari lulusan Sekolah Guru B (SGB), Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Sekolah Guru Olahraga (SGO), Pendidikan Guru Agama (PGA), Kursus Pendidikan Guru (KPG). Bahkan ada lulusan Sekolah Menengah Atas sederajat yang bertugas sebagai guru honorer untuk mengatasi kekurangan guru di daerah2 tertentu. Pencapaian Standar Kualifikasi... (Septantya Budi Saputra) 57 Perlunya peran pemerintah dalam menjembatani perubahan dalam bidang pendidikan melalui pemerintah daerah. Dinas pendidikan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan bidang pendidikan. Dinas pendidikan melaksanakan urusan perencanaan operasional program pada seluruh jenjang pendidikan. Berdasarkan kajian yang diteliti, menjelaskan bahwa pemerintah daerah melalui dinas pendidikan mempunyai upaya peningkatan terhadap pencapaian standar kualifikasi akademik para guru di wilayahnya. Jenjang pendidikan dasar adalah yang paling banyak menymbangkan guru belum mencapai standar kualifikasi akademik olah karena itu perlunya upaya-upaya, sebagai berikut: a. Dengan penetapan standar kualifikasi akademik untuk jenjang pendidikan dasar, maka dinas pendidikan harus melakukan sosialisasi kepada seluruh sekolah. Sosialisasi berupa ajakan dan dukungan untuk para guru agar mau melanjutkan bangku kuliah sehingga bisa mendapatkan gelar sarjana S1. b. Dinas pendidikan melakukan kerjasama kepada perguruan tinggi yang bisa mempunyai program studi pendidikan guru sekolah dasar. Sehingga diharapkan mampu menjadi jembatan para guru dengan perguruan tinggi. c. Dinas pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan, program penghargaan guru berprestasi, dan program pembinaan kepada para guru yang belum mencapai standar. Hasil dari pelaksanaan program-program tersebut mampu menjadi bekal guru untuk meningkatkan standar kualifikasi akademiknya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pencapaian standar kualifikasi akademik di SD Negeri Ngrukeman dapat dilakukan melalui upaya guru, upaya sekolah, maupun peran serta dinas pendidikan.

58 Jurnal Hanata Widya, Vol. 5 No. 7 Tahun 2016 Saran Diharapkan kepada guru yang belum mampu mencapai kualifikasi akademik agar supaya termotivasi untuk mengikuti program pendidikan yang diselenggarakan pemerintah melalui perguruan tinggi. Peran sekolah diharapkan membantu dan memberi kesempatan guru untuk meningkatkan standar kualifikasi akademik guru. Dinas Pendidikan juga diharapkan mampu rutin dalam menyelenggarakan program pelatihan keahlian guru untuk menunjang kompetensi keguruan. DAFTAR PUSTAKA Ibrahim Bafadal. (2003). Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005. Sistem Pendidikan Nasional