BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pembangun ekonomi. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA BELANJA ONLINE ELEVENIA STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KUESIONER. Terimakasih atas kesediaan saudara(i) untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab. penelitian yang berjudul PENGARUH BRAND IMAGE DAN KELOMPOK

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

Lampiran. Descriptive Statistics BUDAYA TOTAL KOMITMEN TOTAL KINERJA TOTAL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Rtv) Pekanbaru terhadap 76 orang pelanggan diperoleh hasil penelitian meliputi :

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden per variabel independen dan dependen. dan tempat berjualan benda-benda dan kegiatan kesenian.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penelitian yang berjudul : PENGARUH KUALITAS MAKANAN, KUALITAS PELAYANAN DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelian pelumas SHELL HELIX Semarang. Jumlah kuesioner yang di sebar

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

KUESIONER PRA SURVEY. untuk data pra survey dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang dari responden. Dalam penelitian ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

PENGARUH HARGA, KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STOMPING GROUNDS COFFEE

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Penelitian. No: KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

Kuesioner Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Tempe (Pada Pabrik Tempe H.M. YASIN Medan)

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dengan menggunakan rumus Slovin atas jumlah seluruh pelanggan spring bed

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

KUESIONER. Responden yang terhormat,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Makanan Jajanan Kaki Lima Makanan jajanan kaki lima merupakan makanan yang tersedia hampir diseluruh kota, dengan menu yang ditawarkan sangat bervariasi mulai dari yang dikategorikan jenis makanan berat seperti nasi goreng, mie goreng, bakso, mie ayam, bubur ayam, nasi pecel lele atau ayam, jenis soto-sotoan, makanan sedang seperti batagor, siomay, hingga makanan camilan seperti kue cubit, gorengan, surabi, rujak, kue pancong, bandros. 1. Karakteristik Profil Responden Dari hasil kuesioner yang telah disebar dan masing-masing responden telah memberikan tanggapan maka dapat diketahui karakteristik masing-masing responden tersebut. Adapun karakteristik responden yang dapat dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan perbulan, lokasi kerja untuk mengetahui pengaruh warna, desain, dan ukuran kemasan makanan jajanan kaki lima terhadap perilaku membeli. 43

44 a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin TABEL 4.1 KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN RESPONDEN JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSENTASI a. Laki-Laki 79 43,9% b. Perempuan 101 56,1% Jumlah 180 100% Sumber : Hasil kuisoner, 2015 Berdasarkan hasil data terhadap 180 responden pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah perempuan yaitu 101 responden (56,1%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki hanya 79 responden (43,9%) b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia TABEL 4.2 KARAKTERISTIK USIA RESPONDEN USIA FREKUENSI PERSENTASI 15-22 tahun 12 6,7% 23-30 tahun 73 40,6% 31-37 tahun 57 31,7% 38-45 tahun 27 15% 46-53 tahun 9 5% 54 tahun 2 1,1% Jumlah 180 100% Sumber : Hasil kuisoner, 2015

45 Berdasarkan hasil data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa umur responden yang terbanyak adalah dari umur 23-30 tahun sebanyak 73 responden (40,6%), lebih sering melakukan pembelian makanan jajanan kaki lima, karena termasuk dalam kategori usia produktif dan berpenghasilan. c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan TABEL 4.3 KARAKTERISTIK PEKERJAAN RESPONDEN PEKERJAAN FREKUENSI PERSENTASI Karyawan Swasta 126 70% Pendidik (guru, dosen, atau sejenisnya) 6 3,3% PNS (Dinas, Kementrian, BUMN) 25 13,9% Lainnya 23 12,8% Jumlah 180 100% Sumber : Hasil kuisoner, 2015 Berdasarkan hasil data pada Tabel 4.3 bahwa responden yang terbanyak adalah pekerjaan karyawan swasta sebanyak 126 responden (70%), dan diikuti oleh responden pekerjaan PNS (dinas, kementrian, BUMN) sebanyak 25 responden (13,9%), kemudian pekerjaan dalam jenis kategori lainnya (yang tidak termasuk tiga kategori yang ada pertanyaan kuisoner) sebanyak 23 responden (12,8%), sisanya pekerjaan pendidik (guru, dosen, atau sejenisnya) terdapat 6

