KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Transkripsi

1 KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuanuntukmengetahuigambarankedisiplinan guru dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa di SMK Wahyu Makassar. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu BagaimanaKedisiplinan guru dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa di SMK Wahyu Makassar, bagaimana Kedisiplinan Guru dalam Upaya peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang akan menggambarkanmasalah yang diteliti tentang hasil temuan yang berkaitan dengankedisiplinan guru dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa di SMK Wahyu Makassar. Lokasi penelitian di Jalan Abdullah Dg. Sirua Kota Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan Dokumentasi. Adapun kriteria informan Kepala Sekolah, guru dan siswa sedangkan tehnik analisis data melalui empat tahap yaitu reduksi data, penafsiran data, penyajian data dan tahap verifikasi data. Tehnik pengabsahan data yaitu tringulasi. Data diolah dengan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan guru di SMK Wahyu Makassar sudah tergolong sangat baik, hal tersebut terlihat dari disiplin waktu, disiplin menegakkan aturan, dan disiplin sikap yang dilakukan oleh para guru guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan guru maka akan semakin meningkat hasil dan prestasi belajar siswa di SMK Wahyu Makassar. Kata Kunci: Kedisiplinan Guru, PrestasiBelajarSiswa ABSTRACT This study aims to describe the discipline of teachers in improving student achievement in vocational Revelation Makassar. The problems of this study are How to discipline teachers in improving student achievement in vocational Revelation Makassar, how to discipline teachers in the effort to increase the Student Achievement. This study used a qualitative approach that would describe the issues examined on the findings relating to discipline teachers in improving student achievement in vocational Revelation Makassar. The research location in Jalan Abdullah Dg. Sirua Makassar. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The criteria for informants Principal, teachers and students while data analysis techniques through four stages: data reduction, data interpretation, data presentation and data verification stage. Data validation techniques that tringulasi. Data processed by the analysis of qualitative data. The results showed that the discipline of teachers in vocational Revelation Makassar is considered very good, it is seen from the discipline of the time, enforcing disciplinary rules and disciplinary attitudes conducted by teachers to improve student achievement. The higher the level of discipline the teachers will increase student learning outcomes and achievement in vocational Revelation Makassar. Keywords: Discipline Teachers, Student Achievement PENDAHULUAN Dalam peranannya sebagai direktur belajar, guru hendaknya senantiasa berusaha untuk menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya prestasi banyak ditentukan oleh tinggi rendahnya kedisiplinan guru. Untuk mencapai prestasi yang baik diperlukan banyak faktor terutama kemampuan dasar yang dimiliki tiap-tiap siswa serta teknik atau metode yang baik. Di samping faktor kemampuan siswa juga terdapat faktor lain yaitu faktor dari seorang guru Andi Rismayanti Putri 1

2 diantaranya kemampuan guru dalam membentuk jiwa dan watak anak didik. Salah satu kemampuan itu adalah kedisiplinan guru itu sendiri. Prestasi belajar adalah perwujudan dari usaha belajar dalam proses belajar mengajar. Penilaian dilakukan terhadap hasil belajar siswa berupa kompetensi sebagaimana tercantum dalam kegiatan belajar mengajar setiap mata pelajaran, dengan memperhatikan 3 ranah yaitu: pengetahuan (kognitive), sikap (afektive), dan keterampilan (psychomotoric). METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini yaitu Kepala Sekolah, guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui empat tahap yaitu reduksi data, penafsiran data, penyajian data dan tahap verifikasi data. Tehnik pengabsahan data yaitu tringulasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pendapat ini dapat diartikan bahwa seorang guru minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sehingga memiliki wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugasnya terutama agar dapat meningkatkan suasana belajar yang kondusif serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa (Dimyati. 2000: 25) Seorang guru harus bias menerapkan kedisiplinan bagi dirinya serta anak didiknya. Dan seorang guru harus bias memberikan contoh yang baik serta mampu menerapkan kedisiplin. Jika seorang guru tidak mampu menerapkan kedisiplinan dengan baik, maka tidak akan berhasil kedisiplinan itu di terapkan pada siswa. Maka dari itu, guru sebagai tolak ukur terciptanya kedisiplinan bagi siswa harus mampu menerapkan kedisiplinan dengan baik, baik dalam kegiatan pembelajaran atau pun dalam perilaku siswa. a. Kedisiplinan Guru Di SMK Wahyu Makassar Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya.pengertian guru adalah suatu komponen manusia dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan aktif dalam usaha pembentukan sumber daya manusia (Sardiman, 2001: 123). Pelaksanaan kedisiplinan guru di SMK Wahyu Makassar sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa ditelaah dalam penelitian ini berdasarkan urutan indikator-indikatornya sebagai berikut : 1) Disiplin waktu Disiplin waktu yangdi laksanakan oleh para gurudi usahakan semaksimalmungkin untuk menjalankan tugasnya.disiplin waktu menjadi sorotan utama bagi seorang guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak kepala sekolah SMK Wahyu Makassar bahwa: Guru selalu masuk tepat waktu pada setiap jam pelajaran masing-masing, adapun guru yang tidak masuk biasanyameminta izin kepada saya perihal penyebabnya tidak masuk mengajar atau terlambat masuk mengajar. (wawancara tanggal 30 Mei 2015) Andi Rismayanti Putri 2

