BAB III TINJAUAN KASUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

BAB III TINJAUAN KASUS

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

BAB II KONSEP DASAR. Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau

BAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV

BAB III TINJAUAN KASUS. paranoid. Klien bernama Tn.ES, umur 33 th, laki-laki, pendidikan terakrih

BAB III TINJAUAN KASUS


BAB III TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

BAB III TINJAUAN KASUS. dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul WIB di

BAB III TINJAUAN TEORI

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. : Jawa, Indonesia. : 10 Januari 2011 pukul WIB. Semarang

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

Koping individu tidak efektif

BAB III TINJAUAN KASUS. laki - laki, pendidikan pasien STM, dan tidak bekerja, pasien tinggal di

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa

BAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB II TINJAUAN TEORI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VII (Hudowo) RSJ

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BAB II TINJAUAN TEORI. menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

BAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang

NURSING CARE PLAN (NCP)

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny.

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI DI RSJD. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh : AGUNG NUGROHO

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF

BAB III TINJAUAN KASUS. Klien masuk RSJD Dr. Aminogondoutomo pada tanggal 14 Januari 2009.

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

BAB II TINJAUAN KONSEP

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)

BAB III TINJAUAN KASUS

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

BAB III RESUME KEPERAWATAN

STUDI KASUS ASUHANKEPERAWATAN PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

2.1.2Faktor Penyebab Harga Diri Rendah 1. Faktor Predisposisi a). Perkembangan individu yang meliputi : 1). Adanya penolakan dari orang tua.

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB III TINJUAN KASUS

TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD)

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang diagnosa medis skizofrenia paranoid. Pasien bernama Nn. J nomor Registrasi 072090, umur 18 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir SMP, suku jawa indonesia, agama islam, status belum menikah. tempat tinggal di kebumen, pasien di bawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondo Hutomo pada tanggal 05-06-2010 pukul 09.00 WIB penanggung jawab Tn. P umur 41 tahun, jenis kelamin lakilaki, pekerjaan wiraswasta hubungan pasien adalah kakak. 2. Alasan Masuk 8 hari yang lalu sebelum Pasien dibawa masuk oleh nya ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondo Hutomo pasien sering suka melamun, marah-marah, mendengar suara kucing dimalam hari, menyendiri dikamar, hubungan tetangga renggang. 3. Faktor Presipitasi a. Riwayat penyakit Nn. J, pernah mengalami gangguan jiwa pada tahun sebelumnya semenjak putus sekolah sering melamun marah-marah. Pada tanggal 05-06-2010 Nn. J masuk Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino 45

Gondho Hutomo Semarang keluhan sering melamun, suka sendiri marah-marah. Hubungan tetangga renggang. b. Nn. J tidak pernah mengalami aniaya fisik dalam maupun dalam lingkungannya. c. Dalam Nn. J tidak ada yang menderita gangguan jiwa. d. Nn. J mengatakan selama sakit kag melaksanakan ibadahnya terkag tidak menjalankan ibadahnya. 4. Faktor Predisposisi Pasien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu diputus sama pacarnya semenjak itu pasien suka melamun, menyendiri sampai mengunci diri di rumah, pasien sering suka melamun, marahmarah, menyendiri dikamar, hubungan tetangga renggang. 5. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan pada Nn. J, diperoleh keadaam umum : Pasien dalam keadaan sadar, tanda tanda vital : tensi darah: 130/90 mmhg nadi : 80 x/mnt, respiratori : 20x/mnt, suhu : 36 o C, berat ba : 50 kg, tinggi ba :153 cm, keadaan fisik : kulit : putih, tidak keriput, turgor baik, tidak ada luka, kepala : rambut hitam, tidak kotor, mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, hidung : bersih, tidak ada polip, telinga : bersih, tidak ada sekret, mulut : mukosa lembab, Leher : tidak ada pembesaran tyroid, dada : simetris, pengembangan paru kanan kiri sama, tidak ada keluhan nyeri pada dada, abdomen : tidak ada masa tidak ada 46

benjolan, ekstremitas atas: di tangan tidak terpasang infus, tidak terjadi udem begitu juga ekstremitas bawah tidak terpasang infus pada kakinya, tidak didapati udem. 6. Psikososial a. Genogram: keterangan gambar: : laki-laki : Perempuan : Meninggal dunia : Klien : Menikah : Garis keturunan : Tinggal serumah Penjelasan : anak ke 4 dari 4 bersaudara, mengalami gangguan jiwa, ayah sudah meninggal dunia, ayah meninggal karena usianya yang sudah tua, mempunyai 3 kakak 47

perempuan, semua kaka sudah menikah masing-masing sudah dikaruniai anak, tidak ada yang mempunyai riwayat gangguan jiwa, tinggal satu rumah ibu. b. Konsep diri 1) Gambaran diri Pasien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya, tidak ada kecacatan pada anggota tubuhnya. 2) Identitas diri Pasien adalah seorang gadis, pasien menerima dirinya sebagai seorang wanita. 3) Peran diri Sebelum sakit pasien mampu menjalankan tugas sebagai anak, namun setelah sakit pasien tidak bisa menjalankan perannya sebagai anak. 4) Ideal diri Pasien mengharapkan kalau nya memperhatikan dirinya. Pasien ingin kembali ke rumah supaya dapat berkumpul saudaranya. 5) Harga diri Pasien merasa malu teman-temannya karena temannya sudah ada yang menikah, pasien mengatakan kurang percaya diri bila kumpul teman-temannya. Masalah keperawatan gangguan konsep diri : harga diri rendah. 48

