BAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
Catatan 31 Maret Maret 2010

JUMLAH AKTIVA

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

JUMLAH ASET LANCAR

30 Juni 31 Desember

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

30 September 31 Desember Catatan

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

- 1 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB IV HASIL PENELITIAN

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

L2

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

1 L a p o r a n T a h u n a n

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

1 L a p o r a n T a h u n a n

) ( ASET INVESTASI

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

PERTEMUAN KE-5 LAPORAN KEUANGAN UMKM

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

: Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Drs. Agus Sumin, MM Pembimbing II : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak.

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007


BAB II BAHAN RUJUKAN

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

DAPENMA PAMSI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Maret 2016 dan 31 Desember 2015

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

BAB PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Fase Peralihan SAK ETAP Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau SAK ETAP adalah standar akuntansi yang ditujukan bagi badan usaha kecil dan menengah (UMKM). Dalam penerapannya, SAK ETAP memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan Pengakuan unsur laporan keuangan adalah proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugiyang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. 2. Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. 43

3. Pengungkapan atau penyajian laporan keuangan Tahap akhir dalam menerapkan SAK ETAP dalam laporan keuangan adalah pengungkapan atau penyajian. PT. Gria Dana Sejahtera adalah salah satu badan usaha menengah yang ada di Indonesia. Laporan keuangan yang disajikan sampai saat ini adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan umum dan perusahaan belum pernah melakukan audit untuk laporan keuangan yang dimiliki, sehingga sangat memungkinkan apabila terdapat kesalahan di dalam penyajian laporan keuangan. Padahal, laporan keuangan adalah cerminan dari kondisi perusahaan sehingga harus tersaji secara terstruktur dan sistematis.terdapat tiga aspek utama dalam penerapan SAK ETAPyaitu pengakuan, pengukuran dan dan pengungkapan.ketiga aspek ini perlu dikaji ulang sebelum perusahaan menerapkan SAK ETAP secara prospektif. IV.2 Pengakuan Dalam Membuat Neraca Awal Perusahaan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos dalam neraca atau laporan laba rugi berdasarkan kritera-kriteria yang telah ditentukan. PT. Gria Dana Sejahtera adalah badan usaha menengah yang dimiliki oleh orang pribadi, sehingga pencatatan laporan keuangan sering kali tidak tepat dan terdapat kesalahan dan ketidaktepatan. 44

Dalam proses penerapan SAK ETAP, perlu dilakukan penyusunan neraca awal. Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengakui dan tidak mengakui pos-pos aset dan kewajiban yang dipersyaratkan dalam SAK ETAP a. Aset Aset adalah berupa harta yang dimiliki oleh perusahaan.aset tersebut dapat berupa aset tetap, aset lancar, aset tidak berwujud. Aset yang harus diakui oleh PT. Gria Dana Sejahtera adalah : i. Aset tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif. 2. Diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. PT. Gria Dana Sejahtera merupakan perusahaan pribadi sehingga aset tetap perusahaaan diperoleh dari kepemilikan langsung atau pembelian. Berikut adalah aset tetap yang terdapat dalam perusahaan : 1. Furnitur dan perlengkapan kantor yang berupa, komputer, meja, dan lainnya 45

2. Kendaraan-kendaraan dan mesin yang berkaitan dengan proses produksi yaitu mesin kompresor, mesin grenda, mesin hidrolik, mesin las,flotter, dan hand pallet machine. Mesin-mesin produksi adalah aset tetap yang perlu diakui dan dicatat kemudian dalam laporan keuangan karena mesin-mesin tersebut belum dicatat dalam laporan keuangan dan perlu dilakukan penyesuaian. Jurnal yang akan muncul sesuai dengan perolehan aset tetap perusahaan adalah: Aset tetap (xxx) Saldo laba (xxx) Setelah diakui, maka akan muncul jurnal penyesuaian untuk penyusutan aset tetap, yaitu sebegai berikut : Saldo laba (xxx) Akum.Peny. Aset tetap (xxx) 2. Mereklasifikasikan pos-pos yang diakui sebagai suatu jenis aset,kewajiban, dan komponen ekuitas berdasarkan SAK ETAP a. Aset Aset Tetap Pada poin 1, terdapat sejumlah aset tetap berupa mesin-mesin produksi yang diakui dan disesuaikan dalam jurnal penyesuaian. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang tepat, perusahaan perlu melakukan reklasifikasi pos-pos yang diakui yaitu perlengkapan 46

