BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian. Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Desa Girisuko Panggang Gunungkidul.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV PEMBAHASAN. mengenai gambaran sampel berdasarkan usia, intensitas membeli dan jenis. a. Pengelompokan Subyek Berdasarkan Usia

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi Analisis bivariate

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan sampel yang telah ditentukan sebelumnya lewat rumus Slovin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mental merupakan hasil skala yang diberikan kepada responden (santri Al

Jurnal GeoEco ISSN: Vol. 2, No. 2 (Juli 2016) Hal

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

5. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gambaran umum

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

LAMPIRAN. Jenis Kelamin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabel Pelayanan Purna Jual

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kepung Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut : No. Nama Sekolah Alamat

BAB IV PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SIGAYAM KECAMATAN WONOTUNGGAL BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Jati Agung Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung dahulu merupakan hutan belukar dan rawa yang dibuka pertama kali oleh pendatang yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1932 Desa Jati Agung dibuka oleh pendatang yang berjumlah ± 50 KK dipimpin oleh Kepala tebang yang bernama bapak Tuberas dan membentuk suatu perkampungan. Pada tahun 1932 wilayah Jati Agung menjadi pedesaan yang dinamakan Desa Jati Agung yang terdiri dari 3 (tiga) Dusun yaitu Dusun 1 (Jati Agung), Dusun 2 (Margoroto), dan Dusun 3 (Margosari). 2. Gambaran Umum Wilayah Desa Jati Agung terdiri dari berbagai jenis ragam tanah yang jenisnya berbeda-beda. Ada tanah sawah, tanah kering, tanah tegalan, tanah pekarangan, tanah pegunungan dan tanah untuk keperluan yang lain. Luas desa keseluruhan Desa Jati Agung adalah 306 ha terdiri dari 6 RW, 6 RT, 3 perdukuhan dan 725 KK. Dengan curah hujan 2.500 mm per tahun. Suhu berkisar antara 30 o C 28 o C dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. 70

71 Letak dan batas wilayah Desa Jati Agung adalah sebagai berikut: a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Margodadi b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ambarawa c. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai (Way Tebu) dan Desa Waluyo Jati d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Anom 3. Keadaan Demografis Berdasarkan monografi Desa Jati Agung Tahun 2015, jumlah penduduk Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung sebanyak 2.787 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki 1.396 orang dan perempuan 1391 orang. Dalam hal ini persentasi penduduk perempuan dan laki-laki hampir sama rata. Penduduk Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dilihat dari segi usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia dan Jenis Kelamin No Golongan Umur Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah % 1 00 06 tahun 103 180 283 10,15 2 07 12 tahun 130 202 332 11,9 3 13 15 tahun 129 120 249 8,93 4 16 26 tahun 456 413 869 31,2 5 27 55 tahun 520 327 847 30,4 6 56 tahun ke atas 58 149 207 7,42 Jumlah 1.396 1.391 2.787 100 Sumber monografi Desa Jati Agung Tahun 2015

72 4. Keadaan Sosial Masyarakat a. Keadaan Sosial Ekonomi Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu merupakan Desa yang daerahnya sebagian besar adalah kawasan pertanian. Kehidupan sosial masyarakatnya sebagaian besar masih mengandalkan alam. Masyarakat bekerja sebagian besar sebagai buruh. Baik buruh tani maupun buruh lainya. Sebagian penduduk perempuanya selain menjadi ibu rumah tangga juga membantu suaminya bekerja di sawah atau di ladang sebagai petani. Sebagian besar penduduk usia kerja sebagai petani lebih dari (50%), sedangkan mata pencaharian disektor lainya hanya berada di bawah (5%). b. Keadaan Sosial Budaya Penduduk Desa Jati Agung hampir keseluruhan masyarakatnya Jawa, dan tidak berbeda pada masyarakat Jawa umumnya, di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu dalam kehdiupan sehari-hari mengggunakan bahasa daerah atau bahasa jawa. Sistem kemasyarakatanya berpolakan kegotong royongan. Sistem ini selalu diterapkan oleh warga masyarakat, termasuk keluarga ataupun antar ibu rumah tangga, baik untuk kepentingan pembangunan umum maupun untuk kepentingan warga sendiri, misalnya acara hajatan, mendirikan rumah, walimahan, posyandu, PKK, dan lain sebagainya. Dari sistem kegotong royongan ini, maka hubungan warga masyarakat termasuk keluarga ataupun antar ibu rumah tangga satu dengan yang lainnya cukup baik dan akrab.

