BAB 4 METODE PERANCANGAN. 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 METODE PERANCANGAN. 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut: Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi pendek yang menghibur untuk berbagai kalangan dan dapat menyampaikan pesan moral dengan ringan Tujuan Komunikasi Memahami konflik yang dialami karakter terhadap lingkungan sekitarnya dan menjadikannya sebagai pembelajaran moral Profil Target Komunikasi Audience dalam Festival Film Pendek USP (Unique Selling Point) Keunikan dari film animasi ini adalah: a. Pesan moral yang ringan b. Realitas dalam tema fantasi c. Desain karakter yang unik dan menarik d. Gaya visual jarang di gunakan di dunia animasi Indonesia Premis Cerita Kehidupan seorang peri buruk rupa yang ingin diakui oleh peri lain Penetapan Judul Film Untuk judul film ada beberapa pilihan yaitu The Clumsy One (yang lamban), Swell (melembung), "Si Bongsor dan si Mungil", "Fair(y)est" (yang paling seperti peri). Namun penulis akhirnya mengambil judul BIG yang berarti Besar, Big sendiri mengambil sifat dan fisik dari tokoh utama, selain berbadan besar, namun berhati besar juga. 37

2 Treatment Cerita 1. Bongsor berjalan di desa, sambil di jauhi oleh peri-peri lain ketika ia lewat suatu kerumunan 2. Di depan nya lewat satu peri kecil yang melihatnya, si bongsor terdiam 3. Peri kecil memberi buah kecil ke bongsor sambil tersenyum, si bongsor tersenyum dan bertanya apakah itu untuknya, di susul anggukan peri kecil. 4. Saat buah akan diambil, si peri kecil diambil oleh orangtuanya, dengan pandangan tidak suka terhadap si bongsor. 5. Si bongsor melihat dari jauh dengan ekspresi sedih 6. Judul " 7. Si Bongsor berjalan menuju hutan, di perjalanan ke hutan, dia mengusir peri nakal yang akan mengambil beberapa hasil panen peri-peri lain lalu lanjut 8. Di hutan, dia memetik beberapa buah dari beberapa pohon berbeda dan membawanya dengan tangan kiri 9. Si bongsor melihat peri kecil yang mau memanjat tapi tak bisa. Si bongsor melihat peri nakal mendekati peri kecil. 10. Si bongsor mendekati peri kecil, peri nakal kabur ketakutan, Si bongsor tersenyum melihat usaha peri kecil dan membantu ketika si kecil akan menangis karena gagal 11. Si kecil berhasil naik ke atas, dan memakan buah yang diatas. Setiap kali buah dimakan, ia menggembung sedikit demi sedikit. Si bongsor pun saat memakan buah itu dia menggembung sedikit demi sedikit 12. Mereka berdua tertawa dan bermain main di pohon, dan pada akhirnya tidur siang di bawah pohon. 13. Si kecil terbangun, dan berusaha memanjat sendiri lagi untuk mengambil beberapa buah. Si bongsor terbangun, dan menyadari si kecil sudah ada diatas dengan beberapa buah di tangannya dalam posisi hampir jatuh. 14. Si bongsor pun menyusul si kecil, tapi si kecil jatuh namun terselamatkan di tangan si bongor, si kecil menangis 15. Di pergoki oleh seorang peri dan di bongsor di fitnah oleh peri tersebut, dan menyebabkan ia makin sedih di bawah pohon 16. Si bongsor pulang ke desa dan mendapati rumahnya di tempeli banyak papan yang menyuruh dia pergi dari desa. Ia merasa despresi di rumahnya, dan akhirnya memutuskan untuk pergi

