BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Sri Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Solvabilitas Seperti dijelaskan dalam Bab III sebelumnya, bahwa setiap perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas paling sedikit 120% (seratus dua puluh per seratus). Nilai ini merupakan risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Untuk dapat menghitung tingkat solvabilitas, penulis menggunakan data yang tersaji pada neraca. Laporan Neraca pada Laporan Keuangan perusahaan asuransi jiwa pada sisi aset terdiri dari kekayaan berupa investasi dan kekayaan bukan investasi, sedangkan pada sisi kewaiban dan modal sendiri terdiri dari hutang, cadangan teknis dan modal sendiri. Karena keterbatasn penulis dalam memperoleh data yang diperlukan, maka penulis hanya menampilkan hasil perhitungan yang telah diperhitungkan yang diambil dari Laporan Neraca per 31 Desember Dari sisi aset, kekayaan investasi yang diperkenankan dalam memperhitungkan tingkat solvabilitas dimana harus dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan terdiri dari :
2 a. deposito berjangka dan sertifikat deposito pada bank, termasuk deposit on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau sama dengan 1 (satu) bulan, b. saham yang tercatat di bursa efek, c. obligasi dan medium term note dengan peringkat paling rendah A atau yang setara pada saat penempatan, d. surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Indonesia, e. unit penyertaan reksadana, f. penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek), g. bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk investasi, h. pinjaman hipotik, i. pinjaman polis. Jumlah kekayaan investasi yang diperkenankan dalam perhitungan tingkat solvabilitas pada Laporan Neraca PT. Asuransi Jiwa Mega Life adalah sebesar Rp ,63 (dalam jutaan rupiah). Sedangkan kekayaan bukan investasi yang diperkenankan dalam memperhitungkan tingkat solvabilitas yang harus dimiliki dan dikuasi oleh perusahaan terdiri dari : a. kas dan bank,
3 b. tagihan premi penutupan langsung, c. tagihan reasuransi, d. tagihan hasil investasi, e. bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk dipakai sendiri, f. perangkat keras computer. Jumlah kekayaan bukan investasi yang dapat diperkenankan dalam perhitungan tingkas solvabilitas pada Laporan Neraca PT. Asuransi jiwa Mega Life adalah Rp ,86 (dalam jutaan rupiah). Dengan demikian total kekayaan yang dapat diperkenankan dalam perhitungan tingkat solvabilitas berdasarkan pada Laporan Neraca PT. Asuransi Jiwa Mega Life per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp ,49 (dalam jutaan rupiah). Hal lain yang diperhitungkan dalam mencari tingkat solvabilitas adalah kewajiban. Kewajiban yang harus diperhitungkan dalam penetapan tingkat solvabilitas meliputi semua jenis kewajiban kepada pemegang polis atau tertanggung dan kepada pihak lain yang menjadi kewajiban perusahaan. Namun untuk kewajiban berupa pinjaman subordinasi tidak diperhitungkan dalam perhitungan tingkat solvabilitas. Dengan berdasarkan pada Laporan Neraca PT. Asuransi Jiwa Mega Life per 31 Desember 2009, didapatkan jumlah hutang sebesar Rp ,72 (dalam jutaan
4 rupiah), sedangkan untuk jumlah cadangan teknis sebesar Rp ,27 (dalam jutaan rupiah). Dengan demikian jumlah kewajiban yang dapat dijadikan sebagai pengurang terhadap kekayaan yang diperkenankan adalah sebesa Rp ,99 (dalam jutaan rupiah). Perhitungan untuk mencari tingkat solvabilitas adalah dengan cara mengurangi antara kekayaan yang diperkenankan dengan kewajiban yang diperkenankan. Dengan demikian, tingkat solvabilitas yang dicapai adalah sebesar Rp ,50 (dalam jutaan rupiah).