c. Hubugan sosial Pasien tidak ikut dalam organisasi masyarakat, pasien lebih suka sendiri, diam, begitu juga dalam Rumah Sakit Jiwa Daerah Amino Gondo Hutomo pasien sering menyendiri, diam, menundukkan kepala, sulit di ajak komunikasi, Nn. J mengatakan malas berinteraksi orang lain. Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri. d. Spiritual Pasien menganggap sakit yang dialami saat ini merupakan cobaan dari Allah. Selama di rumah pasien melaksanakan ibadah, begitu juga di Rumah Sakit pasien masih melaksanakan ibadahnya. e. Penampilan Penampilan pasien cukup rapi, pasien memakai pakaian sesuai. f. Pembicaraan Pasien bicara suara lambat, halus tapi jelas, inisiatif memulai pembicaraan kurang namun sudah sesuai topik pembicaraan g. Aktivitas motorik Pasien termasuk pasien yang kurang kooperatif, suka menyendiri. h. Alam prasaan Pasien mengatakan hatinya sedih ketika ingat nya. 49

i. Afek Pasien mengalami jenis afek apropiate (tepat) yaitu: sesuai suasana yang terjadi, mengatakan senang tampak senyum ketika di ajak bermain, mengatakan benci muka tampak tegang ketika ada salah satu dari beberapa temannya yang menghinanya. j. Interaksi selama wawancara Selama wawancara respon pasien mau menceritakan masalahnya kepada perawat walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama berinteraksi. k. Persepsi Pasien mengatakan hanya mendengar suara-suara kucing sebanyak 5 kali pada waktu malam hari tetapi kucingnya tidak pernah ada saat dilakukan pengkajian pun tampak berbicara sendiri. Masalah keperawatan : Perubahan persepsi sensori: l. Proses pikir Pasien mampu bercerita secara urut berarah. m. Isi pikir Saat dikaji pasien tidak mempunyai gangguan isi pikir atau waham. n. Tingkat kesadaran Kesadaran pasien composmentis, pasien menyadari bahwa dirinya ada di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondohutomo, pasien mengetauhi hari, pasien mengenal nama perawat teman-temannya. 50

o. Memori 1) Daya ingat jangka panjang baik : pasien dapat mengatakan kalau dirinya lahir di kebumen. 2) Daya ingat jangka pendek baik : pasien mengutarakan kalau disini bersama kakaknya 3) Daya ingat sesaat baik : pasien masih ingat nama perawat selama 10 menit. p. Tingkat konsentrasi berhitung 1) Konsentrasi : pasien dapat berkonsentrasi baik pertanyaan pembicaraan yang diajukan oleh perawat. 2) Berhitung : pasien mampu berhitung 1-10. 3) Kemampuan penilaian Pasien mampu mengambil keputusan yang sederhana tanpa bantuan perawat, misal : mandi. q. Daya tilik diri Pasien tidak mengingkari bahwa dirinya berada dalam RSJD Amino Gondo Hutomo, tidak menyalahkan orang lain atau lingkungan yang menyebabkan kondisi seperti ini akan tetapi pasien menganggap dirinya tidak sakit. r. Kebutuhan persiapan pulang 1) Makan Pasien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat makan, bantuan. 51

2) BAK/ BAB Pasien mampu mengontrol BAK/BAB ditempat wc. 3) Mandi Pasien secara mandiri dapat mandi 2x sehari. 4) Berpakaian Pasien dapat mengenakan pakaian sendiri rapi, menyisir rambut, memakai sandal. 5) Istirahat tidur Pasien mengatakan istirahat tidurnya nyenyak, pasien istirahat siang hari 2-3 jam, malam 8-9 jam. 6) Penggunaan obat Pasien minum obat sesuai petunjuk dokter (frekuensi, jenis, dosis, waktu, cara pemberiaan) secara rutin bimbingan perawat. 7) Mikanisme koping Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah, pasien sering memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) saat dilakukan pengkajian tampak menyendiri Masalah keperawatan : Mikanisme koping tidak efektif 8) Masalah psikososial lingkungan Selama di Rumah Sakit pasien tidak mempunyai masalah dalam hubungan sesama pasien. 52

9) Pengetahuan Pasien kurang mengerti tentang penyakit jiwa yang diderita kurang bisa menggunakan kopingnya. s. Aspek medik Terapi : Cpz 2 x 50 mg, Stelazin 2 x 10 g, THP 2 x 2 g. t. Hasil laboratorium tanggal: 06-22 - 2010 Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Glukosa puasa mm/100ml Glukosa 2 jam pp mm/100ml 70 115 Glukosa sewaktu mm/100ml Ureum mm/100ml 10 50 Creatinin mm/100ml Lk. 06 1.1 Cholesterol total mm/100ml 50 220 Trigliserid mm/100ml sd/150 Protein total mm/100ml 6.3 8.0 Albumin mm/100ml 3.8 5.1 Globulin mm/100ml 1.8 2.5 Bilirubin total mm/100ml s/d 1.0 Direk mm/100ml s/d 0.75 Indirek mm/100ml Lk. s/d 37 SGOT Unit /l kk.s/d 42 SGPT Unit /l Dws : 50 90 Alkali phospatase Unit /l L : 3.5 7.0 53