46 responden (3,3%). d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan TABEL 4.4 KARAKTERISTIK PENDAPATAN RESPONDEN PENDAPATAN FREKUENSI PERSENTASI < Rp.1.000.000 3 1,7% Rp.1.000.000-3.000.000 17 9,4% Rp3.000.000-5.000.000 46 25,6% Rp.5.000.000-7.000.000 45 25,0% Rp.7.000.000-9.000.000 19 10,6% > Rp.9.000.000 50 27,8% Jumlah 180 100% Sumber : Hasil kuisoner, 2015 Dari Tabel 4.4 diketahui responden dengan pendapatan >Rp.9.000.000 memiliki jumlah yang sama sebanyak 50 responden (27,8%), selanjutnya diikuti oleh responden dengan pendapatan Rp.3.000.000-5.000.000 sebanyak 46 responden (25,6%).

47 e. Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Kerja TABEL 4.5 KARAKTERISTIK LOKASI KERJA RESPONDEN LOKASI KERJA FREKUENSI PERSENTASI Jakarta Barat 11 6,1% Jakarta Pusat 42 23,3% Jakarta Selatan 91 50,6% Jakarta Utara 26 14,4% Jakarta Timur 10 5,6% Jumlah 180 100% Berdasarkan hasil data pada Tabel 4.5 bahwa lokasi kerja responden yang terbanyak adalah yang berlokasi kerja di Jakarta Selatan sebanyak 91 responden (50,6%), dan diikuti selanjutnya oleh responden yang berlokasi kerja di Jakarta Pusat 42 responden (42%). B. Hasil Uji Statistik Deskriptif 1. Analisis Jawaban Responden mengenai warna kemasan makanan jajanan kaki lima. Dari hasil analisis kuesioner kepada responden berdasarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel mengenai warna kemasan makanan jajanan kaki lima maka dapat diketahui tanggapan responden. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

48 TABEL 4.6 ANALISIS JAWABAN RESPONDEN MENGENAI WARNA KEMASAN MAKANAN JAJANAN KAKI LIMA. No. Pertanyaan Tanggapan Responden STS TS N S SS Total 1. Warna kemasan makanan (produk) 2 22 64 70 22 180 1,1% 12,2% 35,6% 38,9% 12,2% 100% kaki lima menjadi daya tarik tersendiri 2. Warna yang cerah kemasan makanan 0 12 35 104 29 180 0% 6,7% 19,4% 57,8% 16,1% 100% (produk) kaki lima menjadi daya tarik tersendiri 3. Warna yang gelap kemasan makanan 7 93 62 15 3 180 3,9% 51,7% 34,4% 8,3% 1,7% 100% (produk) kaki lima Sumber : Hasil Kuesioner, 2015 Dari tabel diatas diketahui bahwa responden yang memilih sangat tidak setuju atas indikator warna yang cerah kemasan makanan (produk) kaki lima menjadi daya tarik tersendiri adalah 0%, sedangkan responden sebanyak 38,9% memilih setuju atas indikator warna kemasan makanan kaki lima menjadi daya

49 tarik tersendiri, responden sebanyak 57,8% setuju pada indikator warna yang cerah kemasan makanan kaki lima menjadi daya tarik tersendiri, responden sebanyak 51,7% memilih tidak setuju terhadap indikator warna yang gelap kemasan makanan kaki lima menjadi daya tarik tersendiri. 2. Analisis Jawaban Responden mengenai desain kemasan makanan jajanan kaki lima. Dari hasil analisis kuesioner kepada responden berdasarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel mengenai desain kemasan makanan jajanan kaki lima maka dapat diketahui tanggapan responden. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel berikut ini : TABEL 4.7 ANALISIS JAWABAN RESPONDEN MENGENAI DESAIN KEMASAN MAKANAN JAJANAN KAKI LIMA. No. Pertanyaan 1. Adanya gambar Tanggapan Responden STS TS N S SS 1 17 35 99 28 180 Total pada kemasan makan (produk) 0,6% 9,4% 19,4% 55,0% 15,6% 100% kaki lima menjadi daya tarik tersendiri 2. Adanya tanda 1 13 29 108 29 180

