KAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

ANALISIS PENGARUH GANGGUAN HEAT TRANSFER KONDENSOR TERHADAP PERFORMANSI AIR CONDITIONING. Puji Saksono 1) ABSTRAK

TERMODINAMIKA TEKNIK II

OPTIMISASI SISTEM TRANSPORTASI MINYAK TITIK TUANG TINGGI: STUDI KASUS LAPANGAN X

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) B-95

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

Bab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

ANALISIS SCALING KETEL UAP PIPA API DI INDUSTRI TEKSTILCIREBON

BAB 4 KAJI PARAMETRIK

Kaji Eksperimental Pengaruh Kecepatan Udara Masuk terhadap Distribusi Temperatur pada Lorong Udara Model dengan Panjang Lorong Udara Tetap

Efektifitas fasad selubung ganda dalam mengurangi beban panas pada dinding luar bangunan

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan, fabrikasi dan pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

PENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

Lampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

Studi Eksperimen Pengaruh Alur Permukaan Sirip pada Sistem Pendingin Mesin Kendaraan Bermotor

Studi Eksperimen Pengaruh Dimensi Pipa Kapiler Pada Sistem Air Conditioning Dengan Pre-Cooling

PENGARUH BENTUK COVER TERHADAP PRODUKTIFITAS DAN EFISIENSI SOLAR STILL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS UAP RATA-RATA TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS RATA-RATA PADA PIPA KAPILER DI MESIN REFRIGERASI FOCUS 808

STUDI KARAKTERISTIK PENDINGINAN MODEL SUNGKUP APWR DENGAN LAMINAR SUBCOOLED WATER FILM

BAB III. METODE PENELITIAN

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Kompresor Pada Sistem Pengkondisian Udara Dengan Pre-Cooling

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

Perhitungan Tahanan Kapal dengan Metode Froude

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN

Diketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

PENGARUH WATER STORAGE VOLUME TERHADAP UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER (SAHPWH) MENGGUNAKAN HFC-134a

dimana p = massa jenis zat (kg/m 3 ) m= massa zat (kg) V= Volume zat (m 3 ) Satuan massa jenis berdasarkan Sistem Internasional(SI) adalah kg/m 3

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

BAB III METODE ANALISIS

Model Produksi dan Distribusi Energi

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving

Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis

PENDINGIN TERMOELEKTRIK

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Tabel 4.1 Perbandingan desain

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

KAJI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA PORTABLE COLD BOX DENGAN THERMOELEKTRIK TEC

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

PENGARUH GEOMETRI TERAS TERHADAP KINERJA NEUTRONIK PADA REAKTOR PEMBIAK CEPAT DENGAN SIKLUS BAHAN BAKAR TERTUTUP

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

KARAKTERISTIK WATER CHILLER

Perencanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah pada Underpass PTC, Surabaya ABSTRAK PENDAHULUAN

LAMPIRAN B PERHITUNGAN

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

PENINGKATAN PERPINDAHAN PANAS KONTAK LANGSUNG PADA PENCAIRAN BAHAN MAKANAN BEKU

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TEC dilakukan pada tanggal 20 Maret April 2017 bertempat di

PERFORMANSI MESIN REFRIGERASI KOMPRESI UAP TERHADAP MASSA REFRIGERAN OPTIMUM MENGGUNAKAN REFRIGERAN HIDROKARBON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KECEPATAN UDARA (V) TERHADAP KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA PELAT DATAR. Rikhardus Ufie * Abstract

KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online

Transkripsi:

KAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC1-12706 Denny M. E Soedjono (1), Joko Sarsetiyanto (2), Dedy Zulhidayat Noor (3), Davit Priabodo 4) 1),2),3),4) Progra Studi D3 Teknik Mesin FTI-ITS Eail : dsoedjono@gail.co Abstrak. Portable Portable cold storage adalah suatu ruangan yang suhunya dijaga di bawah suhu udara luar dengan tujuan supaya barang yang disipan didalanya tidak rusak. Barang-barang yang biasanya disipan di dala portable portable cold storage adalah es kri, daging-dagingan, buah-buahan, susu dan produk olahannya, serta barang-barang lain yang udah rusak bila disipan pada suhu kaar. Pola distribusi teperatur pada portable portable cold storage dipengaruhi oleh geoetri ruangan, suber panas, jenis, letak, dan posisi teroelektrik. Penelitian ini dibagi enjadi dua bagian, yaitu etoda nuerik dan uji laboratoriu. Metoda nuerik ensiulasikan pola pendistribusian teperatur di ruangan, sedangkan pada uji laboratoriu dilakukan pengaatan untuk hal yang saa seperti pada siulasi nuerik. Hasil penelitian ini secara global enunjukkan kesesuain tetapi pada teperatur hasil nuerik dengan hasil eksperien terdapat perbedaan yaitu hasil nuerik enunjukkan 19.0 o C dan pada hasil eksperien enunjukkan 19.7 o C dengan tingkat error 3,6 %. Kata kunci : distribusi teperatur, portable portable cold storage, teroelektrik 1. Pendahuluan Latar Belakang Bahan pangan berdasarkan uur sipannya dibedakan enjadi tiga jenis yaitu bahan pangan yang udah rusak (perishable), bahan pangan sei perishable, dan bahan pangan non-perishable. Untuk eperpanjang uur sipan bahan pangan (uunya bahan pangan perishable dan sei perishable) aka dilakukan pengawetan. Pengawetan bahan pangan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang uunya bekerja atas dasar eatikan atau enghabat pertubuhan ikroorganise guna eperpanjang daya sipan suatu bahan pangan. Salah satu etode pengawetan bahan pangan tersebut yaitu dengan pengawetan suhu rendah. Pengawetan bahan pangan pada suhu rendah dapat eperlabat reaksi etabolise. Selain itu dapat juga encegah pertubuhan ikroorganise penyebab kerusakan atau kebusukan bahan pangan. Pengawetan pada suhu rendah dapat enghabat kerusakan akanan, antara lain kerusakan fisiologis, kerusakan enziatis aupun kerusakan ikrobiologis. Pada pengawetan dengan suhu rendah dibedakan antara pendinginan dan pebekuan. Pendinginan dan pebekuan erupakan salah satu cara pengawetan yang tertua. Penyipanan bahan pangan pada suhu dingin sangat diperlukan walaupun dala waktu yang singkat karena bertujuan untuk : a. Mengurangi kontainasi b. Mengendalikan kerusakan oleh ikroba c. Mengendalikan pertubuhan ikroorganise, gunanya agar kerusakan bahan pangan selaa penyipanan dapat diperkecil saat bentuk belu dipotong-potong. Hasil pertanian, khususnya buah-buahan dan sayur-sayuran tropis sensitif terhadap pendinginan. Penyipanan pada suhu rendah akan enyebabkan kerusakan bahan pangan yang disebut chilling injury. Pebekuan yang dilakukan terhadap buah-buahan dan sayur-sayuran enyebabkan bahan enjadi lunak, jika bahan pangan dikeluarkan dari tepat pebekuan. Hal ini disebabkan karena di luar bahan pangan akan engalai pencairan dari air yang telah ebeku, sehingga tekstur yang keras enjadi lunak. Pengaruh pendinginan terhadap bahan pangan diantaranya penurunan suhu akan engakibatkan penurunan proses kiia, proses ikrobiologi, proses biokiia yang berhubungan dengan kerusakan atau pebusukan. Pada suhu di bawah 0 o C air akan ebeku dan terpisah dari larutan ebentuk es. Pengaruh pebekuan pada jaringan tergantung pada kadar air dan koposisi sel. Pengaruh pebekuan pada suhu -12 o C belu dapat diketahui secara pasti, oleh sebab itu penyipanan akanan beku pada suhu dibawah 18 o C akan encegah kerusakan ikrobiologis. Ruusan Masalah Dala penelitian ini, asalah yang akan dibahas adalah : 1. Bagaiana hasil teperatur dala dinding yang dihasilkan oleh thero elektrik, sesuai dengan data awal yang telah didapat elalui pengukuran dan yang telah di tentukan? 2. Bagaiana distribusi teperatur hasil analisis portable portable cold storage jika disiulasikan dengan progra Ansys 14.0 secara 3D dengan data awal yang di tetapkan? E9. 1