3 Pagi harinya ia pergi dari desa, dan di ketahui oleh peri nakal. 18. Desa di acak-acak oleh peri nakal, penduduk ketakutan, peri kecil mencari bantuan ke rumah bongsor 19. Rumah bongsor kosong, si peri pergi ke pohon kemarin, bertemu bongsor dan membujuknya kembali ke desa 20. Bongsor kembali ke desa, melawan peri nakal, dan keadaan terjepit 21. Bongsor dapat akal, memanggil kecil, kecil melempar tas bongsor, bongsor memakan isi tasnya dan membesarkan perutnya lalu buang angin 22. Si nakal pingsan mencium bau kentut si bongsor 23. Penduduk senang dan berterima kasih sambil mengelilingi si bongsor. Bongsor pun tertawa bersama si kecil Script BIG FADE IN: EXT. DESA PERI Suatu hari yang cerah di desa peri dimana beberapa peri berinteraksi satu sama lain, beberapa ada yang memakai tas berisi buah-buahan. LS Kerumunan peri itu bubar ketika ada suara aneh datang dan muncul sosok Bongsor. MCU Bongsor melihat ke kanan dan kiri LS Peri-peri makin menjauh, dan bongsor meneruskan jalannya Jalan bongsor terhenti, saat ada peri Mungil di tengah jalan menengok kearahnya LS Peri Mungil memberikan buah ke Bongsor CU ekspresi bertanya tergambar di muka bongsor CU Peri Mungil mengangguk

4 40 MS Bongsor meraih buah MCU Si Mungil di ambil paksa orang tuanya dan di bawa pergi CU Bongsor sedih, dan hanya melihat dari kejauhan FADE TO WHITE TITLE : "BIG" EXT. DESA PERI, DEPAN RUMAH BONGSOR ELS Bongsor berjalan pergi ke arah hutan LS Bongsor melihat peri Iseng yang akan mengambil buah-buahan yang di petik oleh peri lain Si Bongor mendekat dan mengusir peri nakal lalu lanjut berjalan menuju hutan EXT HUTAN BUAH LS Bongsor mendekati pohon buah dan melihatnya MS Bongsor memilih beberapa buah, dipohon, lalu memetik salah satunya CS Buahnya di pegang di tangan kirinya, lalu mengambil buah kedua Si Bongsor melihat peri Mungil berusaha memanjat pohon dari jauh, tapi peri tersebut selalu gagal di setiap usahanya Tak jauh darisana terlihat peri nakal dengan muka liciknya mencoba mendekati peri kecil, ia lalu di dekati si bongsor dan di usir dengan tatapan seramnya CU Bongsor tersenyum dan mendekati peri Mungil Bongsor membantunya naik ke pohon, dan saat sampai di atas, peri itu memakan buah nya disana lalu perutnya menggembung sedikit. BONGSOR "Hahahaha..."

5 41 Saat peri itu makan buah kedua, dia makin menggembung. BONGSOR "HAHAHAHHAHAHAHHAA..." Peri kecil tersebut kesal dan melempar buah tersebut sampai termakan oleh bongsor dan si bongsor pun ikutan menggembung MUNGIL "Hahahaha..." CU Bongsor menunjukkan ekspresi sedikit kesal, dan saat melihat si kecil BONGSOR "HAHAHAHAHAHAHAHA" Mereka berdua tertawa bersama bersama dan melanjutkan bermain di pohon MS Si kecil loncat ke perut Bongsor BONGSOR "Hahahaha..." MS Mungil beranjak menuju buah-buahan yang dikumpulkan si bongsor CU Bongsor memperhatikan si kecil mengangkat buah MCU Mungil mengangkat buah dan mencoba melempar ke bongsor MS Bongsor panik, 5 buah di lempar ke arahnya, dan semuanya berhasil di masuk ke mulut bongsor CS si Mungil tertawa MUNGIL "Hahahahaha...huaaaam"

6 42 Si Mungil menunjukkan ekpresi mengantuk, dan berjalan ke samping Bongsor dan tidur di sebelahnya CU Bongsor heran, dan tersenyum. Dia ikutan tertidur di bawah pohon buah tersebut FADE TO WHITE MC Si Mungil terbangun dan mengucek mata, dengan semponyongan memanjat tubuh Bongsor, menaikinya, dan memanjat pohon sampai dahan pertama MS Mungil berusaha meraih buah yang ada di pohon CU Bongsor terbangun dan kaget si kecil sudah tidak ada disampingnya, lalu melihat kearah atas dimana si kecil hampir jatuh LS Bongsor langsung menyusul si kecil keatas pohon MS Si Mungil kehilangan keseimbangan lalu terjatuh LS Bongsor berhasil menangkapnya Si peri Mungil menangis di tangan si bongsor, sehingga Bongsor bingung dan berusaha mendiamkan si Mungil. Dari kejauhan muncul peri yang sedang menggendong keranjang melihat si Mungil sedang menangis, dan berlari mendekati si bongsor. Si bongsor menurunkan tangannya dan langsung di marahi Peri yang menghampirinya. MS Peri tersebut menggendong si kecil dan membawanya pulang dengan ekspresi marah ke si bongsor CU Bongsor diam saja, dan tampak kecewa sambil melihat si anak tersebut pergi di bawa peri itu. LS Bongsor terdiam di bawah pohon merenung. FADE TO WHITE EXT. DESA, DEPAN RUMAH BONGSOR

