1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko kepada pihak lain

BAB I PENDAHULUAN. bukan komersial. Potensi pengembangan industri asuransi di Indonesia sangat

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saat ini, jasa perasuransian semakin diperlukan baik oleh perorangan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Persaingan di dalam dunia bisnis berkembang begitu pesat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jaminan finansial bagi dirinya sendiri dan atau ahli warisnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan

BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

Analisis Pengaruh Rasio Klaim Dan Underwriting Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. mekanisme asuransi atau pertanggungan. Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULAN. sehingga dengan kondisi seperti ini hadirlah asuransi sebagai sarana jaminan,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan asuransi dalam mengurangi risiko di Indonesia. Industri jasa. modal untuk investasi diberbagai bidang.

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai

JUDUL SKRIPSI : ESTIMASI PERUSAHAAN ASURANSI JIWA DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAAN ADAPTIVE NEURO FUZZY. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. industri asuransi untuk tumbuh dan berkembang. Masih besarnya potensi. persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2014.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan nonbank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Industri jasa asuransi merupakan salah satu pilar keuangan,

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk

2015 PENGARUH LIKUIDITAS DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. upaya perlindungan dari berbagai risiko, dapat menimbulkan kerugian financial

BAB I PENDAHULUAN. baik. Selama lima tahun belakangan yaitu tahun 2011 hingga 2015, aset industri

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan pasar modal yang demikian pesat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua jenis yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

Kontan 29/04/2016, hal.24 Hasil Investasi Jatuh, Laba Tertekan EX-CC-AAJI

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. megancam perekonomian negara-negara berkembang, termasuk industri asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Perasurasian, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak

BAB I PENDAHULUAN. syariah sebagai salah satu lembaga keuangan nonbank yang penting peranannya.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Asuransi dikenal di Indonesia sejak masuknya negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini mengalami beberapa perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Krisis keuangan yang terjadi di Eropa dan beberapa negara Asia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...v DAFTAR GAMBAR.viii DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, dan Persepsi nilai pelanggan. Kualitas layanan dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis, terlebih bagi perusahaan lokal. Karena semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah perusahaan asuransi di Indonesia untuk asuransi jiwa sebanyak 98

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perusahaan yang menghimpun dana dari masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan kali ini manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Republik pasal 246, Asuransi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit


Investor Daily 16/05/2017, Hal. 23 Sequis Life Bukukan Premi Rp 2,9 Triliun

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

MELATI DAN BUDI HERMANA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh

Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2016:

I. PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan yang paling besar peranannya adalah perbankan. disalurkan kembali kepada komponen penggerak ekonomi.

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut Undang-Undang Nomor 2 Pasal 1 Ayat 1 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOL.VIII, NO. 1, APRIL 2017; p-issn: e-issn:

BAB 1 PENDAHULUAN. Risiko seperti ini akan selalu ada dan rentan terjadi pada setiap orang, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif, Menurut Sugiyono (2013), penelitan deskriptif adalah

Investor Daily 23/11/2016, Hal. 24 OJK Finalisasi Aturan Perubahan Investasi SBN Di INKB

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Kehadiran industri asuransi merupakan hal yang rasional dan tidak terelakkan lagi pada situasi dimana sebagian besar pengusaha dan anggota masyarakat memiliki kecenderungan umum untuk menghindari atau mengalihkan risiko kerugian kepada pihak lain yaitu perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan non-bank yang mempunyai peranan menghimpun dana dari masyarakat melalui pengunpulan premi asuransi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa uang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang. Masyarakat Indonesia sekarang ini sudah mulai sadar akan manfaat dari asuransi, khususnya asuransi jiwa. Berikut adalah fungi asuransi jiwa menurut Salim (2012:39). : 1. Tujuan pertanggungan jiwa ialah mengadakan jaminan bagi masyarakat, yaitu mengambil alih semua beban resiko dari tiap-tiap individu. Bilamana ditanggung sendiri akan terlalu berat, maka lebih baik dipindahkan kepada perusahaan asuransi jiwa. Untuk mengambil alih risiko dari masyarakat itu, oleh perusahaan asuransi dipungut suatu pembayaran yang relative lebih rendah (pembayaran premi). 2. Perusahaan asuransi mempunyai tugas lain bila dilihat dari sudut pembangunan (economic development), yaitu sebagai suatu lembaga yang mengumpulkan dana dan dana tersebut dapat iinvestasikan dalam lapangan pembangunan ekonomi seperti industri-industri, 1

