BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KONSEP PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Ide Perancangan Penulis mengambil judul "Animasi 3D Si Jampang Kecil". Media yang penulis pakai, yaitu media Elektronik. Menurut penulis, Media elektronik dengan animasi 3D merupakan media yang tepat untuk mengedukasi pada anak usia dini. Teknologi sekarang ini semakin maju, penulis ingin menunjukan wujud karakter yang nyata dalam bentuk animasi 3D. Yang di dalamnya mengajak anak untuk lebih mudah memahami cerita rakyat tentang Si Jampang dan juga membuat para anak untuk lebih tertarik melihatnya. karena cerita rakyat yang sudah mulai di tinggalkan maka penulis kembali mengangkatnya. Cerita rakyat dalam bentuk animasi 3D tentu saja mempermudah bagi para anak-anak untuk mengingat dan juga mengenali wajah, pakaian dan juga cerita tentang karakter tersebut. Di buat dengan animasi 3D bertujuan agar cerita rakyat tidak kalah saing dengan cerita atau film animasi dan kartun yang ada di zaman modern seperti sekarang ini. Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa dengan gambar dan wujud nyata sangat besar pengaruhnya terhadap daya tangkap, mengingat dan imajinasi anak. B. Sasaran desain

2 Target Audience Adapun target atau sasaran Animasi ini di khususkan untuk : 1. Demografi - Umum untuk usia 6-13 tahun - Daerah-daerah metropolitan - Indonesia pada umumnya 2. Geografi - Jakarta khususnya - Daerah-daerah metropolitan - Indonesia pada umumnya 3. Psikografi - Life style : Pakaian yang berwarna warni - Personality : Aktif dan ceria C. Pendekatan estetis desain Style yang digunakan dalam animasi ini adalah kartun dengan basis software 3dimensi sehingga mempunyai kedalaman yang tidak dimiliki animasi 2dimensi D. Muatan lokal dalam perancangan desain

3 Muatan lokal yang terkandung di dalam video animasi ini adalah terdapat pesan moral yang baik untuk anak anak, sehingga setelah mereka menonton video animasi ini mereka dapat melakukan hal yang baik dan positif antar sesama teman.

4 E. Teknis pengerjaan

5 F. proses perancangan kecil. Berikut ini adalah proses perancangan video animasi si jampang 1. Proses pra produksi Proses meliputi : a. Story line Cerita pertama di mulai saat si jampang sedang latihan beladiri di tempat gurunya, si jampang sedang belajar menghindar dari kayu kayu yang di lepaskan dari pohon yang sengaja di arahkan kepada si jampang, jampang yang mulai berlari dari kejauhan dengan cepat ke arah di mana kayu kayu jebakan yang akan di lepaskan kepadanya, saat jampang sudah mulai mendekat pada jebakan itu gurunya memperhatikan dari bale kayu yang jaraknya dekat dari tempat jebakan, saat sudah mendekat gurunya dengan serius memperhatikan murid kesayanganya itu lalu si jampang berhasil melewati jebakan kayu dengan cara berlari dengan kencang, tetapi jampang tidak berhenti berlari setelah melewati rintangan tersebut dan malah berlari makin cepat, ternyata si jampang berlari dengan cepat karena dia sedang sakit perut dan tidak tahan untuk menahan membuang air besar, setelah jampang masik kedalam kamar mandi dan membanting pintu gurunya pun kaget karena mengira jampang memang sudah bisa berlari secepat itu dan bisa melewati jebakan yang sudah di siapkan.