7 43 LS Bongsor melihat pandangan tidak enak dari warga di sekitarnya saat mendekati rumahnya MS Saat di depan rumah, terdapat tulisan mengusir di papanpapan yang di tempel di dinding rumahnya. CU Wajah Bongsor makin sedih melihat itu, dan masuk ke dalam rumah EXT. DESA, DEPAN RUMAH BONGSOR MENJADI MALAM Pagi harinya, Bongsor keluar rumah sambil membawa tas dan segera pergi meninggalkan desa. Kemudian muncul kepala peri Iseng yang melihat kepergian si bongsor memakan buah dan badannya menjadi sedikit lebih besar. FADE TO BLACK EXT. DESA, PUSAT DESA Beberapa peri mengobrol satu sama lain, di antaranya ada peri kecil yang sedang berjalan dengan ekspresi sedih. Tiba-tiba muncul sosok peri Iseng dengan tampang sinis dan mulai melempar keranjang-keranjang berisi buah ke arah peri LS Peri yang sedang mengobrol berhamburan ketakutan CU Peri Iseng tertawa senang dan menghampiri peri-peri tersebut MCU Peri Mungil kemudian pergi ke arah rumah bongsor Peri Mungil membuka pintu rumah Bongsor namun kosong, dia berlari ke arah hutan buah EXT. HUTAN BUAH Peri Bongsor mengambil beberapa buah dari pohon yang dia makan bersama dengan peri Mungil kemarin. Dan datang lah si Mungil dengan muka ketakutan sambil menunjuk-nunjuk ke arah desa CU Bongsor lalu memalingkan muka FS Si Mungil berusaha meyakinkan si bongsor

8 44 Beberapa kali si Mungil berpindah tempat untuk meyakinkan si bongsor, namun di acuhkan Bongsor, akhirnya dia menangis. Si bongsor pun menghembuskan nafas dan mengangkat si Mungil ke punggungnya sambil tersenyum CU Si Mungil berhenti menangis Mereka berdua lari menuju desa. EXT. DESA Para peri terpojok dan tidak bisa lari lagi dari peri nakal. Peri Iseng tersenyum sinis kembali dan mendekati sebuah kotak lalu mengangkatnya dan bersiap melempar. Saat kotak itu di lempar, Bongsor loncat ke depan para peri dan menghalau kotak tersebut sehingga tidak mengenai penduduk yang lain MCU Ekspresi serius sambil tersenyum Bongsor dan peri Mungil, lalu si peri Mungil turun dari pundak Bongsor. Bongsor pun menaruh tas bawaannya. CU Peri Iseng marah dan memukul bongsor MS Bongsor menahan pukulan kanan si Iseng, lalu menahan pukulan kirinya sambil adu ketahanan Si Bongsor akhirnya terdesak lalu dipukul ke samping dan terlempar. Saat berusaha bangun dia melihat si Nakal melempar gentong kayu dan berhasil di hindari bongsor. Bongsor berlari dan mencari perlindungan di balik kotak-kotak kayu yang berceceran sambil mencari akal CU Bongsor mendapatkan akal lalu berteriak ke peri kecil BONGSOR "UOOOOOOO!!!!!!" Peri Mungil lalu berlari menuju tas si Bongsor. Ia kebingungan bagaimana cara memberikan ke Bongsor saat membuka tas yang berisi buah-buahan. Disaat bersamaan datanglah 2 peri yang menghampiri Mungil dan membantu untuk melempar buah-buahan