50 merk dan logo 0,6% 7,2% 16,1% 60% 16,1% 100% produsen pada kemasan makanan (produk) kaki lima menjadi daya tarik tersendiri 3. Adanya tanda mutu dan 1 9 19 65 86 180 0,6% 5% 10,6% 36,1% 47,8% 100% kehalalan pada kemasan makanan (produk) kaki lima 4. Jenis bahan kemasan makanan 3 8 61 96 12 180 1,7% 4,4% 33,9% 53,3% 6,7% 100% (produk) kaki lima cukup menarik atau unik 5. Bentuk kemasan makanan (produk) 3 13 49 96 19 180 1,7% 7,2% 27,2% 53,3% 10,6% 100% kaki lima cukup menarik minat konsumen. Sumber : Hasil Kuesioner, 2015

51 Dari tabel diatas diketahui bahwa hanya sebanyak 0,6% responden memilih sangat tidak setuju atas indikator adanya gambar pada kemasan makan kaki lima menjadi daya tarik tersendiri, responden sebanyak 60,0% memilih setuju atas indikator adanya tanda merk dan logo produsen pada kemasan makanan kaki lima menjadi daya tarik tersendiri, responden sebanyak 47,8% memilih sangat setuju terhadap indikator adanya tanda mutu dan kehalalan pada kemasan makanan kaki lima, sebanyak 33,9% memilih netral pada indikator jenis bahan kemasan makanan kaki lima cukup menarik atau unik, dan sebanyak 53,3 setuju terhadap bentuk kemasan makanan kaki lima cukup menarik minat konsumen. 3. Analisis Jawaban Responden mengenai ukuran kemasan makanan jajanan kaki lima. Dari hasil analisis kuesioner kepada responden berdasarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel mengenai ukuran kemasan makanan jajanan kaki lima maka dapat diketahui tanggapan responden. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

52 TABEL 4.8 ANALISIS JAWABAN RESPONDEN MENGENAI UKURAN KEMASAN MAKANAN JAJANAN KAKI LIMA. No. Pertanyaan 1. Keamanan Tanggapan Responden STS TS N S SS 2 9 25 106 38 180 Total kemasan makan 1,1% 5% 13,9% 58,9% 21,1% 100% (produk) kaki lima seperti tidak mudah sobek cukup bagus 2. Keawetan kemasan makanan (produk) 3 18 46 97 16 180 1,7% 10% 25,6% 53,9% 8,9% 100% kaki lima cukup baik 3. Mutu bahan kemasan makanan 4 15 44 89 28 180 2,2% 8,3% 24,4% 49,4% 15,6% 100% (produk) kaki lima sangat baik 4. Ukuran kemasan 2 18 39 99 22 180

53 makanan (produk) 1,1% 10% 21,7% 55% 12,2% 100% kaki lima menjadi pertimbangan dalam membeli 5. Kemasan makanan (produk) kaki lima 1 3 13 125 38 180 0,6% 1,7% 7,2% 69,4% 21,1% 100% mudah dibawa atau dipegang. 6. Kemasan makanan (produk) kaki lima 3 19 31 98 29 180 1,7% 10,6% 17,2% 54,4% 16,1% 100% mudah dibuka atau ditutup kembali. Sumber : Hasil Kuesioner, 2015 Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 1,1 % memilih sangat tidak setuju atas indikator keamanan kemasan makan (produk) kaki lima seperti tidak mudah sobek cukup bagus, responden sebanyak 10% memilih tidak setuju atas indikator keawetan kemasan makanan (produk) kaki lima cukup baik, responden sebanyak 24,4% memilih netral terhadap mutu bahan kemasan makanan (produk) kaki lima sangat baik, sebanyak 55% memilih setuju untuk indikator ukuran kemasan makanan (produk) kaki lima pertimbangan dalam membeli, sebanyak 0,6 % memilih sangat tidak setuju pada kemasan makanan (produk) kaki lima mudah dibawa atau dipegang, dan sebanyak 54,4% setuju terhadap kemasan

