BAB III METODE PENELITIAN. FINANCE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2009 sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk membantu perusahaan jasa pembiayaan dalam proses pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB II. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, sehingga komunikasi tak mungkin dapat dipisahkan dengan organisasi.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II. pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda motor roda

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sangat penting dalam laju perkembang perekonomian Indonesia. Pada saat sekarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Sentra Dana Cikokol merupakan salah satu cabang yang paling awal

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini cukup pesat, maka sebagai

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

Public Expose. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 1 Desember 2015 Sentral Senayan III lantai 28

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. saham PT Tunas Financindo Sarana pada tanggal 6 Februari Saham yang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN. daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

Public Expose. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Jakarta, 22 November 2016

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. PT Bediri Mobilindo merupakan salah satu perusahaan pembiayaan dan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

LAMPIRAN I HASIL PRA SURVEY

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah perusahaan yang telah mantap secara finansial dan operasional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

Kantor Pusat. Lampiran 1. Branch Manager. Internal Auditor. Secretaris. W & D Supervisor Branch Sales Manager

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. menempuh berbagai macam upaya agar dapat tetap bertahan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor, sedang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor oleh masyarakat dan untuk mengurangi risiko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yang dicita-citakan maka

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut ini adalah data tentang perusahaan PT LION BROTHER.

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

1. Economic Challenges Awards (November 2012) Kategori: Pemenang Perusahaan Kebanggan Indonesia untuk Sektor Ritel (Metro TV)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Kendaraan Bermotor dalam Negeri (ribu unit)

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB I PENDAHULUAN. membawa banyak sekali perubahan pada sistem pemasaran perusahaan. Persaingan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bergerak Seluler (SBTS) yang dikelola oleh PT. Telkom. Kemudian nama Telkomsel ini

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

I. PENDAHULUAN Salah satu sektor potensial yang perlu mendapat perhatian pemerintah dan perlu dikembangkan adalah sektor usaha kecil dan menengah atau

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Perubahan Moda Perjalanan di Wilayah DKI Jakarta Perbandingan 2002 dan Sumber: (Sitramp, 2010)

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian pada PT WOM FINANCE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2009 sampai dengan tanggal 25 Maret 2009. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Didirikan pada tanggal 23 Maret 1982 dengan nama PT. Jakarta Tokyo Leasing, setelah beberapa kali berganti pemilik, pada awal tahun 1997 tepatnya tanggal 1 Maret 1997 perusahaan ini menjadi bagian dari Grup Wahanaartha. Sebagian besar sahamnya dikuasai oleh Grup Wahanaartha lewat dua anak perusahaannya, PT. Wahanaartha Harsaka dan PT. Wahanaartha Mekar Selaras. Pada awal tahun 2000, tepatnya tanggal 27 Maret 2000 namanya berganti menjadi PT. Wahana Ottomitra Multiartha atau lebih dikenal dengan nama PT. WOM FINANCE. Di bawah naungan Grup Wahanaartha, PT. WOM FINANCE memusatkan bisnisnya pada pembiayaan sepeda motor bermerek Honda yang mempunyai pangsa pasar terbesar di Indonesia. Ini merupakan bagian dari strategi pengembangan Grup Wahanaartha karena salah satu anak perusahaan kelompok usaha ini, PT Wahana Makmur Sejati adalah main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Jakarta dan Tangerang sejak 32