5 Tabel 4.1 Laporan Neraca (Aktiva) Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) No. URAIAN Tahun 2009 Triwulan IV SAK SAP (1) (2) (3) (4) AKTIVA Investasi 1 Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito 180, , Saham 165, , Obligasi dan Medium Term Notes 390, , Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau Bank Indonesia 775, , Unit Penyertaan Reksadana 609, , Penyertaan Langsung Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Investasi - -
6 8 Pinjaman Hipotik Pinjaman Polis 887, , Investasi Lain 12, Jumlah Investasi 3,020, ,010, Bukan Investasi 12 Kas dan Bank 122, , Tagihan Premi Penutupan Langsung 56, , Tagihan Reasuransi 23, , Tagihan Hasil Investasi 101, , Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk dipakai sendiri Perangkat Keras Komputer 1, , Aktiva Tetap Lain 6, Aktiva Lain 49, Jumlah Bukan Investasi 361, , JUMLAH AKTIVA 3,382, ,306, Sumber : PT. Asuransi Jiwa Mega Life
7 Tabel 4.2 Laporan Neraca (Pasiva) Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) No. URAIAN Tahun 2009 Triwulan IV SAK SAP (1) (2) (3) (4) 1 Utang Klaim Utang Reasuransi 25, , Utang Komisi Utang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar 5, , Utang Lain 6, , Jumlah Utang 38, , Cadangan Premi 2,936, ,936, Cadangan Atas Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 56, , Cadangan Klaim 5, ,241.43
8 11 Jumlah Cadangan Teknis 2,997, ,997, Jumlah Kewajiban 3,035, ,035, Pinjaman Subordinasi 30, , Modal Disetor 100, , Agio Saham Cadangan Kenaikan (Penurunan) Surat Berharga Selisih Penilaian Aktiva Tetap Saldo Laba 216, , Selisih Penilaian Berdasar SAK & SAP (66,444.99) 21 Kekayaan Yang Tidak Diperkenankan (9,065.67) 22 Jumlah Modal Sendiri 316, , JUMLAH PASIVA 3,382, ,306, Sumber : PT. Asuransi Jiwa Mega Life 4.2 Batas Tingkat Solvabilitas Minimun Setelah memperhitungkan tingkat solvabilitas perusahaan, elemen lain yang perlu dihitung juga untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan asuransi dan reasuransi berdasarkan metode RBC adalah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
9 (BTSM). Perhitungan BTSM ini menggunakan persentase risiko sebagai jumlah deviasi atas suatu rincian dari komponen yang diatur dalam perundang-undangan. Komponon yang membentuk BTSM adalah : a. Kegagalan pengelolaan kekayaan (asset default risk) Schedule A, kegagalan pengelolaan kekayaan digunakan untuk mengukur kemungkinan adanya penurunan nilai kekayaan dan hail pengembangannya. Jumlah dana yang diperlukan untuk menutupi penurunan tersebut ditentukan dengan fakor-faktor deviasi sebagai pengali yang telah ditentukan berdasarkan jenis kekayaan dan nilai kekayaannya.
10 Tabel 4.3 Schedule A Kegagalan Pengelolaan Kekayaan dalam bentuk Investasi Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Uraian Jumlah Kekayaan Yang Diperkenankan Faktor Jumlah Deviasi (1) (2) (3) (3) Investasi Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito Kategori Khusus (sampai dengan 2 milyar per bank) 10, % 0 CAR 8% 169, % 3, % CAR < 8% 4.00% 0 CAR < 5% 16.00% 0 Saham 0 Termasuk LQ 45 di Bursa Efek Jakarta, atau yang setara 163, % 16, Lainnya 1, % Obligasi dan Medium Term Notes 0 AAA, atau yang setara % 0 AA, atau yang setara 258, % 1, A, atau yang setara 133, % 1,334.75
11 BBB, atau yang setara % 0 BB, atau yang setara % 0 B, atau yang setara % 0 Kurang Dari B, atau yang setara, atau yang tidak berperingkat % 0 Surat Berharga Yg Diterbitkan atau Dijamin oleh Pemerintah atau BI 775, % 0 Unit Penyertaan Reksadana 0 Sepenuhnya berupa surat utang Pemerintah 111, % 0 Sepenuhnya berupa surat utang swasta dan atau surat 0 berharga pasar uang (SBPU) 421, % 8, Sepenuhnya berupa surat berharga ekuitas % 34.1 Campuran 77, % 1, Penyertaan Langsung % 0 Bangunan dengan hak strata, atau Tanah dengan Bangunan: 0 Hasil Investasi 4% atau lebih % 0 Hasil Investasi kurang dari 4% % 0 Pinjaman Hipotik % 0 Pembiayaan Murabahah % 0 Pembiayaan Mudharabah % 0 Pinjaman Polis 887, % 0 Total Kekayaan Investasi 3,010, , Sumber : Data Diolah Penulis, 2010
12 Tabel 4.4 Schedule A Kegagalan Pengelolaan Kekayaan dalam bentuk Bukan Investasi Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Uraian Jumlah Kekayaan Yang Diperkenankan Faktor Jumlah Deviasi (1) (2) (3) (3) Bukan Investasi Kas dan Bank 122, % 0.00 Tagihan Premi Penutupan Langsung 47, % 3, Tagihan Reasuransi: 0.00 Perusahaan Dalam Negeri 23, % Perusahaan Luar Negeri: Peringkat BBB atau lebih baik % Peringkat kurang dari BBB % Tidak mempunyai peringkat % 0.00 Tagihan Hasil Investasi 101, % 2, Bangunan dengan hak strata, atau Tanah dengan Bangunan % 0.00 Perangkat Keras Komputer 1, % Total Kekayaan Bukan Investasi 296, , Sumber : Data Diolah Penulis, 2010
13 Hasil perhitungan untuk deviasi dari Schedule A yaitu sebesar Rp ,42 (dalam jutaan rupiah) untuk kekayaan yang berhubungan dengan investasi, sedangkan untuk kekayaan yang bukan merupakan investasi sebesar Rp ,96 (dalam jutaan rupiah).