73 B. Deskripsi Variabel Statistik deskriptif di bawah ini akan digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Deskripsi masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Descriptive Statistics X 1, X 2, dan Y Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pengetahuan Lingkungan 142 4.00 10.00 9.1127.91558 Hidup Tingkat Sosial Ekonomi 142 22.00 32.00 26.809 1.87531 9 Sikap Peduli Lingkungan 142 50.00 60.00 55.915 2.11208 5 Valid N (listwise) 142 Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015 1. Pengetahuan Lingkungan Hidup (X 1 ) Berdasarkan rekapitulasi data penelitian variabel pengetahuan lingkungan hidup (X 1 ) diperoleh skor nilai sebagai berikut: skor tertinggi = 10, dan skor terendah = 4, rata-rata = 9,1127. Hasil penelitian menunjukan responden yang memperoleh nilai 4 ada 1 orang atau 7%. Responden yang memperoleh nilai 6 ada 1 orang atau 7%. Responden yang memperoleh nilai 7 ada 2 orang atau 1,4%. Responden yang memperoleh nilai 8 ada 25 orang atau 17,6%. Responden yang memperoleh nilai 9 ada 60 orang atau 42,3%.

74 Dan responden yang memperoleh nilai 10 ada 53 orang atau 37,3%. Data frekuensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Frekuensi Variabel Pengetahuan Lingkungan Hidup (X 1 ) Pengetahuan Lingkungan Hidup Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent Valid 4.00 1.7.7.7 6.00 1.7.7 1.4 7.00 2 1.4 1.4 2.8 8.00 25 17.6 17.6 20.4 9.00 60 42.3 42.3 62.7 10.00 53 37.3 37.3 100.0 Total 142 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015 Untuk mengetahui tingkat kategori pengetahuan lingkungan hidup responden tersebut, data dikelompokan ke dalam 3 kelas interval yakni rendah, sedang, dan tinggi. Tabel 4.4 Grafik Kategori Nilai Pengetahuan Lingkungan Hidup Responden No Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 4-6 Rendah 2 1,4 2 7-8 Sedang 27 19 3 9-10 Tinggi 113 79,6 Jumlah 142 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan bahwa 1,4% dari responden (ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung) termasuk memiliki pengetahuan lingkungan hidup

75 yang rendah. Kemudian 19% responden termasuk memiliki pengetahuan lingkungan hidup yang sedang. Adapun responden yang termasuk memiliki pengetahuan lingkungan hidup yang tinggi ada 79%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian responden termasuk memiliki pengetahuan lingkungan hidup kategori tinggi. Jika digambarkan dalam bentuk Gambar 4.1 sebagai berikut: 120 Pengetahuan Lingkungan Hidup 100 Frekuensi 80 60 40 20 0 Rendah (4-6) Sedang (7-8) Tinggi (9-10) Gambar 4.1 Grafik Histogram Kategori Nilai Pengetahuan Lingkungan Hidup Responden 2. Tingkat Sosial Ekonomi (X 2 ) Berdasarkan rekapitulasi data penelitian variabel tingkat sosial ekonomi (X 2 ) diperoleh skor nilai sebagai berikut: skor tertinggi = 32 dan skor terendah = 22, ratarata = 26,8099. Hasil penelitian menunjukan responden yang memperoleh nilai 22 ada 1 orang atau 7%. Responden yang memperoleh nilai 23 ada 3 orang atau 2,1%.

76 Responden yang memperoleh nilai 24 ada 10 orang atau 7%. Responden yang memperoleh nilai 25 ada 22 orang atau 15,5%. Responden yang memperoleh nilai 26 ada 27 orang atau 19%. Responden yang memperoleh nilai 27 ada 30 orang atau 21,1%. Responden yang memperoleh nilai 28 ada 24 orang atau 16,9%. Responden yang memperoleh nilai 29 ada 14 orang atau 9,9%. Responden yang memperoleh nilai 30 ada 6 orang atau 4,2%. Responden yang memperoleh nilai 4 ada 2,8 orang atau 2,8%. Dan responden yang memperoleh nilai 32 ada 1 orang atau 7%. Data frekuensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Frekuensi Variabel Tingkat Sosial Ekonomi (X 2 ) Tingkat Sosial Ekonomi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 22.00 1.7.7.7 23.00 3 2.1 2.1 2.8 24.00 10 7.0 7.0 9.9 25.00 22 15.5 15.5 25.4 26.00 27 19.0 19.0 44.4 27.00 30 21.1 21.1 65.5 28.00 24 16.9 16.9 82.4 29.00 14 9.9 9.9 92.3 30.00 6 4.2 4.2 96.5 31.00 4 2.8 2.8 99.3 32.00 1.7.7 100.0 Total 142 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015