kantor dan furnitur. Total furnitur dan perlengkapan kantor adalah sebesar Rp 12.800.000 Jurnal penyesuaian yang akan muncul adalah: Saldo laba Rp 2.800.000 Furnitur Rp 2.800.000 Saldo laba Rp 3.600.000 Perlengkapan Kantor Rp 3.600.000 Aset lancar Aset lancar dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun.yang tergolong aset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka. Piutang Pada laporan keuangan tahun 2010, terdapat nilai piutang lainlain sebesar Rp 459.232.952 yang terdiri dari Piutang lain-lain (a) sebesar Rp 439.252.9552 dan Rp 5.825.500 yang tercatat sebagai piutang lain-lain, dimana seharusnya nilai tersebut dicatat sebagai kas karena ditujukan untuk kas perusahaan. 47

Jurnal yang dicatat oleh PT. Gria Dana Sejahtera adalah : Piutang Lain-Lain (a) Rp 439.232.952 Piutang Lain-Lain (b) Rp 5.825.500 Kas Rp 445.038.352 Jurnal penyesuaian yang harus dilakukan adalah : Kas Rp 445.038.352 Piutang Lain-Lain Rp 445.038.352 Setelah penyesuaian dilakukan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pembuatan skedul umur piutang atau Aging Schedule.PT. Gria Dana Sejahtera mempunyai sejumlah catatan piutang pada tahun 2010 dengan beberapa pelanggan. Oleh karena itu, skedul umur piutang atau Aging Schedule perlu dibuat untuk mengetahui besarnya nilai cadangan penurunan piutang yang akan dilakukan dalam tahap pengukuran. Persediaan Dalam akun persediaan juga terdapat kesalahan dimana pada saldo awal dalam laporan keuangan dicatat persediaan sebesar Rp 82.439.431,24. Setelah diteliti ternyata persediaan yang ada hanya sebesar Rp 81.827.431. Hal ini menunjukkan adanya selisih saldo awal sebesar Rp 612.000,24 pada akun persediaan. 48

Jurnalnya adalah sebagai berikut : Selisih saldo awal Rp 612.000 Persediaan Rp 612.000 b. Hutang dan Ekuitas Hutang Dalam laporan keuangan yang diterima terdapat kesalahan pencatatan dimana hutang seharusnya dicatat sebagai piutang karyawan sebesar Rp 5.000.000. Ekuitas Pos ekuitas yang harus direklasifikasi adalah pos saldo laba yang merupakan komponen ekuitas yang perlu dilakukan penyesuaian akibat dari adanya penyesuaian terhadap pengakuan aset tetap dan juga akibat dari pembayaran asuransi dan sewa dibayar dimuka.dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa hasil penyesuaian yang muncul dari transaksi sebelum tanggal efektif SAK ETAP, diakui secara langsung pada saldo laba pada tanggal penerapan SAK ETAP. Sehingga, penyesuaian yang terjadi pada 2009 akan dicatat sebagai saldo laba. 49

IV.3 IV.3.1 Pengukuran Dalam Membuat Neraca Awal Perusahaan Menerapkan SAK ETAP dalam pengukuran seluruh aset dan kewajiban yang diakui Pada tahap ini, entitas harus mengukur seluruh unsur keuangan yang diakui setelah pengakuan. Entitas harus memperhitungkan bila terdapat penyusutan atau hal lain yang berkaitan dengan unsur keuangan tersebut. 1. Pengukuran terhadap aset Setelah proses pengakuan dan reklasifikasi, pengukuran adalah tahap yang harus dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang tepat. a. Aset lancar PT Gria Dana Sejahtera memiliki sejumlah akun piutang usaha yang perlu disesuaikan. Berikut adalah skedul umur piutang tersebut : 50