9 45 tersebut. Mereka pun melempar semua buah kearah Bongsor, Bongsor memakannya dan seketika badannya menggembung. CU Peri Iseng keheranan dengan ukuran badan Bongsor yang menggembung, bersemangat, dan mengambil ancang-ancang bertarung MCU Muka Bongsor mulai menyeramkan, lalu memutar badan seketika dia buang angin dengan sangat panjang MS Peri Mungil bengong MS peri-peri terdiam keheranan CS Peri Mungil bengong, lalu mencium aroma tidak enak itu dan pingsan di tempat MCU Bongsor berbalik badan melihat lawannya pingsan sambil tersenyum ke arah peri kecil CU Peri Mungil lalu senang sambil menghampiri bongsor MS Para peri pun senang melihat itu, dan ikut menghampiri si bongsor Para peri mengelilingi si bongsor lalu tertawa bersama. FADE TO WHITE FIN CREDITS Strategi Desain Visual Style Karakter disini semuanya di dominasi dengan bentuk siluet fabel yang dan sebagian besar berwarna gradasi cerah. Warna yang di gunakan untuk environtment mayoritas adalah warna cerah dan meminimalkan unsur realistik agar kesan 2D nya dapat. Dan pada environtment, detail akan diminimalisir agar fokus pada interaksi karakter.

10 Motion Style Motion Style yang digunakan pada animasi pendek ini sebagian menggunakan kamera perlahan untuk menunjukkan interaksi para karakter dengan environtment. Namun di beberapa bagian akan menggunakan kamera yang sedikit berguncang untuk menunjukkan karakter sedang bergerak cepat seperti film action Karakter dan Environtment Karakter yang di gunakan dalam film animasi pendek ini ada 4 karakter. Terdapat 2 karakter utama yang akan digunakan sepanjang animasi 1. Peri Bongsor Karakter utama dalam animasi ini, bentuk dasar merupakan siluet dari orangutan yang di modifikasi. Tinggi badannya 2 kali peri pada umumnya, dan memiliki tangan yang lumayan panjang. Badannya berwarna gradasi kuning-biru untuk menggambarkan personality yang menmberi kesan aman, karena dia menjaga desanya secara tidak langsung dan kuning ke oranye yang menggambarkan kelabilan dirinya karena tidak ada yang memberikan dukungan moral di sekitarnya, dan untuk menampilkan kesan menjijikan karena fitur tubuhnya yang besar dan lamban. 2. Peri Mungil Karakter penghibur dan penyebab berbagai kejadian terhadap si bongsor, bentuknya siluet dari pygmy marmoset. Perbedaan khas yang membedakan dengan peri lain adalah ukurannya yang setengah peri lain, dan bola matanya yang besar. Badannya berwarna gradasi kuning-hijau untuk menggambarkan keceriaan yang kekanakkan tanpa beban, warna hijau untuk memberi kesan segar dan alami. Segar disini dimaksudkan lebih ke ceria, dan alami berarti dekat dengan alam. 3. Peri-peri Karakter-karakter penghuni hutan, bentuk dasar dari siluet pygmy marmoset. Tingginya setengah dari peri bongsor. Mayoritas tidak membawa barang, beberapa menggendong keranjang yang dapat di isi buah-buahan. Badannya berwarna gradasi biru-hijau untuk menggambarkan mereka yang hidup teratur dan rapi, serta menyatu dengan alam. 4. Peri Iseng Karakter antagonis pada animasi ini. Bentuknya merupakan siluet dari gorila. Memiliki tinggi yang hampir sama dengan si Bongsor. Ekspresi khasnya senyum dengan mata sinis. Badannya berwarna gradasi ungu-merah untuk menggambarkan