77 Untuk mengetahui kategori tingkat sosial ekonomi responden tersebut, data dikelompokan ke dalam 3 kelas interval yakni rendah, sedang, dan tinggi. Tabel 4.6 Grafik Kategori Nilai Tingkat Sosial Ekonomi Responden No Rentang nilai Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 22-25 Rendah 36 25,4 2 26-28 Sedang 81 57 3 29-32 Tinggi 25 17,6 Jumlah 142 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa 25,4% dari responden (ibuibu rumah tangga di Desa Jati Agung) termasuk memiliki tingkat sosial ekonomi yang rendah. Kemudian 57% responden termasuk memiliki tingkat sosial ekonomi yang sedang. Adapun responden yang termasuk memiliki tingkat sosial ekonomi yang tinggi ada 17,6%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian responden termasuk memiliki tingkat sosial ekonomi kategori sedang. Jika digambarkan dalam bentuk bentuk grafik maka dapat kita lihat pada Gambar 4.2 berikut:

78 frekuensi 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Tingkat Sosial Ekonomi Rendah (22-25) Sedang (26-28) Tinggi (29-32) Gambar 4.2 Grafik histogram Kategori Nilai Tingkat Sosial Ekonomi Responden 3. Tingkat Pendidikan (X 3 ) Tabel 4.7 Descriptive Statistics X 3 Statistics Tingkat Pendidikan N Valid 142 Missing 0 Mean 2.2394 Std. Error of Mean.06548 Std. Deviation.78034 Variance.609 Range 3.00 Minimum 1.00 Maximum 4.00 Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015

79 Berdasarkan Tabel 4.7 rekapitulasi data penelitian variabel tingkat pendidikan (X 3 ) diperoleh skor nilai sebagai berikut: skor tertinggi = 4 dan skor terendah = 1, rata-rata =2,2394. Hasil penelitian menunjukan responden yang tingkat pendidikannya lulus SD 27 orang atau 19%. Responden yang lulus SMP ada 57 orang atau 40,1%. Responden yang lulus SMA ada 55 orang atau 38,7%. Dan responden yang lulus Perguruan Tinggi ada 3 orang atau 2,1%. Data frekuensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Frekuensi Variabel Tingkat Pendidikan (X 3 ) Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SD 27 19.0 19.0 19.0 SMP 57 40.1 40.1 59.2 SMA 55 38.7 38.7 97.9 PT 3 2.1 2.1 100.0 Total 142 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015 4. Sikap Peduli Lingkungan (Y) Berdasarkan rekapitulasi data penelitian variabel tingkat pendidikan (X 3 ) diperoleh skor nilai sebagai berikut: skor tertinggi 60 dan skor terendah = 50, ratarata = 55,9155. Hasil penelitian menunjukan responden yang memperoleh nilai 50 ada 3 orang atau 2,1%. Responden yang memperoleh nilai 51 ada 1 orang atau 0,7%.

80 Responden yang memperoleh nilai 52 ada 3 orang atau 2,1%. Responden yang memperoleh nilai 53 ada 13 orang atau 9,2%. Responden yang memperoleh nilai 54 ada 17 orang atau 12%. Responden yang memperoleh nilai 55 ada 18 orang atau 12,7%. Responden yang memperoleh nilai 56 ada 20 orang atau 14,1%. Responden yang memperoleh nilai 57 ada 35 orang atau 24,6%. Responden yang memperoleh nilai 58 ada 21 orang atau 14,8%. Responden yang memperoleh nilai 59 ada 7 orang atau 2,8%. Dan responden yang memperoleh nilai 60 ada 4 orang atau 2,8%. Data frekuensi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Frekuensi Variabel Sikap Peduli Lingkungan (Y) Sikap Peduli Lingkungan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 50.00 3 2.1 2.1 2.1 51.00 1.7.7 2.8 52.00 3 2.1 2.1 4.9 53.00 13 9.2 9.2 14.1 54.00 17 12.0 12.0 26.1 55.00 18 12.7 12.7 38.7 56.00 20 14.1 14.1 52.8 57.00 35 24.6 24.6 77.5 58.00 21 14.8 14.8 92.3 59.00 7 4.9 4.9 97.2 60.00 4 2.8 2.8 100.0 Total 142 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015

81 Untuk mengetahui tingkat kategori sikap peduli lingkungan responden tersebut, data dikelompokan ke dalam 3 kelas interval yakni rendah, sedang, dan tinggi. Tabel 4.10 Grafik Kategori Nilai Sikap Peduli Lingkungan Responden Y No Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 50-53 Rendah 20 14,1 2 54-57 Sedang 90 63,4 3 58-60 Tinggi 32 22,5 Jumlah 142 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan Tabel 4.10 di atas menunjukan bahwa 14,1% dari responden (ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung) termasuk memiliki sikap peduli lingkungan yang rendah. Kemudian 63,4% responden termasuk memiliki sikap peduli lingkungan yang sedang. Adapun responden yang termasuk memiliki sikap peduli lingkungan yang tinggi ada 22,5%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian responden pada ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu termasuk memiliki sikap peduli lingkungan kategori sedang. Jika digambarkan dalam bentuk grafik maka dapat kita lihat pada Gambar 4.3 berikut:

82 Frekuensi 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sikap Peduli Lingkungan Rendah (50-53) Sedang (54-57) Tinggi (58-60) Gambar 4.3 Grafik Histogram Kategori Nilai Sikap Peduli Lingkungan Responden C. Pengujian hipotesis 1. Pengujian Korelasi Tunggal Berikut ini disajikan hasil uji korelasi product moment. Untuk mengetahui hasil uji hipotesis 1, 2 dan 3, kita dapat melihat dari nilai signifikansinya dan membandingkan dengan nilai signifikansi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 0,05. Untuk melihat lebih jelasnya hasil uji korelasi pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

83 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Parsial (Uji t) Unstandardized Coefficients t Sig. Korelasi Model B Std. Error r -hitung Sig. 1 (Constant) 43.655 2.946 14.820.000 Pengetahuan.595.179 3.324.001 0.262 0.002 Lingkungan Hidup Tingkat Sosial.196.088 2.234.027 0.186 0.027 Ekonomi Tingkat Pendidikan.706.211 3.347.001 0.296 0.000 Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.11 di atas diperoleh persamaan regresi Y= 43,655 + 0,595 X 1 + 0,196 X 2 + 0,706 X 3 + e. Pada persamaan regresi dihasilkan koefisien regresi adalah 43,655 dan masing-masing variabel bebas memiliki pengaruh yang positif dan searah terhadap variabel terikatnya artinya jika peningkatan pada variabel bebas yaitu; a) pengetahuan lingkungan hidup (X 1 ) sebesar 0,595 artinya setiap satu poin X 1 maka nilai sikap bertambah sebesar 0,595 dengan ketentuan nilai-nilai variabel lain tetap; b) tingkat sosial ekonomi (X 2 ) sebesar 0,196 artinya setiap satu poin X 2 maka nilai sikap bertambah sebesar 0,196 dengan ketentuan nilai-nilai variabel lain tetap; c) tingkat pendidikan (X 3 ) sebesar 0,706 artinya setiap satu poin X 3 maka nilai sikap bertambah sebesar 0,706 dengan ketentuan nilai-nilai variabel lain tetap. Sedangkan sumbangan terbesar terhadap sikap peduli lingkungan adalah pengetahuan lingkungan hidup.

84 a. Pengujian Hipotesis X 1 Hasil analisis menunjukan bahwa Pengetahuan lingkungan hidup mempunyai nilai korelasi sebesar 0,262 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi = 0,002 kurang dari 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara pengetahuan lingkungan hidup dengan sikap peduli lingkungan. Variabel pengetahuan lingkungan hidup nilai t hitung sebesar 3,324 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. nilai signifikansi sebesar 0.001 kurang dari 0,05, hal ini berarti pengetahuan lingkungan hidup berpengaruh signifikan terhadap sikap peduli lingkungan. Pengetahuan lingkungan hidup bertandatanda positif. Artinya semakin tinggi pengetahuan lingkungan hidup maka akan semakin tinggi sikap peduli lingkungan demikian sebaliknya jika pengetahuan lingkungan hidup rendah maka akan semakin rendah sikap peduli lingkungan. Dengan demikian Hipotesis 1: terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan lingkungan terhadap sikap peduli lingkungan diterima. b. Pengujian Hipotesis X 2 Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat sosial ekonomi mempunyai nilai korelasi sebesar 0,186 dengan nilai signifikansi sebesar 0,027. Nilai signifikansi = 0,002 kurang dari 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara tingkat sosial ekonomi dengan sikap peduli lingkungan