14 Tabel 4.5 Schedule A Kegagalan Pengelolaan Kekayaan Perhitungan Total Deviasi Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Uraian Jumlah Kekayaan Yang Diperkenankan Faktor Jumlah Deviasi (1) (2) (3) (3) Total Kekayaan InvestasI 3,010, , Total Kekayaan Bukan Investasi 296, , Sub Total I 3,306, , Investasi Yang Direstrukturisasi % 0.00 Investasi Yang Diragukan % 0.00 Sub Total II Investasi pada satu pihak (perusahaan) PT Bank Negara Indonesia Tbk 55, %
15 PT Indofood Sukses Makmur Tbk 54, % PT Indosat Tbk 17, % Investasi pada satu pihak ( Group/Afiliasi) - Group Para dan Sinarmas 608, % Group II dst.. Sub Total III 736, , Total (I + II + III) 4,042, , Sumber : Data Diolah Penulis, 2010 Dengan demikian jumlah dana yang diperoleh untuk menutupi kemungkinan adanya penurunan nilai kekayaan dan hasil pengembangannya adalah sebesar Rp ,07 (dalam jutaan rupiah). Karena jumlah dana yang diperhitungkan dalam perhitungan BTSM sebesar 80% dari jumlah dana deviasi pengelolaan kekayaan, maka jumlah dana yang dibutuhkan untuk menanggulangi risiko kegagalan pengelolaan seluruh kekayaan yang diperkenankan adalah sebesar Rp ,05 (dalam jutaan rupiah).
16 b. Ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban (cash-flow mismatch risk) Schedule B, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban disebabkan karena adanya kemungkinan besar pada saat jatuh temponya kewajiban berbeda dengan besar pada saat jatuh tempo kekayaan. Semua risiko yang diperhitungkan dalam schedule ini merupakan produk-produk asuransi konvensional yang membentuk cadangan premi. Nilai cadangan premi yang dimaksud ini adalah nilai yang tertera pada Laporan Neraca perusahaan pada tahun yang akan dimaksud. Tabel 4.6 Schedule B Proyeksi Arus Kekayaan dan Kewajiban Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Uraian Jumlah Faktor Jumlah Deviasi (1) (2) (3) (4) Cadangan Premi 2,936, , Jumlah Deviasi 117, Sumber : Data Diolah Penulis, 2010
17 Jumlah dana yang diperlukan untuk menutup risiko ketidakseimbangan akibat perbedaan arus kekayaan dan arus kewajiban yang diperkenankan adalah sebesar Rp ,56 (dalam jutaan rupiah). c. Ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang asing (foreign currency mismatch risk) Schedule C, risiko yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang asing timbul akibat dari adanya perbedaan nilai kekayaan dan nilai kewajiban dalam mata uang asing, serta fluktuasi nilai tukar mata uang asing dengan rupiah. Dalam hal ini, PT. Asuransi Jiwa Mega Life hanya menggunakan mata uang asing berupa dollar Amerika Serikat dalam transaksi ekonominya.
18 Tabel 4.7 Schedule C Kekayaan dan Kewajiban dalam setiap Mata Uang Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) No. Keterangan USD IDR (1) (2) (3) (4) US Indonesia I Kekayaan Yang Diperkenankan 1 Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 14,354, , Saham, Obligasi dan Medium Term Notes 42,778, , Investasi Yang Diperkenankan Lainnya 18,079, ,326, Kas/bank 364, , Tagihan Premi Penutupan Langsung - 47, Tagihan Reasuransi , Tagihan Hasil Investasi 1,169, , Aktiva Diperkenankan Lainnya , Jumlah kekayaan diperkenankan (1 s/d 8) 76,746, ,585, II Kewajiban 10 Utang klaim
19 11 Cadangan Premi 82,911, ,156, Cadangan Atas Premi yang belum merupakan pendapatan 6, , Cadangan Klaim - 5, Utang Reasuransi , Utang komisi Kewajiban lain - 12, Jumlah kewajiban (10 s/d 16) 82,919, ,256, Kurs 9, Total (3) s/d (11) 19 Jumlah Kekayaan Yang Diperkenankan dalam Jutaan Rupiah (9 x 18) 721, ,585, ,306, Jumlah Kewajiban Dalam Rupiah (17 x 18) 779, ,256, ,035, Selisih Lebih Kewajiban atas Kekayaan Yang Diperkenankan (20-19) 58, , Faktor Jumlah Deviasi dalam Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang (21 x 22) Sumber : Data Diolah Penulis, , Berdasarkan nilai pada table 4.4 didapat sebesar Rp ,70 (dalam jutaan rupiah). Nilai tersebut merupkan nilai deviasi yang terjadi akibat dari risiko
20 keteseimbangan antara nilai kekayaan dan nilai kewajiban dalam setiap mata uang asing. d. Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan (risks of claim experience worse than expected) Schedule D, risiko akibat perbedaan aktual dan perkiraan pada klaim ini terjadi kemungkinan disebabkan karena pengalaman klaim yang terjadi lebih buruk daripada klaim yang telah diperkirakan. Klaim-klaim yang telah diperkirakan ini sebelumnya telah diperhitungkan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan komponen mortalita dan mobiditas.
