BAB III TINJAUAN KASUS
|
|
- Dewi Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Tanggal masuk :30 Desember 2008 Bangsal Keperawatan :XII(Madrim) No RM : Tanggal Pengkajian :01 Januari 2009 A. IDENTITAS Pasien bernama Ny. N, bertempat tinggal di Jepara, berumur 24 tahun, pasien berjenis kelamin perempuan, bersuku jawa, beragama islam, pendidikan terakhir SLTA, pasien sudah menikah, pasien di diagnosa dokter mengalami gangguan Skizofrenia. Penanggung jawab pasien bernama Tn. S, yang beralamat di Jepara, bekerja sebagai buruh, hubungan dengan pasien adalah sebagai ayah. B. ALASAN MASUK Sebulan yang lalu klien pulang dari Arab saudi dan klien bertingkah laku aneh, sering ngobrol sendiri atau bicara sendiri, klien sering ngamuk dan marah-marah tanpa sebab juga sering banting-banting piring dan suka memecahkan kaca. klien kalau ditanya selalu diam kalaupun mau bicara hanya 39
2 sedikit dan itupun tidak jelas. klien bisa mandi, makan, minum dengan inisiatif dia sendiri. C. FAKTOR PREDISPOSISI Klien tidak pernah mengalami penyakit (gangguan jiwa) sebelumnya. Klien hampir menjadi korban pemerkosaan oleh anak majikannya disaat klien bekerja di Arab saudi. Keluarga klien tidak ada yang menderita gangguan jiwa seperti ini. D. FAKTOR PRESIPITASI. Ketika klien pulang dari Arab saudi pada tanggal 30 November 2008 klien mengalami musibah yaitu barang-barang dan uang gajian selama dua bulan hilang di bandara dan klien di turunkan tidak sampai tujuan, klien pulang dijemput oleh keluarganya di bandara. E. PEMERIKSAAN FISIK Pada tanggal 01 Januari 2009 saya telah melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. N dan di dapatkan hasilnya yaitu TD:120/80 mmhg, N :84x/menit, S :37 C, RR:18x/menit,BB :65kg, TB : 162cm, Head to toe kepala : rambut hitam panjang dan kotor,mata: konjungtiva tidak anemis, skera tidak ikterik, tidak ada konjung tivis, telinga : simentris, tidak ada gangguan pendengaran, hidung : tidak ada polip, tidak ada discharge, mulut : bibir tidak kering, tidak ada stomatitis, gigi bersih, leher : simentris, tidak ada tarikan otot bantu nafas, 40
3 tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada bunyi nafas abnormal, mamae simentris dan tidak ada benjolan, abdominal : tidak ada asetis,perkusi timpani, peristaltik usus normal 12x/mnt, ekstremitas : tidak ada edema, tidak kaku sendi atau otot, rentang normal. F. PSIKOSOSIAL 1. Genogram Keterangan : : Laki-Laki : Perempuan : Klien.... : Tinggal Serumah o Klien tinggal satu rumah dengan orang tuanya dan kakak adiknya, klien juga tinggal serumah dengan suami, keponakan dan anaknya o Keluarga klien jika ada masalah mengambil keputusannya yaitu dengan cara musyawarah o Pola komunikasi klien baik 41
4 2. Konsep diri a. Gambaran diri Klien mengatakan bersyukur dengan kondisinya atau tubuhnya. Klien sudah puas dengan tubuhnya tapi tubuh yang paling disukai adalah tangannya karena bisa untuk bekerja. b. Identitas diri Klien sangat senang sebagai seorang wanita. c. Peran diri Sebelum sakit :Klien adalah seorang ibu Sesudah sakit :Klien sebagai seorang pasien yang perlu perawatan di rumah sakit d. Ideal diri Klien ingin segera pulang karena klien ingin bersama dengan anaknya dan keluarganya dan klien juga bisa bekerja lagi e. Harga diri Klien merasa rendah diri dengan keadaannya sekarang karena klien tidak dapat bekerja Masalah utama Gangguan konsep diri : Harga diri rendah 3. Hubungan sosial a. Orang yang paling berarti adalah orang tuanya dan anaknya jika ada masalah klien suka berbagi atau bercerita kepada ibunya b. Klien mengatakan sebelum dirawat di RS klien memiliki banyak teman, sering mengikuti kegiatan didesanya di RS klien tampak sendiri 42