11 47 dia adalah sesuatu yang misterius dan memberi kesan berbahaya bagi desa peri dari segi warna merahnya. Sedangkan untuk perancangan environment yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Desa Peri Tempat berkumpulnya para peri, hanya ada beberapa rumah berbentuk kubah dengan posisi melingkar. Di kelilingi beberapa pohon besar. Di bagian pojok dan terpencil terdapat rumah si Bongsor. Dan ada pasar kecil di sekitar Desa. 2. Rumah Peri Bongsor Tempat si Bongsor tinggal, meskipun bertekstur kayu, rumahnya cenderung rapih. Hanya ada 1 ruangan yang berisi meja, kasur dan dua buah kursi dan minim penerangan. 3. Hutan Buah Tempat peri Bongsor dan Kecil bertemu, terdapat banyak pohon, dan hanya ada 1 pohon yang memuat buah-buah kecil yang dapat menyebabkan ukuran peri menggembung. 4.3 Pipeline Produksi Pre Production - Pencarian ide dan observasi Tahap pencarian ide pokok dan mengumpulkan data sebagai dasar dan perbandingan desain. - Pembuatan Naskah Tahap perincian dari ide pokok dan pengimplementasian dari teori-teori yang telah di kumpulkan sebagai dasar dari pembuatan animasi pendek. - Membuat storyboard dan animatic Pembuatan sketsa sebagai panduan untuk layout dan cinematografi secara garis besar.

12 48 Gambar 4.1 sebagian dari storyboard Sumber gambar 4.1 : data pribadi - Membuat desain karakter Pembuatan desain karakter dari data yang diperoleh sebagai dasar dalam panduan pembuatan 3D dan animasi.

13 49 Gambar 4.2 sketsa karakter Sumber gambar 4.2 : data pribadi Production - Modelling Proses pembuatan asset 3D karakter, environtment, dan properti yang dibutuhkan.

14 50 Gambar 4.3 pembuatan 3D Sumber gambar 4.3 : data pribadi - Texturing Pemberian warna dan tekstur pada 3D model untuk mendapatkan hasil sesuai dengan konsep. Sumber gambar 4.4 : data pribadi Gambar 4.4 model 3D yang telah bertekstur

15 51 - Rigging & Skinning Proses membuat rig agar objek 3D dapat di gerakkan sesuai dan di posekan sesuai dengan konsep masing-masing karakter Gambar 4.5 rigging karakter Sumber gambar 4.5 : data pribadi - Animating Proses menggerakkan karakter sesuai dengan naskah, storyboard, dan animatic Sumber gambar 4.6 : data pribadi Gambar 4.6 proses animate

16 Post Production - Rendering Proses pengolahan data 3D menjadi image sequence agar dapat disusun menjadi kesatuan gambar bergerak. - Editing & Compositing Proses penyusunan image sequence yang telah selesai render dan pengolahan warna final untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan konsep. - BGM dan SFX Proses penambahan suara musik dan efek suara. - Final Render Proses render terakhir dimana semua elemen image sequence yang telah disusun beserta suara digabungkan menjadi satu film.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

30 BAB 4 KONSEP DESIGN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Dalam edukasi terhadap anak-anak, ingin memperlihatkan kasih sayang orangtua tetapi sering tidak dimengerti oleh anak. Dari sisi orangtua terkadang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI KREATIF

BAB 4 STRATEGI KREATIF BAB 4 STRATEGI KREATIF 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Keserakahan menjadi salah satu penyakit masyarakat Indonesia, dibuktikan dengan korupsi dan konsumerisme. 4.1.2 Hal-hal yang Akan Dikomunikasikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur).

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). 2. Sedikitnya film animasi pendek humor yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya Film Animasi dengan

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang Dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang Dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci - Masih sedikitnya pengangkatan karya sastra dari buku bergenre pengembangan diri ke dalam sebuah media komunikasi animasi. - Banyaknya masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer 41 BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif 3.1.1 Fakta Kunci - Tanpa disadari, relasi Jerman dan Indonesia sudah terjalin sejak dulu dan begitu dekat hingga sekarang. - Banyak pelajar ingin melanjutkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. pembuatan facial animation untuk karakter-karakter yang ada di dalam film ini.

