BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akan dibahas secara khusus keempat bagian-bagian tersebut.

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan (3) Hasil Penelitian, (4) Pembahasan. Berikut ini akan dibahas

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Langkah awal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tlogo dan SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 3 Camba Kabupaten Maros. Data-data yang dianalisis adalah data

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Angket Motivasi Berolahraga Berdasarkan Olahraga Kompetisi Dan Olahraga Rekreasi. Angket Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Statistics. nilai forward. motion fukuda. steping test. selisih perlakuan. N Valid Missing

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peserta Didik Kelas VIII MTs Bawan, Kabupaten Agam yang terdiri. dari gambaran hasil belajar dan pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat di Jalan Mertokusumo, Desa Candirejo. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016 pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan pada mata pelajaran PKn dengan materi Ketaatan Terhadap Perundang-undangan Nasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 224 siswa, yang masingmasing terdiri dari kelas VIII A sebanyak 32 siswa, kelas VIII B sebanyak 32 siswa, kelas VIII C sebanyak 32 siswa, kelas VIII D sebanyak 32 siswa, kelas VIII E sebanyak 32 siswa, kelas VIII F sebanyak 32 siswa dan kelas VIII G sebanyak 32 siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen sebanyak 32 siswa dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol sebanyak 32 siswa. Sedangkan yang digunakan sebagai kelas uji validitas instrumen adalah kelas VIII G sebanyak 32 siswa. Dalam penelitian ini kelas eksperimen menggunakan metode TPS, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode diskusi kelompok.

68 Data jumlah siswa laki-laki dan perempuan dari masing-masing kelas eksperimen, kontrol dan uji validitas tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Data Subyek Penelitian SMP N 2 Tuntang Tahun Pelajaran 2015/2016 Subyek Penelitian Kelas Jenis Kelamin L P Jumlah Siswa Kelas Eksperimen VIII B 16 16 32 Kelas Kontrol VIII F 18 14 32 Kelas Validitas VIII G 15 17 32 Jumlah Siswa Keseluruhan 96 4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 27 oktober 2015 sampai dengan tanggal 27 november 2015. Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan metode TPS sedangkan di kelas kontrol menggunakan metode diskusi kelonpok. Materi yang disampaikan dalam pembelajaran tersebut yaitu Ketaatan Terhadap Perundang-undangan Nasional. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan setiap kali pertemuan 2 X 40 menit.

69 4.3 Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1 Data Hasil Belajar PKn Siswa Kelas Eksperimen Data hasil belajar PKn di kelas eksperimen diperoleh setelah diadakan postest. Sebelum diadakan postest siswa mendapat perlakuan dengan menggunakan metode TPS dalam proses pembelajaran PKn. Data hasil belajar siswa di kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.2 Frekuensi Hasil Belajar PKn Kelas Eksperimen Frekuensi Kelas Eksperimen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 64 3 9.4 9.4 9.4 68 6 18.8 18.8 28.1 72 5 15.6 15.6 43.8 76 4 12.5 12.5 56.3 80 5 15.6 15.6 71.9 84 3 9.4 9.4 81.3 88 2 6.3 6.3 87.5 92 3 9.4 9.4 96.9 96 1 3.1 3.1 100.0 Total 32 100.0 100.0 Berdasarkan tabel di atas jumlah frekuensi data kelas eksperimen sebanyak 32 dengan nilai 96 diperoleh 1 siswa, nilai 92 diperoleh 3 siswa, nilai 88 diperoleh 2 siswa, nilai 84 diperoleh 3 siswa, nilai 80 diperoleh 5 siswa, nilai 76 diperoleh 4 siswa, nilai 72 diperoleh 5 siswa, nilai 68 diperoleh 6 siswa, dan nilai 64 diperoleh 3 siswa.

70 Tabel 4.3 Tabel Statistik Kelas Eksperimen N Valid 32 Missing 0 Mean 77.00 Median 76.00 Mode 68 Std. Deviation 9.144 Variance 83.613 Range 32 Minimum Maximum Sum 64 96 2464 Sementara berdasarkan tabel statistik kelas eksperimen di atas menunjukkan kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan metode TPS nilai rata-rata atau mean sebesar 77,00. Untuk nilai tengah atau mediannya adalah 76,00, sedangkan nilai yang paling sering keluar adalah 68. Adapun simpangan baku atau standar deviation adalah 9.144 dan memiliki rentang skor yang merupakan selisih nilai siswa tertinggi dan terendah diperoleh rentang skor 32. Sedangkan nilai terendah adalah 64 dan nilai tertinggi 96. Untuk jumlah hasil belajar PKn kelas eksperimen adalah 2464.