Batasan Masalah Dala pebahasan perencanaan ini, penulis eberikan batasan asalah untuk lebih efokuskan isi laporan, sebagai berikut : 1. Menggunakan thero elektrik sebesar 72att 2. Batas beban aksiu yang di gunakan adalah 27 o C, yaitu suhu ruangan 3. Kondisi luar portable coldstorage terisolasi, sehingga analisis beban pendinginan hanya enghitung perpindahan panas secara konduksi 4. Kondisi steady state 5. Typical Stainless steel cleaned 6. Tidak ada assa benda lain didala portable portable cold storage Metodologi Pada penelitian ini, ebahas engenai kaji nuerik portable portable cold storage enggunakan thero elektric dala pebahasannya terdapat 4 tahapan pokok yang dilakukan, diantaranya : Tahap pertaa adalah elakukan identifikasi asalah yang diduga terdapat berbagai asalah yang dapat diselesaikan dengan disiplin ilu yang dipahai, keudian dari berbagai perasalahan yang ada diruuskan enjadi ruusan asalah, setelah ruusan asalah didapat, keudian enentukan tujuan dan anfaat dari penelitian. Selain itu, perlu elakukan studi pustaka dari berbagai teori penunjang dan beberapa penelitian sebelunya. Tahap kedua adalah elakukan pengabilan data. Data-data yang diperlukan sebagai suber yang terpercaya dan berisi tentang ass flow of stea, pressure, teperature, dan efficiency yang telah dirancang dari asingasing input-output. Tahap ketiga adalah pengolahan data. Data-data tersebut digunakan untuk engetahui besar unjuk kerja theroelektrik, enghitung koefisien perpindahan panas konduksi dan konveksi yang terjadi yang akan digunakan sebagai data input untuk disiulasikan pada Progra ANSYS 14.0. Selain itu, enghitung unjuk kerja dibutuhkan ass flow dan enthalpy. Enthalpy didapatkan dari tabel therodinaika diana hanya ebutuhkan 2 paraeter utaa dala encari enthalpy yaitu data pressure dan teperature.. Perancangan Alat Pada tahap ini proses perancang alat diulai, diulai dari pebuatan desain alat, peilihan bahan seperti box sterofoa, dinding stainless steel, peltier( thero electric), heat sink, dan kipas. Setelah bahan telah dipilih keudian tahap pebuatan dan peasangan bahan hingga alat siap diuji. Pengabilan Data Data tentang portable cold storage ini kai peroleh dari pengukuran pada coldstorage yang sudah jadi. Data yang diperoleh, berupa : a. Teperatur teroelektrik : 6 o C b. Teperatur ruang : 27 0 C c. Voltase listrik : 12 V d. Arus listrik: 10 A e. Diensi Portable cold storage Perhitungan Untuk encari laju perpindahan panas secara konduksi didapat persaaan : q x = k (1) diana : q : Laju perpindahan panas () q x : Fluks panas adalah laju perpindahan panas k kearah subu x positif per unit luasan yang tegak lurus arah perpindahan panas. : Gradient teperatur q x = k A (2) : Konduktivitas panas (/ºK) adalah karakteristik individu aterial dinding. Dan untuk encari laju perpindahan panas secara konveksi dapat dicari elaluli persaaan: q = h (T s - T ) (3) Keterangan: q : fluks panas konveksi ( / 2 ) q = h A (T s - T ) (4) E9. 2

T s: teperatur perukaan padat (K) T : teperatur rata-rata fluida (K) h : koefisien perpindahan panas konveksi (disebut juga konduktansi fil/lapisan fluida [/ 2.K]) Siulasi Alat Setelah pebuatan alat selesai keudian asuk pada proses pensiluasian alat yang telah ada. Pada tahap siulasi dilakukan pebuatan design portable portable cold storage dala bentuk 3D elalui Progra ANSYS 14.0 2. Hasil dan Pebahasan Desain Portable Portable cold storage Gabar 1 Diagra alir siulasi ANSYS 14.0 Gabar 2 Rancangan portable cold storage Pada ANSYS 14.0 untuk design portable cold storage enggunakan teperatur tetap (stady-state theral) dan di design enggunakan odel 3D. Bahan yang digunakan dan diensi benda antara lain : a) Stainless Steel Type Cleaned E9. 3