21 Tabel 4.8 Schedule D Beban Klaim yang Terjadi dan Beban Klaim yang Diperkirakan Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Asuransi Jiwa dan Anuitas Uraian Uang Pertanggunga n Cadangan Premi Net Amount at Risk Faktor Jumlah Deviasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Asuransi Jiwa dengan partisipasi Asuransi Jiwa tanpa partisipasi 3,988, ,936, ,052, , Anuitas Total Asuransi Jiwa 3,988, ,936, ,052, ,105.83
22 Asuransi Kecelakaan Diri Uraian Uang Pertanggunga n (Gross) Reasuransi UP Retensi Sendiri Faktor Jumlah Deviasi Kecelakaan Diri 1,567, , , Asuransi Kesehatan Uraian Pendapata n Premi Cadangan Teknis Reasuransi Retensi Sendiri Faktor Jumlah Deviasi Klaim-Klaim Baru Klaim-Klaim Lanjutan Total Asuransi Kesehatan 49, , , , , Total Deviasi Antara Beban Klaim Yang Terjadi dan Beban Klaim Yang Diperkirakan pada (As. Jiwa dan Anuitas, As. Kecelakaan Diri serta As. Kesehatan) 4, Sumber : Data Diolah Penulis, 2010 Jumlah dana yang diperlukan untuk menutupi devisasi yang terjadi akibat selisih antara beban klaim yang terjadi dengan beban klaim yang diperkirakan adalah sebesar Rp.4.872,08 (dalam jutaan rupiah). Namun besar nilai yang diperkenankan dalam perhitungan menentukan besarnya BTSM adalah sebesar
23 50%, sehingga nilai yang diakuinya adalah sebesar Rp.2.436,04 (dalam jutaan rupiah). e. Ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh (risks of insufficient due to experienced investment return worse than expected) Schedule E, risiko yang diperhitungakan dalam schedule ini adalah karena diakibatkan oleh tingkat investasi yang diperoleh lebih rendah daripada tingkat hasil investasi yang diperkirakan dalam penetapan premi. Besarnya tingkat investasi yang dihitung dalam perhitungna premi ini ditetapkan berdasarkan perhitungan dengan prinsip aktuaria. Jumlah dana yang diperlukan dengan cara memperhitungkan jumlah cadangan premi yang dimiliki. Namun jumlah cadangan premi yang dimaksud dalam perhitungan ini adalah bukan cadangan premi yang tertera pada Laporan Neraca perusahaan.
24 Tabel 4.9 Schedule E Ketidakcukupan Premi akibat Perbedaan Hasil Investasi yang Diperkirakan dengan Hasil yang Diperoleh Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Uraian Cadangan Premi Faktor Jumlah Deviasi (1) (2) (3) (4) Pertanggungan dengan partisipasi Pertanggungan tanpa partisipasi 27, Total Deviasi Sumber : Data Diolah Penulis, 2010 Jumlah dana yang dihasilkan untuk menutupi perbedaan hasil investasi yang diperkiranakan dengan yang terjadi ini adalah sebesar Rp.274,43 (dalam jutaan rupiah). Namun untuk perhitungan BTSM nilai yang diambil adalah sebesar 80%, sehingga nilai yang dapat diakumulasikan ke dalam perhitungan BTSM adalah sebesar Rp.219,55 (dalam jutaan rupiah).
25 f. Risiko reasuransi (reinsurance risks) Schedule F, komponen yang dihitung dalam schedule ini adalah merupakan komponen risiko reasuransi dikaitkan dengan ketidakmampuan penanggung ulang (reasuransi) untuk menutupi kewajibannya. Jumlah dana yang diperhitungkan adalah berdasarkan pada jumlah nilai pada cadangan teknis beban penanggung. Dalam hal ini, PT. Asuransi Jiwa Mega Life menggunakan 4 perusahaan jasa dalam bidang usaha Reasuransi yang masing-masing berdomisili di dalam negeri. Pada perusahaan reasuransi tersebut, PT. Asuransi Jiwa Mega Life hanya memberikan bisnis reasurasi murni yaitu merearuransikan kembali atas risiko asuransi yang ada tanpa adanya suatu bentuk simpanan deposito.