Tabel IV.1 Tabel Skedul Umur Piutang Tahun 2010 Customer Total (cust) Not yet due Number of days past due 01--30 31-60 61-90 over 90 Kaca patri 60.000 60.000 Avatar Glass(Vijay) 180.960.240 1.581.000 9.142.000 3.056.000 167.181.240 Palembang 3.300.000 3.300.000 Percetakan Negara 39.000.000 39.000.000 Suranto 428.958.700 87.033.000 64.817.000 68.425.000 90.976.000 117.707.700 Sorum III 25.650.000 14.340.000 2.300.000 9.010.000 Toko 24.920.000 3.225.000 21.520.000 175.000 Total (cust) 702.848.940 107.958.000 90.218.000 77.567.000 94.032.000 333.073.940 Total abcde 702.848.940 a b c d e estimated percentage uncollectible 2% 4% 10% 20% 40% total estimated bad debts 165.560.556 2.159.160 3.608.720 7.756.700 18.806.400 133.229.576 Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa perusahaan mencatat 7 data piutang yaitu kaca patri, Vijay, Palembang, Percetakan negara, Suranto, Sorum 3, dan piutang toko, dengan total piutang sebesar Rp 702.848.940. Periode penagihan piutang atau jatuh tempo diestimasikan pada 01-30 hari, 31-60 hari, 61-90 hari, dan lebih dari 90 hari, dengan total sebesar Rp 107.958.000. Estimasi presentasi piutang tak tertagih adalah sebesar 2%, 4%, 10%, 20% dan 40%. Sehingga total estimasi cadangan penurunan nilai piutang adalah sebesar Rp 165.560.556. Berdasarkan skedul umur piutang yang tertera di atas, berikut adalah jurnal penyesuaian yang berkaitan dengan piutang tersebut : Saldo laba Rp 165.560.556 Cadangan penurunan piutang Rp 165.560.556 51

Tabel IV.2 Tabel Skedul Umur Piutang Tahun 2011 Customer Total (cust) Not yet due Number of days past due 01--30 31-60 61-90 over 90 Avatar Glass 127.718.000 17.856.000 33.733.000 76.129.000 Piutang PN 182.105.700 7.310.000 52165700 122.630.000 piutang Suranto 199.850.000 108.540.000 226.000 91.084.000 Piutang ZN 4.550.000 1.550.000 3.000.000 Piutang Sorum3 421.484.000 163.600.000 10.610.000 86.076.000 161.198.000 Piutang Toko 28.136.000 8.380.000 1.900.000 17.856.000 Total 963.843.700 171.980.000 147.766.000 172.200.700 17.856.000 454.041.000 Total abcde 963.843.700 a b c d e estimated percentage uncollectible 2% 4% 10% 20% 40% total estimated bad debts 211.757.910 3.439.600 5.910.640 17.220.070 3.571.200 181.616.400 Pembayaran di muka Terdapat sejumlah pembayaran di muka yang dilakukan oleh perusahaan yaitu asuransi kendaraan dan kesehatan serta sewa dibayar dimuka. Pencatatan pembayaran dimuka dicatat sebesar Rp 277.667 untuk asuransi kendaraan, Rp 8.091.198 untuk asuransi kesehatan dan sewa dibayar dimuka sebesar Rp 40.833.333 yang diperoleh dari jumlah masing-masing akun dan mempengaruhi terhadap saldo laba. Asuransi Kendaraan L 300 = x 1.173.000 = 195.533 Toyota Dyna = x 493.000 = 82.166 Total asuransi kendaraan sebesar Rp 277.699 52

Asuransi Kesehatan = x 19.418.877 = 8.091.198,75 Sewa dibayar dimuka = x 70.000.000 = 40.833.333 Jurnal untuk pembayaran dimuka adalah sebagai berikut : Saldo laba Rp 49.202.198 Pembayaran di muka Rp 49.202.198 b. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki perusahaan adalah berupa perlengkapan kantor. Furnitur, mesin, dan lain sebagainya.metode yang digunakan dalam perhitungan penyusutan terhadap aset tetap perusahaan adalah metode garis lurus atau Straight Line Method. Berikut adalah jurnal penyesuaian aset tetap PT. Gria Dana Sejahtera : Mesin-mesin 192.100.000 Retained earning 192.100.000 Retained earning 48.025.000 Akum.Peny. Mesin 48.025.000 R/E 2.800.000 furniture 2.800.000 53