54 makanan (produk) kaki lima mudah dibuka atau ditutup kembali. 4. Analisis Jawaban Responden mengenai keputusan pembelian makanan jajanan kaki lima. Dari hasil analisis kuesioner kepada responden berdasarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel mengenai keputusan pembelian kemasan makanan jajanan kaki lima maka dapat diketahui tanggapan responden. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel berikut ini TABEL 4.9 ANALISIS JAWABAN RESPONDEN MENGENAI KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN JAJANAN KAKI LIMA. No. Pertanyaan Tanggapan Responden STS TS N S SS Total 1. Pertimbangan harga sangat 0 2 20 101 57 180 0% 1,1% 11,1% 56,1% 31,7% 100% mempengaruhi dalam pembelian 2. Mempertimbangkan rasa dalam 0 0 3 81 96 180 0% 0% 1,7% 45% 53,3% 100% pembelian 3. Mempertimbangkan tempat penjualan 0 4 15 99 62 180 0% 2,2% 8,3% 55% 34,4% 100% dalam pembelian

55 4. Mempertimbangkan bentuk kemasan 2 15 57 90 16 180 1,1% 8,3% 31,7% 50% 8,9% 100% dalam pembelian Sumber : Hasil Kuesioner, 2015 Dari tabel diatas diketahui bahwa responden sebanyak 0% memilih sangat tidak setuju terhadap tiga indikator, responden sebanyak 0% memilih tidak setuju atas indikator mempertimbangkan rasa dalam pembelian, responden sebanyak 8,3% memilih netral pada indikator mempertimbangkan tempat penjualan dalam pembelian, responden sebanyak 50% memilih setuju mempertimbangkan bentuk kemasan dalam pembelian dan sebanyak 34,4% sangat setuju memilih indikator mempertimbangkan tempat penjualan dalam pembelian. C. Hasil Uji Kualitas Instrument Penelitian dan Uji Asumsi 1. Uji Kualitas Intrument Penelitian Dalam melakukan uji kualitas instrumen, peneliti menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics versi 22. Uji kualitas instrument ini meliputi uji validitas data dan uji reliabilitas data. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Sebagaimana telah dijelaskan peneliti dalam bab III, pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total (anti image

56 correlation). Jika korelasi tiap faktor tersebut bersifat positif dan besarnya diatas 0,5 maka faktor tersebut dinyatakan valid. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut : TABEL 4.10 UJI VALIDITAS VARIABEL WARNA (X1) Variabel Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan Warna (X1) W1 0,638 0,50 Valid W2 0,603 0,50 Valid W3 0,726 0,50 Valid Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22 Hasil pengujian validitas terhadap instrument harga dapat dilihat pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai korelasi dari masing-masing Pertanyaan instrumen kuisioner lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertanyaan-Pertanyaan pada kuisioner adalah valid atau layak dalam mendefinisikan variabel warna. Sehingga semua indikator dari variabel penelitian ini adalah valid.

57 TABEL 4.11 UJI VALIDITAS VARIABEL DESAIN (X2) Variabel Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan Desain (X2) D1 0,767 0,50 Valid D2 0,760 0,50 Valid D3 0,696 0,50 Valid D4 0,643 0,50 Valid D5 0,731 0,50 Valid Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22 Hasil pengujian validitas terhadap instrument harga dapat dilihat pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai korelasi dari masing-masing Pertanyaan instrumen kuisioner lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertanyaan-Pertanyaan pada kuisioner adalah valid atau layak dalam mendefinisikan variabel desain. Sehingga semua indikator dari variabel penelitian ini adalah valid. TABEL 4.12 UJI VALIDITAS VARIABEL UKURAN (X3) Variabel Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan Ukuran (X3) U1 0,753 0,50 Valid U2 0,761 0,50 Valid U3 0,804 0,50 Valid U4 0,621 0,50 Valid

