YANG SULIT MELEPASKAN DIRI DARI SITUASI KELEMAHAN PLEGMATIS YANG DIMILIKINYA

dokumen-dokumen yang mirip
Mengenal Kepribadian Manusia ( Melankolis & Plegmatis)


tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

Etika Profesi Public Relations

ETIK UMB MENGENALI POTENSI DIRI AHMAD GOZALI,SHI,MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

Tipe-tipe Kepribadian. Oleh : Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

KEPRIBADIAN DAN APARAT KEHUMASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting bagi

.satu. yang selalu mengirim surat

4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN PERILAKU SARAPAN PADA SISWA(I) SMU. 1. Apakah yang saudara ketahui tentang gizi seimbang?

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

4 Temperamen Manusia

BAB III DESKRIPSI MASALAH

TIPE TEMPERAMEN KONSELOR & CORAK INTERAKSI KONSELING. Oleh: Bernardus Widodo, M.Pd.

TINJAUAN TENTANG SOSIALISASI ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA DALAM PERKEMBANGAN SOSIALNYA DI TAMAN KANAK-KANAK PERTIWI 1 KANTOR GUBERNUR PADANG ARTIKEL

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1) PADA KLIEN DENGAN KEHILANGAN DAN BERDUKA. No. MR : 60xxxx RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Sedikit Membaca Kalam Tak Pernah Membaca Alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa sekolah bagi anak adalah masa yang paling dinantikan. Anak bisa

BAB III GAMBARAN PERILAKU ANAK YANG MEMILIKI EFIKASI DIRI RENDAH. Setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda, terutama dari segi ekonomi dan

MENGENALI POTENSI DIRI

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

Memahami Orang lain dengan Cara Memahami diri Anda sendiri

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

KEPRIBADIAN MERUPAKAN MODAL PENTING UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN SESEORANG DALAM KEHIDUPANNYA. ADA UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM

MENGENAL DIRIKU. Gaya Belajar Dominan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

Tipologi Kepribadian

AKU AKAN MATI HARI INI

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN ANAK DI DUKUH GALANG WOLU GALANG PENGAMPON WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

Data Diri TES DISC. M L Baik hati, berhati lembut, manis M L Pintar memperngaruhi orang lain, meyakinkan

BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Pokok Bahasan 12 KEPRIBADIAN. By Hiryanto, M.si.

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB IV HASIL PENELITIAN

Sang Pangeran. Kinanti 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

Fungsi Dinamika Kelompok

Bab V. Kepedulian Kesehatan Remaja Putri. Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja mengalami perkembangan begitu pesat, baik secara fisik maupun

En-Publishing Refleksi-refleksi mengenai Rumah Sakit. Perenungan buat dokter, perawat, pasien, keluarga

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

BAB I PENDAHULUAN. orang merupakan perpaduan di antara tipe-tipe tersebut.

Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.

Program Pembangunan Karakter Klinik Abu Albani Centre

SAAT TERJADI KONFLIK

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang

LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

LIFE HISTORY. Note : II (12-18 tahun) Nama : Tetni br Tarigan Usia : 16 tahun

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Atmasasmita, R Bunga Rampai Kriminologi. Jakarta: CV. Rajawali.

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu


Transkripsi:

