BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan menilai mana yang baik dan mana yang kurang. 4.1.2 Masalah Yang Dikomunikasikan Masalah yang dikomunikasikan adalah kebiasaan orangtua yang sering mengancam, agar dengan penjelasan dari setiap kegiatan anak dan ketepatan janji dari orangtua, maka anak akan lebih mempercayai orangtua dan bisa memilih tindakan yang benar tanpa harus dimarahi atau diancam. 4.1.3Target Audiens 4.1.3.1 Target Primer Demografi Laki-laki / perempuan, calon orangtua usia 21-23 yang akan mempunyai anak, status ekonomi A-B Psikografi Orangtua yang yang ingin membuat anaknya lebih menurut sesuai dengan keinginan orangtua Geografi Kota-kota besar 4.1.3.2 Target Sekunder Demografi 23
24 Masyarakat yang sudah menikah dan memiliki anak. Psikografi Masyarakat yang ingin mempunyai anak, namun belum memikirkan anak tersebut akan diberlakukan seperti apa Geografi Seluruh tempat. 4.1.4 Premise Memberikan pembelajaran bagi orangtua dan calon orangtua tentang pengetahuan untuk tidak membiasakan mengancam dan membohongi anak. 4.1.5 Penetapan Judul Judul yang akan digunakan dalam perancangan komunikasi visual animasi edukasi adalah "Orangtua Bijak Anak Hebat" Penggunaan judul dimaksudkan agar masyarakat tertarik dan ingin mengetahui mengenai pengetahuan tentang bahanya suatu tindakan tanpa dipikirkan dahulu akibat yang akan terjadi dan dengan judul ini penulis dapat menyampaikan tujuan yang ingin disampaikan pada penonton. 4.1.6 Ringkasan Cerita Film animasi edukasi ini berisikan seorang anak yang diancam dalam setiap kegiatan yang dilakukan anak oleh seorang ibu, anak tersebut memulai memikirkan apa yang dimaksud dalam ancaman tersebut sehingga menimbulkan dampak negatif bagi anak, kemudian terdapat solusi-solusi dari masalah-masalah yang ada. 4.1.7 Treatment Judul Penjelasan tentang apa itu orangtua. Penjelasan fungsi orangtua sebagai fungsi protektif. Memperlihatkan anak dengan kebiasaan diancam oleh ibunya:
25 Anak sedang berlari-larian kemudian muncul ibu dan memarahi dengan membawa pihak ayah untuk menjadi sosok yang paling ditakuti. Anak sedang bermain kemudian ibu melihat kamarnya berantakan dan ibu mulai membandingkannya dengan anak orang lain. Kondisi anak sedang bermain dengan mainan yang berantakan, kemudian ibunya menyuruhnya membereskan mainannya dengan ancaman. Anak sedang makan karena tidak dihabiskan ibu mulai memarahinya. Dampak yang dihasilkan pada anak: Anak jadi memandang negatif dari sosok ayah dan jadi penakut. Anak jadi tidak bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah pada ayah yang mau mengajak main tetapi sang anak menganggap saat melihat ayah mengambil mainan adalah akan memarahinya karena kamarnya berantakan Anak jadi sulit mempercayai sosok orangtua saat dijanjikan akan memberikan mainan saat makanannya di habiskan, namun ternyata ibunya tidak meberikan mainan. Sikap yang sebaiknya dilakukan orangtua untuk memberitahu anak: Anak yang sedang bermain dinasehati ibunya agar membereskan mainannya dengan berbicara menggunakan kata-kata halus dan melakukan sentuhan fisik pada pundak atau memegang tangannya agar konsentrasi anak tidak terbawa pada hal lain Memberikan hadiah yang sudah dijanjikan sebelumnya agar anak tetap mempercayai bahwa orangtua adalah bukan sosok yang pembohong Credit
26 4.1.8 Naskah Tabel 4.1 Naskah No. Audio Visual Durasi 1 Music Ayah, Ibu dan Anak berfoto Muncul Judul "Orangtua Bijak Anak Hebat" 9" 2 Music Narator: Orangtua adalah sosok yang sangat penting bagi anak-anak. 3 Music Narator: Terutama sewaktu mereka masih kecil 4 Music Narator: Mereka mengajarkan banyak hal antara lain, moral dan kedisiplinan sejak dini Ayah memberikan sebuah mainan Anak mau mengambil dengan tangan kiri kemudian di tarik oleh Ibu Ibu mengajarkan agar menggunakan tangan kanan 3" 6" 7" 5 Music Anak mengambil mainan 8" 6 Music Narator: Namun cara yang digunakan sering kali tidak tepat Anak mulai memainkan mainan yang di beri oleh ayah 5" 7 Music Anak berlari mengelilingi ruang 9"
27 keluarga 8 Music Anak dimarahi oleh ibu 10" Ibu: Jangan lari-lari, nanti mama laporin papa nih! 9 Music Anak sedang bermain di kamar 7" Ibu masuk 10 Music Ibu Marah 10" Ibu: Aduh berantakan lagi,berantakan lagi! contoh dong si denny kamar dia rapi, masa kamar kamu enggak. 11 Music Ibu: Bisa diberesin ga mainannya? Nanti mama buang, kalau mama liat masih berantakan! Anak masih bermain Datang ibu memarahi 10" 12 Music Anak Makan sepiring roti 10" 13 Music Ibu marah 5" Ibu: Ayo makannya dihabisin kalau nggak nanti mama ga mau beliin mainan lagi nih. 14 Music 5" 15 Music Narator:Takut dengan sesuatu yang seharusnya tidak ditakuti Anak memalingkan muka dari ayahnya dan bersembunyi di 4"