58 U5 0,568 0,50 Valid U6 0,602 0,50 Valid Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22 Hasil pengujian validitas terhadap instrument harga dapat dilihat pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai korelasi dari masing-masing Pertanyaan instrumen kuisioner lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertanyaan-Pertanyaan pada kuisioner adalah valid atau layak dalam mendefinisikan variabel ukuran. Sehingga semua indikator dari variabel penelitian ini adalah valid. TABEL 4.13 UJI VALIDITAS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) Variabel Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan Keputusan Pembelian (Y) KP1 0,604 0,50 Valid KP2 0,731 0,50 Valid KP3 0,640 0,50 Valid KP4 0,609 0,50 Valid Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22 Hasil pengujian validitas terhadap instrument harga dapat dilihat pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai korelasi dari masing-masing Pertanyaan instrumen kuisioner lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pertanyaan-Pertanyaan pada kuisioner adalah valid atau layak dalam mendefinisikan variabel keputusan pembelian. Sehingga semua indikator dari

59 variabel penelitian ini adalah valid. b. Uji Reliabilitas TABEL 4.14 UJI RELIABILITAS SELURUH INSTRUMENT PERTANYAAN Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.836 18 Sumber : Hasil olah data dengan SPSS 22 Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui nilai Cronbach s Alpha adalah 0,836 dari semua instrumen pertanyaan. Hasil olah data menunjukkan bahwa Cronbach s Alpha 0,836 lebih dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasilnya reliable. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, apakah nilai residual yang dihasilkan terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam uji normalitas data, peneliti menggunakan gambar grafik normal probability plot dan grafik histogram sebagai berikut:

60 GAMBAR 4.1 GRAFIK UJI NORMALITAS DATA Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22 Dari gambar grafik diatas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti garis diagonal, dapat disimpulkan bahwa nilai residual yang dihasilkan dari regresi tersebut normal.

61 GAMBAR 4.2 GRAFIK UJI HISTOGRAM Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22 Dari gambar grafik histogram diatas dapat dilihat bahwa data menunjukkan grafik membentuk krucut keatas, sehingga model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonieritas Dari hasil pengolahan data statistik diperoleh tabel pengujian multikolinearitas sebagai berikut:

62 TABEL 4.15 HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS Variabel Collinearity Statistic Tolerance VIF Warna (X1) 0,601 1,663 Desain (X2) 0,837 1,194 Ukuran (X3) 0,559 1,788 Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22 Dari table 4.14 diatas menunjukkan bahwa nilai VIF semua variable independen dalam penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai tolerance semua variabel independen lebih dari 10% atau 0,1 yang berarti tidak terjadi korelasi antara variabel independen yang nilainya lebih dari 90% sehingga bisa dikatakan bahwa tidak ada Multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedasitas Hasil uji statistik Heteroskedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

63 GAMBAR 4.3 GRAFIK UJI HETEROSKEDASITAS Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22 Dari gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi Heteroskedasitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi. D. Pengujian Hipotesis 1. Analisa Regresi Berganda Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini dirumuskan dalam model regresi berganda dalam penelitian ini dirumuskan dalam model regresi sebagai berikut :

64 Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 Dimana : Y = Keputusan Pembelian X 1 = Warna Kemasan X 2 = Desain Kemasan X 3 = Ukuran Kemasan a = Konstanta b1, b2, b3 = Koefisien regresi Bentuk analisa regresi berganda ini juga dapat diterapkan dalam penelitian ini. Angka-angka yang digunakan untuk menyusun persamaan ini diambil dari angkaangka Unstandardized Coefficients yang berada pada tabel Coefficient. TABEL 4.16 PERSAMAAN REGRESI LINIEAR BERGANDA Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 2.889.247 11.683.000 Ukuran.122.068.161 1.777.077.601 1.663 Warna.088.062.110 1.426.156.837 1.194 Desain.127.068.175 1.857.065.559 1.788 a. Dependent Variable: Keputusan pembelian Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22 Berdasarkan Output SPSS pada tabel diatas, maka dapat dibuat persamaan regresi linear berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