YANG SULIT MELEPASKAN DIRI DARI SITUASI KELEMAHAN PLEGMATIS YANG DIMILIKINYA Dr.dr.Charles Darwin DC, M.Pd, Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang. Abstrak - Kelemahan orang plegmatis merupakan orang yang kurang teratur, kurang semangat dan serba dingin. M mempunyai kelemahan plegmatis yang berlebihan. Peneliti meneliti berapa jauh kelemahan plegmanya bisa ditelusuri dengan memakai pendekatan kualitatif. Mulai M di sekolah dasar, SMP, SMA dan kuliah. Disekolah dasar selalu takut untuk pergi sekolah, setelah di SMP rasa percaya diri berkurang, sewaktu di SMA berbicara dengan suara pelan, dimahasiswa sekarang sangat sulit untuk mengambil keputusan. Keyword: Kelemahan plegmatis, takut, percaya diri, bicara pelan PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam dunia psikologi ada 4 tipe kepribadian, yang diperkenalkan oleh Hippocrates (460-370 SM). Hal ini dipengaruhi oleh anggapan bahwa alam semesta beserta isinya tersusun dari 4 unsur dasar yaitu, unsur kering, unsur basah, unsur dingin dan unsur panas. Dengan demikian dalam diri seseorang terdapat 4 macam sifat yang didukung oleh keadaan konstitusional berupa cairan-cairan yang ada didalam tubuhnya, Yaitu sifat kering terdapat dalam Chole (empedu kering), dan sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam), sifat dingin terdapat dalam phlegma(lendir), dan sifat panas terdapat dalam Sanguis (darah) Keempat cairan tersebut terdapat di dalam tubuh dengan proporsi tertentu. Jika proporsi cairan-cairan tersebut di dalam tubuh dalam keadaan normal, maka individu akan normal atau sehat, namun apabila keselarasan proposi tersebut terganggu maka individu akan menyimpang dari keadaan normal atau sakit (Suryabrata, 2007). Galenus (129-200 SM) yang mengatakan bahwa dalam tubuh manusia terdapat empat cairan dalam proporsi tertemtu, ini merupakan penyempurnaan pendapat Hipppocrates. Apabila suatu cairan terdapat didalam tubuh melebihi proporsi yang seharusnya (dominan) maka akan menimbulkan adanya sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan tersebut yang oleh Galenus sehingga menggolongkan manusia menjadi empat tipe berdasarkan temperamennya, yaitu Koleris, Melankolis, Phlegmatis, dan Sanguinis (Surya brata (Suryabrata,2007) Cinta damai merupakan sifat orang plegmatis, kaum plegmatis umumnya menghindar dari konflik setidaknya netral saja. Bagi orang yang punya sifat plegmatis, perdamaian itu merupakan hal yang sangat penting sekali, perdamaian perdamaian, perdamaian peeerdamaian.. idola, idaman, segalanya. Sifat plegmatis orangnya baik hati, pribadinya tenang bahkan rendah hati dan juga mempunyai sifat penyabar, terlihat orangnya kalem. Sepertinya orang plegmatis cocok jadi diplomat saja. Banyak dari tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul. Orang plegmatis punya tipe pendegar, jadi kalau misalkan ada orang yang berbicara anda memperhatikan seorang teman asik mendengarkan dialah si plegmatis. bila, mau curhat, pilihlah orang dengan sifat plegmatis Orang plegmatis, orangnya simple, tidak mau melibatkan diri dalam suatu konflik bahkan konflik di dirinya sendiri alias ingin mudahnya kalau ada yang mudah buat apa dipersulit?. Kalau disuruh mengambil keputusan sering sekali ditunda tunda, jadi bila punya kawan plegmatis sebaiknya harus dibawa tegas biar kegiatan bisa jalan, apalagi sifat tidak bersemangat dan malasnya yang sangat menonjol. Selain pemalas, sering sekali menunda nunda pekerjaan dan ambil enaknya saja kemudian baru tahu ternyata sifat plegmatis orangnya kikir, sedikit egois dan penakut.