26 Tabel 4.10 Schedule F Risiko Reasuradur Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Nama Reasuradur Cadangan Teknis Beban Reasuradur Faktor Jumlah Deviasi A. Reasuradur Dalam Negeri (1) (3) (5) (6) 1. PT. Reasuransi Internasional Indonesia 1, % PT. Tugu Reasuransi Indonesia 1, % PT. Asuransi Umum Indonesia 9, % PT. Maskapai Reasuransi Indonesia % % 1.45 Total 12, Sumber : Data Diolah Penulis, 2010 Jumlah dana yang diperlukan atas risiko yang terjadi apabila tidak ada kemampuan reasuradur untuk memenuhi tanggung jawabnya sesuai peraturan
27 yang diperkenankan dan tergambar pada schedule F diatas adalah sebesar Rp (dalam jutaan rupiah). 4.3 Rasio Pencapaian Berdasarkan perhitungan Tingkat Solvabilitas dan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM), maka didapatkan rasio pencapaian solvabilitas. Rasio ini yang dianggap sebagai tingkat kesehatan pada PT. Asuransi Jiwa Mega Life. Dengan penjabaran rasio ini sebagai berikut dalam jutaan rupiah :
28 Tabel 4.11 Rasio Pencapaian Solvabilitas Per 31 Desember 2009 (dalam jutaan rupiah) Tahun 2009 Keterangan Triwulan IV A. Tingkat Solvabilitas Kekayaan Yang Diperkenankan Kewajiban (kecuali Pinjaman Subordinasi) 3,306, ,035, Jumlah Tingkat Solvabilitas 270, B. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) Kegagalan Pengelolaan Kekayaan (Schedule A) 32, Proyeksi Arus Kekayaan dan Kewajiban (Schedule B) 117,440.56
29 Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang (Schedule C) 17, Beban Klaim Yang Terjadi dan Beban Klaim Yang Diperkirakan (Schedule D) 2, Ketidak-cukupan Premi Akibat Perbedaan Hasil Investasi Yang diasumsikan dengan Hasil Investasi Yang Diperoleh (Schedule E) Risiko Reasuradur (Schedule F) Jumlah BTSM 170, C. Kelebihan (Kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas 99, D. Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam %) *) % Sumber : Data Diolah Penulis, 2010 Dari hasil perhitungan table 4.11 diatas, diperoleh suatu nilai kelebihan batas tingkat solvabilitas sebesar Rp ,36 (dalam jutaan rupiah). Dan untuk menghitung Rasio Pencapaian Solvabilitas dengan metode Risk Based Capital
30 dengan cara membandingkan nilai Tingkat Solvabilitas dengan nilai Batas Tingkat Solvabilitas Minimum dan didapat hasil %. Dilihat dari tahun sebelumnya pada tanggal yang sama, PT. Asuransi Jiwa Mega Life memiliki Rasio Pencapaian Solvabilitas sebesar %. Bila dibandingkan dengan tahun 2009 ini ada kenaikan rasio pencapaian tersebut yaitu sebesar 13.05%. Ada banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut, secara garis besar kenaikan tersebut diakibatkan adanya kenaikan jumlah tingkat solvabilitas sekitar 29.15% dari tahun sebelumnya. Jumlah tingkat solvabilitas tahun sebelumnya berdasarkan pada laporan keuangan perusahaan yaitu sebesar Rp ,06 (dalam jutaan). Selain itu, PT. Asuransi Jiwa Mega Life dapat menekan pertumbuhan (Batas Tingkat Solvabilitas Minimum) BTSM yang dimilikinya yaitu hanya naik sebesar 14.25% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data laporan keuangan tahunan perusahaan pada tanggal neraca yang sama tahun sebelumnya tercatat besar rasio pencapaian solvabilitas sebesar Rp ,85 (dalam jutaan). Dari data lainnya yang tersaji seperti kelebihan/kekurangan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM), PT. Asuransi Jiwa Mega Life mendapakan kenaikan nilai kelebihan BTSM yaitu sekitar 66.28% dari tahun buku sebelumnya sebesar Rp ,85 (dalam jutaan) pada tanggal neraca yang sama. Dengan membandingkan antara hasil rasio solvabilitas yang diperoleh oleh PT. Asuransi Jiwa Mega Life dengan batas rasio minimum yang diatur oleh pemerintah yaitu sebesar 120%, maka PT. Asuransi Jiwa Mega Life pada tanggal 31
31 Desember 2009 memiliki rasio kesehatan perusahaan yang memadai untuk membayarkan kewajibannya dimasa yang akan datang dan memiliki kelangsungan usaha yang dapat dipertahankan minimal untuk satu tahun kedepannya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Solvabilitas Untuk menghitung rasio RBC (Risk Base Capital) untuk setiap triwulannya maka terlebih dahulu kita harus menghitung besarnya tingkat
Lebih terperinciNaskah Peraturan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap merujuk kepada teks aslinya.
PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER-02/BL/2008 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS MINIMUM BAGI PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Naskah
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : PER- 02/BL/2009 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : PER-09/BL/2011 TENTANG PEDOMAN PERHITUNGAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai
Lebih terperinciPT XYZ PRODUK ASURANSI YANG DIKAITKAN DENGAN INVESTASI LAPORAN POSISI KEUANGAN Per. dan Per.
