BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Subjek dalam

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III 3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri 2 Salatiga. Jumlah siswa kelas XI IPS-1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN. Kenconorejo 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Pelaksanaannya meliputi 2 siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada tiap siklus terdapat 2 kali pertemuan. Peneliti menentukan pelaksanaan waktu penelitian selama 3 bulan, yaitu pada bulan Juli sampai September 2013. Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Juli 2013, mulai dari siklus Idan Siklus II yang terdiri dari dua pertemuan. Penyusunan laporan PTK dilaksanakan dibulan Agustus dan September 2013. 3.1.2 Karakter Subjek Penelitian Siswa SDN. Kenconorejo 01 berjumlah 121 anak yang masing-masing kelas terdiri 1 rombongan belajar. Masing masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru kelas, mapel pendidikan agama Islam sebagian dirangkap oleh guru kelas IV dan sebagian diajar oleh guru SDN. Kenconorejo 02, guru bahasa Inggrismerangkap guru kelas 1, guru kelas 2 merangkap mapel TIK dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.15 sampai dengan 12.30 siang, kecuali pada hari Jumat dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.15 sampai dengan pukul 11.00 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN Kenconorejo 01 adalah sebanyak 11 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 5 guru kelas,1 guru pendidikan agama Islam, 1 guru olah raga, 1 guru bahasa Inggris,1 Tata Usaha dan 1 penjaga sekolah. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN Kenconorejo 01 sebanyak 16 siswa. Laki-laki berjumlah 6 siswa, dan perempuan berjumlah 10 siswi. Kemampuan siswa relatif merata dengan komposisi 23 % di atas rata-rata, 54 % cukup, dan 23 % di bawah rata-rata. Latar belakang sosial ekonomi orang tua murid relatif rendah, yakni sebagian besar bekerja sebagai buruh tani sehingga perhatian dan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anaknya juga rendah. Meskipun 24

25 demikian, para guru tetap bersemangat demi kemajuan peserta didiknya. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Variabel yang akan diteliti ada dua yaitu: 3.2.1 Variabel Bebas ( X ) model pembelajaran Take and Give merupakan strategi pembelajaran yang didukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa. Di dalam kartu, ada catatan yang harus dikuasai atau dihafal masing masing siswa. Siswa kemudian mencari pasangannya masing masing untuk bertukar pengetahuan sesuai dengan apa yang didapatnya dikartu, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi siswa dengan menanyakan pengetahuan yang mereka miliki dan pengetahuan yang mereka terima dari pasangannya (Huda, 2013:241) 3.2.2 Variabel Terikat (Y) Hasil belajar adalah pola pola perbuatan, nilai nilai, pengertian pengertian, sikap sikap, apresiasi dan ketrampilan (Suprijono, 2013:5). Tabel 3.1 Definisi Variabel VARIABEL DEFINISI KONSEP DEFINISI OPERASIONAL DIMENSI INDIKATOR Model Take and Give Take and Give merupakan strategi pembelajaran yang didukung oleh penyajian data yang diawali dengan 1. Tujuan 1. Jelas dan fokus 2. Sesuai dengan materi 3. Sistematis pemberian kartu kepada 2. Proses 1. percobaaan awal siswa. Di dalam kartu, ada catatan yang harus dikuasai 2. pengamatan 3. hipotesis awal atau dihafal masing 4. verifikasi masing siswa. Siswa 5. aplikasi kemudian mencari 6. evaluasi

26 Hasil Belajar Tema Diri Sendiri pasangannya masing masing untuk bertukar pengetahuan sesuai dengan apa yang didapatnya dikartu, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi siswa dengan menanyakan pengetahuan yang mereka miliki dan pengetahuan yang mereka terima dari pasangannya. Suprijono (2013), hasil belajar adalah pola pola aperbuatan, nilai nilai, pengertian pengertian, sikap sikap, apresiasi dan ketrampilan 3. Bahan/alat 1. aman 1. Kognitif 2. Afektif 3.Psikomotorik 2. bersih 3. mudah digunakan 4. sesuai dengan tujuan 1. 1. Nilai Individu (KKM= 65) 2. Nilai rerata 70,00 3. Persentase ketuntasan 75 % 2. 1. Kerja sama 2. Teliti 3. logis 1. Aplikasi 2. life skill 3.3 Rencana Tindakan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitaf artinya penelitian yang menggunakan ukuran kuantitas, mengukurnya dengan angka angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya. Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan

27 mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK muncul karena ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan seperti yang diharapkan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan selama dua siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat, pada setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yang akan dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hal ini dapat dilihat sebagaimana pada gambar di bawah ini. Rencana Refleksi Siklus I Observasi Pelaksanaan Tindakan Refleksi Rencana Tindakan Siklus II Observasi Pelaksanaan Tindakan (Suharsimi Arikunto, 2008: 16). Siklus Berikutnya Gambar 3.1: Proses Penelitian Tindakan Kelas Menurut Arikunto (2006: 16)