Urie Acid mg/160ml P : 2.5 57 Natrium 141.8 Mmol/l 135 145 mmol/l Kalium 3.74 Mmol/l 3.5 5.5 mmol/l Chloride 104. mg/dl 334 395 mg/dl Magnesium mg/dl 1.9 2.5 mg/dl Calcium mg/dl 8.1 10.4 mg B. Analisa Data No Tgl/jam 1. 05-07- 2010 2 05-07- 2010 3. 05-07- 2010 Data Ds : - Pasien merasa malu teman-temannya karena temannya sudah ada yang menikah - pasien mengatakan kurang percaya diri bila kumpul teman-temannya. Do : - kontak mata sulit dipertahankan. Ds : - Klien mengatakan malas berinteraksi orang lain Do : - Pasien sulit diajak komunikasi - Pasien menundukkan kepala - Pasien menyendiri Ds : - Pasien mengatakan hanya mendengar suarasuara kucing sebanyak 5 kali pada waktu malam hari tetapi kucingnya tidak pernah ada. Do : - tampak berbicara sendiri Masalah Gangguan konsep diri : harga diri rendah Isolasi sosial : menarik diri Perubahan persepsi sensori: 4. 05-07- 2010 Ds : - Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah, pasien sering memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) Do : - tampak menyendiri Koping individu tidak efektif 54

C. Daftar Masalah Keperawatan 1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah 2. Isolasi sosial : menarik diri 3. Perubahan persepsi sensori: 4. Koping individu tidak efektif D. Pohon masalah Perubahan persepsi sensori: Isolasi sosial : menarik diri Gangguan konsep diri : harga diri rendah Koping individu tidak efektif E. Diagnosa keperawatan 1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah 2. Isolasi sosial : menarik diri 3. Perubahan persepsi sensori: 4. Koping individu tidak efektif 55

F. Perencanaan keperawatan Nama : Nn. J Ruang : Larasati Umur : 18 tahun CM : 072090 Tgl No Diagnosa Keperawatan 5-7- 2010 1 Gangguan konsep diri : harga diri rendah Sp lp 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya Perencanaan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional Setelah Ix interaksi diharapkan: a. Klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa tenang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi. 1.1 Bina hubungan saling percaya menggunakan komunikasi yang terapeutik: a. Sapa pasien ramah tamah baik verbal maupun nonverbal b. Perkenalkan diri sopan c. Tanyakan nama lengkap nama panggilan yang d. Jelaskan tujuan pertemuan e. Jujur menepati janji f. Tunjukan sikap empati 1. Hubungan saling percaya merupakan dasar kelancaran hubungan interaksi selanjutnya 56

menerima pasien 2. Klien dapat mengidentifik asi a. Aspek positif kemampua n yang di miliki b. Aspek positif c. Aspek positif lingkungan 3. membantu menilai kemampuan yang masih dapat digunakan 4. membantu memilih b. Klien dapat menyebutkan aspek positif yang dimiliki, lingkungan c. Klien dapat menilai kemampuan yang di miliki dilaksanakan d. dapat merencanakan g. Beri perhatian perhatikan kebutuhan dasar 2.1 Diskusikan kemampuan aspek positif yang di miliki 2.2 Setiap pertemuan hindari nilai negatif 2.3 Bersama buat daftar tentang aspek positif yang dimiliki,, lingkungan kemampuan yang dimiliki 2.1 Utamakan pemberian pujian yang realitis 3.1 Diskusikan kemampuan yang masih dapat di gunakan selama sakit Dan dapat di lanjutkan penggunaan 4.1 Tingkatkan yang 2. Sebagai dasar asuhan keperawatan 3. Memotivasi diri tetap mempertah ankan penggun aannya 4. Klien dapat 57

yang akan di latihan sesuai kemampuan 5. melatih yang di pilih sesuai rencana yang di buat sesuai kemampuan yang sesuai kemampuan yang dimiliki e. Klien dapat melakukan sesuai jadwal yang dibuat sesuai toleransi kondisi 4.2 Rencanakan bersama aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan ( mandiri, bantuan) 4.1 Beri contoh yang boleh digunakan 5.1 Anjurkan melaksanakan yang telah direncanakan 5.2 Pantau yang telah dilaksanakan 5.1 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan setelah pulang berfikiran positif sehingga bisa membuat percaya diri 5. Karena adalah individu yang bertanggun g jawab terhadap dirinya 6. Menganjurkan dalam jadwal f. Klien dapat melakukan sesuai jadwal yang dibuat 6.1 Motivasi yang telah dilakukan kedalam jadwal 6. Agar terbiasa melakukan -nya 58

5-7- 1 Gangguan 2010 konsep diri : harga diri rendahnya Sp 2 p 1. Memvalidasi masalah dari latihan sebelum 2. Melatih selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan 3. Membimbing memasukan ke dalam jadwal Setelah 2x interaksi diharapkan: a. Klien dapat menyebutkan mendemonstrasi kan latihan yang diajarkan sebelum nya b. Klien mendemonstrasikan cara yang dilatih c. Klien bersedia yang telah di lakukan ke dalam jadwal 1.1 Motivasi menyebutkan mendemonstrasikan latihan sebelumnya 2.1 Beri pujian atas jawaban yang benar a. Motivasi lebih bisa apa yang diajarkan b. Anjurkan mengikuti lain mempraktekan c. Beri reinforceme n positif atas tidakan yang di lakukan 3.1 Motivasi yang telah dilakukan kedalam jadwal 1. Untuk mengingat kembali latihan sebelumnya 2. Karena adalah individu yang bertanggun g jawab terhadap dirinya 3. Agar terbiasa melakukan -nya 59