tahun 1972. Jadi PT. WOM FINANCE ini menginduk pada PT. Wahana Makmur Sejati yang telah berkecimpung sebagai main dealer dan distributor eksklusif motor Honda. Setelah melihat adanya peluang usaha yang cukup baik pada pembiayaan sepeda motor bekas, sejak tahun 2001 portofolio PT. WOM FINANCE juga dialokasikan kepada pembiayaan sepeda motor bekas produksi Jepang. Untuk meningkatkan portofolio pembiayaan dan memenuhi permintaan pasar, sejak bulan April 2004 PT. WOM FINANCE mulai memberikan pembiayaan untuk semua jenis merek motor baru produksi Jepang selain Honda seperti Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Peningkatan pembiayaan konsumen didukung oleh tingkat suku bunga perbankan yang cenderung menurun serta kebijakan pihak perbankan yang mengutamakan penyaluran kredit secara ritel. Untuk meningkatkan kinerjanya yang lebih baik lagi, PT. WOM FINANCE mengambil langkah dengan bekerja sama dengan bank BII dan melakukan penjualan saham kepada masyarakat di pasar modal. PT. WOM FINANCE melakukan go public, juga dalam rangka mengantisipasi persaingan global perbankkan, sehingga semakin siap dalam menghadapi persaingan di masa depan. 3.1.2 Aktivitas Perusahaan PT. WOM FINANCE bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor. Aktivitas perusahaan tersebut adalah memberikan kredit kendaraan bermotor kepada masyarakat khususnya sepeda motor dari 33

berbagai merek seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan lain-lain. 3.1.3 Kantor Cabang, Jenjang Manajemen, Jenjang Pendidikan & Jenjang Umur PT. WOM FINANCE telah berhasil meningkatkan jumlah kantor cabangnya dari tahun ke tahun setelah melalui survey yang cukup mendalam sebelum membuka & menempatkan kantor cabangnya. PT. WOM FINANCE telah memiliki 77 kantor cabang & kantor perwakilan. Hampir seluruh kantor cabang & kantor perwakilan terkonsentrasi di wilayah Indonesia Barat khususnya Pulau Jawa, Bali, & Sumatera yang diperkirakan telah mencakup sebagian besar wilayah utama pemasaran sepeda motor. Saat ini, PT. WOM FINANCE telah menjalin hubungan kerjasama dengan 2.880 dealer sepeda motor baru & bekas. Pertumbuhan jaringan kerja PT. WOM FINANCE tentu memberikan dampak positif pada peningkatan pembiayaan sepeda motor yang diberikan oleh PT. WOM FINANCE. Adapun perkembangan pembagian jaringan kerja secara geografis yang dimiliki PT. WOM FINANCE sampai dengan April 2009 adalah sebagai berikut : 34

Tabel 3.1 Wilayah Jaringan Kerja dan Jumlah Kantor Cabang Wilayah jaringan kerja Jumlah Kantor cabang DKI Jakarta, Ciputat & Tangerang 12 Jawa Barat 14 Jawa Tengah & DI Yogyakarta 20 Jawa Timur 17 Bali 5 Sumatera 8 Kalimantan 1 Total 77 Sumber : PT. WOM FINANCE File Jumlah karyawan di PT. WOM FINANCE cabang Ciledug sebanyak 70 orang dan PT. WOM FINANCE didalam meningkatkan jumlah kantor cabangnya selalu memperhatikan tingkat pendapatan masyarakat setempat & jumlah dealer yang ada di daerah tersebut. Disamping itu, PT. WOM FINANCE juga mempertimbangkan karakter-karakter khusus dari masyarakat setempat, seperti disiplin & ketepatan waktu dari masyarakat setempat dalam pembayaran kredit dan seberapa besar minat dari masyarakat setempat untuk membeli sepeda motor secara kredit. Pada tanggal 31 Agustus 2008 PT. WOM FINANCE 35

mempekerjakan 1.555 karyawan tetap. Komposisi karyawan tetap menurut jenjang pendidikan, jenjang manajemen dan jenjang usia adalah : Tabel 3.2 Komposisi Karyawan Tetap Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Orang % Pasca Sarjana 13 0,84 Sarjana 596 38,33 Sarjana Muda dan setingkat 247 15,88 SLTA dan Sederajat 684 43,99 SLTP/SD dan sederajat 15 0,96 Jumlah 1.555 100,00 Sumber : PT. WOM FINANCE File Tabel 3.3 Komposisi Karyawan Tetap Menurut Jenjang Manajemen Jenjang Manajemen Jumlah Orang % Direksi 4 0,26 General Manager/Regional Manager 12 0,77 Manager 86 5,53 Supervisor 294 18,91 Pelaksana 1.159 74,53 Jumlah 1.555 100,00 Sumber : PT. WOM FINANCE File 36