R/E 3.600.000 Perlengkapan Kantor 3.600.000 Kendaraan 410.000.000 Retained earning 410.000.000 Retained earning 102.500.000 Akum. Peny. Kend 102.500.000 Furnitur dan perlengkapan kantor memiliki masa manfaat yang diestimasikan 4 tahun sedangkan untuk mesin-mesin dan kendaraan memiliki masa manfaat selama 8 tahun. Penyusutan masing-masing aset tetap yaitu furnitur adalah sebesar Rp 2.800.000, perlengkapan kantor Rp 3.600.000, dan total perolehan mesin-mesin adalah sebesar Rp. 192.100.000 dengan jumlah penyusutan sebesar Rp. 48.025.000 dan kendaraan yang dimiliki perusahaan adalah sebesar Rp 410.000.000 dengan jumlah penyusutan sebesar Rp 102.500.000. Adapun perhitungan penyusutannya berdasarkan metode garis lurus atau straight line method sebagai berikut : Tabel IV.3 Tabel Aset Tetap Furnitur Keterangan Unit Kelompok Tahun Total umur harta perolehan ekonomis Furnitures : Meja kantor (per set) 4 I 2009 1.944.000 4 Meja komputer (per set) 1 I 2009 1.054.000 4 Rak besi 1 I 2009 1.025.000 4 Lemari besi 1 I 2009 1.577.000 4 Total 5.600.000 54

Total perolehan aset tetap furinitur adalah sebesar Rp 5.600.000 dengan total unit adalah 7 unit. Maka penyusutannya : = x = 2.800.000 Tabel IV.4 Tabel Aset Tetap Perlengkapan Kantor Keterangan Unit Kelompok Tahun Total umur Perlengkapan Kantor : harta perolehan ekonomis Komputer 2 I 2009 6.600.000 4 Telepon 2 I 2009 600.000 4 Total 7.200.000 Total perolehan adalah sebesar Rp 7.200.000 dengan total unit adalah 4 unit. Maka penyusutannya : = x = 3.600.000 Tabel IV.5 Tabel Aset Tetap Mesin Mesin Unit Kelompok Tahun Total Umur Harta Perolehan ekonomis Flotter 1 II 2009 2.100.000 8 Mesin Compressor 3 II 2009 36.000.000 8 Mesin Grenda 6 II 2009 3.000.000 8 Mesin Hydrolic 1 II 2009 75.000.000 8 Mesin Las 4 II 2009 52.000.000 8 Hand Pallet 2 II 2009 24.000.000 8 Total 192.100.000 Total perolehan mesin-mesin sebanyak 17 mesin yang terdiri dari mesin flotter, kompresor, grenda, hidrolik, las, dan hand pallet machine adalah sebesar Rp 55

192.100.000 dengan estimasi masa manfaat adalah 8 tahun. Perhitungan penyusutan aset tetap dilakukan dengan metode garis lurus atau straight line methode. Dengan metode garis lurus atau straight line method,maka : = x = 48.025.000 Total akumulasi penyusutan mesin-mesin adalah sebesar Rp 48.025.000 Tabel IV.6 Tabel Aset Tetap Kendaraan Kendaraan Unit Kelompok Tahun Total Umur Harta Perolehan ekonomis Pick Up Suzuki 2 II 2009 160.000.000 8 Truk Toyota Dyna 1 II 2009 165.000.000 8 Truk L 300 1 II 2009 85.000.000 8 Total 410.000.000 Total perolehan aset tetap furinitur adalah sebesar Rp 410.000.000 dengan total unit adalah 4 unit.dengan metode garis lurus atau straight line method,maka : = x = 102.500.00 Total akumulasi penyusutan kendaraan adalah sebesar Rp 102.500.000 56