6 Setelah keluar dari kamar mandi si jampang pun menghampiri kembali gurunya sambil tersenyum dan meminta maaf pada gurunya, dan gurunya pun memaafkan dan mengerti bila memang sudah sakit perut seperti itu, lalu jampang mulai di ajak bicara oleh gurunya bahwa jampang janganlah hanya belajar ilmu beladiri saja tetapi harus belajar juga di sekolah agar tidak bodoh nantinya dan jampang pun diminta ikut belajar dimana tempat gurunya mengajar di sekolah dasar. Esok harinya jampang pun sudah mulai masuk sekolah dan gurunya pun memperkenalkan jampang pada murid murid di dalam kelasnya bahwa sekarang memiliki siswa baru yang bernama jampang,dan jampang pun mulai memperkenalkan dirinya kepada teman teman baru di depan kelas. tetapi di dalam kelas itu ternyata ada dua anak yang nakal dan suka mengejek orang lain, mereka pun melihat jampang anak baru di dalam kelasnya lalu langsung mengejeknya kalau jampang itu anak kampung dan mereka pun berniat untuk menjahili si jampang. di hari itu jadwal pelajaran pertama adalah pelajaran olahraga dan guru memberi tahu bahwa sekarang adalah pelajaran olahraga bermain bola. Di mulailah pelajaran olahraga bermain bola dengan masing masing tim yang sudah di buat, mula mula bola di pegang oleh tim kedua anak nakal itu dan mereka mulai maju untuk menyerang pertahanan dari tim si jampang, dengan oper bola ke belakang dan jampang pun mulai maju untuk meng hadang tetapi bola kembali di oper ke depan, dengan cepat dari tim jampang langsung memotong bola yang sudah di dapat oleh tim

7 lawanya dan langsung meng oper kedepan ke arah jampang yang saat itu menjadi penyerang, saat jampang mendapatkan bola dua anak yang nakal itu kaget dan tidak terima begitu saja bahwa bola secepat itu sudah dapat di ambil alih oleh tim jampang dan sekarang jampang nya yang sedang memegang bola, dengan cepat kedua anak itu maju dan mulai bermain kasar kepada jampang, mula mula si anak nakal yang pertama berlari cepat dan ingin menyeruduk jampang dengan badanya, tetapi jampang teringat saat dia latihan menghindar jebakan kayu yang di ajarkan gurunya dan jampang pun berhasil menghindar dari permainan kasar dari si anak nakal yang pertama menghadang, lalu si anak nakal yang kedua juga mengejar dengan cepat dan saat sudah dekat dia ingin mencelakai jampang dengan menyelengkat kaki si jampang, tetapi jampang mengingat ini seperti latihan menghindar dari jebakan kayu gurunya, dengan cepat jampang berlari dan melompat agar tidak kena selengkat dari anak itu dan akhirnya jampang berhasil menghindar dan sekarang dia berada di paling depan dan hanya berhadapan dengan kiper yang sedang menjaga gawang, dengan posisi yang sudah dekat dan tidak ada lagi yang dapat menghadang langsung saja si jampang melepas tendangan bola dengan kencang ke arah gawang lawan dan GOL! jampang pun berhasil memasukan bola kedalam gawang lawan. Setelah permainan bola selesai kedua anak nakal itu menghampiri jampang di depan kelas dan mereka meminta maaf kepada jampang kalau mereka bermain kasar dengan niatan mencelakai si jampang, mereka mengaku salah bahwa langsung menganggap remeh orang yang

8 baru di kenal dan mengejeknya juga ingin mencelakainya, tetapi jampang ternyata tidak marah sama sekali kepada mereka dan jampang memaafkan mereka, karena jampang merasa mereka adalah teman jampang apa lagi teman baru, akhirnya mereka pun berteman baik setelah kejadian itu. b. Skenario Scene 1 Adegan si Jampang sedang berlari dari kejauhan dengan efek suara langkah kaki, angel kamera ke arah kaki si Jampang. Scene 2 Guru sedang memperhatikan si Jampang yang sedang berlari dengan cepat ke arahnya, angel kamera normal view. Scene 3 Kayu pertama yang mulai jatuh ke bawah untuk menghalangi si Jampang, efek suara angin benda jatuh, kamera normal view. Scene 4 Kayu kedua yang mulai jatuh juga untuk menghalangi si Jampang, efek suara angin benda jatuh, kamera normal view.