5 dan jarang berinteraksi dengan pasien lain selama berinteraksi klien tidak bisa mempertahankan kontak mata 4. Spiritual a. Klien beragama islam dan selalu menjalankan sholat 5 waktu b. selama di RS klien tetap menjalankan sholat 5 waktu G. STATUS MENTAL 1. Penampilan Kebersihan dan kerapihan baik, klien mengenakan seragam dari RS 2. Pembicaraan Klien berbicara lambat yaitu pada saat ngobrol klien berbicara pelanpelan. Klien tidak dapat mempertahankan kontak mata 3. Aktivitas motorik Klien tampak tegang dan gelisah, klien sering mondar-mandir dan ekspresi wajah tegang 4. Alam perasaan Klien merasa sedih dan putus asa karena klien tidak dapat bekerja lagi karena klien sekarang berada di RS untuk melakukan perawatan 5. Afek Afek klien tumpul bereaksi bila ada stimulus yang kuat 6. Interaksi selama wawancara Klien kurang mampu mempertahankan kontak mata selama wawancara, klien kooperatif jika ditanya 43
6 7. Persepsi :Halusinasi pendengaran Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang memanggil namanya, mengajaknya bermain dan klien di suruh menikah lagi, klien sering mendengarnya pada waktu pagi hari dan bila sedang sendirian Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran 8. Proses pikir Proses pikir klien blocking yaitu pembicaraan yang berhenti secara tibatiba 9. Isi pikir Klien merasa ada yang mengajak ngobrol dan merasa ada yang mengajaknya bermain. 10. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu, dan orang baik, klien mengetahui sekarang berada di Rumah Sakit Jiwa, klien mengetahui hari, tanggal, jam klien dapat membedakan pagi, siang, dan malam klien dapat mengenali orang lain. 11. Memory Daya ingat jangka panjang klien masih bagus dan daya ingat jangka pendek juga masih bagus, gangguan daya ingat saat ini tidak ada masalah 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung ketika di wawancarai klien tingkat konsentrasinya kurang baik,klien menjawab pertanyaan perawat setelah perawat mengulang pertanyaan 44
7 klien dapat berhitung dengan baik saat diberi soal pengurangan klien dapat menjawabnya dengan benar, contoh 3X5-5= Daya tilik diri Klien menyadari saat ini dia sedang sakit jiwa dan di rawat di rumah sakit jiwa daerah Dr.Amino Gondohutomo Semarang 14. Kemampuan penilaian Klien dapat mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang lain misalnya: selesai klien makan, klien langsung cuci piring. 15. Kebutuhan perencanaan pulang a) Makan Makan dan membersihkan alat makan di lakukan sendiri secara mandiri b) BAB dan BAK Klien dapat mengontrol BAB dan BAK c) Mandi Klien dapat mandi sendiri atas inisiatif sendiri menggunakan sabun dan gosok gigi d) Berpakaian Klien memakai pakaian seragam RS. klien memakai pakaian tanpa bantuan orang lain, menyisir rambut juga dilakukan atas inisiatif sendiri 45
8 e) Istirahat dan tidur Klien dapat tidur siang dan tidur malam secara teratur biasanya tidur siang dilakukan setelah makan siang secara bersama-sama f) Penggunaan obat Klien bersedia minum obat sesuai aturan g) Aktivitas dalam ruangan Klien dapat melakukun aktivitas sehari-hari secara mandiri H. ASPEK MEDIS Therapi Program ECT konversional 3 kali. Medicamentosa - Premortil 1x100 mg - Haloperidol 2x5 mg - Trihexyphenidine 1x2 mg Laboratorium (Tanggal 01 januari 2009) Kolesterol mg/100ml GDS mg/100ml SGPT unit/l Lk s/d37 Pr s/d31 SGOT unit/l Lk s/d42 Pr s/d32 Ureum mg/100ml Lk 0,6-11 Pr 0,5-0,9 Creatinin mg/100ml Urie acid mg/100ml 46
9 Trigliserid mg/100ml Protein total mg/100ml 6,3-8,0 Albumin mg/100ml 3,8-5,1 I. ANALISA DATA NO TGL DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN 1 01 jan 09 Ds:Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang memanggil namanya, mengajaknya bermain dan klien disuruh untuk menikah lagi, sering terjadi di pagi hari Do:-Klien tertawa sendiri -Klien sering melamun -Klien sering ngobrol sendiri 2 01 Jan 09 Ds:klien mengatakan sering ngamukngamuk karena klien tidak suka dengan suara-suara yang memanggil namanya, mengajak dia bermain dan klien disuruh menikah lagi. Do: Klien marah-marah, klien sering membanting-banting piring dan klien sering memecahkan kaca. Klien tampak tegang dan gelisah, klien sering mondar-mandir dan ekspresi wajah tegang 3 01 Jan 09 Ds:Klien mengatakan malas bergaul karena teman-temannya yang lain sudah pulang Do:Klien tampak menyendiri dan jarang berinterasi dengan pasien selama berinteraksi klien tidak bisa mempertahankan kontak mata Gangguan persepsi sensori :Halusinasi pendengaran Resiko Perilaku kekerasan Isolasi sosial 47