85 Variabel tingkat sosial ekonomi nilai t hitung sebesar 2,234 dan nilai signifikansi sebesar 0,027. Nilai signifikansi sebesar 0,027 kurang dari 0,05, hal ini berarti tingkat sosial ekonomi berpengaruh signifikan terhadap sikap peduli lingkungan. Tingkat sosial ekonomi bertanda-tanda positif. Artinya semakin tinggi tingkat sosial ekonomi maka akan semakin tinggi sikap peduli lingkungan demikian sebaliknya jika tingkat sosial ekonomi rendah maka akan semakin rendah sikap peduli lingkungan. Dengan demikian Hipotesis 2: terdapat hubungan signifikan antara tingkat sosial ekonomi terhadap sikap peduli lingkungan diterima. c. Pengujian Hipotesis X 3 Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat pendidikan mempunyai nilai korelasi sebesar 0,296 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi = 0,000 kurang dari 0,05. Hal ini berarti ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap peduli lingkungan. Variabel tingkat pendidikan nilai t hitung sebesar 3,347 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi sebesar 0,001 kurang dari 0,05, hal ini berarti tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap sikap peduli lingkungan. Tingkat pendidikan bertanda-tanda positif. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi sikap peduli lingkungan demikian sebaliknya jika tingkat pendidikan rendah maka akan semakin rendah sikap peduli lingkungan. Dengan demikian Hipotesis 3: terdapat

86 hubungan signifikan antara tingkat pendidikan terhadap sikap peduli lingkungan diterima. 2. Pengujian Hipotesis Y Tabel 4.12 Pengujian ANOVA ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 104.846 3 34.949 9.901.000 a Residual 524.140 138 3.798 Total 628.986 141 a. Predictors: (Constant), tingkat pendidikan, pengetahuan lingkungan hidup, tingkat sosial ekonomi b. Dependent Variable: sikap peduli lingkungan Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.12 di atas pada uji ANOVA atau F test didapat nilai f hitung sebesar 9,901 dengan nilai probabilitas nilai signifikansi 0,000. Nilai probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan pengetahuan lingkungan hidup, tingkat sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap peduli lingkungan. Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.421 a.177.159 1.93664 a. Predictors: (Constant), tingkat pendidikan, pengetahuan lingkungan hidup, tingkat sosial ekonomi b. Dependent Variable: sikap peduli lingkungan Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 20.00 Tahun 2015

87 Hasil uji regresi menunjukan nilai adjusted R 2 sebesar 0,159 atau 14,9%. Hal ini menunjukan 15,9 % sikap peduli lingkungan dapat dijelaskan oleh variabel independen tingkat pendidikan, pengetahuan lingkungan hidup, dan tingkat sosial ekonomi. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar model penelitian. D. Pembahasan 1. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup terhadap Sikap Peduli Lingkungan pada Ibu Rumah Tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Pengetahuan lingkungan hidup pada ibu-ibu rumah tangga adalah pengetahuan yang dimiliki ibu-ibu rumah tangga di Desa jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung yang dihasilkan melalui proses interkasi dan informasi tentang lingkungan hidup yang mempengaruhi kelangsungan hidupnya yang dapat bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain pada saat sekarang dan seterusnya. Sikap ibu-ibu rumah tangga terhadap lingkungan adalah kecenderungan ibuibu rumah tangga di Desa jati Agung untuk bereaksi secara positif terhadap lingkungan hidup yang mendukung terhadap pelestarian, pengawasan, dan pengendalian lingkungan dengan mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul demi masa depan generasi berikutnya. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan lingkungan hidup terhadap sikap peduli lingkungan hidup pada ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu

88 Lampung. Hal ini ditunjukan dengan besarnya korelasi antara variabel X 1 dengan Y yaitu sebesar 0,262 > 0,165 (r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan besarnya sampel 142). P value menunjukan 0,002 < 0,05. Berarti signifikan. Di samping itu analisis deskriptif menunjukan bahwa sebagian besar responden termasuk memiliki pengetahuan lingkungan hidup kategori tinggi. Karena antara pengetahuan lingkungan hidup terhadap sikap peduli lingkungan pada ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa kabupaten Pringsewu Lampung terbukti menunjukan hubungan yang positif dan signifikan, dan tingkat kategori pengetahuan lingkungan hidup pada ibu-ibu tersebut termasuk kategori tinggi, maka peneliti berpendapat perlunya peningkatan pengetahuan tentang lingkungan hidup bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Pentingnya peningkatan pengetahuan lingkungan hidup tersebut karena pengetahuan lingkungan hidup adalah pengetahuan yang mempengaruhi kelangsungan hidupnya yang dapat bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain pada saat sekarang dan yang akan datang. Hal ini sejalan dengan pengertian lingkungan hidup yang tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 ayat 1 yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