Halaman 61 Uraian Rincian Triwulan Triwulan Tahun Tahun (1) (2) (3) (4) ASET Investasi Deposito Berjangka & Sertifikat Deposito 1101 Saham 1102 Surat Utang Korporasi & Sukuk Korporasi 1103 Surat Berharga
Lebih terperinciTENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 481/KMK.017/1999 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciMELATI DAN BUDI HERMANA ABSTRAK
ANALISIS PERBANDINGAN ASSETS DEFAULT RISK DALAM KEGIATAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL PADA ASURANSI JASA TANIA TBK (ASJT) DAN ASURANSI BINTANG TBK (ASBI) MELATI DAN BUDI HERMANA mel_sweet_melati88@yahoo.co.id
Lebih terperinciRin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cia n Triwulan II Triwulan IV Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito
Lebih terperinciRin cian , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cian Triwulan I 2015 Triwulan IV 2014 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi
Lebih terperinciB. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS TRIWULAN III
Lebih terperinciB. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN II Per 30 JUNI 2014
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS TRIWULAN II
Lebih terperinciRin cian , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau Bank
Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cian Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito Berjangka dan Sertifikat
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN LAPORAN NERACA. Per 31 Desember 2009 dan 2008 (dalam jutaan rupiah) NO KEKAYAAN
LAPORAN KEUANGAN LAPORAN NERACA Per 31 Desember 2009 dan 2008 NO KEKAYAAN 2009 2008 I INVESTASI 1 Deposito 2.266.400,00 2.672.650,00 2 Sertifikat Deposito - - 3 Sertifikat Bank Indonesia - - 4 Saham 717.18
Lebih terperinciSurat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga 107 Multinasional
Halaman 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per. dan Per. Uraian Rin cia n Triwulan Tahun Triwulan Tahun Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan II 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan II 2016 Tahun 2015 Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan I 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan I 2016 Tahun 2015 Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciTriwulan IV , , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Triwulan IV 2015 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian TW II 2017 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian TW I 2017 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinciB. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS DANA PERUSAHAAN TRIWULAN I Per 31 MARET 2015
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Menara Merdeka (OJK) Mailing Room Lantai 12 Jalan Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat B. LAPORAN PERHITUNGAN SOLVABILITAS TRIWULAN
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per Triwulan III 2016 dan Per Tahun 2015
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (4) (5)
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2016 / Per 30 Juni 2016
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 7.200 9.650 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.834 9.836 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.233
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2015 / Per 30 Juni 2015
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 9.769 11.534 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.029 9.031 4 Surat berharga syariah negara D-5 15.918
Lebih terperinciPT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan I Tahun 2017 Tahun 2017 / Per 31 Maret 2017
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 12.000 10.100 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.826 9.829 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.219
Lebih terperinciPT. Asuransi BRI Life I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan II Tahun 2017 / Per 30 Juni 2017
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 14.500 12.000 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.823 9.826 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.227
Lebih terperinci112, , , , Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rincian Tahun 2015 Tahun 2016 Saldo SAK Saldo SAP Saldo
Lebih terperinci, , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 Uraian PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Rincian 2016 2015 Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo
Lebih terperinciRin cia n , , , ,00 Pembelian Piutang untuk Perusahaan Pembiayaan dan/atau 113 Bank
Lampiran IIISEOJK Nomor: 2/SEOJK.05/2013Tanggal: 27 Agustus 2013Halaman 1 PERUSAHAAN ASURANSI JIWA LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Uraian Rin cia n Triwulan III Triwulan IV Saldo SAK Saldo SAP
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA INVESTASI PESERTA I. NERACA A. GABUNGAN SEMUA AKAD Per 30 September 2014 dan Triwulan II 2014
PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA INVESTASI PESERTA I. NERACA A. GABUNGAN SEMUA AKAD Per 30 September 2014 dan Triwulan II 2014 No. URAIAN RINCIAN Triwulan III Triwulan II SAK SAP SAK SAP (1)
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Saham Laporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanITahun 2018 Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi Gabungan Saldo SAK Saldo
Lebih terperinciSurat Berharga yang Diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Lembaga 107 Multinasional
Halaman 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN Bukan Konsolidasi Per. dan Per. Uraian Rinci an Triwulan Tahun Triwulan Tahun Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) ASET Investasi Deposito Berjangka
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan III Tahun 2015 / Per 30 September 2015
I. NERACA No. URAIAN Rincian SAK SAK (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 10.879 9.769 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.844 9.029 4 Surat berharga syariah negara
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Maret 2014/ Triwulan I Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Desember 2013/ Triwulan IV Tahun 2013 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 30 Juni 2014/ Triwulan II Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIV Tahun 2017 (dalam jutaan rupiah) Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Aset Tetap Lain Aset Lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Utang Utang Klaim Utang Koasuransi Utang Reasuransi
