BAB 4 KONSEP DESAIN Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 KONSEP DESAIN Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis."

Transkripsi

1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci 1. Masih sedikit film animasi pendek yang dapat memberikan motivasi dalam kehidupan nyata. 2. Cerita Inspiratif merupakan cerita yang dibutuhkan masyarakat untuk memiliki pemahaman baru dalam beradaptasi dengan perubahan Hal-hal yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat film animasi inspiratif motivasi dengan cerita adaptasi Who Moved My Cheese? yang dapat menghibur dan digemari oleh masyarakat Target Audience a. Demografi Sex : Laki-laki dan perempuan Sosial : Dewasa Usia : tahun b. Geografi Masyarakat di kota-kota besar c. Psikografi Menyukai animasi, membutuhkan inspirasi dan motivasi Premis atau Plot Cerita Untuk berubah dibutuhkan keberanian dan pikiran optimis Penetapan Judul dan Durasi Untuk judul film ada beberapa pilihan yaitu, Who Moved My Cheese?, My Precious Cheese, dan Change or Be Extinct, namun penulis memilih judul Change or Be Extinct karena ceritanya diubah ke dalam dunia nyata dengan perbandingan dua karakter yang memilih untuk 25

2 26 berubah atau mundur dalam menghadapi tantangan dan perubahan. Film pendek ini berdurasi 3,5 menit Sinopsis Who Moved My Cheese? Who Moved My Cheese? mengisahkan 4 karakter tokoh, Sniff, Scurry, Hem, dan Haw yang mencari cheese di Maze yaitu suatu labirin yang gelap dan sering menyesatkan. Sniff, si tukang endus dan Scurry, si tukang lacak mulai berlari cepat menyusuri lorong. Dengan menggunakan instingnya, mereka memilih metode trial and error. Sering kali mereka tersesat ke jalan yang salah, tapi mereka terus mencoba mencari jalan yang lain. Sedangkan Hem dan Haw dengan kemampuan berpikir dan belajarnya juga berusaha mencari cheese yang lezat. Akhirnya keempatnya menemukan tumpukan cheese di suatu tempat bernama Cheese Station C. Mereka sangat bersuka cita dan mulai menikmati kelezatan Cheese tersebut sepuasnya. Setelah itu, setiap hari mereka rutin mengunjungi Cheese Station C. Sniff dan Scurry selalu bangun pagi menuju tempat itu, melepas sepatu, mengikat keduanya dan menggantungkan di lehernya, dan sebelum menikmati cheese, mereka memeriksa tempat itu apabila ada perubahan. Hem dan Haw mulamula juga selalu bangun pagi namun lama kelamaan karena mereka sudah tahu jalan menuju cheese itu, mereka mulai bangun siang dan berjalan santai. Hem dan Haw merasa bahagia dan puas dengan tempatnya yang baru sehingga mereka menjadi arogan. Suatu hari mereka berempat menemukan bahwa Cheese Station C kosong. Cheese telah hilang!! Sniff dan Scurry tidak kaget dengan kenyataan itu karena mereka sadar bahwa cheese itu lama-lama akan habis karena setiap hari dimakan. Mereka siap dengan keadaan yang tak terelakkan ini. Segera saja Sniff dan Scurry memakai sepatu dan langsung berlari mencari cheese yang baru. Mereka melihat bahwa Cheese Station C telah berubah, maka merekapun memutuskan untuk berubah. Beda sekali dengan reaksi Hem dan Haw dalam menghadapi ini. Mereka kaget, marah, dan berteriak keras Who Moved My Cheese?. Hem menilai keadaan ini tidak adil karena mereka merasa berhak menikmati cheese itu selamanya dan menyalahkan orang lain yang telah memindahkan cheese itu. Sedang Haw mulai berpikir, bagaimana hal ini bisa terjadi.