71 4.3.2 Data Hasil Belajar PKn Siswa Kelas Kontrol Data hasil belajar PKn di kelas kontrol diperoleh setelah diadakan postest. Sebelum diadakan postest siswa mendapat perlakuan dengan menggunakan metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran PKn. Data hasil belajar siswa di kelas kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Frekuensi Hasil Belajar PKn Kelas Kontrol Frekuensi Kelas Kontrol Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 58 3 9.4 9.4 9.4 60 5 15.6 15.6 25.0 64 4 12.5 12.5 37.5 68 4 12.5 12.5 50.0 72 4 12.5 12.5 62.5 74 2 6.3 6.3 68.8 76 3 9.4 9.4 78.1 78 2 6.3 6.3 84.4 80 2 6.3 6.3 90.6 84 2 6.3 6.3 96.9 90 1 3.1 3.1 100.0 Total 32 100.0 100.0 Berdasarkan tabel di atas jumlah frekuensi data kelas kontrol sebanyak 32 dengan nilai 90 diperoleh 1 siswa, nilai 84, 80, 78 masing-masing diperoleh 2 siswa, nilai 76 diperoleh 3 siswa, nilai 74 diperoleh 2 siswa, nilai 72, 68, 64 masing-masing diperoleh 4 siswa, nilai 60 diperoleh 5 siswa, dan nilai 58 diperoleh 3 siswa.

72 Tabel 4.5 Tabel Statistik Kelas Kontrol N Valid 32 Missing 0 Mean 70.00 Median 70.00 Mode 60 Std. Deviation 8.740 Variance 76.387 Range 32 Minimum Maximum Sum 58 90 2240 Sementara berdasarkan tabel statistik kelas kontrol di atas menunjukkan kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan menggunakan metode diskusi kelompok nilai rata-rata atau mean sebesar 70,00. Untuk nilai tengah atau mediannya adalah 70,00, sedangkan nilai yang paling sering keluar adalah 60. Adapun simpangan baku atau standar deviation adalah 8.740 dan memiliki rentang skor yang merupakan selisih nilai siswa tertinggi dan terendah diperoleh rentang skor 32. Sedangkan nilai terendah adalah 58 dan nilai tertinggi 90. Untuk jumlah hasil belajar PKn kelas kontrol adalah 2240.

73 4.3.3 Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Perbedaan hasil antara metode pembelajaran TPS dan metode diskusi kelompok dapat dilihat dari perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran data minimum, maksimum, mean dan standar deviasi yang digambarkan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.6 Hasil Deskriptif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 32 64 96 77.00 9.144 Kontrol 32 58 90 70.00 8.740 Valid N (listwise) 32 Berdasarkan tabel diatas diketahui data kelas kontrol dengaan jumlah siswa (N) sebanyak 32, mempunyai nilai rata-rata hasil belajar sebesar 70,00 dengan hasil belajar minimum sebesar 58 dan maksimum 90, serta standar deviasinya sebesar 8,740. Sedangkan untuk kelas eksperimen dapat dilihat bahwa jumlah siswa (N) sebanyak 32, mempunyai nilai rata-rata hasil belajar sebesar 77,00 dengan hasil belajar minimum sebesar 64 dan maksimum 96, sedangkan standar deviasinya sebesar 9,144. Jadi berdasarkan nilai rata-rata, nilai kelas eksperimen yang menggunakan metode TPS lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan

74 metode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran (77,00>70,00) dengan selisih rata-rata 7. 4.4 Uji Prasyarat Analisis Data 4.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang diperoleh dari sampel merupakan data sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat berdasarkan tabel berikut : Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SMP N 2 Tuntang Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig. nilai Eksperimen.145 32.084.940 32.075 Kontrol.129 32.192.947 32.120 a. Lilliefors Significance Correction Data dikatakan terdistribusi normal bila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 (signifikansi > 0,05). Berdasarkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov di atas, pada taraf signifikansi diketahui nilai signifikansi kelas eksperimen sebesar 0.084 atau lebih besar dari 0,05 (0,084 > 0,05), maka signifikansinya normal dan untuk nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0.192 atau lebih besar dari 0,05 (0,192 > 0,05). Dengan demikian data yang diperoleh dari sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan data yang