Daftar Aset Tetap Adapun daftar aset tetap yang dimiliki oleh PT. Gria Dana Sejahtera adalah sebagai berikut : Tabel IV.7 Tabel Daftar Aset Tetap Tahun 2010 Keterangan Kelompok Tahun Harga umur Unit Total harta perolehan perolehan (Rp/item) ekonomis penyusutan 2010 akum peny. 2010 nilai tercatat 2010 Perlengkapan Kantor : Komputer 2 I 2009 3.300.000 6.600.000 4 1.650.000 3.300.000 3.300.000 Printer 2 I 2009 300.000 600.000 4 150.000 300.000 300.000 TOTAL PERLENGKAPAN KANTOR 7.200.000 3.600.000 3.600.000 Furnitures : Meja kantor (per set) 4 I 2009 486.000 1.944.000 4 486.000 972.000 972.000 Meja komputer (per set) 1 I 2009 1.054.000 1.054.000 4 263.500 527.000 527.000 Rak besi 1 I 2010 1.025.000 1.025.000 4 256.250 512.500 512.500 Lemari besi 1 I 2010 1.577.000 1.577.000 4 394.250 788.500 788.500 TOTAL FURNITURE, 5.600.000 2.800.000 2.800.000 Mesin-mesin produksi : Flotter 1 II 2009 2.100.000 2.100.000 8 262.500 525.000 1.575.000 Mesin Compressor 3 II 2009 12.000.000 36.000.000 8 4.500.000 9.000.000 27.000.000 Mesin Grenda 6 II 2009 500.000 3.000.000 8 375.000 750.000 2.250.000 Mesin Hydrolic 1 II 2009 75.000.000 75.000.000 8 9.375.000 18.750.000 56.250.000 Mesin Las 4 II 2009 13.000.000 52.000.000 8 6.500.000 13.000.000 39.000.000 Hand Pallet Machine 2 II 2009 12.000.000 24.000.000 8 3.000.000 6.000.000 18.000.000 TOTAL MESIN 114.600.000 192.100.000 24.012.500 48.025.000 144.075.000 Kendaraan Pick Up Suzuki 2 II 2009 80.000.000 160.000.000 8 20.000.000 40.000.000 120.000.000 Truk Toyota Dyna 1 II 2009 165.000.000 165.000.000 8 20.625.000 41.250.000 123.750.000 Truk L 300 1 II 2009 85.000.000 85.000.000 8 10.625.000 21.250.000 63.750.000 TOTAL KENDARAAN 330.000.000 410.000.000 51.250.000 102.500.000 307.500.000 TOTAL ASET TETAP 614.900.000 156.925.000 457.975.000 57

IV.3.2 Menerapkan SAK ETAP dalam pengukuran ekuitas Penyesuaian yang dilakukan pada komponen laporan keuangan tahun 2009 akan mempengaruhi pos saldo laba. Pos saldo laba terpengaruh sebagai akibat dari adanya penyesuaian terhadap : 1. Penyesuaian akibat pengakuan aset Adanya pengakuan aset tetap pada tahun 2010 yang terjadi karena adanya kekeliruan pencatatan dimana terdapat aset tetap yang tidak dicatat dalam laporan keuangan sebesar Rp 192.100.00 untuk mesin-mesin dan Rp 410.000.000 untuk kendaraan. 2. Penyesuaian akibat adanya cadangan penurunan piutang Perusahaan memiliki catatan piutang sebesar Rp 702.848.940.Jumlah tersebut memiliki nilai cadangan penurunan piutang sebesar Rp 165.560.556 yang diperoleh melalui perhitungan berdasarkan skedul umur piutang. IV.4 IV.4.1 Pengungkapan / Penyajian Laporan Keuangan Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu. Informasi yang disajikan dalam neraca adalah : (a) Kas dan setara kas (b) Piutang usaha dan piutang lainnya (c) Persediaan 58

(d) Properti investasi (e) Aset tetap (f) Aset tidak berwujud (g) Utang usaha dan utang lainnya (h) Aset dan kewajiban pajak (i) Kewajiban diestimasi (j) Ekuitas Adapun berikut adalah neraca setelah penyesuaian terhadap komponen-komponen yang terkaitpada PT. Gria Dana Sejahtera untuk tahun 2010 : Gria Art Glass-Sorum 1 NERACA Per 31-dec- 2010 (Dalam Rupiah) Keterangan Saldo Penyesuaian Saldo setelah 31-Des-10 D K penyesuaian 2010 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 391.741.315,67 445.058.352,00 836.799.667,67 Piutang Usaha 702.848.940,00 702.848.940,00 Cadangan penurunan piutang 165.560.556,00 (165.560.556,00) Piutang Hubungan Istimewa - - Piutang Lain-lain 459.832.352,00 445.058.352,00 14.774.000,00 Piutang Karyawan - 5.000.000,00 5.000.000,00 Inventori 1.416.500,00 1.416.500,00 Persediaan 82.439.431,24 612.000,24 81.827.431,00 Pembayaran dimuka 92.494.877,00 49.202.198,00 43.292.679,00 Jumlah Aset Lancar 1.730.773.415,91 1.520.398.662 Aset Tidak Lancar Aset Tetap 12.800.000,00 602.100.000,00 156.925.000,00 457.975.000 Uang Jaminan - - Deposito Jaminan - - Aset Tidak Berwujud - - Jumlah Aset Tidak Lancar 12.800.000,00 457.975.000 Jumlah Aset 1.743.573.415,91 1.978.373.662 59