Tabel 3.4 Komposisi Karyawan Tetap Menurut Jenjang Usia Jenjang Usia Jumlah Orang % 46 55 th 20 1,29 36 45 th 283 18,20 26 35 th 943 60,64 18 25 th 309 19,87 Jumlah 1.555 100,00 Sumber : PT. WOM FINANCE File 3.1.4 Struktur Organisasi Di cabang PT. WOM FINANCE terdapat tiga bagian atau divisi yang mempunyai kedudukan yang sama/seimbang yaitu : 1. Divisi Marketing Divisi ini dikepalai oleh Marketing Manager yang bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan yang ditetapkan oleh Direktur Marketing. Marketing Manager juga wajib membina hubungan baik dengan dealer-dealer agar target penjualan dapat tercapai. 2. Divisi Operational. Divisi ini dikepalai oleh Operational Manager yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan administrasi termasuk administrasi 37

kredit, accounting, GA dan HRD, teller & CS, finance. Operational manager wajib memastikan bahwa semua transaksi sudah diadministrasikan secara benar dan rapi serta memastikan pelayanan yang diberikan ke konsumen sudah dijalankan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku di PT. WOM FINANCE. 3. Divisi Collection Divisi ini dikepalai oleh Collection Manager yang bertanggung jawab atas pencapaian tingkat kolektibilitas piutang konsumen Collection Manager wajib memastikan bahwa setiap konsumen sudah memenuhi kewajibannya kepada perusahaan, berupa pembayaran tepat waktu atas tagihan motor yang dikredit oleh konsumen. Secara umum struktur organisasi PT WOM FINANCE dapat digambarkan sebagai berikut : Branch Manager Collection Manager Operation Manager Marketing Manager Head Collection Head Operation Head Marketing Sumber : Company Profile PT. WOM FINANCE 38

3.1.5 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi sesuai struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut : a. Branch Manager 1) Bertanggung jawab atas pencapaian target KPI yang telah ditetapkan. 2) Bertanggung jawab atas proses rekrutmen 3) Bertanggung jawab atas proses ke-hrd-an yang ada di organisasi Cabang 4) Membina bawahan untuk proses kaderisasi dan untuk terciptanya lingkungan kerja yang kondusif. 5) Melakukan approval untuk seluruh dokumen transaksi di wilayah kerja Cabang. 6) Melakukan koordinasi dan sinergi dengan functional manager terkait 7) Memastikan aktivitas di RO berjalan dengan baik (dengan melakukan kunjungan RO minimal satu kali dalam sebulan) b. Collection Manager 1) Memutuskan hal yang berhubungan dengan External Collector. 2) Merekrut/Mem-PHK karyawan yang dinilai tidak produktif atau mengakibatkan kerugian perusahaan. 3) Menggantikan BM dalam melakukan pelaksanaan dan pengawasan proses collection dan pencapaian target performance 39

A/R yang telah ditetapkan oleh management. 4) Bertanggungjawab & memonitor kegiatan yang dilakukan oleh Seluruh Section agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Kebijakan Perusahaan & SOP). 5) Memastikan process excellence & customer satisfaction terutama untuk bagian collection. 6) Meningkatkan collectibility cabang & manajemen A/R yang maksimal. 7) Membina hubungan dengan pihak2 eksternal yang terkait dengan kegiatan operasional (Bank, DC, Aparat, Perusahaan Asuransi) 8) Melakukan kunjungan ke RO minimal 1 kali/bulan untuk memastikan keamanan & kepastian kegiatan operasional sesuai dengan ketentuan. 9) Bertanggungjawab atas kelancaran & keakuratan dokumen & laporan yang diserahkan ke Kantor Pusat, Bank, Perusahaan Asuransi & Instansi lainnya. 10) Membantu BM dalam melakukan pengawasan dan pencapaian target A/R agar berjalan efektif dan efisien. 11) Memastikan terselenggarannya Calender of event & PDCA yang telah ditentukan di cabang. 12) Membina bawahan & lingkungan kerja yang positif 13) Membantu dan menjalin hubungan baik dengan seluruh divisi untuk usaha perbaikan perusahaan. 40