10 Masalah utama 1.Gangguan persepsi sensori :Halusinasi 2.Resiko perilaku kekerasan 3.Isolasi sosial J. POHON MASALAH Resiko perilaku kekerasan Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Isolasi sosial Diagnosa keperawatan 1. Gangguan persepsi sensori:halusinasi 2. Resiko perilaku kekerasan 3. Isolasi sosial 48
11 K. Rencana Tindakan Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan klien dengan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Tgl/jam Diagnosa Keperawatan 2 Jan 09 Gangguan Sensori Persepsi:Halusinasi Pendengaran Perencanaan Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan TTD Klien dapat mengontrol halusinasinya yang dialaminya 1.Klien dapat membina 1. Setelah 2X interaksi klien 1. Bina hubungan saling percayadengan hubungan saling percaya menunjukkan tanda-tanda menggunakan prinsip kepada perawat: komunikasiterapeutik: Ekspresi wajah Sapa klien dengan ramah baik verbal bersahabat atau non verbal Menunjukan rasa Perkenalkan nama, nama panggilan, senang dan tujuan perawat berkenalan Ada kontak mata Tanyakan nama lengkap dan nama Mau berjabat panggilan yang disukai klien tangan Buat kontrak yang jelas Mau menyebut Tunjukkkan sikap jujur dan menepati nama janji setiap kali berinteraksi 49 49
12 2:Klien dapat mengenal halusinasinya Mau menjawab salam Mau duduk berdampingan dengan perawat bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi. 2. Setelah 2X interaksi klien menyebutkan : -isi -waktu -frekuensi -situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasinya 3. Setelah 3X interaksi klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi : -marah -takut -sedih Tunjukkan sikap empati dan menerima apa adanya Beri perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien 2.1 Adakan kontrak sering dan singkat secara bertahap 2.2.Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasi pendengaran -Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu (halusinasi pendengaran) -Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang dialaminya -katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal tersebut, namun perawat sedang tidak mengalaminya (dengan nada bersabat tanpamenuduh /menghakimi) -Katakan bahwa ada klien yang mengalami hal 50 50
13 -cemas -jengkel yang sama -Katakan bahwa perawat akan membantu klien Jika klien sedang tidak berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, didiskusikan dengan klien: Isi, waktu, frekuensi terjadinya halusinasinya(pagi, sore, malam/sering dan kadang-kadang) Situasi dan kondisi yang menimbulkan/tidak menimbulkanhalusinasi 2.3.Diskusikan klien apa yang di rasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan 2.4. diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi tersebut 2.5.diskusikan tentang dampak yang dialaminya bila klien menikmati halusinasinya 3:Klien dapat mengontrol halusinasinya 3.Setelah 3X interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya 3.1.identifikasi bersama klien cara/tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukkan diri dll) 3.2.Diskusikan cara yang digunakan klien -jika cara yang digunakan adaptif beri pujian 51 51
14 3.2.Setelah beberapa kali interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasinya 3.3.Setelah beberapa kali interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi(dengar/ lihat/ penghidu/ raba/ kecap) 3.4.Setelah beberapa kali interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya 3.5.Setelah beberapa kali pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kekompok -jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut 3.3.diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi: o Katakan pada diri sendiri bahwa ini tak nyata ( saya tidak mau dengar/ lihat/ penghidu/ raba/ kecap pada saat halusinasi tsb) o Menemui orang lain (perawat/ teman/ anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya o Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun o Meminta keluarga/ teman/ perawat menyapa klien sedang berhalusinasi 3.4.Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya 3.5.Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih 3.6.Pantau pelaksanaan yang telah dipilih/latih, jika berhasil berikan pujian 3.7.Anjurkan klien mengikutiterapi aktifitas kelompok orientasi realita, stimulasi persepsi 52 52