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 30 September 2014/ Triwulan III Tahun 2014 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN KEUANGAN / REASURANSI
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN III 2013 Per 30 September 2013
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS TRIWULAN
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Tahunan 2016 / Per 31 Desember 2016
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 10.100 10.579 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.829 9.839 4 Surat berharga syariah negara D-5 17.231
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Maret 2015/ Triwulan I Tahun 2015 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Menara Merdeka, Mailing Room Lantai 12 Jl. Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat - 10710 LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI UMUM / REASURANSI Per 31 Desember 2015/ Triwulan IV Tahun 2015 PT ASURANSI MITRA PELINDUNG MUSTIKA
Halaman i K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Menara Merdeka, Mailing Room Lantai 12 Jl. Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat - 10110 LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinci(Dalam jutaan Rp.) Januari Tahun Desember Tahun 2016
Periode 07 Laporan Neraca Dana Perusahaan 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 5 Kekayaan Investasi Deposito Saham Syariah Sukuk/ Obligasi Syariah SBSN Surat Berharga Syariah diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2014
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS TRIWULAN
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan IV Tahun 2014
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan IV Triwulan III SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 7.500 7.500 6.670 6.670 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2013
I. NERACA Triwulan I Triwulan IV No. URAIAN RINCIAN SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 3.788 3.396 4.300 4.300 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciPT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA I. NERACA DANA PERUSAHAAN Per Triwulan IV Tahun 2015 / Per 31 Desember 2015
I. NERACA No. URAIAN Rincian (1) (2) (3) (4) (5) Aset Investasi 1 Deposito A-5 10.579 10.879 2 Saham syariah B-5 - - 3 Sukuk atau obligasi syariah C-5 9.839 9.844 4 Surat berharga syariah negara D-5 16.144
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' III. LAPORAN AKUMULASI DANA TABARRU' Per Triwulan I Tahun 2014
III. LAPORAN AKUMULASI 1 Surplus underwriting dana tabarru' (dasar akrual) (1.717,39) 2 Dikurangi: A. Surplus underwriting dibagikan ke peserta 0,00 B. Surplus underwriting dibagikan ke perusahaan (pengelola)
Lebih terperinciPT Asuransi BRI Life DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2017
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan I Triwulan IV SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 11.700 11.700 10.700 10.700 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TAHUNAN 2013
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710 LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS TAHUNAN
Lebih terperinciUraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Aset Tetap Lain Aset Lain Jumlah Bukan Investasi JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Utang Utang Klaim Utang Koasuransi Utang Reasuransi
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan III Tahun 2015
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan III Triwulan II SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 7.440 7.440 8.870 8.870 2 Saham syariah B-4 3 Sukuk atau obligasi
Lebih terperinciLAPORAN NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan rupiah)
LAPORAN NERACA NO ASET 2012 2011 I INVESTASI 1 Deposito & Sertifikat deposito 1.065.850 609.550 2 Saham 251,036 219,214 3 Obligaasi dan MTN 868,384 3,548,394 4 Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2015
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Tahunan Tahunan SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 8.580 8.580 7.500 7.500 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau obligasi
Lebih terperinciLAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2015
K e p a d a Yth. OTORITAS JASA KEUANGAN U.P. Direktorat IKNB Syariah Gedung Menara Merdeka (OJK) Mailing Room Lantai 12 Jalan Budi Kemuliaan I No.2 Jakarta Pusat LAPORAN PERHITUNGAN TINGKAT SOLVABILITAS
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II No. URAIAN RINCIAN SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. NERACA (dalam jutaan rupiah) 2012 2012 Triwulan II Triwulan I No. URAIAN RINCIAN SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 2.700 2.700 1.800 1.800 2 Saham syariah
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2016
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan I Triwulan IV SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 11.900 11.787 8.580 8.580 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II Tahun 2016 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan II Triwulan I SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 7.050 7.050 11.900 11.787 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciPT. Asuransi BRI Life DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II Tahun 2017 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan II Triwulan I SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 16.250 16.250 11.700 11.700 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciLaporan Posisi Keuangan Bukan Konsolidasi TriwulanIIITahun 2017
LPKJ_1 ASET Investasi Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Uraian Rincian Tradisional PAYDI Jurnal Eliminasi Gabungan Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP Saldo SAK Saldo SAP 6,442,004.77
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2016 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Tahunan Tahunan SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 10.700 10.700 8.580 8.580 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau obligasi
Lebih terperinciTINGKAT SOLVABILITAS DANA TABARRU' TRIWULAN I 2012 Per 31 Maret 2012
K e p a d a Yth. KEPALA BIRO PERASURANSIAN Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan RI Gedung Sumitro Djojohadikusumo Lt. 14 Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta - 10710
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan IV Tahun 2015
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan IV Triwulan III SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 8.580 8.580 7.440 7.440 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan I Tahun 2015