Gria Art Glass-Sorum 1 NERACA Per 31-dec- 2010 (Dalam Rupiah) Kewajiban Lancar Hutang Usaha 47.418.454,00 47.418.454,00 Hutang Gaji (5.000.000,00) 5.000.000,00 - Pendapatan Diterima di muka - - Hutang Bank - - Hutang Sewa - - Uang Muka - - Biaya Yang Masih Harus Dibayar - - Hutang Pajak - - Jumlah Kewajiban Lancar 42.418.454,00 47.418.454,00 Ekuitas Modal Disetor 500.000,00 500.000,00 Prive 51.613.000,00 51.613.000,00 - Saldo Laba 1.107.974.046 1.107.974.046 Pendapatan dan beban 877.561.799,37 877.561.799,37 - Selisih Saldo Awal 771.480.162,54 771.480.162,54 - Tambahan Modal Disetor 822.481.162 822.481.162 Jumlah Ekuitas 1.701.154.961,91 1.930.955.208 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.743.573.415,91 1.978.373.662 Catatan : Kas dan Setara Kas Kas adalah aktiva yang paling likuid, media pertukaran standar, contohnya uang logam, uang kertas, dana deposito, cek. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang segera bisa dikonversi menjadi kas yang jumlahnya dapat diketahui, contohnya surat berharga, obligasi pemerintah, surat hutang. Dalam hal ini, kas dan setara kas yang dimaksudkan terdiri dari kas beserta penyesuaian kas pabrik dan surabaya, dan bank account dengan rincian : 60

Kas : Rp 17.138.300 Bank account : Rp 374.603.015 Kas pabrik dan surabaya : Rp 445.058.352 Total : Rp 836.799.667 Tambahan modal disetor Dalam laporan keuangan perusahaan, ditetapkan bahwa terdapat Rp 771.480.162,54. Jumlah tersebut kemudian mengalami perubahan akibat penyesuaian terhadap jumlah persediaan. Sehingga, besarnya saldo laba setelah disesuaikan adalah sebesar Rp 770.868.162,30. Proses tersebut mempengaruhi pos tambahan modal disetor, sehingga jurnal yang muncul adalah sebagai berikut : Selisih saldo awal Rp770.868.162,30 Tambahan modal disetor Rp 770.868.162,30 Selain akibat penyesuaian selisih saldo awal, pos ini juga mengalami perubahan akibat penyesuaian terhadap pos prive. Dalam laporan keuangan terdapat prive dengan jumlah Rp 51.613.000, jumlah tersebut mengalami penyesuaian dimana seharusnya jumlah tersebut diakui sebagai modal. Hal ini merupakan salah satu keterbatasan yang dimilikioleh perusahaan yang menyebabkan kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan. Berikut jurnal penyesuaiannya : Prive Rp 51.613.000 Tambahan modal disetor Rp 51.613.000 61

IV.4.2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan laba rugi dalam suatu periode yang merupakan kinerja keuangannya selama periode tersebut.laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode. Laporan laba rugi minimal mencakup pospos sebagai berikut : (a) Pendapatan (b) Beban keuangan (c) Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas (d) Beban pajak (e) Laba atau rugi neto IV.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi, dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut dan jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribius lain ke pemilik ekuitas selama periode tersebut. 62

IV.4.4 Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. IV.5 Laporan Keuangan Komparatif Perusahaan Tahun 2009 dan 2010 Setelah Penerapan SAK ETAP IV.5.1 Neraca Berikut ini adalah neraca komparatif perusahaan setelah penerapan SAK ETAP : PT. Gria Dana Sejahtera Neraca Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2011 (dalam Rupiah) Keterangan Saldo Saldo 31-Des-11 31-Des-10 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 1.767.982.759 836.799.667,67 Piutang Usaha 968.393.700 702.848.940,00 Cadangan penurunan piutang (211.757.910) (165.560.556,00) Piutang Hubungan Istimewa - - Piutang Lain-lain 32.902.435 14.774.000,00 Piutang karyawan 6.804.500 5.000.000,00 Persediaan 98.075.180 81.827.431,00 Pembayaran dimuka 43.292.679 43.292.679,00 Jumlah Aset Lancar 2.705.693.343 1.520.398.662 - - Aset Tidak Lancar - - Aset Tetap 222.587.500 457.975.000,00 Uang Jaminan 555.104.297 - Deposito Jaminan - - Aset Tidak Berwujud - - Jumlah Aset Tidak Lancar 777.691.797 457.975.000,00 - - Jumlah Aset 3.483.385.140 1.978.373.662 63

