BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 2 LANDASAN TEORI

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 2. Landasan Teori

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Bab 2. Landasan Teori. berarti. Istilah semantik berpadanan dengan kata semantique dalam bahasa Perancis

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

Pergi kemana? どこへ行きますか

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

Bab 2. Landasan Teori. untuk mendukung analisis pemaknaan dari lagu Without You yang terdapat di bab 3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

Bab 2. Landasan Teori

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

3. Bahasa Jepang

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta Buddayah. Kata Buddayah adalah bentuk

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab 1. Pendahuluan. drama seri ini bahkan membuat sebagian orang yang menontonnya dapat tertawa,

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman?

Lirik Lagu Evergreen. This scenery is evergreen 緑の葉が色づきゆく木漏れ日の下で君が泣いている そっと身体に流れる薬みたいに溶けて行ったね. This scenery is evergreen 儚いほど途切れそうなはなその手をつないで離さないように

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

Putri Antikasari Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (Rokhmansyah, Alfian. 2014 : 1) kata susastra berasal dari bentuk su + sastra. Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta yaitu berasal dari akar kata sas yang dalam kata kerja turunan berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, atau instruksi, sedangkan akhiran tra menunjukkan alat, sarana. Kata sastra dapat diartikan sebagai alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi, atau pengajaran. Awalan su- pada kata susastra berarti baik, indah sehingga susastra berarti alat untuk mengajar. Puisi sebagai salah sebuah karya seni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya, mengingat bahwa ada beragam-ragam puisi. Begitu juga, puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu dibaca orang. Sepanjang zaman puisi selalu mengalami perubahan, perkembangan. Hal ini mengingat hakikatnya sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi). Puisi selalu berubah-ubah sesuai dengan evolusi selera dan perubahan konsep estetiknya. (Pradopo, Rachmat Djoko. 2014 : 3). Meskipun demikian, orang tidak akan dapat memahami puisi secara sepenuhnya tanpa mengetahui dan menyadari bahwa puisi itu karya estetis yang bermakna, yang mempunyai arti, bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna. Oleh karena itu, sebelum pengkajian aspek-aspek yang lain, perlu lebih dahulu puisi dikaji sebagai sebuah struktur yang bermakna dan bernilai estetis. Jadi, puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, disusun dalam wujud yang paling berkesan.

2 Seringkali istilah puisi disamakan dengan sajak. Akan tetapi, sebenarnya tidak sama, puisi itu merupakan jenis sastra yang melingkupi sajak, sedangkan sajak merupakan bagian dari puisi. Memahami makna puisi atau sajak tidaklah mudah oleh karena itu penulis tertarik untuk belajar bagaimana cara memahami puisi, jenis sastra puisi lain dari jenis prosa. Prosa tampaknya lebih mudah dipahami maknanya daripada puisi. Hal ini disebabkan oleh bahasa prosa itu merupakan ucapan biasa (denotatif), sedangkan puisi itu merupakan ucapan yang tidak biasa (konotatif) sehingga tidak banyak orang yang dapat memahami puisi secara baik dan benar disebabkan karena penggunaan gaya bahasa yang bervariasi sehingga makna puisi itu tidak secara langsung dapat dimengerti bila kita belum memahami tentang makna gaya bahasa yang dibuat pada puisi. (http://www.slideshare.net/ichwanaridanu/analisis-puisi) Shahnon Ahmad (Pradopo, 1993 : 6) mengumpulkan definisi puisi pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut : 1. Samuel Taylor Coleridgr mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya dan sebagainya. 2. Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. 3. Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.

3 4. Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturut-turut secara teratur) 5. Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam. Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap tedapat benang merah. Shahnon Ahmad (Pradopo,1993 : 7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, dan perasaan yang bercampur aduk. Puisi Jepang awalnya dibawakan secara lisan pada zaman Nara. Setelah berkembang pada zaman Heian dan ditemukannya huruf kana puisi Jepang dapat disajikan secara tertulis, lalu pada zaman tersebut para pria dan wanita menggunakan puisi sebagai alat untuk berkomunikasi. Puisi Jepang biasanya berisi tentang kehidupan sehari-hari, cinta, dan alam yang mempunyai struktur puisi yang unik. Puisi yang akan dibahas oleh penulis terdapat pada kesusastraan zaman Heian yang berjudul Kokin Wakashuu ( 古今和歌集 ), Kokin wakashuu adalah koleksi puisi Jepang yang memuat 1.111 puisi waka. Ini adalah antologi imperial, yang disusun oleh Kaisar Uda dan diterbitkan atas perintah anaknya, Kaisar Daigo, sekitar tahun 905, dan bentuk akhirnya diselesaikan sampai tahun 920, meskipun