14) Membina hubungan kerja dengan pihak eksternal. 15) Mengkomunikasikan pencapaian hasil kerja dan kendala yang dihadapi kepada atasan. c. Operational Manager 1) Menyetujui atau menunda proses pembayaran pembiayaan dikarenakan ketidaklengkapan dokumen persyaratan. 2) Mengeluarkan BPKB bersama BM untuk nasabah dan rekanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Mengontrol pembatasan pemakaian map aplikasi. 4) Memastikan bahwa seluruh proses yang terdapat dibawah kewenangannya selalu berjalan excellence dan sesuai SOP yang berlaku. 5) Memastikan keamanan penyimpanan map PK dan BPKB. 6) Menjadi mediasi dalam proses pengurusan klaim dari PIC Asuransi ke Collection. 7) Memastikan dan membuat semua laporan SLS, BPKB, aging klaim asuransi, PK terkirim, dan laporan non-rutin lainnya. 8) Melakukan sampling sidak (inspeksi mendadak) terhadap seluruh PIC di bawahnya bekerja sesuai SOP. 9) Memastikan stock opname SIP dan BPKB terlaksana oleh bawahannya. 10) Melakukan approval mutasi BPKB. 11) Melakukan approval untuk seluruh dokumen transaksi yang ada 41

dibawah wewenangnya. d. Marketing Manager 1) Melakukan approval aplikasi kredit (sebagai anggota komite kredit). 2) Menempatkan CMO dan Sales Counter pada Dealer yang ditunjuk. 3) Memberikan reward dan punishment terhadap bawahannya sesuai Peraturan Perusahaan. 4) Membuat program dan workflow marketing dengan persetujuan atasan. 5) Melakukan entertaint dengan rekanan sesuai plafon tertentu dan atas persetujuan atasan 3) Mencapai target booking yang telah ditetapkan dengan cara membina hubungan personal dan bisnis dengan Dealer serta membuat program marketing agar coverage dan dealer contribution meningkat. 7) Melakukan monitoring terhadap aktivitas kompetitor. 8) Memonitor dan bertanggung jawab atas tercapainya target pencapaian SLS. 9) Bertanggung jawab atas tercapainya target pencapaian MP Productivity. 10) Memonitor kualitas booking unit. 11) Memastikan bahwa proses akuisisi (marketing dan pra-kredit) 42

berjalan sesuai dengan SOP. 12) Membuat laporan seluruh hasil monitoring terhadap kualitas prakredit, pencapaian SLS, aktivitas kompetitor kepada atasan, dan laporan kunjungan dealer. e. Head Collection Membantu pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Collection Manager f. Head Operation Membantu pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Operation Manager g. Head Marketing Membantu pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Marketing Manager. 3.1.6 Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT. WOM FINANCE adalah menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia. Sedangkan misi dari PT. WOM FINANCE adalah : 1) Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja perusahaan. 2) Membangun kepercayaan dunia perbankan. 3) Mengembangkan dan memperluas jaringan usaha terutama di daerah potensial. 4) Mengoptimalkan kinerja perusahaan. 43

3.2 Desain Penelitian Sehubungan dengan judul yang dikemukan dan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan dari satu variabel terhadap variabel lain. 3.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti dan kebenarannya perlu diuji secara empiris. Dari pengertian ini penulis menyimpulkan suatu dugaan yaitu terdapat hubungan antara insentif dengan motivasi kerja karyawan. Sesuai dengan hal tersebut penulis melakukan pengujian Hipotesis, yaitu terdiri dari: Pernyataan Hipotesis Diduga bahwa ada hubungan antara variabel insentif dengan variabel motivasi kerja karyawan, dimana: H 0 : ρ = 0; Insentif (variabel x) tidak berhubungan terhadap motivasi kerja karyawan ( variabel y) H a : ρ > 0; Insentif (variabel x) berhubungan secara signifikan dengan motivasi kerja karyawan (variabel y) 44