28 3.3.1 Siklus Pertama Proses pelaksanaan pada siklus pertama dengan KD mengenal bagian tubuh hewan, mengenal bilangan sampai 500, dan menulis kalimat sederhana dengan dua kali pertemuan mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 3.3.1.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus ini, peneliti melakukan beberapa langkah, antara lain: a. Menelaah materi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) agar dapat diketahui materi apa yang akan diajarkan. b. Menentukan Tema Diri Sendiri akan diajarkan dalam tahap siklus I c. Melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan tujuan mengalokasikan waktu yang akan digunakan. d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan selama proses belajar mengajar berlangsung dalam penelitian ini menggunakan model Take and Give. e. Sebelum memulai proses pembelajaran peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu. f. Membuat format observasi mengetahui bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung. g. Merancang dan membuat soal, baik soal latihan kelas, soal tugas pekerjaan rumah, LKS (lembar kegiatan siswa) h. Mempersiapkan alat, bahan dan media pembelajaran yang akan digunakan. 3.3.1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan, disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada uraian berikut ini: a. Persiapan kelas. Berdoa, absensi. b. Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yaitu Tema Diri Sendiri. c. Menjelaskan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai pembelajaran diawali dengan menyanyikan lagu, kemudian guru memaparkan poster cerita.

29 d. Siswa mendengarkan cerita,kemudian bertanya jawab dengan guru tentang isi cerita e. Siswa mendengarkan penjelasan guru. f. Untuk memantapkan penguasaan siswa, mereka diberi masing masing satu kartu untuk dipelajari atau untuk dihafalkan. g. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling memberi informasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya. h. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing masing ( Take and Give). i. Untuk mengevaluasi keberhasilan siswa, guru dianjurkan memberi pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartu. j. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama mengenai materi pelajaran k. Guru menutup pelajaran. 3.3.1.3 Pengamatan Teman sejawat yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan saat peneliti sedang melaksanakan perbaikan pembelajaran. Hal yang diamati adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan berguna sebagai dasar untuk pemberian tidakan pada siklus II. Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan. 3.3.1.4 Refleksi Setelah dilakukan analisis, refleksi, dan berdasarkan hasil observasi teman sejawat terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, ternyata ditemukan kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dalam proses pembelajaran siswa cenderung lebih aktif. Kelemahannya adalah tidak semua siswa mampu memberikan informasi kepada teman ataupun pasangannya secara benar, hal ini disebabkan perbedaan kemampuan daya tangkap masing masing siswa berbeda.

30 3.3.2 Siklus II Siklus ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan waktu 3 x 35 menit dengan tahapan pelaksanaan hampir sama dengan siklus satu. 3.3.2.1 Perencanaan Perencanaan pada siklus ini, peneliti melakukan beberapa langkah, antara lain: a. Menelaah materi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) agar dapat diketahui materi apa yang akan diajarkan. b. Menentukan tema Diri Sendiri yang akan diajarkan dalam tahap siklus II c. Melakukan diskusi dengan teman sejawat dengan tujuan mengalokasikan waktu yang akan digunakan. d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan selama proses belajarmengajar berlangsung dalam penelitian ini menggunakan model Take and Give. e. Sebelum memulai proses pembelajaran peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu. f. Membuat format observasi untuk merekam bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung. g. Merancang dan membuat soal, baik soal latihan kelas, soal tugas pekerjaan rumah, LKS (lembar kegiatan siswa) h. Mempersiapkan alat, bahan dan media pembelajaran. 3.3.2.2 Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan pada penelitian ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan siklus kedua dapat dilihat pada uraian berikut ini: a. Persiapan kelas. Berdoa, absensi. b. Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran. c. Menjelaskan materisesuai kompetensi yang ingin dicapai pembelajaran diawali dengan menyanyikan lagu, kemudian guru memaparkan poster cerita.

31 d. Siswa mendengarkan cerita dan tentang bertanya jawab dengan guru tentang isi cerita e. Siswa mendengarkan penjelasan guru. f. Untuk memantapkan penguasaan siswa, mereka diberi masing masing satu kartu untuk dipelajari atau untuk dihafalkan. g. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling memberi informasi. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu yang dipegangnya. h. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing masing ( Take and Give). i. Untuk mengevaluasi keberhasilan siswa, guru dianjurkan memberi pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartu. j. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama mengenai materi pelajaran k. Guru menutup pelajaran. 3.3.2.3 Pengamatan Teman sejawat yang bertindak sebagai observer melakukan pengamatan saat peneliti sedang melaksanakan perbaikan pembelajaran. Hal yang diamati adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan berguna sebagai dasar untuk pemberian tidakan pada siklus II. Alat yang digunakan adalah lembar pengamatan. 3.3.2.4.Refleksi Setelah dilakukan analisis, refleksi, dan berdasarkan hasil observasi teman sejawat terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II, ternyata ditemukan kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan, dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif. Kelemahannya adalah tidak semua siswa mampu memberikan informasi kepada teman ataupun pasangannya secara benar, hal ini disebabkan perbedaan kemampuan daya tangkap masing masing siswa berbeda.

32 3.4 Data dan Cara Pengumpulannya 3.4.1 Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data sebagai berikut: 3.4.1.1 Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari nilai tes siswa yang terdiri dari nilai individu, nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar siswa. Data pendukung tes berupa kisi kisi dan soal terlampir dihalaman 55, 56, 67, 68, 77, 78, 88, dan 89. 3.4.1.2 Data Kualitatif Data kulaitatif diperoleh dari hasil observasi pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Data pendukung berupa lembar observasi siswa terlampir dihalaman 97, 100, 103, dan 106. 3.4.2 Teknik Pengumupulan Data 1) Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh menggunakan instrumen tes tertulis yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dalam bentuk data kuantitatif. 2) Proses Pembelajaran Data proses pembelajaran diperoleh menggunakan lembar observasi dan rekaman pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dalam bentuk data kualitatif. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila mampu menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Validitas dan reliabilitas instrumen diperlukan agar memperoleh data yang valid. Validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan beberapa

33 data, dalam hal ini data yang digunakan adalah kisi kisi soal dan tes tertulis. Nilai akhir berdasarkan dari tes tertulis yang dikerjakan pada evaluasi pembelajaran. Dari penjelasan beberapa guru senior setelah mengkaji kisi kisi dan soal tes, maka kesesuaian antara kompetensi dasar, indikator, dan bentuk soal yang digunakan untuk mengevaluasi siswa telah sesuai. Selain itu, antara materi yang diajarkan dengan soal yang dibuat juga sesuai. Bahasa yang digunakan juga telah disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas II sekolah dasar. Guru menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Berdasarkan penjelasan guru senior maka instrumen soal yang dibuat dapat dikatakan valid untuk mengukur hasil belajar anak pada tema diri sendiri di kelas II karena sesuai dengan kompeteni dasar, indikator, bentuk soal, dan materi ajar. Selain itu juga sesuai dengan karakterisitik bahasa anak di kelas II sekolah dasar. 3.6 Indikator Kinerja Indikator kinerja dapat dianggap tercapai jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) nilai rata-rata kelas mencapai KKM yaitu 70. 2) persentase ketuntasan belajar mencapai 75 % 3.7 Teknik Analisis Data Data hasil penelitian yang terkumpul melalui observasi dianalisis selama penelitian berlangsung.teknik analisis yang digunakan dalam penelitian mengikuti langkah Hopkins (1993:151-158) dengan tiga tahap analisis, yaitu tahap kategorisasi, validasi, dan interpretasi data. Kategorisasi data dilakukan dengan memilah-milah data yang terkumpul berdasarkan kategori tertentu yang telah ditetapkan. Kategori yang dimaksud meliputi : konsepsi awal siswa, hasil nilai tes siswa, kegiatan eksplorasi, aktivitas penyelidikan berdasarkan kegiatan siswa, serta konsepsi akhir siswa. Memperhatikan jenis data yang dikumpulkan, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan pada data kuantitatif yang diperoleh dari nilai tes, sedangkan analisis deskriptif kualitatif dilakukan terhadap data

34 kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap siswa dan hal-hal lain yang nampak selama berlangsungnya penelitian. Demikian juga aktivitas dan antusias siswa dalam pembelajaran juga didasarkan pada banyaknya indikator yang muncul. Selanjutnya dari hasil catatan dalam penelitian dilengkapi dengan hasil observasidan dokumentasi dilakukan analisis kualitatif. 3.8 Validasi Data Validasi merupakan tahap kedua dalam kegiatan analisis data. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang objektif, sahih dan handal. Validasi data dilakukan melalui triangulasi dengan dua cara yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber adalah mengumpulkan data dari beberapa sumber yang berbeda, sedangkan triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dari sumber yang sama dengan metode yang berbeda. Data yang diperoleh dari kedua cara di atas, dianalisis untuk menemukan informasi yang lebih sahih dan dapat dipertanggung jawabkan. Data penelitian yang telah melalui proses validasi, selanjutnya diinterpretasi berdasarkan teori, hasil-hasil penelitian yang relevan. Interpretasi dilakukan untuk menyusun suatu rencana guna meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan dan mencari solusi dari kesulitan yang dihadapi guru dan siswa. Hasil interpretasi dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang dan melakukan tindakan berikutnya supaya jelas dan terarah.