4 menurut beberapa sumber sejarah bahwa puisi terakhir ditambahkan ke dalam kumpulan puisi pada tahun 914. Para penyusun antalogi tersebut adalah empat orang penyair istana, dipimpin oleh Ki no Tsurayuki dan termasuk juga Ki no Tomonori 1, Ōshikōchi no Mitsune, dan Mibu no Tadamine. Waka ( 和歌 ) merupakan salah-satu bentuk puisi yang memiliki 31 on ( 音 ) yang terdiri dari 5-7-5-7-7. Waka ( 和歌 ) berkembang pada abad 7 dan abad 9 dan lahir pada zaman Jodai (~ - 709). Di dalam waka ( 和歌 ) juga terdapat unsur-unsur puisi yang berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, kesan panca indera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur baur. Tetapi dalam Waka ( 和歌 ) tidak terdapat unsur rima. Meskipun demikian hal ini tidak mengurangi nilai estetika yang ada pada Waka ( 和歌 ), tetapi justru menjadi keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan puisi dari negara-negara lainnya. Sebuah Waka ( 和歌 ) biasanya berkaitan dengan fenomena alam Jepang, meskipun Waka ( 和歌 ) tersebut membahas tentang cinta. Hal ini menandakan bahwa geografi sangat mempengaruhi jati diri dan kepribadian orang Jepang. Dengan mengandalkan keadaan geografis di Jepang, maka Jepang memiliki empat musim yang di setiap musim memiliki ciri khas dan suasana khusus, yang tidak mudah untuk dipahami oleh orang-orang yang tinggal di negara yang memiliki dua musim saja seperti di Indonesia. Walaupun kita dapat melihat fenomena alam itu melalui media masa, akan tetapi itu saja tidak cukup untuk memahami apa yang terjadi pada fenomena alam yang terjadi disana. Di dalam kumpulan Kokin Wakashuu, Ki no Tsurayuki mengemukakan bahwa : たねは やまとうたは 人の心を種として 万の言との葉とぞなれりける はん世の中にある人 ことわが繁きものなれば 心に思ふことを 見るいだなうぐいすみずすもの聞くものにつけて 言ひ出せるなり 花に鳴く鶯 水に住む 1 Ki no Tomori meninggal sebelum Kokin Wakashuu selesai disusun.

5 かえるこえきいい蛙の声を聞けば 生きとし生けるもの いづれか歌をよまざりけちからいてんちきしんる 力をも入れずして天地を動かし 目に見えぬ鬼神をもあはれだんじょやわたけぶしこころなぐさと思はせ 男女の中をも和らげ 猛き武士の心をも慰むるは歌なり Terjemahan Jepang modernnya : (Masao Ozawa. 1971. P.49) たね やまとうたと申しますものは 人の心を種にたとえますと それしょうむすうから生じて口に出た無数の葉のようなものであります この世にくこうしじけんおうせつ暮らしている人々は公私さめざまの事件にたえず応接しておりますので その見たこと聞いたことに託して心に思っていること言いあらわはなあいだうぐいすせいりゅう表したものが歌であります 花間にさえずる鶯 清流に住かじかせいいとなむ河鹿の声を聞いてください 自然の間に生を営むものにして てんちの どれが歌を詠まないと申せましょうか 力ひとついれないで天地かみがみうごれいこんかんげき神々の心を動かし 目に見えないあの世の人の霊魂を感激させ だんじょしんみつどくわたけと男女の間に親密の度を加え いかつい武人の心さえもなでやかにするのが歌なのであります (Masao Ozawa. 1971. P.49) Puisi Jepang memiliki hati manusia sebagai bibit dan banyak kata sebagai daun. Itu menjadi ada ketika manusia menggunakan yang terlihat dan yang terdengar untuk memberikan suara kepada perasaan yang muncul dari kejadian-kejadian yang tak terhitung jumlahnya di dalam hidup mereka. Misalnya dengarkanlah nyanyian burung diantara bunga-bunga, atau suara katak yang tinggal di air itu semua mengajarkan kita bahwa setiap mahluk hidup bernyanyi. Itu adalah lagu yang menggerakkan langit dan bumi dengan mudah, mencampur-adukkan emosi di dalam roh-roh dan dewa-dewa yang tidak bisa terlihat, membawa keselarasan kepada hubungan antara pria dan wanita, dan menenangkan hati para pejuang yang ganas. Kutipan di atas merupakan bagian dari kata pengantar yang dibuat oleh Ki no Tsurayuki pada saat ia ditugaskan untuk mengumpulkan puisi atas perintah Tenno, yang memaknai bahwa para penyair puisi Jepang membuat syair puisi berdasarkan dari perasaan, pengalaman yang digambarkan melalui simbol-simbol