Manusia tidak lepas dari berbagai macam masalah termasuk masalah yang dialami oleh orang Plegmatis. Kaum plegmatis yang mempunyai ciri-ciri kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Dalam keseharian diam, kalem, dan kalau dibimbing untuk memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan karena selalu menjawab ia. Dengan segala kesabaran dan penuh perhatian ia mau jadi pendengar yang baik, sebaliknya bila disuruh untuk mengambil keputusan setelah diberi masukan ia akan terus menundanunda yang akhirnya ia menjawab lupa. Tanda seorang plegmatis bisa terlihat pada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara dengan semangatnya, maka pastilah parapendengar kebanyakan dari orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara pada umumnya orang yang sanguinis. Bila berurusan dengan orang plegmatis selalu akan serba salah. Bila mempunyai anggota keluarga yang plagmatis tentu harus banyak sabar untuk mengajaknya agar ia dapat termotivasi oleh dirinya sendiri Plegmatis, si Pencinta Damai. Cinta damai merupakan hal yang sulit untuk dijelaskan. Kaum plegmatis umumnya menghindar dari konflik, bagi mereka perdamaian itu nomer satu, perdamaian, perdamaian, perdamaian peeerdamaian itu merupan dambaannya setiphari.. Orang yang plegmatis juga baik hati, pribadinya tenang rendah hati dan juga penyabar, terlihat kalem. Banyak dari tipe plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk diajak gaul.. Plegmatis mereka tipe pendegar, jadi kalau misalkan ada orang yang berbicara anda memperhatikan seorang teman asik mendengarkan dialah si plegmatis. Juga bila mau curhat, pilihlah orang dengan sifat plegmatis. Kekurangan orang plegmatis, orangnya tidak mau melibatkan diri dalam konflik bahkan konflik di dirinya sendiri alias ingin mudahnya kalau ada yang mudah kenapa harus dipersulit? Kalau disuruh mengambil keputusan sering kali dikerasi kalau tidak dikerasai dia akan memilih ditunda, jadi punya teman plegmatis biasanya harus dikerasin baru mau bertidak, apalagi sifat tidak bersemangat dan malasnya yang keterlaluan, selain malas, suka menunda nunda dan ambil enaknya saja ternyata mereka juga kikir, sedikit egois dan penakut. Plegmatis bila dicermati lebih dalam akan dapat dilihat kekuatan dan kelemahannya: A.Kekuatan Orang Plegmatis 1. Mudah bergaul, santai, tenang menghadapi masalah dan teguh pendirian 2. Penyabar, seimbang, dan pendengar yang baik 3. Tidak banyak bicara, akan tetapi cenderung bijaksana 4. dan baik hati (sering menyembunyikan emosi) Kekuatan di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi: 1. Penengah dalam mencari solusi suatu dengan masalah baik 2. Cenderung berusaha menemukan cara termudah untuk menyelesaikan masalah 3. Baik saja meskipun di bawah tekanan 4. Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan orang lain 5. Rasa humor yang tajam atau menusuk 6. Senang melihat dan mengawasi 7. Berbelaskasihan dan peduli 8. Mudah diajak rukun dan damai B.Kelemahan Orang Plegmatis Ini sekaligus merupakan masalah pada orang plegmatis 1. Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru 2. Takut dan khawatir 3. Menghindari konflik dan tanggung jawab kurang 4. Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar sendiri) 5. Terlalu pemalu dan sangat pendiam 6. Humor kering dan mengejek (Sarkatis) 7. Kurang berorientasi pada tujuan 8. Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri 9. Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat 10. Tidak senang didesak-desak 11. Menunda-nunda atau sangat suka menggantungkan masalah. Masalah. Subjek(M) yang keseharian tinggal bersama peneliti. Terlihat tanggung jawab sehari-hari baik dengan lingkungan dirumah