89 Sebagaimana dikemukakan Tresna Sastrawijaya (2000: 55) bahwa manusia berinterkasi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Lingkungan bagi manusia bukan sesuatu yang diberikan tetapi sebagai suatu tugas bagaimana manusia memanfaatkannya. Dan pendapat Odum, (1997: 308) yang menyatakan: Manusia dalam menggunaklan teknologi harus memperhatikan lingkungan sehingga tidak berdampak negatif bagi lingkungan. Lingkungan sebagai bagian dari ekosistem merupakan suatu kesatuan unit organisme hidup (biotik) dan subtansi-subtansi tak hidup (abiotik) yang saling berinteraksi untuk menghasilkan suatu pertukaran materi di atara komponen-komponen tersebut. Lingkungan hidup sebagai sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi makhluk-makhluk hidup yang berada di lingkungannya. Melalui proses interaksi dengan lingkungan hidupnya, selain manusia akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Apabila ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu memiliki pengetahuan lingkungan hidup maka diharapkan ibuibu rumah tangga tersebut mampu mengingatkan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Antara lain menyebutkan, menguraikan, menyatakan, mendefinisikan tentang lingkungan hidup, memahami dan mampu untuk menjelaskan secara benar tentang objek lingkungan hidup di sekitarnya, yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan secara benar, mampu untuk menggunakan dan memanfaatkan lingkungan hidup misalnya menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah

90 kesehatan, kebersihan dan pelestarian lingkungan hidup dan mampu menjabarkan dapat membedakan, mengelompokan, menggambarkan, memisahkan, dan sebagainya, serta mampu untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada dan mampu untuk melakukan penilaian terhadap objek lingkungan hidup. Selanjutnya ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung mampu menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarganya dan di lingkungan masyarakat serta memberikan motivasi dan membimbing anak-anaknya dan keluarganya untuk peduli terhadap lingkungan. Semakin tinggi pengetahuan lingkungan hidup pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung maka akan semakin tinggi pula sikap kepedulian ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung terhadap masalah tentang keadaan alam atau lingkungan di sekitarnya. Sebaliknya semakin rendah pengetahuan tentang lingkungan hidup pada ibu-ibu rumah tangga, maka sikap peduli lingkungan pada ibu-ibu rumah tangga tersebut semakin menurun. Peningkatan pengetahuan lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengamatan langsung terhadap gejala-gejala, fenomena-fenomena alam disekitarnya, membaca buku tentang lingkungan hidup, mencari informasi, baik melalui media cetak ataupun media elektronik, mengikuti penyuluhan, berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan hidup dan belajar dalam berbagai kesempatan serta menjaga dan menciptakan hubungan yang harmonis baik di lingkungan keluarganya sendiri

91 maupun di lingkungan masyarakat. Melakukan diskusi dengan kelompoknya dan dengan berbagai nara sumber tentang lingkungan hidup. 2. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi terhadap Sikap Peduli Lingkungan pada Ibu Rumah Tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Tingkat sosial ekonomi ibu rumah tangga merupakan keadaan keadaan atau kedudukan suatu kesatuan sosial terkecil yang diatur dalam posisi tertentu dalam struktur mayarakat yang menentukan hak dan kewajiban seseorang di dalam masyarakat. Sikap ibu-ibu rumah tangga terhadap lingkungan adalah kecenderungan ibuibu rumah tangga di Desa jatii Agung untuk bereaksi secara positif terhadap lingkungan hidup yang mendukung terhadap pelestarian, pengawasan, dan pengendalian lingkungan dengan mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul demi masa depan generasi berikutnya. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sosial ekonomi terhadap sikap peduli lingkungan pada ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Hal ini ditunjukan dengan besarnya korelasi antara variabel X 2 dengan Y yaitu sebesar 0,186 > 0,165 (r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan besarnya sampel 142). P value menunjukan 0,027 < 0,05. Berarti signifikan. Di samping itu analisis deskriptif menunjukan bahwa sebagian besar responden termasuk memiliki tingkat sosial ekonomi kategori sedang.

92 Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sosial ekonomi pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung menunjukan maka semakin tinggi sikap peduli lingkunganya. Karena ibu-ibu rumah tangga yang memiliki tingkat sosial ekonomi tinggi maka sikap peduli lingkunganya akan lebih stabil sebab semua kebutuhan mereka terpenuhi sehingga ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung tidak perlu memikirkan kebutuhan bagaimana harus membantu layaknya pekerjaan seorang kepala rumah tangga guna memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan demikian kesejahteraan ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung akan lebih baik. 3. Hubungan Tingkat Pendidikan terhadap Sikap Peduli Lingkungan pada Ibu Rumah Tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu, dengan pendidikan yang di didapatkan melalui jenjang formal dan non formal. Seorang ibu akan memiliki informasi yang sangat penting berupa pengetahuan, pemahaman, dan mampu mempraktekannya dalam kehidupan sehari. Sikap ibu-ibu rumah tangga terhadap lingkungan adalah kecenderungan ibuibu rumah tangga di Desa jati Agung untuk bereaksi secara positif terhadap lingkungan hidup yang mendukung terhadap pelestarian, pengawasan, dan