6 alam maupun simbol yang lain, para penyair menggunakan imajinasi dan menggunakan panca indera untuk menungkapkan apa yang mereka rasakan ke dalam sebuah syair yang puitis, dikarenakan puisi itu lahir dari akar hati manusia yang dapat mewakili emosi dari tiap-tiap penyair yang membuat karya sastra puisi tersebut. Sebuah puisi mempunyai berbagai macam makna yang tidak bisa kita pahami secara kasat mata. Dalam puisi pun cinta merupakan hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan sang penyair. Selain itu dalam puisi tidak hanya bercerita tentang cinta tetapi menggambarkan juga tentang kebencian, kesunyian, sindiran, perjalanan dan lain-lain. Cinta adalah sebuah anugerah yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia, karena itu cinta bersifat universal. Cinta berkaitan dengan aspek terdalam pada diri manusia yaitu hati dan perasaan. Karena cinta hanya untuk dirasakan bukan untuk dipikirkan. Cinta dapat membahagiakan sekaligus menyengsarakan. Kekuatan cinta dapat membuat seseorang tertawa, bersedih, merintih, bahkan menangis. Cinta diikuti oleh perasaan setia dan sayang, tetapi seseorang yang dapat mendefinisikan makna cinta biasanya hanya bisa melihat dari satu sudut pandang saja. Seandainya orang tersebut sedang jatuh cinta maka definisinya tentang cinta sebagai sesuatu yang menyenangkan dan indah. Akan tetapi bila sedang patah hati maka definisinya tentang cinta sebagai sesuatu yang menyakitkan dan menyedihkan. Memang cinta merupakan perasaan hati yang sifatnya abstrak sehingga kadang sulit untuk dipahami, hanya orang yang sedang dan merasakannya saja yang dapat memahami perasaan cinta yang sesungguhnya. Tetapi beberapa penyair yang ada di Jepang, memiliki keahlian dalam menerapkan teknik untuk mengapresiasikan perasaan tentang cinta, karena para penyair tersebut dapat mengubah perasaan yang sifatnya abstrak dan sulit dipahami menjadi kalimat-kalimat imajinatif yang indah. Jika tidak berusaha untuk mengerti dalam cara yang bervariasi, seseorang tidak bisa dianggap sebagai pembaca yang baik. Berdasarkan pemikiran itu penulis akan menelaah kumpulan puisi yang ada di kumpulan puisi Kokin Wakashuu ( 古今和歌集 ) untuk penulisan skripsi ini, karena di dalam kumpulan puisi tersebut

7 terdapat macam-macam puisi cinta yang menggambarkan masalah cinta pada zaman Heian. Salah satu contoh puisi cinta yang digambarkan pada zaman Heian adalah sebagai berikut : すみひ 住のえのまつほどひさになりぬればあしたづのねになかぬ日はなし かねみのおうきみ (799) Terjemahan Jepang modern : すみのえまつ あの人を待つ間が久しいのは住江の松の久しさと同じこと 私はつるどうようこえな鶴と同様に声をたてて泣かぬ日とてはないのだ. Lamanya waktu menunggu orang itu sama seperti lamanya (masa hidup) pohon pinus Suminoe. Saya menangis seperti burung crane, yang tiada seharipun tanpa menangis. Dalam puisi diatas dapat terlihat bahwa penyair sedang menyiratkan bagaimana ia menggambarkan cinta yang mempunyai unsur kerinduan kepada kekasihnya dalam waktu yang cukup lama dan dapat dilihat pada kata 久しい hisashi yang diartikan sebagai lama, lalu pada 住江の松の久しさ suminoe no matsu no hisashisa yang diartikan sebagai lamanya (masa hidup) pohon pinus yang bisa dibayangkan bahwa pohon tersebut mempunyai umur yang cukup lama sehingga penyair menggunakan bahasa kiasan untuk memberikan efek imajinatif kepada para pembaca yang membaca puisi tersebut. Dengan menganalisis karya sastra tersebut penulis merasa tertarik untuk memahami perasaan cinta pada kumpulan puisi Kokin Wakashuu.