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel X adalah insentif 2. Variabel Y adalah motivasi kerja karyawan Sedangkan tingkat pengukuran yang digunakan adalah tingkat pengukuran skala ordinal, yaitu mengurutkan data dari yang paling rendah ke tingkat paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. 3.5 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Metode Library research (riset kepustakaan) Untuk memperoleh data yang bersifat teoritis sebagai titik tolak dalam pembahasan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku sumber daya manusia, dimana semua hal itu didapatkan untuk mendukung serta melengkapi penelitian. 2. Metode Field research (riset lapangan) Yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan terhadap perusahaan sebagai obyek penelitian yaitu pada PT. WOM FINANCE cabang Ciledug- Tangerang, adapun jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang ditabulasi dan diolah langsung oleh penulis dari responden individual, data ini diperoleh dengan melakukan pemberian kuesioner individual, data ini 45

diperoleh dengan melakukan pemberian kuesioner kepada 60 karyawan PT. WOM FINANCE cabang Ciledug-Tangerang yang berisi pertanyaanpertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dimana setiap jawaban yang tersedia diberi bobot nilai sebagai berikut : 1. Sangat setuju diberi nilai 5 2. Setuju diberi nilai 4 3. Ragu-ragu diberi nilai 3 4. Tidak setuju diberi nilai 2 5. Sangat tidak setuju diberi nilai 1 3.6 Jenis Data Pada penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu : a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan cara mendatangani objek penelitian, dimana data yang diperoleh tersebut merupakan data aktual yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini data primer diperoleh berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang diberikan kepada karyawan PT. WOM FINANCE yang menjadi obyek penelitian. b. Data sekunder Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut. Data sekunder diperoleh penulis dari bahan-bahan bacaan yang mendukung penelitian yang diperoleh penulis dari perpustakaan dan literatur lainnya. 46

3.7 Populasi & Sampel Penelitian Dalam setiap penelitian ditentukan obyek penelitian sebagai sumber data, karena obyek yang dipilih sangat erat hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Populasi merupakan seluruh individu yang menjadi obyek penelitian. Adapun dalam hal ini penulis menetapkan PT. WOM FINANCE cabang Ciledug-Tangerang sebagai ruang lingkup populasi, sedangkan populasinya yaitu karyawan PT. WOM FINANCE cabang Ciledug-Tangerang. Satuan-satuan yang akan diteliti di dalam sampel dinamakan unit sampel. Unit sampel ini akan dipilih dari kerangka sampel. Keseluruhan unit sampel membentuk kerangka sampel (samping frame) dan dari sinilah sampel dipilih. Syarat utama dalam pemilihan sampel adalah sampel harus menjadi cermin dari populasi, sampel harus mewakili populasi. Sampel harus merupakan populasi dalam bentuk kecil (miniatur populasi), sampel yang demikian disebut sampel yang repsentatif, untuk memilih sampel yang repsentatif hendaknya : 1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti. 2. Dapat menentukan tingkat presisi (perbedaan hasil yang diperoleh dari sensus) dari hasil penelitian dengan jalan menentukan penyimpangan baku (standar deviasi) dari taksiran-taksiran yang diperoleh. 3. Sederhana sehingga mudah dilaksanakan. 4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendahrendahnya. 5. Merupakan pengamatan yang nyata dalam soal waktu,tenaga dan biaya. 47

Untuk menentukan besarnya sampel kita harus memperhatikan empat faktor sebagai berikut : a. Tingkat keseragaman individu populasinya Makin homogen individu populasinya makin sedikit anggota sampel yang perlu diambil. b. Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitiannya Makin tinggi tingkat presisi yang diinginkan makin besar anggota sampel yang yang harus diambil. Sampel yang besar cenderung menghasilkan nilai penduga yang lebih mendekati nilai parameternya, Makin besar sampel akan semakin kecil kesalahan yang didapat. c. Rencana analisis Rencana analisis dikaitkan dengan kelompok karakteristik sampel, misalnya pendapat orang dihubungkan dengan tingkat pendidikannya. Sampel yang lebih besar diperlukan untuk menghindari kekosongan sel-sel matrik yang dibuat. d. Biaya tenaga dan waktu besar sampel yang diambil, semakin besar tenaga dan waktu yang diperlukan. Di dalam penelitian digunakan beberapa teknik didalam pengambilan sampel. Cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel disebut sampling. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah convenience sampling. Convenence Sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi 48