5-7- 1 Gangguan 2010 konsep diri : harga diri rendah Sp lk 1. Mendiskusikan masalah yang di rasakan dalam merawat 2. Menjelaskan pengertian harga diri rendah, tanda gejala serta prosesnya 3. Menjelaskan cara merawat pasien harga diri rendah a. Keluarga dapat: - Menjelaskan perasaannya - Menjelaskan cara merawat harga diri rendah - Mendemonstrasikan cara perawatan harga diri rendah - Berpartisipasi dalam perawatan harga diri rendah b. Keluarga mengerti menyebutkan kembali pengertian tanda gejala proses terjadinya harga diri rendah. c. Keluarga mengerti tentang cara merawat harga 1.1 Bina hubungan saling percaya : a. Saling berkenalan b. Jelaskan tujuan c. Buat kontrak d. Ekplorasi 1.1 Motivasi menyetujui mengikuti kontrak 2.1 Diskusikan tentang : a. Harga diri rendah b. Penyebab harga diri rendah c. Akibat yang akan terjadi jika harga diri rendah tidak ditangani d. Cara menghadapi harga diri rendah 3.1 Beri pendidikan kesehatan pada tentang cara 1. Hubungan saling percaya merupakan dasar kelancaran hubungan interaksi selanjutnya 2. Mengantisipasi masalah yang timbul 3. Meningkatkan kemampuan 60

dalam merawat harga diri rendah. 4. Mendorong akan sangat berpengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan. 1. Hubungan saling percaya merupakan dasar kelancaran hubungan interaksi selanjutnya 5-7- 2 Isolasi 2010 sosial : menarik diri 4. Melatih memprakteka n cara meawat harga diri rendah Sp lp 1. Membina hubungan saling percaya diri rendah d. Keluarga mampu mempraktekan cara merawat harga diri rendah a. Klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa tenang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi. merawat harga diri rendah 4.1 Dorong anggota mengikuti cara merawat harga diri rendah l. Bina hubungan saling percaya menggunakan komunikasi yang terapeutik: a. Sapa pasien ramah tamah baik verbal maupun non verbal b. Perkenalkan diri sopan c. Tanyakan nama lengkap nama panggilan yang d. Jelaskan tujuan pertemuan e. Jujur menepati 61

2. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial : menarik diri b. Klien dapat mengungkapkan penyebab isolasi sosial : menarik diri. janji f. Tunjukan sikap empati menerima pasien g. Beri perhatian perhatikan kebutuhan dasar 2.1 Tanyakan pada tentang orang yang tinggal serumah / teman sekamar, orang yang paling dekat di rumah / di ruang perawatan, apa yang membuat dekat orang tersebut tidak dekat orang tersebut, upaya apa yang sudah dilakukan supaya dekat orang tersebut. 2.1 Diskusikan penyebab menarik diri / tidak mau bergaul orang lain 2. mengetahui pengetahuan alasan menarik diri 62

3. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi kerugian tidak berinteraksi orang lain. 4. Melatih berkenalan satu orang c. Diharapkan mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial misalnya : - Banyak teman - Tidak kesepian - Bisa berdiskusi - Saling menolong, Dan kerugian menarik diri, misal: - Sendiri - Kesepian - Tidak bisa diskusi d. Klien dapat memperagaka n cara berkenalan 1 orang 3.1 Tanyakan pada tentang manfaat hubungan sosial kerugian menarik diri 3.1 Diskusikan pada tentang manfaat hubungan sosial kerugian menarik diri 4.1 Beri motivasi bantu berkenalan atau komukasi : perawat, pasien kelompok 4.2 Beri reinforcement positif atas keberhasilan usaha dalam berkenalan 1 orang 4.1 Motivasi lebih banyak lagi 3. Meningkatkan pemahaman tentang berhubung an orang lain. 4. Meningkatkan interaksi lingkungan. 63

berkenalan orang 5. Membimbing ke dalam jadwal e. Klien mau yang telah dilakukan kedalam jadwal 5.1 Motivasi yang telah dilakukan ke dalam jadwal 5. Agar terbiasa melakukan -nya 5-7- 2 Isolasi 2010 sosial : menarik diri Sp2p 1. Memvalidasi masalah latihan sebelumnya 2. Melatih berkenalan 2 orang atau lebih 3. Membimbing memasukan ke dalam jadwal a. Klien dapat menyebutkan mendemostrasikan latihan yang diajarkan sebelum nya b. Klien dapat mendemonstra si-kan cara berkenalan 2 orang atau lebih c. Klien memasukan yang telah di lakukan ke dalam jadwal 1.1 Motivasi menyebutkan mendemonstra sikan latihan sebelumnya 2.1 Motivasi berkenalan lebih banyak lagi orang 2.2 Anjurkan mengikuti lalu mempraktekan berkenalan lebih banyak orang 3.2 Motivasi yang telah di lakukan kedalam jadwal 1. Untuk mengingat latihan sebelum nya 2. meningkatkan interaksi lingkungan. 3. Agar terbiasa melakukan nya 64

5-7- 2 Isolasi 2010 sosial : menarik diri 2. meningkatkan interaksi lingkungan. 3. Agar terbiasa melakukan -nya 5-7- 2 Isolasi 2010 sosial menarik diri Sp 3 p 1. Memvalidasi masalah latihan sebelum nya 2. Melatih berinteraksi kelompok 3. Membimbing ke dalam jadwal Sp l k 1. Mendiskusikanmasalah yang dirasakan dalam merawat a. Klien dapat mengungkapkan apa yang dirasakan b. Klien dapat menyebutkan Memperagakan kembali latihan sebelumnya c. Klien mau mengikuti mempraktekkan apa yang di ajarkan d. Klien bersedia yang telah di lakukan ke dalam jadwal a. Keluarga dapat : -. Menjelaskan perasaannya -. Menjelaskan cara merawat menarik diri - Mendemonstrasikan cara perawatan 1.1 Motivasi mengungkapkan masalah mendemonstra si kan kembali latihan sebelumnya 2.1 Motivasi mengikuti apa yang telah diajarkan 3.1 Motivasi yang akan diakukan ke dalam jadwal 1.1 Bina hubungan saling percaya a. Saling berkenalan b. Jelaskan tujuan c. Buat kontrak d. Ekplorasi perasaan 1. Untuk mengingat latihan sebelumnya 1. Hubungan saling percaya merupakan dasar kelancaran hubungan interaksi selanjutnya 65