15 4:Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya 5:Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik 4.1.Setelah beberapa kali pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat 4.2.Setelah beberapa kali interaksi keluarga menyebutkan pengrtian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendali klien halusinasi 5.1.Setelah beberapa klien interaksi klien menyebutkan: -manfaat minum obat -kerugian tidak minum obat 4.1.Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu, tempat, dan topik) 4.2.diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah) Pengertian halusinasi Tanda dan gejala halusinsi Proses terjadinya halusinasi Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi Obat-obatan halusinasi Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama, memantau obat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi) Beri informasi waktu kontrol ke RS dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah 5.1.diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek samping 53 53
16 -nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat 5.2.Setelah beberapa kali interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar 5.3.Setelah beberapa kali intraksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan penggunaan obat 5.2.Pantau klien saat penggunaan obat 5.3.Beri pujian klien menggunakan obat dengan benar 5.4.diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan Doktor 5.5.anjurkan klien untuk konsulasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan 54 54
17 L. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TGL dan jam 02/ Diagnosa keperawatan Gangguan persepsi sensori:halusinasi pendengaran Implementasi Evaluasi TTD SpIp: S:- 1.Membina hubungan saling percaya O : -Ekspresi wajah klien sedih 2.Mengidentifikasikan jenis halusinasi pasien -Tidak ada kontak mata 3.Mengidentifikasi isi halusinasi -Tertawa sendiri 4.Mengidentifikasi waktu halusinasi -Menangis sendiri 5.Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien A : BHSP Belum terjalin 6.Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan P: Klien : Jalin BHSP halusinasinya Perawat:Ulangi SpIp 7.Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi 8.Melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan menghardik 9.Membimbing pasien memasukkan jadwal kegiatan harian 03/ SpIp: 1.Membina hubungan saling percaya 2.Mengidentifikasikan jenis halusinasi pasien 3.Mengidentifikasi isi halusinasi pasien 4.Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien S: Klien mengatakan nama saya Ny.N.Tinggal di jepara.ny.n mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang mengatakan Klien disuruh menikah lagi suara-suara itu datang setiap pagi 55 55
18 5.Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien 6.Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasinya 7.Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi halusinasi timbul saat klien sendirian -Klien menuruti isi dari halusinasi tersebut O: -Ekspresi wajah klien tegang -Kontak mata kurang -Tertawa sendiri A: Ny. N mampu mengidentifikasi jenis halusinasi. -Ny. N mampu mengidentifikasi isi halusinasi -Ny. N mampu mengidentifikasi waktu halusinasi -Ny. N mampu mengidentifikasi frekuensi halusinasi -Ny. N mampu mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi -Ny. N mampu mengidentifikasi respons terhadap halusinasi P: klien: Latih cara menghardik jika halusinasi datang Perawat: Lanjutkan SpIp 56 56
19 04/ SpIp: 8. Melatih pasien cara kontrol halusinasi klien dengan cara menghardik S: Klien mengatakan suara-suara itu sudah tidak muncul lagi O: -Ekspresi wajah klin tenang -Sudah tidak tertawa sendiri, sudah tidak bicara sendiri A: Ny. N mampu melakukan kontrol halusinasi dengan cara menghardik P: Klien: Latih cara kontrol halusinasi yang ke II Perawat: Lanjutkan SpIIp 57 57