b) Diensi portable cold storage 1. Tebal plat = 0,5 2. Panjang = 190 3. Lebar = 140 4. Kedalaan = 110 Perhitungan Perpindahan Panas Data awal yang tersedia: 1. T = T cl = 6 C = 279 K 2. 3. V in = 12 Volt DC 4. A in = 9 Aphere Penyelesaian: Analisis untuk ebuktikan teperatur dala ruang coldstorage yang terbuat dari stainless steel adalah sebagai berikut: Dari teperatur ruang pada coldstorage adalah 27ºC aka, didapatkan harga koefisien theral (k): k = 15,1 Dari teperature ruang 27ºC dan, didapatkan harga eissivity (ε) sebesar: ε stainless steel = 0.22 di dapat dari tabel A.11 [3] dengan tipe cleaned Asusi : 1. Kondisi tunak 2. Kondisi dinding 1 diensi 3. Tidak ada sirkulasi di dala ruangan Maka : T2 T1 q" k L 300 273K 15.1 634200 4 2 K 5x10 q q" xa 2 634200 x0.0209 13254 2 Sedangkan untuk panas konveksi yg terjadi di dala portable portable cold storage dengan asusi di dala terjadi konveksi bebas dengan nilai konveksivitas aka dengan cara: q" konv h Ts T 5 279 300K 150 2 2 K q konv Aq" 2 0.0209 x 150 2. 194 2 Untuk ebuktikan teperatur yang asuk aka: Berdasarkan prinsip kesetibangan energi pada perukaan pada dinding plat yang pada perukaan aturnya tidak terdapat assa atau volue aka tidak ada panas yang tersipan aupun panas yang di bangkitkan. Jadi hanya terjadi fenoena perukaan saja yang erupakan perpndahan panas konduksi dan yang keluar dari perukaan adalah perpindahan panas konveksi dan radiasi antara perukaan dan lingkungan, sehingga didapat persaaan : q konduksi q konveksi - q radiasi = 0 (5) Dikarenakan tidak ada sirkulasi aliran fluida oleh tarikan gaya buoyancy yang dihasilkan oleh adanya variasi assa jenis fluida (variasi assa jenis fluida yang dihasilkan karena adanya perbedaaan teperatur antara satu lokasi dengan lokasi lain dala satu wadah) aka q Konveksi = 0 Sehingga : q konduksi - q Radiasi = 0 q Konduksi = q Radiasi T 1=78.991571 K = = 5.9915706 o C T1 T2 4 4 k T s T sur L T 279K 8 4 1 15.1 0.22x5.67x10 279K 300 K 4 2 4 K 5x10 K E9. 4 4 (6)

Jadi di dapat teperatur dinding dala plat yang enepel pada teroelektrik sebesar 5, 99915706 o C atau 278,99915706 K Analisa Grid Independensi Dala studi studi nuerik enggunakan Sofware ANSYS 14.0 diperluka keakuratan data, baik pada langkah sebelu proses aupun setelah prosesnya. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat divalidasi pada aplikasi sebenarnya. Untuk itu diperlukan langkah grid independensi untuk enentukan tingkat serta struktur grid terbaik agar hasil peodelan endekati sebenarnya. Tabel 1 Analisa Grid Independensi pada Teperature Grid Faces Kualitas Mesh Tep A 13770 0,1 18,192 B 18354 0,1 18,433 C 25938 0,1 18,501 D 30275 0,1 18,362 E 34017 0,1 18,767 Pada Tabel 1 enunjukkan variasi eshing odel uji pada peodelan 3D portable portable cold storage. Meshing A erupakan eshing yang paling renggang dengan julah faces 13770, sedangkan eshing E adalah eshing yang paling rapat dengan julah faces 34017. Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada eshing grid B dan C dengan variasi eshing yang berbeda, ternyata enghasilkan nilai teperature yang hapir saa. Oleh karena itu pada variasi eshing B dan C dapat disipulkan bahwa dengan eshing yang berbeda ternyata eiliki tingkat grid independensi yang dilakukan oleh solusi nuerik, eskipun kedua variasi eshing tersebut eiliki selisih faces yang cukup jauh, tepertur yang dihasilkan hapir saa. Selanjutnya akan digunakan variasi Meshing C untuk elakukan siulasi nuerik pada ansys. Siulasi Desain Portable portable cold storage pada Progra Ansys Pada ANSYS 14.0 untuk design portable portable cold storage enggunakan teperatur tetap (steady-state theral) dan di design enggunakan odel 3D. Dari data diensi yang sudah didapatkan dari hasil pengukuran, aka desain dari portable cold storage sendiri dapat dirancang enjadi 3D. Berikut erupakan spesifikasi bahan yang dipergunakan untuk dinding Portable cold storage: Bahan Portable cold storage 1. Stainless Steel Type Cleaned 2. Diensi Portable cold storage Tebal plat = 0,5 Panjang = 190 Lebar = 140 Kedalaan = 110 Gabar 3 Hasil eshing pada ruangan Hasil Meshing yang didapat dengan kualitas es 0.1 dan pada grid 3 atau C aka didapat faces total 25938. Mesh yang di gunakan enggunakan tipe grid atau Hex Mapped Gabar 4 Hasil teperatur siulasi dinding E9. 5