5-7- 3 Perubahan 2010 sensori persepsi : 2. Menjelaskan pengertian menarik diri, tanda gejala serta proses terjadinya 3. Menjelaskan cara merawat isolasi sosial :menarik diri Sp lp 1. Mengidentifikasi jenis 2.Mengidentifikasi isi 3.Mengidentifi- menarik diri - Berpartisipasi dalam perawatan menarik diri b. Keluarga mengerti menyebutkan kembali pengertian, tanda gejala, proses terjadinya isolasi sosial : menarik diri. c. Keluarga mengerti meyebutkan kembali cara merawat isolasi sosial : menarik diri Setelah Ix interaksi diharapkan: a. Klien dapat menyebutkan : - Mengetahui jenis 2.1 Diskusikan tentang : Isolasi sosial : menarik diri, Penyebab isolasi sosial, akibat yang akan terjadi jika isolasi sosial : menarik diri tidak di tangani, cara menghadapi isolasi sosial : menarik diri 3.1 Dorong anggota mengikuti cara merawat isolasi sosial : menarik diri 1.1 Observasi tingkah laku terkait nya (dengar / lihat / pennghidu / raba / kecap ) 2. Mengantisipasi masalah yang timbul 3. Meningkatkan kemampuan dalam perawat isolasi sosial : menarik diri 1. Mengenal perilaku pada saat halusina si timbul memudahkan perawatan 66

kasi waktu 4. Mengidentifikasi frekuensi 5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan - Mengetahui isi - Mengetahui waktu - Mengetahui frekuensi - Mengetahui situasi kondisi yang menimbulka n jika menemukan pasien yang seg : a. Tanyakan apakah pasien mengalami sesuatu (dengar / lihat / pennghidu / raba / kecap) b. Jika pasien menjawab ya, tanyakan apa yang seg dialaminya c. Katakan bahwa perawat percaya mengalami ( nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi) d. Katakan bahwa ada lain yang mengalami hal yang sama e. Katakan bahwa akan membantu dalam melaksanakan intervenisi mengena1 memungkin -kan menghindar kan faktor pencetus timbulnya 67

6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap b. Klien menyatakan perasaan responnya saat mengalami : - Marah - Takut - Sedih - Senang - Cemas - Jengkel Jika pasien tidak seg ber, diskusikan pasien : a. Isi, waktu frekuensi terjadinya ny a (pagi, siang, sore, malam atau sering kagkag) b. Situasi kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan 6.1 Diskusikan apa yang dirasakan jika terjadi beri kesempatan mengungkapkan perasaannya 6.2 Diskusikan apa yang dilakukan mengatasi perasaan tersebut 6.1 Diskusikan 6. Sebagai dasar asuhan keperawatan 68

7. Melatih cara mengontrol menghardik. c. Klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan mengendalikan nya d. Klien menyebutkan cara baru mengontrol nya e. Klien dapat memilih Memperagakan cara mengatasi (dengar / lihat / penghidu / raba kecap ) f. Klien melaksanakan cara yang telah dipilih mengontrol nya tentang dampak yang akan dialaminya bila menikmati nya. 7.1 Identifikasi bersama cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi (tidur, marah, menyibukkan diri dll) 7.2 Diskusikan cara yang digunakan : a. Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian b. Jika cara yang digunakan maladaptive Diskusikan kerugian cara tersebut 7.3 Diskusikan cara baru memutuskan/ mengontrol timbulnyahalu sinasi : a. Katakan pada diri sendiri bahwa itu tidak 7. Upaya memutusk an siklus sehingga tidak berlanjut. 69

nyata ("saya tidak mau dengar / lihat / penghidu / raba/kecap pada saathalusina si terjadi") b. Menemui orang lain (perawat /teman /anggota ) menceritakan tentang nya c. Membuat melaksanakan jadwal yang telah disusun d. Meminta / teman / perawat menyapa jika seg ber 7.4 Bantu memilih cara yang sudah dianjurkan latih mencobanya 7.5 Beri kesempatan melakukan cara 70

5-7- 3 Perubahan 2010 sensori persepsi : 8. Membimbing kedalam jadwal Sp2p 1. Memvalidasi masalah dari latihan sebelum nya 2. Melatih cara control berbincang orang lain 3. Membimbing memasukan ke dalam jadwal g. mau yang telah dilakukan kedalam jadwal a. Klien dapat menyebutkan mendemonstra si-kan latihan yang diajarkan sebelum nya b. Klien melaksanakan cara yang dipilih mengendalikan ny c. Klien merasa senang d. Klien bersedia yang telah dilakukan ke dalam jadwal yang dipilih dilatih 7.1 Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dilatih, jika berhasil beri pujian 8.1 Motivasi yang telah dilakukan ke dalam jadwal 1.1 Motivasi menyebutkan mendemonstra -sikan latihan sebelumnya 2.1 Bantu pasien memilih cara yang sudah dianjurkan latih mencobanya 2.1 Beri kesempatan melakukan yang dipilih di latih 3.1 Motivasi yang telah dilakukan ke dalam jadwal 8. Agar terbiasa melakukan -nya 1. Untuk mengingat latihan sebelumnya 2. Upaya memutuska n siklus sehingga tidak berlanjut 3. Agar terbiasa melakukan nya 71

5-7- 3 Perubahan 2010 sensori persepsi : 5-7- 3 Perubahan 2010 sensori persepsi : S P 3p 1. Memvalidasi masalah dari latihan sebelum nya 2. Melatih cara control (yang biasa dilakukan ) 3. Membimbing memasukan ke dalam jadwal Sp 4 p 1. Memvalidasi masalah latihan sebelumnya 2. Mengajarkan cara kontrol a. Klien dapat menyebutkan mendemonstra sikan latihan yang di ajarkan sebelum nya b. Klien melaksanakan cara yang dipilih mengendalikan nya c. Klien merasa senang d. Klien bersedia yang telah di lakukan ke dalam jadwal a. Klien dapat mengungkapk an apa yang dirasakan b. Klien dapat menyebutkan Memperagakan lagi latihan sebelumnya c. Klien melaksanakan cara yang telah 1.1 Motivasi menyebutkan mendemonstrasikan latihan sebelumnya 2.1 Bantu pasien memilih cara yang sudah dianjurkan latih mencobanya 2.1 Beri kesempatan melakukan yang dipilih di latih 3.1 Motivasi yang telah dilakukan kedalam jadwal 1. Motivasi mengucapkan masalah mendemonstrasikan kembali latihan sebelumnya 2. Diskusikan Pasien tentang 1. Untuk mengingat latihan sebelumny a 2. Upaya memutuska n siklus sehingga tidak berlanjut 3. Agar terbiasa melakukan -nya 1. Untuk menging at latihan sebelum nya 2. Upaya memutuska 72

5-7- 3 Perubahan 2010 sensori persepsi : minum obat (prinsip 5 benar minum obat) 3. Membimbing kedalam jadwal Sp lk 1. Mendiskusikan masalah yang dipilih mengontrol halausinasinya d. Klien mengerti tentang manfaat kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi efek samping penggunaan obat e. Klien mengerti akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter f. Klien bersedia yang telah dilakukan ke dalam jadwal a. Keluarga dapat: - Menjelaskan manfaat kerugian tidak minum obat, nama,warna, dosis, cara, efek terapi efek samping penggunaan obat 3. Pantau Pasien saat penggunaan obat 4. Ben pujian jika Pasien menggunakan obat benar 5. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter 6. Anjurkan Pasien konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan 3.1 Motivasi yang telah dilakukan kedalam jadwal l.l Diskusikan masalah yang dihadapi n siklus sehingga tidak berlanjut 3. Agar terbiasa melakukan -nya 1. Mengenal masalah yang di 73

dirasakan dalam merawat 2. Menjelaskan pengertian, tanda gejala, jenis yang dialami beserta proses terjadinya. 3. Menjelasan cara-cara merawat perasaannya - Menjelaskan cara merawat nya - Mendemonstrasikan cara perawatan nya - Berpartisipasi dalam perawatan nya. b. Keluarga mengerti menyebutkan kembali pengertian tanda gejala serta proses terjadinya nya. c. Keluarga dapat menyebutkan Memperagakan lagi latihan sebelumnya dalam merawat 2.1 Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, jenis yang dialami, tanda gejala, proses terjadinya, cara merawat, cara merawat anggota yang 3.1 Berikan kesempatan pada Memperagakan cara merawat hadapi memudahkan perawatan dalam melaksana -kan intervenisi 2. Mengenal perilaku pada saat timbul memudahkan perawatan dalam melaksanakan intervenisi mengena1 memungki n kan menghinda rkan faktor pencetus timbulnya 3. Mengantisipasi masalah yang timbul 74

4. Melatih memprakteka n cara merawat 5. Melatih melakukan cara merawat langsung pada 6. Membantu membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat 7. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang d. Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat e. Keluarga mampu mempraktekkan langsung cara merawat f. Keluarga bersedia yang telah dilakukan ke dalam jadwal g. Keluarga mengerti / memahami follow up yang telah diarahkan pada. 4.1 Diskusikan bersama mempraktekan cara merawat 5.1 Diskusikan bersama mempraktekan cara merawat 6.1. Diskusikan bersama membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat 7.1 Diskusikan follow up 4. Meningkatkan kemampuan dalam merawat harga diri rendah. 5. Mendorong akan sangat berpengaruh dalam memper cepat proses penyembu han 75

G. Implementasi Evaluasi Nama : Nn. J Ruang : Larasati Umur : 18 tahun CM : 072090 No Tgl 1 Senin 5-7- 2010 Jam 09.00 Diagnosa Keperawatan Gangguan konsep diri : harga diri rendah Implementasi Evaluasi ttd Sp I P 1. Membina hubungan saling percaya cara: a. menyapa ramah b. memperkenalkan diri: c. menanyakan nama nama panggilan d. menjelaskan tujuan interaksi e. memberi perhatian memperhatikan kebutuhan dasar f. membuat kontrak yang jelas (waktu, topik, tempat) 2. Mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang dimiliki 3. Membantu kuen menilai kemampuan pasien yang masih 4. Membantu memilih yang akan dilatih sesuai kemampuan 5. Melatih pasien yang dipilih sesuai kemampuannya 6. Memberi pujian yang wajar terhadap keberhasilan 7. Menganjurkan memasukan dalam jadwal. S : Nn. J mengatakan "Selamat siang mas, nama saya Nn. J, panggil saja Nn. J, rumah saya kebumen, saya kalau dirumah peraah bersih-bersih rumah, mencuci piring gelas, tapi selama disini saya senam jalan-jalan pagi terkag juga nyuci piring, sendok gelas yang habis dipakai". O : Suara pelan, kontak mala sulit di pertahankan, tampak mencuci gelas sendok A : Nn. J mampu mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang dimiliki, Nn. J mampu menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, Nn. J mampu memilih yang akan dilatih sesuai kemampuan, Nn. J mampu melatih sesuai yang dipilih sesuai kemampuannya, Nn. J mau ke dalam. P : K: Menganjurkan menerapkan rencana yang 76