65 Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 Y = 2,889 + 0,088X1 + 0,127X2 + 0,122X3 Dari hasil persamaan regresi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 2,889. Maka semua variabel bebas memiliki nilai nol (0), maka nilai variabel terikat (Beta) sebesar 2,889. 2. Variabel warna (X1) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,088 dan memiliki hubungan positif terhadap keputusan pembelian. Jika variabel warna mengalami kenaikan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya juga, jika variabel warna mengalami penurunan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami penurunan. 3. Variabel desain (X2) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,127. Menunjukkan hubungan positif variabel desain terhadap keputusan pembelian. Dapat disimpulkan bahwa jika variabel desain mengalami kenaikan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya juga, jika variabel desain mengalami penurunan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami penurunan. 4. Variabel ukuran (X3) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,122. Menunjukkan hubungan positif variabel ukuran terhadap keputusan pembelian. Dapat disimpulkan bahwa jika variabel ukuran mengalami kenaikan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami kenaikan. Sebaliknya juga, jika variabel ukuran mengalami penurunan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami penurunan.

66 2. Koefisien Determinasi (R Square) TABEL 4.17 HASIL PENGUJIAN KOEFISIEN DETERMINASI (R2) WARNA, DESAIN, DAN UKURAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.360 a.130.115.40583 a. Predictors: (Constant), Desain, Warna, Ukuran b. Dependent Variable: Keputusan pembelian Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22 Nilai korelasi antara variabel warna (X1), desain (X2) dan ukuran (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,360. Dari hasil uji dapat disimpulkan memiliki korelasi atau hubungan yang kurang begitu kuat antara variabel warna, variabel desain, dan variabel ukuran dengan keputusan pembelian sebab nilai korelasi (R) dibawah 0,5. 3. Uji F Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

67 TABEL 4.18 UJI F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.324 3 1.441 8.751.000 b Residual 28.987 176.165 Total 33.311 179 a. Dependent Variable: Keputusan pembelian b. Predictors: (Constant), Desain, Warna, Ukuran Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22 Dari hasil output SPSS diatas, nilai sig 0,000 0,05 maka memiliki arti bahwa ada pengaruh signifikan yang. Dengan kata lain warna, desain, dan ukuran kemasan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian terhadap makanan jajanan kaki lima. 4. Uji Hipotesis Parsial (T) Tabel 4.19 UJI T Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 2.889.247 11.683.000 Ukuran.122.068.161 1.777.077.601 1.663 Warna.088.062.110 1.426.156.837 1.194 Desain.127.068.175 1.857.065.559 1.788 a. Dependent Variable: Keputusan pembelian Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 22

68 Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual (parsial) yaitu: warna, desain dan ukuran kemasan dalam menerangkan satu variabel dependen, yaitu: keputusan pembelian. Nilai t-test dapat dilihat dari nilai sig (α) pada masing-masing variabel independen. Untuk dapat mengujinya diperlukan hipotesis sebagai berikut : H 1 : Warna kemasan berpengaruh signifikan terhadap perilaku membeli konsumen. H 2 : Desain kemasan berpengaruh signifikan terhadap perilaku membeli konsumen. H 3 : Ukuran kemasan berpengaruh signifikan terhadap perilaku membeli konsumen. Kriteria keputusannya adalah : Jika nilai sig < 0,05 maka ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara variabel indepeden terhadap variabel dependen. Demikian pula sebaliknya apabila sig. > 0,05 maka ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara satu variabel dependen terhadap variabel independen. Dari hasil uji t pada tabel diatas dapat diketahui sebagai berikut : 1. Variabel warna memiliki nilai sig 0,156 > 0,05 artinya tidak signifikan atau dengan kata lain H 1 ditolak. Jadi warna secara parsial tidak berpengaruh signfikan terhadap keputusan pembelian.