perkebunan dan lain-lain. Dengan jalan demikian, adanya asuransi bisa untuk membangun perekonomian nasional. 3. Dari sudut pekerjaan, perusahaan asuransi memberi bantuan kepada public, yaitu memberi kesempatan bekerja padaburuhburuh/pegawai-pegawai untuk memperoleh income guna kelangsungan hidup mereka sehari-hari. Dikarenakan situasi dan keadaan hidup yang semakin tidak pasti dan beresiko dengan memahami manfaat asuransi jiwa maka kehidupan seseorang akan lebih terlindungi. Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Hal ini terlihat dari data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) berikut, total pendapatan dari 44 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI pada triwulan pertama 2012 mencapai Rp 33,1 Triliun atau tumbuh 37,1% dari posisi triwulan pertama tahun 2011 yang sebesar Rp 24,1 triliun. Dikutip dari Majalah Investor bulan Juli 2012, menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Benny Waworuntu, 10 besar pemain bisnis asuransi sekitar 40% perolehan premi asuransi jiwa dikuasai asing. Secara makro, 10 besar pemain asuransi jiwa menguasai sekitar 70% peroleh premi. Saat ini, jumlah perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi ada 45. Namun, dari jumlah itum 10 besar perusahaan menguasai perolehan premi sekitar 76%. Berdasarkan data litbang Investor, pada tahun 2011, 10 peruahaan asuransi jiwa mengumpulkan premi neto sebesar Rp 69,8 triliun. Sedangkan perolehan premi neto dari 44 perusahaan yang direcord sebesar Rp 90,79 triliun. 2

Berikut adalah asuransi jiwa yang tercatat sebagai 10 pemain besar adalah : Tabel 1.1 10 Pemain Besar Asuransi Jiwa 1 PT. Prudential Life 6 Asuransi Jiwa Megalife Assurance 2 PT. Asuransi Jiwa Sinarmas 7 Asuransi Jiwa Bersama MSIG Bumiputera 1912 3 PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 8 PT. AXA Mandiri Financial Service 4 PT. Asuransi Allianz Life 9 PT. Asuransi Jiwasraya Indonesia 5 PT. Indolife Pensiontama 10 PT. AIA Financial 1.2. LATAR BELAKANG PENELITIAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, untuk mengatasi semua risiko yang berasal dari para tertanggungnya perusahaan asuransi membutuhkan dana yang cukup besar untuk menutupi semua tanggungan tersebut, sehingga perusahaan bisa tetap mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan investasi atas aset-aset yang ada untuk mencukupi kebutuhan akan dana yang dikelola. Maka dari itu agar tetap dapat dipercaya oleh para nasabah, perusahaan asuransi harus memiliki kinerja keuangan yang bagus dan laporan keuangan yang dinyatakan wajar, sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan itu sendiri. Terdapat beberapa karakteristik 3

yang membedakan perusahaan asuransi dengan lembagan keuangan nonasuransi yaitu diantaranya kegiatan penanganan fungsi underwriting (pengelolaan risiko) dan fungsi penanganan klaim. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 asuransi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu asuransi jiwa, asuransi umum/kerugian, dan reasuransi. Asuransi jiwa adalah usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan. Asuransi umum/kerugian adalah usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian serta kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Dan reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan asuransi jiwa. Asuransi Jiwa pada saat sekarang ini banyak sekali yang mulai merasakan dan sadar akan manfaatnya, hal ini di karenakan situasi dan keadaan hidup yang semakin tidak pasti dan beresiko baik itu resiko akan keselamatan kerja, kesehatan bahkan sampai resiko jiwa, dengan memahami manfaat asuransi jiwa maka kehidupan seseorang akan lebih terlindungi. Selama satu dekade terakhir, asuransi jiwa tumbuh sekitar 20-30% per tahun. Pada tahun 2011, asset asuransi jiwa tumbuh 19% dari Rp 188,45 triliun menjadi Rp 225,54 triliun. Pendapatan premi meningkat 23,91% dari Rp 73,53 triliun ke Rp 93,6 triliun. (sumber: Majalah Investor Juli 2012) Saat ini, jumlah perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi ada 45. Namun dari jumlah itu, 10 besar perusahaan menguasai perolehan premi sekitar 76%. Berdasarkan data litbang Investor, pada tahun 2011, 10 4