93 pengendalian lingkungan dengan mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul demi masa depan generasi berikutnya. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa terdpat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap sikap peduli lingkungan pada ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Hal ini ditunjukan dengan besarnya korelasi antara variabel X 3 dengan Y yaitu sebesar 0,296 > 0,165 (r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan besarnya sampel 142). P value menunjukan 0,000 < 0,05. Berarti signifikan. Di samping itu analisis deskriptif menunjukan bahwa sebagian besar responden termasuk memiliki tingkat pendididikan kategori sedang. Karena antara tingkat pendidikan terhadap sikap peduli lingkungan hidup pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu terbukti menunjukan hubungan yang positif dan signifikan, dan tingkat tingkat pendidikan pada ibu-ibu rumah tangga tersebut termasuk kategori sedang, maka peneliti berpendapat perlunya peningkatan pendidikan pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Pendidikan pada ibu-ibu rumah tangga yang baik tentunya akan meningkatkan pengetahuan, dan juga mempermudah untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Selain itu pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003: 16). Pendidikan dapat terjadi di lingkungan mana saja; kapanpun, di manapun seseorang itu berada, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, serta lingkungan sosial lainnya dan tidak hanya terbatas pada lembaga

94 formal. Modal pendidikan dapat mengubah tingkat kesadaran manusia terhadap ekologinya, dapat mendorong keinginan untuk maju dan merubah kehidupanya lebih baik. Tentu hal tersebut akan berpengaruh terhadap sikap peduli lingkungan pada ibuibu rumah tangga, khususnya di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Pendidikan yang tinggi akan mepengaruhi sikap peduli lingkungan yang tinggi pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Sebaliknya pendidikan yang rendah akan mepengaruhi sikap peduli lingkungan yang rendah pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Peningkatan pendidikan yang harus ditingkatkan pada ibu-ibu rumah tangga yaitu pendidikan di keluarga, masyarakat, lingkungan sekitar. Dengan pendidikan tersebut tentunya ibu-ibu rumah tangga semakin memiliki pemahaman dan pengetahuan dalam sikap peduli lingkungan yang berdampak positif bagi ibu-ibu rumah tangga dan keluarganya. Apabila ibu-ibu rumah tangga di Desa jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka ibuibu rumah tangga tersebut cenderung akan memliki sikap peduli lingkungan yang semakin meningkat. Sebaliknya jika tingkat pendidikan ibu rumah tangga rendah, maka sikap peduli lingkungan pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung juga rendah atau menurun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi akan

95 mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, karena pendidikan merupakan kecerdasan dan keterampilan manusia, seperti yang dikatakan oleh Simanjutak (1984; 60), investasi dengan meningkatkan pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia keuntunganya tidak hanya dinikmati oleh orang yang meningkatkan pendidikan tersebut (private rate to return) melainkan juga dinikamti oleh masyarakat luas (sosial rate return). 4. Hubungan pengetahuan lingkungan, tingkat sosial ekonomi dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap sikap peduli lingkungan pada ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka dapat diketahui besarnya koefisien korelasi berganda adalah 0.408 dan besarnya korelasi tersebut kurang dari 0,165 (r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan besarnya sampel 142). Maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan lingkungan hidup, tingkat sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap sikap peduli lingkungan pada ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Hasil uji F diperoleh f hitung sebesar 9,901 dengan nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan hasil demikian bahwa pemilihan variabel pengetahuan lingkungan hidup, tingkat sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan pada ibu-ibu rumah tangga sudah tepat untuk mengetahui sikap peduli lingkungan pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung.

96 Analisis deskriptif menunjukan bahwa 14,1% ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung termasuk memiliki sikap peduli lingkungan kategori rendah (kurang peduli). Kemudian 63,4% termasuk memiliki sikap peduli lingkungan kategori sedang artinya cukup memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Adapun responden termasuk memiliki sikap peduli lingkungan kategori tinggi atau memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan ada 22,5%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden termasuk memiliki sikap pada kategori sedang artinya cukup memiliki sikap yang peduli pada lingkungan. Oleh karena itu peneliti berpendapat masih perlu adanya peningkatan sikap peduli lingkungan pada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jati Agung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Lampung. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Aniq Hariri (2012) yang meneliti tentang Hubungan antara Pengetahuan Lingkungan dan Persepsi tentang Lingkungan Hidup dengan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2012. Hasil pengujian diperoleh bahwa Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup dan Persepsi tentang Lingkungan Hidup secara bersama-sama dengan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2012. Sedangkan menurut Budhiati (2011) yang berjudul Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi, Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Tentang Pengelolaan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat Di Kota Surakarta. Hasil