9 Scene 5 Si jampang yang sedang berlari dan berhasil melewati rintangan kayu yang di jatuhkan, kamera normal view, efek suara angin. scene 6 Si Jampang yang terus belari menjauh dari tempat gurunya, efek suara langkah kaki, kamera normal view. scene 7 Si Jampang yang berlari bertambah cepat dan ternyata dia berlari muju kamar mandi dan masuk kedalam kamar mandi, efek suara langkah kaki, pintu di buka dan di tutup, kamera normal view. Scene 8 & 9 Guru yang kaget karena melihat si Jampang ternyata r mandi, bukan karena sedang latihan, sambil berkata "HAH!" sambil terkejut dan berkata "aduuh" sambil menggeleng gelengkan kepalanya dan tanganya yg memegang kepalanya, efek suara dubbing, dan suara toing jelly.

10 Scene 10 Guru yang sedang menunggu jampang keluar dari kamar mandi, dan saat Jampang keluar dari kamar mandi guru pun menoleh ke arah kamar mandi, efek suara buka dan tutup pintu, kamera normal view. Scene 11 Jampang yang jalan ke arah gurunya sambil meminta maaf dan tersenyum "maaf guru hehe", kamera normal view dan efek suara langkah kaki. Scene 12 Guru sambil mengucapkan "ya sudah " sambil mengangguk dan menutup mata ke arah Jampang memaafkannya, kamera normal view. Scene 13 Guru yang mulai berbicara kepada Jampang "oia Jampang, Kamu jangan hanya belajar beladiri saja tetapi kamu harus sekolah juga" lalu si jampang menjawab "sekolah?" kamera normal view. Scene 14 Guru yang menyuruhnya masuk sekolahan tempat dia ta

11 "mulai besok kamu masuk sekolah di tempat guru mengajar ya Jampang", kamera close up. Scene 15 Jampang mengangguk dan berkata "Baik Guru" sambil tersenyum, kamera normal close up. Scene 16 Esok harinya, Sekolahan di mana jampang mulai bersekolah, kamera long shoot. Scene 17 Guru yang memperkenalkan pada murid muridnya bahwa ada murid baru di kelas ini "pekenalkan teman baru kalian Jampang" lalu jampang "Halo saya Jampang". Scene 18 Hasan dan Iqbal berbicara Hasan " ada anak baru dari kampung" lalu iqbal berkata "Kita kerjain yuk?" sambil tertawa keduanya "hehehe". Scene 19

12 Guru yang di depan kelas memberi tahu kalau sekarang pelajaran olahraga "anak anak sekarang waktunya pelajaran olahraga". Scene 20 Formasi yang telah di pakai kedua tim di dalam lapangan dan suara peluit tanda permainan bola di mulai "priiiit". Scene 21 Tim bola Hasan dan Iqbal mulai mengoper bola ke belakang dan yang lainya mulai maju, begitu juga timnya Jampang mulai maju. efek suara bola dan suara langkah kaki. Scene 22 jampang yang berada di paling depan mulai mengejar lawan yang sedang memgang bola dan begitu di dekati Jampang langsunga mengopernya kedepan. Scene 23 Hasan menerima umpan dari teman di timnya dan mulai melangkah maju tetapi langsung di potong dan langsung di oper ke arah jampang yang sedang berada di depan.

13 Scene 24 Hasan yang terkejut karena secepat itu bola berpindah ke Jampang sambil bertriak "HAH!" lalu mulai mundur mengejar Jampang. Scene 25 Iqbal yang mulai berfikir jahat untuk mencelakai Jampang dengan senyum liciknya mulai berlari juga ke arah Jampang. Scene 26 Iqbal yang berada di dekat jampang lalu dengan cepat berlari ke arah jampang dan mulai menyeruduk Jampang dengan bahunya, tetapi Jampang begitu cepat menghindar dan akhirnya tidak kena. Scene 27 Hasan yang sedang berlari dengan cepat mengejar Jampang Scene 28 Hasan yang berhasil mengejar Jampang langsung saja berniat mencelakai juga dengan mulai menyelengkat Jampang sambil meloncat, Tetapi lagi lagi Jampang berhasil melewatinya dan Hasan hanya terjatuh sambil melihat ke arah jampang yang terus menggiring bola. Scene29

14 Jampang yang berada di depan sendirian dan tidak ada yang menghalangi langsung saja melepaskan tendangan ke arah gawang dan GOL! kiper pun tidak dapat menangkap tendangan jampang. lalu transisi setelah permainan selesai. Scene30 Di depan kelas Hasan dan Iqbal menemui Jampang dan mereka meminta maaf kepada Jampang karena bermain kasar, tetapi Jampang yang sudah menganggap mereka temannya dan Jampang pun memaafkan dan berkata "kita kan teman" lalu tertawa bersama. c. Dubbing - Si jampang dan Iqbal (Qisty Daneswara W) - Guru (R.M.Rikad Hegaru) - Hasan (Panji P) d. Story board Bumper opening si Jampang kecil 5detik, dengan back sound royalty music

15 Gambar 8. Story board 1 Jampang Jampang yang yang sedang sedang berlari berlari (hanya langkah kakinya kakinya saja), saja), normal view, 2 detik. normal view, 2 detik. Gambar 9. Story board 2 dari kayu kayu rintangan rintangan yang yang akan akan menghalangsi si Jampang, menghalangsi si Jampang, mengayun mengayun dari atas, sound atas, effect sound angin, effect 6 detik, angin, normal 6 detik, normal view. view. Gambar 10. Story board 3 Jampang Jampang yang yang sedang sedang berlari berlari melewati rintangan kayu, 22 detik, normal detik, normal view. view. s Gambar 11. Story board 4

16 Jampang yang berlari terus dan ternyata berlari ke arah toilet dan guru pun terkejut. normal view, 5,5detik,sound effect buka tutup pintu. Gambar 12. Story board 5 Guru yang terkejut,melihat Jampang lalu meng gelenggelengkan kepalanya, "hah" dan "aduh..", 7detik,normal view. Gambar 13. Story board 6 Jampang keluar dari toilet dan Guru menoleh ke arah Jampang, 2 detik, normal view, sound effect buka tutup pintu. Gambar 14. Story board 7 Jampang yang menghampiri gurunya sambil meminta maaf, "hehe maaf guru", normal view, 4 detik. Gambar 15. Story board 8 Guru sambil melambaikan tangan memaafkan Jampang, "yasudah..", 1 detik, normal view.

17 Gambar 16. Story board 9 Guru yang mulai berbicara pada jampang "kamu jangan hanya latihan beladiri saja,tetapi haru sekolah juga..", 6 detik, normal view. Gambar 17. Story board 10 Guru menyuruh Jampang agar sekolah di tempat dia mengajar " mulai besok kamu sekolah di tempat Guru mengajar ya", "baik guru", 5 detik, close up. Gambar 18. Story board 11 Sekolah tempat guru mengajar, 2detik, long shoot. Gambar 19. Story board 12

18 Guru mulai memperkenalkan anak baru pada teman sekelasnya "perkenalkan ini teman baru kalian", "aku jampang", 4 detik, long shoot. Gambar 20. Story board 13 Hasan dan Iqbal berniat buruk "Anak baru dari kampung", "kerjain yuk hehe", 4detik, normal view. Gambar 21. Story board 14 Guru memberitahukan pelajaran pertama adalah olahraga "sekarang pelajaran olahraga" normal view, 4 detik, close up, dip to black. Gambar 22. Story board 15 tim Jampang dengan tim Hasan dan Iqbal di formasi masing-masing dan suara peluit berbunyi "priit", long shoot, 1 detik, royalty music. Gambar 23. Story board 16

19 tim Jampang mulai maju dan tim Hasan meng oper ke belakang, 2 detik, longshoot. Gambar 24. Story board 17 Jampang maju untuk merebut tetapi bola sudah lebih dahulu di oper ke Hasan. normal view, 1,5 detik. Gambar 25. Story board 18 Hasan menerima bola tetapi langsung saja di rebut dan langsung di oper ke arah Jampang. 2 detik, normal view. Gambar 26. Story board 19 Jampang menerima operan bola. 3 detik, normal view Gambar 27. Story board 20 Hasan yang terkejut karena bola dengan cepat berpindah ke Jampang "hah!". 1 detik, close up.

20 Gambar 28. Story board 21 Iqbal yang melihat langsung saja mengejar Jampang "hmm", 1 detik, normal view. Gambar 29. Story board 22 Iqbal menghampiri jampang. 1 detik, normal view. Gambar 30. Story board 23 Iqbal langsung saja menyeruduk Jampang, 1 detik, normal view. Gambar 31. Story board 24 Jampang yang melihat teringat kepada rintangan kayu saat latihan beladiri. 1 detik, normal view.

21 Gambar 32. Story board 25 Jampang menghindar, 1 detik, normal view. Gambar 33. Story board 26 Iqbal yang oleng dan ingin jatuh karena jampang telah menghindar. 1 detik, normal view. Gambar 34. Story board 27 kemudian Hasan mulai mengejar Jampang, 2 detik, normal view. Gambar 35. Story board 28

22 Hasan langsung saja loncat dan menyelengkat Jampang. 2 detik, normal view. Gambar 36. Story board 29 Jampang berhasil melewati Hasan yang ingin mencelakainya, 1,5 detik, normal view. Gambar 37. Story board 30 Hasan yang kaget melihat jampang melewatinya dengan cepat, 1 detik, normal view. Gambar 38. Story board 31 Jampang langsung saja melepaskan tendangan ke arah gawang. 2detik, normal view. Gambar 39. Story board 32 Jampang senang karena bolanya berhasil masuk. 1 detik, normal view. "yess!"

23 Gambar 40. Story board 33 Transisi hitam dengan tulisan "setelah bermain bola", 2detik. Gambar 41. Story board 34 Hasan dan Iqbal menemui Jampang dan meminta maaf. "Jampang kami.. minta maaf ya", "maaf yaa..", "tidak apa-apa kita kan teman.. hehe", 10 detik, normal view. Gambar 42. Story board 35 e. Hasil Video

24 Gambar 43. video 1 Gambar 44. video 2 Gambar 45. video 3 Gambar 46. video 4

25 Gambar 47. video 5 Gambar 48. video 6 Gambar 49. video 7 Gambar 50. video 8

26 Gambar 51. video 9 Gambar 52. video 10 Gambar 53. video 11 Gambar 54. video 12

27 Gambar 55. video 13 Gambar 56. video 14 Gambar 57. video 15 Gambar 58. video 16

28 Gambar 59. video 17 Gambar 60. video 18 Gambar 61. video 19 Gambar 62. video 20

29 Gambar 63. video 21 Gambar 64. video 22 Gambar 65. video 23 Gambar 66. video 24

30 Gambar 67. video 25 Gambar 68. video 26 Gambar 69. video 27 Gambar 70. video 28

31 Gambar 71. video 29 Gambar 72. video 30 Gambar 73. video proses produksi

32 Ga a. sketsa karakter b. Modeling

33 c. Coloring dan teksturing Gamba Gambar 78. Screen shoot teksturing 2

34 d. Rigging Gambar 79. Screen shoot rigging 1 Gambar 80. Screen shoot rigging 2 e. Skinning

35 f. Llighting Gambar 82. Screen shoot skinning 2 g. Animasi Gambar 86. Screen shoot animation 2 Gambar 85. Screen shoot animation 1

36 h. Render sequence Gambar 88. Screen shoot rendering 2 3. Proses post produksi a. Editing