perusahaan asuransi jiwa mengumpulkan premi neto sebesar Rp 69,8 triliun. Sedangkan perolehan premi neto dari 44 perusahaan yang direcord sebesar Rp 90,79 triliun. (Sumber: Majalah Investor Juli 2012) Ketika terjadi krisis tahun 2008, premi neto asuransi jiwa tercatat Rp 48,38 triliun. Tahun 2009, angkanya melaju menjadi Rp 59,75 triliun atau meningkat sekitar 23,49%. Tahun 2010, asuransi jiwa membukukan premi neto Rp 72,53 triliun atau naik 20,87% dan tahun 2011 premi neto tercatat Rp 90,79 triliun atau naik 23,6%. (Sumber: Majalah Investor Juli 2012) Laba asuransi juga membaik. Pada tahun 2008, perolehan laba asuransi jiwa hanya Rp 1,14 triliun. Tapi, tahun 2009, labanya menjadi Rp 4,75 triliun atau meningkat 316%. Tahun 2010, laba tetap meningkat, dari Rp 4,75 triliun menjadi 5,46 triliun atau 14,28%. Berikut ini adalah 10 perusahaan asuransi jiwa terbaik berdasarkan laba terbesar: Tabel 1.2 10 Besar Asuransi Jiwa Berdasarkan Laba Bersih 2011 10 Besar Asuransi Jiwa Berdasarkan Laba Bersih 2011 1 PT Prudential Life Assurance 2 PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG 3 PT AXA Mandiri Financial Services 4 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) 2011 2010 Pertumbuhan 2,652,781 2,341,375 13,30% 1,302,676 538,209 142,04% 845,894 479,938 76,25% 394,110 204,471 92,75% 5

5 PT AIA Financial 378,777 418,821-9,56% 6 PT Asuransi Allianz Life 365,556 295,738 23,61% Indonesia 7 PT Asuransi Jiwa 293,307 176,022 67,77% Manulife Indonesia 8 PT Avrist Assurance 258,464 177,088 45,95% 9 PT Asuransi Jiwa Sequis 231,940 188,053 23,34% Life 10 PT Commonwealth Life 181,064 148,183 22,19% Subtotal 6,906,569 4,967,898 39,02% Pangsa 87,01 92,01% Total Asuransi Jiwa 7,937,919 5,399,234 47,02% (Sumber: Majalah Investor Juli 2012) Hal-hal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba perusahaan asuransi didukung juga oleh upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengawasan terhadap usaha perasuransian, yaitu dengan menerbitkan keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 424/KMK06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Perasuransian, yang diantaranya menetapkan besar persentase minimum batas tingkat solvabilitas untuk menetukan Risk Based Capital (RBC) yang harus dicapai setiap perusahaan asuransi. Menurut keputusan Menteri Keuangan (KMK) nomor 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Perasuransian, yang di antaranya menetapkan besar persentase minimum batas tingkat solvabilitas untuk menentukan tingkat Risk Based Capital (RBC) yang harus dicapai setiap perusahaan asuransi. 6

Risk Based Capital merupakan perbandingan antara tingkat solvabilitas dengan batas tingkat solvabilitas minimum (BTSM). RBC memiliki batas minimal 120 % dari risiko kerugian yang mungkin timbul akibat terjadinya deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. RBC diarahkan untuk melihat tingkat keamanan yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pemegang polis sehingga dapat memberikan kepercayaan yang tinggi kepada masyarakat terhadap perusahaan asuransi. Dengan adanya kepercayaan dari masyarakat diharapkan jumlah masyarakat yang mengikuti program asuransi meningkat dan akan berpengaruh meningkatkan perolehan laba perusahaaan asuransi. Usaha memindahkan risiko tertentu dari masyarakat kepada perusahaan asuransi dikenal dengan nama underwriting. Aktivitas utama asuransi adalah mengelola risiko-risiko berupa underwriting dan risiko investasi. Menurut Darmawi (2004:31), underwriting merupakan proses penyelesaian dan pengelompokan risiko yang akan ditanggung, sedangkan risiko investasi timbul dari upaya perusahaan asuransi dalam mengelola dana premi dalam berbagai bentuk investasi. Underwriting merupakan jiwa asuransi karena dapat memberikan karakterikstik yang berbeda dengan lembaga keuangan non-asuransi lainnya. Dengan kegiatan karakteristik yang berbeda tersbut diharapkan dapat menarik minat masyarakat dalam mengikuti program asuransi dan memberikan keuntungan untuk perusahaan karena dengan keuntungan atau laba yang tinggi tujuan dari perusahaan asuransi dapat tercapai dan tingkat kesehatan perusahaan akan semakin baik. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pengelolaan risiko padaperusahaan asuransi kerugian maka digunakan rasio yang dinamakan underwriting ratio. 7