3 27 Di lain tempat, Sniff dan Scurry masih berlari kesana kemari tanpa kenal lelah mencari cheese yang baru. Berulang kali mereka melewati jalan buntu dan memasuki tempat yang kosong, tidak ada cheese. Tapi mereka terus mencoba. Akhirnya mereka sampai di suatu tempat bernama Cheese Station N yang berisi cheese. Cheese di situ ternyata lebih lezat dari cheese di tempat yang lama. Mereka menikmatinya dengan puas. Hem dan Haw masih terus mendatangi Cheese Station C dan berharap cheesenya kembali. Tapi harapan mereka sia-sia. Hem diam dan putus asa. Sedang Haw mulai tidak tahan dengan keadaan seperti itu dan mencoba mencari cara untuk bisa menemukan cheese itu. Keduanya lantas memahat dinding tempat itu, ternyata cheese yang dicari tetap tidak dapat ditemukan. Haw mengajak Hem mencari cheese yang baru di luar. Tapi Hem menolak karena dia masih yakin cheesenya akan kembali dan berpikir bahwa belum tentu mereka akan memukan cheese di luar sana. Diam-diam Haw juga didera rasa takut untuk memasuki tempat-tempat asing yang gelap dan menyesatkan. Tapi dia telah membayangkan bahwa di luar sana dia akan mendapatkan cheese yang lezat. Haw menertawakan kebodohannya. Mengapa dia hanya membayangkan tapi tidak berusaha keluar? Karena Hem tidak mau diajak, Haw pergi sendiri. Di sepanjang perjalanan dia disergap rasa takut yang amat sangat. Ada kalanya dia ingin kembali ke tempat semula yang enak dan aman, tapi dia menyadari bahwa disitu tidak ada cheese lagi. Anehnya, semakin lama dia merasa langkahnya semakin ringan. Dia merasa nyaman telah terbebas dari rasa takutnya dan sangat menikmati saat melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Di sepanjang jalan dia memberi tanda dengan menuliskan sesuatu di dinding. Dia berharap hal itu bisa dijadikan jejak yang dapat diikuti Hem, sahabatnya, jika Hem berniat menyusulnya. Akhirnya dia sampai di Cheese Station N dan menjumpai Sniff dan Scurry yang tengah menikmati cheese. Haw begitu gembira dengan penemuannya dan bersama-sama Sniff dan Scurry menikmati cheese yang lezat. Haw hanya bisa berharap berharap Hem segera dapat melepaskan diri dari rasa takut dan segera bergerak ke tempat lain.

4 Sinopsis Change or be Extinct Cerita Who Moved My Cheese? akan diadaptasi penulis menjadi sebuah cerita yang merefleksikan kehidupan nyata manusia. Ide cerita diambil dari pesan-pesan yang disampaikan lewat buku. Cerita bermula saat Jeremy, seorang direktur muda sedang bersantai dengan temannya. Jeremy menceritakan masa lalunya dalam mengejar karir dan impian lainnya. Jeremy bercerita bahwa ia memiliki seorang sahabat yang selalu bersamanya dalam berusaha mengejar impian mereka, yaitu Ibon. Sebelumnya, Ia dan Ibon memiliki pemikiran yang sama tentang kehidupan. Mereka beranggapan bahwa jika mereka terus berusaha, mereka akan mendapatkan apa yang mereka mau untuk selamanya. Impian Jeremy yaitu memiliki karir yang sukses dan kekayaan, begitupun dengan Ibon, Ibon memiliki impian untuk menjadi manajer di sebuah perusahaan, memiliki banyak uang untuk membeli barang-barang mewah, dan hidup yang selalu nyaman. Apa yang Jeremy dan Ibon harapkan pun terkabulkan setelah melewati berbagai proses dan kesulitan. Tetapi masalah berat timbul yaitu perubahan yang tidak pernah mereka bayangkan terjadi. Disinilah dimulai perjuangan berat Jeremy memulai dari awal untuk meraih impiannya dan terpaksa meninggalkan Ibon yang tidak mau berubah. Perusahaan tempat Jeremy dan Ibon bekerja mengalami kebangkrutan. Jeremy dan Ibon tidak siap dengan hal tersebut. Mengingat kerja keras dan jerih payah keringatnya, ia merasa hal ini sungguh tidak adil. Ibon terus menyalahkan keadaan, sedangkan Jeremy berpikir apa yang harus ia lakukan sehingga Jeremy dan Ibon memilih jalannya masing-masing Treatment Untuk cerita Change or Be Extinct penulis akan menceritakan dari sudut pandang Jeremy. Berikut treatment ceritanya : 1. Intro : Diawali dengan perbincangan antara Jeremy dan seorang teman di kantor miliknya. Jeremy menceritakan masa-masa sulit dalam mencapai impiannya. 2. Masalah : Jeremy dan Ibon sangat menikmati hidup mereka sebagai manager, dan mereka memiliki

5 29 uang yang cukup banyak untuk membeli apa yang mereka inginkan. Mereka beranggapan mereka akan hidup nyaman untuk selamanya. 3. Perubahan : Tanpa diketahui Jeremy dan Ibon, isu-isu perusahaan yang beredar lama mengenai perusahaan akan ditutup, akan benar-benar terjadi. 4. Konflik : Banyak karyawan yang mundur dari perusahaan, karena gaji mereka belum dibayar, belum lagi buruh-buruh perusahaan tersebut telah lama menuntut kenaikan gaji. Perusahaan makin memburuk setiap harinya. Jeremy dan Ibon stress dengan keadaan tersebut. Ibon menyalahkan keadaan dan orang-orang di sekelilingnya. Sedangkan Jeremy hanya pasrah dengan keadaan, dan ia berkonflik dengan batinnya apakah ia harus bertindak atau tetap menunggu. 5. Halangan : Jeremy takut untuk memulai segala sesuatunya dari awal, ia takut ia tidak akan berhasil. Apalagi Ibon tidak mau ikut dengannya untuk mencari pekerjaan yang baru. Jeremy dan Ibon sudah lama tidak merasakan kesulitan. 6. Keberanian : Jeremy diliputi dengan pikiran negatif Jeremy mengingat kesenangan dan impian yang ia raih dahulu, ia menertawakan kebodohannya bahwa rasa takutnya telah membawanya pada hal yang lebih buruk daripada keadaan yang sebenarnya terjadi. 7. Klimaks : Jeremy mencoba melamar di perusahaanperusahaan baru, tetapi tidak ada satupun pekerjaan yang ia terima. Tetapi ia tidak patah semangat. Jeremy memikirkan ia berada di titik sukses dan memiliki apa yang ia inginkan. Hal

6 30 ini memacu dirinya untuk terus berusaha, hingga ia berhasil mendapatkan pekerjaan baru walaupun jabatannya tidak setinggi di perusahaannya yang dulu. 8. Ending : Karena kegigihan Jeremy dalam bekerja dan kesiapannya dalam menghadapi perubahan, Jeremy mendapatkan tawaran untuk menjadi direktur di sebuah kantor cabang perusahaan tersebut Skenario Change or Be Extinct FADE IN EXT. KANTOR Shot dari angle bawah gedung-gedung. FADE OUT INT. RUANG KANTOR Medium shot dua orang sedang duduk berhadapan di ruang kantor. FADE OUT Close Up, Jeremy mengenang masa lalunya dengan menceritakannya kepada temannya. DEEP TO WHITE, Flash back INT. KAMAR KOST Jeremy dan Ibon bersiap-siap. Sudah lama sekali, tetapi aku ingat akan waktu itu. Aku memiliki sahabat bernama Ibon. Saat itu, kami sudah lulus kuliah dan siap bekerja. Kami memutuskan untuk mencari pekerjaan di sebuah perusahaan yang sama.

7 31 EXT.GEDUNG-GEDUNG Jeremy dan Ibon mendatangi kantor, tempat mereka akan interview. Kami mendatangi setiap kantor yang menjadi tujuan kami untuk interview. INT. KAMAR KOST Beberapa hari, Jeremy dan Ibon menunggu kabar dari interview. Setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya kami mengetahui hasilnya. Kami diterima diperusahaan yang sama. Kami bekerja menjadi seorang sales. EXT. GEDUNG KANTOR Jeremy dan Ibon masuk ke dalam perusahaan tempat mereka bekerja. FADE OUT Jeremy dan Ibon menjual produk perusahaan mereka. Kami sangat menikmati pekerjaan kami. INT. RUANG KANTOR Jeremy dan Ibon sedang santai di ruang kerja mereka. Mereka tertidur pulas. Kami bekerja keras, hingga kami dipromosikan menjadi sales manager. Tetapi kami menjadi lupa diri, menjadi pemalas, boros, dan berpikir apa yang kami miliki tidak akan pernah hilang. INT. KAMAR APARTMENT Jeremy sedang berbaring di kasur barunya dan Ibon sedang bermain dengan gadget baru miliknya.

8 32 Hingga suatu hari, keadaan berubah begitu cepat tanpa kami sadari. Perusahaan tempat kami bekerja akan ditutup karena bangkrut. EXT. GEDUNG KANTOR Suara ricuh terdengar dari luar kantor. INT. RUANG KANTOR Jeremy dan Ibon sangat panik, Ibon sangat marah sedangkan Jeremy hanya bisa terdiam. FADE IN INT. KAMAR APARTMENT Close up, Ibon dan Jeremy berbaring di kasur masing2 sedang merenung. Ibon pun menyerah dan memutuskan kembali ke daerah asalnya. Sedangkan Aku, Aku merenung sekali lagi mengigat jerih payah ku di masa lalu. INT. KAMAR KOST Jeremy terlihat murung dan sendirian. Jeremy berpikir tentang kerja kerasnya di masa lalu. Jeremy terlihat bersemangat untuk memulai kehidupannya yang baru. Aku baru saja mendapatkan sebuah harapan, aku mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan di sebuah perusahaan. INT. GEDUNG KANTOR Jeremy mendapatkan banyak tugas dan lembur setiap malam. Jeremy tertidur di kantor Singkat cerita, karena pengalaman dan koneksi aku bisa sukses seperti sekarang ini.

9 33 INT. RUANGAN KANTOR Jeremy menyambut teman lamanya Ibon. SELESAI CREDIT 4.2 Strategi Desain Untuk Strategi Visual, berikut penulis memakai beberapa refrensi yang dianggap dapat meinterpretasikan film pendek ini : Visual Style Dalam penggunaan ilustrasi dan gambar gambar yang ada di dalam film, penulis menggunakan pendekatan 3D animasi dan 2D untuk beberapa background dengan desain sederhana. Contoh visual style character yang mendekati, diambil dari film animasi Up Gambar 4.1 Up Sumber : Karakter anak kecil di film Up, menunjukan kepribadiannya dari bentuk wajah bulat dengan mata terbuka lebar, ekspresi ceria, dan warna pakaian yang cerah yang menunjukan pribadi yang optimis, extrovert, dan bersahabat. Sedangkan Kakek

10 34 tua digambarkan dengan mata agak sipit dan sayu, ekspresi muka yang cemberut, dan perawakan tubuh yang lesu sehingga terlihat seperti orang yang pesimis, introvert, dan kurang bersahabat. Penulis menggunakan studi ini, untuk diterapkan ke dalam character Jeremy dan Ibon. Contoh visual style environment, diambil dari film pendek animasi Sam Gambar 4.2 Sam Sumber : Rancangan desain interior kantor modern banyak diterapkan di berbagai kota Indonesia. Alasannya karena konsep modern sangat cocok dengan suasana kota yang mempunyai mobilitas yang tinggi. Ruang kerja untuk pegawai pun didesain dengan bentuk kubikel yang sesuai dengan standar desain perkantoran. Pemilihan warna yang digunakan masuk dalam kategori warm color, seperti warna kuning, orange, cokelat yang melambangkan warna positif. Terutama warna cokelat banyak diterapkan di ruang interior kantor, karena warna cokelat melambangkan kerja keras, stabilitas, dan komitmen Motion Style Motion style yang digunakan adalah 12 prinsip animasi Disney untuk memberikan kesan gerak yang alami.

11 Karakter dan Environment Karakter pada film ini terdiri dari 2 manusia bernama Jeremy dan Ibon. Jeremy berkulit putih, tinggi, kurus, ceria dan optimis. Sedangkan Ibon berkulit gelap, gemuk, pendek, pesimis dan keras kepala. Environment dalam film ini adalah sebuah kantor, kamar kost, dan gedungedung perkotaan. 4.3 Pipeline Produksi Pre Production 1. Naskah Naskah diadaptasi melalui refrensi buku Who Moved My Cheese?, penulis membuat cerita baru, kemudian premise dikembangkan menjadi treatment dan berakhir menjadi sebuah naskah. 2. Desain Karakter Berdasarkan dan refrensi yang diperoleh, penulis membuat character sheet sebagai pembanding antar satu karakter dengan karakter lainnya. Setting environment dan layout dibuat sederhana berbentuk 3D 3. Storyboard Dari naskah yang sudah dibuat, kemudian dipecah menjadi beberapa scene yang disusun membentuk storyboard Production 1. Modeling Proses pembuatan karakter, environment, dan properti pendukung dibuat secara 3D dengan menggunakan software 3D. 2. Texturing Memberikan texture dan warna yang sesuai pada model 3D. 3. Rigging Memasukkan bone pada karakter-karakter yang akan dianimasikan. 4. Layout Menempatkan posisi properti dan environment sesuai dengan komposisi yang dibuat.

12 36 5. Animasi Proses menggerakan karakter dengan panduan angle dari scene storyboard yang dibuat. 6. Lighting dan Rendering Mengatur pencahayaan untuk menampilkan mood yang diinginkan Post Production 1. Compositing Proses penggabungan scene-scene video animasi yang dibuat, kemudian menyesuaikan pencahayaan dan mood dalam video. 2. Sound Effect Penambahan efek suara atau music. 3. Final Render Merender keseluruhan video animasi dan sound effect sehingga menjadi satu film animasi pendek yang utuh.

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya Film Animasi dengan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Animasi drama dapat menyentuh audience dan merubah mood. Tema cerita tentang kepercayaan dan agama dapat dinikmati oleh berbagai kalangan audience.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

30 BAB 4 KONSEP DESIGN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Dalam edukasi terhadap anak-anak, ingin memperlihatkan kasih sayang orangtua tetapi sering tidak dimengerti oleh anak. Dari sisi orangtua terkadang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur).

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Banyaknya adegan kekerasan yang sadis dalam film animasi padahal ditujukan untuk SU (Semua Umur). 2. Sedikitnya film animasi pendek humor yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV ini membahas tentang proses produksi dan pasca produksi pembuatan film animasi 3D berjudul SuperHeru. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Animasi drama bertujuan untuk membawa penonton menghayati penceritaan dan memberikan pesan/makna yang dalam.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Animasi drama bertujuan untuk membawa penonton menghayati penceritaan dan memberikan pesan/makna yang dalam. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi drama bertujuan untuk membawa penonton menghayati penceritaan dan memberikan pesan/makna yang dalam. 2. Masyarakat, terutama kaum hawa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-Hal Yang Akan Dikomunikasikan

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-Hal Yang Akan Dikomunikasikan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Dalam pembuatan tugas akhir animasi pendek ini penulis menggunakan beberapa strategi kreatif yang digunakan didalam projek pembuatan film pendek animasi ini, antara

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer

BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif Fakta Kunci Hal-hal yang Dikomunikasikan Target Audience Primer 41 BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Strategi Kreatif 3.1.1 Fakta Kunci - Tanpa disadari, relasi Jerman dan Indonesia sudah terjalin sejak dulu dan begitu dekat hingga sekarang. - Banyak pelajar ingin melanjutkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1StrategiKreatif 4.1.1 StrategiKomunikasi 4.1.1.1Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimanamembuat film animasiyang menginspirasi para penonton untuk tidak pernah takut pada kegagalan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab III telah dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Melihat tema graffiti yang akan diangkat merupakan tema yang faktual, yang harus dilakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Coffee and Curry Shop_G yang dianggap mencerminkan sebuah gambaran cerita fabel untuk anak-anak. Warna yang

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI KREATIF

BAB 4 STRATEGI KREATIF BAB 4 STRATEGI KREATIF 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Keserakahan menjadi salah satu penyakit masyarakat Indonesia, dibuktikan dengan korupsi dan konsumerisme. 4.1.2 Hal-hal yang Akan Dikomunikasikan

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis merancang strategi komunikasi agar membantu mengetahui masalah, tujuan dan profil target yang akan dicapai dari perancangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi dan pasca produksi. Dimana proses pra-produksi telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut akan dijelaskan proses produksi

Lebih terperinci

Dongeng Motivasi Emas dan Ular

Dongeng Motivasi Emas dan Ular 1 Dongeng Motivasi Emas dan Ular Kisah motivasi kali ini mengisahkan dongeng tentang seorang petani miskin. Impiannya ingin menjadi orang yang kaya. Dapatkah impian itu terkabul? Dapatkah ia mengambil

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA Muhamad Maladz Adli NIM 1400082033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA Christ Aditia Universitas Bina Nusantara, Jl. U3 no.64 Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat, 087885738804, christ.aditia@hotmail.co.id, Tunjung

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-hal yang akan dikomunikasikan

BAB 4 KONSEP DESAIN Hal-hal yang akan dikomunikasikan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Burung Gereja albino memang ada. Ini bisa terjadi karena kelainan genetik akibat perpaduan gen-gen resesif dari orangtuanya, yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan animasi saat ini sudah merambat ke area produksi yang lebih baik dan dinikmati oleh segala kalangan. Acara televisi, bioskop, majalah dan radio juga sudah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1. 1 Fakta Kunci a. Masyarakat Indonesia tidak mengetahui bahwa ikan hiu di perairan Indonesia mulai punah. b. Masyarakat Indonesia tidak mengetahui dampak dari

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan proses

Lebih terperinci

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU Scene 36 Scene 41 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh Nopsi Marga Handayani 14148118 Angga

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D

PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN FILM ANIMASI PROMISE DENGAN TEKNIK ANIMASI DIGITAL 3D Ahmad Zainuri NIM. 1300050033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pada film Tugas Akhir ini menggunakan teknik penggabungan 2D dan 3D.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pada film Tugas Akhir ini menggunakan teknik penggabungan 2D dan 3D. 57 BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa pada film Tugas Akhir ini menggunakan teknik penggabungan 2D dan 3D. Selanjutnya proses metode dan proses

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan font "Tondu" dimana huruf - huruf dari font tersebut memiliki kriteria gagah, besar, dan kuat sehingga penulis merasa sangat cocok

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kehidupan adalah suatu proses yang dilalui oleh makhluk hidup sebelum mencapai batas kematian. Menurut Ir. I Ketut Gede Yudantara, kehidupan adalah anugerah sekaligus

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI Tahapan Pembuatan Animasi Sebelum Produksi (Pre Production) Produksi (Production) Setelah Produksi (Post Production) Pre Production 1. Ide dan konsep proses ini adalah proses

Lebih terperinci

BELAJAR DAYA TAHAN SEJAK FORMASI AWAL Rohani, Maret 2013, hal Paul Suparno, S.J.

BELAJAR DAYA TAHAN SEJAK FORMASI AWAL Rohani, Maret 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 BELAJAR DAYA TAHAN SEJAK FORMASI AWAL Rohani, Maret 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suatu hari dalam pertemuan para frater, bruder, dan suster yunior, diadakan sharing pengalaman waktu di formasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion graphic novel yang pewarnaanya menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Berylium" karena font ini memlikik style yang sesuai dengan style karakter yang penulis buat, yaitu style

Lebih terperinci

BAB 1V KONSEP DESAIN. 1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat. 2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi.

BAB 1V KONSEP DESAIN. 1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat. 2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi. BAB 1V KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi lokal mendapat tanggapan postitif masyarakat. 2. Film animasi lokal bertema tokoh fiktif belum banyak diproduksi. 3. Belum banyak

Lebih terperinci

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III. Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Tujuan Komunikasi Video animasi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) ini bertujuan untuk melakukan perubahan pada pola permainan anak-anak pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Gambar 5.1 Judul Film Animasi Pendek Sign Out Desain judul animasi pendek Sign Out menggunakan font yang menyerupai font utama LINE Messenger, yakni Arial

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN 3.1. Tabel Data Perancangan Kesiapan Data No. Rincian Data Sudah Belum 1. Data Objek Perancangan Referensi dan definisi fungsi Trotoar Pelanggaran fungsi Trotoar oleh pengendara

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Masalah Bagaimana membuat film pendek animasi horor dengan karakter bukan hantu, tetapi dapat membawa nuansa seram. 4.1.1.2

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci. Fakta kunci mengenai Animasi Edukasi Exploring Space :

BAB 4 KONSEP DESAIN Fakta Kunci. Fakta kunci mengenai Animasi Edukasi Exploring Space : 21 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Dengan melihat tema mengenai luar angkasa beserta benda-benda luar angkasa merupakan tema edukasi yang akan menjadi media untuk memperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Penggabungan live shot dan animasi pada film pendek yang berjudul ABIMANYU ini berfungsi sebagai alat media komunikasi visual tentang

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI

PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Pelaksanaan Tugas Akhir Pada Prodi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di BAB III METODE KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di Animotion Academy Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat.

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat. BAB 5 KONSEP DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " HaloHandletter" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang + kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi 3D berjudul The Cambo. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 METODE PERANCANGAN. 4.1 Strategi Kreatif Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memeberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1.1 Masalah yang Dikomunikasikan Bagaimana membuat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN ORISINALITAS BAB II METODE PERANCANGAN Dari beberapa video Motion Graphic yang ada seperti Dumb Ways to Die di produksi oleh McCann Melbourne, kental dengan karakter-karakternya yang unik. Sedangkan Video

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses-proses dalam memproduksi film animasi 3D mulai dari proses dasar hingga menjadi sebuah karya film Tugas Akhir. 4.1 Produksi Tahap

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Teknik Media Teknik perancangan media utama dan media pendukung menggunakan ilustrasi dengan warna-warna yang cerah. Dimana target audiencenya merupakan anak tingkat Sekolah

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: 13 Fakultas FIKOM Mata Kuliah - Advertising Project Management- Eksekusi Konsep Kreatif Periklanan (1) Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab implementasi karya ini dijelaskan tentang rangkaian proses pembuatan game dari tahap produksi sampai tahap pasca produksi. Berikut merupakan penjelasan secara rinci tahap

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari 3.1 Metodologi BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari informasi lebih mendalam tentang eksistensi Ludruk sebagai seni tradisional.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan TVC TARGET AUDIENCE Target audience pada iklan ini ada 2 target yaitu target skunder dan target primer Target audience skunder dari iklan tvc ini adalah:

Lebih terperinci

Ha??? Serius kita mau ngambil jurusan itu??? Mau jadi apa ke depannya??? Mau makan apa kita???

Ha??? Serius kita mau ngambil jurusan itu??? Mau jadi apa ke depannya??? Mau makan apa kita??? MEMILIH JURUSAN MEMULAI PERJALANAN Ha??? Serius kita mau ngambil jurusan itu??? Mau jadi apa ke depannya??? Mau makan apa kita??? Ada yang bilang bahwa waktu kuliah adalah saat di mana kita sudah bisa

Lebih terperinci

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Oleh : Devita Nela

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada Bab III ini dijelaskan metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D bercerita rakyat

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Walaupun Di dalam Cerita tersebut banyak dialognya penulis ingin membuat film animasi ini menjadi pantomin yang diiringi dengan lagu yang tepat, juga ceritanya diubah

Lebih terperinci

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II Menganalisis Cut dan Transisi Pada Naskah Film Belenggu Dosen Pengampu :Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Novasari Widyaningsih 14148111 Yessy Arisanti Wienata 14148151

Lebih terperinci