8 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dalam kumpulan puisi Kokin Wakashuu ( 古今和歌集 ) terdapat bermacam-macam tema, yaitu musim, cinta, dan lain-lain. Salah satu tema dari kumpulan Kokin Wakashuu, yakni tema cinta akan menjadi bahan yang penulis analisis untuk mengetahui penggambaran perasaan cinta pada zaman Heian. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah penelitian pada puisi Kokin Wakashuu yang bertemakan cinta. Sebagai alat dalam mencari gambaran cinta dalam waka yang akan dianalisis, penulis menggunakan teori Empat Arti Puisi 2 Dalam penelitian ini gambaran cinta akan dibagi menjadi dua tema yaitu, tema kerinduan dan kesedihan dengan menganalisis 20 waka dari kumpulan puisi Kokin Wakashuu. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana para penyair menggambarkan perasaan cinta pada puisi dalam kumpulan Kokin Wakashuu? 2. Bagaimana penggambaran cinta pada zaman Heian dalam kumpulan puisi Kokin Wakashuu dengan menggunakan teori Empat Arti Puisi? 2 Teori Empat Arti Puisi adalah teori yang menggunakan empat pertanyaan untuk memahami makna dalam puisi (lih hal.9)

9 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk memahami perasaan cinta penyair pada kumpulan puisi Kokin Wakashuu. 2. Untuk memahami penggambaran cinta pada zaman Heian dalam kumpulan puisi Kokin Wakashuu dengan menggunakan teori Empat Arti Puisi. 1.6 Landasan Teori Teori berasal dari kata theoria (bahasa latin). Teori bukanlah alat yang siap pakai, tetapi justru teori memberikan berbagai kemudahan untuk memahami objek yang diteliti. Menurut Fokkema dan Kunne-Ibsch (Ratna, Nyoman Kutha. 2004 : 3), penelitian terhadap karya sastra pada umumnya memanfaatkan teori-teori yang sudah ada. Teori adalah alat yang melaluinya suatu penelitian dapat dilakukan secara lebih maksimal. Penulis akan menggunakan teori Empat Arti Puisi yang dikemukakan oleh L.A. Richards (1929) dalam buku yang berjudul Apresiasi Kesusastraan (Jakob Sumardjo & Saini K.M. 1994 : 130). Teori ini disajikan dalam empat bentuk pertanyaan, yaitu : 1. Apakah yang dipikirkan penyair? Bagaimana pendapat penyair tentang pokok yang dipikirkan itu? 2. Bagaimanakah perasaan penyair ketika ia berhadapan dan memikirkan pokok yang dihadapinya itu?

10 3. Dalam cara bagaimanakah penyair mengungkapkan pikiran-pikiran dan perasaannya itu? Hubungan macam apa yang diciptakan penyair dengan pembaca yang mempengaruhi cara dan nada bicara? 4. Apa yang diinginkan penyair terjadi pada pembaca setelah pembaca membaca karyanya. 1.7 Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin menggunakan teori Empat Arti Puisi yang memandang karya sastra sebagai data analisis dari pikiran dan perasaan penyair, melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis untuk mengindentifikasi dan mendeksripsikan gambaran cinta dalam karya sastra, tidak hanya menguraikan tetapi juga memberikan pemahaman dan penjelasan objek yang akan diteliti dengan sumber data tertulis (teks). Metode kulitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. Metode mengumpulkan data melalui penelitian kepustakaan dan internet. 1.8 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pembelajar bahasa Jepang. Secara teoritis dan praktis, penelitian ini juga dapat membantu para pembelajar bahasa Jepang dalam memahami makna-makna yang tersirat pada kumpulan puisi Kokin Wakashuu sehingga dapat menjadi salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya, terutama dalam bidang sastra yang akan menganalisis puisi waka dengan menggunakan teori Empat Arti Puisi.

11 1.9 Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, landasan teori, metode penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II KESUSASTRAAN ZAMAN HEIAN DAN KOKIN WAKASHUU Berisikan pembahasan tentang latar belakang kesusastraan Jepang, Kesusastraan zaman Heian dan Kokin Wakashuu. BAB III ANALISIS PENGGAMBARAN CINTA DALAM KUMPULAN KOKIN WAKASHUU MENGGUNAKAN TEORI EMPAT ARTI PUISI Berisikan pembahasan tentang penjelasan teori Empat Arti Puisi, cinta dan menganalisis tema kerinduan dan kesedihan dalam kumpulan puisi Kokin Wakashuu menggunakan teori Empat Arti Puisi. BAB IV KESIMPULAN Merupakan bagian penutup dari keseluruhan skripsi yang di dalamnya berisi kesimpulan dari analisis pada bab sebelumnya.