Selasa 06/07 2010, Jam 09.00 Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Sp2p 1. Memvalidasi masalah latihan 2. Melatih kedua (atau selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan pasien) 3. Menganjurkan pasien dalam jadwal telah di buat bersama, Menganjurkan pada mempraktekan kemampuan yang dimiliki di RSJD Amino Gondo Hutomo, Menganjurkan menyusun dalam jadwal. P : Melanjutkan Sp2p: Mengevaluasi jadwal, melatih kedua yaitu menyapu yang dipilih pasien sesui kemampuan pasien S : Nn. J mengatakan masih ingat apa yang dilakukan kemarin, Nn. J mengatakan sudah kedalam. O : Nn. J tampak menyapu, Nn. J mampu ke jadwal. A : Nn. J mampu memvalidasi masalah latihan sebelumnya, Nn. J melakukan sesuai kemampuan, Nn. J sudah belajar memasukan jadwal P : K: Menganjurkan Nn. J menerapkan rencana yang telah dibuat bersama, menganjurkan memasukan kedalam jadwal 77

Rabu 07/07 2010 Jam 09.00 Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Kamis Gangguan 08/07 Konsep Diri : 2010 Harga Diri Jam Rendah Sp2p 1. Memvalidasi masalah latihan sebelumya 2. Melatih ketiga (atau selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan pasien): 3. Membimbing pasien dalam jadwal : Sp2p 1. Memvalidasi masalah latihan sebelumya 2. Melatih keempat (atau P : S : O : A : Melanjutkan Sp2p Mengevaluasi jadwal pasien, melatih ketiga yaitu membersihkan tempat makan yang dipilih pasien sesui kemampuan pasien. Nn. J mengatakan sudah melakukan yaitu menyapu serta mencuct gelas juga sudah memasukan dalam jadwal Nn. J tampak membersihkan meja tempat makan Nn. J mampu memvalidasi masalah latihan sebelumnya, Nn. J melakukan sesuai kemampuannya, Nn. J dalam jadwal P : K : Menganjurkan Nn. J melakukan mempraktekkan yang dipilih. Menganjurkan Nn. J dalam jadwal. P : Melanjutkan Sp2 p: Mengevaluasi jadwal Nn. J, melatih S : keempat yaitu merapikan tempat tidur yang dipilih Nn. J sesui kemampuannya Nn. J mengatakan sudah melakukan yaitu membersihkan meja 78

09.00 selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan pasien): 3. Membimbing pasien dalam jadwal : 1 Jum'at Gangguan 09/07 Konsep 2010 Diri : Jam Harga Diri 09.00 Rendah Sp2p 1. Memvalidasi masalah latihan sebelumnya 2. MeIatih kelima (atau selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan pasien): 3. Membimbing pasien dalam jadwal : O : A : tempat makan, Nn. J juga sudah memasukan dalam jadwal Nn. J tampak merapikan tempat tidur Nn. J mampu memvalidasi masalah latihan sebelumnya, Nn. J melakukan sesuai kemampuannya, Nn. J dalam jadwal P : K : Menganjurkan Nn. J melakukan mempraktekkan yang dipilih. Menganjurkan Nn. J dalam jadwal. P : S : O : A : Melanjutkan Sp2 p Mengevaluasi jadwal Nn. J, melatih kelima yaitu merapikan tempat gelas yang dipilih Nn. J sesui kemampuannya Nn. J mengatakan sudah melakukan yaitu merapikan tempat tidur, Nn. J juga sudah dalam jadwal Nn. J tampak merapikan tempat gelas Nn. J mampu memvalidasi masalah latihan sebelumnya, Nn. J melakukan sesuai 79

2 Senin Isolasi 05-07- sosial: 2010 Menarik Jam diri. 10.00 Splp: S : 1. Membina hubungan saling percaya: a. menyapa ramah b. memperkenalkan diri: c. menanyakan nama nama panggilan d. menjelaskan tujuan interaksi e. membuat kontrak yang jelas (waktu, topik, tempat) 2. Mengidentivikasi penyebab isolasi sosial: menarik diri. 3. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi orang lain kerugian tidak berinteraksi orang lain. 4. Melatih pasien berkenalan satu orang, 5. Membimbing pasien kedalam jadwal kemampuannya, Nn. J dalam jadwal P:K : Menganjurkan Nn. J melakukan mempraktekkan yang dipilih. Menganjurkan Nn. J memasukan dalam jadwal. P : Melanjutkan Sp2 k agar pasien mendapat dukungan O : A : dari. Nn. J mengatakan "Selamat siang mas, nama saya Nn. J, panggil saja Nn. J, rumah saya kebumen, saya lebih suka menyendiri karna malu temanteman karena temanteman sudah ada yang menikah saya kurang percaya diri bila kumpul teman-teman". Nn. J mengatakan mau berkenalan satu temannya, Nn. J mengatakan mengerti keuntungan berinteraksi orang lain yaitu mempunyai teman kerugian tidak berinteraksi orang lain yaitu tidak mempunyai teman Nn. J tampak berjabat tangan mau berkenalan mahasiswa. Nn. J tersenyum saat berkenalan. Nn. J mampu menyebutkan alasan kenapa pasien menarik 80