PT. Gria Dana Sejahtera Neraca(lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2011 (dalam Rupiah) Keterangan Saldo Saldo 31-Des-11 31-Des-10 Kewajiban Lancar Hutang Usaha 47.418.454,00 47.418.454,00 Hutang Gaji - - Pendapatan Diterima di muka - - Hutang Bank - - Hutang Sewa - - Uang Muka - - Biaya Yang Masih Harus Dibayar - - Hutang Pajak - - Jumlah Kewajiban Lancar 47.418.454,00 47.418.454,00 - - Ekuitas - - Modal Disetor 500.000,00 500.000,00 Prive - - Saldo Laba 969.281.814,70 1.107.974.045,70 Pendapatan dan beban 750.800.347,63 - Selisih Saldo Awal - - Tambahan Modal Disetor 1.716.801.024,00 822.481.162,00 Jumlah Ekuitas 3.437.383.186,33 1.930.955.208 - - Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 3.484.801.640,33 1.978.373.662 IV.5.2 Laporan Laba Rugi Berikut ini adalah laporan laba rugi perusahaan setelah penerapan SAK ETAP : 64

PT. Gria Dana Sejahtera Laporan Laba Rugi Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2011 (dalam Rupiah) Keterangan Catatan Tahun 2011 Tahun 2010 no Pendapatan 1.553.169.393,63 - Harga Pokok Penjualan - - Laba Kotor 1.553.169.393,63 - Beban Usaha 802.369.046,00 - Laba Usaha 750.800.347,63 - Pendapatan (beban) Lain-Lain Pendapatan Lain-Lain - - Laba bersih 750.800.347,63 - IV.5.3 Laporan Perubahan Ekuitas Berikut ini adalah laporan perubahan ekuitas perusahaan setelah penerapan SAK ETAP : PT. Gria Dana Sejahtera Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2011 (dalam Rupiah) Keterangan Modal Disetor Tambahan Modal disetor Saldo Laba Jumlah Saldo awal 01/01/2011 Rp500.000 Rp1.716.801.024 969.281.815 Rp2.686.582.839 Laba tahun berjalan 750.800.348 750.800.348 Pengakuan aset Penyesuaian pajak Saldo akhir 31/12/2011 Rp500.000 Rp1.716.801.024 1.720.082.162 Rp3.437.383.186 65

IV.6 Catatan Atas Laporan Keuangan Dalam menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, perusahaan diminta untuk mengungkapkan informasi secara komparatif dengan periode sebelumnya secara naratif dan deskriptif secara relevan. Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Piutang Perusahaan memiliki sejumlah catatan piutang pada periode 2010 dan 2011.Jumlah tersebut memiliki nilai cadangan penurunan piutang yang diperoleh melalui perhitungan skedul umur piutang. Penyajiannya adalah sebegai berikut: Pada tahun 2010, perusahaan memiliki catatan piutang dengan total sebesar Rp 702.848.940. Jumlah tersebut kemudian dibuatkan skedul umur piutang untuk mengetahui nilai cadangan penurunan piutang.nilai cadangan penurunan piutang tersebut adalah sebesar Rp 165.560.556. 2010 2011 Cadangan penurunan piutang 165,561,556 211,757,910 2. Aset Tetap dan penyusutan Aset tetap perusahaan adalah berasal dari kepemilikan langsung atau pembelian. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan adalah 66

perlengkapan kantor berupa komputer dan telepon, mesin-mesin, dan kendaraan-kendaraan. 3. Saldo Laba Perubahan nama menjadi Saldo Laba yang sebelumnya adalah Laba Ditahan adalah salah satu akibat dari peraturan SAK ETAP. Adanya perubahan kebijakan akuntansi yang digunakan pada saldo awal neraca perusahaan, sehingga terjadi penyesuaian yang diakui secara langsung dalam saldo laba pada tanggal penerapan SAK ETAP. Adapun catatan atas laporan keuangan perusahaan mengenai saldo laba adalah sebagai berikut : 2010 2011 Saldo Laba 1.107.974.046 969.281.815 67