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2008 diruang II Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan Skizofrenia berkelanjutan.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 18-12-2008 di Ruang ketergantungan obat Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis skizofrenia
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Desember 2009 jam 10.00 wib A. Pengkajian Tanggal masuk Rumah Sakit : 05-11-2009 Bangsal di rawat : Gatotkoco/ruang VI No Rekam Medis : 067714
Lebih terperinciBAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata a. Identitas klien
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Inisial klien : Tn W Umur : 38 Th Jenis Kelamin : Laki-Laki Suku : Jawa Alamat : Desa terban RT 008 / 001 penawangan, Grobogan Tanggal pengkajian
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register
14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 desember 2010, pukul 09.00 WIB di ruang Gatot Koco Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondhohutomo Semarang, dengan diagnosa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien
BAB III TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Januari 2008 di ruang XII RSJD dr. Aminogondhohutomo, data diperoleh dari hasil wawancara dengan klien dan data dari catatan medik
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien 1. Nama : Ny. S 2. Umur : 34 tahun 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Alamat : Singorojo Kendal 5. Agama : Islam 6. Pendidikan : SLTA 7. Pekerjaan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Desember 2008 diruang III Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. paranoid. Klien bernama Tn.ES, umur 33 th, laki-laki, pendidikan terakrih
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian di lakukan pada tanggal 27 Desember 2010 diruang 5 Rumah Sakit Jiwa Daerah Semarang Dr.Amino Gondhohutomo Semarang, dengan skizofrenia paranoid. Klien bernama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV (Dewaruci) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Aminogondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis Skizophrenia Katatonik.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007 di ruang III (Graha Citro Anggono) Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondho Utomo Semarang, dengan diagnosa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Jiwa 1. Biodata Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 27 Desember 2010 di ruang Gatotkoco RSJD Dr. amino Gondohutomo Semarang a. Identitas klien Nama :
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 29 Desenber 2004. I. Identitas a. Identitas Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM 038164, Alamat Tayu
Lebih terperinciKoping individu tidak efektif
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas 1. Pasien Nama : Tn. S Umur : 30 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Tani Alamat : Grobogan Suku Bangsa : Jawa, Indonesia No.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORI
BAB III TINJAUAN TEORI Tanggal Pengkajian : 12 Januari 2009 A. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Suku / Bangsa Pendidikan Pekerjaan Status Alamat : Sdr. A : 25 Tahun : Laki-laki : Islam :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciPENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI UNIT RAWAT INAP RS JIWA RUANGAN RAWAT : TANGGAL DIRAWAT : I. IDENTITAS KLIEN Inisial : ( L
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Diruang : VIII (Graha Irawan) Tanggal : 16 januari 2008 1. Identitas a. Identitas klien Nama : Sdr.P, Umur :31 tahun, Jenis kelamin : Laki-laki, Suku : Jawa, Agama
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri ( Stuart, 2006 ). Gangguan
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruang rawat :... Tanggal dirawat:... A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI......