Pada grafik yang didapat langsung dari hasil siulasi Ansys 14.0 enunjukkan bahwa adanya penurunan teperatur. Garis berwarna erah enunjukkan teperatur pada peltier atau teroelektrik. Garis berwarna hijau enunjukkan teperatur pada dinding ruangan portable cold storage. Gabar 5 Hasil siulasi heat flux Pada gabar ini enunjukkan total heat flux dari hasil siulasi pada Ansys 14.0. yang ana yang ana heat flux aksial terjadi di daerah teroelektrik sedangkan heat flux terkecil berada pada daerah yang ditunjukkan titik biru. Gabar 6 Result teperatur Ruangan Dari hasil siulasi didapat bahwa penyebaran yang terjadi pada ruangan cold storge adalah perpindahan panas secara konveksi bebas yang eiliki nilai konveksivitas (h) sebesar 5. 3. Kesipulan dan Saran Kesipulan Adapun kesipulan yang dapat diabil dari analisa perhitungan dan perencanaan portable cold storage ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan pengukuran pada perukaan thero elektrik enggunakan teroeter dan juga therocouple didapat angka 6 o C. Sedangkan dari hasil perhitungan didapatkan hasil dengan nilai 5,99915706 o C. Ini enunjukkan bahwa hasil perhitungan dan pengaatan endekati. 2. Berdasarkan hasil analisis portable cold storage jika disiulasikan enggunakan progra Ansys 14.0 dapat disipulkan bahwa dari teperatur yang di tetapkan yaitu T sur 300 K dan T s 279 K dan juga waktu pengoprasian selaa 2 ja (7200 detik). Sehingga di dapat distribusi teperatur dan juga penurunan teperatur ruangan cold storange secara perlahan hingga encapi teperatur tetap. 3. Perbandingan teperatur dari teroelektrik antara data perhitungan dengan data siulasi dapat disipulkan bahwa teperatur yang dihasilkan adalah saa, pada titik terdekat oleh thero elektrik. Tetapi pada teperatur hasil nuerik dengan hasil eksperien terdapat perbedaan yaitu hasil nuerik enunjukkan 19 o C dan pada hasil eksperien enunjukkan 19.7 o C dengan tingkat error 3,6 % pada titik terjauh. Saran 1. Menabah fan pada sisi dingin atau didala ruang portable coldstorage supaya distribusi teperatur lebih erata 2. Perlu dikaji ulang teperatur yang digunakan untuk encari properties pada konduksi dinding jika kondisinya tidak steady state Daftar Pustaka [1] Soedjono, Denny M E dkk. Kaji Eksperiental Distribusi Teperatur pada Portable Cold Box dengan Teroelektrik Tec1-12706 Prosiding SENATEK IV ITATS (ISBN 978-602-98569-1-0) hal. B37-48, 26 Oktober 2016. [2] Hebei IT. Theroelectric Cooler TEC1-12706. [Online] http://www.hebeiltd.co.cn. Dikutip: 15 April 2015 [3] Incropera, Frank P. dkk. Fundaentals of Heat And Mass Transfer, Seventh Edition. United State of E9. 6

Aerica : Jhon iley & Sons, Inc. 2011. [4] Moran, Michael J. & Shapiro, Howard N. Fundaentals of Engineering Therodynaics 7 th edition. United State of Aerica : Jhon iley & Sons, Inc. 2011. [5] Goldsid, H. J. "Introduction to theroelectricity". Tasania: Springer. 2009 [6] N. Nakasone, T. A. Stolarski and S. Yoshioto, Engineering Analysis ith ANSYS Software. British : Elsevier Butterworth Heineann. E9. 7