2 Selasa Isolasi 06-07- sosial: 2010 Menarik Jam diri. 10.00 Rabu Isolasi 07/07- sosial: 2010 menarik Jam din Sp2p: 1. memvalidasi masalah latihan sebelumnya 2. melatih pasien berkenalan dua orang atau lebih 3. membimbing pasien dalam jadwal. Sp3p: 1. Memvalidasi masalah sebelumnya. 2. melatih pasien berinteraksi bersama kelompok diri. Nn. J mampu mengetahui kerugian tidak berinteraksi keuntungan jika mau berinteraksi. Nn. J mau berkenalan 1 orang. P : K : Menganjurkan Nn. J berkenalan temannya lagi Memimbing pasien supaya yang sudah diajarkan tadi di masukkan dalam jadwal. P : Melanjutkan SP2P yaitu melatih pasien berkenalan dua orang atau lebih. S : Nn. J mengatakan sudah melakukan yang diajarkan kemarin, Nn. J mengatakan mau berkenalan lagi, Nn. J juga mengatakan sudah membuat jadwal O : Pasien tampak berkenalan dua orang. Pasien tampak A : senyum Pasien mampu berkenalan 2 orang. P : K : Menganjurkan pasien dalam jadwal Memberikan PR pada pasien berinteraksi teman sekamar. P : P : Melanjutkan SP3P yaitu :melatih Nn. J berinteraksi kelompok S : Nn. J mengatakan masih mengingat pertemuan yang kemarin yaitu 81

10.00 3. membimbing pasien dalam jadwal Senin Gangguan SpIP 05/07- sensori persepsi 1. Membina hubungan saling 2010 : percaya Jam a. Memberi salam setiap 11.00 interaksi b. Memperkenalkan diri menyebutkan nama lengkap, panggilan, alamat berjabat tangan c. Menanyakan nama lengkap, panggilan serta alamat O : A : P : S : berkenalan orang lain 2 orang. Nn. J juga mengatakan mau mencoba berinteraksi kelompok Nn. J mau berkenalan atau interaksi dalam kelompok. Pasien tampak ikut dalam TAK sosialisasi yang diadakan praktekan, Nn. J sudah bisa mengisi jadwal sendiri. Pasien Nn. J sudah mau belajar mencoba mempraktekan berkenalan 2 orang lebih. Untuk jadwal Nn. J sudah bisa mandiri P : K : menganjurkan selalu mengingat cara berkenalan atau berinteraksi orang lain, mengetahui keuntungan kerugiannya melanjutkan ke SP agar pasien selalu mendapat dukungan dari Nn. J mengatakan "nama saya Nn. J, panggil saja saya Nn. J, rumah saya kebumen, suara-suara kucing itu datang pada malam hari sebanyak 5x suara itu datang pada saat saya berdiam diri, jika saya mendengar suara itu 82

2. Mengidentifikasi jenis nya 3. Mengidentifikasi isi nya 4. Mengidentifikasi waktu ny 5. Mengidentifikasi frekuensi halusinas 6. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan 7. Mengidentifikasi respon terhadap 8. Melatih cara kontro! menghardik 9. Membimbing dalam jadwal saya merasa jengkel ingin marah. O : Nn. J mau bersalaman, Nn. J dapat menceritakan tentang nya, Nn, J dapat mengulang kembali cara memutuskan menghardik, A : Nn. J dapat mengidentifikasi jenis, Nn, J dapat mengidentifikasi isi, Nn, J dapat mengidentifikasi waktu, Nn, J dapat mengidentifikasi frekuensi, Nn, J dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan, Nn, J dapat mengidentifikasi respon terhadap nya, Nn, J dapat mengontrol cara menghardik, Nn, J dapat membuat jadwal melatih cara kontrol P : K : Motivasi melatih cara kontrol menghardik, Menganjurkan pasien dalam jadwal. P : Lanjutkan Sp2 P : Memvalidasi masalah latihan sebelumnya, Melatih cara kontrol 83

3 Selasa Gangguan Sp2 P 06/07- sensori persepsi 1. Memvalidasi masalah latihan 2010 Jam 11.00 : sebelumnya 2. Melatih cara control berbincang orang lain 3. membimbing dalam jadwal berbincang orang lain. S : Nn. J mengatakan sudah kedalam, Nn. J mengatakan sudah bisa cara memutus hatusinasi menghardik berbincang orang lain O : Nn. J tampak berbincang-bincang, A : Memvalidasi masalah latihan sebelumnya, melatih cara control berbincang orang lain, membimbing ke dalam jadwal P : K : Motivasi melatih cara kontrol berbincang orang lain ke dalam jadwal yang sudah disusun P : Lanjutkan Sp3 P : Memvalidasi masalah latihan sebelumnya, melatih cara kontrol, membimbing ke dalam jadwal. 3 Rabu 07/07 2010 Gangguan sensori persepsi: Sp3P 1. Memvalidasi masalah latihan sebelumnya 2. Melatih cara kontrol (yang biasa dilakukan ) 3. Membimbing S : Nn. J mengatakan sudah tahu cara mengontrol menghardik, berbincang, Nn. J mengatakan sudah 84

dalam jadwal kedalam. O : Nn. J tampak melakukan merapikan tempat tidur A : Melatih cara kontrol (yang biasa dilakukan ), membimbing dalam jadwal P : K : Motivasi melatih cara kontrol ke dalam jadwal yang sudah disusun P : Lanjutan Sp4 P yaitu : Memvalidasi masalah latihan sebelumnya, menjelaskan cara control teratur minum obat, membimbing ke dalam jadwal 85