maupiun terhadap dirinya sangat kurang. Terlihat M mencuci baju sangat malas, apa lahi menggosoknya. Biasanya bekerja takut salah, keras kepala atau degil, motivasi diri yang sangat kurang Wawasan rencana pemecahan masalah, masalah yang dihadapi M bukanlah masalah baru akan tetapi sudah lama di alami oleh M. M sendiri sudah tahu hal itu akan tetapi M tidak kuat untuk melaksanakan atau merubah sifatnya secara cepat. Pemecahan masalah: Secara tidak langsung peneliti sudah langsung menyadarkan M untuk mau melawan sifat yang selalu merugikannya, meskipun hal ini mungkin akan memakan waktu lama. Ini disebabkan M sangat sukar untuk diajak menentang apa-apa yang ia tidak sukai dengan cara menyatakan terusterang pada seseoarang sebagai lawan bicaranya. Rumusan tujuan penelitian(manfaat hasil penelitian). Bagi M untuk dapat menghilangkan kelemahan plegmatis yang menonjol dideritanya. Bagi peneliti sebagai tambahan pengalaman yang sangat bermakna untuk menangani kelemahan plegmatis dan bagi pembaca akan memperkaya cara menangani kelemahan plegmatis METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Unit analisa dalam penelitian ini anak remaja laki-laki yang menonjol kelemahan Plegmatisnya. Subjek yang diambil dalam penelitian ini satu orang yang mempunyai relevansi dan berdasarkan kriteria tertentu Kaum plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau dibimbing untuk memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar dan penuh perhatian ia mau jadi pendengar yang baik, sebaliknya bila disuruh untuk mengambil keputusan setelah diberi masukan ia akan terus menunda-nunda yang akhirnya tidak terlaksana. Subjek penelitian bergaul sehari-hari dengan peneliti, sehingga informasi yang peneliti dapatkan hampir setiap hari ada. Lokasi penelitian di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Penelitian ini sudah peneliti laksanakan seja tahun 2001. Subjek penelitian juga didiskusikan dengan teman-teman peneliti. HASIL DAN BAHASAN Tabel 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Nama M Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan Agama Anak ke Jumlah Saudara Intensitas dan Lama Waktu 19 tahun Laki-laki Mahasiswa Universitas Islam Pertama Empat Sejak bayi Sampai mahasiswa TEMUAN HASIL PENELITIAN Yang dimulai dari masa bayi, berlanjut masa balita, masa sekolah taman kanak-kanak, masa sekolah dasar, masa sekolah menegah pertama, masa sekolah menengah atas dan masa kuliah. A. Masa Bayi (0 bulan sampai 12 bulan). M Lahir normal. Perkembangan sampai berumur 12 bulan sama dengan anak-anak normal lainnya. B. Masa balita (1 tahun sampai 5 tahun) Pada masa balita RMI penuh keceriahan bermain dengan anakanak yang sebaya dengan penuh rasa percaya diri yang tinggi. Bahkan terlihat dia termasuk anak yang cerdas penuh percaya diri, dan siap maubersaing dengan sesama teman sebayanya sekolah C. Masa (5 tahun sampai 7 tahun). Semasa sekolah Taman kanak-kanak. Dalam masa ini kondisinya hampir sama dengan teman-teman sebayanya. Yang menjadi trauma permulaan dimana orang tuanya bangkrut dalam berdagang. Dan hidupnya sehari-hari dibantu oleh keluarga baik dari keluarga orang tua laki-laki maupun orang tua perempuan dan saudara-saudara yang lain D. Masa (7 tahun sampai 12 tahun). Pada masa sekolah dasar sering mengeluh sakit perut. Kadangkadang lari-lari pulang untuk buang air besar. Bila ditanya kenapa sakit perut, dia mengatakan takut dimarahi guru. Kenapa takut, takut nanti pelajaran yang diajarkan tidak bisa dipahaminya. Ini terjadi sangat sering sekali. Peneliti menanyakan kan pelajarannya belum diajarkan kok bisa takut, jawabnya ya takut saja. Prestasi disekolah tidak terlalu jelek, namun kelihatan percaya dirinya yang sangat kurang. Untuk itu dia berusaha bicara selunak mungkin agar orang tidak mendengar apa