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan I Triwulan IV SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 9.150 9.150 7.500 7.500 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Triwulan II Tahun 2015 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Triwulan II Triwulan I SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 8.870 8.870 9.150 9.150 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau
Lebih terperinci(Dalam jutaan Rp.) Februari Tahun Februari Tahun 2016
Periode 8 07 Periode 8 06 Laporan Neraca Dana Perusahaan 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 5 Kekayaan Investasi Deposito Saham Syariah Sukuk/ Obligasi Syariah SBSN Surat Berharga Syariah diterbitkan oleh Bank Indonesia
Lebih terperinciPETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA
Hal. 1 PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI JIWA I. UMUM 1. Laporan keuangan ini dibuat khusus untuk kepentingan pembinaan dan pengawasan usaha perasuransian. Untuk itu, bentuk, isi,
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP SYARIAH
Lebih terperinciLaporan Keuangan Publikasi Bulanan PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASYKI) Asyki Business Center, Jl. RE. Martadinata No. 2D Air Mancur Bogor
Laporan Neraca Dana Perusahaan No, 5 6 7 8 9 0 5 6 7 8 9 0 5 Kekayaan Investasi Deposito Saham Syariah Sukuk/ Obligasi Syariah SBSN Surat Berharga Syariah diterbitkan oleh Bank Indonesia Surat Berharga
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 135/PMK.05/2005 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 135/PMK.05/2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPT Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA DANA TABARRU' I. NERACA Per Tahunan Tahun 2014 SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. NERACA No. URAIAN RINCIAN Tahunan Tahunan SAK SAP SAK SAP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aset Investasi 1 Deposito pada Bank A-4 7.500 7.500 3.450 3.450 2 Saham syariah B-4 - - - - 3 Sukuk atau obligasi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT ASABRI (PERSERO) Per / Bulan... Tahun... (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT ASABRI (PERSERO)
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH Peraturan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT TASPEN (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT TASPEN (PERSERO)
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT ASKES (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT ASKES (PERSERO)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada setiap bisnis, profit merupakan hal yang krusial. Profit dalam suatu bisnis merupakan suatu keharusan, jika bisnis tersebut ingin berlangsung. Perusahaan
Lebih terperinci2009 Catatan Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa d,2g,
Neraca Konsolidasi 30 Juni 2009 dan 2008 ASET 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 147.379.881.024 2c,31 111.631.639.513 Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 4.000.000.000 1.000.000.000
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN
8A-1 PERUSAHAAN INDUSTRI LAMPIRAN KHUSUS 8A-1 MANUFAKTUR 1. KAS DAN SETARA KAS 1. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2. INVESTASI SEMENTARA 2. 3. PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 3. HUTANG BUNGA PIUTANG USAHA PIHAK YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejak pertengahan tahun 1997, Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang Rupiah terhadap mata uang asing,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Asuransi Dalam KUHDagang yang mengatur tentang asuransi jiwa, pengaturannya sangat singkat sekali dan hanya terdiri dari tujuh (7) pasal yaitu Pasal 302 sampai dengan Pasal
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN PT JAMSOSTEK (PERSERO) Per./ Bulan. Tahun.. (Alamat Perusahaan)
K e p a d a Yth. Otoritas Jasa Keuangan Up. Direktorat Pengawasan Perasuransian Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Lantai 14 Jl. Lapangan Banteng Timur 1-4 Jakarta - 10710 LAPORAN BULANAN PT JAMSOSTEK (PERSERO)
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain) ASET 2013 2012 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 85.744.782 91.668.254 Piutang Hasil Investasi
Lebih terperinci2009 Catatan Kas dan bank 11,667,651,139 2c,4,31 11,381,632,142
PT ASURANSI RAMAYANA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Maret 2009 dan 2008 AKTIVA 2009 Catatan 2008 Investasi 2f,3 Deposito berjangka 142,761,984,435 2c,31 99,347,639,439 Obligasi dimiliki
Lebih terperinciASET 2018 I. INVESTASI I. U
PT AVRIST ASSURANCE Kantor Pusat : Gedung Bank Panin Senayan Lt 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 1, Senayan Jakarta 10270 2017/001 2016/001 LAPORAN P ASET 2018 2017 I. INVESTASI I. U 1 Deposito Berjangka 403,614
Lebih terperinciDAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)
2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD
Lebih terperinciCOMPARATIVE ANALYSIS OF ASSETS IN DEFAULT RISK OF MONEY AND CAPITAL MARKETS IN INSURANCE SERVICE STA TBK (ASJT) AND STAR INSURANCE TBK (ASBI)
COMPARATIVE ANALYSIS OF ASSETS IN DEFAULT RISK OF MONEY AND CAPITAL MARKETS IN INSURANCE SERVICE STA TBK (ASJT) AND STAR INSURANCE TBK (ASBI) Melati, Dr. Ir. Budi Hermana, MM. Undergraduate Program, Faculty
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -1- SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER- 08/BL/2012 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Perusahaan Asuransi Istilah asuransi mengacu pada pertanggungan atau perlindungan finansial yang terkait dengan pergantian kerugian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Asuransi dan Unit Link 2.2. Jenis-jenis Risiko dalam Asuransi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Asuransi dan Unit Link Asuransi adalah suatu perjanjian yang mana penanggung mengikatkan diri kepada penanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan suatu
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG
Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Reasuransi; di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN ASET YANG DIPERKENANKAN DALAM BENTUK
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-104/BL/2006 TENTANG PRODUK UNIT
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2018 TENTANG BENTUK DAN SUSUNAN LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /SEOJK.05/2018 TENTANG BENTUK DAN SUSUNAN LAPORAN BERKALA PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI FORMAT I A 1 BENTUK DAN SUSUNAN LAPORAN BULANAN
Lebih terperinciPT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinci