PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII MTsN 1 LUBUK BASUNG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBUAT KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

Keywords: Writing, Short Story, Model Project Based Learning, Image Media

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SUGESTI IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIPORA UTARA KABUPATEN MENTAWAI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEKSISWA KELAS XI MAN 2 PASAMAN BARAT ABSTRACT

Keyword: Model Of Brain Writing Learning, Scientific Writing

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENERAPKAN TEKNIK MIND MAPPING ARTIKEL ILMIAH ISKAMIMI JEKRI NPM

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG MENGGUNAKAN TEKNIK AUTOBIOGRAFI ARTIKEL ILMIAH MIZA ELVAYANTI NIM.

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

Keywords: STAD learning model, audio media, listening, intrinsic elements of short story.

ABSTRAK. Keywords: Influence, Film Media, Convert, Negotiation Text, Story Text.

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR

KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RANAH AMPEK HULU TAPAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

Keyword: Effectiveness, Guided Note Taking strategy, and News

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

JURNAL ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KEMAMPUAN MENULIS SINOPSIS NOVEL REMAJA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG ABSTRACT

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA LAGU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 MUKOMUKO ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG DENGAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA JURNAL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN PENGUASAAN GAYA BAHASA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP N 1 RAO ARTIKEL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS RESENSI KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TIRU MODEL SISWA KELAS XII SMA N 2 KOTO BARU KAB. DHARMASRAYA ARTIKEL ILMIAH

LENI EXTRISNAWELI NPM

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI PADA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN E JURNAL ILMIAH

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DRAMA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS XI IPS SMA N 1 SUTERA

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM

Hubungan Kemampuan Penalaran dengan Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Padang E-JURNAL ILMIAH. Nela Pakra Roza NPM

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Teknik Pemodelan (Modeling) Siswa Kelas VIII.1 SMPN 4 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM SISWA KELAS XI SMAN 4 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh

KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 12 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL WORD SQUARE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF SISWA KELAS VII MTSN 2 PESISIR SELATAN ABSTRACT

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS BERDASARKAN TEKS WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE

Zilvia Rozi Yunita NPM

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG PARIT MALINTANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG ABSTRACT

Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN KEMAMPUAN BERCERITASISWA KELAS VII SMP N 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG Lusi Marta¹, Ninit Alfianika², Rina Sartika² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat lusimarta26@yahoo.com ABSTRACT This research is based on several problems. The first problem is the students are not able to write a short story. Second, there are only a few students who interest in writing short story. The instrument of this research is taken from the result of students' test in writing short story grade X at SMA N 15 Padang.The result of the research are; first, students' ability in writing short story by using outline technique is classified into having good ability (77.90). Second, students' ability in writing short story by using technique of completing story is classified into having good ability (81,25). Third, based on the result of T test the researcher concludes that there is a significant differences between outline technique and technique of completing story used by student grade X in writing short story at SMA N 15 Padang because. Key Words : Differences, Outline Technique, Technique Of Completing Story, Writing Story Short PENDAHULUAN Menulis adalah suatu kegiatan yang kreatif, karena dalam kegiatan menulis seseorang harus terampil menggunakan struktur bahasa dan kosa kata yang efektif. Keterampilan menulis merupakan pengungkapan ide, gagasan, pikiran atau perasaan secara tertulis. Untuk melakukan kegiatan menulis tersebut, seseorang bisa mengungkapkan, ide atau gagasan dengan membaca dan melakukan pengamatan secara langsung atau tidak langsung terhadap suatu pokok permasalahan atau peristiwa. Menulis juga salah satu kegiatan yang harus dipelajari oleh semua orang karena dengan menulis orang bisa berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Salah satu kegiatan menulis adalah menulis cerpen. Menulis cerpen salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai oleh siswa. Cerpen merupakan suatu jenis karya sastra yang muncul dari gagasan yang kreatif. Dengan menulis sebuah cerpen siswa bisa mengeluarkan ide, gagasan, pikiran, atau perasaannya kedalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, menulis cerpen sangat penting diajarkan kepada siswa. Menulis membutuhkan latihan-latihan sebagai usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan siswa, sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diinginkan. Pembelajaran cerpen ini tercantum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 untuk SMA/MA kelas X semester II, dengan Standar Kompetensi (SK) 16. mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen, dan Kompetensi Dasar (KD) 16.1 menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, dan latar). Hasil wawancara yang dilakukan dengan salah seorang guru bahasa Indonesia yang bernama Meri Susanti, S.Pd., diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama, siswa kurang mampu menulis cerpen, akibatnya muncul rasa malas siswa sehingga pembelajaran menulis cerpen membosankan bagi siswa. Kedua, hanya sebagian siswa yang berminat menulis cerpen, karena siswa kurang memahami struktur dan latihan secara intensif mengenai menulis cerpen. Ketiga, siswa beranggapan bahwa menulis cerpen adalah sesuatu yang sulit dan kegiatan yang membosankan. Keempat, interaksi antar siswa dan guru kurang dalam pembelajaran menulis cerpen, sehingga hasil yang diperoleh oleh siswa kurang tercapai dan tidak memuaskan. Menurut Aminudin (2009:10) ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman mengenal cerpen yaitu. Pertama, menurut bentuk fisiknya, cerita pendek atau disingkat menjadi cerpen adalah cerita yang pendek. Kedua, ciri dasar lain cerpen adalah bersifat rekaan (fiction). Cerpen bukan penuturan kejadian yang pernah terjadi (nonfiksi), atau berdasarkan kenyataan atau kejadian yang sebenarnya. Cerpen benar-benar hasil rekaan pengarang. Akan tetapi, sumber cerita yang ditulis berdasarkan kenyataan hidup. Ketiga, ciri cerpen yang lain adalah bersifat naratif atau penceritaan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ke sekolah ditemukan pengamatan sebagai berikut. Pertama, siswa tidak serius saat mengikuti pembelajaran menulis cerpen karena ketika guru menerangkan pembelajaran di depan kelas siswa tidak memperhatikan. Kedua, siswa banyak berbicara saat guru menerangkan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran menulis cerpen tidak tercapai. Ketiga, sikap siswa dalam menulis cerpen mendapatkan berbagai respon karena saat pembelajaran berlangsung guru tidak memperhatikan semua siswa. Wawancara juga dilakukan dengan dua orang siswa SMA Negeri 15 Padang, kendala yang dialami oleh siswa dalam menulis cerpen. Pertama, siswa merasa bosan dengan pembelajaran menulis karena metode yang digunakan guru dalam pembelajaran yaitu metode ceramah, sehingga pembelajaran

menjadi monoton. Kedua, siswa sulit mengembangkan cerpen menjadi beberapa paragraf, karena tidak mengetahui struktur cerpen. Ketiga, siswa malas menulis cerpen karena dianggap pelajaran yang membosankan. Keempat, siswa tidak bisa mengembangkan cerpen karena tidak mengetahui struktur cerpen. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, perlu dilakukan beberapa tindakan yang dapat membantu siswa dalam menulis cerpen. Adapun teknik yang akan dilakukan dan membantu siswa dalam pembelajaran menulis cerpen adalah teknik kerangka tulisan dan teknik menyelesaikan cerita. Melalui teknik kerangka tulisan, siswa dapat menjabarkan ide atau gagasan berdasarkan topik tertentu melalui urutan logis dan runtut. Tujuan teknik ini siswa akan lebih mudah untuk menentukan topik dan mengungkapkan kata-kata dalam sebuah tulisan, karena teknik ini menyuruh siswa untuk memilih topik yang sudah dicarikan oleh guru. Nantinya topik yang sudah dipilih siswa akan dibuat kerangka, dari kerangka itulah siswa membuat cerpen. Menurut Suyatno (2004:87-88), menyatakan bahwa teknik membuat kerangka tulisan adalah agar siswa dapat menjabarkan ide atau gagasan berdasarkan topik tertentu melalui urutan logis dan runtut. Siswa membuat kerangka tulisan berdasarkan topik yang disediakan. Selanjutnya, kerangka tersebut dapat dapat menjadi pedoman sebuah tulisan yang dibuat oleh siswa. Alat yang digunakan adalah daftar topik dan kertas kosong. Teknik pembelajaran ini dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Teknik lain yang dapat digunakan untuk membantu dalam pembelajaran menulis cerpen yaitu teknik menyelesaikan cerita. Dalam teknik menyelesaikan cerita, pembelajaran menulis cerpen dapat menjadi lebih menarik bagi siswa karena siswa di suruh menyelesaikan teks cerpen yang sebagian ceritanya dihilangkan dan siswa melengkapi cerita tersebut. Sehingga siswa tidak monoton ataupun tidak merasa jenuh maupun bosan dalam pembelajaran menulis cerpen. Tujuan teknik menyelesaikan cerita yaitu dapat melengkapi ide atau gagasan siswa secara baik dalam menyelesaikan cerita pada teks cerpen, dan siswa mendapatkan tantangan dirinya sendiri untuk menyelesaikan cerita dengan baik dan menarik. Menurut Suyatno (2004:84), mengemukakan dari penggunaan teknik menyelesaikan cerita atau meneruskan tulisan, diperoleh kemampuan siswa dalam melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah tulisan melalui penambahan beberapa paragraf. Alat yang digunakan adalah lembaran fotokopi tulisan yang belum selesai

gagasannya (tulisan tersebut 10 paragraf tetapi 3 paragraf terakhir dibuang atau dihilangkan) kemudian siswa menambahkan paragraf sesuai dengan idenya. Penggunaan teknik kerangka tulisan dan menyelesaikan cerita dalam pembelajaran menulis cerpen dapat mengatasi permasalahan siswa dalam berfikir. Kedua teknik tersebut menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara utuh untuk dapat menciptakan cerpen yang sesuai dengan tema yang ditentukan. Persamaan teknik ini yaitu sama-sama dapat mengembangkan ide atau gagasan siswa dalam menulis cerpen. Perbedaannya pada teknik kerangka tulisan siswa dapat menjabarkan ide atau gagasan berdasarkan topik tertentu melalui urutan logis. Sedangkan, menggunakan teknik menyelesaikan cerita ini siswa dapat melengkapi ide atau gagasan siswa secara baik dalam menyelesaikan cerita pada teks cerpen, siswa mendapatkan tantangan dirinya sendiri untuk menyelesaikan cerita dengan baik dan menarik. Tujuan memilih tempat penelitian di SMA Negeri 15 Padang ada beberapa faktor, faktor tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis cerpen kelas X SMA Negeri 15 Padang masih tergolong rendah. Kedua,pembelajaran dengan menggunakan teknik kerangka tulisan dan teknik menyelesaikan cerita dalam menulis cerpen belum diterapkan dalam proses pembelajaran sebelumnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik kerangka tulisan dan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang.Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik kerangka tulisan siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang. Ketiga, mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik kerangka tulisan dan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Arikunto (2010:27) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, dan penampilan hasilnya. Sehubungan dengan itu data penelitian ini adalah skor kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang dalam menulis cerpen. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah the randomized group

posstest only. Lufri (2007:70), menyatakan bahwa rancangan ini lebih sederhana dan tidak melakukan pretest pada kedua kelas. Pada langkah awal peneliti memilih dua kelompok eksperimen. Selanjutnya, kelompok eksperimen diberi perlakuan. Pada akhir kegiatan sesudah perlakuan selesai kedua kelas diberi posttest yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang yang terdaftar tahun ajaran 2016/2017, jumlah siswa 281 orang yang tersebar pada 9 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2011:82) simple random sampling dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan yang ada dalam populasi. Pada penelitian ini terdapat dua variabel sebagai berikut. Pertama, variabel bebas yaitu variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel yang lain. Variabel bebas (X 1 ) yaitu penggunaan teknik kerangka tulisan dan (X 2 ) teknik menyelesaikan cerita. Kedua, variabel terikat adalah variabel yang merupakan variabel respon. Variabel ini muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel bebas. Variabel terikat (Y) yaitu kemampuan menulis cerpen. Sebelum pengumpulan data dilakukan, peneliti memberikan pembelajaran kemampuan menulis cerpen di kedua kelas eksperimen. Untuk itu, diperlukan langkahlangkah pembelajaran pada dua kelas tersebut. Berikut bentuk langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada kedua kelas. Pelaksanaan kelas eksperimen I dengan menggunakan teknik kerangka tulisan dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ini. Pertama, guru menjelaskan kepada siswa tentang teknik kerangka tulisan. Kedua, guru memberikan topik kepada siswa untuk dipilih sesuai dengan keinginan siswa. Topik-topik yang akan dijadikan cerpen adalah sebagai berikut: (1) Persahabatan, (2) Jasa Seorang Ayah. Ketiga, siswa memilih topik tersebut kemudian membuat kerangkanya. Keempat, siswa melaporkan kerangka tulisan yang dibuat dengan teman sebelahnya. Kelima, siswa saling mendiskusikan urutan logis dan keruntunan peristiwa yang ada di dalam cerpen. Keenam, siswa mulai menuliskan uraian dari kerangka tersebut menjadi sebuah cerpen. Ketujuh, cerpen tersebut saling dikoreksi sesama siswa berdasarkan ketetapan ejaan, kalimat, kelogisan dan keruntunan. Kedelapan, siswa memberikan alasan mengapa menulis dengan topik tersebut. Kesembilan, guru merefleksikan kegiatan pembelajaran hari itu. Pelaksanaan kelas eksperimen II dengan menggunakan teknik menyelesaikan

cerita dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ini. Pertama, guru memberikan persepsi atau pengantar. Kedua, guru memberikan rambu-rambu pelaksanaan seperti siswa diperintahkan untuk mempersiapkan alat tulis. Ketiga, guru membagikan lembaran fotokopi cerpen dengan topik Persahabatan yang sebagian paragrafnya dihilangkan. Keempat,setelah diberi waktu dan aba-aba, siswa mengerjakan tugas berupa berupa meneruskan tulisan yang belum selesai dengan idenya sendiri. Kelima, setelah waktu yang diberikan habis, siswa melaporkan hasil tulisannya di depan kelas.keenam, guru bertanya kepada siswa alasan tulisan tersebut. Ketujuh, guru merefleksikan hasil kegiatan tersebut. Setelah pembelajaran di kelas eksperimen I dan eksperimen II selesai dilakukan, langkah selanjutnya melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan posttest berupa tes unjuk kerja menulis cerpen. Cerpen yang ditulis siswa dengan tema Pengorbanan Seorang Ibu. Kemudian hasil kerja siswa dikumpul dan diperiksa sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 15 Padang. Data dikumpulkan selama tiga hari, yaitu 12 Juni 2017 s/d 14Juni 2017. Pada tanggal 12 Juni 2017 penelitian dilakukan pada eksperimen I yaitu teknik kerangka tulisan. Pada tanggal 13 Juni 2017 penelitian dilakukan pada eksperimen II yaitu teknik menyelesaikan cerita, dan pada tanggal 14 Juni 2017 dilaksanakan postest pada kedua kelas eksperimen I dan eksperimen II. Hasil penelitian dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini. Kemampuan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Kerangka Tulisan Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Padang Menurut Aminudin (2009:11-36) cerpen sebagai karya fiksi dibangun oleh unsur-unsur pembangun yang sama. Cerpen dibangun dari dua unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Cerpen memiliki unsur peristiwa, plot, tema, tokoh dan perwatakan, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Karena bentuknya yang pendek, cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas, tidak sampai pada detaildetail khusus yang kurang penting, yang lebih bersifat memperpanjang cerita. Cerpen sebagai karya sastra prosa yang memiliki unsur-unsur dalam (intrinsik) yang membangunnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur tersebut membentuk kesatuan yang utuh Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata hitung kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik kerangka

tulisan siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk keseluruhan indicator sebesar 77,09 berada pada rentangan 76-85% dengan kualifikasi baik (B). Klasifikasi kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik kerangka tulisan siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 55,56 sebanyak 8 orang siswa dengan persentase (25%). Kedua, siswa yang mendapatkan nilai 66,67 sebanyak 6 orang siswa dengan persentase (18,75%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 77,78 sebanyak 5 orang siswa dengan persentase (15,63%). Keempat, siswa yang mendapatkan nilai 88,89 sebanyak 6 orang siswa dengan persentase (18,75%). Kelima, siswa yang mendapatkan nilai 100 sebanyak 7 orang siswa dengan persentase (21,87%). Pertama, menulis cerpen menggunakan teknik kerangka tulisan untuk indikator 1 (pelaku) nilai berkisar 33,33 100. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 33,33 diperoleh oleh 1 orang siswa dengan persentase (3,13%). diperoleh oleh 15 orang dengan persentase (46,87%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 16 orang dengan persentase (50%).diperoleh rata-rata hitung 82,29. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik kerangka tulisan siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk indikator 1 (pelaku) berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi Baik. Kedua,untuk indikator 2 (Peristiwa) nilai berkisar 33,33 100. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 33,33 diperoleh oleh 7 orang siswa dengan persentase (21,87%). diperoleh oleh 13 orang dengan persentase (40,63%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 12 orang dengan persentase (37,5%).Diperoleh rata-rata hitung 71,87. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik kerangka tulisan siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk indikator 2 (peristiwa) berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih Dari Cukup. Ketiga, untuk indikator 3 (Latar) nilai berkisar 33,33 100. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 33,33 diperoleh oleh 5 orang siswa dengan persentase (15,63%). diperoleh oleh 12 orang dengan persentase (37,5%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 15 orang dengan persentase (46,87%).Diperoleh rata-rata hitung 77,68. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik kerangka tulisan siswa

buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari cukup baik baik sekali sempurna Frekuensi kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk indikator 3 (latar) berada pada tingkat penguasaan 76-85 % berkualifikasi Baik. sastra prosa yang memiliki unsur-unsur dalam (intrinsik) yang membangunnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur tersebut 32 29 26 23 20 17 14 11 8 5 2 membentuk kesatuan yang utuh Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hitung 81,25. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi Baik.Data secara lengkap tentang menulis cerpen menggunakan teknik menyelesaikan cerita sebagai berikut. Pertama, nilai 100 diperoleh Kualifikasi Kemampuan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Menyelesaikan Cerita Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Padang Menurut Aminudin (2009:11-36) cerpen sebagai karya fiksi dibangun oleh unsur-unsur pembangun yang sama. Cerpen dibangun dari dua unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Cerpen memiliki unsur peristiwa, plot, tema, tokoh dan perwatakan, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Karena bentuknya yang pendek, cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas, tidak sampai pada detail-detail khusus yang kurang penting, yang lebih bersifat memperpanjang cerita. Cerpen sebagai karya oleh 8 orang siswa dengan persentase (25%). Kedua, nilai 88,89 diperoleh oleh 6 orang siswa dengan persentase (18,75). Ketiga, nilai 77,78 diperoleh oleh 9 orang siswa dengan persentase (28,13%). Keempat, nilai 66,67 diperoleh oleh 6 orang siswa dengan persentase (18,75%). Kelima, nilai 55,56 diperoleh oleh 3 orang siswa dengan persentase (9,37%). Pertama,untuk indikator 1 (Pelaku) nilai berkisar 33,33 100. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 33,33 diperoleh oleh 1 orang siswa dengan persentase (3,12%). diperoleh oleh 11 orang dengan persentase (34,38%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 20 orang dengan

buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari cukup baik baik sekali sempurna Frekuensi persentase (62,50%).diperoleh rata-rata hitung 86,45. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk indikator 1 (Pelaku) berada pada tingkat penguasaan 86-95% berkualifikasi Baik Sekali. Kedua,untuk indikator 2 (Peristiwa) nilai berkisar 33,33 100. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 33,33 diperoleh oleh 6 orang siswa dengan persentase (18,75%). diperoleh oleh 13 orang dengan persentase (40,62%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 13 orang dengan persentase (40,62%).Diperoleh rata-rata hitung 73,96. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk indikator 2 (Peristiwa) berada pada tingkat penguasaan 66-75% berkualifikasi Lebih Dari Cukup. Ketiga,untuk indikator 3 (Latar) nilai berkisar 33,33 100. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 33,33 diperoleh oleh 2 orang siswa dengan persentase (6,25%). diperoleh oleh 12 orang dengan persentase (37,5%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 18 orang dengan persentase (56,25%). Diperoleh rata-rata hitung 83,33. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis cerpen menggunakan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk indikator 3 (Latar) berada pada tingkat penguasaan 76-85% berkualifikasi Baik. 32 29 26 23 20 17 14 11 8 5 2 Perbedaan Kemampuan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Kerangka Tulisan dan Menyelesaikan Cerita Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Padang Kualifikasi Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, dapa disimpulkan bahwa ratarata kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang kelas eksperimen I berada pada kualifikasi Baik (B) dengan perolehan rata-rata 77,09 sedangkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang kelas eksperimen II berada padakualifikasi Baik (B) dengan

perolehan rata-rata 81,25. Hal ini berarti bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang menggunakan teknik menyelesaikan cerita lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang menggunakan model teknik menyelesaikan cerita. Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran yang menunjukkan suasana yang tenang dan focus dalam menulis cerpen. Berdasarkan hasil uji-t, disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Hı) diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk = n1 + n2 2 karena (3,25> 1,67). Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang dengan menggunakan teknik menyelesaikan cerita lebih baik daripada menggunakan teknik kerangka tulisan. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, tingkat kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang yang diajar dengan menggunakan teknik kerangka tulisan memperoleh nilai rata-rata kelas 77,09 dengan klasifikasi Baik (B). Kedua, tingkat kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang yang diajar dengan menggunakan teknik menyelesaikan cerita memperoleh nilai ratarata kelas 81,25 dengan klasifikasi Baik (B). Ketiga, berdasarkan hasil uji t disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penggunaan teknik kerangka tulisan dan teknik menyelesaikan cerita siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang karena Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang dengan menggunakan teknik menyelesaikan cerita lebih baik daripada menggunakan teknik kerangka tulisan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik menyelesaikan cerita dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang membantu siswa agar lebih mudah dalam menemukan ide atau gagasan yang dijadikan dalam kemampuan menulis cerpen. Selain itu, siswa juga tertarik karena pembelajaran menggunakan melanjutkan ide dalam cerpen yang ceritanya sebagian dihilangkan. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan teknik kerangka tulisan dan teknik menyelesaikan cerita untuk mewujudkan kemampuan menulis cerpen

siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang. Hal ini ditujukan agar siswa dapat meningkatkan aktivitas belajarnya yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, penggunaan teknik kerangka tulisan dan teknik menyelesaikan cerita merupakan teknik pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih banyak belajar dan lebih terbantu dalam mengembangkan daya imajinasi yang pada hakikatnya mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Kedua, disarankan kepada siswa kelas X SMA Negeri 15 Padang untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar kemampuan dalam menulis terutama dalam menulis cerpen dapat berkembang. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis, terutama kemampuan menulis cerpen. DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerpen. Bandung: PT. Pribumi Mekar. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyatno. 2004. Teknik PembelajaranBahasa dan Sastra. Surabaya: Penerbit SIC. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Lufri. 2007. Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press.