Penelitian yang sejenis dilakukan oleh Niken (2005) yang meneliti pengaruh RBC dan rasio underwriting terhadap laba Perusahaan Asuransi Kerugian yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat adanya pengaruh yang signifikan dari tingkat RBC dan rasio underwriting terhadap profitabilitas pada Perusahaan Asuransi Kerugian. Serta Ali Fikri (2009) yang meneliti pengaruh premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting terhadap laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Mubarakah. Penelitian tersebut menyatakan bahwa yang paling efektif dalam peningkatan laba perusahaan asuransi jiwa syariah diperoleh dari hasil underwriting dan hasil investasi, sedangkan variabel premi dan klaim memberikan nilai negatif dalam persamaan regresi karena variabel tersebut tidaklah memberikan kontibusi positif terhadap laba. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas, dalam penelitian ini dilakukan pengujian lebih lanjut mengenai pengaruh RBC, rasio underwriting, rasio hasil investasi, rasio penerimaan premi, dan rasio beban klaim terhadap laba perusahaan asuransi. Berdasarkan data di atas, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pendapatan perusahaan-perusahaan yang meraih laba tinggi. Ada pun, judul penelitian ini adalah ANALISIS PENGARUH RISK BASED CAPITAL (RBC), RASIO PENDAPATAN PREMI, RASIO BEBAN KLAIM, RASIO UNDERWRITING DAN HASIL INVESTASI TERHADAP LABA ASURANSI (Studi Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Tahun 2009-2011) 8

1.3. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah perkembangan Risk Based Capital, Pendapatan premi, underwriting, dan hasil investasi pada perusahaan asuransi jiwa pada tahun 2009-2011? 2. Apakah Risk Based Capital, rasio pendapatan premi, rasio underwriting dan hasil investasi berpengaruh secara signifikan secara simultan terhadap laba asuransi jiwa? 3. Bagimana pengaruh secara parsial: a. Risk Based Capital terhadap laba asuransi jiwa? b. Pendapatan Premi terhadap laba asuransi jiwa? c. Hasil investasi terhadap laba asuransi jiwa? d. Underwriting terhadap laba asuransi jiwa? 1.4. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui perkembangan Risk Based Capital, premi, underwriting dan hasil investasi pada perusahaan asuransi jiwa tahun 2009-2011. 2. Mengetahui pengaruh rasio Risk Based Capital, pendapatan premi, underwriting dan hasil investasi terhadap laba perusahaan asuransi jiwa. 3. Untuk mengetahui pengaruh : a. Risk Based Capital terhadap laba asuransi jiwa. b. Pendapatan Premi terhadap laba asuransi jiwa. c. Underwriting terhadap laba asuransi jiwa. d. Hasil Investasi terhadap laba asuransi jiwa. 9

1.5. KEGUNAAN PENELITIAN 1.5.1. Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman teoritis yang lebih mendalam mengenai Risk Based Capital, premi, hasil investasi dan underwriting di perusahaan asuransi. Dapat dijadikan tambahan informasi yang berguna terkait dengan pengaruh Risk Based Capital, premi, hasil investasi, underwriting terhadap laba asuransi jiwa dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.5.2. Kegunaan Praktis 1. Bagi Instansi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan masukan kepada perusahaan asuransi jiwa dalam pengambilan keputusan strategis. 2. Bagi Investor Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. 1.6. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika penulisan. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Berisi mengenai teori-teori pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian serta ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang jenis penelitian, operasional variabel, tahapan penelitian, populasi dan sampel, cara pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang karakteristik responden, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dan saran dari analisis hasil penelitian. 11