97 pengujian diperoleh bahwa Ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan dengan perilaku hidup sehat masyarakat kota Surakarta. Dari hasil penelitian tersebut jika dibandingkan dengan penelitian ini menunjukan bahwa pengetahaun lingkungan hidup, tingkat sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan memiliki hubungan terhadap sikap peduli lingkungan. Sedangkan hasil penelitian ini hubungan positif dan signifikan pada pengetahaun lingkungan hidup, tingkat sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan terhadap sikap peduli lingkungan dimana keterkaitan terhadap sikap peduli lingkungan memiliki pengaruh dari ketiga variabel bebasnya. Sikap peduli lingkungan pada ibu-ibu rumah tangga sangat penting bagi terciptanya kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. Oleh sebab itu, ibu rumah tangga memiliki peranan yang cukup besar dalam menciptakan kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan rumah meliputi kebersihan tempat MCK, dapur, dan ruangan rumah. Namun peranan ibu rumah tangga tersebut tidak akan mampu berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari keluarga yaitu ayah dan anak serta orang lain. Hendaknya seluruh warga masyarakat memiliki tingkat kesadaran yang tinggi dalam menjaga kebersihan lingkungan yang akan berdampak pada terjaganya sikap peduli lingkungan, mengawasi, dan mengendalikan lingkungan serta melestarikan lingkungan hidup dan mengurangi dampak lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan

98 merugikan bagi kesejahteraan hidup masyarakat pada saat sekarang dan pada masa yang akan datang. E. Persamaan Dan Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu Tabel 4.14 Perbandingan Penelitian Penulis dengan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan 1 Nur Salim (2012) Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dan Pengetahuan Lingkungan Hidup dengan Sikap Terhadap Kebersihan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa di MTs Negeri 1 Kudus Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukan. Variabel Status Sosial Ekonomi dan Pengetahuan Lingkungan Hidup ada Hubungan Positif dengan Sikap Terhadap Kebersihan Lingkungan Hidup 1) Meneliti variabel status sosial ekonomi dan pengetahuan lingkungan hidup. 2) Variabel status sosial ekonomi dan pengetahuan lingkungan hidup memiliki hubungan positif dengan variabel terikat yang penulis teliti 3) Metode yang digunakan kuantitatif dengan pendekatan korelasional 1) Subjek Penelitian Adalah Siswa Sekolah Mts Negeri. 2) Variabel terikatnya sikap terhadap kebersihan lingkungan Sekolah 3) tidak membuat perangkat bahan ajar sebagai subtansi pendukung pembelajaran di Sekolah.

99 No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan 2 Mohamad Aniq Hariri (2012) Hasil penelitian menunjukan. Hubungan antara Pengetahuan Lingkungan dan Persepsi tentang Lingkungan Hidup dengan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup pada Ibuibu Rumah Tangga di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2012 Variabel Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup dan Persepsi tentang Lingkungan Hidup ada hubungan positif dengan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup pada Ibu-ibu Rumah Tangga di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun 2012. 1) Sama meneliti tentang pengetahuan lingkungan dan sikap 2) Subjek yang diteliti adalah ibu rumah tangga 3) Memiliki hasil hubungan yang positif antara pengetahuan lingkungan dengan variabel terikat yang penulis teliti 1) Variabel yang digunakan ada 3 yaitu: pengetahuan lingkungan hidup, persepsi tentang lingkungan hidup, sikap terhadap lingkungan hidup. 2) Lokasi penelitian di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun 2012 3) Variabel terikatnya yaitu sikap terhadap lingkungan hidup pada Ibuibu rumah tangga di Desa Kayen Kecamatan Kayen Kabupaten Pati 4) tidak membuat perangkat bahan ajar sebagai subtansi pendukung pembelajaran di Sekolah.

100 No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan 3 Budhiati (2011) Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi, Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Tentang Pengelolaan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Sehat Masyarakat Di Kota Surakarta Hasil penelitian menunjukan. Variabel kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan ada hubungan positif dengan perilaku hidup sehat masyarakat kota Surakarta 1) Meneliti variabel kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan sebagai variabel terikat. 2) Metode penelitian menggunakn metode kuantitaif dengan pendekatan korelasional 3) Variabel kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan memiliki hubungan yang positif dengan variabel terikat yang penulis teliti 1) Subjek yang diteliti tidak terfokus pada ibu rumah tangga saja, tetapi keseluruhan masyarakat di desa yang menjadi penelitian 2) Lokasi Penelitian Di Kota Surakarta Tahun 2011 3) Variabel terikatnya yaitu prilaku hidup sehat pada masyarakat di di Kota Surakarta. 4) tidak membuat perangkat bahan ajar sebagai subtansi pendukung pembelajaran di Sekolah.