BAB III METODOLOGI. pembuatan facial animation untuk karakter-karakter yang ada di dalam film ini. BAB III METODOLOGI 3.1. Gambaran Umum Ekspresi Anime 2D memiliki efek ekspresi yang unik dan menarik, seperti pipi yang terlihat memerah pada saat bahagia atau malu, mata yang dapat tiba-tiba membesar,

Lebih terperinci

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa 1 MORIENDO FADE IN: EXT. TEPI PANTAI - SIANG Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa CUT TO Butiran-butiran tersebut berubah menjadi dedaunan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Melihat tema graffiti yang akan diangkat merupakan tema yang faktual, yang harus dilakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis merancang strategi komunikasi agar membantu mengetahui masalah, tujuan dan profil target yang akan dicapai dari perancangan

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Masalah Bagaimana membuat film pendek animasi horor dengan karakter bukan hantu, tetapi dapat membawa nuansa seram. 4.1.1.2

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Devita Nela

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memaparkan sebagai berikut: 4.1.1.1 Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana membuat sebuah film animasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Animasi drama bertujuan untuk membawa penonton menghayati penceritaan dan memberikan pesan/makna yang dalam.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Animasi drama bertujuan untuk membawa penonton menghayati penceritaan dan memberikan pesan/makna yang dalam. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi drama bertujuan untuk membawa penonton menghayati penceritaan dan memberikan pesan/makna yang dalam. 2. Masyarakat, terutama kaum hawa

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1StrategiKreatif 4.1.1 StrategiKomunikasi 4.1.1.1Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimanamembuat film animasiyang menginspirasi para penonton untuk tidak pernah takut pada kegagalan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI Tahapan Pembuatan Animasi Sebelum Produksi (Pre Production) Produksi (Production) Setelah Produksi (Post Production) Pre Production 1. Ide dan konsep proses ini adalah proses

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN 3.1. Tabel Data Perancangan Kesiapan Data No. Rincian Data Sudah Belum 1. Data Objek Perancangan Referensi dan definisi fungsi Trotoar Pelanggaran fungsi Trotoar oleh pengendara

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Masih sedikit film animasi pendek yang dapat memberikan motivasi dalam kehidupan nyata. 2. Cerita Inspiratif merupakan cerita yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-Hal Yang Akan Dikomunikasikan

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-Hal Yang Akan Dikomunikasikan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Dalam pembuatan tugas akhir animasi pendek ini penulis menggunakan beberapa strategi kreatif yang digunakan didalam projek pembuatan film pendek animasi ini, antara

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Annabelle" yang dianggap mewakili memiliki cita rasa klasik yang diinginkan oleh penulis. Untuk huruf e

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci a. Pada zaman penjajahan belanda di Indonesia, Daging dan beras merupakan komoditi yang mahal bagi rakyat pribumi. b. Nasi padang/masakan padang

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan font "Tondu" dimana huruf - huruf dari font tersebut memiliki kriteria gagah, besar, dan kuat sehingga penulis merasa sangat cocok

Lebih terperinci

BAB 1V KONSEP DESAIN. 1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat. 2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi.

BAB 1V KONSEP DESAIN. 1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat. 2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi. BAB 1V KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat. 2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi. 3. Belum banyak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses-proses dalam memproduksi film animasi 3D mulai dari proses dasar hingga menjadi sebuah karya film Tugas Akhir. 4.1 Produksi Tahap

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi strategi menjadi: 3.1.1.1 Masalah yang Dikomunikasikan -Umumnya video musik Dangdut hanya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-hal yang akan dikomunikasikan

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-hal yang akan dikomunikasikan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Burung Gereja albino memang ada. Ini bisa terjadi karena kelainan genetik akibat perpaduan gen-gen resesif dari orangtuanya, yang menyebabkan

Lebih terperinci

PATI AGNI Antologi Kematian

PATI AGNI Antologi Kematian PATI AGNI Antologi Kematian Ita Nr. KATA PENGANTAR PATI AGNI Antologi Kematian Dalam Bahasa Sansekerta, Pati berarti mati, Agni berarti api. Pati Agni adalah mematikan api (kehidupan). Semua makhluk hidup

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis memilih font Cheeseburger yang berkarakter tebal dan besar untuk melambangkan besarnya kekuatan karakter monster. Bertekstur dan menggunakan outline

Lebih terperinci

BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. Sitiha dan Sisiti sangat sayang kepada ibu mereka. mereka memberi makan seekor kucing dengan piring bagus.

BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN. Sitiha dan Sisiti sangat sayang kepada ibu mereka. mereka memberi makan seekor kucing dengan piring bagus. 93 BAB V HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Storyline Dahulu kala di sebuah desa kecil di daerah Jambi, hiduplah dua kakak beradik bernama Sitiha dan Sisiti. Mereka tinggal bersama dengan ibunya di sebuah

Lebih terperinci

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM) AZAN PERTAMA DENDY (Penulis : IDM) Jam menunjukkan pukul 10.30, suasana ruang kelas dua SD Negeri Watambo menjadi ramai. Setiap anak saling mendahului untuk keluar dari kelas. Ibu guru wali kelas dua hanya

Lebih terperinci

Kertas yang keluar gambar dan kemudian berwarna dan camera perlahan-lahan masuk ke dalam gambar dan menjadi 3d dan terlihat sebuah toko bakery

Kertas yang keluar gambar dan kemudian berwarna dan camera perlahan-lahan masuk ke dalam gambar dan menjadi 3d dan terlihat sebuah toko bakery SCRIPT Bear bakery FADE IN Kertas yang keluar gambar dan kemudian berwarna dan camera perlahan-lahan masuk ke dalam gambar dan menjadi 3d dan terlihat sebuah toko bakery Title : bear bakery EXT DALAM TOKO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci a. Unsur permainan outdoor dengan tambahan genre fiksi ilmiah

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci a. Unsur permainan outdoor dengan tambahan genre fiksi ilmiah BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci a. Unsur permainan outdoor dengan tambahan genre fiksi ilmiah b. Menyajikan karakter yang dapat disukai audiens c. Menyajikan cerita yang mudah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk Desain judul Penulis menggunakan font Caviar dreams dan pada huruf a di beri garis agar tampak seperti mata kucing dan, pemberian kuping kucing

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN ORISINALITAS BAB II METODE PERANCANGAN Dari beberapa video Motion Graphic yang ada seperti Dumb Ways to Die di produksi oleh McCann Melbourne, kental dengan karakter-karakternya yang unik. Sedangkan Video

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain Judul Untuk desain title serial animasi ini, penulis menggunakan font "Jungle Fever" yang memiliki visualisasi sesuai dengan mood dari

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV ini membahas tentang proses produksi dan pasca produksi pembuatan film animasi 3D berjudul SuperHeru. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya

Lebih terperinci

THE MAKING OF SURA & BAYA SHORT ANIMATION

THE MAKING OF SURA & BAYA SHORT ANIMATION THE MAKING OF SURA & BAYA SHORT ANIMATION Cut Sarah Medina, Bina Nusantara University, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 Telp. (62-21) 534 5830, 535 0660 Fax. (62-21) 530 0244, cutsarahmedina@gmail.com

Lebih terperinci

Loyalitas Tak Terbatas

Loyalitas Tak Terbatas Loyalitas Tak Terbatas Agra Utari Saat orang bertanya pada saya, Hal favoritmu di dunia ini apa, Gra? Saya selalu dengan pasti menjawab, Anjing. Ya, saya sangat cinta dengan makhluk berkaki empat ini.

Lebih terperinci

Bab 4. Pendidikan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pendidikan. Memahami petunjuk dan cerita anak. Bercerita dan menanggapi

Bab 4. Pendidikan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pendidikan. Memahami petunjuk dan cerita anak. Bercerita dan menanggapi Bab 4 Pendidikan M e n u U t a m a Peta Konsep Pendidikan dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Melakukan petunjuk

Lebih terperinci

SINOPSIS FILM PREMONITION

SINOPSIS FILM PREMONITION ANALISA FILM SINOPSIS FILM PREMONITION Sandra Bullock berperan sebagai Linda Hanson istri dari Jim Hanson (Jullian McMahon) seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak perempuan yang bernama

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43)

BAB 4 KONSEP DESAIN. 21 July 2013; 20:43) BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori-teori yang Digunakan: Pada film pendek animasi ini, penulis menggunakan beberapa teori yang berhubungan dengan film animasi pendek yang akan dibuat,