yang dibicarakannya. Bila dalam matematika yang sudah dibuatnya betul dan bila disalahkan M tidak punya keinginan untuk mengatakan itu benar malah M juga ikut menyalahkan. Disini percaya dirinya sangat mulai menurun sekali. Hampir setiap hari kalau akan kesekolah selalu sering bolak balik ke kamar mandi untuk atau buang air besar kencing. Nampaknya M sangat takut sekali mau pergi sekolah. Orang tuanya tidak merespon hal ini, diagap ini hanya kelainan dari pencernaan saja. Bergaul dengan teman sebayanya biasa-biasa saja dia punya kawan yang banyak dan bermain bersama-sama. Terlihat M tidak terpisah dari teman-temannya. Malah kadang-kadang M menjadi panutan teman-temannya. E. Masa (13 tahun sampai 15 tahun). Masa menjadi pelajar SMP. Percaya diri yang dipunyai tetap menurun, malah bila sedang main bola dengan teman-teman sebayanya, M dianggap hanya untuk mencukupkan saja kadang-kadang disuruh untuk mengambil bola yang keluar lapangan saja, sedangkan secara fisik M sangat potensial sekali dengan tinggi badan yang memadai. F. Masa (16 tahun sampai 18 tahun). Masa menjadi siswa SMA. Masa ini sangat menekan M, M sering dibilang oleh teman-temannya tidak nyambung karena apa yang dikatakan temannya dijawab, ia, ia ia semua, tidak pernah terucap darinya katakata tidak atau tunggu dulu Pada masa ini M harus mengambil putusan yang banyak nah dalam hal ini dia selalu mengiakan kata atau ajakan temantemannya seolah-olah semua itu bisa dilakukannya tanpa melihat kemampuannya. Padahal nanti M tidak dapat memenuhi apa yang diminta oleh teman-temannya. M sendiri tidak dapat samasekali mengukur kemampuannya untuk memenuhi permintaan temannya. M pada masa ini jadi tertawaan para teman-temannya. Hal ini dikeluhkan oleh M sendiri akan tetapi M tidak mau merubah sifatnya yang selalu mengiakan ajakan teman-temannya. M pada masa ini samasekali tidak punya antusiasme sama sekali. Bila dia tidak suka akan sesuatu dia selalu mengatakan nanti saja dan nanti malah tidak akan pernah dikerjakannya, atau M menjawab lupa. Bila M diajak untuk mengambil keputusan sesuatu masalah bila dipaksa dia akan meninggalkan lawan bicaranya. M akan lebih murung wajahnya bila temantemannya secara bersama-sama mengatakan sebagai orang yang bodoh atau orang yang ada kurangnya atau tidak nyambung. Sewaktu ditertawakan temannya M juga ikut tertawa seolah orang tidak mentertawakjan dirinya. Dan bila teman-temannya sudah pergi. Secara langsung ditanyakanlagi padanya apa masalah yang sedang dibicarakan tadi, M sama sekali tidak mengerti. Kalau tidak mengerti kok ikut tertawa (Tanya peneliti) ya ikut saja jawabnya. Oleh karena itulah temantemannya menganggap M tidak nyambung. Bila teman-temannya sepakat memberikan tugas padanya. M mau melaksanakan tugas itu tapi M tidak mengerti samasekali apa gunanya yang dikerjakannya itu. Pernah M bersama temannya ikut lomba biologi yang berangkat minggu pagi 5.30 WIB dari stasiun Kereta Api Tabing ketempat lomba, setelah menunggu 1 jam temannya tidak datang, lantas M pulang tampa mengikuti pertandingan. Padahal temannya berangkat dari stasiun Tabing jam 7 WIB. Dan termannya tetap mengikuti pertandingan sedangkan M sudah pulang. Dalam hal ini M tidak mengerti bahwa teman-temannya pemperolokolokkannya. Sebenarnya janji temannya jam 7.00 akan tetapi M tidak nyambung, dikatakanlah oleh salah seorang temannya jam 5.30 Bagi M hal seperti itu tidak jadi masalah baginya, tidak jadi ikut ia tidak apa-apa. G. Umur 19 tahun sampai sekarang atau masa kuliah. Pada masa menjadi mahasiswa sewaktu terlihat kelemahan pribadi plegmatis ini bertambah parah dengan menonjolnya sifat-sifat ia merasa paling nyaman bila bisa beraktivitas sebagai individu lembut berbicara atau pelan berbicara, dan menerima apa adanya. Disamping itu sifat penakutnya juga menonjol, ini terjadi ketika dosennya menanyakan sesuatu padanya dijawab sangat