37 Gambar 90. Screen shoot editing 2 G. Software yang digunakam Photoshop dan Ilustrator - penulis gunakan untuk membuat konsep digital promosi juga membuat sketsa karakter. Maya pada software ini penulis gunakan sebagai software utama dalam pembuatan media utama, dengan software ini penulis membuat modeling karakter dan juga bangunan apa saja yang di gunakan, lalu setelah pembuatan modeling di lanjutkan dengan pewarnaan dan pemberian tekstur, setelah karakter yang sudah jadi di lanjutkan ke tahap pemberian tulang atau yang di sebut rigging setelah pembuatan tulang kini penyatuan dari tulang ke dalam karakter yang sudah di buat yang di sebut skinning yaitu untuk penandaan joint di setiap engsel agar karakter bergerak sesuai dengan normal anatomi manusia, setelah itu masuk ke tahap animasi karakter yang membuat karakter yang telah di buat seperti hidup, lalu tahap terakhir adalah rendering yang menjadi kan still image menjadi sequence picture yang hidup, sesuai dengan animasi yang sudah dibuat. Premiere di gunakan penulis sebagai software editing memasukan scene yang sudah di susun lalu menyocokan effect suara pada salah satu gerakan animasi agar tampak lebih hidup, lalu pemasukan backsound dan juga sebagai software pembuatan openning, setelah semuanya selesai masuk ke colour correction lalu bila semua langkah sudah selesai masuk ke tahap rendering menjadi sebuah video animasi.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN 3.1. Tabel Data Perancangan Kesiapan Data No. Rincian Data Sudah Belum 1. Data Objek Perancangan Referensi dan definisi fungsi Trotoar Pelanggaran fungsi Trotoar oleh pengendara

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab III telah dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Apa yang akan dibuat oleh penulis disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan sebuah promosi bersifat komersial. Sebuah video promosi sebuah universitas di

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya Film Animasi dengan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknik Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi dengan warna-warna yang cerah. Dimana target audiencenya merupakan anak tingkat Sekolah

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi. BAB IV IMPLEMENTASI Pada bab implementasi ini peneliti akan menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang telah dibuat dalam proses perancangan karya yang terdiri dari beberapa tahapan hingga menjadi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion graphic novel yang pewarnaanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur).

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). 2. Sedikitnya film animasi pendek humor yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT...

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : Film Animasi Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : 1 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 2 x 100

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi dan pasca produksi. Dimana proses pra-produksi telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut akan dijelaskan proses produksi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini fokus pembahasan dilakukan pada tahap produksi dan pasca produksi. Didalam dua tahap itu terdapa apa saja yang dilakukan semua diurai dengan lengkap pada bab ini.

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses-proses dalam memproduksi film animasi 3D mulai dari proses dasar hingga menjadi sebuah karya film Tugas Akhir. 4.1 Produksi Tahap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan menggabungkan rigging 3D dengan gambar 2D dalam

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses, produksi dan pasca produksi dalam pembuatan film AGUS. Berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan film yang berjudul AGUS, sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A14.17601/ Animasi 3D 2. Program Studi : Desain Komunikasi Visual-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BATASAN MASALAH

BATASAN MASALAH 1. PENDAHULUAN Listrik adalah suatu sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik merupakan energi yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini penjelaskan proses produksi dalam film yang berjudul Kesenian Reog Bulkio, sebagai berikut: 4.1 Produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 61 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknis Produksi Media Utama Pada perancangan iklan layanan masyarakat ini media utama dalam penyebaran pesan yaitu media elektronik yang berupa televisi. Semua media

Lebih terperinci

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA Oleh : Sutandi, ST, M.Pd Animasi merupakan gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip Pada Bab III telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media Sistem Mul+media Pembuatan Produk Mul0media Teknik I Universitas Pasundan 2013 Sistem Mul+media Definisi : Sistem Mul+media adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR FILM ANIMASI 2D MOTIVASI ( Akan Indah PadaWaktunya )

TUGAS AKHIR FILM ANIMASI 2D MOTIVASI ( Akan Indah PadaWaktunya ) TUGAS AKHIR FILM ANIMASI 2D MOTIVASI ( Akan Indah PadaWaktunya ) Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Ryan Dalton NIM 41911110020 Jurusan Desain

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap observasi tempat yang sesuai dengan tema lalu memilih lokasi pengambilan gambar. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah metodologi penelitian kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI KREATIF