28 belakang ibu 16 Music Ayah mengambil mobil-mobilan 3" 17 Music Narator:Tidak bisa membedakan yang baik dan yang buruk Anak merebut mobilmobilan dari ayah 2" 18 Music Anak memasukan mobil-mobilan ke kotak mainan 19 Music Anak menghabiskan sepiring roti 2" 10" 20 Music Narator:Susah untuk mempercayai orang tua Sang anak menunjukan pada ibu Sang anak murung mengetahui ibunya tidak menepati janji membelikan mainan 10" 21 Music 5" 22 Music Anak bermain 5" 23 Music Ibu memanggil anak 3 Andi sini sebentar 24 Music Anak mendekati ibu 5 Nanti kalau sudah selesai mainnya diberesin lagi ya,
29 25 Music Ibu menasehati anak 5 Supaya kalau ada orang lewat tidak rusak terinjak 26 Music Anak membererskan mainan, dan di perhatikan oleh ibu 15 27 Music Ibu memanggil 5 Andi mama ada sesuatu buat kamu 28 Music Ibu memberikan hadiah ke anak 5 29 Music Credit 15
30 4.2 Strategi Desain 4.2.1Visual Style Animasi ini dibuat menggunakan teknik 3D animasi. Karakter yang digunakan menggunakan style cartoon 3D umum yang dapat dinikmati oleh semua kalangan umur. Gambar 4.1 Pocoyo Menulis Sumber Gambar: http://www.youtube.com/channel/ucdknlznih- 2VWrvjXkx9dJA Gambar 4.2 Three Little Brothers Sumber Gambar: http://disney-clipart.com/brave/brave/brave-triplets.jpg
31 Gambar 4.3 Queen Elinor Disney Brave Sumber Gambar:http://www.starmometer.com/wpcontent/uploads/2012/07/Elinor.jpg 4.2.2 Motion Style Motion style yang di pakai adalah pergerakan yang tidak terlalu mendetail namun dapat dimengerti karena keterbatasan waktu yang terlalu singkat. 4.3 Pipeline Produksi 4.3.1 Pre Production Pra-produksi adalah tahapan sebelum produksi. Pra-produksi merupakan persiapan yang dibutuhkan sebelum mengerjakan suatu proyek. yang dipersiapkan pada bagian ini adalah: 1. Cerita Cerita yang saya akan angkat dalam animasi edukasi adalah mengenai bagaimana seharusnya perlakuan orangtua terhadap anak dan proses penanaman nilai moral selagi anak masih dalam pengawasan orangtua. 2. Data
32 Data yang didapat untuk mendukung dan memperkuat dalam pembuatan proyek animasi edukasi baik dengan wawancara, study kasus, mencari informasi dari sebuah buku. 3. Referensi Referensi yang digunakan untuk membuat proyek agar dapat mengetahui style apa yang akan digunakan dalam penyampaian konsep cerita yang dibuat. 4. Storyboard Storyboard dibuat untuk menjadi suatu acuan dalam pembuatan suatu proyek animasi, dengan storyboard pentataan bagaimana akan diarahkannya animasi itu akan dibawa. 5. Desain Properti Perancangan karakter, Environment, properti dan setting yang akan dipakai. Pendataan properti apa saja yang akan dipakai sehingga tidak membuat obyekobyek yang tidak dipakai sehinggabanyak waktu yang terbuang sia-sia. 4.3.2 Production Produksi adalah tahapan dimulainya proses membuat karya animasi setelah semua data dan rancangan-rancangan sudah dipastikan selesai. Dibagian produksi ini dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian divisi yaitu: 1. Modelling Setelah desain dari properti sudah di fix, kemudian dilakukan proses di mana bentuk 2D dijadikan ke dalam bentuk 3D, dan tidak hanya karakter tetapi semua Environment yang memakai bentuk 3D. 2. Texturing Setelah proses modelling selesai maka dilakukan tahapan texturing, texturing adalah pemberian elemen ke obyek yang dibuat sehingga lebih memilik view yang bermacam-macam tidak hanya warna saja, namun memberi efek pada benda
33 menjadi terlihat seperti asli, seperti penambahan tekstur kayu, batu, besi, dan lain-lain. 3. Rigging dan Skinning Proses rigging dan skinning ini dilaksanakan apabila modelling sudah tidak lagi ada perubahan baik itu penambahan poly atau pengurangan poly, dan di sinilah proses pemberian tulang pada 3D model yang dapat bergerak untuk memudahkan untuk digerakkan pada animasi. 4.Animating Jika pada tahapan rigging dan skinning tidak ada masalah maka dilanjutkan pada tahap animating, animating sendiri adalah tahapan dimana obyek-obyek yang bergerak diberi key agar posisi yang sudah diubah tersimpan dalam range waktu, jadi pada waktu diplay akan terlihat obyek yang mati seolah-olah dibuat hidup. 5.Cinematography Penataan kamera dan pergerakan kamera sesuai dengan layout atau storyboard yang dibuat, agar pesan-pesan dapat tersampaikan dengan jelas. 4.3.3 Post Production Setelah semua produksi selesai di post production ini dilakukan proses final render, final render adalah render yang mengeluarkan hasil akhir dan tidak ada perubahan lagi, setelah proses final render film animasi dikemas pada proses compositing, disini adalah proses untuk memperindah proyek dengan penambahan-penambahan efek, pengaturan warna sehingga tercipta keserasian antara cut satu dengan cut yang lain.
34