pelan disuruh ulang oleh dosennya M tetap menjawab pelan sehingga dosennya mengatakan padanya apakah kamu ini laki-laki atau perempuan, kata-kata ini menyakitkan sekali bagi M. Sifat plinplan yang tak kunjung hilang yang dikarenakan takut disalahkan. Suatu kali M mengganti galon air minum tanpa pikir tutup galon air minum dibuka dan tidak diganti dengan tutup lobang untuk dipasang ditempat dispenser, galon dibalikkan dan dipasang di dispense akibatnya tentu bocor terus karena longgar. Ketika ditanya apa tutupnya tidak dipasang dengan spontan dia jawab dipasang, padahal M tidak memasangnya. Setelah dicek dan ketahuan tidak dipasang, peneli menanyakan baik-baik kenapa tidak dipasang, M menjawab kepingin mencoba saja. Kenapa dijawab dipasang karena takut sudah salah. Peliti mengatakan dengan berbohong itu kan tambah ketahuan M salah tambah salah karena berbohong lagi. Masalah lain yang menonjol M bersifat plinplin. Pada situasi ini terpaksa peneliti bersabar dulu dan kemudian mencoba mengajukan pertanyaan lagi dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Nanti akan tinbul jawaban pertanyaan yang sesuai dengan kehenda M sendiri. Yang mengatakan tanpa memikirkan apa resiko memasang galon air minuman tanpa tutup. Contoh lain pernah terjadi M ingin menolong menggirus obat untuk pasien yang datang berobat. Setelah obat digirus(digiling jadi tepung) dibungkus M sebanyak 7 bungkus. Sebelum diberikan pada pasien peneliti melihat obat itu dulu sebelum diberikan pada pasien, peneliti menanyakan pada M kenapa di bungkus hanya 7, M menjawab itu suka saya. Peneliti menanyakan bagaimana dosisnya, barulah M tersentak dan kemudian baru menanyakan jadi harus dibungkus berapa. Ulang membungkusnya sebanyak 15 kata peneliti, kalau itu diberikan dosisnya terlalu tinggi menjadi dua kalilipat. Teryata, M (pasien) yang peneliti teliti ini nampaknya suka dengan jawaban dan keputusan yang mempunyai hasil yang dapat diperkirakan. Bila kemungkinan hasilnya itu meragukan dirasakan pasien selaku jawabannya itu seolah-olah minta untuk dijawab. Atau pasien ini sama sekali membeku, disini penderita memerlukan pertimbangan lagi akibat tindakannya. M seharian bila pulang kuliah selalu memegang HP meskipun sedang menonton TV, hiburan TV atau facebook merupakan hal yang tidak mungkin ditinggalkannya, jadi M tidak suka sebagai pusat perhatian dia sangat senang sebagai pemain belakang layar. Sering peneliti menasihatinya untuk berubah agar jangan setiap menit SMS akan tetapi nasihat itu tidak diindahkannya. Bila makan bersama M selalu memakan makanan yang baru saja, tidak mau memakan makan yang dipanaskan atau makanan yang kemaren. Bila ditanyakan jawabnya sangat menjengkelkan sekali dengan mengatakan tidak biasa makan makanan yang dipanaskan atau makanan yang sudah bermalam. PEMBAHASAN Masalah penelitian yang menonjol terlihat mulai M di sekolah dasar, SMP, SMA dan kuliah. Disekolah dasar selalu takut untuk pergi sekolah, setelah di SMP rasa percaya diri berkurang, sewaktu di SMA berbicara dengan suara pelan, dimahasiswa sekarang sangat sulit untuk mengambil keputusan. M sangat dominan akuismenya, bahkan keakuannya tidak diikuti dengan lokika. M juga menginginkan pekerjaannya asal selesai saja. Bahkan melakukan pekerjaan tanpa difikirkan resiko pekerjaan yang dikerjakannya. M juga suka bermalas malas, dimana M merasa hidup ini tanpa beban tanpa tugas, tanpa tanggung jawab. Lagak M sebagai bosbesar, atau orang kaya sangat menonjol juga. Temuan yang peneliti dapatkan M memang sangat menonjol kelemahan plegmatisnya. Dengan egoisnya yang menonjol, tidak mau Tanya dan maunya sendiri, percaya diri yang tinggi meskipun tidak logika. Sifat dingin terdapat dalam plegma bila dilihat dari hasil yang didapat dalam penelitian ini dimana M selalu mengikuti apa yang dikatakan lawan berbicaranya dengan mengatakan ia. Meskipun dia di permainkan oleh temannya baginya tidak menjadi masalah, sehingga temannya mengatakan