BAB 4 STRATEGI KREATIF BAB 4 STRATEGI KREATIF 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Keserakahan menjadi salah satu penyakit masyarakat Indonesia, dibuktikan dengan korupsi dan konsumerisme. 4.1.2 Hal-hal yang Akan Dikomunikasikan

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

THE MAKING OF SURA & BAYA SHORT ANIMATION

THE MAKING OF SURA & BAYA SHORT ANIMATION THE MAKING OF SURA & BAYA SHORT ANIMATION Cut Sarah Medina, Bina Nusantara University, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 Telp. (62-21) 534 5830, 535 0660 Fax. (62-21) 530 0244, cutsarahmedina@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, film adalah; 1. Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada Bab III ini dijelaskan metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D bercerita rakyat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer 41 BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif 3.1.1 Fakta Kunci - Tanpa disadari, relasi Jerman dan Indonesia sudah terjalin sejak dulu dan begitu dekat hingga sekarang. - Banyak pelajar ingin melanjutkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Dokumenter

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Materi 5 STORYBOARD Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Storyboard Proses membuat storyboard, awalnya dikembangkan oleh studio Walt Disney pada awal 1930 Menurut John

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Penelitian Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The History of Javanese Letters dengan Teknik Motion Graphic Novel ini

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN ORISINALITAS BAB II METODE PERANCANGAN Dari beberapa video Motion Graphic yang ada seperti Dumb Ways to Die di produksi oleh McCann Melbourne, kental dengan karakter-karakternya yang unik. Sedangkan Video

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV ini membahas tentang proses produksi dan pasca produksi pembuatan film animasi 3D berjudul SuperHeru. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 METODE PERANCANGAN. 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1.1 Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana membuat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

30 BAB 4 KONSEP DESIGN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Dalam edukasi terhadap anak-anak, ingin memperlihatkan kasih sayang orangtua tetapi sering tidak dimengerti oleh anak. Dari sisi orangtua terkadang

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Tujuan Komunikasi Video animasi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) ini bertujuan untuk melakukan perubahan pada pola permainan anak-anak pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Melihat tema graffiti yang akan diangkat merupakan tema yang faktual, yang harus dilakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

Produksi AUDIO VISUAL

Produksi AUDIO VISUAL Modul ke: Produksi AUDIO VISUAL Storyboard Shooting board Dorector board Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pendahuluan: Storyboard

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah selesai tahapan pra produksi dan tahapan produksi maka tahapan selanjutnya adalah pasca produksi. Dimana dalam tahapan pasca produksi ini adalah sebuah tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan tentang pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan Film Pendek Tentang

Lebih terperinci

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi D-3 Animasi Disusun oleh: YADIKA ALIYUDIEN NIM 1300053033

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab 4 ini akan dijelaskan mengenai implementasi karya sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya. Untuk lebih jelas maka akan diuraikan tentang proses produksi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rinci tahap

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN) SEPAK BOLA Standar Kompetensi 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar 1. Bermain sepak bola dengan

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Secara keseluruhan bab ini akan membahas tentang produksi hingga pasca produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Gambar proses produksi dan pasca

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana 10.12.4890 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 12) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak karena pola permainannya

Lebih terperinci

LIBURAN BIMO DI YOGYAKARTA

LIBURAN BIMO DI YOGYAKARTA PERANCANGAN NASKAH FILM KARTUN LIBURAN BIMO DI YOGYAKARTA Disusun oleh: NAMA : SETYO BUDI SANTOSO NIM : 09.12.3701 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu pra produksi yang meliputi kegiatan-kegiatan penentuan ide dan konsep video yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual.

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu perkembangan yang menarik dari dunia komputer adalah pada bidang grafika dan multimedia. Perkembangan komputer grafis, terutama 3D Studio saat ini mengalami

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS 1. Pengguna / Komunitas Karya Dari hasil rancangan video motion graphic sosialisasi prosedur pelayanan pengaduan (Komplain) di Universitas mercu

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya: BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Untuk dapat melakukan proses produksi video klip animasi 3 dimensi ada beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya: 4.1.1 Spesifikasi Peralatan

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci