Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan

dokumen-dokumen yang mirip
PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN ANGGARAN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PETERNAKAN KABUPATEN PELALAWAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

RENCANA AKSI PERUBAHAN DINAS PETERNAKAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN X X X X Itik ,249 `- Jl Lingkungan UPTD Langgam 50 m X X X X X

RENCANA AKSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN X X X X Itik ,249 `- Jl Lingkungan UPTD Langgam 50 m X X X X X

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

CAPAIAN KINERJA SKPD DALAM PENCAPAIAN 9 PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN RKPD 2014

I. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

Lampiran 3. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh Provinsi Aceh

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

(Rp.) , ,04

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN PETERNAKAN KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

A. Luas potensi lahan sumber pakan ternak (Ha) Luas Potensi Hijauan (Ha) No Kabupaten/Kota Tanaman Padang. Pangan Rumput

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN REFLEKSI AKHIR TAHUN 2014 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) BARANG DAN JASA DINAS PETERNAKAN KABUPATEN PELALAWAN TA 2012

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

MATRIKS RENCANA KEGIATAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

Pemerintah Kota Tangerang

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis (Rensta) adalah suatu proses yang. berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB II. PERJANJIAN KINERJA

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

II. PENGUKURAN KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN JL. Soekarno Hatta no Telp. (0321) , Fax (0321)

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018 PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2019 KABUPATEN BLORA

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ADMINISTRASI DAN KEPENDUDUKAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

VISI. Terwujudnya masyarakat yang mandiri, sejahtera melalui peningkatan pembangunan peternakan.

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

LAPORAN TAHUNAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2013

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

: PERTANIAN ORGANISASI : DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Halaman sebelum perubahan

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN. langkah operasionalnya harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Rencana Tahun Disnakkan. 12 bulan. Disnakkan. 42 unit. Disnakkan. 12 bulan. 25 jenis. 5 jenis. 10 jenis. Disnakkan

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BAB II PROGRAM KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara Negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Perencanaan pembangunan nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Tahunan. Perencanaan Pembangunan Daerah tersebut disusun berjangka, meliputi : a. Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun yang memuat Visi, Misi dan arah Pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. b. Recana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun, yang merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dengan berpedoman RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional. c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu satu tahun. Rencana Kerja Tahun 2016 1

Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada untuk membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Secara implisit tujuan pembangunan Kabupaten Pelalawan meliputi beberapa aspek, salah satu aspek utamanya meliputi: 1. Meningkatkan kemakmuran masyarakat yang ditandai dengan peningkatan pendapatan dan distribusi yang lebih merata. 2. Meningkatkan kualitas masyarakat yang tercemin dari peningkatan pendidikan dan kesejahteraan. Untuk mencapai tujuan diatas tentunya diperlukan dukungan dari semua komponen masyarakat/stakeholder baik menyangkut dukungan pikiran, tenaga maupun dana yang tentunya memerlukan kecermatan dalam pengelolaannya. Pemerintah sebagai salah satu stakeholder dan tentunya sebagai agen pembangunan dituntut tanggung jawabnya dalam menjalankan fungsinya sebagai enterpreneur, koordinator, fasilitator dan stimulator bagi lahirnya inisiatif - inisiatif bagi pembangunan daerah. Berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Pelalawan ditetapkan sub wilayah Peternakan sebagai berikut : - Sub wilayah Pembangunan Peternakan (SWP) I meliputi Kec. Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Langgam dan Bandar Sei Kijang, dengan komoditi ayam ras petelur, ayam ras pedaging, dan kerbau Rencana Kerja Tahun 2016 2

- SWP II meliputi Kec. Teluk Meranti dan Kuala Kampar dengan komoditi ternak yang dikembangkan sapi bibit, sapi potong/ penggemukan, kambing, ayam buras, dan itik. - SWP III meliputi Kec. Pangkalan Kuras, Ukui dan Pangkalan Lesung dengan Komoditi ternak yang dikembangkan sapi bibit, sapi potong / penggemukan, kambing, ayam buras, ayam ras pedaging. - SWP IV meliputi Kec. Bunut, Bandar Petalangan dan Kerumutan dengan komoditi ternak yang dikembangkan sapi bibit, sapi potong / penggemukan, dan kambing. PENGEMBANGAN KOMODITAS PETERNAKAN Gambar 1. Pengembangan Komoditas Peternakan berdasarkan Sub Wilayah Pengembangan di Kab. Pelalawan Rencana Kerja Tahun 2016 3

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pelalawan Nomor : KPTS/DISNAK/2012/120 Tentang Penetapan Kawasan Pengembangan Kawasan Integrasi Ternak Sapi dan Tanaman Kelapa Sawit di Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan Potensi Pengembangan Dengan Sistem Integrasi tersebut Kabupaten Pelalawan dibagi menjadi 2 Wilayah, yaitu : 1. Kawasan integrasi yang meliputi Kecamatan Ukui, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Pangkalan Lesung, Langgam, Kerumutan dan Bandar Seikijang. 2. Kawasan penyangga yang meliputi Kecamatan Pelalawan, Bunut, Teluk Meranti, Kuala Kampar dan Bandar Petalangan. Kabupaten Pelalawan terletak di pesisir Timur Pulau Sumatera dengan luas wilayah 13.924,94 Km2 dan berbatasan dengan : - Sebelah Utara dengan Kabupaten Siak Sri Indrapura dan Bengkalis. - Sebelah Selatan dengan Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi - Sebelah Timur dengan Kabupaten Karimun Propinsi Kepulauan Riau - Sebelah Barat dengan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 Kecamatan, dengan jumlah desa dan kelurahan sebanyak 118 bh, dengan rincian Kelurahan sebanyak 12 Kelurahan dan Desa sebanyak 106 Desa). Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada untuk membentuk suatu pola kemitraan antara Rencana Kerja Tahun 2016 4

pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Secara implisit tujuan pembangunan Kabupaten Pelalawan meliputi beberapa aspek, salah satu aspek utamanya meliputi: 1. Meningkatkan kemakmuran masyarakat yang ditandai dengan peningkatan pendapatan dan distribusi yang lebih merata. 2. Meningkatkan kualitas masyarakat yang tercemin dari peningkatan pendidikan dan kesejahteraan. Untuk mencapai tujuan diatas tentunya diperlukan dukungan dari semua komponen masyarakat/stakeholder baik menyangkut dukungan pikiran, tenaga maupun dana yang tentunya memerlukan kecermatan dalam pengelolaannya. Pemerintah sebagai salah satu stakeholder dan tentunya sebagai agen pembangunan dituntut tanggung jawabnya dalam menjalankan fungsinya sebagai enterpreneur, koordinator, fasilitator dan stimulator bagi lahirnya inisiatif - inisiatif bagi pembangunan daerah. Dalam Penyelenggaraan pemerintahan telah terjadi perubahan paradigma dari penyelenggaran pemerintahan yang serba mengatur di segala sendi kehidupan menuju pemerinthan yang transparan. Masyarakat tidak lagi menerima penyelenggaran Pemerintah yang serba mengatur dan cenderung hanya melayani para penguasa dan sekelompok golongan tertentu. Mereka telah sadar betul dengan posisinya sebagai pihak yang seharusnya dilayani dan menghendaki adanya keterbukaan Rencana Kerja Tahun 2016 5

dalam setiap kebijakan pemerintah, akuntabilitas public, dan aparatur yang bersih dan bebas dari KKN. 1. Visi dan Misi Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Dinas Peternakan adalah unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang peternakan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas di bidang peternakan. Untuk itu Dinas Peternakan telah menetapkan visi yang selaras dengan keadaan lingkungan serta perubahan-perubahan yang ada dan selaras dengan visi induk organisasinya. Kebutuhan akan visi yang berorientasi jauh kedepan menjadi hal yang mutlak, untuk mencapai hasil yang akan diraih organisasi. a. Visi Dinas Peternakan berikut : Visi Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan adalah sebagai VISI DINAS PETERNAKAN Terwujudnya Masyarakat yang Mandiri dan Sejahtera melalui Pembangunan Peternakan yang Unggul dan Bekelanjutan Pernyataan visi diatas memuat kata-kata kunci sebagai berikut : - Terwujudnya masyarakat yang mandiri dan sejahtera Rencana Kerja Tahun 2016 6

- Pembangunan peternakan yang unggul dan berkelanjutan Terwujudnya Masyarakat Mandiri dan Sejahtera Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pelalawan yang masih tergolong penduduk miskin, kualitas sumber daya manusia yang masih terbatas perlu ditingkatkan, sarana dan prasarana yang masih minim perlu ditingkatkan. Dengan keadaan seperti ini, Pemerintah Kabupaten Pelalawan dengan sumber daya yang ada serta dukungan masyarakat yang dinamis telah bertekad akan mengerahkan segenap upaya, sehingga untuk masa mendatang masyarakat Kabupaten Pelalawan, telah mandiri yang ditandai dengan kemampuan masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan dalam mengembangkan usaha peternakan secara swadaya dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Sedangkan kesejahteraan ditandai Kemampuan masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan bagi keluarga. Pembangunan Peternakan yang unggul dan Berkelanjutan Peternakan yang unggul ditandai dengan masyarakat peternak / pelaku usaha peternakan yang mampu bersaing secara kompetitif dan komperatif dalam menjalankan dan mengembangkan usaha peternakan. Sedangan berkelanjutan Rencana Kerja Tahun 2016 7

mengandung arti peternakan mampu eksis dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis dengan menggunakan sumber daya yang terbarukan b. Misi Dinas Peternakan berikut: Misi Dinas Peternakan Kabupten pelalawan adalah sebagai 1. Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah yang amanah dan professional 2. Menciptakan produk Peternakan berdaya saing tinggi melalui masyarakat peternak/ pelaku usaha peternakan yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan sumberdaya local 3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat peternak/pelaku usaha Peternakan melalui peningkatan Produksi, produktifitas hasil usaha ternak 4. Mewujudkan Kemandirian masyarakat peternak/ Pelaku Usaha Peternakan dalam mengembangkan Usaha di Bidang Peternakan 5. Meningkatkan Ketersediaan produk pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dikonsumsi. Penetapan Misi tersebut dilatar belakangi oleh hal-hal sebagai berikut : Rencana Kerja Tahun 2016 8

MISI PERTAMA : Meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan aparatur pemerintah yang amanah dan professional Kelembagaan pemerintah yang diakui eksistensinya harus dapat berfungsi sebagai pelayan yang baik terhadap masyarakat. Aparat Dinas Peternakan merupakan sumber daya yang potensial dalam bidang pemerintahan sesuai dengan bidang dan tugasnya. Integritas kelembagaan Dinas Peternakan yang mantap dan dinamis dalam mengikuti perkembangan kehidupan masyarakat, serta lebih responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Setiap aparat diharapkan pro-aktif dalam melayani masyarakat bukan dilayani masyarakat. MISI KEDUA : Menciptakan produk Peternakan berdaya saing tinggi melalui masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal Salah kendala pembangunan peternak rakyat adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Upah yang rendah bisa dikatakan sebagai keuntungan komparatif, tapi sebaliknya juga mencerminkan rendahnya keterampilan yang pada akhirnya berarti rendahnya efiisiensi. Rencana Kerja Tahun 2016 9

Sumber daya manusia masyarakat peternak / pelaku usaha peternakan merupakan kekuatan pembangunan daerah Kabupaten Pelalawan yang besar jika kualitasnya ditingkatkan. Persoalannya adalah bagaimana sumber daya manusia masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan secara kolektif dapat ditingkatkan kualitasnya, sehingga merupakan kekuatan pembangunan yang besar. Jumlah penduduk yang besar tanpa kualitas memadai malah dapat menjadi beban pembangunan. Masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal akan menghasilkan produk Peternakan berdaya saing tinggi. MISI KETIGA Mewujudkan kesejahteraan masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan melalui peningkatan Produksi, produktifitas hasil usaha ternak Peningkatan Produksi, produktifitas adalah keinginan dan upaya masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan untuk selalu meningkatkan kesejahteraan di segala bidang dan merupakan masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan yang optimis dan cenderung mampu melihat peluang dalam setiap kesulitan. Salah Rencana Kerja Tahun 2016 10

satu langkah dalam mengentaskan masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan dari kemiskinan adalah menyadarkan bahwa sesungguhnya tingkat kehidupan mereka masih rendah, serta meyakinkan masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan bahwa kondisi tersebut dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Dengan kesadaran atas kondisi kehidupan yang demikian rendah dan keyakinan akan dapat diperbaiki maka diharapkan masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan miskin akan tergerak untuk belajar dan menyerap kemungkinan yang dapat dilakukan. Dengan demikian masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan mudah menerima berbagai informasi mengenai bimbingan dan arahan yang diberikan untuk kepentingan hidup mereka sendiri. MISI KEEMPAT Mewujudkan Kemandirian masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan dalam mengembangkan Usaha di Bidang Peternakan Salah satu upaya dalam pengembangan peternakan adalah kemandirian masyarakat peternak / pelaku usaha peternakan dalam Mengembangkan usahanya dan adanya Kemitraan masyarakat dengan Perusahaan Peternakan. Dimana Perusahaan memberikan Dukungan dan bantuan Kepada masyarakat peternak/pelaku usaha peternakan dalam pengembangan usaha. Dalam Pola Kemitraan Rencana Kerja Tahun 2016 11

yang dijalankan tersebut perjanjian kerjasama harus menguntungkan kedua belah pihak sehingga dapat Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas Peternakan yang sehat, jujur dan berkeadilan. MISI KELIMA Meningkatkan Ketersediaan Produk Pangan Asal Hewan yang aman, sehat,utuh dan halal (ASUH) dikonsumsi Salah satu Sumber Protein yang tinggi untuk dikonsumsi masyarakat adalah Protein Hewani yaitu daging dan susu. Agar Dapat memberikan manfaat yang optimal produk asal hewan tersebut harus aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) untuk dikonsumsi. 3. Gambaran Umum Terkini Dinas Peternakan Kab. Pelalawan a. Sumber Daya Aparatur Sampai dengan Desember 2014, Jumlah Pegawai yang ada di Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada tabel berikut : Rencana Kerja Tahun 2016 12

Tabel 1.1. Kondisi Pegawai Negeri Sipil tahun 2014 No Uraian PNS Tersedia Kebutuhan Kekurangan 1. Kepala Dinas 1 1-2. Sekretariat 8 10 2 3. Bidang Kesehatan Hewan 5 10 5 4. Bid. Pengembangan Ternak 5 10 5 Ruminansia 5. Bid. Pengembangan Ternak 7 10 3 Non Ruminansia 6. Bid. Pengolahan & Pemasaran 4 10 6 hasil Peternakan 7. UPTD 11 36 26 8. Jabatan Fungsional - 4 4 41 91 50 b. Sarana dan Prasarana Sampai dengan Desember 2014 Sarana dan Prasarana yang tersedia untuk Mendukung Kinerja Dinas Peternakan dalam Usaha memberikan pelayanan prima kepada masyarakat baik itu pelayanan kelembagaan, pelayanan kesehatan hewan, pelayanan pembinaan atau penyuluhan berupa bangunan kantor UPTD/Puskeswan/IB, sarana mobilitas berupa kendaraan roda empat dan roda dua serta peralatan adalah sebagai Berikut : Rencana Kerja Tahun 2016 13

Tabel 1.2. Sarana dan Prasarana yang tersedia di Dinas Peternakan Tahun 2014 No Uraian Jumlah Kebutuhan 1. Kantor Dinas 2. Holding Ground 3. UPTD/UPKH/Poskeswan 4. Rumah Potong Hewan 5. Pasar Ternak 6. Lab. Pengolahan hasil ternak 7 Mobil Operasional 8 Sepeda Motor 1 1 12 1 1 1 3 24 1 1 12 1 1 1 4 32 Sumber : Dinas Peternakan kabupaten Pelalawan Tahun 2014 Untuk Holding Ground ( HG) Pada saat ini beberapa fasilitas sudah tersedia antara lain Kandang Koloni untuk Ternak Sapi, Kandang Kambing, Laboratorium dan Klinik Hewan serta Saung Untuk Pertemuan atau Pelatihan Petugas Peternakan./Peternak. Untuk Rumah Potong hewan pada saat ini fasilitas yang tersedia adalah banguan RPH, Kandang penampungan ternak sementara, kantor, Rumah Jaga, Krematorium, instalasi Pengolahan Limbah dan Peralatan Pemotongan (Pisau Pemotongan, Ruang Pemotongan dan Rail System) serta Jaringan Listrik c. Peningkatan Populasi ternak. Peningkatan populasi ternak, merupakan salah satu sasaran yang perlu dicapai dalam pelaksanaan pembangunan Rencana Kerja Tahun 2016 14

peternakan, karena peningkatan populasi erat kaitannya dengan ketersediaan bahan pangan asal ternak yang terdapat di Kabupaten Pelalawan. Dengan adanya peningkatan populasi diharapkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap Protein hewani juga akan meningkat. Secara umum perkembangan populasi ternak pada tahun 2011-2014 dapat dilihat pada tabel 1.3. Tabel 1.3. Laju Peningkatan Populasi Ternak Tahun 2011 2014 No Jenis Ternak 2011 2012 2013 2014 (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) 1. Sapi 6.269 7.548 9.016 9.568 2. Kerbau 616 801 998 1.120 3. Kambing 5.595 7.257 7.699 7.817 4. Ay. Buras 238.086 257.266 245.997 276.191 5. Ay. Ras Pedaging 3.642.200 4.239.800 4.974.500 5.085.700 6. Itik 22.439 40.031 33.005 36.517 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa laju pertumbuhan populasi ternak sapi, Kerbau, kambing, ayam buras, ayam ras pedaging dan itik selama tahun 2011-2014 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini karena didukung oleh adanya upaya penyebaran ternak di tengah masyarakat setiap tahunnya baik oleh pemerintah melalui APBD I, APBD II dan APBN maupun oleh pihak swasta dan adanya berbagai upaya untuk mengurangi munculnya kasus penyakit hewan di tengah masyarakat serta meningkatnya minat dan keterampilan masyarakat dalam beternak. Rencana Kerja Tahun 2016 15

d. Peningkatan Produksi Ternak. Produksi utama hasil ternak adalah daging, telur dan sebagainya yang penyediannya dipengaruhi oleh perkembangan produksi dan tingkat produktifitas ternak. Disamping itu dipengaruhi juga oleh masuknya ternak dan hasil ternaknya. Penyedian produksi daging ditentukan oleh jumlah pemotongan ternak, yaitu ternak besar, ternak kecil dan unggas. Penyediaan produksi daging di Kabupaten Pelalawan masih tergantung pada pemasukan ternak potong dari luar kabupaten dan luar propinsi ke daerah ini, terutama komoditi ternak sapi dan kambing. Penyedian produksi telur terutama telur ayam ras masih dipasok sebagian dari luar Kabupaten Pelalawan, hal ini disebabkan produksi telur ayam ras di Kabupaten Pelalawan bukan untuk Konsumsi. Perkembangan produksi daging di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2012-2014 perjenis ternak seperti pada tabel berikut: Tabel 1.4. Laju Peningkatan Produksi Daging Ternak Tahun 2011 2014 (Kg) No Jenis Daging 2012 2013 2014 1. Sapi 454.023 390.335 411.264 2. Kerbau 19.364 28.487 39.286 3. Kambing 42.146 46.563 64.505 4. Ayam Buras 283.891 307.503 303.283 5. Ayam Ras Pedaging 2.778.075 3.009.069 4.577.130 6. Itik 41.126 45.100 75.118 Rencana Kerja Tahun 2016 16

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan Laju Pertumbuhan produksi daging ternak. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan dan dengan semakin banyaknya ketersediaan daging baik melalui Pemotongan Ternak di Kabupaten Pelalawan maupun Daging yang masuk dari Kabupaten/ Kota yang ada di Propinsi Riau seperti Kota Pekanbaru dan Kabupaten Indragiri Hulu. Dari tahun ke tahun konsumsi daging (daging sapi, kerbau, kambing, dan unggas) cenderung meningkat di Kabupaten Pelalawan hal ini seiring dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang ada dan semakin tingginya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya sumber protein hewan asal ternak dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda. 4. Isu dan Masalah Mendesak a. Isu Strategis 1. Target Pemerintah Pusat Melalui Kementerian Pertanian Untuk Mencapai Swasembada Daging 2. Target Penyebaran Ternak Besar (sapi) Untuk Kabupaten Pelalawan Dari tahun 2012-2016 sebanyak 1.400 ekor 3. Target Konsusmsi Daging Perkapita/tahun sebesar 10 Kg Rencana Kerja Tahun 2016 17

4. Pentingnya Peningkatan Sarana Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan 5. Pentingnya Kualitas SDM aparatur dan Peternak dalam Upaya peningkatan Produksi Ternak 6. Kasus Kejadian Penyakit pada hewan/ternak yang masih tinggi 7. Pentingnya Penerapatan Teknologi di bidang peternakan b. Masalah Yang Mendesak 1. Masih Rendahnya Produktifitas dan Kualitas Hasil Peternakan 2. Kualitas dan Kuantitas Bibit sapi Pejantan yang rendah 3. Teknologi Bidang Peternakan yang masih terbatas 4. Kasus Kejadian Penyakit Pada Hewan/Ternak Masih tinggi 5. Sumber Daya Manusia Peternakan yang masih terbatas 6. Terbatasnya Informasi dan Publikasi Pemasaran Hasil Ternak 7. Kurang Berkembangnya Usaha Peternakan B. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS PETERNAKAN TAHUN 2016 Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Peternakan Tahun 2016 ini adalah : Menjelaskan secara umum tentang kebijakan Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Tahun 2016 Rencana Kerja Tahun 2016 18

Sebagai dasar penyusunan Program dan Kegiatan Dinas Peternakan untuk tahun 2016 Mengetahui Skala Prioritas Pembangunan Peternakan tahun 2016 C. PROSES DAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENJA Materi yang sampaikan dalam Dokumen Rencana Kerja Dinas Peternakan Tahun 2016 ini meliputi 3 Pokok Bahasan dan Lampiranlampiran Yaitu : Bab Pertama Memuat pendahuluan membahas latar belakang yang terdiri dari 1) Visi dan Misi Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan,, Gambaran Umum masa Kini dalam Bidang Peternakan ( Sumber Daya Aparatur, Sarana Prasarana, Peningkatan Populasi Ternak, Peningkatan Produksi Ternak, Perkembangan Produksi telur, Perkembangan Konsumsi hasil ternak, Peningkatan pendapatan Peternak dan situasi umum Penyakit Hewan) dan Isu serta masalah Mendesak; 2) Maksud dan tujuan penyusunan Rancangan Rencana Kerja Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Tahun 2016; 3) Proses dan Sistematika Penyusunan Renja Dinas Peternakan Tahun 2016 Bab Kedua Memuat tentang Rencana Kerja Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan dan Pendanaan membahas tentang Program-program yang Rencana Kerja Tahun 2016 19

menjadi Prioritas pada tahun 2016 serta kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan berikut jumlah dana dan dibutuhkan. Bab ini juga memuat tentang saaran yang ingin dicapai dan target kinerja. Bab Ketiga Memuat uraian singkat sebqagai kalimat penutup atas Dokumen Rencana Kerja Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Tahun 2016 Lampiran Memuat Lampiran Formulir-formulir Program dan Kegiatan. Rencana Kerja Tahun 2016 20

Proses Penulisan Rencana Kerja Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Tahun 2016 ISU Target Pemerintah Pusat Melalui Depatemen Pertanian Untuk Mencapai Swasembada Daging Tahun 2014 Target Penyebaran Ternak Besar (sapi) Untuk Kabupaten Pelalawan Dari tahun 2006-20011 sebanyak 2000 ekor Analisis Masalah Yang Perlu dipecahkan 1. Masih rendahnya produktifitas dan Kualitas hasil peternakan Menyusun Konsep Pembangunan Peternakan di Kabupaten Pelalawan Target Konsusmsi Daging Perkapita/tahun sebesar 10 Kg Pentingnya Peningkatan Sarana Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan 2. Kualitas dan Kuantitas Bibit sapi Pejantan yang rendah 3. Teknologi Bidang Peternakan yang masih terbatas 4. Kasus Kejadian Penyakit Pada Hewan/ Ternak uang masih tinggi 5. SDM Peternakan Yang masih terbatas 5. Belum tersedianya informasi dan publikasi hasil ternak Penyusunan Program Program Yang akan Dilaksanakan Pentingnya Kualitas SDM aparatur dan Peternak dalam Upaya peningkatan Produksi Ternak 7. Kurang berkembangnya usaha peternakan Kegiatan yang dilaksanakan Kegiatan yang dilaksanakan Kegiatan yang dilaksanakan Kasus Kejadian Penyakit pada hewan/ternak yang masih tinggi Pentingnya Penerapatan Teknologi dalam bidang peternakan Rencana Kerja Tahun 2016 21

BAB II RENCANA KERJA DAN PENDANAAN A. TUJUAN Visi dan misi hanya dapat dilaksanakan jika dirumuskan terlebih dahulu ke dalam bentuk yang lebih nyata dan terarah, berupa tujuan dan sasaran. Tujuan ditetapkan berdasarkan faktor-faktor penentu keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan berdasar kepada faktor-faktor penentu keberhasilan, berarti organisasi telah memperhitungkan kekuatan dan kelemahan serta segala sumber daya yang dimiliki, sehingga tujuan yang ditetapkan menjadi lebih rasional. Tujuan Dinas Peternakan kabupaten Pelalawan yang sesuai dengan misi yang ditetapkan adalah : 1. Mewujudkan Penyelenggaraan dan pelayan prima baik untuk internal organisasi maupun pelayanan kepada publik 2. Menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal 3. Meningkatkan produksi dan produktifitas hasil ternak 4. Meningkatkan Kemampuan dan Kemandirian Petani Ternak Rakyat untuk mengoptimalkan usahanya secara berkelanjutan 5. Mewujudkan Ssitem Kemitraan Usaha Komoditas Peternakan yang jujur dan berkeadilan 6. Meningkatkan Ketersediaan Pangan Asal Hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) Rencana Kerja Tahun 2016 22

B. Strategi Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi Dinas Peternakan merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya organisasi, yang meliputi penetapan Kebijakan, program dan kegiatan dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki serta lingkungan yang dihadapi. Strategi ini ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah, dorongan dan kesatuan pandang dalam melaksanakan tujuan Organisasi. Strategi Dinas Peternakan kabupaten Pelalawan adalah : 1. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui penyebaran ternak bibit, pemberdayaan Kelompok produktif, pengembangan Hijauan Makanan Ternak (HMT) unggul dan Pengembangan pakan alternatif 2. Pemantapan Produksi dan Tata Niaga Ternak Pemantapan produksi dan tata niaga ternak melalui pelayanan Keswan dan Kesmavet, Pengembangan Kawasan Agribisnis Peternakan, pengembangan sentra reproduksi, pengembangan sentra bibit dan pelatihan serta pengembangan sarana dan prasarana Peternakan Serta Penerapan Teknologi Tepat Guna 3. Substitusi pemasukan hasil ternak daerah Substitusi pemasukan hasil ternak daerah melalui pembinaan kewirausahaan sapi potong, Pembinaan kewirausahaan perunggasan, pengendalian pemotongan hewan produktif Rencana Kerja Tahun 2016 23

4. Pembinaan Kelembagaan Penguatan modal peternak, Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) peternak dan Aparat, pengembangan Kelembagaan Peternak dan Pengembangan Kelembagaan Pasar dan Koperasi C. Kebijakan Kebijakan merupakan pedoman melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Kebijakan sejalan dengan yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Sejalan dengan sasaran yang telah ditetapkan Dinas Peternakan kabupaten Pelalawan menetapkan Kebijakan sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kualitas SDM dan Pelayanan Aparatur 2. Menetapkan peta potensi dan pemanfaatan sumber daya lahan untuk pengembangan peternakan 3. Menyelenggrakan inventarisasi dan analisa kebutuhan serta ketersedian tenaga kerja Peternakan 4. Meningkatkan Produksi dan produktifitas ternak melalui pembinaan secara intensif. 5. Meningkatkan Penguasaan dalam Penerapan Teknologi Tepat Guna 6. Meningkatkan tata niaga Pemasaran Produk hasil Peternakan 7. Meningkatkan Pembinaan Pengolahan Produk hasil Peternakan 8. Meningkatkan Investasi sub sektor Peternakan Rencana Kerja Tahun 2016 24

D. Program dan Kegiatan Program merupakan suatu upaya untuk mengimplementasikan Strategi organisasi. Program adalah proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka melaksanakan suatu rencana. Program Dinas Peternakan merupakan langkah-langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Program Dinas Peternakan merupakan bagian dari program-program Pemerintah kabupaten Pelalawan khususnya menyangkut bidang Peternakan. Sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan Dinas Peternakan Menetapkan program-program untuk Tahun Sebagai berikut : A. Program dan Kegiatan Pada Setiap SKPD 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan Kegiatan : a. Penyediaan jasa Surat Menyurat b. Penyediaan jasa komuniksi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan Jasa peralatan dan Perlengkapan kantor d. Penyediaaan Jasa Administrasi Keuangan e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor f. Penyediaan alat tulis kantor g. Penyediaan barang cetaikan dan penggandaan h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor i. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor j. Penyediaan peralatan rumah tangga k. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan l. Penyediaan makannan dan minuman kantor m. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rencana Kerja Tahun 2016 25

n. Penyediaan jasa Pendukung administrasi perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasrana Aparatur a. Pembangunan Gedung kantor b. Pengadaan kenderaan dinas/operasional c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor d. Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas e. Pengadaan peralatan gedung kantor f. Pengadaan mebeluer g. Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan h. Pemeliharaan berkala gedung kantor i. Pemeliharaan berkala mobil jabatan j. Pemeliharaan berkala Kenderaan dinas/operasional k. Pemeliharaan berkala Perlengkapan gedung/ kantor l. Pemeliharaan berkala/rutin peralatan gedung kantor 3. Program Peningkatan disiplin aparatur a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya b. Pengadaan pakaian kerja lapangan c. Pengadaan pakaian Korpri d. Pengadaan Pakaian khusus hari-hari tertentu 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan Formal b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan c. Bimbingan Teknis Implemtasi Peratruran Perundang-undangan 5. Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan dan capaian kinerja dan keuangan a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Rencana Kerja Tahun 2016 26

c. Inventarisasi dan Penataan Aset Ternak B. Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit a. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular b. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Posyandu Ternak c. Pengawasan lalu lintas ternak dan Bahan Pangan Asal Ternak d. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan Hewan 2. Program Peningkatan Produksi hasil Peternakan a. Pendistribusian Bibit Ternak Unggas Kepada Masyarakat b. Pengembangan Ternak daerah kawasan (Pengembangan kawasan Peternakan) c. Pembangunan Sarana Prasarana Pembibitan Ternak Unggas d. Pembibitan dan Perawatan Ternak e. Pengembangan Ternak Unggas Pedesaan f. Pendistribusian Bibit IB Kepada masyarakat g. Penyusunan Statistik Peternakan h. Perencanaan, Pengendalian dan Pelaporan i. Pembinaan Operasional UPTD Peternakan j. Pendistribusian bibit ternak Ruminansia kepada masyarakat k. Pengembangan agribisnis peternakan l. Pelatihan Terpadu Kelompok Tani Ternak Ruminansia m. Pengembangan Ternak Kerbau daerah Aliran Sungai (DAS) n. Pengembangan Intensifikasi kawin Alam (INKA) o. Pengembangan Pembibitan Ternak Unggas (Breeding Poultry) p. Pembinaan Kelompok Non Ruminansia q. Pembinaaan Kelompok Peternak Ruminansia 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan a. Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan Rencana Kerja Tahun 2016 27

b. Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Prioduksi Peternakan c. Promosi atas hasil produksi Peternakan Unggulan daerah d. Peningkatan daya Saing Produk Peternakan e. Penyuluhan pemasaran produksi peternakan f. Pengolahan informasi pasar atas hasil produksi peternakan masyarakat g. Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan yang akan dipasarkan h. Pelatihan dan Pengembangan pemasaran Hasil Produksi Peternakan 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan a. Pengembangan teknologi Pengolahan hasil Produksi peternakan b. Pelatihan dan bimbingan teknologi peternakan tepat guna. c. Pengembnagan Kerjasama Penerapan Teknologi Peternakan Program dan Kegiatan Untuk Peningkatan Produksi 1. Pada Ternak Sapi/Kerbau : a. Penyelenggaraan temu usaha b. Pembinaan kemitraan c. Pelatihan peningkatan kemampuan usaha d. Pembinaan teknis pasca panen e. Pelatihan peningkatan manajemen usaha f. Sosialisasi pemanfaatan skim kredit modal g. Magang h. Promosi dan pelayanan informasi pasar produk peternakan i. Evaluasi pengembangan usaha peternakan Rencana Kerja Tahun 2016 28

2. Ternak Ayam Ras : a. Pengembangan/pembinaan pola kemitraan b. pembinaan permodalan c. Pembinaan teknis pasca panen d. Magang e. Penyelenggaraan temu usaha ( modal teknologi pasar ) 3. Pengembangan Usaha Peternakan Rakyat : a. Pengadaan bibit ternak b. Pengadaan ternak sapi c. Pengadaan ternak kerbau d. Pengadaan ternak kambing e. Pemeliharaan itik di pinggir sungai f. Pengadaan ternak ayam buras g. Pengembangan Kemitraan ayam pedaging broiler 4. Peningkatan Poduktivitas Sapi dan Kerbau : a. Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) b. Penggemukan Ternak Sapi dan Kerbau c. Pengembangan sentra Kawasan peternakan d. Pengawasan pemotongan betina produktif e. Pemasukan bibit baru 5. Pengembangan Pakan Ternak a. Penyediaan bibit HMT bermutu dan Pemeliharaan kebun HMT Rencana Kerja Tahun 2016 29

b. Aplikasi Teknologi Pakan Ternak c. Pembinaan Teknis Pakan Ternak Rencana Kerja Tahun 2016 30

BAB III PENUTUP Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan secara umum akan berusaha melaksanakan kegiatan dan program yang telah ditetapkan untuk tahun anggaran 2016 Untuk dapat lebih meningkatkan kinerja aparatur Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan, diusahakan menempuh berbagai upaya strategis guna mengantisipasi kendala dan hambatan yang dapat berpengaruh terhadap kinerja Peternakan Kabupaten Pelalawan. Adapun Upaya strategis pemecahan masalah tersebut adalah : 1. Dengan meningkatkan kecermatan dalam menyusun perencanaan kegiatan Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan agar dapat berdaya guna dan berhasil maksimal. 2. Memperbaiki mekanisme pengumpulan data kinerja sehingga penetapan target indicator didukung dengan data yang akurat. 3. Meningkatkan disiplin anggaran yamg mencakup pada ketaatan terhadap ketentuan / peraturan perundangan yang berlaku serta ketepatan waktu pelaksanaan. 4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai sasaran dan tujuan kegiatan dikaitkan dengan upaya mewujudkan visi dan misi. 5. Mendayagunakan secara optimal sumberdaya manusia yang ada sebagai motor penggerak dan pelaku pembangunan. 6. Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia. Rencana Kerja Tahun 2016 31

Rencana Kerja Dinas Peternakan Tahun 2016 merupakan perwujudan perencanaan secara terpadu dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan Fungsinya, serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan Kepala Dinas Peternakan Kabupten Pelalawan, berdasarkan akuntabilitas yang memadai. Rencana Kerja Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Tahun 2016 merupakan perencanaan dasar dan membutuhkan perbaikan, bahkan penyesuaian sesuai dengan perkembangan kebutuhan, situasi, dan kondisi yang dihadapi. Agar rencana kerja ini dapat diimplementasikan secara efektif dan efesien, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Rencana Kerja ini perlu dilaksanakan sebaik-baiknya Rencana Kerja yang telah memperhatikan kemampuan Dinas Peternakan kabupaten Pelalawan perlu diterapkan dalam proses pelaksanaan pembangunan Rencana Kerja ini apabila diterapkan dengan baik akan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Pelalawan. Rencana Kerja Tahun 2016 32

Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Gambar 1. Pemanfaatan Pelepah sawit sebagai pakan ternak Gambar 2. Penyebaran ternak itik kepada masyarakat Gambar 3. Penyebaran ternak ayam buras kepada masyarakat Rencana Kerja Tahun 2016 33

Gambar 4. Penyebaran ternak sapi kepada masyarakat Gambar 5. Penyebaran ternak kerbau kepada masyarakat Gambar 6 : Kegiatan Pelatihan Pengolahan Kotoran Ternak Menjadi Pupuk Kompos Rencana Kerja Tahun 2016 34

Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan Gambar 7. : Bazar Produk Asal Hewan pada Acara Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Gambar 8 : Bibit Rumputdalam rangka Ketersediaan HMT Unggul Rencana Kerja Tahun 2016 35