75 berdistribusi normal. Berikut ini adalah diagram uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Grafik 4.2 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol

76 4.4.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dua kelompok sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang mempunyai variansi sama atau tidak. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansinya > 0,05 maka data berasal dari populasi yang variansinya sama atau homogen. Tetapi, jika nilai signifikansinya < 0,05 maka data berasal dari populasi yang variansinya tidak sama atau berbeda atau heterogen. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig. Nilai Based on Mean.241 1 62.625 Based on Median.284 1 62.596 Based on Median and with adjusted df.284 1 61.986.596 Based on trimmed mean.254 1 62.616 Berdasarkan tabel pada baris Based on Mean kolom signifikansi diketahui bahwa nilai signifikansi dari data penelitian sebesar 0,625. Karena hasil perolehan pengujian ini lebih besar dari yang telah ditetapkan yaitu 0,05 (0,625 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok kelas eksperimen dan kontrol mempunyai variansi yang sama atau homogen.

77 4.4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.4.3.1 Analisis Data Dalam penelitian ini teknik statistik yang digunakan adalah Statistik Parametrik. Statistik Parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel (Sugiyono, 2012 : 36). Maka analisis data menggunakan Teknik Analisis Ttes(uji) atau uji T. Teknik analisis ini digunakan dalam penelitian komparasional yang melakukan perbandingan antar dua variabel, yaitu apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang berbeda atau tidak. 4.4.3.2 Pengujian Hipotesis Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas maka langkah selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan uji Independent Sample T-test dengan bantuan SPSS 16.00. Uji Independent Sample T-test ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kedua kelompok kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran TPS dengan metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar PKn, yang disajikan dalam tabel sebagai berikut :

78 Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Independent Sample T-Test Hasil Belajar PKn Kelas VIII SMP N 2 Tuntang Tahun 2015/2016 Independent Samples Test Post test kelas eksperimen kontrol Nilai Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T Df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Differe nce Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper.046.832 3.130 62.003 7.000 2.236 2.530 11.470 3.130 61.87 4.003 7.000 2.236 2.530 11.470 Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansi Sig. (2-tailed) adalah 0,003. Dengan probabilitas signifikansi 0,003 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang menggunakan metode TPS (kelas VIII B) dan metode diskusi kelompok (kelas VIII F). 4.5 Pembahasan Berdasarkan pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa kelas eksperimen (metode TPS) dan kelompok siswa kelas kontrol (metode diskusi kelompok) terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VIII.

79 Dalam penelitian ini pada awal proses pembelajaran guru menyampaikan tujuan dan kegiatan yang harus dilakukan siswa serta memberikan motivasi kepada siswa. Pembelajaran di kelas eksperimen (kelas VIII B) menggunakan metode TPS dengan langkah-langkah sebagai berikut yaitu guru membagi kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat siswa, lalu guru memberikan tugas untuk masingmasing kelompok, masing-masing anggota kelompok ditugaskan untuk memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasangan, setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare hasil diskusinya. Setelah itu masingmasing kelompok menshare/mempresentasikan hasil diskusinya. Kemudian, guru melakukan evaluasi dan penutup. Pembelajaran menggunakan metode TPS ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan setelah itu dilakukan post test. Sedangkan pada kelas kontrol (kelas VIII F) proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok. Proses pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan dan kegiatan yang harus dilakukan siswa serta memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya guru menyampaikan materi yang akan didiskusikan, kemudian guru membagi kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa, masingmasing siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing, setiap anggota

80 diharapkan berpartisipasi aktif, kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya dan guru melakukan evaluasi dan penutup. Pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok ini juga dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan setelah itu dilakukan post test. Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis pada kedua kelompok tersebut untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Berdasarkan analisis uji hipotesis terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode TPS dengan metode diskusi kelompok. Hal tersebut ditujukan pada uji t dengan bantuan SPSS 16.00, dengan nilai signifikansi Sig. (2-tailed) adalah 0,003.Dengan probabilitas signifikansi 0,003 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa : ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode TPS dan diskusi kelompok terhadap hasil belajar PKn siswa kelas VIII SMP N 2 Tuntang. Hasil belajar PKn di kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan metode TPS menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar sebesar 77 dari 32 siswa dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa sebesar 96 dan nilai minimal sebesar 64 dengan standar deviasi sebesar 9,144. Sedangkan hasil belajar kelas kontrol yang diberi perlakuan menggunakan metode diskusi kelompok mempunyai nilai ratarata hasil belajar sebesar 70 dengan nilai maksimal yang diperoleh siswa sebesar 90 dan nilai minimal sebesar 58 dengan standar deviasi sebesar 8,740. Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar PKn kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan nilai kelas kontrol. Hal ini

81 menunjukkan bahwa siswa yang diberi perlakuan menggunakan metode TPS hasil belajar PKn lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi perlakuan menggunakan metode diskusi kelompok. Selisih rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebesar 7. Secara teoritis metode TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan dalam meningkatkan respons siswa terhadap pertanyaan (Trianto, 2011 : 81). Kelebihan metode ini antara lain melibatkan seluruh peserta didik dalam kegiatan belajar karena siswa dituntut untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain. Sedangkan secara teoritis metode diskusi kelompok merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah (Hasibuan dalam Tukiran, 2011 : 23). Kelebihan metode ini antara lain sama-sama melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, melatih siswa menghadapi masalah secara berkelompok dan berpikir bersama memecahkan masalah yang mereka hadapi serta mengambil keputusan. Hal yang dikemukakan tersebut terjadi di tempat penelitian pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas ini diberikan materi yang sama, alokasi waktu yang sama dan soal-soal pos test yang sama. Namun pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan metode TPS lebih

82 baik hasil belajarnya dibanding dengan kelas kontrol yang menggunakan diskusi kelompok. Keunggulan pada kelas eksperimen yang menggunakan metode TPS yaitu seluruh siswa dalam kegiatan belajar aktif, keaktifan siswa dalam hal ini yaitu masing-masing siswa dipaksakan untuk mengemukakan ide, gagasan dan pendapatnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Selanjutnya, gagasan dan pendapatnya disampaikan kepada teman pasangannya setelah itu baru disharekan dalam kelompok itu untuk diambil satu kesimpulan jawaban yang dianggap paling benar dari permasalahan tersebut, dengan begitu siswa dapat bekerja sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain. Dengan dipaksakan siswa untuk berpikir secara individu di dalam kelompok dan adanya kerjasama pada tahap pair (berpasangan) yang maksimal maka hasil yang diperoleh siswa dapat lebih optimal. Sedangkan pada kelas kontrol melalui metode diskusi kelompok hasilnya kurang baik karena jalannya diskusi hanya didominasi oleh beberapa siswa yang menonjol saja, tidak semua siswa berani mengemukakan pendapat. Hal ini sudah diantisipasi dengan cara mengusahakan agar semua siswa berani mengemukakan pendapat dengan cara guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk memberi dorongan agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dan mengusahakan supaya semua siswa mendapat giliran berbicara, sementara siswa lain belajar mendengarkan pendapat temannya tetapi

83 hasilnya masih kurang baik karena tidak semua siswa dapat fokus pada kegiatan pembelajaran. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Nur Komparasi Metode Team Group Tournament (TGT) dan Metode Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IX SMP Negeri Kebakkramat. Hasil penelitian menunjukkan : Terdapat perbedaan penggunaan metode TGT dan TPS terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IX IPS SMP Negeri Kebakkramat. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan rata-rata kelas metode TGT sebesar 77,41 dan rata-rata kelas metode TPS sebesar 82,41 di mana selisihnya sebesar -4,90 dengan signifikansi 0,000 (sangat signifikan). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dita Wahyu Tri Utamaningsih yang berjudul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Bagi Siswa Kelas VII C SMP N 3 Prambanan Tahun Ajaran 2009/2010. Dalam penelitian skripsinya diungkapkan bahwa metode pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas VII C SMP N 3 Prambanan Tahun Ajaran 2009/2010. Dari hasil penelitian tersebut bahwa selama proses pembelajaran peserta didik dapat berpikir secara individu dan dapat berdiskusi secara berpasangan sehingga peserta didik dapat bekerja sama secara maksimal sehingga materi pokok yang diajarkan dapat dikuasai dengan baik.

84

85

86

87

88

89

90