69 2. Variabel desain memiliki nilai sig 0,065 > 0,05 artinya tidak signifikan atau dengan kata lain H 2 ditolak. Jadi desain secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Variabel ukuran memiliki nilai sig 0,077 > 0,05 artinya tidak signifikan atau dengan kata lain H 3 ditolak. Jadi ukuran secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. E. Pembahasan Pengaruh masing-masing variabel independen (warna, desain, dan ukuran kemasan) dengan variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Warna Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil uji T menunjukan bahwa tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan antara varibel warna kemasan makanan jajanan kaki lima terhadap keputusan pembelian konsumen yang ditunjukan dari nilai sig 0,156 > 0,05. Hal ini memungkinkan terjadi karena dalam konteks makanan jajanan kaki lima warna kemasan tidak menjadi pertimbangan oleh konsumen Indonesia ini ditunjukan dengan kontrakdiksi jawaban dari hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya bahwa jawaban responden menyatakan warna kemasan menjadi perhatian ketika akan membeli makanan jajanan kaki lima, namun jawaban ini tidak sesuai dengan jawaban responden dari pertanyaan terbuka yang diajukan, menyatakan bahan yang aman untuk kemasan 55% responden menjawab kertas, diikuti 40% menjawab plastik, selanjutnya 5% menjawab styrofoam.

70 Bagi sebagian warga Jakarta kemasan berbahan kertas, plastik, dan stryofoam dianggap aman sedangkan seperti diketahui bersama bahwa untuk jenis kemasan berbahan kertas, plastik maupun styrofoam yang umum dipakai oleh PKL kebanyakan warna yang dipakai adalah berwarna gelap (hitam) atau terang (putih/transparan). Sehingga dapat disimpulkan kebanyakan konsumen tidak terlalu mempermasalahkan warna kemasan ketika membeli makanan jajanan kaki lima. Dari hasil uji pada variabel ini menunjukan bahwa warna kemasan untuk makanan jajanan kaki lima tidak sejalan dengan penelitian empiris terdahulu Ahmadi (2013) yang dilakukan di Negara Iran dimana hasil penelitiannya menyatakan warna kemasan mempengaruhi perilaku membeli konsumen. Sama halnya Deliya (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh warna kemasan terhadap keputusan membeli konsumen. 2. Pengaruh Desain Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil uji T menunjukan bahwa tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan antara varibel desain kemasan makanan jajanan kaki lima terhadap keputusan pembelian konsumen yang ditunjukan dari nilai sig 0,065 yang lebih besar daripada 0,05. Berdasarkan survey pendahuluan hal ini memungkinkan terjadi karena kecenderungan responden menyatakan bahan kemasan yang cocok untuk jenis makanan kering atau goreng-gorengan adalah kertas atau plastik. Sedangkan kertas atau plastik kemasan yang dipakai pada makanan jajanan kaki lima saat ini umumnya tidak memiliki unsur desain yang seharusnya

71 seperti adanya logo atau gambar, jenis bahan material yang aman dari kertas atau plastik kemasan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa desain kemasan untuk makanan jajanan kaki lima tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya di Negara Pakistan oleh Ahmed (2014) yang menyatakan terdapat pengaruh desain kemasan dengan keputusan pembelian konsumen. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Hanifawati (2015) menyatakan atribut verbal (desain) yang terdiri dari brand, nama produk, informasi kadaluarsa, klaim halal, klaim BPOM mempengaruhi terhadap keputusan pembelian. 3. Pengaruh Ukuran Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil uji T menunjukan bahwa tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan antara varibel ukuran kemasan makanan jajanan kaki lima terhadap keputusan pembelian konsumen yang ditunjukan dari nilai sig 0,077 yang lebih besar daripada 0,05. Hal ini terjadi karena para pelaku usaha makanan jajanan kaki lima telah menyiapkan kemasan yang disesuaikan dengan besaran ukuran makanan yang mereka jajakan, sehingga tanpa disadari ketika para konsumen memutuskan membeli makanan jajanan kaki lima dengan dibungkus mereka sudah mengetahui bahwa para pedagang kaki lima sudah memiliki ukuran kemasan yang wajar sesuai besaran porsi makannya. Dari hasil uji pada variabel ini menunjukan bahwa ukuran kemasan untuk jajanan kaki lima tidak sejalan dengan hasil penemuan riset empiris sebelumnya oleh Ehson (2015) yang menyatakan terdapat pengaruh ukuran kemasan terhadap

72 keputusan pembelian. Sementara Ahmadi (2013) menyatakan hal yang sama yaitu terdapat pengaruh ukuran kemasan terhadap keputusan pembelian.