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Saat ini jumlah karyawan PT. WOM FINANCE cabang Ciledug- Tangerang sebanyak 70 orang. Untuk mengambil sampel, maka penulis menggunakan rumus Slovin yaitu : n = N/(1+Ne 2 ) Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = toleransi terjadinya galat pendugaan Dalam penelitian ini penulis mengambil taraf keyakinan 95%, yaitu yakin bahwa 95% hasil penelitian benar, atau taraf signifikansi 0,05 (hanya akan ada 5% saja kesalahan terjadi) sehingga besarnya sampel menurut rumus slovin adalah : = 70 / (1+70 x 0,05 x 0,05) = 60 responden 3.8 Metode Analisis Data 1. Analisa Deskriptif Analisa ini dilakukan untuk mengukur data tentang karakteristik responden yang berupa : jenis kelamin responden, usia responden, status responden, pendidikan, dan hal-hal lainnya yang berkenaan dengan karakteristik responden. 49

2. Analisa Korelasi Definisi operasional variabel bertujuan untuk memberikan pengertian yang akurat terhadap variabel yang digunakan. Dalam hal ini, penulis menggunakan Insentif sebagai variabel X dan motivasi kerja karyawan sebagai variabel Y (Hadari Nawawi 2003:315) 1. Insentif (X) Insentif adalah penghargaan atau ganjaran pada pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja. Indikator-indikator dari insentif adalah : a. Penawaran dan permintaan tenaga kerja Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi dimana penawaran (supply) tenaga kerja lebih besar dari permintaan (demand) akan menyebabkan rendahnya insentif yang diberikan. Sebaliknya bila kondisi pasar kerja menunjukkan besarnya jumlah permintaan tenaga kerja sementara penawaran hanya sedikit, maka insentif yang diberikan akan besar. b. Kemampuan dan kesediaan perusahaan Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan insentif tergantung pada kemapuan yang dimiliki dan tersedia oleh perusahaan. Kemampuan dan ketersediaan perusahaan dipengaruhi oleh prestasi kerja karyawan. Semakin besar prestasi kerja, maka makin besar pula keuntungan perusahaan. Besarnya keuntungan perusahaan akan memperbesar 50

ketersediaan dana untuk pelaksanaan insentif, semakin besar semakin baik dan demikian juga sebaliknya. c. Serikat buruh atau organisasi karyawan Para karyawan yang tergabung dalam serikat buruh atau organisasi juga dapat mempengaruhi pelaksanaan atau penetapan insentif dalam suatu perusahaan. Serikat buruh dapat menjadi simbol kekuatan karyawan didalam menuntut perbaikan nasib. d. Produktivitas kerja karyawan Produktivitas kerja dipengaruhi prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan insentif. Pengaruh ini memungkinkan karyawan pada posisi dan jabatan yang sama mendapatkan insentif yang berbeda. Pemberian insentif ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. e. Pemerintah dengan undang-undang Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah membuat undang-undang untuk menentukan upah minimum, jam kerja/hari, dll. f. Biaya hidup Besarnya insentif harus disesuaikan dengan biaya hidup (cost of living). Kompensasi yang diberikan harus sama dengan atau di atas biaya hidup minimal. g. Posisi jabatan karyawan Posisi dan jabatan berbeda berimplikasi pada perbedaan besarnya insentif. 51

Posisi dan jabatan karyawan menunjukkan keberadaan dan tanggung jawabnya dalam hirarki perusahaan. Semakin tinggi posisi dan jabatan karyawan, maka semakin tinggi pula insentif yang diterimanya. Hal tersebut berlaku sebaliknya. h. Pendidikan dan pengalaman kerja Pendidikandan pengalaman kerja sangat menentukan tingkat insentif yang akan diterima oleh karyawan. Semakin tinggi pendidikan sesorang dan semakin lama pengalaman yang dimiliki semakin besar nilai insentif yang diperoleh. i. Jenis dan sifat pekerjaan Besarnya insentif karyawan yang bekerja di lapangan berbeda dengan karyawan yang bekerja di ruangan, demikian juga insentif untuk pekerjaan klerikal akan berbeda dengan pekerjaan administratif. Begitu pula halnya dengan pekerjaan manajemen dengan teknis. Pemberian insentif yang berbeda ini selain karena pertimbangan profesionalisme karyawan juga karena besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikul oleh karyawan yang bersangkutan. 2. Motivasi Kerja (Y) Motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai hasil yang optimal. (Malayu S.P Hasibuan, 2003 : 95) 52

Indikator-indikator dari motivasi kerja karyawan adalah: a. Tingkat Absensi Absensi karyawan merupakan suatu indikator untuk mengukur besar kecilnya motivasi kerja karyawan, yang dimaksud dengan absensi adalah tingkat ketidakhadiran karyawan dalam tugas. Tingkat absensi yang tinggi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya suasana kerja yang tidak menyenangkan, kurangnya perhatian perusahaan terhadap karyawannya, pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki. b. Pencapaian Prestasi Hubungan antara motivasi dan prestasi kerja adalah sesuatu yang positif, dimana meningkatnya motivasi akan menghasilkan lebih banyak usaha dan prestasi kerja yang baik. c. Tanggung Jawab Tinggi rendahnya motivasi kerja seseorang juga dapat diukur dari tanggung jawabnya terhadap setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Semakin tinggi tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya, maka motivasi kerjanya juga semakin tinggi begitupun sebaliknya. d. Disiplin Kerja Disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Dengan disiplin kerja yang tinggi maka dapat dikatakan bahwa seseorang itu memiliki 53

motivasi kerja yang tinggi. e. Minat Terhadap Pekerjaan Dengan minat terhadap pekerjaan yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukannya itu menandakan bahwa seorang karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh pekerjaan itu sendiri atau juga dari hasil yang akan diperolehnya nanti. f. Tuntutan Tuntutan dapat terjadi karena rasa tidak puas terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bila karyawan merasa tidak puas terhadap pemberian insentif yang diterapkan perusahaan maka tingkat motivasi kerja karyawan juga rendah, begitu juga sebaliknya. g. Pemogokan Pemogokan juga bisa terjadi karena rasa tidak puas terhadap kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Misalnya pemogokan itu dilakukan untuk menuntut kenaikan insentif yang diberikan perusahaan. Analisa yang digunakan pada perhitungan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keeratan/kekuatan hubungan antara insentif (variabel X) dengan motivasi kerja karyawan (variabel Y), maka digunakan Korelasi Spearman. Rumus yang digunakan adalah : rs = 1-6 Σ di 2 N (N 2 1) 54

r s = Koefesien korelasi spearman D = Perbedaan rangking antar 2 variabel N = Jumlah responden Perincian mengenai pedoman untuk interprestasi nilai korelasi untuk setiap pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut. Sebagai catatan bahwa nilai korelasi adalah dapat bernilai negatif (berbanding berbalik antara dua variabel tersebut) ataupun positif (berbanding lurus antara dua variabel tersebut) Tabel 3.5 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi No Nilai Inteval Koefisien Tingkat Hubungan 1 0,00 0,19 Sangat rendah 2 0,20 0,39 Rendah 3 0,40 0,59 Cukup kuat 4 0,60 0,79 Kuat 5 0,80 1,00 Sangat kuat Sumber : Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis Pengujian Hipotesis Untuk menguji Hipotesis pada penelitian ini digunakan rumus sebagai 55

berikut : t = rs N 2 1 rs 2 t = Statistik t dengan derajat bebas n-2 n = Jumlah responden / banyaknya pengamatan r = Koefisien Korelasi Spearman Kriteria uji : Tolak H o jika t o < -t α/2 atau jika t o > -t α/2 Terima H o jika t o -t α/2 < t o < t α/2 56