Lebih terperinci

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP Seorang pemuda bernama abid berjalan memasuki hutan untuk mencari hal baru, setelah sampai ke ujung jalan, dia tidak menyadari bahwa ada jurang di depannya, dan dia pun

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide Perancangan Penulis mengambil judul "Animasi 3D Si Jampang Kecil". Media yang penulis pakai, yaitu media Elektronik. Menurut penulis, Media elektronik dengan animasi 3D

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 72 5.1 Storyline Seorang pemuda bernama Kelingking yang menjadi seorang panglima dan seorang suami dari wanita yang cantik putri raja dari kerajaan jambi. Si Kelingking

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU

MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital 11 Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Ari Fatoni NIM 14148161 Ogy Prabu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan animasi saat ini sudah merambat ke area produksi yang lebih baik dan dinikmati oleh segala kalangan. Acara televisi, bioskop, majalah dan radio juga sudah

Lebih terperinci

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU Scene 36 Scene 41 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh Nopsi Marga Handayani 14148118 Angga

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Komunikasi Efek Komunikasi Teori Dasar Pembuatan Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Komunikasi Efek Komunikasi Teori Dasar Pembuatan Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komunikasi Komunikasi diambil dari kata communication, yang dalam bahasa latin Communicatio, dari kata communis yang berarti sama. Sama disini menggambarkan

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung

Lebih terperinci

V.O. OCA Selamat siang! Yak. Ini buku album foto CACA (20). Hobinya adalah fotografi. Meskipun amatir, ia sangat suka foto-foto

V.O. OCA Selamat siang! Yak. Ini buku album foto CACA (20). Hobinya adalah fotografi. Meskipun amatir, ia sangat suka foto-foto INT. DIMANAPUN - SIANG HARI Selamat siang! Yak. Ini buku album foto CACA (20). Hobinya adalah fotografi. Meskipun amatir, ia sangat suka foto-foto OCA membuka buku album foto milik CACA, di dalamnya tertulis

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Gambar 5.1 Desain Grafis Ikon. mentor FAK Media diberi efek pantulan refleksi cahaya agar terlihat lebih iconic

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Gambar 5.1 Desain Grafis Ikon. mentor FAK Media diberi efek pantulan refleksi cahaya agar terlihat lebih iconic BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Elemen Desain Grafis Ikon dan Karakter Gambar 5.1 Desain Grafis Ikon Grafis ikon diatas merupakan desain yang telah di approve dan di setujui oleh mentor FAK Media diberi efek

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

SCENE 1 EXT. PUNCAK BUKIT CIEL BLEU SIANG HARI

SCENE 1 EXT. PUNCAK BUKIT CIEL BLEU SIANG HARI JUDUL : SAYEMBARA OLEH : ARIEF RACHMAD, 09.11.2603, STMIK AMIKOM YOGYAKARTA GENRE : ACTION, DRAMA, FANTASY, FRIENDSHIP SCENE 1 EXT. PUNCAK BUKIT CIEL BLEU SIANG HARI Seorang wanita berbaju perang dan memegang

Lebih terperinci

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Negeri Peri Di Tengah Hutan Negeri Peri Di Tengah Hutan EXT. Desa Terpencil. Pagi Hari Disebuah desa hiduplah seorang anak perempuan yang lugu, yang bernama. Ia senang sekali bermain ditepi hutan. Namun ibunya sebenarnya melarangnya.

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA Muhamad Maladz Adli NIM 1400082033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Berikut adalah beberapa fakta yang mendukung pembuatan animasi ini Memberi inspirasi positif kepada masyarakat bahwa waktu kita di dunia sangatlah

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA. 5.1 Iklan Layanan Masyarakat (Stop Global Warming)

STIKOM SURABAYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA. 5.1 Iklan Layanan Masyarakat (Stop Global Warming) BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Iklan Layanan Masyarakat (Stop Global Warming) Tugas pertama adalah perancangan sebuah iklan layanan masyarakat dengan tema Stop Global Warming. Pemilihan tema berangkat dari

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Desain Title Pada pembuatan judul film pendek animasi Kitchen Knight ini, Penulis memilih menggunakan font berkarakter sans serif yang berbentuk lebih sederhana dan

Lebih terperinci