3 2) Disiplin menegakkan aturan Patuh terhadap tata tertib yang berlaku adalah ciri guru yang ideal, seorang guru harus patuh terhadap semua peraturan yang ada termasuk didalamnya seperti menggunakan seragam sesuai dengan peraturan yang ada. Hal tersebut diungkapkan oleh Muh. Ashar, salah satu siswa SMK Wahyu Makassar bahwa: Dalam kegiatan belajar mengajar guru selalu membuat peraturan agar kita disiplin dalam belajar. Guru mengajarkan pula agar selalu mentaati aturan yang telah ditentukan. (wawancaratanggal02juni 2015) 3) Disiplin sikap Sikap dan perilaku yang baik yangdi contohkan guru di lingkungansekolah baik bagiperkembangan siswa. Disiplin mengontrol perbuatan diri sendiri menjadi starting point untuk menata perilaku orang lain. Disiplin dalan sikap ini membutuhkan latihan dan perjuangan. Menurut Irfan, salah satu siswa SMK Wahyu Makassar mengatakan bahwa: Para guru selalu menjaga sikap dan tingkah lakunya ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru selalu berperilaku baik, bertutur kata yang baik kepada kami. Hal tersebut membuat kami selalu ingin mencontoh sikap guruguru disini. (wawancaratanggal 05 Juni 2015) b. Kedisiplinan Guru dalam dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa Di SMK Wahyu Makassar Dalam pembelajaran mendisiplinkan siswa menjadi hal yang sangat penting, untuk membantu mereka menemukan jati diri, mengatasi, mencegah timbulnya masalah disiplin dan berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Disiplin adalah suatu persiapan pokok untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar, disiplin membuat siswa untuk berperilaku kearah yang lebih baik itu akan sempurna apabila menggunakan pendekatan cinta kasih dalam memberlakukan kedisiplinan, seorang guru sebaiknya memperlihatkan cintanya supaya siswa merasa diperhatikan (Triford, 1988: 133). Tugas guru dalam pembelajar tidak terbatas pada penyampaian materi saja, akan tetapi guru harus membentuk kompetensi dan kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengawasi perilaku siswa terutama pada jam-jam sekolah, agar tidak terjadi penyimpangan perilaku atau perilaku yang indisiplin. Untuk kepentingan tersebut dalam rangka mendisiplinkan siswa guru harus menjadi pembimbing, contoh atau teladan, pengawas, dan pengendali seluruh perilaku siswa. Mulyasa (2009: 18) Tanggung jawab guru dapat dijabarkan ke dalam sejumlah kompetensi yang lebih khusus sebagai berikut: 1. Tanggung jawab moral; bahwa setiap guru harus mampu manghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah; bahwa setiap guru harus menguasai cara belajar-mengajar yang lebih efektif. Andi Rismayanti Putri 3

4 3. Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan; bahwa setiap guru harus turut serta mensukseskan pembangunan, yang harus kompeten dalam membimbing, mengabdi dan melayani masyarakat. 4. Tanggung jawab dalam bidang keilmuan; bahwa setiap guru harus bisa memajukan ilmu, terutama yang menjadi spesifikasinya dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan. Peters (Sudjana, 2009: 16), terdapat tiga tugas dan tanggung jawab guru, yaitu: 1. Guru sebagai pengajar Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru ditunut untuk memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, dan juga menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan. 2. Guru sebagai pembimbing Guru sebagai pembimbing, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai peserta didik. 3. Guru sebagai administrator kelas Pada hakikatnya merupakan jalinan antara ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya. Namun demikian, ketatalaksanaan bidang ketatalaksanaan bidang pengajaran lebih menonjol dan lebih diutamakan bagi profesi guru. Kedisiplinan seorang guru dalam mengajar diharapkan dapat mempengaruhi peserta didik untuk selalu aktif dan berminat dalam belajar serta tugas-tugasnya, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian agar peserta didik lebih senang dalam proses belajar-mengajar seorang guru harus lebih berdisiplin dalam segala hal. Pentingnya kedisiplinan dalam pendidikan, guru dituntut untuk bersikap disiplin, arif dan berwibawa, serta mendisiplinkan peserta didik agar dapat mendongkrak mutu atau kualitas pembelajaran. Sikap guru dalam proses belajar mengajar akan menjadi pusat perhatian siswa, dimana hal ini akan menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan tugasnya. Peserta didik akan melihat dan memperlihatkan semua tingkah laku guru, baik dalam berbicara, berperilaku maupun bergaul di lingkungan sekolah. Pendidik atau guru hendaknya seantiasa bersikap disiplin, baik disiplin dalam masuk kelas maupun keluar kelas tepat pada waktunya, disiplin dalam persiapan melaksanakan tugasnya, dan disiplin dalam melaksanakan tugas mengajar sesuai dengan peraturan yang ditentukan. Dengan adanya kedisiplinan guru dalam mengajar dari masing-masing guru diharapkan nantinya prestasi belajar siswa meningkat. Dengan adanya sikap kedisiplinan guru dalam mengajar akan memberi dampak positif dalam proses pembelajaran sehingga semakin tinggi kedisiplinan guru maka prestasi belajar siswa akan meningkat. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan Andi Rismayanti Putri 4

5 mengahasilkan pembelajaran yang maksimal. Dalam proses pencapaiannya, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah keberadaan guru. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan. Setiap kegiatan yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar yang diperoleh siswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan dalam diri siswa sebagai hasil belajar di sekolah dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh siswa pada akhir semester. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kedisiplinan guru di SMK Wahyu Makassar sudah tergolong sangat baik, hal tersebut terlihat dari disiplin waktu, disiplin menegakkan aturan, dan disiplin sikap yang dilakukan oleh para guru guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan guru maka akan semakin meningkat hasil dan prestasi belajar siswa di SMK Wahyu Makassar. DAFTAR PUSTAKA Dimyati BelajardanPembelajaran. Jakarta :RinekaCipta. Mulyasa, E. & Mukhlis Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sardiman InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Sudjana, Nana Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Triford, J. Rainer Mengendalikan Perilaku Anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Andi Rismayanti Putri 5