bicara dengan M selalu tidak nyambung. Sebaliknya kata-kata ( ia ) bagi M juga merupakan jawaban belaka saja, M sendiri belum tahu melaksanakan apa yang dikatakannya. Sifat plinplan dari M sangat menonjol sekali apalagi bila M didesak akan selalu menjawab ia, meskipun itu tidak benar. Pada tipologi Hippocrates-Galenus dalam buku Suryabrata dimana Plegma prinsipnya plastisitas dengan tipe plegmatis yang mempunyai sifat tak suka terburu-buru ( kalam, tenang). tak mudah dipengaruhi, setia. Ini sangat tepat sekali yang dimiliki M untuk setia saj M terlihat seolah-olah plinplan pada hal sebenarnya M tidak mudah dipengaruhi. SIMPULAN DAN SARAN M yang sangat menonjol kelemahan plegmatisnya. Penelitian yang saya teliti sekarang ini sangat membutuhkan motivasi langsung atau bimbingan langsung, motivasi itu sebaiknya terus menerus agar pasien ini tidak kembali kejalur kebiasaannya. Memang sangat sukar bagi M untuk melepaskan dirinya dari sifat kelemahan plegmatisnya, seperti berbohong untuk jangan dimarahi, malas bila diberi tugas, mengulur waktu bila mengerjakan sesuatu, menentang dalam hati bila diingatkan. Menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong, 2005: 248). Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari menemukan apa yang terpenting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.setiap orang yang kelemahan plekmatisnya sangat menonjol, mengingatkan atau menasehati secara terus menerus merupakan hal yang sangat utama sekali untuk menjaga si penderita tidak kembali pada kebiasaannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik ketekunan pengamatan, serta triangulasi. Triangulasi menurut Moleong (2005: 330) adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang membandingkan data mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. M merupakan seorang yang mempunyai menonjolnya sifat kelemahan plegmatis mempunyai emosi yang menonjol adalah tidak antusias, sering ragu dalam bertindak dengan adanya takut dan khawatir, sehingga semuanya tidak pasti apa yang dikatakannya, demikian juga masalah tanggung jawab selalu menghindar apa bila diminta pertanggungjawaban sesuatu pekerjaannya yang telah dikerjakannya. Meskipun kemauannya sangat kuat atau keras akan tetapi itu semua tanpa perhitungan yang matang karena tidak sesuai dengan kemampuannya, disini terlihat hal itu dikarenakan M hanya mementingkan keinginannya saja atau hanya mementingkan dirinya sendiri, sifatnya yang pendiam menyulitkan orang lain untuk bertukar fikiran dengannya. M berkomunikasi untuk memutuskan sesuatu hanya untuk melepaskan diri dari tanggung jawab. Sebenarnya M lebih yakin akan dirinya sendiri dengan katalain M selalu merasa benar. Dalam bekerja M terlihat bekerja tidak konsentrasi, pernah disuruh membeli 5 jenis makanan dan 2 jenis minuman nanti setelah kembali yang dibeli makanan yang bukan yang dipesan dan jumlahnya sudah tidak 5 lagi apa bila ditanya jawabannya lupa. Untuk jangan lupa disarankan dicatat, ini tidak disukainya, terlihat disini motivasi diri untuk merubah tidak mau. Apalagi bila didesak untuk mencatatnya sebagi suatu perubahan sangat tidak disukainya. Orang yang memperhatikan kelakuannya hanya bisa geleng kepala saja, terlihatlah bagaimana pemalasnya, yang paling disukainya seharihari menonton. Film yang disukainya adalah film anak-anak, padahal dia bukan tergolong anak-anak lagi. Bila dilihat kegiatan sehari-hari dengan teman-temannya. Karena sifatnya yang antusiasme dan tidak mau terlibat dalam permasalahan apa saja, mengakibatkan tidak menyenangkan bagi teman-temannya. M tidak peduli dengan rencana teman-temannya, bahkan sering menilai teman temannya sakartis dan juga mengejek temannya, yang jelas M tidak mau perobahan. DAFTAR PUSTAKA Chaplin.J.P (1968) Dictionary of Psychology. Diterjemahkan oleh Dr.Kartini Kartono.Jakarta PT. Raja Grafindo Persada 2008. Moleong, L.J. (2005:248). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya Suryabrata,Sumadi(2006:11)Psikologi Kepribadian.PT.Rajagrafindo Persada