Lebih terperinciBAB III. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 20010 pukul 10.00
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)
BAB II TUNJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) Menarik diri merupakan suatu keadaan
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014
Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam
Lebih terperinciFORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI...... C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. : Jawa, Indonesia. : 10 Januari 2011 pukul WIB. Semarang
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Suku Agama Status Perkawinan Pendidikan : Tn.S : 33 tahun : Laki-laki : Ungaran : Jawa, Indonesia : Islam : Kawin : SD Nomor Register
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. laki - laki, pendidikan pasien STM, dan tidak bekerja, pasien tinggal di
37 BAB III TINJAUAN KASUS B. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 Desember 2008 diruang VI Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)
1 PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) A. Identitas Klien Inisial Klien Usia Agama Pendidikan : Ny. F : 42 Tahun : Islam : SMA Nomor Register : 02. 14. 77 Masuk RSJSH : 27/03/2012 Nama Keluarga Alamat
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi social adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan
Lebih terperinciMODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE
Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Isolasi sosial sering terlihat pada klien skizofrenia. Hal ini sebagian akibat tanda-tanda positif penyakit tersebut, misalnya waham, halusinasi, dan kehilangan batasan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul WIB di
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 januari 2010, pukul 10.00 WIB di ruang Larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis
Lebih terperinciNURSING CARE PLAN (NCP)
NURSING CARE PLAN (NCP) 1. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Nama Klien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan Perencanaan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 5-7-2010 di Ruang larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang diagnosa medis skizofrenia paranoid. Pasien
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciIII. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.
Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI DI RUANG PERKASA RSJD DR.RM.SOEDARMADJI KLATEN Di susun dan di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Tanggal masuk RSJ : 27-12-2007 Pengkajian dilakukan pada tanggal 30-12-2007 di ruang VI (Gatot Kaca) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : Skizofrenia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)
BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, baubauan, pengecapan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas 1. Pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Pendidikan : Nn. K : 17 tahun : Perempuan : Islam : SMA Pekerjaan : - Alamat Suku bangsa : Karangawen, Demak : Jawa, Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkkan gelar ahli madya keperawatan Disusun
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. Z DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DisusunOleh : HILYATUN NISA J 200 090
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu makan. Klien selalu memikirkan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL
1 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien : Senang menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas, tampak murung, lebih banyak menunduk
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Januari 2008 di Ruang 2 di RSJD Amino Gondo Hutomo, Semarang dengan diagnosa medik halusinasi dengar. Klien bernama Nn. S Umur 22 Tahun,Perempuan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolation (isolasi) merupakan mekanisme pertahanan dimana emosi diasingkan dari muatan impuls kesakitan atau memori (Cervone, 2011). Pikiran isolasi sosial ( social
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEP
BAB II TINJAUAN KONSEP A. Pengertian Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Juni 2005 di Ruang VII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata. a. Identitas Klien. Nama Tn. St, umur:
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh Afandi 1), Y.Susilowati 2) 1) Alumni Akademi Keperawatan Krida Husada,
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN. D DENGAN HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DI SUSUN OLEH: CATUR WULANDARI NIM. P.09010
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal di ruang VII (Hudowo) RSJ
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 9-01-2008 di ruang VII (Hudowo) RSJ Amino Gondohutomo Semarang, dengan diagnosa medik : skizofrenia tak terinci. Pasien bernama
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Lampiran 1 STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Nama klien : Ny. M Ruangan : Nakula No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENATALAKSANAAN REGIMENT TERAPEUTIK INEFEKTIF Tgl Nama Klien : Medis : No MR : Ruangan : Penatalaksanaan regiment terapeutik inefektif TUM: merawat yang mengalami
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Klien masuk RSJD Dr. Aminogondoutomo pada tanggal 14 Januari 2009.
BAB III TINJAUAN KASUS A PENGKAJIAN Klien masuk RSJD Dr. Aminogondoutomo pada tanggal 14 Januari 2009. Klien di rawat di ruang XI Larasati dengan nomor RM 063245. Perawat melakukan pengkajian pada tanggal
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh R.Purwasih 1), Y. Susilowati 2), 1) Alumni Akademi Keperawatan
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM. Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan proses pikir : Waham
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM NamaKlien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHANKEPERAWATAN PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHANKEPERAWATAN PADA Nn. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SRIKANDI RSJD SURAKARTA DISUSUN OLEH : DEVI ANGGRAINI NIM. P.10013 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien
BAB II KONSEP DASAR A. Pengetian Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun, kurang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Gangguan hubungan sosial merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel dan menimbulkan perilaku maladaptif
Lebih terperinciKMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa
KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa JAWA TIMUR SEHAT JIWA NAMA : TTL : ALAMAT : POSYANDU : TGL PENDAFTARAN : BAWALAH KMSJ SETIAP KALI KE POSYANDU KESEHATAN JIWA Created by: Ns. Heni Dwi Windarwati.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Lebih terperinciLAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Oleh: Frentya Maya Anggi W, S.Ked NIM. 042010101005 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati Sp. KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 1 LAPORAN KASUS PSIKIATRI
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional
Lebih terperinciKesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2014 adalah kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual,
Lebih terperinciLampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket
Lampiran 1 JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket 1. 05.00-06.00 2. 06.00-07.00 3. 07.00-08.00 4. 08.00-09.00 5. 09.00-10.00 6. 10.00-11.00 7.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara Umun Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikmotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruangan
Lebih terperinciBAB II KONSEP TEORI. Perubahan sensori persepsi, halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu
BAB II KONSEP TEORI A. Pengertian Perubahan sensori persepsi, halusinasi adalah suatu keadaan dimana individu mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang datang internal / eksternal (Carpenito,
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny.
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny. V DI TANGGERANG DI SUSUN OLEH MARIA FRANSISKA 1410721043 PROGRAM STUDI PROVESI NERS FAKULTAS
Lebih terperinciLAMPIRAN. Implementasi dan Evaluasi keperawatan Hari/ tanggal 18 Juni 2013
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Tabel 4. Catatan perkembangan asuhan keperawatan pada Tn. O dengan prioritas masalah kebutuhan dasar tidur di RS Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan Implementasi dan Evaluasi
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI A. Konsep Dasar Teori 1. Definisi Isolasi sosial merupakan kondisi ketika individu atau kelompok mengalami,
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya
BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsang dari luar. Walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi sebenarnya merupakan bagian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro
Lebih terperinciI. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI A. Latar belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya
Lebih terperinciLAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Selasa, 18 Halusinasi 8. Mengidentifikasi jenis halusinasi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada Ny. S dilakukan pada tanggal 11 Mei 2007 sedangkan pasien masuk RSU Dr. Kariadi tanggal 8 Mei 2007 1. Biodata Biodata pasien Ny. S, 25 tahun, jenis
Lebih terperinciMERAWAT PASIEN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI
MERAWAT PASIEN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORIK : HALUSINASI Oleh : ERFANDI A. Definisi Halusinasi adalah penyerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indra sesorang pasien yang terjadi dalam keadaan
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)
CONTOH KASUS Setiap lansia pada akhirnya akan mengalami penurunan fungsi organ, Hal ini timbul karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi
Lebih terperinciBAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada
BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Data Umum Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada keluarga Tn A alamat Jl kunir Rt 08 Rw 8 kelurahan sambiroto kecamatan tembalang.
Lebih terperinciSTASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI DUSUN SADANG TANJUNGHARJO, NANGGULAN KULON PROGO
STASE KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI DUSUN SADANG TANJUNGHARJO, NANGGULAN KULON PROGO Disusun Oleh : Diyah Nur Rahmawati NIM : 3213042 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN PADA SDR. A : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RSJD SURAKARTA
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN PADA SDR. A : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RSJD SURAKARTA DISUSUN OLEH : ALITA YULIYANA NIM. P.09002 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari
BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia
BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9
Lebih terperinci